12.07.2015 Views

Preview - Kementerian Negara Koperasi dan UKM

Preview - Kementerian Negara Koperasi dan UKM

Preview - Kementerian Negara Koperasi dan UKM

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 6 TAHUN 2007TENTANGKEBIJAKAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN SEKTOR RIIL DAN PEMBERDAYAANUSAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAHPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,Dalam upaya untuk lebih mempercepat pengembangan sektor riil <strong>dan</strong> pemberdayaanusaha mikro, kecil <strong>dan</strong> menengah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,<strong>dan</strong> sebagai kelanjutan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang PaketKebijakan Perbaikan Iklim Investasi, dengan ini menginstruksikan:Kepada : 1. Menteri Koordinator Bi<strong>dan</strong>g Perekonomian;2. Menteri Keuangan;3. Menteri Perdagangan;4. Menteri Dalam Negeri;5. Menteri Energi <strong>dan</strong> Sumber Daya Mineral;6. Menteri Perhubungan;7. Menteri Hukum <strong>dan</strong> Hak Asasi Manusia;8. Menteri Perindustrian;9. Menteri Pekerjaan Umum;10. Menteri Komunikasi <strong>dan</strong> Informatika;11. Menteri Tenaga Kerja <strong>dan</strong> Transmigrasi;12. Menteri Pendidikan Nasional;13. Menteri Kebudayaan <strong>dan</strong> Pariwisata;14. Menteri <strong>Negara</strong> Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBa<strong>dan</strong> Perencanaan Pembangunan Nasional;15. Menteri …


- 3 -KETIGA : a. Menteri Koordinator Bi<strong>dan</strong>g Perekonomian mengkoordinasikankegiatan yang dilaksanakan oleh para Menteri/Kepala LembagaPemerintah Non Departemen.b. Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini sepanjangterdapat program yang berkaitan dengan kewenangan BankIndonesia, Menteri yang terkait agar berkoordinasi denganGubernur Bank Indonesia.KEEMPAT : Menteri Koordinator Bi<strong>dan</strong>g Perekonomian :1. Memantau pelaksanaan Instruksi Presiden ini <strong>dan</strong> melaporkansecara berkala kepada Presiden;2. Membentuk Tim Pemantau <strong>dan</strong> menetapkan tugas, susunanorganisasi, keanggotaan, tata kerja <strong>dan</strong> kesekretariatan TimPemantau.KELIMA : Para Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen,Gubernur <strong>dan</strong> Bupati/Walikota memantau pelaksanaan InstruksiPresiden ini sesuai dengan tugas, fungsi <strong>dan</strong> kewenangan masingmasing<strong>dan</strong> menunjuk seorang pejabat di lingkungan masing-masinguntuk membantu pelaksanaan tugas Tim Pemantau sebagaimanadimaksud dalam Diktum KEEMPAT Instruksi Presiden ini.KEENAM : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab.Instruksi ...


- 4 -Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.Dikeluarkan di Jakartapada tanggal 8 Juni 2007PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,ttd.DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONOSalinan sesuai dengan aslinyaDeputi Sekretaris KabinetBi<strong>dan</strong>g Hukum,ttd.Lambock V. Nahattands


PERBAIKAN IKLIM INVESTASILAMPIRANINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR : 6 TAHUN 2007TANGGAL : 8 JUNI 2007KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABI. KELEMBAGAANA. MemperkuatKelembagaanPelayanan Investasi.1. Penyusunan peraturanperun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>ganyangterkait dengan penanamanmodal.a. Menyusun Tata Cara <strong>dan</strong>Pelaksanaan Pelayanan TerpaduSatu Pintu.Peraturan Presiden(Perpres).Juni 2007. Tata Cara PenanamanModalyang jelas <strong>dan</strong>sederhana bagipenanam modal.MenteriPerdagangan.b. Menetapkan kriteria <strong>dan</strong>persyaratan bi<strong>dan</strong>g usahayang tertutup <strong>dan</strong> yang terbukadengan persyaratansebagai dasar penetapanDaftar Bi<strong>dan</strong>g Usaha Tertutup<strong>dan</strong> yang Terbukadengan Persyaratan.Peraturan Presiden(Perpres).Juni 2007. Menjamin kepastianhukum <strong>dan</strong>transparansi penyusunanDaftarBi<strong>dan</strong>g Usaha Tertutup<strong>dan</strong> yangTerbuka denganPersyaratan bagipenanam modal.MenteriPerdagangan.c. Menyusun ...


- 2 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWABc. Menyusun Daftar Bi<strong>dan</strong>gUsaha yang Tertutup Danyang Terbuka denganPersyaratan bagi penanammodal.Peraturan Presiden(Perpres).Juni 2007. Tersedianya DaftarBi<strong>dan</strong>g UsahaTertutup <strong>dan</strong> Terbukadengan Persyaratanyang jelas<strong>dan</strong> transparan.d. Merumuskan pembagianurusan yang jelas antaraPemerintah Pusat <strong>dan</strong>Pemerintah Daerah sebagaipenjabaran Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g(UU) Nomor 32 Tahun2004 tentang PemerintahanDaerah <strong>dan</strong> UU Nomor 25Tahun 2007 Tentang PenanamanModal.Perubahan PeraturanPemerintah (PP) Nomor 25Tahun 2000 tentangKewenangan Pemerintah<strong>dan</strong> Kewenangan ProvinsiSebagai Daerah Otonom.Juni 2007.Pembagian urusanPemerintah Pusat<strong>dan</strong> PemerintahDaerah yang terarah<strong>dan</strong> tidaktumpang tindih.Menteri DalamNegeri.e. Menyusun KebijakanIndustri Nasional.Kebijakan IndustriNasional .Oktober 2007.Arah <strong>dan</strong> PengembanganIndustriNasional yangjelas.MenteriPerindustrian.f. Menyusun ...


- 3 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWABf. Menyusun KebijakanUmum Penanaman Modal.Kebijakan Umum PenanamanModal.November 2007. Rencana UmumPenanaman Modalyang jelas <strong>dan</strong>terarah.MenteriKoordinatorBi<strong>dan</strong>gPerekonomian.g. Merumuskan pemberianfasilitas fiskal bagi penanammodal dengan kriteriatertentu dalam bentuk keringananbeberapa jenispajak <strong>dan</strong> bea masuk.Peraturan Menteri Keuangan.Desember 2007.Tersedianya fasilitasfiskal bagi penanammodal berupakeringanandi bi<strong>dan</strong>g perpajakan<strong>dan</strong> beamasuk.Menteri Keuangan.h. Merumuskan kebijakan penanamanmodal pada KawasanEkonomi Khusus.Penyampaian RancanganUn<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g (RUU)Kawasan Ekonomi Khususke Dewan PerwakilanRakyat (DPR).November 2007. Peraturan yangjelas mengenai kebijakanpenanamanmodal padaKawasan EkonomiKhusus.MenteriPerdagangan<strong>dan</strong> Kepala Ba<strong>dan</strong>KoordinasiPenanaman Modal.i. Mengubah PP Nomor 16Tahun 1997 tentang Waralaba.Perubahan PP Nomor 16Tahun 1997.Juli 2007.Penertiban usahawaralaba.MenteriPerdagangan.2. Percepatan ...


- 4 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWAB2. Percepatan pendirianperusahaan <strong>dan</strong>izin usaha.Mempercepat proses pendirianperusahaan <strong>dan</strong> izin usahamelalui langkah-langkah antaralain:a. Penyederhanaan prosedur.b. Mengubah proses berurutanmenjadi paralel.c. Menetapkan waktu maksimumpenyelesaian untuksetiap prosedur.Penyempurnaan peraturan-peraturanyangberkaitan dengan prosespendirian perusahaan <strong>dan</strong>izin usaha, meliputi TandaDaftar Perusahaan (TDP),Surat Ijin Usaha Perdagangan(SIUP), PendaftaranTenaga Kerja <strong>dan</strong>Jaminan Sosial TenagaKerja (Jamsostek).Juli 2007.Berkurangnyawaktu prosespendirian perusahaan<strong>dan</strong> izinusaha menjadimaksimal 25hari.MenteriPendayagunaanAparatur <strong>Negara</strong>.3. Peningkatan ekspor<strong>dan</strong> investasi.Membentuk Kelompok Kerjasebagai pelaksanaan KeputusanPresiden Nomor 3 Tahun 2006tentang Tim Nasional PeningkatanEkspor <strong>dan</strong> PeningkatanInvestasi (Timnas PEPI).Keputusan Menteri KoordinatorBi<strong>dan</strong>g Perekonomianselaku KetuaHarian Timnas PEPI.Juni 2007. Kinerja TimnasPEPI menjadiefektif.MenteriKoordinatorBi<strong>dan</strong>gPerekonomian.4. Peningkatan pelayananinformasi<strong>dan</strong> perijinan investasisecara online.a. Membentuk Tim mengenaipengembangan sistem pelayananinformasi <strong>dan</strong>perijinan investasi secaraon-line.Keputusan Menteri KoordinatorBi<strong>dan</strong>g Perekonomian.Agustus 2007. Tim penyusunansistem pelayananinformasi <strong>dan</strong> perijinaninvestasi secaraon-line terbentuk.MenteriKoordinatorBi<strong>dan</strong>gPerekonomian.b. Menyusun...


- 5 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWABb. Menyusun program aplikasisistem pelayanan informasi<strong>dan</strong> perijinan investasisecara on-line.Program Aplikasi sistempelayanan informasi <strong>dan</strong>perijinan investasi secaraon-line.November 2007. Pelayanan informasi<strong>dan</strong> perijinaninvestasi dilakukansecara online,sehinggamenjadi mudah,cepat <strong>dan</strong> efisien.Kepala Ba<strong>dan</strong>KoordinasiPenanaman Modal.c. Mengoperasikan pilot projectpenerapan sistem pelayananinformasi <strong>dan</strong> perijinaninvestasi secara onlinedi Batam.Keputusan Kepala Ba<strong>dan</strong>Koordinasi PenanamanModal (BKPM) tentangPenerapan pengoperasianpilot project sistem pelayanan<strong>dan</strong> perijinan investasisecara on-line diBatam.Desember 2007. Penerapan pelayananinformasi<strong>dan</strong> perijinan investasisecara onlinedi Batamsebagai pilot project.Kepala Ba<strong>dan</strong>KoordinasiPenanaman Modal.d. Mensosialisasikan sistempelayanan informasi <strong>dan</strong>perijinan investasi secaraon-line.Press Release, Seminar,Lokakarya, <strong>dan</strong> lain-lain.November 2007<strong>dan</strong> berlanjut.Dunia usaha mengetahuisistempelayanan informasi<strong>dan</strong> perijinaninvestasi tersediasecara on-line.Kepala Ba<strong>dan</strong>KoordinasiPenanaman Modal.e. Mengoperasikan...


- 6 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWABe. Mengoperasikan sistem pelayananinformasi <strong>dan</strong>perijinan investasi on-linesecara nasional.Keputusan Kepala BKPMtentang pengoperasiansistem pelayanan informasi<strong>dan</strong> perijinan investasi onlinesecara nasional.Juni 2008. Pelayanan informasi<strong>dan</strong> perijinaninvestasi di seluruhIndonesiamenjadi lebihmudah, cepat <strong>dan</strong>efisien.Kepala Ba<strong>dan</strong>KoordinasiPenanaman Modal.B. Sinkronisasi PeraturanPusat <strong>dan</strong>Peraturan Daerah(Perda).Peninjauan Perda-Perdayang menghambat investasi.a. Membentuk Tim Bersamauntuk penyusunan RancanganPerda serta evaluasiPerda <strong>dan</strong> pembatalanPerda-Perda yang menghambatinvestasi.Keputusan BersamaMenteri Dalam Negeri <strong>dan</strong>Menteri Keuangan.Juni 2007.Penurunan jumlahPerda yang menghambatinvestasi.Menteri DalamNegeri <strong>dan</strong>Menteri Keuangan.b. Menyusun mekanisme kerjaTim Bersama yang meliputi :1) Mekanisme penjaringanPerda-Perda <strong>dan</strong> RancanganPerda.2) Evaluasi, perubahan <strong>dan</strong>pembatalan Perda.1) Mekanisme <strong>dan</strong> TataKerja (SOP) yangditetapkan Ketua TimBersama.2) Sosialisasi pembatalanPerda yang menghambatinvestasi.Juni 2007 <strong>dan</strong>berlanjut.1) Kinerja TimBersama efisien<strong>dan</strong> efektif.2) PembatalanPerda-Perdadiketahuipublik.Menteri DalamNegeri <strong>dan</strong>Menteri Keuangan.3). Pengawasan ...


- 7 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWAB3) Pengawasan atas Perda-Perda yang dibatalkan.4) Pengumuman Perda-Perda yang dibatalkankepada publik melaluimedia massa <strong>dan</strong> websitesetiap 3 bulan.II. KELANCARAN ARUS BARANG DAN KEPABEANANA. Kelancaran arusbarang ekspor <strong>dan</strong>impor.1. Peningkatan pelayanankargo di PelabuhanTanjungPriok.Penataan ruang kepelabuhandi Pelabuhan Tanjung Priok.Keputusan Menteri Perhubungantentang MasterPlan Tata Ruang PelabuhanTanjung Priok.Oktober 2007. Tersedianya pedomanpenataanruang PelabuhanTanjung Prioksecara menyeluruh.MenteriPerhubungan.2. Penertiban Pemanfaatanruang <strong>dan</strong>kegiatan kepelabuhansesuai denganInternational Shipsand Port FacilitySecurity Code (ISPS-Code) di PelabuhanTanjung Priok.Pengawasan <strong>dan</strong> evaluasiterhadap pelaksanaan ISPSCode di Pelabuhan TanjungPriok.Keputusan Menteri KoordinatorBi<strong>dan</strong>g Perekonomiandalam kerangkaTim Keppres 54tentang PembentukanOversight Committe.Agustus 2007. Tertatanya pemanfaatanruang<strong>dan</strong> kegiatan pelabuhansesuaiISPS Code.MenteriKoordinatorBi<strong>dan</strong>gPerekonomian.3. Penataan…


- 8 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWAB3. Penataan ruang <strong>dan</strong>kegiatan pelabuhanyang terbuka untukekspor <strong>dan</strong> impor.Menyusun kebijakan umumpenataan ruang <strong>dan</strong> kegiatanpelabuhan yang terbuka untukekspor <strong>dan</strong> impor.Road map penataan ruang<strong>dan</strong> kegiatan pelabuhanyang terbuka untukekspor <strong>dan</strong> impor.Desember 2007. Tersedianya kebijakanumumpenataan ruang<strong>dan</strong> kegiatan pelabuhanyang terbukauntuk ekspor<strong>dan</strong> impor.MenteriPerhubungan.B. Mempercepat PelayananKepabean-pengeluaran barangPercepatan prosesan (Customs Service).(customsimpor <strong>dan</strong> eksporclearance).a. Menyempurnakan prosedurpengeluaran barang (customscleareance).Penyempurnaan peraturan-peraturanyangberkaitan dengan prosedurpengeluaran barang berupaPeraturan MenteriKeuangan <strong>dan</strong> PeraturanDirektur Jenderal Bea <strong>dan</strong>Cukai yang meliputi:1) Tata Laksana Kepabeanandi Bi<strong>dan</strong>gImpor.2) Pemeriksaan fisik.3) Tempat PenimbunanSementara (TPS).4) PerusahaanPengurusan JasaKepabeanan (PPJK).Oktober 2007.Juli 2007.Juli 2007.Juli 2007.1. Penyederhanaanprosedur pengeluaranbarangsehingga waktupengeluaran barang(customsrelease) melaluijalur hijau menjadirata-rata 30menit <strong>dan</strong> jalurmerah menjadirata-rata 3 hari.2 Sistem ProfilingPPJK <strong>dan</strong> TPS.Menteri Keuangan.b. Mengembangkan…


- 9 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWABb. Mengembangkan fasilitasJalur Prioritas.Peraturan Direktur JenderalBea <strong>dan</strong> Cukaitentang MandatoryPaperless untuk ImportirJalur Prioritas.Oktober 2007.1. Proses pengeluaranbaranguntuk JalurPrioritas lebihcepat <strong>dan</strong> sederhana.2. Peminat fasilitasJalurPrioritas bertambah.Menteri Keuangan.c. Menyempurnakan manajemenrisiko kepabeanan.Penyempurnaan peraturan-peraturanyang berkaitandengan:1) Pembentukan KomiteProfiling.2) Profil Importir, PPJK,TPS, Komoditi <strong>dan</strong><strong>Negara</strong> Asal UntukPenetapan Jalur DalamPelayanan Impor.3) Pemblokiran penggunajasa di bi<strong>dan</strong>gKepabeanan.Juni 2007.Oktober 2007.Agustus 2007.Penetapan jalurpelayanan secaracepat <strong>dan</strong> tepatserta meningkatkanefektivitas pelayanan<strong>dan</strong> pengawasankepabeanan.Menteri Keuangan.4). Standar ...


- 10 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWAB4) Standar Penilaian RegistrasiKepabeanan.September 2007.d. Menyempurnakan penetapannilai pabean untukperhitungan bea masuk.Peraturan Direktur JenderalBea <strong>dan</strong> Cukaitentang Petunjuk PelaksanaanPenetapan NilaiPabean untuk PenghitunganBea Masuk yangdikaitkan dengan ProfilImportir.Juni 2007.1. Penetapannilai pabeanyang lebihefektif <strong>dan</strong>efisien.2. PenggunaanData BaseHarga secaraoptimal.3. Penerapanmanajemen risikopada penentuannilaipabean.Menteri Keuangan.e. Melakukan otomasi SistemAplikasi Pelayanan (SAP) BC2.3 (pemberitahuan pabeanuntuk pemasukan ke TempatPenimbunan Berikat).Peraturan Direktur JenderalBea <strong>dan</strong> Cukaitentang Penyempurnaansistem <strong>dan</strong> prosedur pelayananBC 2.3 dengan sistemEDI (Electronic DataInterchange/PertukaranData Elektronik).Desember 2007. Prosedur pemasukan<strong>dan</strong> pengeluaranbarangdi Tempat PenimbunanBarang(TPB) yang lebihsederhana <strong>dan</strong>cepat.Menteri Keuangan.f. Menerapkan …


- 11 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWABf. Menerapkan sistem IndonesiaNational Single Window(INSW) untuk pelayanancustoms and cargo clearancemelalui:1) Menyusun Cetak BiruINSW.2) Sosialisasi persiapanpenerapan INSW.3) Penerapan uji cobaINSW di Tanjung Priok.4) Persiapan PengoperasianINSW secara nasional.1)Cetak Biru INSW.2)Kegiatan sosialisasi tentangpersiapan penerapanINSW.3)Keputusan Menteri Keuangantentang uji cobaINSW di PelabuhanTanjung Priok.4)Pedoman pengoperasianINSW secara nasional.Juli 2007.Mei-Desember2007.Desember 2007.Desember 2007-Desember 2008.Sistem INSW yangterintegrasi dengansistemASEAN SingleWindow.Menteri Keuangan(Ketua Tim INSW).C. PengembanganFasilitas Kepabeanan(Customs Facilities).Penyempurnaan ketentuanTPB.Menyusun peraturan tentangTPB untuk mengakomodasitambahan jenis TPB baru.Peraturan Perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>ganmengenai TPBsebagai pelaksanaan Un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gNomor 10Tahun 1995 tentangKepabeanan sebagaimanatelah diubah denganUn<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Nomor17 Tahun 2006.Oktober 2007.Pengguna <strong>dan</strong> investasidi TPB meningkat.Menteri Keuangan.D. Pengawasan ...


- 12 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWABD. Pengawasan Kepabeanan(CustomsControl).1. Optimalisasi pelaksanaanaudit kepabeanan.a. Menyusun Peraturan tentangProgram <strong>dan</strong> StandarAudit.1)Peraturan DirekturJenderal Bea <strong>dan</strong> Cukaitentang Program <strong>dan</strong>Standar Audit.September 2007.Pelaksanaan auditsecara terstruktur<strong>dan</strong> efektif.Menteri Keuangan.b. Menyusun Peraturan ProgramEvaluasi Audit.2) Peraturan Direktur JenderalBea <strong>dan</strong> Cukaitentang Program EvaluasiAudit.September 2007.2. Optimalisasi ...


- 13 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWAB2. Optimalisasi pelaksanaankegiatanIntelijen di bi<strong>dan</strong>gKepabeanan.Menyempurnakan ketentuantentang Tatacara Penerbitan,Pelaporan <strong>dan</strong> PenatausahaanNota Hasil Intelijen (NHI)yang mencakup perbaikanProgram Aplikasi NHI <strong>dan</strong>Program Aplikasi DataIntelijen serta DokumentasiPelanggaran Peraturan Perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>ganKepabeanan.Perubahan Keputusan DirekturJenderal Bea <strong>dan</strong>Cukai Nomor: KEP-13/BC/2003 tentang NHI.September 2007.Perbaikan kinerjapelaksanaan NHIdengan dukungansistem otomasi<strong>dan</strong> teknologiyang memadaisehingga dapatmengurangi pelanggaranketentuanperaturanperun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>gankepabeanan.Menteri Keuangan.III. PERPAJAKANA. MeningkatkanPelayananPerpajakan.1. Percepatan prosespelayanan atau penyelesaianpermohonanrestitusiPajak PertambahanNilai (PPN).Menyederhanakan proses pemeriksaandalam proses penyelesaianpermohonan restitusiPPN.Surat EdaranDirektur Jenderal Pajak.Juli 2007.1.Penyelesaianpermohonanrestitusi PPNyang diajukansebelum Agustus2006 oleh wajibpajak palinglambat Juli2007.Menteri Keuangan.2. Waktu ...


- 14 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWAB2. Waktu penyelesaianrestitusiwajibpajak patuhdari 1 bulanmenjadi 7hari.3. Waktu penyelesaianrestitusiPPN wajibpajak eksportirberisiko rendahdari 12bulan menjadi2 bulan.4. Waktu penyelesaianrestitusiPPN wajibpajak eksportirberisiko se<strong>dan</strong>gdari 12bulan menjadi4 bulan.2. Penyediaan …


- 15 -TARGETKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN SASARANPENYELESAIANPENANGGUNGJAWAB2. Penyediaan layananprima untuk wajibpajak pada Kantor PelayananPajak (KPP)Pratama jasa konsultasi.a. Membentuk KPP Pratama yangberbasis sistem administrasimodern <strong>dan</strong> memiliki:1) Account representative<strong>dan</strong> help desk.2) Pelayanan untuk semuajenis pajak.b. Membentuk 43 KPP Pratamadi Jakarta.c. Membentuk 112 KPP Pratamadi Banten, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur <strong>dan</strong> Bali.Keputusan MenteriKeuangan.43 KPP Pratama di Jakarta.112 KPP Pratama di Jawa<strong>dan</strong> BaliAgustus 2007.Agustus 2007.Desember 2007.1.Pelayanan yanglebih baik untuksemua wajib pajak.2.Waktu pendaftaranNPWPperusahaan PTbaru menjadi 2hari.Menteri Keuangan.3. Peningkatan Built-inControl System.a. Menerapkan sistem otomasiadministrasi pada KantorPelayanan Pajak dengan casemanagement <strong>dan</strong> workflowsystem.Keputusan Direktur JenderalPajak mengenai StandardOperating Procedure (SOP)Sistem Otomasi Administrasi.Agustus 2007.Sistem pengawasansecara otomatis atassemua penyelesaianpermohonan wajibpajak.Menteri Keuangan.b. Menerapkan sistem otomasiadministrasi di KPP wilayahJakarta.Penerapan sistem otomasi diJakarta.Agustus 2007.c. Menerapkan sistem otomasiadministrasi di KPP wilayahBanten, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur <strong>dan</strong> Bali.Penerapan sistem otomasi diJawa <strong>dan</strong> Bali.Desember 2007.B. Meningkatkan …


- 16 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABB. Meningkatkan GoodGovernance.PengembanganPengawasan Internal.a. Membentuk ComplaintManagement System.Keputusan Direktur JenderalPajak mengenai SOPComplaint ManagementSystem.Agustus 2007.Unit pengawasaninternal berfungsidengan baik.Menteri Keuangan.b. Mengembangkan sistemuntuk menjamin pelaksanaantugas sesuai prosedurkerja yang ditetapkan(Quality Assurance).Keputusan Direktur JenderalPajak mengenai SOPQuality Assurance.Juli 2007.SOP bagi pegawaiDirektorat JenderalPajak untukmencapai QualityAssurance.Menteri Keuangan.C. Melindungi HakWajib Pajak.Penerapan Kode EtikPegawai DirektoratJenderal Pajak.Meningkatkan Good Governance,terutama terkait denganaudit, keberatan, <strong>dan</strong> penerapanperaturan perpajakan secarabenar.Kode Etik pegawai DirektoratJenderal Pajak disemua Kanwil Pajak yangtelah menerapkan sistemadministrasi perpajakanmodern.Desember 2007.Pelanggaran kodeetik oleh pegawaiDirektorat JenderalPajak terhadapwajib pajaksemakin berkurang.Menteri Keuangan.REFORMASI ...


- 17 -REFORMASI SEKTOR KEUANGANKEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABI. STABILITAS SISTEM KEUANGANA. Memperkuatmekanismekoordinasi sektorkeuangan.1. Penyusunan RancanganUn<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g (RUU)tentang Jaring PengamanSektor Keuangan.Penyelesaian penyusunan RUUtentang Jaring Pengaman SektorKeuangan.Penyampaian RUU tentangJaring Pengaman SektorKeuangan ke DPR.Oktober 2007. Jaring pengamansektor keuanganterbangun.Menteri Keuanganberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.2. Pencegahan praktekpengelolaan investasikeuangan secaraillegal .Membentuk mekanisme koordinasiantara Departemen Keuangan,Departemen Perdagangan, Ba<strong>dan</strong>Pengawas Perdagangan KomoditiBerjangka, Bank Indonesia,Kepolisian, Pusat Pelaporan <strong>dan</strong>Analisis Transaksi Keuangan.Pembentukan Satuan Tugas. Juni 2007. Praktek pengelolaaninvestasi keuangansecara illegal dapatdicegah.Menteri Keuangan.3. OperasionalisasiForum StabilitasSistem Keuangan(FSSK).a. Membentuk Struktur Organisasi<strong>dan</strong> tata kerja FSSK.Surat Keputusan BersamaMenteri Keuangan <strong>dan</strong>Gubernur Bank Indonesia.Juni 2007.FSSK aktif secaraoperasional.Menteri Keuanganberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.b. Penyelesaian …


- 18 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN TARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABb. Penyelesaian usulan konsepArsitektur Sistem KeuanganIndonesia (ASKI).Surat Keputusan BersamaMenteri Keuangan <strong>dan</strong>Gubernur Bank Indonesia.November 2007. ASKI terbentuk. Menteri Keuanganberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia <strong>dan</strong>Lembaga PenjaminSimpanan (LPS).c. Melakukan Pre-FinancialSector Assessment Program(FSAP).Laporan hasil Pre-FSAP. Desember 2007. Pre- FSAP terlaksana.Menteri Keuanganberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.d. Penyiapan Macro EarlyWarning System (EWS)sektor keuangan.Model Macro EWS yangmenghasilkan indikatordini kondisi sektorkeuangan.November 2007<strong>dan</strong> berlanjut.Model Macro EWStersusun.Menteri Keuanganberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.B. Memperkuatlembaga keuangan.Peningkatan efisiensiintermediasi melaluipenyediaan informasi.a. Pengayaan produk SistemInformasi Debitur dari BiroInformasi Kredit (BIK).Pelayanan <strong>dan</strong> implementasiproduk BIK yang setaradengan standar internasionalNovember 2007<strong>dan</strong> berlanjut.Tercapainya standarkualitas BIKyang sesuai denganstandar internasional.MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomianberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.b. Meningkatkan…


- 19 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN TARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABb. Meningkatkan cakupaninformasi <strong>dan</strong> akses penggunaBIK.Kajian integrasi data basedari perusahaan publicutilities terutama terkaitdengan data pokoknasabah/pelanggan <strong>dan</strong>tunggakannya.November 2007<strong>dan</strong> berlanjut.MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomianberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.c. Membuat Naskah Kerjasamaantara pemerintahc.q. Menteri Keuangandengan Bank Indonesiaterkait dengan peningkatanjumlah pelapor <strong>dan</strong>pengguna informasi BIKoleh Lembaga KeuanganBukan Bank (LKBB).Naskah Kerjasama. September 2007. Menteri Keuanganberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.C. Melaksanakanpendidikankeuangan.Peningkatanpemahamanmasyarakat dibi<strong>dan</strong>g keuangan.Penyusunan <strong>dan</strong> implementasicetak biru edukasi masyarakatdi bi<strong>dan</strong>g keuangan.Cetak biru <strong>dan</strong> materiedukasi masyarakat dibi<strong>dan</strong>g keuangan.September 2007. Berlanjutnya programperlindungannasabah melaluiedukasi masyarakatdi bi<strong>dan</strong>g keuangansecara komprehensif<strong>dan</strong> terkoordinir.MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomianberkoordinasidengan MenteriKeuangan <strong>dan</strong>Gubernur BankIndonesia.II. Lembaga …


- 20 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABII. LEMBAGA KEUANGAN PERBANKANA. Meningkatkankoordinasi kebijakanperbankan.Peningkatan koordinasiuntuk mendukung restrukturisasiBank Ba<strong>dan</strong>Usaha Milik <strong>Negara</strong>(BUMN).Menyusun langkah-langkahperbaikan kinerja bank BUMN.Keputusan Menteri <strong>Negara</strong>BUMN.Oktober 2007.Bank BUMN yanglebih efisien.Menteri <strong>Negara</strong>BUMNberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.B. Memfasilitasiperkembanganperbankan syariah.1. Peningkatanlikuiditas pasaruang produksyariah.Menyusun pedoman investasiperbankan syariah.Pedoman investasikeuangan syariah.Juli 2007.Dana investasi LuarNegeri melaluiinstrumen keuangansyariah meningkat.MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomianberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia <strong>dan</strong>Menteri Keuangan.2. PengembanganPasar Uang AntarBank berdasarkanPrinsip Syariah(PUAS) agar lebihlikuid <strong>dan</strong> efisien.Menyusun peraturan tentangPUAS yang mencakup antaralain: Pengembangan LaporanHarian Bank Umum (LHBU),konsultasi dengan Komite AhliPerbankan Syariah BankIndonesia <strong>dan</strong> anggota DewanSyariah Nasional MajelisUlama Indonesia.Peraturan tentang PUAS<strong>dan</strong> aturanpelaksanaannya. *) Juni 2007. Fungsi manajemenlikuiditas perbankansyariah untuk mendukungpeningkatanpembiayaan berperansemakin baik.MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomianberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia <strong>dan</strong>Menteri Keuangan.III. Lembaga ...


- 21 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABIII. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANKA. MemperkuatKesehatan IndustriAsuransi.1. Penerapan Good Menyempurnakan pedomanCorporate Governance(GCG) bagi asuransian.GCG bagi Perusahaan Per-PerusahaanPerasuransian.Surat Edaran Ketua Ba<strong>dan</strong>Pengawas Pasar Modal(Bapepam) <strong>dan</strong> LembagaKeuangan (LK) tentangpenerapan GCG bagiPerusahaan Perasuransian.Agustus 2007.GCG bagi PerusahaanPerasuransianditerapkan.Menteri Keuangan.2. Peningkatan efektifitaspengaturan<strong>dan</strong> pengawasanPerusahaan Perasuransian.a. Menyempurnakan UUNomor 2 Tahun 1992tentang Usaha Perasuransian.Penyampaian RUU tentangPerubahan atas UU Nomor2 Tahun 1992 tentangUsaha Asuransi ke DPR.Januari 2008.Pengaturan <strong>dan</strong>pengawasan PerusahaanPerasuransiansemakinefektif.Menteri Keuanganberkoordinasidengan MenteriHukum <strong>dan</strong> HAM<strong>dan</strong> MenteriSekretaris <strong>Negara</strong>.b. Menyempurnakan PP Nomor73 Tahun 1992 tentangPenyelenggaraan Usaha Perasuransian.PP tentang PerubahanKedua atas PP Nomor 73Tahun 1992.Januari 2008.Menteri Keuangan.B. Memperkuat ...


- 22 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABB. MemperkuatKesehatan IndustriDana Pensiun.Peningkatan efektifitaspengaturan <strong>dan</strong>pengawasan DanaPensiun.Menyempurnakan UU Nomor11 Tahun 1992 tentang DanaPensiun.Penyampaian RUU tentangperubahan atas UU Nomor11 Tahun 1992 kepadaDPR.Januari 2008.Efektifitas pengaturan<strong>dan</strong> pengawasanDana Pensiunmeningkat.Menteri Keuanganberkoordinasidengan MenteriHukum <strong>dan</strong> HAM<strong>dan</strong> MenteriSekretaris <strong>Negara</strong>.C. Mengembangkanpembiayaan ekspor.Pembentukan LembagaPembiayaan EksporIndonesia (LPEI).Menyusun RUU tentang LPEI.Penyampaian RUU tentangLPEI kepada DPR.Agustus 2007. LPEI terbentuk. Menteri Keuanganberkoordinasidengan MenteriHukum <strong>dan</strong> HAM<strong>dan</strong> MenteriSekretaris <strong>Negara</strong>.D. Meletakkan dasarpengawasan berbasisrisiko (risk basedsupervision) terhadapperusahaanpembiayaan.Penerapan PengawasanBerbasis Risiko terhadapPerusahaanPembiayaan.Menyusun SOP PengawasanBerbasis Risiko terhadapPerusahaan Pembiayaan.Peraturan Ketua Bapepam-LK tentang SOP PengawasanBerbasis Risikoterhadap PerusahaanPembiayaan.Desember 2007.Pengawasan BerbasisRisiko terhadapPerusahaan Pembiayaanmeningkat.Menteri Keuangan.E. MengembangkanIndustri Jasa Gadai.Peningkatan efisiensiUsaha Jasa Gadai.Melakukan kajian mengenaitingkat efisiensi, bentukpersaingan <strong>dan</strong> infrastrukturkelembagaan Usaha JasaGadai.Kajian. Oktober 2007. Usaha Jasa Gadaiefisien.Menteri Keuangan.F. Meningkatkan ...


- 23 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABF. Meningkatkan diversifikasiproduk<strong>dan</strong> jasa pembiayaan.Pengembangan produkprodukpembiayaan berdasarkanprinsip syariahMenyusun Peraturan KetuaBapepam-LK tentang pedomanpelaksanaan kegiatan usahaperusahaan pembiayaanberdasarkan prinsip syariah.Peraturan Ketua Bapepam-LK.Desember 2007.Produk-produkpembiayaanberdasarkanprinsip syariahberkembang.Menteri Keuangan.G. Mengembangkanindustri modalventura.Peningkatan perananmodal ventura dalammengembangkan UsahaMikro Kecil <strong>dan</strong>Menengah (UMKM).Melakukan kajian mengenaibentuk usaha <strong>dan</strong> strukturkelembagaan industri modalventura.Kajian. November 2007. Peranan modalventura dalampengembanganUMKMmeningkat.Menteri Keuangan.IV. PASAR ...


- 24 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABIV. PASAR MODALA. Meningkatkanefisiensi <strong>dan</strong>likuiditas PasarModal.1. Peningkatan dayasaing <strong>dan</strong> efisiensibursa.Mendorong penggabunganBursa Efek Jakarta (BEJ) <strong>dan</strong>Bursa Efek Surabaya (BES).Persetujuan RancanganPenggabungan BEJ <strong>dan</strong> BESdari Pemegang Saham BEJ<strong>dan</strong> Pemegang Saham BES.Oktober 2007. Daya saing <strong>dan</strong>efisiensi bursameningkat.Menteri Keuangan.2. Peningkatan pemanfaatanteknologiinformasi dipasar modal.Mengembangkan sisteme-reporting, e-registration, <strong>dan</strong>e-monitoring.Penerapan sisteme-reporting, e-licencing,e-registration, <strong>dan</strong>e-monitoring.Desember 2007<strong>dan</strong> berlanjut.Pemanfaatan teknologiinformasi dipasar modal meningkat.Menteri Keuangan.B. Meningkatkanlikuiditas <strong>dan</strong>stabilitas PasarObligasi (SuratUtang).1. Pengembangan mekanismepembentukanharga(price discoverymechanism).Menyusun Peraturan tentangpersyaratan, kriteria, <strong>dan</strong>tatacara pendirian lembagayang melakukan valuasi suratutang.Peraturan Bapepam-LK. Oktober 2007. Terwujudnya Mekanismepembentukanharga yangkredibel <strong>dan</strong> transparan.Menteri Keuangan.2. Pengembangan ProdukSurat BerhargaSyariah <strong>Negara</strong>(SBSN).a. Menyiapkan <strong>dan</strong> menyusunperaturan pelaksanaan UUSBSN.1) PP mengenai perusahaanpenerbitSBSN.2) Peraturan Menteri Keuanganmengenai tatacara penerbitan SBSN.Setelah disahkannyaUU tentang SuratBerharga Syariah<strong>Negara</strong>.Produk SuratBerharga Syariah<strong>Negara</strong> semakinberkembang.Menteri Keuangan.b. Melakukan...


- 25 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABb. Melakukan identifikasiBarang Milik <strong>Negara</strong> (BMN)yang dapat digunakansebagai aset SBSN.Keputusan Menteri Keuanganmengenai daftarBMN yang dapat digunakansebagai aset SBSN.Terwujudnya transaksiSBSN denganmenggunakanBMN sebagaiunderlying asset.Menteri Keuangan.c. Menyiapkan struktur akadSBSN <strong>dan</strong> jenis-jenis instrumenSBSN.Peraturan Menteri Keuangantentang strukturakad SBSN.Terwujudnya transaksi<strong>dan</strong> perdaganganSBSN.Menteri Keuangan.d. Menyiapkan mekanisme penerbitan,perdagangan, <strong>dan</strong>penatausahaan SBSN.Peraturan Menteri Keuanganmengenai mekanismepenerbitan, perdagangan,<strong>dan</strong> penatausahaanSBSN.Menteri Keuangan.3. MenciptakanMekanisme StabilisasiPasar Surat Utang<strong>Negara</strong> (SUN).Pembukaan REPO Window SUNbagi anggota Primary Dealer.Peraturan mengenai REPOWindow .*)November 2007.Likuiditas <strong>dan</strong> stabilitaspasar SUNmeningkat.Menteri KoordinatorBi<strong>dan</strong>g Perekonomianberkoordinasidengan MenteriKeuangan <strong>dan</strong>Gubernur BankIndonesia.C. Memperkuat...


- 26 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABC. Memperkuat dasarhukum pengawasanterhadap tindak pi<strong>dan</strong>apencucianuang di bi<strong>dan</strong>g PasarModal.Peningkatan ketaatanPenyedia Jasa Keuanganatas Prinsip MengenalNasabah.Menyempurnakan peraturantentang Prinsip MengenalNasabah.Perubahan atas PeraturanBapepam-LK NomorV.D.10 tentang PrinsipMengenal Nasabah.Agustus 2007.Ketaatan PenyediaJasa Keuangan atasPrinsip MengenalNasabahmeningkat.Menteri Keuangan.D. Menyusun Kebijakanperpajakan dalammendorongaktivitas pasarmodal.1. Pemberian insentifpajak untuk perusahaanterbuka.2. Penegasan perlakuanperpajakan terhadapproduk-produk pasarmodal yang berbasissekuritas.Menyusun peraturan insentifPajak Penghasilan (PPh).Menyusun ketentuan perpajakanyang menegaskan perlakuanpajak atas produk-produk pasarmodal yang berbasis sekuritas.Peraturan Perun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>ganmengenaiinsentif PPh untukperusahaan terbuka.Peraturan Perun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>ganmengenai penegasanperlakuan perpajakanatas produkprodukpasar modal yangberbasis sekuritas.Agustus 2007.Agustus 2007.Jumlah perusahaanterbuka <strong>dan</strong> kepemilikanpublik meningkat.Jenis produk pasarmodal meningkat.Menteri Keuangan.Menteri Keuangan.V. LAIN-LAIN...


- 27 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABV. LAIN-LAINA. Mengharmonisasi -kan peraturan perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gandi sektor keuangan.a. Membentuk tim untukmelakukan evaluasi atassemua UU <strong>dan</strong> peraturan disektor keuangan.b. Melakukan inventarisasi,review <strong>dan</strong> menyusunrekomendasi.Keputusan MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomian.Rekomendasi.Juni 2007.Juni 2007 <strong>dan</strong>berlanjut.1. Evaluasi peraturanperun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gandi sektor keuangan.Semua peraturanperun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>gandisektor keuanganharmonis.MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomian.2. Evaluasi atasperlakuanperpajakan padasektor keuangan.a. Membentuk tim untukmelakukan inventarisasi <strong>dan</strong>evaluasi penerapan pajakpada sektor keuangan.b. Melakukan inventarisasi,review <strong>dan</strong> menyusunrekomendasi.Keputusan MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomian.Rekomendasi.Juni 2007.Juni 2007 <strong>dan</strong>berlanjut.Terciptanya iklimyang kondusifbagi perkembangansektorkeuangan.MenteriKoordinatorBi<strong>dan</strong>gPerekonomianberkoordinasidengan MenteriKeuangan <strong>dan</strong>Gubernur BankIndonesia.B. Mengembangkan ...


- 28 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABB. MengembangkanDiversifikasiSumberPembiayaanPembangunan.Pengembangan alternatifsumber pembiayaanAPBN.Menyusun regulasi tentangpinjaman dalam negeri.Rancangan PeraturanPemerintah (RPP) tentangPinjaman Dalam Negeri.Juli 2007.Alternatif sumberpembiayaan APBNberkembang.Menteri Keuanganberkoordinasidengan MenteriPerencanaan PembangunanNasional/KepalaBappenas.C. MeningkatkanKinerja Ba<strong>dan</strong> UsahaMilik <strong>Negara</strong>(BUMN).1. PengembanganKelembagaan BUMN.Menyusun strategi restrukturisasiBUMN jangka pendek <strong>dan</strong>menengah.Blue Print Strategi RestrukturisasiBUMN yang mencakupantara lain penggabungan,peleburan <strong>dan</strong>perubahan bentuk BUMN.Agustus 2007.BUMN yang semakinefisien.Menteri <strong>Negara</strong>Ba<strong>dan</strong> Usaha Milik<strong>Negara</strong>.2. Pelaksanaan GCG diBUMN.a. Melakukan penilaian terhadapBUMN yang berkinerjarendah.Restrukturisasi BUMN. November 2007. Terlaksananya revitalisasiataulikuidasi BUMNyang berkinerjarendah.Menteri <strong>Negara</strong>Ba<strong>dan</strong> Usaha Milik<strong>Negara</strong>.b. Menginventarisasi...


- 29 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABb. Menginventarisasi bantuanpemerintah pada BUMNyang belum di tetapkanstatusnya (BPYBDS).Usulan Penetapan BPYBDS. September 2007. PermasalahanBPYBDSterselesaikan.Menteri <strong>Negara</strong>Ba<strong>dan</strong> UsahaMilik <strong>Negara</strong>.c. Menyempurnakan KeputusanMenteri BUMN Nomor117/MBU/2002 tentangPelaksanaan GCG di BUMN.Keputusan Menteri <strong>Negara</strong>BUMN tentang PelaksanaanGCG di BUMN.Juli 2007.Pelaksanaan GCGpada BUMN terwujud.Menteri <strong>Negara</strong>Ba<strong>dan</strong> UsahaMilik <strong>Negara</strong>.d. Mengkaji pinjaman RekeningDana Investasi (RDI) <strong>dan</strong>Subsidiary Loan Agreement(SLA) pada BUMN.Rekomendasi penyelesaianPinjaman RDI <strong>dan</strong> SLApada BUMN.November 2007.Permasalahan PinjamanRDI <strong>dan</strong>SLA pada BUMNterselesaikan.Menteri <strong>Negara</strong>Ba<strong>dan</strong> UsahaMilik <strong>Negara</strong> berkoordinasidenganMenteriKeuangan.PERCEPATAN ...


PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR- 30 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABA. PenyempurnaanPeraturan Perun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>gan.Percepatan penyelesaian PeraturanPerun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gandi bi<strong>dan</strong>g infrastruktur.a. Mereformasi kerangka peraturanperun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gan di sektortransportasi darat, laut, <strong>dan</strong> udarauntuk mencerminkan desentralisasi<strong>dan</strong> menghilangkanmonopoli oleh BUMN melaluipemisahan peran regulator <strong>dan</strong>operator.1) RUU tentang Pelayaransebagai pengganti UU Nomor21 Tahun 1992 tentangPelayaran.2) RUU tentang Lalu LintasAngkutan Jalan sebagaipengganti UU Nomor 14Tahun 1992 tentangAngkutan Jalan.Pembahasan denganDPR.Pembahasan denganDPR.Terdapat percepatantersedianya infrastrukturpada sektor pelayaran/transportasilautuntuk meningkatkan:a. mutu pelayanan,keamanan <strong>dan</strong>keselamatan;b. peran serta masyarakat,PemerintahDaerah <strong>dan</strong> swasta.Terdapat percepatantersedianya infrastrukturpada sektortransportasi darat <strong>dan</strong>angkutan sungai, <strong>dan</strong>au<strong>dan</strong> penyeberanganuntuk meningkatkan:a. mutu pelayanan,keamanan <strong>dan</strong>keselamatan;b. peran serta masyarakat,PemerintahDaerah <strong>dan</strong> swasta.Menteri Perhubungan.Menteri Perhubungan.3) RUU ...


- 31 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB3) RUU tentang Penerbangansebagai pengganti UU Nomor15 Tahun 1992 tentangPenerbangan.Pembahasan denganDPR.Terdapat percepatantersedianya infrastrukturpada sektorpenerbangan/transportasiudara untukmeningkatkan:a. mutu pelayanan,keamanan <strong>dan</strong>keselamatan;b. peran serta masyarakat,PemerintahDaerah <strong>dan</strong> swasta.Menteri Perhubungan.b. Menyusun Peraturan Pemerintahpelaksanaan UU sektor transportasi.1) PP pelaksanaan UU No.mor23 Tahun 2007 tentangPerekonomian:a) PP tentang PrasaranaPerkeretaapian;b) PP tentang SaranaPerkeretaapian;c) PP tentang Lalu Lintas &Angkutan Kereta Api;d) PP tentang Pembinaan<strong>dan</strong> PenyelenggaraanPerkeretaapian.Desember 2007.Terdapat percepatantersedianya infrastrukturpada sektor perkeretaapianuntuk meningkatkan:a. mutu pelayanan,keamanan <strong>dan</strong>keselamatan;b. peran serta masyarakat,PemerintahDaerah <strong>dan</strong> swasta.Menteri Perhubungan.2) RPP …


- 32 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB2) RPP pelaksanaan UUtentang Pelayaran, yangmeliputi antara lainmengenai:Kepelabuhanan, Angkutandi Perairan,Perkapalan, Kepelautan,Kenavigasian, PemeriksaanKecelakaanKapal, <strong>dan</strong> Pengawasandi Perairan.3) RPP pelaksanaan UUtentang Lalu LintasAngkutan Jalan, yangmeliputi antara lainmengenai: Kendaraan<strong>dan</strong> Pengemudi, AngkutanJalan, Pemeriksaan<strong>dan</strong> Penyidikan,<strong>dan</strong> Prasarana<strong>dan</strong> Lalu Lintas.Segera setelah UUtentang Pelayarandisahkan.Segera setelah UUtentang Lalu LintasAngkutan Jalan disahkan.Terdapat percepatantersedianya infrastrukturpada sektor pelayaran/transportasilautuntuk meningkatkan:a. mutu pelayanan,keamanan <strong>dan</strong>keselamatan;b. peran serta masyarakat,PemerintahDaerah <strong>dan</strong> swasta.Terdapat percepatantersedianya infrastrukturpada sektor transportasidarat <strong>dan</strong> angkutansungai, <strong>dan</strong>au<strong>dan</strong> penyeberanganuntuk meningkatkan:a. mutu pelayanan,keamanan <strong>dan</strong>keselamatan;b. peran serta masyarakat,PemerintahDaerah <strong>dan</strong> swasta.Menteri Perhubungan.Menteri Perhubungan.4) RPP …


- 33 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB4) RPP pelaksanaan UU tentangPenerbangan, antara lainmengenai: Kebandarudaraan,Angkutan Udara, Kenavigasian,<strong>dan</strong> PesawatUdara.Segera setelah UUtentang Penerbangandisahkan.Terdapat percepatantersedianyainfrastruktur pada sektorpenerbangan/transportasiudara untukmeningkatkan:Menteri Perhubungan.a. mutu pelayanan,keamanan <strong>dan</strong>keselamatan;b. peran serta masyarakat,PemerintahDaerah <strong>dan</strong> swasta.c. Menyusun Peraturan Perun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>gansektor Energi.1) RUU tentang Kelistrikan. Pembahasan denganDPR.2) Peraturan Perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>ganpelaksanaan UU tenangKelistrikan.Segera setelah UU tentangKelistrikan disahkan.Terdapat percepatantersedianya infrastrukturpada sektor ketenagalistrikanuntuk meningkatkanperan sertamasyarakat, PemerintahDaerah <strong>dan</strong> swasta.Menteri Energi <strong>dan</strong>Sumber Daya Mineral.3) RUU …


- 34 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIAN3) RUU tentang Energi. Pembahasandengan DPR.4) Peraturan Perun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>ganpelaksanaanUU tentang Energi.Segera setelah UUEnergi disahkan.SASARANTerwujudnya pemanfaatansumberenergi alternatif dalamrangka peningkatkanefisiensi pemanfaatanenergi yang tidakterbarukan.PENANGGUNGJAWABMenteri Energi <strong>dan</strong>Sumber Daya Mineral.d. Menyusun peraturan pelaksanaanUU Nomor 32 Tahun2002 tentang Penyiaran.e. Menyusun peraturan pelaksanaanUU Nomor 7 Tahun 2004 tentangSumber Daya Air.1) Perubahan atas PPNomor 28 Tahun 2005tentang Tarif atas JenisPenerimaan <strong>Negara</strong>Bukan Pajak yangBerlaku pada DepartemenKomunikasi<strong>dan</strong> Informasi.2) Peraturan Menteri Komunikasi<strong>dan</strong> Informatikatentang Rencana Dasar TeknikPenyiaran (RDTP).PP tentang Waduk <strong>dan</strong>Bendungan.Agustus 2007.Penerimaan negarabukan pajakyang berasal darisektor komunikasi meningkat.Agustus 2007. Terwujudnya pemahamanterhadapspesifikasi peralatan penyiaran.Desember 2007. Pedoman yang mengaturtanggung jawabpengelolaan Waduk<strong>dan</strong> Bendungantersedia.MenteriKomunukasi <strong>dan</strong>Informatika.MenteriKomunukasi <strong>dan</strong>Informatika.Menteri PekerjaanUmum.B. Memperkuat …


- 35 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABB. MemperkuatKelembagaan.1. Peningkatan kemampuanContractingAgency dalam penyiapanproyek yang dikerjasamakandengan swastadalam rangka pelaksanaanPerpres Nomor67 Tahun 2005 tentangKerjasama Pemerintahdengan Ba<strong>dan</strong> Usahadalam PenyediaanInsfrastruktur.2. Pembagian urusanPemerintah Pusat <strong>dan</strong>Pemerintah Daerahdalam penyediaaninfrastruktur.3. Pengaturan mengenaiBa<strong>dan</strong> Usaha MilikDaerah (BUMD) untukmemperjelas fungsi, kedudukan,<strong>dan</strong> peranBUMD dalam pembangunaninfrastruktur.Membentuk Project DevelopmentFacility (PDF) yang dapat digunakanuntuk proyek-proyek yang akandikerjasamakan dengan pihak swasta.Merumuskan pembagian urusan yangjelas antara Pemerintah Pusat <strong>dan</strong>Pemerintah Daerah sebagai penjabaranUU Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah dalam penyediaaninfrastruktur.Menyusun RUU tentang BUMD.Policy Paper tentang pembentukanPDF.Perubahan atas PP Nomor 25tahun 2000 tentang KewenanganPemerintah <strong>dan</strong> KewenanganProvinsi sebagai Daerah Otonom.RUU tentang BUMD untukdisampaikan kepada DPR.Desember 2007.Juni 2007.November 2007.Kualitas proyek yangakan ditawarkan untukdikerjasamakan denganswasta meningkat.Pelaksanaan penyediaaninfrastruktur olehPemerintah Pusat, PemerintahDaerah,masyarakat <strong>dan</strong> swastayang sinkron <strong>dan</strong>optimal.Peran BUMD dalampembangunan infrastrukturmeningkat.Menteri <strong>Negara</strong>PerencanaanPembangunanNasional/KepalaBappenas.Menteri Dalam Negeri.Menteri Dalam Negeri.4. Pembentukan …


- 36 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB4. Pembentukan KelembagaanKeuangannon Bank untukInfrastruktur.Menyusun kerangka institusimengenai lembaga keuangannon bank untuk mendukungpercepatan pembangunan infrastruktur.1) Peraturan Presidenmengenai pembiayaaninfrastruktur.Juli 2007.Terlaksananya pembangunaninfrastrukturyang semakincepat.Menteri Keuangan.2) Peraturan Pemerintahtentang PenyertaanModal <strong>Negara</strong> untukpendirian IndonesiaInfrastructure Fund.Agustus 2007.5. Pembentukan institusiuntuk mempercepatpembangunaninfrastruktur.a. Mempercepat pembentukanwadah koordinasipengelolaan Sumber DayaAir sesuai dengan UUNomor 7 Tahun 2004tentang Sumber Daya Air.3) Kerangka/Policy Papermengenai GuaranteeFund.4) Peraturan MenteriKeuangan tentangpembentukan InstitusiGuarantee Fund.Terbentuknya DewanSumber Daya Air Nasional<strong>dan</strong> Daerah.Agustus 2007.November 2007.September 2007.Kemitraan Pemerintah<strong>dan</strong> Swasta meningkat.Peningkatan kualitassumber daya air <strong>dan</strong>pengelolaan air untukmendukung ketahananpangan diIndonesia.Menteri Keuangan.Menteri PekerjaanUmum.b. Mempercepat …


- 37 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANb. Mempercepat kesiapanproyek infrastruktur subsektorperkeretaapian.c. Membentuk ba<strong>dan</strong> pengelolaRumah Susun Sewa(Rusunawa) yang dibiayaiPemerintah.Pedoman pembentukan kelembagaanpembangunanangkutan umum massal –Mass Rapid Transportation(MRT).Peraturan Perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>ganmengenai ba<strong>dan</strong>pengelola Rusunawa.TARGETPENYELESAIANNovember 2007.SASARANPembangunan MRTdi perkotaan dapatsegera terwujud denganprioritas DKIJakarta.November 2007. Rusunawa terbangun<strong>dan</strong> terkeloladengan baik.PENANGGUNGJAWABMenteriPerhubungan.Menteri <strong>Negara</strong>Perumahan Rakyat.C. PeningkatanManajemenPembangunanInfrastruktur.1. Peningkatan akseskelistrikan di pedesaan.Menyusun pedoman teknismengenai penyelenggaraan listrikpedesaan.Kajian teknis penyediaanlistrik pedesaan.Desember 2007.Rasio elektrifikasi dipedesaan melaluipartisipasi PemerintahDaerah <strong>dan</strong> masyarakatmeningkat.Menteri Energi <strong>dan</strong>Sumber Daya Mineral.2. Kaji ulang kebijakantentang KewajibanPelayanan U-mum (Public ServiceObligation/PSO).Mengevaluasi kebijakan PSOyang berlaku untuk menyusunkerangka kebijakan PSO dibi<strong>dan</strong>g infrastruktur.Road Map InfrastrukturIndonesia untuk KewajibanPSO.Desember 2007.Terwujudnya efektivitas<strong>dan</strong> efisiensiPSO dalam rangkapelayanan masyarakatyang lebihbaik.Menteri <strong>Negara</strong>PerencanaanPembangunanNasional/KepalaBappenas.3. Percepatan …


- 38 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB3. Percepatan prosespengadaan tanahbagi kepentinganumum.Menyusun kerangka kebijakan<strong>dan</strong> pedoman operasionalmengenai pengadaan tanahuntuk memfasilitasi proyekpembangunan infrastruktur,terutama proyek-proyek yangmemerlukan lahan <strong>dan</strong> right ofways.Keputusan Kepala Ba<strong>dan</strong>Pertanahan Nasionalsesuai Perpres Nomor 36Tahun 2005 tentangPengadaan Tanah bagiPelaksanaan Pembangunanuntuk KepentinganUmum sebagaimanadiubah denganPerpres Nomor 65 Tahun2006.Juni 2007.Terselesaikannya pengadaantanah untukpenyediaan infrastrukturyang lebihcepat.Kepala Ba<strong>dan</strong>PertanahanNasional.4. Penyiapan petunjukoperasional kerjasamapemerintah<strong>dan</strong> swasta dalamrangka PerpresNomor 67 Tahun2005 tentang Kerjasama PemerintahDengan Ba<strong>dan</strong>Usaha Dalam PenyediaanInfrastruktur.Menyusun pedoman pelaksanaankerjasama pemerintah <strong>dan</strong>swasta dalam penyediaaninfrastruktur.1) Keputusan MenteriPekerjaan Umumtentang pedomanpelaksanaan kerjasamapemerintah <strong>dan</strong>swasta dalam penyediaaninfrastruktur.2) Keputusan MenteriPerhubungan tentangpedoman pelaksanaankerjasama pemerintah<strong>dan</strong> swasta dalam penyediaaninfrastruktur.November 2007. Penyediaan infrastrukturmelalui kerjasamapemerintah<strong>dan</strong> swasta lebih meningkat.November 2007. Penyediaan infrastrukturmelalui kerjasamapemerintah<strong>dan</strong> swasta lebih meningkat.Menteri PekerjaanUmum.MenteriPerhubungan.5. Percepatan …


- 39 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB5. Percepatan penyediaanperumahan.a. Mempercepat operasionalisasi<strong>dan</strong> pengembanganSecondary Mortgage Facility(SMF).1) Tersedianya fasilitasfiskal untuk sekuritisasidalam UU Pajak.Segera setelahRUU Pajak PertambahanNilaidisahkan.Berkurangnya hambatandalam pelaksanaanpembangunandi sektor perumahanserta biaya yang membebanikonsumen.Menteri Keuangan.2) PP tentang PendaftaranHak Tanggungandalam RangkaPembiayaan SekunderPerumahan.Agustus 2007.Kepala Ba<strong>dan</strong>PertanahanNasional.b. Merevitalisasi kelembagaaanpengelola perumahanrakyat.Kajian mengenai perananPerum Perumnas dalampenyediaan perumahanrakyat.November 2007.Kinerja Perum Perumnasdalam penyediaanperumahan rakyatmeningkat.Menteri <strong>Negara</strong>Ba<strong>dan</strong> Usaha Milik<strong>Negara</strong>.c. Melakukan analisa untukpenyederhanaan perijinanpembangunan perumahanrakyat.Kajian mengenai penyederhanaanperijinanpembangunan perumahanrakyat.November 2007. Pembangunan perumahanrakyat lebihcepat.Menteri <strong>Negara</strong>Perumahan Rakyat.6. Peningkatan manajemenpemeliharaaninfrastruktur<strong>dan</strong> keselamatantransportasi.a. Meningkatkan manajemenpemeliharaan jalan termasukperhitungan bebankendaraan.1) Kajian fiskal penerapanRoad Fund.September 2007. Kualitas jalan di seluruhIndonesia meningkat.Menteri Keuangan.2) Tersedianya …


- 40 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB2) Tersedianya programterpadu mengenai pemeliharaanjalan termasuksumber pembiayaannya.Desember 2007. Menteri PekerjaanUmum.b. Mendorong terbentuknyaDewan Keselamatan TransportasiNasional.Policy paper mengenaipembentukan dewan keselamatantransportasinasional.Desember 2007. Kualitas pelayanan<strong>dan</strong> keselamatan disektor transportasimeningkat.MenteriPerhubungan.c. Merancang <strong>dan</strong> menetapkanProgram ManajemenKeselamatan TransportasiJalan (Road Safety Management).1) Program ManajemenKeselamatan TransportasiJalan.November 2007. Kualitas sumber dayamanusia yang berhubungandengan keselamatantransportasimeningkat.MenteriPerhubungan.2) PP mengenai manajemenkeselamatantransportasi jalan.November 2007.Tingkat kecelakaan disektor transportasi jalanmenurun.MenteriPerhubungan.7. Penyusunan …


- 41 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB7. Penyusunan CetakBiru/Rencana Induksektor.a. Memperbaharui cetak biruperkeretaapian.Revisi cetak biru perkeretaapian.Juli 2007.Pelayanan <strong>dan</strong> keselamatantransportasiperkeretaapianmeningkat.MenteriPerhubungan.b. Menyusun Rencana IndukFrekuensi Penyiaran DigitalRencana Induk (MasterPlan) Frekuensi PenyiaranDigital.Desember 2007.Terpadunya sistempenyiaran digital.MenteriKomunikasi <strong>dan</strong>Informatika.c. Memperbaharui Cetak BiruSektor Telekomunikasi <strong>dan</strong>Informatika.Cetak Biru Telekomunikasi<strong>dan</strong> Information andCommunication Technology(ICT).Desember 2007. Tersusunnya perencanaanjangkapanjang untuk pengembanganinfrastrukturtelekomunikasi.MenteriKomunikasi <strong>dan</strong>Informatika.PEMBERDAYAAN …


- 42 -PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABI. PENINGKATAN AKSES UMKM PADA SUMBER PEMBIAYAANA. Meningkatkan kapasitaskelembagaan<strong>dan</strong> akses UMKMpada sumberpembiayaan.1. Pengembangan skemakredit investasibagi <strong>UKM</strong>K.Menyusun skema kredit investasi.Peraturan Menteri Keuangan.Desember 2007.1. Tersedianya skemapembiayaan investasimelalui kreditprogram bagi UM-KM.Menteri Keuangan.2. Tersedianya sumber<strong>dan</strong>a untukkredit investasiUMKM.3. Kredit investasiUMKM tersalurkansecara efektif.2. Peningkatan …


- 43 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB2. Peningkatan efektifitasfungsi <strong>dan</strong>peran KonsultanKeuangan MitraBank (KKMB).Merevitalisasi peran KKMBmelalui penyelenggaraan pelatihanKKMB oleh BankIndonesia <strong>dan</strong> PemerintahDaerah.MOU Bank Indonesia<strong>dan</strong> Pemerintah Daerahtentang Peningkatanpenyelenggaraanpelatihan (upgrading)bagi KKMB didaerah. *)Juni 2007 <strong>dan</strong>berlanjut.1. Jumlah <strong>dan</strong> kualitasKKMB meningkat,sehingga semakinbanyak UMKMyang dibimbing dalammengaksessumber pembiayaan(perbankan).MenteriKoordinatorBi<strong>dan</strong>gPerekonomianberkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.2. Nama <strong>dan</strong> alamatKKMB terdaftar diPemda, sehinggaUMKM lebih mudahmendapatkanKKMB yang siapmemberikan bimbingan.3. Kejelasan mekanismepemberian Insentif<strong>dan</strong> rewardsbagi KKMB yangberhasil membinaUMKM.B. Memperkuat ...


- 44 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABB. Memperkuat sistem penjaminankredit bagiUMKM.1. Peningkatan sertifikasitanah untuk memperkuatpenjaminan kreditbagi UMKM.a. Mempercepat penerbitan sertifikattanah bagi UMKM.Penyempurnaan KeputusanBersama Meneg <strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong><strong>UKM</strong>, Menteri Dalam Negeri<strong>dan</strong> Kepala Ba<strong>dan</strong> PertanahanNasional.Juli 2007. 1. Prosedur pengajuansertifikasi tanah bagipenjaminan kreditUMKM menjadi lebihmudah <strong>dan</strong> lebih transparan.2. Proses sertifikasi tanahUMKM menjadi lebihcepat.3. Koordinasi, evaluasi <strong>dan</strong>pemantauan programsertifikasi tanah UMKMberjalan efektif.Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong>,Menteri Dalam Negeri<strong>dan</strong> Kepala Ba<strong>dan</strong>Pertanahan Nasional.b. Meningkatkan target <strong>dan</strong> sasaransertifikasi tanah tahunan bagiUMKM.1) Penetapan target sertifikasitanah UMKM tahun2007.2) Pelaksanaan sertitikasi tanahbagi UMKM.Juni 2007.Juni 2007 <strong>dan</strong>berlanjut.1. Target tahun 2007meliputi: sisa tahun 2006sejumlah 10.240 <strong>dan</strong>tahun 2007 sejumlah13.000, yang dirinci perprovinsi <strong>dan</strong> per sektor.2. Anggaran untuk sertifikasitanah bagiUMKM teralokasi keBa<strong>dan</strong> Pertanahan Nasionalsesuai target <strong>dan</strong>sasaran.Kepala Ba<strong>dan</strong>Pertanahan Nasional.c. Meninjau …


- 45 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABc. Meninjau kembali (review) bataskena pajak Bea Perolehan Hakatas Tanah <strong>dan</strong> Bangunan(BPHTB).Peraturan MenteriKeuangan.Desember 2007.1. Batas terendah nilaitanah yang dikenakanBPHTB dinaikkansehingga memperluascakupan sertifikasitanah UMKM yangtidak terkena BPHTB.Menteri Keuangan.2. Biaya sertifikasi tanahUMKM menjadi lebihmurah <strong>dan</strong> terjangkau.2. Peningkatan peranLembaga PenjaminanKredit bagi UMKM.a. Menata kembali sistempenjaminan kredit bagi UMKM.Pengaturan mengenaipenjaminan kredit bagiUMKM.Agustus 2007.1. Kebijakan, pembinaan,<strong>dan</strong> pengawasanpenjaminan kreditbagi UMKM berjalanlebih baik.2. Mekanisme penjaminankredit bagiUMKM berjalan lebihbaik.Menteri Keuangan.b. Memperkuat …


- 46 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABb. Memperkuat modal <strong>dan</strong>perluasan jangkauan pelayananPerum Sarana PengembanganUsaha (SPU) <strong>dan</strong>PT Asuransi Kredit Indonesia(Askrindo).Penambahan PenyertaanModal Pemerintah (PMP)kepada Perum SPU <strong>dan</strong> PTAskrindo, melalui langkahlangkah:1) Action plan perkuatanmodal Perum SPU <strong>dan</strong>PT Askrindo.2) Due diligencePT Askrindo.3) Due diligence PerumSPU.4) Business Plan/rencanapengembangan usaha<strong>dan</strong> jaringan pelayananPerum SPU <strong>dan</strong>PT Askrindo.Juni 2007.Juni 2007.Juli 2007.Agustus 2007.1. Kapasitas pelayananPerum SPU <strong>dan</strong> PTAskrindo meningkat<strong>dan</strong> jangkauan pelayananbertambahluas.2. Semakin banyakkredit UMKM yangdapat dijamin olehPerum SPU <strong>dan</strong> PTAskrindo .3. Perum SPU <strong>dan</strong> PTAskrindo bertambahsehat <strong>dan</strong> kuat sehinggamampumendukung berjalannyasistem penjaminankredit bagiUMKM.Menteri Keuangan<strong>dan</strong> Menteri <strong>Negara</strong>BUMN berkoordinasidengan GubernurBank Indonesia.5) Pembenahan manajemenPerum SPU <strong>dan</strong>PT AskrindoAgustus 2007.6) PMP kepada Perum SPU<strong>dan</strong> PT Askrindo.Oktober 2007.3. Pengembangan …


- 47 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN TARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB3. Pengembangan sistemresi gu<strong>dan</strong>g sebagaiinstrumen pembiayaanbagi UMKM.a. Finalisasi penyiapan RPP dalamrangka pelaksanaan UU Nomor9 Tahun 2006 tentang SistemResi Gu<strong>dan</strong>g.PP tentang PelaksanaanSistem Resi Gu<strong>dan</strong>g.Juni 2007. 1. Tersedianya aturanpelaksanaan yang jelastentang pemanfaatanresi gu<strong>dan</strong>gsebagai instrumenpenjaminan kreditbagi UMKM.2. Semakin banyakUMKM yang dapatmemanfaatkan resigu<strong>dan</strong>g sebagai jaminanuntuk mendapatkankredit.MenteriPerdagangan.b. Pengakuan sertifikat resi gu<strong>dan</strong>gsebagai agunan (agunansubstitusi) kredit UMKM.Pedoman pelaksanaan pemanfaatansertifikat resigu<strong>dan</strong>g sebagai agunankredit UMKM.Juli 2007.1. Pedoman teknis yangjelas tentang pelaksanaansistem resi gu<strong>dan</strong>g.2. Tersedianya kejelasantentang prosedur, tatacara <strong>dan</strong> persyaratandalam penggunaan resigu<strong>dan</strong>g sebagai agunankredit.3. UMKM dapat denganmudah memanfaatkanresi gu<strong>dan</strong>g sebagaijaminan kredit.Menteri KoordinatorBi<strong>dan</strong>g Perekonomianberkordinasi denganGubernur BankIndonesia <strong>dan</strong> MenteriPerdagangan.c. Sosialisasi ...


- 48 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANC. Mengoptimalkan pemanfaatan<strong>dan</strong>a nonperbankan untukpemberdayaanUMKM.1. Peningkatan efektifitaspemanfaatan<strong>dan</strong>a bergulir APBNuntuk pemberdayaanUMKM.c. Sosialisasi pemanfaatan resigu<strong>dan</strong>g sebagai agunan kreditbagi UMKM.Menerbitkan pedoman tentangPengelolaan Dana APBN untukpemberdayaan UMKM, termasukpedoman pengelolaan <strong>dan</strong>abergulir.TARGETPENYELESAIANKegiatan sosialisasi. Juni 2007<strong>dan</strong> berlanjut.Peraturan MenteriKeuangan.SASARANUMKM dapat mengetahuikonsep, aturanpokok, prosedur, tatacara <strong>dan</strong> persyaratanyang berkaitan denganpemanfaatan resi gu<strong>dan</strong>gsebagai jaminankredit.Agustus 2007. 1. Dana APBN untukpemberdayaanUMKM, termasuk <strong>dan</strong>abergulir yangdikelola Ba<strong>dan</strong> LayananUmum (BLU), dapatdikelola denganlebih tertib <strong>dan</strong> dipertanggungjawabkandengan benar.2. Koordinasi, pemantauan<strong>dan</strong> evaluasiterhadap pemanfaatan<strong>dan</strong>a APBN untukprogram pemberdayaanUMKM, termasuk<strong>dan</strong>a berguliryang dikelola BLU,dapat berjalan lebihefektif.PENANGGUNGJAWABMenteri Perdaganganberkoordinasi denganGubernur BankIndonesia.Menteri Keuangan.2. Restrukturisasi ...


- 49 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB2. Restrukturisasi pengelolaan<strong>dan</strong>a ProgramKemitraan <strong>dan</strong>Bina Lingkungan(PKBL) pada BUMN.a. Audit <strong>dan</strong>a PKBL. Laporan hasil auditterhadap pengelolaan <strong>dan</strong>aPKBL oleh Ba<strong>dan</strong> PengawasanKeuangan <strong>dan</strong>Pembangunan.Desember 2007. Tersedianya informasiyang jelas tentangoutstanding <strong>dan</strong>a PKBLpada masing-masingBUMN, akuntabilitas pengelolaan<strong>dan</strong>a PKBL,<strong>dan</strong> corrective action .Ba<strong>dan</strong> PengawasanKeuangan <strong>dan</strong>Pembangunan.b. Menyempurnakan pedomanpengelolaan <strong>dan</strong>a PKBL.Penyempurnaan KeputusanMenteri <strong>Negara</strong>BUMN No.KEP-236/MBU/2003 tentangProgram Kemitraan denganUsaha Kecil <strong>dan</strong> ProgramBina Lingkungan.Nopember 2007.1. Dana PKBL dikeloladengan lebih profesional<strong>dan</strong> transparan.2. Dana PKBL dapat lebihdiarahkan untuk pemberdayaanUMKM,sehingga lebih banyakUMKM yang terbantu.Menteri <strong>Negara</strong>Ba<strong>dan</strong> Usaha Milik<strong>Negara</strong>.3. Koordinasi, pemantauan,evaluasi <strong>dan</strong>pengawasan terhadappengelolaan <strong>dan</strong>aPKBL berjalan lebihefektif.II PENGEMBANGAN …


- 50 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABII. PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)A. Meningkatkan mobilitas<strong>dan</strong> kualitasSDM.1. Peningkatan aksesUMKM pada mobilitas<strong>dan</strong> kualitasSDM.Merubah Keputusan MenteriTenaga Kerja No.Kep.203/MEN/1999 tentang PenempatanTenaga Kerja DalamNegeri <strong>dan</strong> Keputusan MenteriTenaga Kerja No. Kep-207/MEN/1990 tentang SistemAntar Kerja.Peraturan Menteri TenagaKerja <strong>dan</strong> Transmigrasimengenai PenempatanTenaga Kerja.Desember 2007. 1. Penegasan bahwasetiap tenaga kerjadapat bekerja di seluruhwilayah RI(sesuai Pasal 4 <strong>dan</strong> 5UU No 13 Tahun2003 tentang Ketenagakerjaan).Menteri Tenaga Kerja<strong>dan</strong> Transmigrasi.2. Tidak ada lagi hambatanyang bersifatregulatif bagi UMKMuntuk merekrut tenagakerja dari daerahlain.2. Peningkatan peranPerguruan Tinggidalam pengembanganBussines DevelopmentServices Provider(BDS-P) <strong>dan</strong>pemberdayaanUMKM.a. Menyiapkan aturan sebagaipedoman pelaksanaan pengembanganBDS-P.Peraturan Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong>tentang pengembanganBDS-P.Juni 2007 <strong>dan</strong>berlanjut.1. Tersedianya petunjukteknis yang jelastentang pengembanganBDS-P.2. Jumlah <strong>dan</strong> kualitasBDS-P meningkat sehinggadapat memenuhikebutuhanpembimbingan kepadaUMKM.Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong>.3. Jumlah …


- 51 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB3. Jumlah UMKM yangdibimbing/didampingioleh BDS–P meningkat.4. Mekanisme pemberianfasilitas, insentif <strong>dan</strong>reward kepada BDS-Pberjalan efektif.5. BDS-P dari kalanganperguruan tinggi berkembangsehingga dapatberperan sebagaipenggerak bagi BDS-Plainnya.b. Memfasilitasi kerjasama sektorswasta, Perguruan Tinggi <strong>dan</strong>Pemerintah Daerah dalampengembangan BDS-P.MOU Menteri PendidikanNasional <strong>dan</strong>Menteri <strong>Negara</strong> <strong>Koperasi</strong><strong>dan</strong> <strong>UKM</strong>.Juni 2007 <strong>dan</strong>Berlanjut.1. Kegiatan PelatihanBDS-P dapat dilakukanoleh Perguruan Tinggi.2. Kualitas SDM BDS-Pkhususnya dari PerguruanTinggi meningkat.3. Kejelasan mekanismepelibatan sarjana/mahasiswa pada kegiatanpelatihanBDS-P.Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong><strong>dan</strong>Menteri PendidikanNasional.3. Pengembangan ...


- 52 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB3. Pengembangan <strong>Koperasi</strong>Sivitas Akademika(KOSIKA)Memfasilitasi <strong>dan</strong> mendorongkerjasama koperasi di lingkunganPerguruan Tinggi.Peraturan Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong>tentang petunjuk teknisprogram pemberdayaanKOSIKA.Juni - Desember2007.1. Jumlah <strong>dan</strong> kualitasKOSIKA meningkat sehinggamemenuhi kebutuhananggota.2. Kejelasan mekanismekoordinasi peran <strong>dan</strong>fungsi masing-masinginstansi dalam pengembanganKOSIKA.3. Kehidupan ekonomikampus semakin meningkat.Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong>.4. Peningkatan ProgramSarjana Pencipta KerjaMandiri (Prospek Mandiri).Mengembangkan usaha baru olehSarjana dalam wadah koperasi.Peraturan Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong> mengenaiProspek Mandiri.Juli 2007. 1. Jumlah RekruitmentSarjana Calon PesertaProspek Mandiri meningkat.2. Jumlah wirausaha <strong>dan</strong>koperasi baru yangdikelola oleh kelompoksarjana Prospek Mandirimeningkat.3. Mekanisme penyediaanfasilitas bagi ProspekMandiri berjalanefektif.Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong>.4. Pelatihan …


- 53 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB4.Pelatihan, pendampingan<strong>dan</strong> bimbinganProspekMandiri dengan melibatkanperguruantinggi dapat berjalanefektif.B. Mendorong tumbuhnyakewirausahaanyang berbasisteknologi.1. Pembentukan PusatInovasi UMKMuntuk pengembangankewirausahaandenganmengoptimalkanperan lembagayang sudah ada.Membentuk Tim interdepuntuk mempersiapkan pembentukanPusat InovasiUMKM .a. Surat KeputusanMenteri KoordinatorBi<strong>dan</strong>gPerekonomian.b. Persiapan pembentukanPusat InovasiUMKM.Juni 2007Juni 2007 <strong>dan</strong>berlanjut.1. Peran <strong>dan</strong> fungsimasing-masing instansiuntuk mendukungpengembanganinovasi UMKMdisinergikan.2. Blue Print <strong>dan</strong> RoadMap pengembanganPusat InovasiUMKM tersusun.MenteriKoordinator Bi<strong>dan</strong>gPerekonomian.3. Penyebaran informasimengenai teknologiinovatif bagiUMKM meningkat.III. PENINGKATAN …


- 54 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABIII. PENINGKATAN PELUANG PASAR PRODUK UMKMA. Mendorong berkembangnyainstitusi promosi<strong>dan</strong> kreasi produkUMKM.1. Pengembangan institusipromosi produk UMKM.2. Peningkatan efektifitaspengembangan cluster,sentra Industri KecilMenengah (IKM) melaluipendekatan OneVillage One Product(OVOP).Meningkatkan peran ”marketingpoint” di wilayah perbatasan untukperluasan pasar produk UMKM.Menyiapkan Peraturan MenteriPeindustrian tentang PeningkatanEfektifitas Pengembangan Cluster <strong>dan</strong>sentra IKM melalui pendekatanOVOP.Program penguatan <strong>dan</strong>penambahan marketingpoints di wilayah perbatasan.Peraturan MenteriPerindustrian.Oktober 2007 <strong>dan</strong>berlanjut.1. Jumlah ”market points”bertambah, sehingga dapatmeningkatkan promosiproduk UMKM diwilayah perbatasan.2. Tersedianya pedomanyang jelas tentang pengelolaanmarket points.3. Mekanisme pembinaan<strong>dan</strong> pengawasan marketpoints berjalan efektif.September 2007. 1. Jumlah cluster <strong>dan</strong>sentra industri kecil yangdikembangkan denganpendekatan OVOP meningkat.2. Koordinasi pembinaancluster <strong>dan</strong> sentra industrikecil berjalan efektif.3. Mekanisme penyediaanfasilitas <strong>dan</strong> pembiayaanpendampingan cluster<strong>dan</strong> sentra industri kecilberjalan efektif.Menteri Perdagangan.Menteri Perindustrianberkoordinasi denganmenteri terkait.3. Pengembangan ...


- 55 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB3. Pengembangan aksespasar produk UMKMmelalui hotel.Meningkatkan peran hotel sebagaitempat promosi <strong>dan</strong> outlet bagiproduk UMKM.MOU Menteri Kebudayaan<strong>dan</strong> Pariwisata denganPersatuan Hotel <strong>dan</strong>Restoran Indonesia (PHRI).September 2007.1. Jumlah hotel berbintangyang menyediakanproduk UMKM diminishop <strong>dan</strong> minibarhotel meningkat.2. Mekanisme pemberianinsentif <strong>dan</strong> rewardkepada hotel yangmenampung produkUMKM berjalan efektif.Menteri Kebudayaan<strong>dan</strong> Pariwisata.B. Mendorong berkembangnyapasar tradisional<strong>dan</strong> tata hubungandagang antar pelakupasar yang berbasiskemitraan.Pemberdayaan pasar tradisional<strong>dan</strong> peningkatanperan peritel modern dalammembuka akses pasarbagi produk UMKM .a. Menata <strong>dan</strong> membina pasartradisional.b. Menata <strong>dan</strong> membina pusatperbelanjaan <strong>dan</strong> toko modern.c. Menata <strong>dan</strong> membina hubunganantar pelaku pasar melaluipengaturan persyaratanperdagangan (trading terms).Peraturan Presiden mengenaipemberdayaan pasartradisional <strong>dan</strong> penataanpusat perbelanjaan<strong>dan</strong> toko modern .Oktober 2007.1. Pasar tradisional dikeloladengan lebihbaik, nyaman <strong>dan</strong>modern.2. Tata hubungan dagangantara peritel <strong>dan</strong>pemasok UMKM berlangsungberdasarkanazas kemitraan.3. Terjadi sinergitas antarpelaku pasar yangmendorong peningkatanpeluang pasarproduk UMKM.MenteriPerdagangan.4. Terciptanya ...


- 56 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWAB4. Terciptanya penataanzonasi tokomodern <strong>dan</strong> pasartradisional yangmenjamin berlangsungnyakegiatanusaha masingmasing.C. Mengembangkansistem informasiangkutan kapaluntuk UMKM.Fasilitasi informasi tentangangkutan kapaluntuk UMKM.Penyediaan informasi tentangangkutan kapal untuk UMKMmelalui e-UMKM.Pilot Project angkutankapal untuk UMKMmelalui e-UMKM.Oktober 2007.1. UMKM lebih mudahmendapatkan informasiangkutan kapallaut, sehingga dapatmenangkap peluangusaha di bi<strong>dan</strong>gyang terkait.MenteriPerhubungan.2. Kejelasan pedomanoperasional pengelolaansistem informasiangkutan kapallaut bagi UMKM.D. Mengembangkan ...


- 57 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABD. Mengembangkansinergitas pasar.Pengembangan pasaryang terintegrasi antarapasar penunjang,pasar induk <strong>dan</strong> pasartradisional.Program pengembangan pilotproject pembangunan saranapasar penunjang di sentraproduksi.Pembangunan fisikpasar <strong>dan</strong> pengembanganskema pilotproject pasar sinergi.Oktober 2007.1. Jumlah pasar sinergimeningkat, sehinggaterbuka peluang bagiUMKM untukmemanfaatkan keberadaanpasar tersebut.MenteriPerdagangan.2. Beberapa pasar ditetapkansebagaipilot project pasarsinergi .3. Tersedianya pedomanyang jelas bagipengelolaan pasarsinergi.4. Mekanisme penyediaanfasilitas, dukungan<strong>dan</strong> pembinaanpasar sinergiberjalan efektif.IV. REFORMASI ...


- 58 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABIV. REFORMASI REGULASIA. Menyediakaninsentif perpajakanuntuk UMKM.Reformasi Pajak untukUMKM.Penyediaan insentif perpajakanuntuk UMKM.Peraturan Pemerintahsebagai pelaksanaanUU Pajak Penghasilan.Segera setelahpengesahan RUUPajak Penghasilan.1. Tersedianya kejelasanmengenaijenis insentif perpajakanyang dapatdiberikan kepadaUMKM.Menteri Keuangan.2. Tersedianya aturanyang jelas mengenaitata cara,prosedur <strong>dan</strong> persyaratanpemberianinsentif perpajakanyang mudah dipahamiolehUMKM.B. Menyusun ...


- 59 -KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGETPENYELESAIANSASARANPENANGGUNGJAWABB. Menyusun kebijakandi bi<strong>dan</strong>g UMKM.Menata kembali kebijakandi bi<strong>dan</strong>gUMKM, termasukmeredefinisi UsahaMikro, Kecil <strong>dan</strong> Menengah.Menuntaskan penyiapan naskahRUU tentang UMKM.Penyampaian RUU keDPR.Desember 2007.Tersedianya kebijakandi bi<strong>dan</strong>g UMKM, termasukdefinisi UsahaMikro, Kecil <strong>dan</strong> Menengahyang jelas.Menteri <strong>Negara</strong><strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong>.Catatan:*) Kewenangan Bank Indonesia.PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,Salinan sesuai dengan aslinyaDeputi Sekretaris Kabinet DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONOBi<strong>dan</strong>g Hukum,ttd.ttd.Lambock V. Nahattands

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!