13.07.2015 Views

Majalah MeRasul Edisi 01 Tahun 1 - Paroki Santo Thomas Rasul

Majalah MeRasul Edisi 01 Tahun 1 - Paroki Santo Thomas Rasul

Majalah MeRasul Edisi 01 Tahun 1 - Paroki Santo Thomas Rasul

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

lagi di hadapanMu.Maka, inilah saya sekarang!Saya sudah menerima keadaanmata saya, dan mulai bangkitlagi untuk memperbaiki diri. Sayakembali menemui suster-susterUrsulin yang membutuhkan konsultasiurusan renovasi. Sayasekarang menyadari, Tuhan sudahbegitu baik memberikan saya rejekiberlimpah. Maka bila giliran Tuhanmembutuhkan saya untuk memperbaiki‘rumah-rumah’Nya, saya manaboleh menolak.Saya berusaha menjalani tugassaya sebagai ketua lingkunganTimotius 2 dengan sebaik-baiknya.Tadi sore, saya bertemu RomoGilbert untuk berdiskusi mengenaisiapa yang akan menjadi koordinatorProdiakon. Ternyata saya mendapatsuara terbanyak oleh paraprodiakon aktif. Sebetulnya, sayasangat berharap ada orang lainyang lebih pantas untuk mengembantugas ini. Saya merasa belumlayak sama sekali. Sayapun sudahsangat ketat memenuhi pelayanandi tempat lain.”Prioritas hidup Purnomo sekarangadalah : nomer satu, yaituTuhan berupa doa dan Kitab Suci.Nomer dua adalah Keluarga.Yang ketiga adalah Bekerja.Purnomo berkata, bahwa sekarangdalam menjalankan bisnisnyadia bekerja banyak sekalimengandalkan Kata Hati. Bertolakbelakang dengan yang dulu, sekarangLogika adalah nomer dua.Tuhan memang sangat baikpada Purnomo. Ia telah memberikanteman-teman bisnis yang baik,yang bisa saling menghargai.Tidak terlalu perhitungan, kurangsedikit, lebih sedikit, tutup matasaja. Oleh karena itu, hubungankerja sama mereka bertiga bisaterus bertahan hingga kini, sudahhampir 20 tahun.Penulis : “Di saat kamu harusmengambil keputusan ketika berbisnis,bagaimana kamu tahubahwa ‘yang ini’ direstui Tuhan,sedangkan ‘yang itu’ Tuhan tidakrestui?”Purnomo mengangguk-anggukankepalanya. “Saya tahu melaluiproses waktu. Jadi, saya tidakmengambil keputusan saat itu juga.Ya!! Beli sekarang!! ... Tidak, sayatidak mau begitu. Misalnya begini.Dulu pernah, suatu kali saya pergike Bali. Ada sebidang tanah di Kuta-Bali yang mau dijual. Waktu lihattanah itu, saya kepingiiin sekalimembelinya. Lalu saya temui pemiliknya.‘Pak, saya mau beli tanahbapak itu. Tapi sekarang uang sayabelum cukup untuk bayar lunas.Maukah bapak terima uang seginidulu sebagai down payment, nanti6 bulan lagi saya lunasi.’Bapak itu setuju dengan perjanjian,bila 6 bulan lagi saya tidak bisamelunasi, maka DP saya hilang.Ya sudah... Saya lalui 6 bulan itudengan doa dan pasrah. Kalau memangTuhan menghendaki tanah itumenjadi milik saya, pasti...! Dalamwaktu 6 bulan saya bisa bayar.Kalau Tuhan tidak berkenan, makatidak akan terkumpul uang segitu‘kan? Ternyata...? Saya bisa lunasi!Nah! Waktu saya kembali kebapak itu untuk mengurus pelunasannya,beliau menawarkansaya, ‘bagaimana kalau perjanjianjual beli ini kita batalkan saja,uangmu saya kembalikan bahkansaya tambahkan dua setengah kalilipat?’Saya tidak menerima tawaranitu, Sin. Saya tetap mau tanah itu.Dan kamu tahu, berapa sekarangnilainya tanah itu? Sudah naik 6 kalilipat!Itu contohnya saya bekerjadengan hati. Pokoknya saya tahu,Tuhan mau bagaimana, melaluiproses waktu. Kalau itu untuk saya,pasti akan datang pada saya.”Kata Purnomo di akhir ceritanya,“Sebetulnya, kalau diperhatikanbenar-benar, perjalanan karier sayaini benar-benar diatur oleh Tuhan,lho! Mulai dari kuliah, dapat pekerjaandi tempat yang bagus, dapatatasan yang baik hati, diberikan temanbekerja yang baik, dan... sampaisekarang saya seperti ini. Sayarenungkan tiap babak dalam hidupsaya kini terangkum semuanya.Tuhanlah yang telah merajut untuksaya.”...Penulis telah mengenalPurnomo sejak masih aktif diMudika <strong>Paroki</strong> Keluarga Kudus,Rawamangun dulu. Mudika = Muda-Mudi Katolik, nama organisasi OrangMuda Katolik pada era 1980 an.Waktu itu Purnomo masih dibangku SMA dan kuliah. Penulismasih ingat tingkah lakunya kala itu.Ciri khas tingkah laku anak laki-lakiremaja. Enerjik dan berandalan.Banyak ulahnya yang konyolmengundang tawa teman-temanyang melihatnya.Purnomo yang sekarang, adalahPurnomo yang telah berubahmenjadi pria matang, baik dalambertutur kata, berpikir dan menjalanikehidupannya sehari demi seharidengan hati penuh syukur akankasih Tuhan.Teruslah berkarya, Purnomo!Ora et Labora! Restu Tuhansenantiasa mengiringimu...(sinta monika)- 30 -

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!