J. Biol. Indon. Vol Y No. 4 (2009)Jurnal Biologi Indonesia diterbitkan oleh Perhimpunan Biologi Indonesia.Jurnal ini memuat hasil penelitian ataupun kajian yang berkaitan dengan masalah biologiyang diterbitkan secara berkala dua kali setahun (Juni dan Desember).EditorIbnu Maryanto- Dewan EditorAbinawanto Arnbariyanto SitiNuramaliati PriionoAchmad Farajalah Didik Widiyatmoko TriWidiantoAgustin W Gunawan Heru Setijanto WitjaksonoAlex Hartana . Nukrnan Moelok Wiranda G. PilianeEditor PengelolaSuhardjonoI Made Sudiana, HeryantoAlamat Redaksid/a Pusat Penelitian Biologi - LIPIJl. Ir. H. JuandaNo. 18Bogor 16002Telp. (0251) 321038, 321040Fax. (025 l) 325854Email :jbi@bogor.rretWebsite : http://biologi.or. idJurnal ini telah terakreditasi dengan nilai A berdasarkan SK KepalaLIPI l563lD 2006 tanggal l8 Desember 2006fr.edaksi menerinm naskah asli yang belum pernah diterbitkan,dapatberupa hasil penelitian, kajian atau pengembangan dibidangbiologi.Redaksi juga menerima kontunikasi pendek dan telaahan buku.Penulisyang naskahnya dinmat akan mendapat imbalan dua cetak lengkap.
Jurnal Biologi Indonesia 5(): afi-azl Q0A9)Luas Daerah Jelajah dan Estimasi Kepadatan PopulasiThrsius bonconussaltator di Pulau BelitungIndra Yustianrr, Stefan Merkef,& Michael Muehlenberg'zI . Dept. Biologi, FMIPA UniversitasSriwijaya, Kampus Unsri Inderalaya ,Km.32, Ogan Ilir -Sumatera Selat an. 306622. Centre forNature Conservation, Georg-August University Goettingen, Germany3. Institute ofAnthropology, Johannes Gutenberg University Mainz, Mainz, GermanyEmail: idr_yustian@yahoo.comABSTRACTHome ranges and estimation of population density of Tsrcius bancanu saltstor on BeliungIsland, To assess the conservation status of tarsier on Belitung Island, required informationon habitat status and population. A study was carried out in Gunung Tajam, Belitung Island,lndonesia to provide to estimate of home range sizes and the population densities of Tarsiusbancanusaltator on the island. There are two available different habitat types observed inthis study. The first is a secondary forest with small scale (< 0.2 ha) pepper plantations andselective harvesting for wood-fire (Hl). The second is a secondary forest with small scale ofwood-harvesting and surrounded completely by large oil palm plantations (H2). Twenty twoindividuals were captured within 42 captures using mist-nets. All captured tarsiers were radiotrackedto estimate their home range sizes by telemetry survey. Home range sizes of Belitungtarsier vary from 1.59 to 3.25hafor females and 4.18 to I 1.98 ha formales in both study sites.The population density of tarsiers in H I was estimated aI 19-20 animals/km2 and in II2 up to 46-47 animals/km2. Comparing to the other species, the population densities of Belitung tarsierwere lower than those of tarsier on Sulawesi and the Philippines.Key words; tarsier, home range; population density; conservation status; BelitungPENDAHULUANpertambangantimahyangtelah adaSumatra, sebagai purau yang *:ilfJ""i'#l- :":*,]:ffi'['#iterletak di bagian paling barat dandiusahakan oleh penduduk setempat)ffitt*1"f":lltT:,Hf,?ffffi11 ;:,fl,ffi};T:ffi? Hri'il#*l:lebih dari 40 Yo hutan'alamnya. Laju l990-an,telahmengubahsebagianbesardeforestasidipulauSumahadiperkirakan lahan di pulau Belitung yang semulamencapai 2,5Yoper tahun (Supriatnaet adalah hutan tropis dataran rendah.al. 2002). Ancaman kehilangan hutan pertambangan timah dan perkebunantentu juga terjadi di pulau-pulau di kelapa ,u*it, secara langsung maupundekatnya, seperti pulau Bangka dan tidak langsung, akan mempengaruhiBelitung4ll