Edisi II / Maret 2016
Buletin Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata
Buletin Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
NEWS<br />
Acara terakhir penyampaian Materi dari para Narasumber<br />
yang berkesempatan menyampaikan yaitu Bapak Benyamin<br />
Abdurahman dan Bapak Ari S Suhandi dilanjutkan dengan diskusi<br />
dan pembacaan hasil kesimpulan kegiatan DMO Club Meeting<br />
05 Februari 2015. Hasil diskusi dan kesimpulan materi sebagai<br />
berikut:<br />
1. FTKP harus dibuat roadmap yang jelas.<br />
2. Kesuksesan FTKP adalah apabila FasDes & FasLok nya<br />
sudah berhasil membuat FTKP nya jalan.<br />
3. Administrator dari FTKP hendaknya bersifat HIRARKIS tetap<br />
STRUKTURAL, namun pengambilan keputusan-keputusan<br />
harus bersifat KONSENSUS. FTKP hanya memfasilitasi<br />
program.<br />
4. Kementerian Pariwisata menjalankan FTKP berdasarkan<br />
RPJM; apabila terdapat program yang bagus, boleh di<br />
copy dan dikembangkan ke daerah lainnya yang ingin<br />
mengembangkan destinasinya.<br />
5. Program ini disebut berhasil jika organisasi TKDP yang<br />
saat ini disepakati dalam bentuk FTKP, sudah mandiri,<br />
Mandiri disini atinya, FTKP sudah mampu menggerakan<br />
sistem yang dibangunnya, sudah dapat membiayai secara<br />
mandiri operasional organisasi dan sudah memiliki skema<br />
pembiayaan program - program pembangunan destinasi.<br />
Tidak lagi tergantung APBN/APBD. Dia sudah mampu<br />
mengembangkan jejaring dengan pihak swasta dan sumber<br />
dana lainnya.<br />
6. FTKP harus memperhatikan 3 hal penting : CLARITY,<br />
INTENTIONALITY, POOL of PEOPLE<br />
Foto : s3dotamazonaswadot.com<br />
Kegiatan Stakeholder Meeting dalam<br />
rangka pembahasan kerangka<br />
kerja Tata Kelola Destinasi<br />
Pariwisata Kepulauan Seribu Tahun <strong>2016</strong><br />
diselenggarakan di Swiss-Bell Hotel, Mangga<br />
Besar, Jakarta pada tanggal 23 Februari<br />
<strong>2016</strong>, dihadiri oleh Tim Narasumber, Dinas<br />
Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Jakarta,<br />
Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kepulauan<br />
Seribu, serta Jajaran Pemerintah Daerah<br />
dari Jakarta dan Kepulauan Seribu. Kegiatan<br />
diawali pembukaan dan arahan dari Asisten<br />
Deputi Tata Kelola Destinasi Pariwisata dan<br />
Pemberdayaan Masyarakat., disampaikan<br />
bahwa Kepulauan Seribu masuk dalam<br />
10 Destinasi Pariwisata Prioritas untuk<br />
itu diharapkan ada komitmen dari<br />
Pemerintah Daerah. Dalam upaya mencapai<br />
pembahasan<br />
kerangka kerja<br />
Tata Kelola<br />
Destinasi<br />
Pariwisata<br />
Kepulauan<br />
Seribu<br />
peningkatan jumlah<br />
kunjungan wisatawan,<br />
serta bagaimana kita<br />
bisa meningkatkan<br />
kesejahteraan masyarakat.<br />
Kemudian sambutan dan<br />
arahan dari Kepala Dinas<br />
Pariwisata Provinsi DKI<br />
Jakarta, disampaikan<br />
bahwa Dinas Pariwisata<br />
mendukung program<br />
Kementerian dalam<br />
pelaksanaan Tata Kelola Destinasi<br />
Pariwisata. Arahan dari Asisten Bupati<br />
Kepulauan Seribu, disampaikan bahwa<br />
Kepulauan Seribu diharapkan menjadi<br />
destinasi wisata dunia, untuk itu perlu<br />
didukung oleh semua stakeholder. Dengan<br />
adanya Program TKDP diharapkan dapat<br />
membina Kepulauan Seribu menjadi<br />
destinasi kelas dunia tersebut. Programprogram<br />
yang ada diharapkan tidak hanya<br />
menjadi konsep, tapi dapat menjadi suatu<br />
action yang mengembangkan Destinasi<br />
Kepulauan Seribu.<br />
Dalam kegiatan stakeholder meeting ini, Kepala<br />
Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan<br />
Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu<br />
(Muis Sudarmadi) menyampaikan mengenai<br />
Program Pengembangan Kepariwisataan<br />
Kepulauan Seribu, beliau menyampaikan<br />
mengenai 10 kelompok permasalahan di<br />
Kepulauan Seribu, kendala & tantangan<br />
yang dihadapi, potensi serta rencana jangka<br />
pendek untuk pengembangan.<br />
Selain itu Bupati Kepulauan Seribu juga<br />
menyampaikan bahwa Kepulauan Seribu<br />
masih dianggap bagian belakang ibukota,<br />
pengembangan Pulau Seribu harusnya bisa<br />
lebih cepat karena merupakan bagian dari<br />
ibukota. Dukungan dari seluruh Kementerian<br />
untuk mendukung Kepulauan Seribu perlu<br />
disambut dengan baik. Dalam rangka memajukan<br />
prioritasnya adalah pembangunan<br />
infrastruktur dan harus bersamaan dengan<br />
pemberdayaan masyarakat, dalam konteks<br />
inilah pariwisata dikembangkan melalui Tata<br />
Kelola.<br />
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian<br />
materi dari 2 (dua) orang Narasumber dari<br />
Kementerian Pariwisata yang disampaikan<br />
oleh Benjamin Abdurahman dan Yuwana<br />
Marjuka, tema yang disampaikan adalah<br />
mengenai Peran & Tupoksi Para Pemangku<br />
Kepentingan, dan mengenai pariwisata<br />
kepulauan seribu.<br />
Setelah sesi diskusi dan tanya jawab antara<br />
peserta dengan narasumber, kegiatan<br />
ditutup oleh Kepala Bidang Tata Kelola<br />
Destinasi Pariwisata Prioritas.<br />
<strong>Edisi</strong> <strong>II</strong> / <strong>Maret</strong> <strong>2016</strong> 13