sumber:www.oseanografi.lipi.go.idGambar 7. Bentuk vegetatif Thalassia hemprichii1. Metode pembibitan/pembenihan (Seed/Seeding)2. Metode "sprig" dengan jangkar atau tanpajangkar (Sprigs anchored and unanchored)3. Metode "plug" (Plug)(No. 1 adalah penanaman (planting), No.2 dan3 adalah transplantasi (transplantation)Seed/SeedingBiji biasanya dikoleksi dari buah yangtua atau diambil dari bibit yang tumbuh padapermukaan sedimen. Untuk memanennya,buah dipotong dari tangkainya dan dipecahmaka kelihatan 4 atau lima biji. Biji dan benihsegera ditanam atau ditaruh di lapangan ataulaboratorium dan disiram dengan air laut yangmengalir (THORHAUG 1974).Menurut McMILLAN (1981) danPHILLIPS (1960) ada 4 jenis dari 7 jenis yangtelah didokumentasi untuk memproduksi bijiatau benih yaitu Thalassia testudinum,Halodule wrightlii, Syringodium fillforme danRuppia maritima. Tetapi hanya biji Thalassiadan Ruppia yang cukup secara kuantitatifuntuk restorasi (DURAKO & MOFFLER1981; LEWIS & PHILLIPS 1980; PHILLIPS18<strong>Oseana</strong>, <strong>Volume</strong> <strong>XXIV</strong> no. 3, <strong>1999</strong>
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id& LEWIS 1983). Thalassia mempunyai bijiyang berkecambah. McMILLAN (1981) telahmengoleksi biji yang berkecambah dariHalodule dan Syringodium dari pulau-pulaukecil di Florida, tetapi jumlahnya tidakmencukupi dalam skala besar. Biji Thalassiadengan skala luas dapat tersedia untuk daerahSelatan Florida (LEWIS & PHILLIPS 1980).Pembenihan secara langsung dengan benihThalassia telah dilakukan oleh THORHAUG(1974). Kemudian penanaman langsung daribiji yang dikoleksi telah dilakukan dalam skalabesar di Teluk Biscayne (GABY LANGLEY1985) dan pulau-pulau kecil di Florida (LEWISet al. 1982), tetapi kurang begitu sukses. Untukjenis Ruppia sampai saat ini belum ada laporanyang menggunakan biji untuk restorasi.Menurut THORHAUG (1974) bahwa sampaisaat ini pengetahuan tehnik untuk pembenihanmasih sangat sedikit, sehingga penanamandengan biji tidak direkomendasi untukpenanaman lamun. Hal ini juga berkaitandengan biji yang kurang sukses untuk jenislamun lain. Di samping itu, secara umum, bijiatau benih dari jenis lamun lain sangat kecildan mudah terbawa air, serta kecepatanperkecambahan sangat rendah.Sprig anchored and unanchoredMetode spirg yaitu pengambilan bibittanaman dengan pisau/parang danditransplnatsai tanpa substratnya. Untukpenanaman dengan metode sprig denganjangkar biasanya dilakukan pada arus dengan1,5 knot (kira-kira 3 km per jam) atau padadaerah dengan gelombang akibat angin. DiMissisipi, ELEUTERIUS (1974) menemukanbahwa dengan kontruksi balok dan besi yangdigunakan untuk jangkar tidak berpengaruhpada transplantasi untuk jenis lamun Halodulewrightii dan Thallasia testudinum. TetapiPHILLIPS (1976) dengan jenis yang samayang dilakukan di Alaska akan mati jikamenggunakan logam sebagai jangkarnya.Sedangkan di Puget, Washington, untuk jenisZostera marina tidak berpengaruh jikamenggunakan besi atau logam sebagai jangkar.Mengingat dengan menggunakan balokdan kawat akan meningkatkan biaya, makadisarankan menggunakan plastik bentuk kasa(net). Beberapa tanaman dapat tumbuh dengancepat dengan menggunakan tehnik ini.Penanaman metode sprig tanpa jangkartelah banyak berhasil untuk jenis Zostera marinadan Halodule wrightii. Biasanya untukjenis Zostera cukup dengan 3 atau 4 turion(shoot), sedangkan untuk jenis Halodule adalah15-20 turion pada rimpang (rhizome) yangsama. Metode ini ditanam dengan menggalisebuah lobang kecil pada substrat (dalamnyakira-kira 8 cm), kemudian ditutup dengansubstrat yang sama. Metode ini hanya dapatberhasil jika arus atau gelombang yang rendah.PlugMetode plug yaitu pengambilan bibittanaman dengan patok paralon dan tanamandipindahkan dengan substratnya. Biasanyamenggunakan paralon (PVC) dengan diameter10 cm untuk jenis Halodule, sedangkan untukZostera, Thalassia dan Syringodium dengandiameter 15-20 cm. Metode plug denganmenekan ke tanaman masuk ke substratnya,kemudian ditransplantasi pada lobang yangsama pada kedalaman 15-20 cm.PHILLIPS et al. (1978) merekomendasikanbahwa metode plug untuk Zosteraditransplantasi pada kedalaman 45 cm ataulebih. Pada percobaan di pelabuhan St. Joe,Florida menunjukkan bahwa dengan jaraktanam 15 cm muncul rumpun yang padat, tetapipada jarak 30 cm tidak ada tumbuhan yangpadat.Untuk menghindari kerusakan yangpermanen dari padang lamun donor, makapengambilan tanaman dengan plug janganterlalu dekat satu dengan yang lain. Jarak satusama lain bervariasi antara 0,5 sampai 1,0 m(PHILLIPS et al. 1978; Van BREEDVELD1975).19<strong>Oseana</strong>, <strong>Volume</strong> <strong>XXIV</strong> no. 3, <strong>1999</strong>