13.07.2015 Views

Download It - BP

Download It - BP

Download It - BP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TANGGUH LNGTANGGUH MARKETINGMOVES FORWARD”Negotiations with Japanese customersare making good progress”.Strategi Sosial TerpaduProyek LNG Tangguh”Tangguh bercita-cita menjadi proyek eksplorasi sumber daya alamyang bertanggung jawab secara sosial maupun lingkungan”.


NEWSLETTERDAFTAR ISI- Salam dari Redaksi- Pemasaran LNG Tangguh Terus Mencapai Kemajuan- Strategi Sosial Terpadu Proyek LNG Tangguh- Atlas Sumber Daya Pantai Teluk Bintuni Diluncurkan- Update Proyek Tangguh- Galeri Foto346111314TABLE OF CONTENTS- Greeting from Editors- Tangguh Marketing Moves Forward- Integrated Social Strategy for Tangguh LNG Project- Launched, Coastal Resources Atlas for Teluk Bintuni- Tangguh Project Update- Photo Gallery346111314EDITORIAL BOARDPresident & Resident ManagerBill SchraderSupervisory Board ChairmanNico KanterMembersIan Sutherland, Gerry Peereboom, Lukman Mahfoedz, Jim Egger,Larry Cantu, Augustinus Rumansara, David ClarksonManaging BoardEditor in-ChiefJacob KastanjaMedia & PR ContactJacob KastanjaAgus SupriyatnoStaff EditorAgus SupriyatnoPublished byGovernment and Public Affairs Depart.<strong>BP</strong> Berau, Ltd.Perkantoran Hijau ArkadiaJl. TB Simatupang Kav. 88Jakarta 12520 – IndonesiaPhone : 62-21- 7854 8832, 9274Fax : 62-21- 7854 9182Email : agus.supriyatno@bp.comjacob.kastanja@bp.comPO BOX : 1063/JKT 10010


TABURA KINI KEMBALITABURA IS BACKINDONESIAENGLISHPara stakeholder yang berbahagia,Dear stakeholders,Setelah tidak muncul hampir selama sembilan bulan lamanya, Taburakini hadir kembali ke hadapan Anda. Ini merupakan kehadiran yang keempat sejak Tabura terbit untuk pertama kalinya pada tahun 2002, ataupemunculan yang kedua dalam kurun waktu tahun 2003 ini.Tabura merupakan satu-satunya publikasi yang diterbitkan oleh <strong>BP</strong>Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk terus menjalin hubungan baikdengan Anda, para stakeholder atau pihak-pihak yang terkait denganProyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Tangguh, dan untukterus membantu memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baikterkait dengan perkembangan-perkembangan yang telah dicapai olehProyek Tangguh di wilayah Teluk Bintuni, Propinsi Papua, Indonesia.Lembaran berita ini utamanya didedikasikan sebagai forum komunikasi,dimana Anda dapat saling bertukar informasi satu sama lain mengenaikemajuan dan perkembangan yang telah dicapai oleh Proyek. Berkaitandengan ini, kami akan mengundang partisipasi Anda untuk turutmenyumbangkan tulisan atau artikel terkait dengan Proyek Tangguh untukbisa kami publikasikan dalam edisi-edisi yang akan datang. Tentu sajakami berhak untuk melakukan beberapa koreksi jika memang kami anggapperlu.Empat berita akan ditampilkan dalam edisi kali ini, dengan fokus utamakeberhasilan tim pemasaran Tangguh. Berita lainnya meliputi : StrategiSosial Terpadu Proyek LNG Tangguh, Peluncuran Atlas Teluk Bintuni,dan Update mengenai Proyek Tangguh. Update mengenai proyek inidirencanakan untuk diterbitkan secara reguler dalam Tabura. Pemuatanberita mengenai update proyek secara reguler ini dimaksudkan untukmemberikan informasi kepada Anda tentang perkembangan terbaru dankegiatan-kegiatan yang dicapai oleh Tangguh dalam kurun waktu satuatau beberapa bulan terakhir.Berita mengenai ISS juga sangat penting untuk ditampilkan dalam edisikali ini. Disamping karena berita ini belum dimunculkan dalam penerbitanTabura sebelumnya, pemunculan berita ISS ini juga dimaksudkan untukmengingatkan kembali kepada Anda bahwa Proyek Tangguh sangatberkomitmen untuk menjalankan bisnis ini dalam sebuah cara, sedemikianrupa sehingga Proyek ini mampu mendatangkan keuntungan bagi negaraini, propinsi Papua, dan juga seluruh lapisan masyarakat yang terlibatdalam kegiatan Proyek.Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya juga, dalam edisi kali ini kamimempunyai foto galeri. Dari galeri foto ini, kami bermaksud menampilkangambar-gambar tentang kegiatan penting yang telah dilakukan olehProyek Tangguh. Dari galeri ini pula Anda akan dapat melihat kejadianpenting yang telah berlangsung menjelang beroperasinya Proyek Tangguhpada saatnya nanti.After being absent for about nine months, Tabura newsletter is nowcoming back. This is the fourth edition since it was printed for the firsttime in 2002, and is the second publication for the year 2003.Tabura is the only news publication released by <strong>BP</strong> Indonesia as partof its initiative to keep in touch with you and to help increase a betterunderstanding among you (stakeholder of the Tangguh LNG Project)about the developments of the Project which is located in the BintuniBay area of the Indonesian Province of Papua. The newsletter is primarilydedicated to all of you as a communications forum by which you cancommunicate each others on the newly progress and developmentsthat have been made by the Project. In this regard, we would like totake this opportunity to invite your articles, comments on Tangguh to bepublished in the upcoming edition of Tabura . Of course, we will makesome edits should we deem necessary.Four stories will be put in together in this edition with main focus onmarketing achievement. Another stories include Integrated Social Strategy(ISS), Launching of Bintuni Bay Coastal Atlas, and the Project Update.The Project Update is set to be published on a regular basis. From nowon, we will have a story on the Project update in Tabura . The publicationof the project update is aimed at informing you about the newestdevelopment and progress activities of Tangguh over past one monthor so.In the meantime, the ISS story is also deemed important to be run inthis edition. In addition to the reason that the piece has never beenpublished in the earlier publication, the appearance of that piece isexpected to recall your memory that the Project is committed to conductingbusiness in a manner that benefits the country, province, and localcommunities involved in the Tangguh Project.Last but not least, we have a photo gallery. From this gallery, we highlightsome major activities that have been undertaken by the Project fromwhich you will see the events that have taken place in the run up of theProject operational.Cheers,editor3Salam,redaksiEDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


INDONESIAtelah menjadi pengimpor gas selama lebih dari dua dasa warsa,merupakan pasar tradisional yang sangat penting bagi gas Indonesia.Keberhasilan Tangguh di Fujian, China dan SK-POSCO di Korea Selatantelah memperkuat prospek masa depan Tangguh dan juga telah membukapintu bagi keberhasilan untuk mendapatkan pasar di Jepang.Proyek Tangguh berlokasi di Teluk Bureau-Bintuni yang berlokasi diwilayah Kabupaten Teluk Bintuni, di Propinsi Papua, Indonesia. Proyekini dioperasikan oleh <strong>BP</strong> Berau Ltd., yang menguasai 37.16 % jumlahsaham di Proyek tersebut, sebagai kontraktor bagi hasil dengan<strong>BP</strong>MIGAS.ENGLISHThe success of Tangguh in Korea has also proven that Tangguh hasmet market demands. Tangguh was selected in a competition with fiveother international LNG supply sources. This demonstrates Tangguh’scompetitiveness in the region.Market Focus on JapanIn the meantime, Tangguh LNG Project continues its ongoing efforts tosecure sales and purchasing commitments for its initial two train capacity.Tangguh is focusing its marketing efforts on Japan, where negotiationswith Japanese customers are making good progress. Japan, which hasbeen importing gas for more than two decades, is a traditional marketfor Indonesian gas. The successful supply bids both with Fujian andSK-POSCO have helped underpin the launch of Tangguh and thus,opened the door to a secure and competitive future source of LNG forJapan.The Tangguh project is located in the -Bintuni Bay region of Teluk Bintuniregency, in the Indonesian province of Papua. The project is operatedby <strong>BP</strong> Berau Ltd., which holds a 37.16 % stake in the project, as a PSCcontractor to the Indonesian upstream oil and gas regulator, <strong>BP</strong>MIGAS.5From right to left : Anne Quinn of <strong>BP</strong> Indonesia, Bill Schrader (President of <strong>BP</strong> Indonesia), RachmatSudibyo (Chief of <strong>BP</strong>MIGAS) and Representatives of SK Power Company of South Korea werepictured after signing off an LNG deal in Bali, 10 Augustus 2003. Under the deal, SK Power companyand POSCO Corp. agree to import LNG from Tangguh over one million tons per annum beginningin 2005.EDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


INDONESIAENGLISH1. Strategi Pemerataan & Penyebaran PertumbuhanStrategi Pemerataan dan Penyebaran Pertumbuhan (Diversified GrowthStrategy/DGS) diadopsi pada tanggal 26 November 2002, melalui sebuahMoU antara Pemerintah Propinsi Papua, <strong>BP</strong> dan Program PembangunanPerserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations DevelopmentProgramme/UNDP). DGS bertujuan untuk memastikan bahwapembangunan Proyek Tangguh akan memberi manfaat bagi masyarakatlokal, sementara pada saat yang sama meningkatkan pemerataanpertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Dengan diterapkannyaDGS, yang berupaya untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusiadan infrastruktur di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang ada (Sorong,Fak-Fak dan Manokwari) diharapkan akan mengurangi daya tarik parapendatang ke lokasi Proyek Tangguh – hal ini sekaligus juga untukmemenuhi komitmen yang telah dibuat oleh <strong>BP</strong> kepada masyarakat disekitar Proyek. Untuk bisa mencapai komitmen seperti yang tertuangdalam Strategi Sosial Terpadu, khususnya dalam hal pemerataan danpenyebaran pertumbuhan ekonomi, <strong>BP</strong> turut ambil bagian dalam sebuahprogram yang dikenal sebagai Aliansi Kepala Burung (The Bird’s HeadAlliance), sebuah aliansi pembangunan global yang melibatkan LembagaBantuan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (US Agencyfor International Development/USAID). Aliansi ini dimaksudkan untukmendukung program-program peningkatan kapasitas sumber dayamanusia dalam pengelolaan sistim keuangan, perencanaan, kesehatanmasyarakat, pendidikan, pemberdayaan masyarakat sipil, pengelolaansumber daya alam dan micro finance. Di samping itu program bersamaAliansi Kepala Burung ini juga dimaksudkan untuk memenuhi komitmen<strong>BP</strong> dalam Strategi Penyebaran Pertumbuhan.2. Perencanaan Pengelolaan Dampak KeuanganSecara ekonomis, Proyek LNG Tangguh memiliki prospek yang sangatpositif yang perlu diantisipasi dengan pendekatan yang baik. Proyek inidiperkirakan akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat Papua.Dalam hal ini, Program Perencanaan Pengelolaan Dampak Keuangan(Fiscal Impact Management Plan) bertujuan untuk memperkuat kapasitassumber daya manusia baik di tingkat pemerintah maupun masyarakatdalam hal pengelolaan keuangan dalam jumlah besar yang akandihasilkan oleh Proyek.3. Pelatihan dan Pengelolaan Tenaga KerjaDitinjau dari aspek sosial, Proyek LNG Tangguh diperkirakan akanmembawa dampak yang significant di bidang ketenagakerjaan, khususnyaselama masa pembangunan konstruksi yang diperkirakan akanmelibatkan sekitar 5,000 orang tenaga kerja.Papuan workers are heading to the training centre of oil and gas industry introduction in Cepu, CentralJava, 2002. The training is facilitated by <strong>BP</strong> as part of its commitment on workforce management.1. The Diversified Growth Strategy;2. The Fiscal Impact Management Plan;3. Training and Workforce Management;4. Community-Driven Development Programmes;5. The Community-Based Security Programme;6. The Forum and Heritage Fund7. Community-Based Enterprise8. Resettlement of Tanah Merah Village1. The Diversified Growth StrategyThe DGS supports sustainable development using income from oneindustry source and location to drive growth in a geographically broadregion and in a range of industry and government. DGS was adoptedon 26 November 2002 by Papuan Government bodies via an MOUbetween them, <strong>BP</strong> and UNDP. The DGS aims to ensure that the projectareadevelopment benefits local communities while promoting diversifiedand sustainable economic growth and spatial regional planning in thebroader Bird’s Head region and Papua. The DGS seeks to strengthenhuman capacity and infrastructure in existing urban centers to reducein-migration to the Tangguh site. This is to fulfill a promise made by<strong>BP</strong> to area communities. To deliver <strong>BP</strong>’s ISS commitment to theDiversified Growth Strategy, <strong>BP</strong> is participating in the Bird’s Head Alliance,(a Global Development Alliance) with the US Agency for InternationalDevelopment (USAID). Together, they plan to support human capacitybuilding programs in fiscal management and planning in localgovernments, public health, education, civil society strengthening, natural7EDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


INDONESIAENGLISHUntuk mengantisipasi hal tersebut, pihak kontraktor EPC (Engineering,Procurement and Construction) akan menfasilitasi sejumlah programpelatihan di bidang ketenagakerjaan. <strong>BP</strong> tidak akan terlibat dalamprogram tersebut, hanya saja <strong>BP</strong> akan memastikan bahwa semuaperaturan-peraturan perusahaan dan pemerintah ditaati selama prosestersebut.Tujuan dari program pelatihan dan manajemen di bidangketenagakerjaan adalah untuk :- Memaksimalkan kesempatan kerja dan pelatihan- Membantu meningkatkan kepekaan para pekerja danhubungan baik dengan masyarakat- Memastikan bahwa demobilisasi tenaga kerja terlaksanadengan baik pada saat pekerjaan konstruksi itu nantinyatelah selesai.Papuan workers are being trained to extinguish fire. The training is part of the continuous programfacilitated by <strong>BP</strong> in the run up of the Tangguh LNG Project operational.84. Program Pengembangan MasyarakatProgram Pengembangan Masyarakat (CommunityDevelopment/ComDev) adalah salah satu komponen ISS, yangmerupakan wujud dari kesadaran pihak Proyek akan dampak-dampakyang mungkin timbul terhadap masyarakat.Dalam menjalankan program ini, <strong>BP</strong> senantiasa mengacu kepada limaprinsip yang dikenal sebagai CEPPS, yakni : Konsultasi (Consultation),Pemberdayaan (Empowerment), Keikutsertaan (Participation),Kemitraan (Partnership), dan Kesinambungan (Sustainability). Setelahdilakukan konsultasi dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnyadi kalangan masyarakat sipil, nilai-nilai penghargaan atas hak azasimanusia, keadilan, dan transparansi juga ditambahkan. Penerapanprinsip-prinsip tersebut diatas dimaksudkan agar program yangdilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.<strong>BP</strong> merasa yakin bahwa masyarakat harus bertanggung jawab atassemua proses pembangunan mereka sendiri, kalau mereka inginberhasil tanpa harus tergantung pada perusahaan. Pihak perusahaanakan bertindak sebagai katalis dalam proses pembangunan itu denganbertindak sebagai fasilitator dalam proses perencanaan bersamamasyarakat. Proses perencanaan yang melibatkan berbagai pihakyang terkait dengan proyek (stakeholders) ini dilaksanakan denganmaksud untuk memberdayakan masyarakat agar mereka mampumembuat keputusan secara mandiri berkaitan dengan prioritas-prioritaspembangunan yang harus mereka laksanakan. Prioritas tersebutselanjutnya akan didukung oleh perusahaan.resource management and micro-finance. The Bird’s Head Alliancejoint programmes will meet many of <strong>BP</strong>’s commitments to the DiversifiedGrowth Strategy.2. Fiscal Impact Management PlanEconomically, the Tangguh LNG Project presents remarkable possibilitiesthat need to be anticipated in a sophisticated way. The Project isenvisaged to further increase the Papuan revenue. In this regard, theFiscal Impact Management Plan aims to strengthen capacity within thegovernment, communities, and civil society to manage the flow ofrevenues that are expected to be generated by the project.3. Training and Workforce ManagementSocially, the Tangguh LNG Project will have a significant impact, especiallyduring the construction phase, when the project is expected to recruitaround 5,000 construction workers at its peak. The LNG productionfacility will develop and facilitate many training and workforce programmes.<strong>BP</strong> will not be involved in the programs except to ensure that all <strong>BP</strong>rules and government regulations and standards are adhered to duringthe process.The objective of the workforce training and management is to:- Maximize opportunities for Bird’s Head Papuan employmentand trainings.EDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


INDONESIA5. Program Keamanan Berbasis MasyarakatPihak Proyek Tangguh bermaksud untuk menerapkan sistim KeamananBerbasis Masyarakat (Community Based Security/CBS) yang mendorongkeikutsertaan masyarakat lokal dalam pembagian tugas-tugas keamanan.Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kemitraan diantara semuapihak yang terkait, demi suksesnya kegiatan proyek. Pihak proyekpercaya bahwa kemitraan dengan semua pihak, termasuk denganmasyarakat merupakan bentuk kerja sama yang baik dalam halpengelolaan sistim keamanan. Pihak proyek dan masyarakat adalahdua pihak yang sangat terkait, tetapi pihak pemerintah, TNI dan kepolisianjuga merupakan komponen yang sangat penting bagi keberhasilansistim ini.Keamanan Berbasis Masyarakat adalah sebuah program terpadu dansaling mendukung antara masyarakat dan pihak proyek, dalampengelolaan keamanan. Semua lapisan masyarakat mulai dari wargadesa-desa sekitar proyek, para karyawan proyek, hingga pemerintah-- melalui aparat-aparat keamanan mereka --, akan terlibat dalam upayapenyelesaian damai setiap permasalahan yang timbul di masyarakattermasuk persoalan keamanan. Tidak ada yang dikecualikan. Konsepini sejalan dengan keinginan masyarakat Papua, prinsip-prinsip <strong>BP</strong> danjuga peraturan hukum dan perundang-undangan yang ada. CBS akanberhasil jika semua pihak memahami, menerima dan memenuhitanggung jawab mereka masing-masing.6. Forum dan Dana AbadiProyek akan menfasilitasi berdirinya sebuah Forum komunikasi bagiberbagai pihak yang terkait (stakeholders) untuk membicarakan berbagaipersoalan yang muncul di daerah sekitar teluk, termasuk masalahmasalahprioritas pembangunan, adat istiadat masyarakat, dan masalahkeamanan. <strong>BP</strong> berperan sebagai fasilitator dan tidak akan mengontrolForum tersebut.Sebagai bagian dari komitmen proyek untuk membantu memberdayakanmasyarakat, perusahaan juga akan mendirikan apa yang dikenal sebagaitabungan Dana Abadi (The Heritage Fund) yang hasilnya bisadimanfaatkan masyarakat untuk membiayai kegiatan-kegiatanpembangunan di wilayah tertentu yang terkena dampak langsung olehproyek. Pendirian dana abadi ini juga dimaksudkan sebagai bentukpengakuan atas wilayah-wilayah yang kaya akan warisan alam danbudaya sekaligus untuk mendukung kelestarian adat masyarakatsetempat.ENGLISH- Foster employee sensitivity and positive interaction withthe community;- Ensure appropriate post-construction demobilization ofworkforce.4. Community Development ProgrammeCommunity Development is an essential and mandated componentof the Tangguh Integrated Social Strategy. This component recognizesthe effects of the project on surrounding communities during the fourphases of the project. During the implementation process, the projectadopts five principles, known as CEPPS. They are: Consultation,Empowerment, Participation, Partnership and Sustainability. Theseprinciples ensure that the programmes match the community’s needsand are acceptable both at the government and grass root levels.After consultations with the communities and other civil societystakeholders, the values of respect for human rights, justice andtransparency are adhered to.<strong>BP</strong> believes that the communities must be responsible for their owndevelopment if they are to succeed without creating a dependencyrelationship with the company. The company acts as a catalyst forthat development by facilitating a process of participatory developmentplanning. The planning process, which involves participation of variousstakeholders, will empower a community to make its own decisionsabout its development priorities, which are then supported by thecompany. <strong>BP</strong> seeks to act as a catalyst, empowering the localcommunity to be responsible for their own development.5. Community Based Security ProgrammeTangguh Project aims to adopt Community Based Security (CBS)system that encourages the participation of the local community inthe provision of security.The objective is to create a partnership of all security stakeholders inthe success of the Project. The project believes that communitypartnership offers the best guarantee for the security of the project.The Project and the local community are two of the stakeholders, butthe Indonesian government, the National Police and the Armed Forcesare also essential components of the system.Community Based Security is a program of integrated, mutuallysupporting commitments and responsibilities to safeguard the Project.All levels of society from the local villagers and employees of theproject, through the government and its public security agencies areinvolved in discussing and peacefully resolving community issues,9EDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


INDONESIAENGLISH7. Sistim Ekonomi Berbasis MasyarakatTujuan dari Sistim Ekonomi Berbasis Masyarakat adalah untukmenciptakan lapangan kerja informal yang diharapkan bisa mengurangitingkat ketergantungan masyarakat lokal terhadap Proyek Tangguh.Melalui program ini sejumlah pelatihan akan diadakan khususnyaterhadap para pengusaha lokal untuk meningkatkan kemampuan merekadalam membangun pasar yang berkesinambungan bagi produk danhasil usahanya.including security concerns. No one is excluded. This concept isconsistent with the desires of the Papuans, <strong>BP</strong>'s principles, and Indonesianlaws and regulations. CBS will succeed if all parties understand, acceptand fulfill their responsibilities and are accountable to the rest of thestakeholders for doing so.6. Forum and Heritage FundThe Project will facilitate the establishment of a multiple stakeholderforum to address various issues which develop in the bay area, includingissues concerning development priorities, local culture, and security. <strong>BP</strong>plays a facilitating role and will not be in control of this forum.As part of its commitment to help empower the local communities, theproject is also establishing the so-called Heritage Fund (Dana Abadi),which will enable the community to finance development activities incertain areas affected by the project. The establishment of this Fund isan acknowledgement of the area’s rich natural and cultural heritage,and is aimed at supporting the vitality of the existing local customs.7. Community Based Enterprise10A farmer of Saengga village, Papua is harvesting watermelon. <strong>BP</strong> is sponsoring theso called Diversified Growth Strategy as part of its commitment to help local peoplereduce their dependence on the Project by sponsoring, among other thing, anagriculture diversification program.8. Pemukiman Kembali Kampung Tanah MerahSetelah diadakan konsultasi yang menyeluruh ditinjau dari aspeklingkungan, teknis, sosial dan ekonomi satu-satunya lokasi yangdianggap tepat untuk lokasi kilang LNG adalah wilayah di dekatpemukiman Kampung Tanah Merah. Masyarakat Tanah Merah, yangterdiri dari 127 rumah tangga, telah setuju untuk dipindahkan ke lokasiyang baru. Satu lokasi berjarak kira-kira 3 km dan yang lainnya berjarak12 km dari tempat tinggal mereka sebelumnya. Pemukiman kembaliKampung Tanah Merah dilakukan sebagai bagian dari programperencanaan bersama masyarakat, yang bertujuan untuk meyakinkanbahwa penduduk yang dipindahkan akan memperoleh tempat yangsama baiknya atau bahkan lebih baik dari yang semula mereka huni.Menejemen Tangguh telah bekerja sama dengan masyarakat setempatuntuk memilih lokasi baru yang tepat, membangun perumahan yanglayak, dan memulihkan kembali sistim kehidupan rumah tangga merekayang mandiri. Program pemukiman kembali ini dilaksanakan sesuaidengan standard yang ditetapkan oleh Bank Dunia, pemerintah dandunia internasional. Perencanaan pemukiman kembali ini juga melibatkansebuah tim Panel Pemukiman Kembali yang terdiri dari para ahli yangdiakui oleh dunia internasional.The objective of the Community-Based Enterprise is to create jobopportunities in informal-sectors that is aimed at preventing any kind ofdependence on the Tangguh Project. Under this program, training andcapacity building will be held to help empower local entrepreneurs togenerate sustainable markets for their products.8. Resettlement of Tanah Merah VillageAfter extensive evaluations using environmental, technical, social andeconomic criteria, the only site deemed feasible for the LNG plant isnear the community of Tanah Merah. The Community, which consistsof 127 households, has agreed to undertake resettlement, and it haschosen resettlement sites in two locations. One is located approximately3 km distant from the community’s present location, and the other is 12km distant. The resettlement of Tanah Merah is carried out as aparticipatory community development programme, with the overallobjective of ensuring that the residents are as well or better off thanbefore the move. Tangguh management has worked in collaborationwith the community to choose an appropriate new site, develop appropriatehousing, and re-establish independent family livelihoods and communitylife. The Resettlement programme is being developed to adhere to theWorld Bank, national, and international standards. The resettlementplanning includes the close involvement of a Resettlement AdvisoryPanel comprised of recognized international experts.EDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


ATLAS SUMBER DAYA PANTAI TELUKBINTUNI DILUNCURKANOleh: Karla M. BoreriPenasehat Senior Masalah Lingkungan dan Koordinasi DGS/GDAINDONESIALAUNCHED, COASTAL RESOURCESATLAS FOR TELUK BINTUNIBy: Karla M. BoreriSr Environmental Advisor & DGS/GDA CoordinationENGLISHSelama satu tahun belakangan ini, Lembaga Bantuan Amerika Serikat untukPembangunan Internasional (the United States Agency for InternationalDevelopment/USAID) telah mendukung Proyek Menejemen Sumber DayaPantai (Coastal Resources Management Project/CRMP) atau yang lebihdikenal dengan nama Proyek Pesisir. Dengan bekerja sama denganpemerintah kabupaten dan propinsi, lembaga swadaya masyarakat (LSM),masyarakat pantai dan Universitas Papua (UNIPA) mereka mengembangkansebuah atlas sumber daya pantai Teluk Bintuni di wilayah Kepala Burung,Propinsi Papua. Atlas ini memberikan gambaran umum tentang statussumber daya pesisir di wilayah Teluk Bintuni. Disamping dengan organisasiorganisasitersebut di atas, pelaksanaan Proyek Pesisir juga melibatkankerja sama yang erat dengan staf <strong>BP</strong> Tangguh, sebuah proyek gas alamcair (liquefied natural gas/LNG) yang akan segera dibangun di wilayahTeluk Bintuni. <strong>BP</strong> memberikan sumbangan penting berkaitan dengan datadatadi bidang lingkungan, budaya dan geografis yang disarikan dari dokumenAnalisis Mengenai Dampak Lingkungan (Environmental ImpactAnalysis/AMDAL) yang sangat penting dalam penyusunan Atlas ini.Atlas Teluk Bintuni secara resmi telah diluncurkan pada tanggal 27 Juni2003 di Jayapura oleh Gubernur Papua Jaap Salossa. Dalam pidatonya,gubernur mengatakan bahwa dengan selesainya penyusunan Atlas tersebut,hal itu telah memenuhi kebutuhan Kabupaten Teluk Bintuni. Maurice Knight,Ketua Proyek Pesisir mengatakan bahwa Program ini dilakukan sebagailangkah awal bagi pemerintah daerah, sektor swasta, LSM dan masyarakatuntuk memulai pembicaraan tentang sumber-sumber daya di Teluk Bintunidan bagaimana mengelolanya. Semua pihak yang terkait dengan Proyek(stakeholders) akan mendapatkan manfaat dari Atlas tersebut yang sekaligusbisa digunakan sebagai alat untuk membantu menejemen perencanaandan pembagian sumber daya pesisir di wilayah Teluk Bintuni. Gubernur jugamengatakan bahwa Teluk Bintuni memiliki sumber daya alam besar yangtidak ditemukan di tempat lain. Upaya-upaya USAID untuk mendukungperencanaan wilayah yang baik di wilayah ini sangat penting bagi masadepan ekonomi Papua.Sementara itu, Rektor UNIPA Dr. Frans Wanggai juga mengatakan,dibandingkan dengan propinsi-propinsi lain, Papua termasuk kaya akansumber daya. Papua memiliki 2,643 pulau dimana 1,286 diantaranya belumdiberi nama. Papua belum lama ini telah dimekarkan dari semula 12 menjadi26 kabupaten termasuk Teluk Bintuni yang memiliki hutan mangrove terbesardi Asia. Teluk Bintuni memiliki garis pantai sepanjang 1,400 km dan memilikilebih dari 27,000 penduduk. Kabupaten Teluk Bintuni memiliki potensi yangsangat tinggi bagi pembangunan ekonomi dan merupakan wilayah yangsangat penting bagi konservasi keanekaragaman hayati. Tetapi, kekayaanTeluk Bintuni tersebut juga mengandung potensi konflik dan masalahmasalahpembangunan yang rumit di masa depan. Dengan demikian, AtlasTeluk Bintuni, yang disponsori oleh USAID dan mendapatkan sumbanganpenting dari <strong>BP</strong>, merupakan sebuah langkah awal untuk memulai pembicaraantentang bagaimana mengatur sumber-sumber daya tersebut, yang diharapkanakan mengurangi resiko konflik di masa depan.For the past year, the United States Agency for International Developmenthas sponsored the Coastal Resources Management Project (CRMP orProyek Pesisir). <strong>It</strong> has worked with kabupaten and provincialgovernments, non-government organizations, coastal communities andthe University of Papua (UNIPA) to develop a coastal resources atlasfor Teluk Bintuni in the Bird’s Head area of Papua. This atlas providesan overview of the status of coastal resources in the newly createdKabupaten of Teluk Bintuni. In addition to local organizations, ProyekPesisir worked closely with <strong>BP</strong> staff associated with the new TangguhLNG plant under construction in Teluk Bintuni. <strong>BP</strong> contributedenvironmental, cultural and geographical data from its EnvironmentalImpact Analysis (AMDAL) that was important in completing the TelukBintuni Coastal Resources Atlas.The formal launching of the Teluk Bintuni Atlas was on 27 June 2003in the provincial capital of Jayapura and was led by the Governor ofPapua, Jaap Salossa. The Governor made clear in his speech that thecompletion of the Teluk Bintuni atlas was very timely and matchedperfectly with the needs of the newly established Kabupaten TelukBintuni, which was formed this year and covers the entire areasurrounding Teluk Bintuni. Maurice Knight, Chief of Proyek Pesisir,said that the programme was initiated to provide a starting point for thelocal government, the private sector, NGOs, and communities to begindiscussions on what resources were in the Bintuni area and how theseresources should be managed. All stakeholders will benefit from theatlas and be able to use it as a tool to plan for coastal and watershedresource management in the region. The Governor also stated thatTeluk Bintuni possesses great natural resources not found in otherplaces and USAID’s efforts to support planning and management actionin this area are extremely important to the economic future of Papua.As UNIPA was an important counterpart for USAID in the developmentof the atlas, the Rector of UNIPA, Dr. Frans Wanggai, spoke as arepresentative of the Proyek Pesisir and UNIPA team. Among othercomments, the Rector pointed out that compared with other provinces,Papua is rich in terms of resources. Papua has 2,643 islands of which1,286 remain unnamed. Papua has recently expanded from 12kabupaten to a total of 26 kabupaten, including the new KabupatenTeluk Bintuni, which possesses possibly the largest contiguous mangroveforest in Asia. Teluk Bintuni itself has 1,400 km of coastline and morethan 27,000 residents. Kabupaten Teluk Bintuni has a very high potentialfor economic development but is also an important area for theconservation of its abundant biodiversity and other natural resources.This combined potential for development, as well as highly valuablenatural resources, create the potential for future conflict and complexdevelopment issues. As a result, the USAID-sponsored developmentof the Teluk Bintuni Coastal Resources atlas represents a first step instarting an informed dialogue about how to manage these resourcesand at the same time reduce the potential for future conflicts.11EDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


INDONESIAENGLISHDi susun secara spesifik agar tidak bertentangan dengan UU otonomikhusus Papua, Atlas ini memberikan acuan dasar mengenai hubunganberbagai macam permasalahan yang dihadapai wilayah itu. Atlas inimempunyai arti penting dan strategis karena pada akhirnya masyarakatakan dilibatkan oleh pemerintah untuk membicarakan rencana danpengelolaan sumber daya pantai dan pembagiannya. Atlas setebal 102halaman tersebut, untuk pertama kalinya, telah memberikan gambarandetail mengenai sumber daya yang dimiliki Teluk Bintuni dan memberikangambaran atas dasar data-data yang sebenarnya. Untuk memastikanbahwa semua pihak yang terkait di Teluk Bintuni menggunakan Atlastersebut, program pendidikan perlu dilaksanakan terutama bagi masyarakatpesisir. Pada akhir tahun ini, melalui pendanaan dan bantuan yang diberikanoleh <strong>BP</strong>, Proyek Pesisir, the Nature Conservancy, dan the Centre for CivicEducation akan saling bekerja sama untuk mengembangkan danmenerapkan program pendidikan masyarakat pesisir guna memenuhikebutuhan-kebutuhan ini. Atlas-atlas kecil telah dikembangankan dan dapatdidistribusikan kepada semua desa di Teluk Bintuni. Para guru akan dilatihdengan cara-cara dan metode yang bisa membantu meyakinkan merekabahwa atlas tersebut merupakan sesuatu yang berguna di sekolah-sekolahdan merupakan alat bantu perencanaan yang bernilai bagi pemerintahlokal dan lembaga-lembaga pembuat keputusan lainnya.Designed specifically to harmonize with the new laws on decentralizationand special autonomy in Papua, the atlas provides a basis for dealingwith multi-sector issues from an integrated planning approach ratherthan based on individual sectors like forestry or fishing. This atlas willbecome more important and strategic as communities are engaged bythe new government in discussions on the planning and managementof coastal and watershed resources in the area. This 102-page atlasprovides the first detailed picture of resources in the Teluk Bintuni areaand will support discussions based on real data. In order to ensure allstakeholders in Teluk Bintuni make use of this atlas, educational programsneed to be implemented, especially for coastal communities. Later thisyear, through funding and technical assistance provided by <strong>BP</strong>, ProyekPesisir, the Nature Conservancy, and the Centre for Civic Education willcooperate in developing and implementing just such a coastal communityeducation programme. Mini-atlases have been developed that can bedistributed to all the villages around Teluk Bintuni. Teacher training willprovide tools and methods to help ensure that the atlas is a useful toolin community schools and also a valuable tool for local governmentplanning and decision-making agencies.For further information, please contact:12Untuk informasi lebih lanjut,silahkan hubungi :Proyek Pesisir JakartaRatu Plaza Lt. 18Jl. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta 10270Tel : 62-21-720 9596Fax : 62-21- 720 7844Email : crmp@cbn.net.idFakultas Peternakan, Perikanan danIlmu Kelautan UNIPAJl. Gunung Salju PO BOX 023,Manokwari 98314Coastal area of Berau/Bintuni Bay (Teluk Berau / Bintuni). The Tangguh LNG Project will be locatedTel : 62-986 211754on the southern shore of the Berau/Bintuni Bay within the two district administrative boundaries ofFax : 62 986 211455Babo (LNG plant side) and Aranday (location of the offshore development and pipelines).Email : crmp@manokwari.wasantara.net.idProyek Pesisir JakartaRatu Plaza Lt. 18Jl. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta 10270Tel : 62-21-720 9596Fax : 62-21- 720 7844Email : crmp@cbn.net.idFakultas Peternakan, Perikanan danIlmu Kelautan UNIPAJl. Gunung Salju PO BOX 023,Manokwari 98314Tel : 62-986 211754Fax : 62 986 211455Email :crmp@manokwari.wasantara.net.idKarla M. BoreriSr. Environmental Advisor & GDS/GDA CoordinationTangguh ISS-<strong>BP</strong> IndonesiaPerkantoran Hijau Arkadia Tower C-11Jl. Letjen TB Simatupang Kav 88, Jakarta 12520 IndonesiaPhone : 62-21-7854 9268 (direct line)Mobile : 0811 199 788http://www.bp.com/location_rep/indonesiaKarla M. BoreriSr. Environmental Advisor & GDS/GDA CoordinationTangguh ISS-<strong>BP</strong> IndonesiaPerkantoran Hijau Arkadia Tower C-11Jl. Letjen TB Simatupang Kav 88,Jakarta 12520 IndonesiaPhone : 62-21-7854 9268 (direct line)Mobile : 0811 199 788http://www.bp.com/location_rep/indonesiaEDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


UPDATE PROYEK TANGGUHOleh: John Tan(Koordinator Proyek)TANGGUH PROJECT UPDATEBy: John Tan( Project Coordinator)INDONESIAl Pada tanggal 23 April 2003, Kellogg JGC Pertafiniki (KJP) terpilihsebagai kontraktor utama untuk Konstruksi, Pengadaan Barang danEngineering (Teknis) kilang LNG. KJP adalah perusahaan yang akanpaling banyak melibatkan subkontraktor dalam pembangunan kilangLNG.l Proyek telah mengadakan beberapa kegiatan lokakarya di bidangkeamanan bagi beberapa calon perusahaan kontraktor yang lain, karenamereka harus memenuhi standard minimum keamanan yang ditetapkanoleh Proyek. Program-program lokakarya ini merupakan bagian darikomitmen Proyek terhadap Kesehatan dan Keamanan LingkunganKerja (Health and Security Environment/HSE).l Pada tanggal 26 Mei 2003 Tangguh telah selesai memperbaikilandasan pacu lapangan terbang Babo tanpa terjadi gangguan akibatkecelakaan kerja. Dengan selesainya perbaikan tersebut, dan selesainyapembangunan infrastruktur terkaitlainya seperti dermaga, Babo saat inimenjadi base camp kegiatan Proyekhingga pembangunan kilang LNGnantinya dimulai.Babo AirstripENGLISHl On April 2003, Kellogg JGC Pertafiniki (KJP) has been selected asthe main contractor for the Engineering, Procurement and Constructionof the LNG plant. KJP is the company who will be placing most of thesubcontracts for construction of the LNG plant.l The project has held a number of safety workshops for other potentialcontractors, as they will have to meet minimum safety requirementsfor safety management systems set by the Project . The workshopprogrammes were parts of the Project’s commitment to the Health andSecurity Environment (HSE).l On 26 May 2003 Tangguh has completed refurbishing the airstripat Babo with no absences from work due to safety related incidents.With the completion of the airstriprefurbishment and associatedinfrastructure including the jetty, Babois now the operational base campuntil the start of construction for theLNG plant.Babo Jettyl Panata, perusahaan kontraktor yang berpusat di Manokwari, dantelah menjadi perusahaan kontraktor untuk pembangunan perumahandi wilayah tersebut, telah mulai bekerjamembangun perumahan bagi pendudukdesa Tanah Merah. Menejemen bidangAkses dan Pembangunan (Access &Development /A&D) melakukanpengawasan atas kemajuan yang dicapai Onar Acces Waysecara bertahap.l Panata Thiees Joint Operation (PTJO), kontraktor utama pembangunanperumahan Tanah Merah Baru, masih sedang menangani pekerjaanpekerjaandasar. Proses pembangunan ini mencatat kemajuan yangsangat baik khususnya dalam hal pembangunan pondasi.l Pada minggu ketiga bulan Agustus 2003, PT Firma Irian Djaya (FID),kontraktor utama untuk Proyek Onar telah tiba di lokasi. Saat ini, perusahantersebut sedang membangun berbagai fasilitas untuk akses dan akomodasibagi para karyawannya.lTangguh telah merekrut sebanyak 29 orang Papua yang akanditugaskan untuk menjadi operator fasilitas Proyek LNG Tangguh, baikyang berada di lepas pantai maupun daratan. Mereka, yang terbagidalam beberapa kelompok, saat ini sedang menjalani latihan pengenalanindustri minyak dan gas di Cepu, Jawa Tengah dan di beberapa fasilitas<strong>BP</strong> di Pulau Jawa.l Panata, the Manokwari based contractor company, and has beenthe main contractor for Housing PanelFabrication in Manokwari has startedworking on house fabricationing andpaneling. Access & Development (A&D)management is monitoring the progressregularly.Onar VillagelPanata Thiees Joint Operation (PTJO), the main contractor for theconstruction of Tanah Merah Baru Village, is still working on earthworks.The development of housings advanced very well especially on theconstruction of foundations.l On the 3 rd week of August 2003, PT Firma Irian Djaya (FID), themain contractor for Onar Project has arrived at construction site. Currently,the company is working on access and accommodation facilities.l Tangguh has recruited 29 Papuans who will be assigned to beoperators for offshore and onshore facilities. Divided in different groups,they are now being trained on the introduction of oil and gas industriesin Cepu, Central Java and in the <strong>BP</strong>’s Java operations.13EDISI KEEMPAT, OKTOBER 2003 / FOURTH EDITION, OCTOBER 2003


PHOTOGALLERYTIAP VisitTIAP members Lord David Hannay (left) and Sabam Siagian(using a caps) are talking to a Junior High School studentduring their visit to Aranday District in June 2002.TIAP Members, Lord David Hannay (left), Senator GeorgeMitchell (near right) Sabam Siagian (center right) and HermanSaud (far right) accompanied by Babo Resttlement ManagerRob Gerrits (center left) and Vice President Tangguh LNGProject David Clarkson (far left) hold a conversation with Chiefof Tanah Merah Village Filep Kamisepo (central axis) duringtheir visit in June 2003.TIAP members, accompanied by Tangguh Project officials arewalking through Tanah Merah village to observe the Projectprogress during their recent visit in June 2003.14Senator George Mitchell (second left) accompanied by otherTIAP members Garry Klein (leftest), Herman Saud (third left)and Sabam Siagian (fourth left) speaks during a meeting atBabo base camp with the brass of leadership of Babo Districtin June 2003. The Vice President of the Tangguh LNG ProjectDavid Clarkson also present (near right)Members of Tangguh Independent Advisory Panel (TIAP)Lord David Hannay (left), Sabam Siagian (right) and VicePresident of Integrated Social Strategy of Tangguh LNGProject Augustinus Rumansara (center) are observing a boatin Tanah Merah village during their visit to the Project site inJune 2002. Local villagers in Bintuni Bay area use a boat tofish in the Bay waters to earn life.Launching of Tangguh LNG ProjectIndonesian President Megawati Soekarnoputri is signing anepigraphy during a launching ceremony of the Tangguhliquefied natural gas (LNG) Project in Jayapura, Papua inDecember 2002. The President launches Tangguh as anational project.Indonesian President Megawati Soekarnoputri, accompaniedby Minister of Mines and Energy Purnomo Yusgiantoro isobserving a scale model of the Tangguh LNG Project afterlaunching Tangguh as a national Project in Jayapura, Papua,December 2002. Standing on the left row are <strong>BP</strong> executives(from left to right ) : Augustinus Rumansara (VP ISS), SatyaW. Yudha (VP GPA) and Lukman Mahfoedz (VP Marketing)Indonesian President Megawati Soekarnoputri, accompaniedby Minister of Mines and Mineral Resources PurnomoYusgiantorto is listening to the explanation made by VicePresident of Marketing Tangguh LNG Project LukmanMahfoedz (second left) and Vice President of the IntegratedSocial Strategy (ISS), Augustinus Rumansara (first left).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!