12.07.2015 Views

PDF: PKM-AI-10-UM-Nurul-Optimasi Pembuatan Bioetanol

PDF: PKM-AI-10-UM-Nurul-Optimasi Pembuatan Bioetanol

PDF: PKM-AI-10-UM-Nurul-Optimasi Pembuatan Bioetanol

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

6Langkah Kerja<strong>Pembuatan</strong> Kurva Pertumbuhan Saccharomyces cereviseaeSaccharomyces cereviceae pada media padat diinokulasi dalam <strong>10</strong>0 ml mediacair. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C dan kecepatan<strong>10</strong>0 rpm. Absorbansilarutan pada media pertumbuhan diukur pada 660 nm setiap 2 jam selama 24 jamsehingga diperoleh kurva pertumbuhan yang merupakan hubungan antara waktudengan absorbansi (jumlah sel).Kurva Pertumbuhan untuk Aspergillus nigerLangkah pertama dalam pembutan kurva pertumbuhan untuk Aspergillusniger adalah membuat larutan starter. Larutan starter dibuat dengan cara Aspergillusniger dalam media padat diinokulasi ke media cair sebanyak 7 kali ose, diinkubasiselama 24 jam pada suhu 30 o C dengan kecepatan <strong>10</strong>0 rpm. Absorbansi larutan starterdiukur pada 660 nm. Sebanyak 2 ml larutan starter dimasukkan masing-masing kedalam 9 buah tabung erlenmeyer yang berisi 50 ml media cair. Berat keringAspergillus niger ditentukan setiap hari dengan cara menyaring media cair pada satuerlenmeyer. Endapannya ditambah natrium hidroksida. Dicuci dengan aquadessampai netral, kemudian dioven hingga diperoleh berat konstan. Kurva pertumbuhandiperoleh sebagai hubungan antara hari dengan berat kering Aspergillus niger.Hidrolisis OptimumHidrolisis ubi jalar putih ini perlu dikondisikan agar mendapatkan hasilberupa glukosa yang optimum. Untuk itu, hidrolisis ini memvariasikan jumlah biakanAspergillus niger dan waktu atau lamanya hidrolisis sehingga mencapai glukosaoptimum.Tahap awal adalah, ubi jalar yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus tadidicampur dengan aquades kemudian dipanaskan pada suhu <strong>10</strong>0 o C selama setengahjam sambil diaduk sampai terbentuk bubur. Bubur dibiarkan menjadi dingin. Setelahitu, Aspergillus niger dimasukkan ke dalam <strong>10</strong>0 gram bubur tersebut. KonsentrasiAspergillus niger divariasikan dari <strong>10</strong> ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml, 60 ml, hingga70 ml. Diinkubasi selama 2 jam, kemudian ditentukan kadar glukosa dengan metodeSomogy Nelson.Jika konsentrasi Aspergillus niger optimum telah ditentukan, makaselanjutnya dilakukan percobaan untuk menentukan waktu hidrolisis optimum. Carakerjanya sama seperti penetapan jumlah Aspergillus niger optimum, hanya saja yangdivariasikan adalah waktunya. Waktu yang divariasikan adalah dari 1 jam, 2 jam, 3jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, dan 7 jam.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!