12.07.2015 Views

asean-australia-new zealand free trade area - Direktorat Jenderal KPI

asean-australia-new zealand free trade area - Direktorat Jenderal KPI

asean-australia-new zealand free trade area - Direktorat Jenderal KPI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ASEAN-AUSTRALIA-NEW ZEALAND FREE TRADE AREAA. PENDAHULUANAANZ-FTA merupakan FTA regional yang bersifat komprehensif yang menggunakanpola single undertaking. AANZ-FTA perlu dilihat sebagai sebuah paket komprehensifyang menawarkan tidak saja tantangan di sektor tertentu, tetapi juga manfaatnya secaralintas sektoral dan peluang kerjasama bilateral yang dirintis selama perundingan yangmencakup sektor-sektor yang sensitif bagi IndonesiaB. DASAR HUKUM & CAKUPANLangkah awal pembentukan AANZFTA adalah dengan disepakatinya Joint Declarationof the Leaders ASEAN-Australia and New Zealand Commemorative Summit padatanggal 30 November 2004 di Vientiane, Laos yang di dalamnya tertuang GuidingPrinciples for Negotiation on ASEAN-Australia and New Zealand Free Trade Area.Hal tersebut dilanjutkan dengan proses negosiasi ASEAN-Australia New Zealand FreeTrade Area (AANZ-FTA) yang dimulai pada awal tahun 2005.Setelah melalui 15 putaran perundingan, Persetujuan ASEAN-Australia New ZealandFree Trade Area diselesaikan pada bulan Agustus 2008.Untuk kemudian Persetujuan ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Areaditandatangani oleh Para Menteri Ekonomi ASEAN, Australia dan New Zealand padatanggal 27 Februari 2009 di Hua Hin, Thailand.Persetujuan AANZFTA terdiri dari 18 Bab, 212 Pasal dan 4 Lampiran, yang mencakup:Perdagangan Barang, Jasa, Investasi, ROO, Customs, SPS, TBT, Safeguard, HakKekayaan Intelektual, Kebijakan Persaingan, MNP, Kerjasama Ekonomi, DSM, e-commerce.C. TUJUAN AANZ-FTA• Memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan barang,perdagangan jasa dan investasi antara negara-negara anggota.• Meliberalisasi perdagangan secara progresif dan menciptakan suatu sistem yangtransparan dan untuk mempermudah investasi.• Menggali bidang-bidang kerjasama yang baru dan mengembangkankebijaksanaan yang tepat dalam rangka kerjasama ekonomi antara negara-negaraanggota.


D. MANFAATManfaat AANZFTA tidak dapat diperbandingkan dengan FTA bilateral dikarenakanAANZ-FTA mencakup komitmen liberalisasi tarip regional yang dilengkapi dengan aregional Rule of Origin yang memungkinkan dikembangkannya basis produksi regionaldi kawasanAANZ-FTA juga membantu Indonesia dan negara ASEAN lainnya berkompetisimemasuki pasar AUS dan NZ pada saat AUS menyelesaikan perundingan FTA bilateraldengan China dan NZ telah memiliki FTA bilateral dengan China sejak April 2008.Dari segi perdagangan beberapa keuntungan yang akan diperoleh Indonesia dariAANZFTA antara lain adalah:• 92.98% ekspor INA ke AUS (US$ 2,4 billion) dan 78.79% ekspor INA ke NZ(US$ 325 million) akan menikmati bea masuk 0% pada saat Entry Into Force (2009).• 98.10% of ekspor INA ke AUS (US$ 2,6 billion) dan 79.95% ekspor INA ke NZ(US$ 330 million) akan menikmati bea masuk 0% mulai 2010.• 100% ekspor INA ke AUS termasuk Textile & Apparel and Footwear senilai US$51 million akan menikmati bea masuk 0% mulai tahun 2020.• Khusus untuk Textile & Apparel yang saat ini memilik bea masuk antara 5-17.5%, AUS merespon permintaan INA dengan mempercepat penurunan beamasuknya dari 2012 ke 200t9-2010 dan dari 2020 ke 2009/2010/2015.• AUS memberikan komitmen penurunan bea masuk lebih cepat atas 25 produkotomotif kepada Indonesia, Malaysia dan Thailand.• 81.12% ekspor INA ke NZ (US$ 335 million) akan menikmati bea masuk 0%mulai 2012.• Bea masuk untuk 263 produk Textile & Apparel yang merupakan kepentinganekspor INA (saat ini dikenakan bea masuk antara 7.75-19% di NZ) akan dihapuskanlebih cepat yakni dari 2020 ke 2017, sementara 19 produk lainnya pada 2018.E. TANTANGAN BAGI INDONESIA• Indonesia harus dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kualitas produksisehingga dapat bersaing dengan produk-produk Australia dan New Zealand.• Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka meningkatkan daya saing.• Meningkatkan networking pemasaran.• Meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi informasi dankomunikasi termasuk promosi pemasaran dan lobby.F. PERDAGANGAN BARANGI. Modalitas Penurunan/Penghapusan TarifNormal Track (NT)


90% dari Pos Tarif yang berjumlah + 10.000 pos tarif. Produk yang termasuk dalamNT antara lain: binatang hidup dan buah-buahan, daging, ikan, susu, mentega, keju,telur, sayuran, buah-buahan, produk pertanian, agro dan kimia, barang-barangfarmasi, kulit, produk kulit, kayu, kertas, dan sebagainya.Jadwal penurunan tarif NT adalah sebagai berikut:Tingkat tarif bea masuk(X%)Jadual Penurunan/Penghapusan Tarif2008 2009 2010 2011 2012 2013*X ≥ 20 20 15 10 7 5 015 ≤ X < 20 15 10 7 5 3 010 ≤ X < 15 10 7 5 3 0 05 < X < 10 5 5 3 0 0 0X ≤ 5 tetap 0 0 0 0X = Tingkat Tarif Applied MFN 2005*5% pos tarif dapat dihapus paling lambat pada tahun 2015Sensitive TrackSensitive Track (ST): 10% dari pos tarif• ST1 (Sensitive List): 6% dari pos tarif, dengan jumlah pos tarif sekitar1.000, diantaranya adalah beef & dairy product, dan jadwal penurunan tarifsebagai berikut :Untuk Indonesia:Tingkat tarifbea masuk (X%)Jadual Penurunan/Penghapusan Tarif2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2020**X > 3030 30 20 18 15 13 10 8 0-5 0Bindings20 < X < 30 20 20 18 15 13 10 8 0-5 0-5 015 < X < 2015 13 10 8 0-5 0-5 0-5 010 < X < 15Tarif Binding Pada TingkattApplied MFN10 10 8 0-5 0-5 0-5 0-5 05 < X < 10 0-5 0-5 0-5 0-5 0-5 0-5 0-5 0X = Tingkat Tarif Apllied MFN 2005** = Indonesia dan Philipina tetap mempertahankan tingkat tarif 0-5 %Batasan: Penurunan tarif menjadi 0-5% mengikuti:• Tahun 2016 sebanyak 2%• Tahun 2017 sebanyak 4%• Tahun 2018 sebanyak 6%


Untuk Australia dan New Zealand :X = appliedMFN tariff rate(as of 1 Jan05)x > 15%AANZFTA Preferential Tariff Rate(not later than [date])2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 201515 13 10 8 5 010 > x < 15% Tariff bindings 10 8 5 3 0 0at the applied5 > x < 10% MFN levels 5 3 0 0 0 0x < 5 0 0 0 0 0 0• ST2 (Highly Sensitive List): 4% dari pos tarif, dengan jumlah pos tarifsekitar 400, termasuk di dalamnya Exclusion paling banyak 1% pos tarif.- Modalitas untuk penurunan tarif tergantung pada negosiasi bilateral keduanegara. Hal ini termasuk :• Jangka waktu penurunan tarif• Tingkat tarif akhir- Exclusion tidak boleh melebihi 1% dari pos tarif nasional.II. RULES of ORIGINProduk disebut sebagai Originating Good dan berhak mendapat konsesi tarif jikamemenuhi salah satu kriteria sebagai berikut :(i)(ii)(iii)Wholly Obtained or ProducedNon Originating Material (Regional Value Content-RVCtidak lebih dari 40% atau mengalami change in tariff classification –CTC padalevel4-digit)Diproduksi di suatu pihak menggunakan material yangberasal dari satu pihak atau lebih.G. KERJASAMA EKONOMICakupan kerjasama ekonomi yang tercantum dalam Work Pogram EC antara lain dalambidang Rules of Origin, SPS, STRACAP, Perdagangan Jasa, Investasi, Hak KekayaanIntelektual, Integrasi Sektoral dan Kepabeanan.Indonesia mengusulkan 9 proyek kerjasama dibeberapa sektor yaitu:1. The Scorecard System for Implementation of AANZFTA2. Capacity Building Food Safety Certification for Dairy and Meat Industries3. Capacity Building on Standard for Forest Products


4. Capacity Building for Pest and Disease Diagnostic Networking between ASEANand Australia;5. Setting up the Indonesian Pulp and Paper Personnel Certification Body6. Mutual Recognition among Textile Testing Laboratory in ASEAN Countries7. Development of Traceability System on Fruit Development8. Utilization of Oil Palm Empty Fruit Bunches (OEFB) for Indonesia/ASEANMember Countries Wood Pulp Substitute9. Technical Assistance to Small and Medium Enterprises (SME’s) in theIndonesian Fisheries SectorH. PERDAGANGAN JASAIndonesia bersama negara ASEAN lainnya memberikan komitmen liberalisasi jasa tidakmelebihi dari komitmen yang terdapat dalam kesepakatan internal ASEAN Paket ke-5(ASEAN Framework Agreement on Services/AFAS).I. INVESTASIChapter Investasi dalam Persetujuan AANZFTA merupakan kesepakatan pertama dibidang investasi antara ASEAN dengan mitra dialognya. Pada intinya kesepakatan dibidang investasi antara ASEAN dan ANZ bertujuan untuk meningkatkan fasilitasi,promosi, proteksi dan liberalisasi investasi.Namun ASEAN dan ANZ sepakat bahwa Most Favoured Nation (MFN) tidakdimasukkan dalam persetujuan ini. Kedua pihak sepakat untuk membentuk dua pasalbaru yaitu: a) Work Programme, dan b) Investment Sub-Committee.Work Programme berisikan pemahaman bahwa ASEAN dan pihak Australia-NewZealand akan mulai mendiskusikan MFN dan Schedule satu tahun setelah entry intoforce dan ditargetkan selesai dalam 5 tahun.Pebruari 2010<strong>Direktorat</strong> Kerjasama RegionalDitjen Kerjasama Perdagangan Internasional

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!