12.07.2015 Views

Program dukungan kawasan - Hortikultura

Program dukungan kawasan - Hortikultura

Program dukungan kawasan - Hortikultura

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PROGRAM DUKUNGAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNISHORTIKULTURAI. Latar Belakang• Pengembangan Kawasan Agribisnis <strong>Hortikultura</strong> (PKAH) merupakan salah satuimplementasi dari program pengembangan komoditas unggulan hortikulturaKementrian Pertanian. Hal tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan dayasaing dan <strong>dukungan</strong> inovasi disemua lini dari hulu ke hilir melalui systemagribisnis. Selain itu <strong>dukungan</strong> penguatan kelembagaan, permodalan dan<strong>dukungan</strong> kebijakan yang berpihak pada sub sector hortikultura multakdiperlukan.• Dukungan inovasi perlu diberikan untuk mewujudkan pembangunan subsektorhortikultura yang tangguh guna menghadapi persaingan global. Integrasi inovasike dalam <strong>Program</strong> Pengembangan Kawasan Agribisnis <strong>Hortikultura</strong> merupakan<strong>dukungan</strong> yang bersifat strategis untuk mempercepat terwujudnya subsektorhortikultura yang berdaya saing. Dukungan inovasi ini diarahkan untukmengembangkan komoditas unggulan dalam system agribinis industrial danberkelanjutan dengan berbasis pada sumberdaya lokal.• Dukungan yang dilakukan Badan Litbang Pertanian meliputi : a) <strong>dukungan</strong>langsung penyediaan teknologi, pengembangan kelembagaan, dan rekomendasikebijakan dalam <strong>kawasan</strong> hortikultura, b) <strong>dukungan</strong> mobilisasi instansi terkait disektor hulu dan hilir, dan c) koordinasi program <strong>dukungan</strong> teknologi dalampengembangan <strong>kawasan</strong> agribisnis hortikultura• Jenis komoditas yang dikembangkan pada <strong>kawasan</strong> hortikultura meliputi :Tanaman buah : mangga, manggis, jeruk dan pisang,Tanaman sayuran : cabe, kentang, paprika, jamur, bawang merah,Tanaman hias: anggrek, bunga potong, krisan, leather leaf2. Deliniasi Tugas dan Koordinasi Antar Lembaga Pemerintah• Pelaksanaan kegiatan <strong>dukungan</strong> pengembangan <strong>kawasan</strong> agribisnis hortikulturamemerlukan koordinasi antar para pihak yang terlibat, termasuk instansi eselon IIlingkup Badan Litbang Pertanian, Balai Penelitian Komoditas, BPTP, Ditjen<strong>Hortikultura</strong>, Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian, Ditjen P2HP, pemerintahdaerah dan kelembagaan kelompok/gabungan kelompok tani. Masing-masinginstansi tersebut memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas di dalam ruanglingkup kerja yang saling mendukung.• Puslitbang <strong>Hortikultura</strong> berperan sebagai penyusun Pedum PDPKAH, koordinatordan penyedia teknologi inovatif hortikultura. Eselon II terkait lainnya di lingkupBadan Litbang Pertanian berperan memberi <strong>dukungan</strong> informasi dan teknologiinovatif yang diperlukan sesuai kondisi biogeofisik di lokasi target.• Direktorat Jenderal <strong>Hortikultura</strong>, Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian danDitjen P2HP memberi <strong>dukungan</strong> teknis sesuai dengan kebijakan dan programmasing-masing.


• Pemda berperan memfasilitasi terselenggaranya kegiatan pengembangan danadopsi teknologi di tingkat daerah melalui <strong>dukungan</strong> kebijakan yang kondusif.Dinas Pertanian, sebagai salah satu komponen dari pemerintah daerah, berperanmelakukan pembinaan dan penyediaan sumberdaya yang diperlukan mendukungpercepatan adopsi teknologi inovatif. Perusahaan swasta berperan sebagaipengguna teknologi dan obyek pembinaan yang berkewajiban menyediakanfasilitas pendukung dan sumberdaya yang diperlukan untuk proses transferteknologi. Gapoktan merupakan target pembinaan yang berperan mengikutiproses diseminasi inovasi teknologi secara tertib dan partisipatif. Di tingkatprovinsi dan kabupaten, BPTP berperan secara aktif sebagai pengambil inisiatifpertemuan dan mengkonsultasikannya kepada para pihak terkait di daerah.3. Dukungan Badan Litbang Pertanian• Puslitbang <strong>Hortikultura</strong> berperan sebagai ”leading” dalam program <strong>dukungan</strong>pengembangan <strong>kawasan</strong> hortikultura. Bentuk <strong>dukungan</strong> nyata adalah denganmembuat Panduan Umum <strong>Program</strong> Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis<strong>Hortikultura</strong> (PDPKAH) yang merupakan payung bagi eselon II Badan Litbangterkait dalam melakukan <strong>dukungan</strong> pengembangan <strong>kawasan</strong> hortikultura.Bentuk <strong>dukungan</strong> lainnya berupa penciptaan varietas unggul spesifik lokasi sepertijeruk nambangan, Batu 55, anggur Prabu Bestari, mangga Garifta Merah, manggisRatu Tembilahan, kentang Kikondo, Merbabu, cabe Tanjung 1, krisan Puspitasari,dan sebagainya. Selain itu disiapkan <strong>dukungan</strong> penyediaan benih sumber,perbanyakan cepat melalui kultur jaringan. Berbagai teknologi produksikomoditas hortikultura dapat diintroduksi di<strong>kawasan</strong> sentra produksi sepertiteknologi top working pada mangga, teknologi off season, teknologi pengendalianlayu pisang, teknologi pengedalian getah kuning pada manggis dan PTT cabe.• Balai Besar Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP) yang membawahi 33 BPTPmempunyai tupoksi dalam mendukung <strong>kawasan</strong> hortikultura. Komponenkegiatannya berupa pelatihan dan bimbingan inovasi, demplot registrasi kebun,penyediaan materi inovasi, workshop jaringan pemasaran dan penyediaan juknisSLPTT. Untuk tahun 2010 ini BBP2TP melibatkan 14 BPTP yang merupakan lokasi<strong>dukungan</strong> intensif dengan alokasi dana sekitar Rp. 2,160 milyar.• Balai Besar Pasca Panen sebagai unit eselon II Badan Litbang Pertanian melakukan<strong>dukungan</strong> dengan teknologi pengolahan hasil seperti : model agro industripengolahan puree buah-buahan, teknologi pembekuan cepat puree dan irisanmangga, teknologi pengolahan sari buah jeruk, penanganan segar produkhortikultura dan teknologi pengemasan bunga potong.• Balai Besar Mekanisasi Pertanian menciptakan teknologi irigasi springkel berjalanuntuk pembibitan hortikultura, merekayasa alat pemetik buah mangga, jeruk danmanggis, dan teknologi pengemasan dan sortasi seperti teknologi Modified2


Atmospher Packing, teknologi sortasi berdasar berat dan diameter serta mesinpre-colling dan hydro coller.• Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian melakukan kegiatan <strong>dukungan</strong>pengembangan <strong>kawasan</strong> hortikultura berupa penyediaan teknologi pengelolaantanah dan air pada komoditas hortikultura, penyediaan peta/informasi SDL danteknologi pupuk dan sistem pemupukan pada komoditas hortikultura. Beberapainformasi peta dan teknologi SDL diantarannya adalah : peta potensi agroklimat,peta kalender tanam, teknologi dam parit, peta tanah semi detail dan tata gunalahan, sistem pemupukan terpadu berimbang pada tanaman sayuran danrekomendasi peta pemupukan.4. Kemajuan Kegiatan Dukungan Kawasana) Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Dukungan Pengembangan Kawasan• Agenda pertemuan adalah membahas rencana kegiatan pengembangan<strong>kawasan</strong> hortikultura yang meliputi kepastian lokasi sampai dengandesa/kecamatan, bentuk <strong>dukungan</strong> Litbang dan Eselon I terkait, sertamekanisme operasionalnya. Ditjen Horti sebagai pemegang mandat danTupoksi kegiatan ini akan menentukan lokasi <strong>kawasan</strong> yang perlu mendapat<strong>dukungan</strong> Litbang.• Matrik pengembangan <strong>kawasan</strong> hortikultura 2010 yang terdiri dari 31<strong>kawasan</strong>, 20 propinsi 89 kab/kota masih terlalu umum sehingga perludijabarkan lebih detail. Pihak Direktorat Jenderal <strong>Hortikultura</strong>menyampaikan beberapa keberhasilan pengembangan <strong>kawasan</strong> hortikulturaselama ini karena adanya pendampingan Prima Tani di daerah tersebut.• Matrik kerjasama tersebut meliputi : komoditas, permasalahan yangdihadapi, lokasi, rencana kegiatan, dana dan penjab.• Puslitbang <strong>Hortikultura</strong> berkewajiban membuat laporan perkembangankegiatan <strong>dukungan</strong> setiap tanggal 15 kepada Kepala badan Litbang Pertanianb) Pertemuan Membahas Operasionalisasi Pelaksanaan Dukungan dengan seluruhBPTP• Pertemuan diselenggarakan di Puslitbang <strong>Hortikultura</strong> pada tanggal 10 Des2009. Rapat dipimpin oleh Kapuslitbang <strong>Hortikultura</strong> dan Kepala BBP2TP dandihadir oleh Kabag KSIH Sekretariat Badan Litbang, BB Pasca Panen, BBMektan, BBSDLP, BB Biogen, Balittro, Balitsa, Balitbu, Balithi, Balitjestro danBPTP seluruh Indonesia (33 Propinsi).• Pada tahun 2009 Badan Litbang Pertanian dan Ditjen <strong>Hortikultura</strong> telahmenginisiasi program kerjasama kegiatan sinkronisasi <strong>dukungan</strong>pengembangan <strong>kawasan</strong> hortikultura.3


• Unit kerja Badan Litbang Pertanian yang terlibat pada kegiatan tahun 2009 :Puslitbang <strong>Hortikultura</strong>, BB Pasca Panen, BB Mektan, BBP2TP dan Balittro.Untuk mendukung pengembangan <strong>kawasan</strong> hortikultura tahun 2010, BadanLitbang Pertanian dalam hal ini Puslitbang <strong>Hortikultura</strong> telah mengadakanrapat koordinasi dengan UK/BB/BPTP seluruh Indonesia.• Kepala Puslitbang <strong>Hortikultura</strong> telah menayangkan konsep/model <strong>dukungan</strong>pengembangan Kawasan <strong>Hortikultura</strong> dengan model SL-PAH (Sekolah LapangPengembangan Agribisnis <strong>Hortikultura</strong>).c) Penyusunan Pedum Dukungan Kawasan Horti• Untuk mengimplementasikan kegiatan <strong>dukungan</strong> <strong>kawasan</strong> hortikulturadilevel teknis, maka perlu disusun suatu Pedoman Umum (Pedum) yangoperasional.• Pedoman Umum tersebut bertujuan untuk memberikan acuan umumpelaksanaan <strong>dukungan</strong> teknologi inovatif hortikultura dalam pengembangan<strong>kawasan</strong> agribisnis hortikultura• Pembahasan Pedum dilakukan melalui serangkaian pertemuan denganmelibatkkan Tim dari Puslitbang <strong>Hortikultura</strong>, Balitsa, dan Balithi. Pertemuanmembahas Sistematika Pedum yang terdiri : a.) Pendahuluan, b). <strong>Program</strong>Pengembangan Kawasan Agribisnis <strong>Hortikultura</strong>, c) <strong>Program</strong> DukunganPengembangan Kawasan Agribisnis <strong>Hortikultura</strong>, d) Implementasi <strong>Program</strong>Dukungan, e) Penutupd) Workshop Padu Padan dan Sosialisasi Pedum P2KAH• Workshop dihadiri oleh eselon II lingkup Ditjen <strong>Hortikultura</strong>, Kepala BBP2TP,Kepala BB Pasca Panen, BB SDLP, BB Mektan, Kepala BPTP seluruhIndonesia serta Kepala Balai lingkup Puslitbang <strong>Hortikultura</strong>.• Perlu penyederhanaan Pedum, sehingga lebih mudah diacu oleh UK/UPTlingkup Badan Litbang Pertanian atau instansi yang terkait• Komoditas prioritas merupakan dasar untuk perencanaan dan pelaksanaanprogram <strong>dukungan</strong>• Perlu penyederhanaan mekanisme kerja dan keterkaitan antar institusiterkait• Perlu perbaikan matriks pengembangan <strong>kawasan</strong> hortikultura (2010). Yangada di Pedum bukan merupakan matriks yang terbaru.• Kegiatan UK/UPT perlu diselaraskan dengan matriks tersebut.• Perlu kejelasanan koordinasi dan sinkronisasi antar balit komoditashortikultura dan BPTP• Perlu adanya padupadan paripurna lingkup Badan Litbang Pertanian daneselon I lain lingkup Kementerian Pertanian4


• Penentuan Sekolah Lapang Pengembangan Agribisnis <strong>Hortikultura</strong> perlumengacu kepada program daerah dalam menentukan lokasi dan kebutuhaninovasi teknologi.• Padupadan ini perlu lebih lanjut ditindak lanjuti dengan pertemuan teknisuntuk menentukan langkah-langkah kegiatan <strong>dukungan</strong> yang lebihoperasional, baik untuk tahun 2010 maupun 2011-2014.e) Pertemuan Koordinasi Kawasan <strong>Hortikultura</strong> Wilayah Barat dan Timur• Pertemuan difasilitasi oleh Ditjen <strong>Hortikultura</strong> dengan mengundang seluruhDinas-Dinas terkait, Badan Litbang Pertanian, Ditjen Sarana Prasarana danDitjen PLA.• Koordinasi wilayah barat diadakan di Batam, 15-16 April 2010, sedangkanwilyaha timur di Makasar, 29-30 April 2010• Agenda pertemuan adalah menyusun matrik operasional <strong>dukungan</strong> eselon IKemtan terhadap program pengembangan <strong>kawasan</strong> horti 2010 sertapenyusunan rencana <strong>dukungan</strong> 20115. Lokasi Kawasan Hotikultura• Lokasi <strong>kawasan</strong> hortikultura terintegrasi dengan pendamping intensif :‣ tahun 2009 : 19 <strong>kawasan</strong>,11 propinsi, 49 kab/kota.‣ tahun 2010 : 32 <strong>kawasan</strong>, 21 propinsi, 91 kab/kota .5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!