12.07.2015 Views

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS - dppka diy

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS - dppka diy

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS - dppka diy

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

c. Isu Strategis1) Perkuatan basis ekonomi kerakyatan dengan optimalisasi segenap potensi.2) Proyeksi jumlah unit usaha, tenaga kerja dan nilai produksi di sektor IKM sepertitersebut di bawah ini.Proyeksi Unit Usaha, Tenaga Kerja dan Nilai ProduksiSektor Industri Kecil MenengahTahunUnit UsahaTenaga Kerja(Orang)Nilai Produksi(Juta Rp)Jumlah Growth Jumlah Growth Jumlah Growth2003 78.100 259.102 751.7892004 73.348 (6,08) 276.906 6,87 2.649.750 252,462005 74.941 2,17 242.313 (12,49) 1.814.612 (31,52)2006 71.948 (3,99) 231.682 (4,39) 1.755.748 (3,24)2007* 70.369 (2,20) 223.288 (3,62) 2.287.160 30,272008* 69.669 (0,99) 200.676 (10,13) 1.840.159 (19,54)2009* 67.382 (3,28) 191.163 (4,74) 2.076.432 12,842010* 66.243 (1,69) 175.660 (8,11) 2.118.638 2,032011* 64.749 (2,25) 159.597 (9,14) 2.013.274 (4,97)2012* 63.036 (2,65) 147.089 (7,84) 2.152.513 6,922013* 61.876 (2,00) 131.306 (10,73) 2.120.934 (1.47)Sumber: Disperindagkop Provinsi DIYKet. : *) Data estimasi dengan moving averageProyeksi Ekspor143.47138.47115.38122.2792.85113.83101.9385.7976.9177.6961.812003 2004 2005 2006 2007 2008* 2009* 2010* 2011* 2012* 2013*Proyeksi Nilai Ekspor Utama (Juta US$)Sumber: Disperindagkop Provinsi DIYKet: * Angka Proyeksi35


4. Pertaniana. Peluang1) Peningkatan daya saing produk pertanian2) Pengembangan komoditas yang punya nilai ekonomi tinggi3) Pengembangan varietas unggul daerah4) Pengembangan Jogja Seed Centre5) Peningkatan nilai tambah produk pertanian6) Pengembangan pertanian berkelanjutanb. Tantangan1) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian2) Potensi perkembangan hama dan penyakit tanaman dan hewan3) Minimnya modal usaha petani4) Impor beberapa jenis komoditas pertanian5) Peningkatan kualitas SDMc. Isu Strategis1) Ketersediaan dan keterjangkauan saprodi (bibit, pupuk, obat-obatan)2) Menurunnya daya dukung lahan dan air3) Krisis ekonomi yang berdampak pada krisis penyediaan pangan global4) Proyeksi sektor pertanian relatif stabil dalam arti jumlah produksi akan meningkatseiring peningkatan produktivitas lahan pertanian. Berikut ini tabel proyeksi luasareal sektor pertanian.5. Ketahanan Pangana. Peluang1) Terpenuhinya ketersediaan bahan pangan masyarakat2) Pemerataan distribusi pangan masyarakat3) Potensi diversifikasi bahan pangan4) Peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakatb. Tantangan1) Peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang dengan peningkatan produksipangan2) Tingginya alih fungsi lahan dan menurunnya kualitas (degradasi) lahan produktif.3) Relatif masih besar ketergantungan akan bahan pangan dan inputan untukproduksi pangan dari luar negeri (food trap).4) Masih terbatasnya sarana dan penegakan hukum disepanjang jalur distribusipangan.5) Masih terbatasnya akses masyarakat terhadap bahan pangan karena rendahnyapendapatan.6) Masih terbatasnya konsumsi pangan berimbang, beragam, dan bergizi.7) Menurunnya kinerja penyuluhan sebagai dampak dari menurunnya kuantitas dankualitas tenaga penyuluh36


4) Berlangsungnya arus globalisasi dan liberalisasi perdagangan hasil hutan.5) Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kehutanan dan perkebunanrendah.6) Kelembagaan masyarakat kehutanan dan perkebunan belum berkembangsecara produktif.7) Ter1jadinya gangguan keamanan hutan dan pelestarian sumber daya alamakibat tekanan masyarakat sekitar hutan.8) Daya saing produk perkebunan primer maupun hasil olahannya belum mampubersaing.9) Peredaran benih hutan/perkebunan yang belum bersertifikat/ berlabel masihtinggi.c. Isu Strategis1) Illegal logging dan perusakan hutan2) Pemanasan global3) Rendahnya daya saing produk perkebunan4) Peranan kehutanan dan perkebunan di dalam mendukung mengurangikemiskinan bagi petani hutan/kebun serta peningkatan peluang kerja dan usaha.5) Dukungan penyediaan bahan baku penghasil biofuel sebagai pengganti bahanbakar minyak, peningkatan swasembada gula dan mengurangi impor kapasuntuk memenuhi kebutuhan industri tekstil6) Rehabilitasi hutan dan lahan dalam rangka mendorong peningkatan dayadukung lahan, air dan ekosistem7) Peningkatan nilai tambah/pendapatan bagi petani hutan/kebun sesuai tuntutanpembangunan8) Proyeksi luas areal sektor kehutanan, khususnya luas areal hutan negara daritahun ke tahun tetap, sedangkan untuk luas areal hutan rakyat diproyeksikanmengalami peningkatan. Berikut ini disajikan tabel proyeksi luas areal sektorkehutanan dan perkebunan di DIY.Proyeksi Luas ArealSektor Kehutanan dan Perkebunan DIY (ha)No.Komoditas/Hutan2009 2010 2011 2012 20131. Kelapa 44.223,38 44.358,55 44.493,72 44.628,89 44.764,062. Jambu mete 21.613,02 21.679,08 21.745,14 21.811,20 21,877,263. Kakao 4.388,23 4.401,64 4.415,05 4.428,46 4.441,874. Kopi 1.611,87 1.616,80 1.621,73 1.626,66 1.631,595. Teh 139,61 140,04 140,47 140,90 141,336. Tebu 6.578,86 6.598,97 6.619,08 6.639,19 6.659,307. Tembakau 1.678,82 1.683,95 1.689,08 1.694,21 1.699,348. Hutan Rakyat 60.360,88 61.460,76 62.560,64 63.660,52 64.760,4039


9) Proyeksi Jumlah produksi sektor Kehutanan dan Perkebunan adalah sebagaiberikut.Proyeksi Jumlah produksi sektor Kehutanan dan Perkebunan DIY (ton)No Komoditas 2009 2010 2011 2012 20131. Kelapa 53.955,10 55.340,75 56.726,40 58.112,05 59.497,702. Jambu mete 907,10 1.171,34 1.435,58 1.699,82 1.964,063. Kakao 1.029,79 1.083,77 1.137,75 1.191,73 1.245,714. Kopi 410,91 425,06 439,21 453,36 467,515. Teh 231,57 232,28 232,99 233,70 234,416. Tebu 16.870,77 17.640,52 18.410,27 19.180,02 19.949,777. Tembakau 1.187,61 1.191,24 1.194,87 1.198,50 1.202,138. Daun Kayuputih 4.300 4.325 4.350 4.375 4.4007. Perikanan dan Kelautana. Peluang1) Potensi perikanan budidaya masih terbuka dan perikanan tangkap masih cukupbesar di jalur II2) Peningkatan produksi dan produktivitas perikanan untuk memenuhi kebutuhankonsumsi ikan di Propinsi DIY3) Adanya tempat-tempat pendaratan ikan dan pelabuhan4) Pemasaran produk perikanan domestik maupun luar negerib. Tantangan1) Peningkatan kualitas dan keanekaragaman alat tangkap ikan2) Peningkatan modal usaha bagi pembudidaya ikan dan nelayan.3) Stabilisasi harga produk perikanan4) Peningkatan teknologi budidaya dan pengolahan hasil tangkapan ikan5) Minimalisasi hama dan penyakit pada perikanan budidaya6) Peningkatan minat dan budaya melaut bagi masyarakat DIY7) Peningkatan SDM perikananc. Isu Strategis1) Kebutuhan konsumsi ikan masyarakat masih potensial untuk ditingkatkan2) Optimalisasi pengelolaan pelabuhan3) Penegasan batas teritorial wilayah penangkapan4) Potensi usaha ikan hias yang semakin diminati5) Potensi terjadinya Illegal fishing6) Proyeksi jumlah ikan dan lainnya diperkirakan akan terus meningkat mengingatbesarnya potensi dan peluang yang tersedia. Berikut ini ditampilkan targetpembangunan perikanan dan kelautan di DIY.40


Target Pembangunan Perikanan dan Kelautan Tahun 2009-2013NOURAIANTAHUN2008 2009 2010 2011 2012 20131. Produksi (Ton) 17.629 23.921 26.437 30.278 39.460 42.5502.3.4.5.6.- PerikananBudidaya- PerikananTangkapIkan masuk(Ton)Ikan keluar(Ton)Jumlah ikan yangdikonsumsi (Ton)Jumlahpenduduk DIY(Jiwa)Konsumsi ikan(kg/kap/th)13.760 18.669 20.743 24.239 32.035 34.5323.869 5.252 5.694 6.039 7.425 8.00738.649 44.717 43.500 42.600 39.000 41.6471.536 1.586 1.760 1.970 2.350 1.84254.742 67.052 68.177 70.908 76.110 67.4363.585.343 3.653.465 3.654.465 3.655.822 3.656.556 3.641.26815,27 18,35 18,66 19,40 20,81 18,50Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi DIY8. Energi dan Sumber Daya Minerala. Peluang1) Sumber daya mineral atau bahan tambang yang ada di DIY, khususnya bahangalian golongan C yang jumlahnya melipah belum diusahakan secara optimal.2) Ketersediaan sumber daya alam dalam hal ini air, angin, matahari, ombak yangmelimpah merupakan potensi yang baik bagi pengembangan energiketenagalistrikan.b. Tantangan1) Pemanfaatan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan bagi eksploitasibahan galian.2) Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrikyang relatif murah serta meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan saranadan prasarana publik energi dan listrik guna mendorong pemerataanpembangunan.3) Melayani kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau, serta membukaketerisolasian wilayah pedalaman dan terpencil.c. Isu Strategis1) Alih teknologi yang ramah lingkungan dalam eksploitasi bahan galian.2) Pemanfaatan sumber daya alam untuk ketenagalistrikan.3) Pemerataan kebutuhan energi listrik yang terjangkau bagi seluruh lapisanmasyarakat.41


9. Pariwisataa. Peluang4) Kebutuhan berwisata sebagai tren globalisasi.5) Menguatnya minat berwisata dan tingginya Wisata Minat Khusus.6) Kedudukan dan peran Provinsi DIY sebagai destinasi unggulan wisatawan.7) Keanggotaan Provinsi DIY pada lembaga-lembaga pariwisata dunia.8) Perkembangan kemapanan perekonomian negara/daerah lain9) Kecenderungan wisatawan Eropa untuk ke Asia Pasifik.10) Tingginya nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah.11) Adanya kebijakan politik Pemerintah Provinsi DIY untuk menjadikan Yogyakartasebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025b. Tantangan1) Kompetisi market pariwisata yang ketat.2) Peningkatan berkelanjutan kreativitas dan inovasi pengelolaan pariwisata.3) Peningkatan daya saing ODTW.4) Peningkatan kualitas SDM pariwisatac. Isu StrategisMengembangkan manajemen pariwisata yang mendukung keberlanjutanpengembangan ekonomi lokal.Proyeksi Jumlah Kunjungan WisatawanTahun Wisatawan Pertumbuhan Wisatawan PertumbuhanMancanegara (%) Nusantara (%)1997 277,847 -20.96 638,552 -29,171998 78,811 -71.64 309,135 -51.591999 73,361 -6.92 440,986 42.652000 78,414 6.89 540,996 22.682001 92,945 18.53 739,274 36.652002 90,777 -2.33 883,360 19.492003 95,629 5.34 1,390,611 57.422004 103,401 8.13 1,688,599 21.432005 103,488 0.08 1,747,195 3.472006 78,145 -24.49 836,682 -52.112007 103,215 32.08 1,146,197 36.992008* 66,942 -35.14 1,569,976 36.972009* 92,810 38.64 1,726,629 9.982010* 92,544 -0.29 1,811,581 4.922011* 66,300 -28,00 1,906,340 5.232012* 87,008 31,00 2,053,290 7.712013* 85,610 -2,00 2,142,509 4.35Sumber: LAKIP Baparda DIY Tahun 2007; Ket: * Angka Proyeksi42


Proyeksi kunjungan Wisatawan Mancanegara diperkirakan akan mengalamipeningkatan pada tahun 2009, walaupun jumlahnya tidak begitu signifikan. Halini di pengaruhi oleh masih tingginya nilai tukar mata uang asing terhadap rupiahdan meningkatnya perekonomian negara/daerah lain. Begitu juga denganWisatawan nusantara yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan.C. Sosial Budaya Daerah1. Kependudukana. Peluang1) Menurunnya rata–rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,1% pertahun merupakan peluang untuk memudahkan manajemen kependudukan.2) Cakupan jumlah kabupaten dan kota dalam pelaksanaan Sistem InformasiAdministrasi Kependudukan.b. TantanganMasih kurangnya pemerataan penyebaran penduduk serta terbatasan daya dukungalam dan daya tampung lingkungan.c. Isu StrategisKeserasian kebijakan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas pendudukdan pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan dayadukung alam dan daya tampung lingkungan.Proyeksi Laju Pertumbuhan PendudukTahun 2000–2027 (Per 5 Tahun)Kabupaten/ Kota 2007- 2011 2012- 2016 2017- 2021 2022 - 2027Kulon Progo 1.41% 1.30% 1.20% 1.12%Bantul 0.47% 0.46% 0.44% 0.43%Gunung Kidul 0.22% 0.22% 0.22% 0.21%Sleman 0.61% 0.59% 0.57% 0.55%Yogyakarta 0.88% 0.83% 0.79% 0.75%Provinsi DIY 0.64% 0.61% 0.59% 0.57%Sumber: Hasil Analisis 2007 (Penyusunan Kembali RTRW DIY)2. Ketenagakerjaan dan Transmigrasia. Peluang1) Ketersediaan angkatan kerja terdidik.2) Relatif tingginya animo masyarakat untuk bertransmigrasi.b. Tantangan1) Perluasan lapangan kerja.2) Pengurangan pengangguran43


c. Isu Strategis1) Perluasan kesempatan kerja.2) Peningkatan kualitas angkatan kerja.Proyeksi Angkatan KerjaSumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY,Ket: * Angka ProyeksiProyeksi Pengangguran TerbukaSumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIYKet: * Angka Proyeksi3. Kesejahteraan Sosiala. Peluang1) Modal kultural gotong royong terbukti masih cukup memberikan ruang gerakmasyarakat dalam menghadapi permasalahannya.2) Banyaknya sektor informal tumbuh di masyarakat.3) Mewujudkan kemandirian masyarakat.44


. Tantangan1) Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar dan sumber dayaekonomi2) Menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat melaluisektor formal maupun informal.c. Isu Strategis1) Penurunan jumlah penduduk miskin dan penyandang masalah kesejahteraansosial lainnya.2) Proyeksi jumlah penduduk miskin di Provinsi DIY sebagai berikut.ProyeksiJumlah Penduduk Miskin DIYTahunJumlah(1000)Persentase TerhadapPenduduk Provinsi2003 636.8 19.862004 616.2 19.142005 625.8 18.952006 648.7 19.152007 500.31 14.332008* 520.61 14.662009* 514.07 14.102010* 482.52 12.762011* 450.80 11.392012* 414.18 9.952013* 384.36 8.71Sumber: BPS Provinsi DIYKet : * Angka Proyeksi4. Kesehatana. PeluangKetersediaan prasarana dan sarana serta sumber daya kesehatan yang memadai.b. Tantangan1) Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih relatifrendah.2) Peningkatan dan pemutakhiran fasilitas, sarana, dan teknologi pelayanankesehatan.c. Isu StrategisPeningkatan taraf kesehatan masyarakat melalui kesadaran berperilaku hidup sehatsejalan dengan peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisanmasyarakat.45


5. Pendidikana. Peluang1) Provinsi DIY dikenal sebagai pusat pendidikan.2) Banyaknya SDM yang berkecimpung di dunia pendidikan.3) Interaksi sosial yang cukup intensif di masyarakat.b. Tantangan1) Dampak negatif dari adanya interaksi sosial dan globalisasi.2) Perlu penyamaan persepsi dan pemahaman yang komprehensif antarstakeholders untuk mewujudkan Provinsi DIY sebagai pusat pendidikan menujuCenter of Excelence Cultural.c. Isu Strategis1) Peningkatan pemerataan mutu pendidikan.2) Peningkatan mutu lulusan dan kompetensi pendidik yang berbasis pada budayalokal dan berdaya saing tinggi.6. Kebudayaana. Peluang1) DIY masih dimungkinkan ditata menjadi kawasan berbudaya terkemuka yanghumanis, kreatif, asri, dan nyaman serta memiliki peluang besar untukmengembangkan dirinya sebagai pusat budaya.2) Kraton sebagai pusat budaya Jawa masih mempunyai posisi yang kuat.3) Pemanfaatan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknlogi sebagai mediamembangun jejaring global dan internasional.b. Tantangan1) Kawasan dan benda cagar budaya terganggu fungsi dan makna filosofinyakarena perkembangan ekonomi dan aktivitas manusia.2) Masuknya nilai-nilai dan kebudayaan asing yang cukup gencar perlu disikapidengan bijak agar tidak melunturkan nilai-nilai dan kearifan lokal.3) Antisipasi dampak negatif dari pesatnya perkembangan Sistem informasi danteknologi.c. Isu StrategisPeningkatan ketahanan budaya.7. Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Remajaa. Peluang1) Potensi SDM perempuan dalam pembangunan.2) Berkembangnya pembangunan di sektor ekonomi menjadi peluangpemberdayaan ekonomi bagi perempuan.46


3) Banyaknya lembaga donor untuk pemberdayaan perempuan serta perlindungananak dan remaja.4) Banyak Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi masyarakat, PerguruanTinggi, baik negeri maupun swasta, yang concern pada masalah pemberdayaanperempuan serta perlindungan anak dan remaja.b. Tantangan1) Membangun strategi pemberdayaan yang meminimalkan konflik peran.2) Menghindarkan pengaruh buruk terhadap anak dan remaja dari berbagai faktoryang merusak masa anak-anaknya, baik secara fisik maupun psikis.3) Menciptakan lingkungan, sarana-prasarana, serta pendampingan yang kondusifdan nyaman bagi anak juga remaja.c. Isu Strategis1) Peningkatan dan perluasan kesetaraan gender di bidang pendidikan, kesehatan,ekonomi, dan politik, sosial budaya dan lingkungan.2) Peningkatan perlindungan terhadap perempuan, anak-anak, dan remaja.3) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak.8. Pemuda dan Olahragaa. Peluang1) Predikat DIY sebagai kota pendidikan dan kota pelajar.2) Potensi SDM pemuda dalam pembangunan.3) Semakin berkembangnya industri barang dan jasa memberi peluang untukmeningkatkan kemandirian ekonomi pemuda.4) Semakin banyak event olahraga dan perusahaan sponsor yang memberikanpeluang untuk membudayakan olahraga dan menambah ruang publik untukolahraga.b. Tantangan1) Menciptakan lingkungan serta penyediaan prasarana dan sarana untukmengembangkan keterampilan dan kemandirian serta meminimalkan dampaknegatif globalisasi bagi pemuda.2) Menciptakan lingkungan serta prasarana dan sarana publik untuk memperluasbudaya olah raga di kalangan masyarakat.c. Isu Strategis1) Peningkatan kemandirian sosial dan ekonomi pemuda dalam pembangunan.2) Pemasyarakatan olahraga,peningkatan ruang publik untuk olahraga, danpeningkatan prestasi olah raga.9. Ilmu Pengetahuan dan teknologia. Peluang1) DIY sebagai kota pendidikan potensial bagi pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi melalui penelitian dan pemanfaatan hasil penelitian.2) Angka melek TI cukup tinggi.3) Semakin berkembangnya industri berbasis sains dan pengelola jasa TI.47


. Tantangan1) Membangun kemandirian pengembangan IPTEK.2) Mengefektifkan penyebarluasan dan komunikasi hasil pengembangan IPTEK.c. Isu Strategis1) Pengembangan IPTEK untuk industri berbasis sains dan TI.2) Pengembangan pembelajaran berbasis penelitian dan TI.10. Penanggulangan Bencanaa. Peluang1) Terbukanya sinergitas antara pemerintah daerah dan masyarakat terhadappenanggulangan bencana.2) Masih hidupnya nilai-nilai kerukunan, kerjasama dan gotong royong dalammenghadapi risiko bencana.3) Banyaknya kajian yang menjadikan DIY sebagai rujukan penanganan danpenanggulangan bencana.b. Tantangan1) Meningkatkan peran kelembagaan dan masyarakat dalam mencegah,menghadapi dan menanggulangi bencana alam yang akan terjadi.2) Mengarusutamakan pengurangan resiko bencana dengan kelembagaan yangkuat.3) Melakukan identifikasi, mengkaji, memantau resiko bencana serta menerapkansistem peringatan dini.4) Mengurangi cakupan resiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaanmenghadapi bencana.c. Isu Strategis1) Pengurangan resiko bencana serta penguatan kelembagaan penanggulanganbencana.2) Pemanfatan pengetahuan, inovasi, dan pendidikan untuk membangun budayakeselamatan dan ketahanan.3) Pengurangan faktor–faktor penyebab risiko bencana.4) Penguatan kesiapan menghadapi bencana pada semua tingkatan masyarakat.D. Prasarana dan Sarana Daerah1. Transportasia. Peluang1) Adanya kerja sama pengelolaan transportasi dengan pihak swasta dan asing.2) Dukungan masyarakat yang cukup tinggi terhadap Pengelolaan angkutan umumdengan sistem buy the service.3) Tingginya minat maskapai penerbangan/airlines untuk membuka rutepenerbangan langsung dari dan ke Yogyakarta melalui Bandara Adisutjipto.48


4) Letak Provinsi DIY yang berada pada poros lintas selatan Jawa baik sisi lalulintas angkutan jalan maupun dari sisi lalu lintas kereta api5) Letak Bandara Adisutjpto yang dapat dikembangkan menjadi Bandara denganpelayanan antar moda jalan raya, kereta api dan udara.6) Keberadaan double track Solo-Kutoarjo sebagai bagian double track Surabaya-Jakarta lintas selatan, meningkatkan kemudahan akses dari dan ke Yogyakartamenggunakan kereta api.b. Tantangan1) Tingginya jumlah pemakaian kendaraan pribadi terutama sepeda motor.2) Aksesibilitas wilayah dalam provinsi yang belum merata dan Masih banyaknyatempat – tempat wisata yang belum terjangkau oleh pelayanan transportasi.3) Rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengendalian ruangmanfaat jalan (rumaja) untuk kegiatan di luar kegiatan transportasi.4) Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap keberadaan fasilitas keselamatanjalan (rambu, marka, guardrail dan APILL) yang berfungsi untuk mengatur,mengendalikan dan mengarahkan pergerakan lalu lintas jalan.5) Kurangnya kepedulian dan dukungan dari masyarakat terhadap kebijakanTransport Demand Management (TDM) sebagai salah satu solusi pengurangankemacetan.6) Untuk angkutan barang, selama ini di wilayah DIY belum mempunyai terminalbarang (bongkar-muat) yang representatif dan tidak adanya pembatasan areaserta waktu operasi angkutan yang masuk ke dalam kota walaupun ada masihlemah dalam pelaksanaanya.7) Obstacle bandara Adisutjipto menyebabkan perpanjangan landas pacu menjaditerbatas, selain status bandara “enclave civil” yang ada.c. Isu Strategis1) Penyediaan pelayanan angkutan umum yang aman, nyaman, murah dan tepatwaktu dengan dukungan penuh terhadap kebijakan Transport DemandManagement (TDM)2) Peningkatan jaringan jalan berikut fasilitas keselamatan menuju daerah terisolir,kawasan budaya dan wisata serta sentra-sentra industri3) Pengembangan pola transportasi angkutan massal, baik MRT maupun LRTdengan menggunakan pola jaringan radial konsentrik terhadap koridor dansatelit, memanfaatkan lintas timur - barat dan utara – selatan yang telah ada4) Peningkatan penyediaan fasilitas pelayanan transportasi yang menunjangkeamanan dan kenyamanan pemakai jalan5) Pengembangan prasarana terminal terpadu di Bandara Adisutjipto denganmenitikberatkan pada kemudahan transfer antar moda6) Pengembangan infrastruktur angkutan barang dengan memberikan kemudahantransfer point angkutan umum dengan angkutan barang2. Sumber Daya Aira. Peluang1) Dengan pemberlakuan otonomi daerah membuka peluang optimalisasi kerjasama dengan pemerintah daerah, swasta dan asing dalam pengelolaan sumberdaya air (SDA) untuk keperluan konservasi SDA, pendayagunaan air danpengendalian kerusakan.49


2) Pemerintah juga dapat memanfaatkan potensi dukungan masyarakat dalampengelolaan SDA.3) Tingginya curah hujan di DIY yang merupakan potensi bagi penyediaan airuntuk keperluan pertanian secara luas maupun domestik di perkotaan danperdesaanb. Tantangan1) Perlu segera untuk melakukan penyusunan pola pengelolaan SDA yang berbasiswilayah sungai dengan mendasarkan pada data-data yang ada dalam SistemInformasi SDA2) Dalam melakukan konservasi SDA, pemerintah daerah menghadai tantanganyang berasal dari pengelola maupun dari alam. Tantangan dari pihak pengelolaSDA adalah kurangnya koordinasi antar wilayah dan sektor dalam pengelolaanSumber Daya Air yang menyebabkan konservasi SDA belum optimal.3) Masih belum tercapainya efesiensi sarana dan prasarana irigasi yangmengakibatkan masih belum maksimalnya daerah irigasi untuk mendapatlayanan irigasi.4) Tindakan-tindakan merusak lingkungan menimbulkan dampak negatif khususnyaberkaitan dengan penyediaan air, pencemaran air, termasuk kontrol yang lebihketat terhadap alih fungsi lahan.c. Isu Strategis1) Pengelolaan SDA terpadu.2) Pemberdayaan petani pemakai air.3) Efisiensi sarana dan prasarana irigasi.4) Manajemen sumber daya air yang profesional dan efektif.5) Mengurangi bahaya banjir dan kekeringan3. Air Minum/Air Bersiha. Peluang1) Adanya kerjasama dengan pihak swasta dalam pengembangan dan pengelolaanair minum/air bersih2) Adanya utilitas produksi dan jaringan air minum/air bersihb. Tantangan1) Ketersediaan sumber-sumber air yang belum dimanfaatkan secara optimal2) Belum optimalnya kualitas pelayanan baik distribusi , manajemen operasionalmaupun kualitas dan kuantitas hasil produksic. Isu Strategis1) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan prasarana dansarana air minum/air bersih di perkotaan dan perdesaan2) Pengembangan penyediaan sumber-sumber air dan optimalisasi sumber-sumberair yang sudah ada3) Peningkatan pengelolaan air minum50


4. Air Limbah/Sanitasia. Peluang1) Adanya infrastruktur pengelolaan air limbah2) Kerjasama pengelolaan air limbah/sanitasib. Tantangan1) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengembangansistem pengelolaan air limbah permukiman2) Infrastruktur pengelolaan air limbah yang belum mencakup seluruh wilayahperkotaan dan perdesaanc. Isu Strategis1) Pengelolaan Alir limbah yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat diperkotaan dan perdesaan2) Optimalisasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi prasarana dan sarana air limbah5. Persampahan dan Drainasea. Peluang1) Kerjasama pengelolaan Persampahan2) Pengelolaan sampah oleh masyarakat dan swasta3) Teknologi pengelolaan sampah4) Adanya saluran drainase dan penerapan Sumur Resapan Air Hujan (SPAH)sebagai bagian dari sistem makrob. Tantangan1) Penggunaan sungai dan anak sungai sebagai penerima air buangan2) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah danpemeliharaan jaringan drainase3) Sarana dan prasarana yang belum optimal dan menjangkau seluruh lapisanmasyarakat4) Belum ada ketegasan fungsi sistem drainasec. Isu Strategis1) Pengelolaan sampah/drainase terpadu2) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan drainase6. Perumahan dan Permukimana. PeluangKebutuhan akan perumahan yang besar, terutama di perkotaan,b. Tantangan1) Terdapat backlog yang cukup besar antara kebutuhan dan penyediaan rumahyang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.2) Tumbuhnya permukiman padat dan kumuh di daerah perkotaan51


c. Isu Strategis1) Pembangunan Rusunawa/rusunami di perkotaan2) Penanganan daerah kumuh perkotaan7. Listrika. Peluang1) Potensi kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah luar negeri untukpenciptaan sumber energi listrik.2) Inovasi masyarakat dalam penemuan energi listrik terbarukan.b. Tantangan1) Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap penggunaan energi secaramandiri.2) Kurangnya penemuan sumber energi listrik terbarukan.3) Belum optimalnya penciptaan teknologi untuk mengolah sumber energi.4) Inefisiensi pemakaian listrikc. Isu Strategis1) Penyediaan listrik yang menjangkau sampai wilayah terpencil.2) Pengembangan energi listrik baru.3) Penghematan energi listrik.4) Pengembangan energi listrik berbasis kemasyarakatan.5) Kerja sama dengan swasta dalam penyediaan energi listrik.8. Komunikasi dan Informatikaa. Peluang1) Terbukanya akses masyarakat terhadap informasi terkini.2) Pemanfaatan kemajuan teknologi untuk pengembangan potensi daerah.3) Pemberian pelayanan kepada masyarakat secara on line, yang mengacu padakonsep consumer service priority.b. Tantangan1) Ketersediaan data terbaru (up to date) masih kurang.2) Penerapan DGS di semua bidang.3) Pelayanan berbasis on line masih terbatas sehingga keluhan dan permasahanmasyarakat tidak dapt terselesaikan secara cepat dan tepat.4) Biaya internet yang relatif masih mahal5) Penyediaan one stop information service di tempat-tempat strategis masihterbatas.6) Optimalisasi lembaga-lembaga komunikasi sosial dan lembaga media tradisionalsebagai lembaga komunikasi strategis.c. Isu Strategis1) Pengembangan Digital Government Services/E-gov2) Pengembangan infrastruktur jaringan3) Pelayanan kepada masyarakat secara on line4) Penyediaan internet murah dan internet masuk desa52


5) Sosialisasi dan diseminasi informasi publik6) Layanan komunikasi dan informasi secara terpadu7) Pemanfaatan media komunikasi guna peningkatan akses informasi masyarakatmelalui diseminasi informasi dan fasilitasi kegiatan penyiaran8) Pemberdayaan informasi masyarakat memanfaatkan sumber daya komunikasisosial dan lembaga media tradisional serta kelompok strategis lain9) Penyerapan aspirasi dan opini publik10) Pemberdayaan masyarakat informasiE. Struktur dan Pola Tata Ruang1. Struktur Tata Ruang Provinsi DIYa. Peluang1) Provinsi DIY menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN), berdasarkan PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana TataRuang Wilayah Nasional2) Berpotensi mendorong perkembangan ekonomi sekitar Provinsi DIY3) Perkembangan wilayah dalam konstelasi regional Provinsi DIY, termasukJoglosemar, Gelangmanten, Pawonsari, Subosuko dan Barlingmascakep4) Kuatnya daya tarik Provinsi DIY dalam segala bidang dan sektorb. Tantangan1) Sebagai PKN akan berperan sebagai pintu gerbang internasional2) Penanganan atas isu global dan tekanan internal3) Dinamisnya kondisi investasi di Provinsi DIY4) Pesatnya perkembangan kegiatan sektoral yang memerlukan pengaturanpenggunaan lahan (industri,perdagangan, dan jasa)5) Daya dukung lingkungan yang menurun, akibat pemanfaatan sumber daya yangberlebihan.6) Penataan ruang yang belum konsistenc. Isu Strategis1) Meningkatkan kemampuan daerah dalam pengelolaan pengembangan tataruang2) Memantapkan struktur dan hirarki sistem kota-kota3) Pengelolaan pertumbuhan wilayah yang terintegrasi antar sektor pembangunan4) Menjembatani kebijakan RTRW Provinsi yang bersifat makro dengan kebijakanRTRW Kabupaten/Kota yang bersifat parsial5) Meningkatkan peran dunia usaha dan daya saing melalui penciptaan iklimkondusif bagi pengembangan infrastruktur dan wilayah6) Mendorong penataan ruang kawasan untuk revitalisasi dan kelestarianlingkungan serta budaya7) Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan,pengawasan dan pengelolaan penataan ruang8) Mendorong pengembangan wilayah/kawasan yang saling memperkuat danseimbang9) Perubahan iklim mikro, pencemaran air permukaan dan polusi udara sertapenurunan muka air tanah .53


2. Pola Ruang Provinsi DIYa. Peluang1) Aksesibilitas yang baik dari segala penjuru2) Tersedianya lahan guna pengembangan wilayah3) Kondisi alam yang mendukung wisata agro4) Suasana kondusifb. Tantangan1) Aturan dan kebijakan tingkat Kabupaten/Kota (RTRW) sangat lemah2) Belum tersusunnya penataan ruang secara detail pada kawasan-kawasanstrategis3) Berkurangnya lahan subur pertanian dan lahan resapan air4) Menurunnya produksi pertanian5) Konversi lahanc. Isu Strategis1) Penguatan lembaga yang terkait dalam penataan ruang2) Menyusun peraturan daerah tentang rencana umum dan rencana detail3) Pengembangan sarana dan prasarana wilayah4) Pencapaian proporsi lahan untuk kawasan lindung, baik kawasan hutanmaupun non- hutan sebesar 30 % .5) Mempertahankan kawasan resapan air dan kawasan berfungsi hidrogeologis6) Mitigasi resiko bencana7) Pengembangan Bandar Udara Internasional Terpadu8) Pembangunan Outer Ringroad9) Pengembangan Kawasan CBD (JEC)10) Pembangunan kawasan industri terpadu di PiyunganF. Pemerintahan, Hukum dan Politik1. Pemerintahana. Peluang1) Besarnya ketertarikan para pemimpin nasional terhadap DIY.2) Besarnya perhatian dunia internasional terhadap DIY.3) Menguatnya tuntutan akan demokratisasi dan good governance4) Semakin kuatnya civil society5) Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi.6) Pemerintah Provinsi DIY secara otonomi melakukan kebijakan kerjasamadengan pihak lain.b. Tantangan1) Besarnya tuntutan masyarakat.2) Dinamisnya aspirasi masyarakat.3) Belum jelasnya status keistimewaan DIY.54


4) Semakin tingginya kompetisi dengan daerah lain.5) Semakin kuatnya pengaruh globalisasi.6) Banyaknya tawaran kerjasama dari berbagai pihak.7) Peningkatan kualitas aparatur dalam penanganan kerjasamac. Isu Strategis1) Perlunya pengembangan aparatur yang memiliki daya inovasi dan kreativitas.2) Optimalisasi kapasitas aparatur daerah.3) Dibutuhkannya aparat yang memiliki kompetensi dan budaya kerja sebagai abdimasyarakat atau pelayan masyarakat, merespon isu-isu terkait globalisasi dancivil society.2. Hukuma. Peluang1) Kredibilitas Pemerintah Provinsi DIY dalam penegakan hukum di matamasyarakat sangat tinggi.2) Nilai sosial budaya masyarakat yang cenderung adaptif terhadap tatanan hukum.3) Terdapatnya lembaga swasta yang peduli hukum sehingga dapat dijadikan mitradalam membangun hukum di Provinsi DIY.b. Tantangan1) Implementasi dari peneguhan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkanpemerintahan yang bersih.2) Kesiapan aparatur penegak hukum untuk melakukan reformasi di bidang hukumyang menjadi kewenangannya.c. Isu StrategisPenanaman pola hidup patuh hukum mendukung terwujudnya aparatur danmasyarakat yang adil dan responsif hukum.3. Politika. Peluang1) Banyaknya lembaga penyalur aspirasi memudahkan masyarakat dalammenentukan lembaga penyalur aspirasi yang sesuai dengan kehendakmasyarakat2) Banyaknya lembaga pemberdayaan masyarakat di DIY.b. TantanganTerwujudnya dan terpeliharanya kondisi politik yang dinamis, aman dan damai.c. Isu Strategis1) Mewujudkan sinergi antar pelaku politik.2) Penguatan peran pemerintah sebagai fasilitator dan advokasi kebijakan publik.3) Penguatan peran partai politik.4) Peningkatan kesadaran politik masyarakat.55

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!