19.05.2016 Views

BUKU AJAR TEORI KINETIK GAS (FIX)

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

1


Kata Pengantar<br />

Kepada Siswa/ Siswi .....<br />

Mungkin Robert Boyle, Gay-Lussac, Charles dan Avogadro tidak akan menyanga<br />

persamaan gas yang mereka rumuskan beberapa abad yang lalu akan menjadi landasan<br />

teknlogi dikembangkannya teknologi Kantong Udara (Air Bag) yang telah banyak<br />

melindungi pengendara mobil dari kecelakaan. Sungguh mulia temuanya, bisa<br />

bermanfaat bagi orang lain. Air Bag adalah salah satu contoh kecil kemajuan<br />

peradaban manusia yang sangat pesat dipicu oleh penemuan-penemuan dalam bidang<br />

sains. Teknologi tidak berarti apa-apa tanpa sains. Sebuah mimpi jika ingin<br />

mengembangkan teknologi tanpa menguasai sains.<br />

Memahami fisika bukan berarti memahami rumus Fisika semata.Menguasai fisika<br />

adalah memahami bagaimana rumus diperoleh dikaitkan dengan berbagai fenomena<br />

alam, bagaimana penyelidikan yang yang dilakukan seperti layaknya ilmuan dan<br />

memahami bagaimana dampak dan keterbatasan yang dimiliki rumus.<br />

Dalam upaya membantu adik-adik siswa/ Siswi memahami fisika maka penulis<br />

menyajikan buku ini. Penulis mencoba memadukan uraian berbagai menomena ilmiah,<br />

kegiatan penyelidikan/percobaan untuk merumuskan suatu konsep / persamaan fisika.<br />

Harapan penulis, buku ini dapat menimbulkan motivasi belajar dan bernalar seperti<br />

layaknya ilmuan yang telah menemukan hukum-Hukum Fisika. Sehingga pembelajaran<br />

fisika menjadi lebih menarik .<br />

Kepada Bapak/ Ibu guru........<br />

Buku ini ditulis berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran<br />

Fisika untuk SMA. Selain itu buku ini juga ditulis berdasarkan Kompetensi Literasi Sains<br />

yang bersumber dari kerangka kerja PISA 2015. Teori Kinetik Gas di bahas dalam<br />

beberapa sub-bab yang lebih kecil, hal ini bertujuan agar siswa dapat memahami<br />

berbagai hal terkait sutu konsep secara lebih mendalam dengan mengaitkanya dengan<br />

berbagai fenomena ilmiah dan teknologi. Pada setiap akhir sub-bab disedikan soal<br />

untuk menguji kemampuan siswa setiap mempelajari setiap sub-pokok bahasan.<br />

Akhir Kata.....<br />

Tidak ada pekerjaan manusia yang benar-benar sempurna, termasuk buku ini. Oleh<br />

karena itu penulis mengharapkan kritik atau saran dari pembaca yang dapat dikirim<br />

langsung ke email berikut hanifahzakiya@student.upi.edu. Terimakasih<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

2


Karakteristik Buku Ini<br />

Bagian ini merupakan bagian awal<br />

Bab yang berisikan Kompetensi Inti<br />

(KI), Kompetensi Dasar (KD) dan<br />

Indikator sesuai dengan Kurikulum<br />

Bagian ini merupakan bagian awal<br />

Bab yang berisikan nilai-nilai yang<br />

diharapkan oleh KI 1 dan KI2 setelah<br />

siswa mempelajari buku ini.<br />

Bagian ini menjeaskan berbagai<br />

hubungan antar konsep yang akan<br />

dipelajari, terdiri atas konsepkonsep<br />

dan hubungan antar konsep<br />

Bagian ini menjeaskan gambaran dan<br />

keguanaan mempelajari konsep<br />

secara umum. Dilengkapi dengan<br />

gambar dan penjelasan singkat<br />

Setiap awal sub-bab ditampilkan<br />

berbagai fenomena ilmiah yang<br />

sering ditemui siswa dalam<br />

kehidupan agar siswa lebih semangat<br />

belajar<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

3


Bagian ini memberikan kesempatan<br />

siswa untuk melakukan penyelidikan<br />

sederhana upaya mencari hubungan<br />

kualitatif anatar konsep<br />

Bagian ini memberikan kesempatan<br />

untuk menyelidiki hubungan<br />

kuantitatif konsep, menarik simpulan<br />

berdasarkan data hasil percobaan<br />

Bagian ini diarahkan untuk melatih<br />

kemampuan literasi sains siswa<br />

melalui menyelidiki berbagai masalah<br />

terkait sub-bab yang baru dipelajari<br />

Bagian ini berisi pokok-pokok materi<br />

pada setiap sub-bab. Sehingga dapat<br />

merefleksi pemahaman siswa secara<br />

keseluruhan.<br />

Bagian ini diarahkan untuk melatih<br />

kemampuan kognitif siswa. Bagian ini<br />

terdiri atas soal-soal untuk<br />

mengevaluasi pemahaman konsep<br />

siswa<br />

Bagian ini memberikan penjelasan<br />

istilah penting fisika yang dilengkapi<br />

dengan halaman.Agar siswa lebih<br />

mudah mencari dan memami konsep<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

4


Daftar Isi<br />

Cover ...................................................................................................... 1<br />

Kata Pengantar ......................................................................................... 2<br />

Karakteristik Buku .................................................................................... 3<br />

Daftar Isi ................................................................................................. 5<br />

Kurikulum<br />

A. Kompetensi Inti ................................................................................ 6<br />

B. Kompetensi Dasar ............................................................................. 6<br />

C. Indikator .......................................................................................... 7<br />

Nilai . ...................................................................................................... 9<br />

Peta Konsep ............................................................................................. 10<br />

Pendahluan .............................................................................................. 11<br />

Materi<br />

A. Gas .................................................................................................... 12<br />

B. Sifat-Sifat Gas .................................................................................... 18<br />

C. Gas Nyata yang Ideal (Gas Ideal) ......................................................... 25<br />

D. Sistem Terbuka, Tertutup dan Terisolasi .............................................. 28<br />

E. Besaran Makroskopis gas ..................................................................... 32<br />

F. Hukum Boyle ..................................................................................... 37<br />

G. Hukum Gay-Lussac .............................................................................. 49<br />

H. Hukum Charles .................................................................................... 57<br />

I. Hukum Boyle-Gay Lussac .................................................................... 65<br />

J. Hukum Avogadro ................................................................................ 66<br />

K. Persamaan Gas Ideal .......................................................................... 73<br />

L. Mikroskopis Molekul Gas Ideal ............................................................. 74<br />

M. Tekanan Makroskopis dan Mikroskopis ............................................... 79<br />

N. Kecepatan Efektif Molekul Gas Ideal ................................................... 85<br />

O. Energi Dalam Gas Ideal ...................................................................... 87<br />

P. Gas Nyata yang Tidak Ideal (Gas Nyata) .............................................. 93<br />

Rangkuman .............................................................................................. 96<br />

Uji Kemampuan Kognitif ................................................................................ 100<br />

Glosarium .................................................................................................... 105<br />

Daftar Pustaka ............................................................................................. 107<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

5


Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator<br />

A. Kompetensi Inti ( KI)<br />

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.<br />

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,<br />

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan<br />

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial<br />

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam<br />

pergaulan dunia.<br />

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,<br />

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu<br />

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan<br />

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab<br />

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada<br />

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk<br />

memecahkan masalah.<br />

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak<br />

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara<br />

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan<br />

metoda sesuai kaidah keilmuan.<br />

B. Kompetensi Dasar (KD)<br />

1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan<br />

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang<br />

menciptakannya.<br />

2. Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik benda titik dan benda<br />

tegar, fluida, gas, dan gejala gelombang.<br />

3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;<br />

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif<br />

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi<br />

sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.<br />

4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai<br />

wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.<br />

5. Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan karakteristik gas pada ruang<br />

tertutup.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

6


C. Indikator<br />

1. Mengenali gas melalui berbagai fenomena ilmiah<br />

2. Menjelaskan perilaku dan sifat makroskopis dan mikroskopis gas<br />

3. Menggunakan pengetahuan tentang sifat gas untuk menyelesaikan berbagai<br />

masalah<br />

4. Membedakan karakteristik gas nyata dan gas ideal<br />

5. Menjelaskan pemanfaatan gas ideal untuk menyelesaikan berbagai masalah<br />

dalam teknologi<br />

6. Membedakan berbagai jenis sistem melalui fenomena ilmiah<br />

7. Menerapakan pengetahuan bumi sebagai sistem tertutup dalam menjaga<br />

lingkungan.<br />

8. Mengidentifikasi besaran makroskopis gas pada ruang tertutup<br />

9. Menjelaskan implikasi manfaat dari mengetahui besaran makroskopis gas<br />

10. Menjelaskan fenomena hukum boyle secara ilmiah.<br />

11. Menyelidiki hubungan V-P (hukum Boyle) secara kualitatif maupun kuantitatif.<br />

12. Menginterpretasi hubungan V-P dalam berbagai bentuk representasi.<br />

13. Mendeskripsikan keadaan molekul gas saat perubahan V-P (hukum Boyle).<br />

14. Menjelaskan pemanfaatan Hukum Boyle untuk menyelesaikan berbagai masalah<br />

dan teknologi.<br />

15. Menjelaskan fenomena hukum Gay-Lussac secara ilmiah<br />

16. Menyelidiki hubungan T-P (hukum Gay-Lussac) secara kualitatif maupun<br />

kuantitatif<br />

17. Menginterpretasi hubungan T-P dalam berbagai bentuk representasi<br />

18. Mendeskripsikan keadaan molekul gas saat perubahan T-P (Hukum Gay-Lussac)<br />

19. Menjelaskan pemanfaatan Hukum Gay-Lussac untuk menyelesaikan berbagai<br />

masalah dan teknologi.<br />

20. Menjelaskan fenomena hukum Charles.<br />

21. Menyelidiki hubungan T-V (hukum Charles) secara kualitatif maupun kuantitatif.<br />

22. Menginterpretasi hubungan T-V dalam berbagai bentuk representasi.<br />

23. Mendeskripsikan keadaan molekul gas saat perubahan T-P (hukum Charles)<br />

24. Menjelaskan pemanfaatan Hukum Charles untuk menyelesaikan berbagai<br />

masalah dan teknologi<br />

25. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac dengen berbagai multirepresentasi<br />

26. Menjelaskan pemanfaatan persamaan Boyle-Gay Lussac untuk menyelesaikan<br />

masalah.<br />

27. Menjelaskan fenomena hukum Avogadro.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

7


28. Menyelidiki hubungan V-n (hukum Avogadro) secara kualitatif<br />

C. Indikator<br />

29. Menginterpretasi hubungan V-n (hukum Avogadro) dalam berbagai bentuk<br />

representasi.<br />

30. Memformulasi persamaan umum gas ideal dari Hukum Boyle-Gay Lussac dan<br />

Hukum Avogadro<br />

31. Memahami syarat-syarat berlakunya persamaan umum gas ideal.<br />

32. Menggunakan Hukum Gas Ideal untuk menyelesaikan berbagai masalah<br />

dan teknologi.<br />

33. Mendeskripsikan keadaan molekul gas saat perubahan V-n (hukum<br />

Avogadro)<br />

34. Menjelaskan pemanfaatan Hukum Avogadro untuk menyelesaikan berbagai<br />

masalah dan teknologi.<br />

35. Menjelaskan asumsi-asumsi mikroskopis molekul gas ideal berbantuan<br />

berbagai reperesentasi<br />

36. Menjelaskan distribusi kecepatan molekul gas dalam suatu sistem tertutup<br />

37. Menjelaskan hubungan tekanan makroskopis dan tekanan mikroskopis<br />

molekul gas ideal dalam sistem tertutup<br />

38. Membangun konsep kecepatan efektif (RMS) gas ideal secara teoritis<br />

dengan mengaitkannya dengan teorema ekipatisi energi dan persamaan<br />

umum gas ideal.<br />

39. Menjelaskan perubahan energi dalam gas ideal dengan hukum 1<br />

termodinamika.<br />

40. Mengaitkan titik kritis, suhu dan tekanan pada perubahan wujud zat gas<br />

41. Menjelasakan persamaan Vander Waals dalam peristiwa perubahan wujud<br />

zat<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

8


Untuk apa kita belajar bab ini?<br />

Dengan mempelajari perlaku gas baik secara<br />

mikroskopis (molekul) dan makroskopis (terukur) kita<br />

akan menyadari adanya kompleksitas alam yang<br />

sangat tertatur yang hanya Tuhan yang mampu<br />

menciptakanya.<br />

Kompleksitas alam yang diatur oleh Tuhan dapat kita<br />

ketahui dari mempelajari segala seuatu yaang telah<br />

diciptakan oleh Tuhan, seperti Gas yang setiap saat<br />

kita gunakan untuk bernapas<br />

Manusia tidak dapat mengatur dan menciptakan<br />

proeses alam, maka yang dapat dilakukan adalah<br />

menjaga dan mempelajari segala ciptaan-Nya serta<br />

menjaga hubungan sosial antar manusia agar<br />

terhindar dari segala bencana yang diakibatkan oleh<br />

ulah manusia,<br />

Mengetahui kebesaran Tuhan dalam menciptakan dan<br />

mengatur alam dapat menjadikan kita manusia yang<br />

selalu bersyukur<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

9


Peta Konsep<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

10


Pendahuluan<br />

Pada bab ini kita akan mempelajari bagaimana sifat-sifat gas pada keaadaan<br />

makroskopis dengan menyelidiki variabel-variabel yang dapat diamati melalui<br />

eksperimen dan mempnjelaskan keaadaan makrokopis gas dengan menggunakan sifat<br />

mikroskopis gas yang berkaitan dengan hukum dinamika Newton. Beberapa ilmuan<br />

yang mengkaji tentang sifat gas adalah Robert Boyle (1627-1691), Jacques Charles<br />

(1746-1823), dan Joseph Gay-Lussac (1778-1850)<br />

Banyak sekali mnafaat gas bagi berbagai bidang kehidupan, sepeti kantong<br />

udara (air bag) di mobil. Ketika mobil bertabrakan, kantong udara (air bag) akan<br />

mengembang seperti dijunjukkan pada gambar di atas. Katong udara memberikan<br />

bantalan yang akan mengurangi cideara dan akibad fatal karena benturan antara<br />

dada, kepala pengemudi dengan batang setir. Untuk mengeembangkan koantong<br />

udara menggunakan gas nitrogen yang dipaksa masuk dalam kantong. Tetapi<br />

berapa banyak nitrogen yang diperlukan? Bagaimana sistem kantong udara bisa di<br />

rancang? Mengapa gas yang dipilih untuk mengisi kantong udar? Untuk<br />

mengetahuinya, ayo kita pelajari bab ini dengan gembira dan antusias.<br />

Kata Kunci : Difusi, Energi Dalam Gas, Energi Ekipartisi, Energi<br />

Kinetik,Ekspansi, i, Efusi, Jumlah zat, Hukum Boyle, Hukum<br />

Gay-Lussac,Gas ideal, Gas Nyata, Hukum Charles,<br />

Makroskopis, Mikroskopis, Persamaan Umum Gas, Persamaan<br />

Van Der Walls, uhu, Teori Kinetik Gas, Tekanan,Teorema<br />

Ekipartisi Energi, Volume,<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

11


A. Gas<br />

Di kelas X kita sudah belajar tentang perubahan<br />

wujud zat. Perubahan wujud zat dipengaruhi oleh suhu dan<br />

karakteristik masing-masing zat seperti massa jenis, titik<br />

beku. Seperti air (H 2 O) akan berwujud padat (solid) saat<br />

bersuhu < 0 0 C, antara 0 0 C − 100 C berwujud cairan (liquid)<br />

dan saat bersuhu di atas 100 C akan berwujud gas,pada<br />

tekanan atmosfer seperti yang diilustrasikan pada Gambar<br />

Gambar 1. Wujud zat H 2O<br />

1 di samping.<br />

pada berbagai temperatur<br />

Secara mikroskopis, wujud padat,<br />

cair, dan gas dapat dibedakan<br />

berdasarkan susunan molekulnya.<br />

Amati Gambar 2 di samping, wujud<br />

padat memiliki susunan molekul<br />

menempati posisi tetap dan sangat<br />

Gambar 2. Susunan molekul berbagai wujud zat<br />

rapat, pada wujud cair tersusun atas<br />

molekul yang bergerak cukup lincah tapi jarak antar molekul masih sangat dekat.<br />

Teramati dari sulitnya mengubah volume zat padat dan cair. Pada wujud gas tersusun<br />

atas molekul yang bergerak bebas (mengisi seluruh ruangan) karena jarak molekulmolekul<br />

sangat besar (~0,1 nm).<br />

Kita dapat mengamati tiga fenomena wujud<br />

zat dalam satu keadaan seperti Gambar 3 di<br />

samping, molekul zat (H 2 O) yang dalam wujud<br />

ketika dalam bentuk es, es yang mencair disebut<br />

wujud cair, dan uap air merupakan hasil<br />

perubahan wujud cair jadi gas kemudian disebut<br />

Gambar 3. Makroskopis dan mikroskopis<br />

sebagai gas.<br />

zat H 2O pada wujud gas, cair, dan padat<br />

Selanjutnya perhatikan uap air saat air mendidih<br />

seperti Gambar 4 di samping. Ketika air yang telah lama<br />

mendidih, lama kelamaan jumlah air dalam wadah<br />

perebus akan semakin berkurang, atau bahkan air akan<br />

habis jika air terlalu lama dibiarkan mendidih. Kemana<br />

Gambar 4. Air mendidih airnya hilang? Fenomena hilangnya air itu dikarenakan<br />

menghasilkan uap berkaitan dengan perubahan wujud menjadi gas.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

12


Gas merupakan salah satu jenis fluida, karena ia mengalir dan mengikuti<br />

bentuk wadahnya. Oksigen yang kita hirup pada suhu yang tidak terlalu rendah berada<br />

dalam wujud gas. Oksigen itu tidak dapat dilihat namun dapat kita rasakan dan kita<br />

dapat bernafas dimanapun posisi kita seperti Gambar 5a. Saat kita menghembuskan<br />

nafas (ekspirasi) kita juga mengeluarkan gas karbondioksida, seperti Gambar 5 b saat<br />

kita meniup balon.<br />

5a<br />

5b<br />

Gambar.5. 5a.Menghirup udara saat respirasi, 5b. Menghembuskan nafas saat ekspirasi<br />

Gas yang kita hirup terdiri atas molekul yang sangat renggang dan tidak saling<br />

terikat yang antar molekul-molekul berjarak sangat renggang (~0,1 nm) dan dalam<br />

jarak 1 cm ada 10 7 molekul. Hal ini terbukti gas yang kita hirup mudah ditembus saat<br />

berjalan. Maka dapat disimpulkan :<br />

Gas adalah suatu wujud zat tanpa ikatan antar molekul yang sangat renggang<br />

(~0,1 nm) pada suhu tertentu, (biasanya pada titik didih dan diatasnya yang<br />

dimiliki suatu zat).<br />

Untuk mengenali berbagai jenis zat, indra<br />

penciuman kita sangat peka dengan berbagai<br />

jenis gas melalui baunya, hidung kita akan peka<br />

pada gas yang tidak biasa terhirup. Perhatikan<br />

Gambar 6 di samping, 6a mencium bau LPG<br />

yang bocor dan 6b mencium gas belerang saat<br />

6a<br />

6b<br />

mengunjungi kawah.<br />

Gambar 6. 6a.gas belerang 6b. gas LPG<br />

Indra penciuaman peka pada gas yang jarang atau belum pernah tercium. Namun<br />

jika sudah terbiasa, hidung mulai tidak peka dengan kehadiran gas tersebut.<br />

Selain itu, kita juga sering mencium bau tidak<br />

sedap dari kotoran binatang dan sampah organik di<br />

peternakan dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA),<br />

seperti Gambar 6 di samping. Penumpukan sampah<br />

organik yang tidak mendapatkan penanganan di<br />

TPA akan mengalami proses pembusukan secara<br />

alamiah melalui fermentasi anereop. Permentasi<br />

Gambar 6. Tumpukan sampah bisa<br />

ini akan menghasilkan gas methana (CH4) yang<br />

menghasilkan gas beracun dan<br />

merupakan bagian dari gas rumah kaca, dan hasil<br />

berbahaya<br />

dari penguraian protein menimbulkan bau busuk.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

13


Sehingga sampah organik perlu ditangani<br />

secara benar untuk mencegah munculnya gas<br />

berbahaya. Pengolahan sampah organik dapat<br />

dimanfaatkan untuk makan ternak, biogas, dan<br />

pupuk organik (kompos) seperti Gambar 7 di<br />

samping melalui proses tertentu dengan<br />

menambahkan zat bioaktivator seperti Effective<br />

Microorgasims-4 (EM4) dan gula merah.<br />

Gambar 7. Pembuatan pupuk Kompos<br />

dari sampah organik<br />

Suber gas berbahaya lainnya yaitu dari<br />

hasil pembakaran. Seperti Gambar 8a dan<br />

8b, pembakaran yang tidak sempurna pada<br />

mobil mengahasilkan asap (campuran gas<br />

8a<br />

8b<br />

dan butir-butir arang) yang sangat<br />

Gambar 8. Asap 8a.asap mobil, 8b. Asap pabrik berbahaya jika dihirup manusia.<br />

Proses pembakaran selalu menghasilkan gas karbon (CO 2 dan/CO) ditambah<br />

dengan gas lainya yang berbahaya bagi pernapasan dan jika jumlahnya tidak seimbang<br />

dengan kadar oksigen di Bumi gas-gas tersebut akan merusak lapisan ozon Bumi kita.<br />

Seperti pembakaran sampah dan asap rokok juga menghasilkan gas berbahaya.<br />

Beberapa gas memiliki bau yang mirip (bahkan tidak berbau) sehingga membuat<br />

keraguan dalam identifikasi. Banyak gas berbahaya sulit dideteksi oleh indra kita, yang<br />

jika terhirup akan menimbulkan reaksi kimia yang merusak tubuh. Nah, adakah cara<br />

lain untuk mendeteksi keberadaan suatu gas? Mari kita selidiki lebih lanjut.<br />

Selain indra penciuman manusia, burung memiliki kepekaan<br />

yang lebih besar dari manusia. Seperti, burung kenari pada<br />

Gambar 9 di samping yang memiliki insting terhadap kualitas<br />

udara yang sangat baik<br />

Burung lebih banyak menyimpan udara pada kantung udara<br />

pernapasannya. Tingkat metabolisme burung yang tinggi juga<br />

menyebabkan gas beracun yang masuk kedalam tubuh burung<br />

Gambar 9. Burung kenari<br />

akan lebih cepat menyebar keseluruh tubuh. Bila udara yang<br />

sebagai pendetektor gas<br />

dihirupnya beracun maka ia akan sakit dan cepat mati.<br />

beracun<br />

Karena kepekaannya, dulu burung kenari pernah digunakan dalam sistem<br />

peringatan dini untuk mendeteksi gas beracun, seperti karbondioksida dalam<br />

penambangan batubara di Britania Raya (Inggris). Namun seiring dengan<br />

perkembangan teknologi, penggunaan kenari dipertambangan telah dihentikan dan<br />

digantikan dengan detektor rancangan manusia.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

14


Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini telah dikembangkan alat<br />

pendeteksi gas yang lebih peka terhadap gas tertentu, seperti Gambar 10 yang<br />

merupakan alat pendetektor gas LPG di bawah. Detektor gas akan berbunyi sebagai<br />

alarm peringatan jika terjadi kebocoran.<br />

Gambar 10 . Alat pendeteksi gas LPG<br />

Perlu diperhatikan, saat memasang detektor<br />

gas seperti Gambar 11 di samping. Detektor gas<br />

diletakkan 300 mm dari lantai, hal ini disebabkan<br />

gas LPG memiliki massa molekul yang lebih berat<br />

dari pada udara yang mengandung gas O 2 (32<br />

gr/mol) dan gas N 2 (28 gr/mol). Sehingga gas<br />

memenuhi wilayah di atas lantai dahulu. Agar cepat<br />

mendeteksinya perlu meletakkan detektor lebih<br />

rendah (dekat lantai).<br />

Gambar 11. Pemasangan detektor gas<br />

gggggasgasLPG<br />

Telah banyak diciptakan detektor untuk gas beracun dan gas mudah terbakar.<br />

Detektor gas dipasang ditempat-tempat yang berpotensi menghasilkan gas beracun<br />

dan gas yang mudah terbakar, seperti detektor gas metana CH 4 yang biasa dipasang<br />

di kawasan pertambangan, amati Gambar 12a dan detektor gas belerang H 2 S di<br />

daerah sekitar gunung berapi yang berwana hitap pada Gambar 12b<br />

12a<br />

Gambar 12. Detektor gas 12a.. Di pertambangan, 12b. Di kawah gunung Tangkuban parahu<br />

12b<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

15


Gas beracun seperti CO 2 , H 2 S, SO 2 bersumber<br />

dari alam dan ada juga yang berasal dari pabrik<br />

(ulah manusia). Secara alamiah gas H 2 S berasal<br />

dari gunung berapi, belerang, ventilasi, rawarawa<br />

dan air yang tergenang, minyak mentah/<br />

gas alam, amati Gambar 12a dan 12b .<br />

12a<br />

12b<br />

Selain itu, ada gas beracun yang dihasilkan<br />

dari tingkah laku manusia, seperti gas yang<br />

Gambar 12. Gas dilepas bersama uap air<br />

12a.Gas H 2S , 12b. Gas metana<br />

berasal dari sampah oeganik yang tidak dikelola dengan baik, industri hidrogen sulfida<br />

termasuk kilang minyak, pabrik gas alam, pabrik petrokimia, dan industri pengolahan<br />

makanan juga dapat menghasilkan gas beracun.<br />

Gas berbahaya yang dihasilkan oleh pabrik atau industri tidak boleh dibiarkan<br />

lepas ke udara, pemerintah Indonesia memberikan aturan untuk limbah B3 (Bahan<br />

Berbahaya dan Beracun) seperti gas SO 2 , CO 2 , CO, dan HC serta gas-gas dari kempok<br />

hidrokarbon wajib dilakukan pengelolaan limbah. Beberapa pengelolaan limbah dengan<br />

mengontrol emisi gas, memecah ikatan kimia gas berbahaya itu, jika gas sudah aman<br />

maka dapat dikeluarkan melalui cerobong, jika tidak aman maka gas berbahaya<br />

ditampung dalam kolam penyimpanan/ sumur injeksi.<br />

Gas-gas berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh pabrik gas alam biasanya<br />

diberi simbol seperti Gambar 13 di bawah ini.<br />

Gambar 13. Simbol-simbol gas berbahaya<br />

Selain kepekaan indra penciuman saat gas terhirup, kepekaan ini membantu kita<br />

untuk lebih waspada. Misalnya saat memasang selang gas LPG, tercium bau yang tidak<br />

biasa, maka segeralah memeriksa regulator atau melepaskan regulator dari tabung gas,<br />

hal ini untuk menghindari adanya kebakaran karena percikan api dan sebagainya.<br />

Bahaya gas beracun dan gas mudah terbakar tidak hanya mengancam kehidupan<br />

sebagai individu namun juga mengancam lingkungan hidup.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

16


Latihan Akhir Sub-Bab 1<br />

1. Perhatikan gambar, tuliskan dalam kotak apakah zat itu termasuk gas, zat cair dan<br />

zat padat.<br />

1 Langit ..................<br />

2 Tetesan Hujan ..................<br />

3 Keranjang ..................<br />

4 Udara Hangat ..................<br />

5 Udara ..................<br />

6 Gelembung ..................<br />

7 Sirup ..................<br />

8 Botol ..................<br />

9 Uap ..................<br />

10 Panci ..................<br />

11 Air ..................<br />

2. Cobalah temukan informasi dari berbagau sumber tentang proses<br />

pembuatan pupuk organik (kompos) dengan memanfaatkan gas<br />

yang dihasilkan oleh sampah organik dan kotoran binatang<br />

3. Coba temukan dan jelaskan jenis-jenis gas berbahaya yang dihasilkan dari proses<br />

pembakaran. Seperti dari pembakaran rokok, pembakaran dalam mesin motor<br />

dan mobil serta gas gari asap pabrik.<br />

4. Industri dan perusahaan pertambambangan banyak<br />

menghasilkan gas berbahaya. Selain yang dijelaskan di atas<br />

coba temukan informasi lebih lanjut tentang bagaimana<br />

mengatasi gas yang terkategori B3 yang dihasilkan oleh<br />

indusri yang jika dibiarkan akan mencemari atmosfer.<br />

5. Coba temukan sumber-sumber gas yang mudah terbakar. Seperti acetelyne,<br />

Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl ether, butane, neopentane,<br />

propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensin.<br />

6. Coba temukan sumber-sumber gas yang beracun karbon<br />

dioksida, gas karbon monokisida, nitrogen monoksida, Sulfur<br />

dioksida (SO 2 ) sulfur trioksida (SO 3 ) Amonia (NH 3) Metan<br />

(CH 4 ) dan Klorin (Cl 2 ).<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

17


B. Sifat-Sifat Gas<br />

1. Makroskopis dan Mikroskopis gas<br />

Setelah memahami kapan suatu zat dapat dikatakan berwujud gas, selanjutnya<br />

kita akan memahami tentang sifat atau karakteristik gas baik secara mikroskopis<br />

ataupun makroskopis. Tinjauan makroskopis dan mikroskopis memberikan penjelasan<br />

yang saling mendukung dalam memahami sifat gas. Gas memiliki karakteristik sebagai<br />

berikut:<br />

a. Gas mengisi ruang tertutup secara homogen. Secara nyata (maksroskopis) kita<br />

dapat mengamati asap (gas) memenuhi ruang botol secara merata. Karena, gas<br />

terdiri atas atom-atom atau molekul-molekul yang bergerak bebas dan mengisi<br />

seluruh ruang seperti Gambar 14b.<br />

14a. 14b<br />

Gambar 14. 14a. gas memenuhi ruang botol, 14b. Keadaan molekul gas bergerak bebas<br />

b. Udara yang ada di dalam pompa seperti Gambar 15, ketika posisi (plugger) bagian<br />

pompa yang naik-turun. Saat posisinya di atas keadaan molekul homogen di semua<br />

ruang, kemudian setelah diberi tekanan lebih besar plugger akan turun dan<br />

menyebabkan ruang gerak molekul semakin kecil, walaupun ruang diperkecil<br />

namun atom-atomnya tetap tersebar merata.<br />

15a. 15b 15c<br />

Gambar 15.15a.Plugger pompa 15b.molekul udara sebelum plugger ditekan, 15c. setelah plugger ditekan<br />

c. Gas mudah ditembus. Secara nyata kita dapat rasakan ketika berlari atau berjalan<br />

seperti Gambar 16a, kita tidak merasakan adanya benturan dari atom-atom<br />

molekul udara. Secara mikroskopis hal ini dapat dijelaskan karena jarak antaratom<br />

gas sangat besar dibandingkan wujud cair dan padat, seperti yang<br />

diilustrasikan pada Gambar 16b.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

18


16a. 16b<br />

Gambar 16. 16a. Mudah menembus udara, 16b. jarak antar atom gas dibanding zat<br />

Karena cair/padat jarak antar sangat jauh, maka gas memiliki massa jenis yang sangat kecil<br />

Massa jenis menunjukkan kerapatan partikel.<br />

a. Gas dapat dibagi atas volum-volum yang lebih<br />

kecil, Misalkan molekul gas O2 yang tersedia<br />

dalam berbagai ukuran seperti Gambar 8 di<br />

samping. Tabung yang paling besar, berkapasitas<br />

3m3 (3000 liter) seperti Gambar 17 paling kiri<br />

(tabung paling besar), Gas oksigen itu dapat<br />

dibagi dengan memasukannya ke dalam tabung<br />

Gambar 17. Gas oksigen yang<br />

yang lebih kecil ke tabung yang berkapasitas<br />

tersedia dalam berbagai ukuran<br />

misal dibagi ke dalam dua tabung yang<br />

berkapasitas 1,5m3. Gas mudah dibagi atas volume yang kecil karena jarak antar<br />

atom sangat jauh sehingga gaya antar molekul (gaya tarik-menarik) gas dapat<br />

diabaikan.<br />

b. Volumnya mudah berubah oleh tekanan luar. Perhatikan balon pada Gambar 18a<br />

yang berbentuk bulat, kemudian diberikan tekanan dari luar balon (tangan)<br />

kemudian balon berubah bentuk, Hal ini membuktikan gas dalam balon mudah<br />

merubah volumnya dikarenakan tekanan dari luar. Walaupun volume balon<br />

berubah, namun atom-atom di dalam tetap tersebar merata di dalam balon,<br />

seperti Gambar 18c.<br />

18a. 18b 18c<br />

Gambar 18.Volume balon diisi udara 18a. Volume awal, 18b. Volume balon setelah doberi tekanan<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

19


Saat balon diberi tekanan, ini artinya molekul-molekul yang ada dalam balon<br />

diberi gaya yang mengecilkan ruang geraknya. Sehingga saat diberi gaya molekul<br />

gas lebih banyak menumbuh dinding, hal ini secara makroskopis dapat kita rasakan<br />

melalui permukaan balon yang semakin tegang/ keras ketika disentuh.<br />

Latihan Akhir Sub-Bab B-1<br />

1) Pelajari tiga jenis wujud zat menggunakan balon, tuliskan hasil pengamatan mu.<br />

a. Isi balon 1 dengan gas. Kamu dapat mengisi balon dengan<br />

meniup atau memompa udara atau dengan uap air.<br />

Bagaimana bentuk balon ketika kamu meniupnya?Jelaskan!<br />

b. Isi balon 2 dengan cairan (liquid). Anda dapat mengisi<br />

balon dengan air atau cairan lainya. Bagaimana bentuk<br />

ketika Anda mengisinya dengan air?Jelaskan!<br />

c. Isi balon 3 dengan zat padat (solid). Anda dapat mengisi<br />

balon dengan air dan kemudian membekukanya dengan<br />

memasukkan balon ke dalam kulkas sehingga dihasilkan<br />

es (air beku) yang berwujud padat. Bagaimana bentuk<br />

balon setelah keluar dari dalam kulkas?Jelaskan!<br />

2) Pada pagi hari setelah bangun tidur Anto diperintahkan Ibu<br />

untuk merebus air dengan kompor gas, ketika tiba di dapur<br />

Anto tercium bau gas, Anto yakinada kebocoran tabung<br />

gas.<br />

a. Apa yang harus Anto lakukan untuk mengatasi kebocoran agar tidak<br />

menyebabkan kebakaran? Jelaskan beserta alasanya.<br />

b. Jika Anto memutuskan untuk menggunakan detektor gas di dapur. Agar<br />

kebocoran tabung gas bisa segera diketahui saat ada kebocoran, maka tentukan<br />

dimana posisi pemasangan detektor gas yang tepat? Jelaskan.<br />

2. Sifat Fisis Gas<br />

Setelah memahami keadaan makroskopis dan mikroskopis molekul-molekul gas di<br />

atas, maka gas memiliki sifat, yaitu :<br />

a. Sifat gas dapat ditekan (Compressibility)<br />

Jarak antara partikel dalam gas relatif besar, maka gas dapat diperas/<br />

dikompressikan ke dalam volume yang lebih kecil yang artinya ruang gerak<br />

molekuk diperkecil.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

20


Secara makroskopis sifat ini memungkinkan<br />

untuk menyimpan sejumlah besar gas yang<br />

terkompresi ke dalam tangki kecil. Seperti pada<br />

Gambar 19, tabung LPG dan botol aeresol<br />

(tabung gas pembasmi serangga, tabung pewangi<br />

ruangan dan tabung gas lainya).<br />

Gambar 19. Tabung aeresol dan LPG<br />

b. Ekspansi ( Expansion)<br />

Partikel atau molekul gas begerak secara acak ke seluruh<br />

ruang yang ditempatinya. Seperti saat meniup balon, mulut<br />

memasukkan udara ke dalam balon, kemudian semua bagian<br />

balon mengembang secara bersamaan, dikarenakan<br />

Gambar 20.<br />

molekulnya bergerak ke segala arah, seperti Gambar 20.<br />

Gerak acak molekul balon<br />

Dalam kehidupan contohnya seperti saat kita menyemprotkan parfum, karena<br />

adanya sifat ekspansi gas maka aroma dari gas yang disimpan dalam botol dapat<br />

meyebar ke lingkungan sekitar, sehingga ketika kita lewat akan tercium wangi.<br />

Sehingga, biasnya kita dapat merasakan ekspansi gas dengan menggunakan indra<br />

penciuman.<br />

c. Difusi dan Efusi ( Diffusion and Effusion)<br />

a. Difusi adalah kecenderungan molekul untuk<br />

bergerak dari daerah konsentrasi tinggi ke<br />

daerah konsentrasi rendah, sampai<br />

konsentrasinya seragam. Diffusi ini karena<br />

adanya gerakan acak molekul gas.<br />

b. Efusi adalah proses yang sama dengan difusi,<br />

tetapi dengan molekul melewati lubang kecil<br />

Gambar 21<br />

atau penghalang. Misalnya saat memasang<br />

Perbedaan mikroskopis difusi dan Efusi<br />

gas di dapur.<br />

Secara mikroskopis amati perbedaannya pada<br />

Gambar 21. Sifat gas ini dapat menjelaskan fenomena<br />

penyemprotan pewangi ruangan, ketika disemprotkan<br />

gas berkonsentrasi tinggi gas keluar dari botol,<br />

kemudian gas menuju ke daerah yang konsentrasi Gambar 22. Konsentrasi gas<br />

rendah (daerah sekelilingnya).<br />

tinggi dari dari pewangi ruangan<br />

secara makroskopis kita dapat mencium di semua sudut ruangan, ini artinya<br />

molekul pewangi ruangan konsentrasinya telah seragam di ke seluruh ruangan,<br />

seperti Gambar 22 di samping.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

21


d. Hukum Graham ( Graham’s Law)<br />

Thomas Graham (1840) mempelajari efusi (sejenis difusi melalui<br />

lubang kecil) seperti Gambar 23 di samping. Hukumnya Graham<br />

berasal dari memperlakukan gas sebagai gas ideal, dan<br />

menerapkan rumus energi kinetik Ek = ½ mv 2 pada molekul gas.<br />

Kita akan memahami energi kinetik partikel gas pada<br />

Gambar 23. Efusi Gas<br />

bagian selanjutnya.<br />

3. Gas Beracun dari Asap Rokok<br />

Kebanyakan gas tidak bisa kita lihat<br />

keberadaannya tetapi ada juga sebagian yang bisa kita<br />

rasakan keberadaannya. Contoh sumber gas yang<br />

dapat kita lihat adalah asap, seperti asap rokok pada<br />

Gambar 24 di samping yang dihasilkan oleh<br />

pembakaran.<br />

Gambar 24. Asap rokok<br />

Asap merupakan fase perubahan wujud padat menjadi gas, yang disebut juga<br />

fase dispersi (campuran). Artinya asap itu berupa campuran gas yang ada padatan di<br />

dalamnya. Sesuai dengan sifat gas, asap rokok dari perokok pada akhirnya akan<br />

menyebar merata ke seluruh ruangan dan padatanya lama kelamaan akan mengendap,<br />

sehingga perlahan asap tidak terlihat lagi<br />

Asap rokok merupakan salah satu<br />

masalah yang dikhawatirkan dan berbahaya<br />

bagi kesehatan jika menghirup asap rokok. Ada<br />

dua kategori orang yang terkena dampak<br />

bahaya asap rokok, yaitu perokok aktif dan<br />

perokok pasif seperti Gambar 25 di samping.<br />

Gambar 25.Perokok aktif dan perokok pasif<br />

Perhatikan Gambar 25, laki-laki yang menghisap rokok disebut perokok aktif,<br />

kemudian wanita dan anaknya yang menghirup asap rokok adalah adalah perokok<br />

pasif. Perokok aktif bisa dikatakan perokok pasif juga ketika ia menghirup asap rokok.<br />

Menurut data hasil penelitian Ikatan<br />

Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia<br />

(IAKMI) sebanyak 25% zat berbahaya yang<br />

terkandung dalam rokok masuk ke tubuh<br />

perokok, sedangkan 75% beredar di udara<br />

bebas dihirup oleh perokok pasif, seperti<br />

Gambar 26. Lakukan kegiatan di bawah ini<br />

untuk menyelidiki bahaya asap rokok.<br />

Perokok Aktif<br />

Perokok Pasif<br />

Gambar 26.Zat berbahaya rokok 25% masuk ke<br />

dalam tubuh perokok aktif, dan 75 ke lingkungan)<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

22


Lembar Kerja siswa 1<br />

Tujuan : Meyelidiki zat bahaya rokok melalui sifat gas<br />

Alat dan Bahan : 1 Botol Transparan, 4 lembar tisu, Sebatang Rokok, satu<br />

karet gelang dan Korek Api<br />

Langkah Kerja :<br />

a. Masukkan Air secukupnya untuk mengisi botol<br />

b. Buka tutup botol, kemudian buat lubang sumbat pada bawah botol<br />

c. Tutup sumbat yang telah dilubangi, kemudian masukkan air ke tabung.<br />

d. Bolongi tutup botol sebesar lingkaran rokok, seperti gambar di bawah ini,<br />

kemudian masukkan rokok ke dalam lubang itu.<br />

e. Kemudian pasangkan tutup botol ke mulut botol dengan erat.<br />

f. Nyalakan rokok dengan korek api seperti gambar di bawah, kemudian<br />

setelah itu buka sumbat bawah botol.<br />

Perhatikan gambar di bawah ini sebagai panduan langkah kerja a-f.<br />

a b c d e f<br />

g. Amati apa yang terjadi dalam tabung, deskripsikan dengan diakaitkan<br />

dengan sifat/ karakteristik zat.<br />

h. Setelah air habis, kemudian lepaskan rokok, dan buka tutup botol.<br />

Kemudian lapiskan tisu, kemudian tutup erat dengan karet gelang.<br />

i. Kemudian tiup dari saluran yang telah di lubangi secara perlahan hingga<br />

keaadaan dalam tabung seperti keaadan sebelum diisi air. Amati<br />

bagaimana keaadaan dalam tabung dari waktu ke waktu, jelaskan sifat<br />

gas apa yang dapat kamu temukan disini.<br />

j. Setelah ruang dalam tabung sudah seperti keaadaan awal semula,<br />

kemudian buka ikatan karet.<br />

k. Deskripsikan apa yang kamu temukan di tisu yang telah di buka..<br />

l. Apa yang dapat kamu jelaskan berdasarkan hasil pengamatan ini dalam<br />

menyikapi bahaya asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

23


Latihan Akhir Sub-Bab B-2<br />

Bacalah berita di bawah ini dan jawablah pertanyaanya.<br />

1) Perokok Pasif pun Bisa Kena Kanker Pita Suara (Laring)<br />

Liputan6.com, Jakarta (6/01/2016) Kanker laring (pita<br />

suara) menduduki peringkat ketiga kanker yang<br />

terbanyak. "Kalau orang kena kanker laring, kita tanya<br />

pada umumnya pernah menghisap rokok,terang dokter<br />

RS Kanker Dharmais, Jakarta.<br />

Tak hanya seorang perokok (perokok aktif), yang berpotensi kena kanker laring,<br />

namun mereka yang sering menghirup asap rokok alias perokok pasif juga<br />

berpotensi besar terkena kanker laring. Karena kanker laring dipicu oleh udara yang<br />

kita hirup. Menurut data hasil penelitian Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat<br />

Indonesia (IAKMI) sebanyak 25% zat berbahaya dalam rokok masuk ke tubuh<br />

perokok aktif, dan 75% ke udara bebas ke perokok pasif.<br />

"Saat bernapas, udara akan kena pita suara. Bila kita tidak merokok dan samping<br />

kita merokok, ya udara asap rokok akan masuk," terang dokter yang berpraktek di<br />

RS Kanker Dharmais, Jakarta.<br />

Pertanyaan<br />

a. Zat berbahaya apa saja yang terkandung dalam rokok dan asap rokok?<br />

b. Apakah solusi yang kamu berikan untuk mengurangi bahaya polusi udara dari<br />

asap rokok pada perokok aktif maupun perokok pasif?<br />

2) Aktivis Anggap Pembakaran Hutan merupakan Terorisme Ekosistem<br />

JAKARTA, KOMPAS.com —(4/3/2016) Center<br />

of Orangutan Protection (COP) menganggap<br />

pembakaran lahan merupakan satu bentuk<br />

kejahatan terorisme terhadap lingkungan. Tak<br />

hanya pepohonan yang terbakar, ekosistem di<br />

dalamnya pun menjadi korban. Ini termasuk tiga<br />

orangutan yang mati terbakar di hutan lindung di Bontang, Kalimantan Timur,<br />

beberapa waktu lalu.<br />

"Bisa dibilang ini terorisme ekosistem karena ada faktor kesengajaan. Selama<br />

ini sudah booming, tetapi tidak ada efek jeranya," ujar Managing Director COP,<br />

Ramdhani, di Mabes Polri, Jumat (4/3/2016).<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

24


Ramdhani meyakini bahwa kebakaran hutan tersebut merupakan suatu<br />

kesengajaan. Ini disebabkan di lokasi itu ditemukan karet ban yang digunakan untuk<br />

membakar lahan di sekitar lokasi kebakaran.<br />

Pertanyaan<br />

1 Selain merusak ekosistem seperti pepohonan yang menyerap oksigen, asap<br />

yang ditimbulkan juga sangat berbahaya. Berkaitan dengan itu, coba temukan<br />

dampak yang ditimbul kan baik unuk individu sebagai personal, lokal dan global<br />

baik untul janka pendek dan jangka panjang?Jelaskan.<br />

2 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebaran kabut<br />

asap akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 meluas hingga negara<br />

Singapura dan juga Malaysia, mengapa asap bisa menyebar?<br />

3 Coba temukan berbagai cara/ usaha yang telah dilakukan oleh semua pihak<br />

(koran, internet dan berbagai sumber lain) untuk mengatasi kebakaran hutan<br />

di Indonesia. Apakah usaha itu efektif?Jelaskan sesuai dengan pemahamanmu<br />

tentang sifat gas.<br />

4 Kita sebagai warga negara dan warga dunia harus bertanggung jawab untuk<br />

menjaga negara dan bumi ini. Sehingga, hal nyata apa yang mungkin dapat<br />

kamu lakukan untuk mengurangi dampak kebakaran hutan ini?<br />

C. Gas Nyata yang Ideal (Gas Ideal)<br />

Gas yang benar-benar kita temukan di alam merupakan contoh dari gas nyata.<br />

Gas nyata dapat dimanfaatkan untuk kehidupan<br />

manusia baik secara langsung seperti saat bernapas<br />

dan secara tidak langsung untuk dimanfaatkan dalam<br />

teknologi salah satunya kasur udara (air bag) seperti<br />

Gambar 28 di samping.<br />

Air bag dimanfaatkan sebagai pelindung saat<br />

berkendara, karena ketika terjadi tabrakan air bag Gambar 28. Air Bag<br />

akan mengembang secara otomatis. Air bag yang manfaatkan sifat gas ideal<br />

awalnya kosong dimasukkan sejumlah udara (gas)<br />

dengan jumlah tertentu, sehingga dapat terbentuk kasur udara.<br />

Bagaimana gas dapat dimasukkan dalam kantong? Nah,kita harus mengetahui<br />

perilaku dan besaran gas baik secara makroskopis dan mikroskopis. Perlu<br />

pengidealan molekul gas untuk memudahkan analisis, walau sesungguhnya tidak<br />

ada gas yang benar-benar ideal. Dengan mengGambarkan kondisi idealnya kita<br />

dapat memahami hubungan antar besaran makroskopis dan mikroskopis, kemudian<br />

barulah kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan dan teknologi.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

25


Pengidealan molekul gas nyata didasarkan atas<br />

kerapatan molekul-molekul gasnya. Gambar 29,<br />

mengGambarkan keadaan molekul gas nyata yang<br />

dianggap ideal yang diaggap gas ideal saat kerapatan<br />

(massa jenis) molekul-molekul yang rendah. Molekulmolekul<br />

dengan kerapatan rendah memiliki beberapa<br />

Gambar 29. Kerapatan Molekus gas<br />

sifat yang tidak signifikan sehingga bisa ditiadakan<br />

ideal rendah<br />

untuk memudahkan analis.<br />

Perbandingan Gambaran keadaan sekumpulan molekul-molekul (mikroskopis) gas<br />

nyata yang dapat dianggap sebagai gas ideal dalam suatu ruangan tertutup, coba<br />

perhatikan Gambar 30.<br />

30a<br />

30b<br />

Gambar 30. Moloke gas nyata 30 a.Pada suhu tinggi (ideal) 30b. Pada suhu rendah (tidak ideal)<br />

Gambar 30 (a) mengilustrasikan keadaan molekul gas ideal yang bergerak bebas<br />

menyebar diseluruh ruang, sedangkan Gambar 30 (b) dapat diamati molekul gas tidak<br />

menyebar merata diseluruh ruang, melainkan menumpuk di satu sisi sistem yang<br />

menyebabkan adanya perubahan wujud gas menjadi zat cair atau zat padat, sehingga<br />

keadaan ini tidak dapat dianggap sebagai keadaan gas ideal.<br />

Sehingga dapat disimpulkan :<br />

Gas Nyata<br />

Gas ideal adalah penyederhanaan atau<br />

idealisasi dari gas nyata pada kerapatan rendah<br />

Kerapatan rendah, suhu<br />

dengan membuang sifat-sifat yang tidak<br />

tinggi, Tekanan rendah<br />

signifikan untuk memudahkan analisis.<br />

Gas Ideal<br />

Gas nyata dapat bersifat seperti gas ideal<br />

ketika gas tersebut memilki suhu tinggi (≥suhu<br />

Gambar 31. Syarat Gas nyata yang<br />

kamar) dan bertekanan rendah dan gas ideal<br />

dapat dikatakan gas ideal<br />

hanya dapat diamati pada ruangan yang<br />

tertutup seperti skema pada Gambar 31 di samping<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

26


Perlu ditekankankan bahwa ―Gas ideal yang sesungguhnya tidak ada di alam‖.<br />

Gas ideal adalah penyederhanaan/ idealisasi dari gas nyata, dengan membuang sifatsifat<br />

yang tidak terlalu signifikan untuk memudahkan analisis.<br />

Gas nyata tidak dapat dikatakan mendekati<br />

gas ideal saat ia berada dalam suhu rendah.<br />

Perhatikan gambar 32 di samping. Ukuran<br />

rendahnya suhu dapat diketahui dari titik uap<br />

masing-masing zat, dikategorikan rendah saat<br />

suhunya mendekati titik kritis untuk zat<br />

berubah wujud menjadi padat/cair.<br />

Selain bersuhu rendah, gas nyata juga tidak<br />

dapat dikategorikan gas ideal saat ia<br />

bertekanan tinggi, ukuran tingginya tekanan<br />

untuk masing-masing zat berbeda, gas dikategorikan bertekanan tinggi saat tekanan<br />

gas tersebut melebihi tekanan kritis gas. Bagaimana tekanan kritis dan tekanan kritis<br />

gas? Nanti akan segera kita pelajari pada pembahasan sub-bab gas tak ideal.<br />

Setelah memahami tinjauan molekul gas ideal,<br />

selanjutnya mari kita coba temukan manfaat dari tinjauan<br />

gas ideal secara umum pada siklus<br />

mesin pembakaran<br />

internal (siklus empat-tak) yang ditemukan oleh Agust<br />

Otto, yang kemudian dikenal oleh siklus Otto. Teknologi ini<br />

banyak ditemukan<br />

pada mesin, seperti pada mesin<br />

mobil, motor dan kapal yang menggunakan bahan bakar<br />

bensin. Siklus ini terjadi dalam ruang tertutup di ruang<br />

bakar, amati Gambar 33 di samping.<br />

Ruang bakar dioperoperasikan dengan menyuntikkan uap bahan bakar (bensin)<br />

dan udara untuk proses pembakaran melai empat siklus. Karena ada empat siklus maka<br />

dinamakan mesin empat tak (Siklus Otto).Berikut siklus-siklus yang terjadi di ruang<br />

bakar:<br />

Gas Nyata<br />

Kerapatan tinggi, suhu<br />

rendah, Tekanan tinggi<br />

Gas Tak Ideal<br />

Gambar 32. Syarat Gas nyata yang<br />

dapat dikatakan gas tak ideal<br />

Ruang<br />

Bakar<br />

Gambar 33. Ruang bakar<br />

(cylinder) pada siklus Otto<br />

3 6a 36b 36c 36d<br />

Gambar 36. 36a tahap pemasukan (introduction), 36b Kompresi (compression),<br />

36c Pembakaran (power), 36d Pembuangan (Exhaust)<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

27


Pada siklus kompresi, kedua klep tertutup dan pistonnya kembali bergerak ke atas<br />

ke volume minimum, sehingga menekan campuran bahan bakar dan udara. Keadaan<br />

udara dalam tabung dapat dipandang sebagai gas ideal dengan meniadakan unsur<br />

gesekan (tumbukan antar partikel dengan dinding) dan gaya geseknya. Gaya adhesi<br />

dan kohesi udara dan bensin dapat ditiadakan sehingga udara dalam siklus ini<br />

dikategorikan gas ideal.<br />

Latihan Akhir Sub-Bab C<br />

1) Apakah gas LPG yang ada dalam tabung baja<br />

yang biasa kita gunakan untuk memasak<br />

merupakan gas nyata yang dapat dikategorikan<br />

sebagai gas ideal? Jelaskan alasanmu.<br />

2) Apakah gas oksigen yang ada dalam tabung biasa digunakan untuk membantu<br />

pernapasan orang yang sulit bernapas dapat dikategorikan sebagai gas ideal?<br />

3) Apakah gas ideal itu benar ada? Jelaskan.<br />

4) Kapan gas nyata dapat dikategorikan sebagai gas ideal? Jelaskan dengan<br />

menggunakan contoh.<br />

5) Apakah udara pada siklus lain selain siklus kompresi, udara dalam ruang bakar<br />

dapat ditegorikan sebagai gas ideal?<br />

D. Sistem Terbuka, Tertutup dan Terisolasi<br />

1. Perbedaan sistem terbuka, tertutup dan terisolasi<br />

Selain bersuhu tinggi dan<br />

bertekanan rendah, ciri gas ideal<br />

adalah berada dalam sistem tertutup.<br />

Dikelas X (sepuluh) kita sudah<br />

memahami apa yang dimaksud dengan<br />

sistem dan lingkungan, coba ingat<br />

kembali melalui Gambar 38.<br />

Lingkungan<br />

Sistem<br />

38a<br />

38b<br />

Gambar 38. Sistem dan lingkungan, 38a. Api 38b. Air<br />

Pada Gambar 38a jika ingin meneliti api maka api<br />

sebagai sistem dan daerah yang tidak terkena api disebut<br />

lingkungan, begitu juga Gambar 38b, jika kita ingin meneliti<br />

air dalam botol, maka air adalah sistem dan udara dan<br />

sekeliling botol adalah lingkungan. Sistem itu adalah<br />

Gambar 39. Sistem,<br />

lingkungan, batas sistem<br />

sekumpulan benda yang akan diteliti dan dipisahkan dengan<br />

lingkungan oleh batas sistem, seperti Gambar 39 di samping.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

28


Sistem tertutup adalah syarat sistem gas ideal, apa yang membedakan sistem<br />

tertutup dan sistem lainnya? Untuk memahaminya kita perlu meninjau jenis-jenis<br />

sistem berdasarkan perpindahan molekul dan perpindahan energi. Coba kamu amati<br />

apa perbedaan kopi pada Gambar 40a, 40b dan 40c di bawah ini.<br />

40a 40b 40c<br />

Gambar 40 Minuman kopi 40a.Di gelas terbuka , 40b.Di gelas tertutup, 40c. Di termos<br />

Bila ditinjau dari perpindahan molekul Gambar 40a tidak ada tutup pada bagian<br />

atas, sehingga ada kemungkinan molekul udara keluar dari tabung, Gambar 40b bagian<br />

atas tabung di tutup, sehingga tidak memungkinkan molekul keluar, dan pada Gambar<br />

40c dalam termos yang tertutup yang tidak memungkinkan perpindahan molekul udara.<br />

Bila dikaitkan dengan konsep energi, bertahannya panas dalam sistem<br />

dipengaruhi oleh ada tidaknya aliran energi dari sistem dan lingkungan dan sebaliknya.<br />

Gambar 40a. lebih cepat dingin karena adanya transfer energi dalam bentuk uap udara<br />

dan panas pada pembatas.<br />

Gambar 40b akan lebih lama bertahan panasnya dibanding 40a, karena uap air<br />

tidak bisa melewati penutup, namun ada transfer energi melalui melalui dinding<br />

(dinding gelas panas) dan 40c air paling lama bertahan panasnya, karena tidak ada<br />

molekul yang keluar dan dinding termos terbuat dari bahan isolator, menjaga air tetap<br />

panas dengan meminimalisir pertukaran energi, walaupun jumlah pertukaran energi<br />

itu sangat kecil.<br />

Berdasarkan perpindahan molekul dan perpindahan energi, Gambar 40a disebut<br />

sebagai sistem terbuka, 40b sebagai sistem tertutup dan 40c sabagai sistem terisolasi.<br />

Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 41 dan Tabel 2 berikut :<br />

41a 41b 41c<br />

Gambar 41 Skema perbedaan sistem . 41a. Sitem terbuka, 41b. Sistem tertutup, 41c.Sistem terisolasi<br />

Keterangan : = Perubahan Materi = Perubahan Energi<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

29


Tabel 2. Perbedaan Sistem Terbuka, Tertutup dan Terisolasi<br />

Sistem Perpindahan Materi Perpindahan Energi<br />

Terbuka Bisa Bisa<br />

Tertutup Tidak Bisa<br />

Terisolasi Tidak Tidak<br />

Latihan Akhir Sub-Bab D-1<br />

1 Andi dan Ayahnya ingin membeli senapan angin PLC merk<br />

―Canon‖. Ketika tiba di toko ada beberapa pilihan, ayah<br />

bingung bagaimana cara memilih senapan yang kondisinya<br />

baik dan yang terpenting tidak ada kebocoran di tabung<br />

udaranya. Sistem apa yang digunakan pada senapan PLC?<br />

Apa yang bisa dilakukan Andi untuk membantu ayahnya ?<br />

2 Pada tabung oksigen murni yang digunakan oleh pasien<br />

yang sulit bernapas. Penggunaan tabung oksigen tidak<br />

dihubungkan langsung dari selang ke rongga hidung<br />

manusia, namun ia menggunakan air sebagai medianya,<br />

seperti gambar di samping. Coba jelaskan mengapa media<br />

air pentig saat penggunaan tabung oksigen? Sistem apakah<br />

yang digunakan saat oksigen tercampur dalam air?<br />

Jelaskan.<br />

2. Bumi sebagai sistem Tertutup<br />

Tahukan kami jika bumi kita ini adalah sistem tertutup? Ya, Bumi sebagai<br />

sistem tertutup artinya apapun yang dilakukan oleh manusia di bumi tidak akan<br />

mengakibatkan massa dari benda cair, padat dan gas yang ada di bumi tidak akan<br />

meninggalkan bumi. Namun jika diberikan energi (seperti pembakaran) pada benda<br />

yang ada di bumi maka hanya akan menghasilkan berbagai struktur kimia yang<br />

berbeda, namun jumlah unsurnya tetap sama tetap tinggal di bumi kecuali panas<br />

dan cahaya yang dipantulkan.<br />

Selain itu, pengecualian lain jika terjadi pada sejumlah kecil meteorit yang<br />

sampai ke Bumi dari ruang angkasa dan sejumlah kecil gas yang lepas dari atmosfer<br />

ke ruang angkasa. Sebaliknya, tidak ada zat yang datang ke bumi dari angkasa luar,<br />

selain energi surya.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

30


Sebagai suatu sistem, Bumi memiliki empat reservoir raksasa yang menampung<br />

materi, dan setiap reservoir itu adalah suatu sistem terbuka karena baik materi<br />

maupun energi dari setiap reservoir itu dapat masuk dan keluar. Ke-empat reservoir<br />

disebut juga sebagai sub-sistem Bumi, seperti Gambar 42 yang terdiri dari:<br />

Gambar 42. Bumi adalah sistem tertutup, namun Sub-sistem bumi adalah sistem terbuka<br />

1. Atmosfer, yaitu campuran gas yang mengelilingi Bumi. Gas-gas yang dominan<br />

adalah nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, dan uap air.<br />

2. Hidrosfer, yaitu seluruh air yang ada di Bumi, meliputi samudera, danau, sungai,<br />

air bawah tanah, dan seluruh salju dan es, dengan pengecualian uap air di dalam<br />

atmosfer.<br />

3. Biosfer, yaitu seluruh organisme yang ada di Bumi, termasuk berbagai material<br />

organik (belum dekomposisi).<br />

4. Geosfer, yaitu bagian Bumi yang padat, dan terutama tersusun oleh batuan dan<br />

regolit (partikel-partikel batuan lepas yang menutupi bagian Bumi yang padat).<br />

Setelah kita memahami bumi sebagai<br />

sistem tertutup, selanjutnya coba kita selidiki<br />

tentang siklus alat-alat pemenuhan<br />

kebutuhan kita sehari-hari, seperti gambar 43<br />

di samping. Seperti makanan, pakaian,<br />

kendaraan dan segala sesuatu yang kita<br />

gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang<br />

Gambar 43 Alat pemenuh kebutuhan<br />

umumnya berasal dari sumber daya alam.<br />

Sumber daya alam kita ambil dari bumi untuk diproduksi menjadi ―barang<br />

buatan manusia‖, kita sebut ― produk‖. Kemudian ―produk‖ digunakan untuk<br />

memenuhi kebutuhan. Setelah nilai ―produk‖ yang kita gunakan telah habis kita akan<br />

menyebutnya ―sampah‖, karena bumi sistem tertutup maka sampah akan tetap<br />

berada di Bumi.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

31


Sampah seperti gambar 44 di samping,<br />

tidak dapat kembali ke kerak bumi untuk kembali<br />

memberi manfaat bagi kehidupan, artinya sampah<br />

itu tidak dapat masuk dalam siklus alam karena<br />

komponen penyusunnya tidak mudah dicerna oleh<br />

bakteri. Sampah organik membusuk menghasilkan<br />

gas rumah kaca, begitu pula dengan sampah<br />

anorganik jika dibakar maka ia akan<br />

Gambar 44 Penumpukan sampah<br />

menghasilkan gas karbon dan bila di barkan ia<br />

akan menimbulkan ketandusan pada tanah, artinya sampah yang tidak di olah dan<br />

tidak didaurulang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.<br />

Apakah dengan membakar zat itu akan hilang? Karena bumi sebagai sistem<br />

tertutup maka, semua materi/zat akan selalu tetap di bumi. Gas hasil pembakaran<br />

akan menjadi zat baru gas karbondioksida dan gas lainya, semakin banyak jumlah gas<br />

karbondioksida jika jumlahnya terlalu banyak akan berakibat naiknya suhu bumi<br />

karena terlalu banyak gas karbon di atmosfer atau sering dikenal pemanasan global .<br />

Latihan Akhir Sub-Bab D-2<br />

1) Datalah sampah yang kamu hasilkan. Kemudian sebutkan<br />

gas apa saja yang akan timbul jika sampah dibiarkan dalam<br />

waktu dekat dan waktu lama. Setelah itu, kategorikan<br />

sampah yang bisa di daur ulang dan sampah yang tidak bisa<br />

di daur ulang.<br />

2) Coba temukan berbagai cara yang biasa digunakan orang dalam mengatasi<br />

sampah yang mengasilkan gas rumah kaca dari berbagai kegiatan manusia!<br />

3) Kebanyakan masyarakat banyak memilih untuk membakar sampah, apakah itu<br />

berbahaya bagi bumi? Jelaskan dengan mengaitkannya dengan gas yang<br />

dihasilkan dari proses dari pembakaran.<br />

E.Besaran Makroskopis Gas<br />

Selanjutnya kita akan mempelajari tentang besaran makroskopis gas dalam<br />

ruang tertutup. Besaran makroskopis perubahannya dapat diamati secara langsung<br />

melalui observasi dan atau dapat dengan menggunakan bantuan alat ukur. Mari kita<br />

selidiki besaran- besaran yang dapat diukur (makroskopis) gas pada sistem tertutup.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

32


a. Jumlah gas (Massa)<br />

Amati tabung-tabung gas oksigen pada gambar<br />

44. keberagaman ukuran tabung oksigen menunjukkan<br />

kapasitas penyimpanan gas oksigen dalam tabung<br />

berbeda-beda, semakin besar ukuran tabungnya maka<br />

semakin besar massa oksigen yang disimpan dalam<br />

tabung. Massa tabung gas mulai dari 5kg -60kg. Secara<br />

mikroskopis massa gas menunjukkan banyak jumlah<br />

molekul oksigen yang disimpan dalam tabung.. Gambar 44. Ukuran tabung<br />

Sehingga, massa gas merupakan bagian dari besaran menunjukkan banyaknya oksigen<br />

dalam tabung<br />

makroskopis gas.<br />

Massa mengindikasikan jumlah gas (massa) yaitu banyaknya jumlah zat dinyatakan<br />

dalam satuan mole (simbolnya n). Mole akan kita bahas<br />

lebih mendalam pada sub-bab berikutnya. Jumlah massa<br />

(mol) sangat dipengaruhi oleh jenis unsur penyusunnya,<br />

karena setiap unsur memiliki karakteristik yang berbedabeda.<br />

Kita dapat mengamati perbedaan berbagai unsur<br />

menggunakan bantuan tabel periodik, amati sepotong<br />

bagian dari tabel periodik pada gamba 45 di samping.<br />

Gambar 45. nomor atom dan nomor<br />

Berdasarkan Gambar 45, kita amati adanya<br />

masa unsur berbeda beda<br />

perbedaan nomor atom dan nomor massa yang<br />

berbeda-beda. Sebagian dari tabel periodik yang menunjukkan nomor atom dan massa<br />

atom masing-masing unsur. Nomor massa adalah jumlah massa atom dari atom-nya.<br />

Dalam tabel periodik adalah kebiasaan untuk menghilangkan simbol "u" yang<br />

menunjukkan satuan massa atom.<br />

b. Volume gas<br />

Selanjutnya, Apakah besar tabung gas<br />

oksigen menjadi pertimbangan saat pengisian<br />

gas? Apakah mungkin memasukkan gas sebanyak<br />

10 kg ke tabung 5 kg? Amati Gambar 46. Tentu<br />

saja tidak kan, besar tabung menunjukkan<br />

volume yang ditempati gas, maka volume adalah<br />

bagian besaran makroskopis gas,<br />

Gambar 46 .Kapasitas<br />

penyimpanan(volume) tabung oksigen<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

33


Volume merupakan ruang tiga dimensi yang ditempati oleh materi. Volume bisa<br />

dalam berbagai jenis, amati Gambar 47 disamping seperti bola, kubus, tabung dan<br />

prisma. Artinya Volume gas mengindikasikan seberapa banyak ruang yang bisa<br />

ditempati dalam suatu materi. Secara mikroskopis volume menunjukkan jarak antar<br />

partikel zat. Volume dinyatakan dalam satuan liter (dm3).<br />

Gambar 47. Contoh berbagai bentuk ruang/ volume yang dapat ditempati gas<br />

c. Suhu (Temperature) Gas<br />

Daerah dataran rendah umumnya menggunakan AC sebagai pendingin<br />

ruangan. Nah, untuk mengetahui perbedaaan suhu di dalam dan di luar ruangan<br />

biasanya diketahui dari remote AC atau menggunakan termometer ruangan seperti<br />

Gambar 48 di bawah ini.<br />

48a<br />

48b<br />

Gambar 48. Pegukur suhu ruangan. 48a. termometer, 48b. remote AC<br />

Perbedaan suhu secara alami dapat dirasakan oleh indra peraba, namun untuk<br />

menjelaskanya secara ilmiah perlu mengetahui besarnya perbedaan perlu<br />

menggunakan alat ukur. Sehingga suhu udara (gas) adalah salah besaran<br />

makroskopis. Satuan suhu harus dikonversi menjadi satuan Kelvin (K).<br />

Suhu gas menunjukkan banyaknya energi sekumpulan molekl gas dalam ruang<br />

tertutup. Secara mikroskopis, peningkatan suhu menggambarkan peningkatan<br />

kecepatan molekul gas bergerak, kecepatan molekul gas yang sebanding dengan suhu<br />

lebih lanjut akan kita pelajari dalam bagian selanjutnya.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

34


Selalu menggunakan satuan temperatur mutlak (Kelvin) pada saat bekerja<br />

dengan gas. Satuan suhu lainnya seperti Celcius, Fahrenheit, Reamur boleh digunakan,<br />

namun harus di konversikan terlebih dahulu dalam satuan Kelvin, seperti yang telah<br />

dipelajari sebelumnya atau seperti Gambar 49 di samping.<br />

Gambar 49. Panduan konversi suhu ke Kelvin<br />

d. Tekanan (Pressure) Gas<br />

Bagaimanakah cara untuk mengecek ketersediaan<br />

jumlah gas dalam tabung? Ketika tabung gas oksigen<br />

digunakan, tampak seperti Gambar 50 di samping. Pada<br />

selang regulator gas dilengkapi pengukur tekanan<br />

(pressure meter) yang mengindikasikan tekanan sejumlah<br />

gas dalam tabung. Tekanan biasanya di lambangkan dengan<br />

P (pressure). Saat gas baru diganti, jarum pada pressure<br />

meter naik, dan semakin menurun dengan banyaknya<br />

pemakaian. Maka dapat dikatakan, tekanan adalah bagian<br />

dari besaran makroskopis gas.<br />

Gambar 50 .Pressure<br />

meter di Selang regulator<br />

gas<br />

Tekanan yang sebelumnya kita pelajari yaitu ketika gaya adalah tersebar di<br />

daerah permukaan tertentu, maka :<br />

Tekanan P =<br />

Besarnya gaya (F)<br />

Luas (A)<br />

=<br />

massa (gravitasi)<br />

Luas<br />

Tekanan gas adalah banyaknya gaya berat oleh molekul<br />

gas yang bekerja terhadap kolom udara yang berbeda di<br />

atasnya, seperti Gambar 51 di samping. Molekul Gas<br />

memberikan tekanan ke segala arah. Tekanan gas diukur<br />

dengan barometer.<br />

Sehingga semakin banyak molekul gas dalam ruang<br />

tertutup maka tekanannya semakin besar karena, setiap<br />

molekul memiliki gaya berat dan luas bidang geraknya semakin<br />

kecil. Tekanan udara (gas) diukur menggunakan pressure<br />

meter/manometer dinyatakan dalam satuan Pa, atmosfer<br />

(atm).<br />

Gambar 51 .Tekanan<br />

Udara yang terjebak<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

35


Tekanan berbanding terbalik dengan ketinggian. Bumi kita memiliki tekanan<br />

atmosfer ( P atm ) yaitu sebesar 1 atm= 760 torr =101,3 kPa, sehingga besarnya tekanan<br />

total yang terukur pada barometer adalah :<br />

P total = P atm + P terukur<br />

P atm adalah tekanan rata-rata yang diukur di<br />

permukaan bumi<br />

Perhatikan Gambar 52 di bawah ini, grafik di<br />

samping menggambarkan keberagaman tekanan<br />

pada berbagai ketinggian yang diukur dari bumi.<br />

Tekanan pada Gambar 52, tekanan dinyatakan<br />

dalam satuan mb. 1 atm= 101,3 k Pa=1013,2 Pa.<br />

Garis merah pada troposfer paling datar, ini<br />

artinya tekanan pada tingkat troposfer berubahrubah<br />

secar signifikan,Pada stratosfer tekanan<br />

hanya mengami sedikit perubahan bila dibandingkan<br />

dengan troposfer dan pada bagian mesosfer dan<br />

thermosphre tekanan dianggap konstan.<br />

Gambar 52 .Tekanan Udara pada<br />

berbagai ketinggian<br />

Tekanan udara semakin mendekati permukaan<br />

bumi semakin besar. Seperti pada gambar 53 di<br />

samping.<br />

Banyak berbagai fenomena dalam<br />

kehidupan sehari-hari dapat diamati melalui<br />

perubahan besaran makroskopis yang tak<br />

terlepas dari besaran mikroskopis, mari kita<br />

selidiki secara lebih mendalam hubungan<br />

besaran mikroskopis dan makroskopis.<br />

Gambar 52 .Tekanan terbesar ada di perut bumi,<br />

semakin ke atas tekanan semakin berkurang<br />

permukaan bumi<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

36


Latihan Akhir Sub-Bab D-2<br />

1) Perhatikan di daerah sekitarmu, kita sering menemukan<br />

alat pengukur besaran makroskopis gas. Seperti pada<br />

mobil, tersedia inikator suhu dalam mesin atau ruang<br />

bakar, seperti gambar di samping. Coba temukan<br />

alat<br />

pengukur besaran makroskopis gas yang ada disekitar<br />

mu?Jelaskan tujuan di pasangnya alat ukur tersebut.<br />

2) Kita sering melihat dan mendengar adanya perkiraan<br />

cuaca di berbagai media seperti TV, Radio dan Surat<br />

Kabar yang dilakukan oleh badan meteorlogi. Coba<br />

temukan bagaimana prinsip umum dan instrumen yang<br />

digunakan untuk pengamatan oleh badan meteorologi<br />

untuk menentukan cuaca di suatu daerah?<br />

3) Kita sering menggunakan tabung gas, misalnya tabung gas oksigen, tabung gas LPG<br />

tabung gas lainya. Bagaimana cara kita jika ingin mengecek ketersediaan gas dalam<br />

tabung tersebut? Jelaskan.<br />

4) Sebutkan contoh gas yang berada sistem tertutu yang terus bertekanan lebih<br />

tinggi dari tekanan atmosfer dalam kehidupan sehari-hari?<br />

5) Andi diperintahkan ibunya membeli tabung gas 10 kg di warung. Andi sering<br />

mendengar berita tentang adanya gas oplosan, selain isinya kurang gas oplosan ini<br />

juga berbahaya karena bisa meledak, dimana pemindahan gas dari tabung 2 kg ke<br />

tabung 10 kg. Apa yang dapat andi lakukan untuk mengecek kebenaran isi tabung<br />

gas sebanyak 10 kg? Jelaskan dengan menggunakan kata-katamu sendiri.<br />

F.Hukum Boyle<br />

Sebuah jarum suntik adalah peralatan sehari-hari yang digunakan di rumah sakit<br />

untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Awalnya suntikan kosong diisi dengan<br />

menyedot cairan vaksin dalam botol seperti gambar 54a, kemudian setelah suntikan<br />

penuh, disuntikkan ke bagian tubuh seperti pada Gambar 54b di samping ini.<br />

54a<br />

Gambar 54. Peroses pemasukan dan pengeluaran vaksin 54a. Menarik plugger 54b. menekan plugger<br />

54b<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

37


Mengapa vaksin bisa dimasukkan dalam suntikan dengan menarik pendorong<br />

(plug-in) ke atas, dan kemudian vaksi disuntikkan ke dalam tubuh dengan mendorong<br />

pendorong ke bawah? Temukan jawabannya setelah melakukan kegiatan mini Lab 1 di<br />

bawah ini.<br />

MINI LAB!<br />

Coba lakukan dan laporkan secara tertulis di jurnal kegiatan!<br />

1. Sediakan sebuah suntikan yang besar, kemudian sediakan balon<br />

berukuran kecil. Ukur suhu balon, kemudian masukkan balon ke<br />

dalam tabung suntikan. Kemudian pasang plugger (pendorong jarum<br />

suntik) dan tutup lubang bagian depan (sebagai bentuk sistem<br />

tertutup), seperti gambar di bawah ini!<br />

2. Berdasarkan percobaan di atas, apakah variabel makroskopis yang<br />

berperan? Bagaimanakah hubungan antar variabel dalam percobaan<br />

ini, Jelaskan berdasarkan hasil pengamatan!<br />

3. Setelah melakukan kegiatan pada soal 1, keluarkan balon dari<br />

suntikan. Adakah perubahan suhu yang signifikan balon?<br />

4. Variabel makroskopis gas apa yang dijaga tetap dalam kegiatan ini?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

38


Setelah melakukan kegiatan di atas, selanjutnya mari kita selidiki perilaku udara<br />

yang terjebak (sistem tertutup) dalam pipa J karena ada tekanan dari cairan mercuri<br />

(Hg), perhatikan gambar 55 di bawah ini.<br />

55a<br />

55b<br />

Gambar 55. Perubahan volume sampel gas ketika cairan mercuri ditambahkan<br />

Pipa J disebut Barometer (alat ukur tekanan). Gambar 55a menggambarkan<br />

keadaan volume udara yang terjebak (gas), saat perbedaan ketinggian (∆h) 20 mm<br />

volume gas 20 mL. Kemudian saat Hg di tambahkan hingga perbedaan ketinggian (∆h)<br />

menjadi 800mm dan volume udara terjebak menjadi 10 mL, amati gambar 55b.<br />

Perbedaan ketinggian (∆h) menggambarkan besarnya tekanan yang diberikan<br />

pada udara yang terjebak, semakin besar perbedaan ketinggian maka semakin besar<br />

tekanan yang diberikan.<br />

Besarnya tekanan total pada udara yang terjebak pada keadaan 55a adalah<br />

780 torr. Pada gambar 55b, tekanan total 1560 torr. Ingat, pada percobaan pada<br />

gambar 55 suhu dan jumlah gas (udara terjebak) yang konstan. Eksperimen ini<br />

dilakukan oleh Robert Boyle (1627-1691), yang mampu mengukur pengaruh tekanan<br />

pada volume gas disebut Hukum Boyle.<br />

Selanjutnya mari memahami hubungan volume dan tekanan secara kuantitatif.<br />

Untuk meyakinkan dan meningkatkan pemahaman tentang Hukum Boyle di atas, coba<br />

kerjakan LKS 2 tentang Hukum Boyle di bawah ini bersama kelompokmu.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

39


Lembar Kerja siswa 2<br />

Tujuan :<br />

menyelidiki hubungan tekanan dan volume pada suhu konstan (Hukum Boyle).<br />

Alat dan Bahan : Suntikan 35 ml, dua buah balok kayu, kabel tembaga, beberapa<br />

buah batu bata, timbangan dan penggaris<br />

Langkah Kerja :<br />

1. Perhatikan gambar di samping, terlebih dahulu balok kayu harus dilubangi<br />

dengan luas lubang sedikit lebih besar<br />

daripada diameter suntikan. Balok kayu<br />

pertama di lubangi agak besar dari tabung<br />

cairan suntikan, dan digunakan untuk tempat<br />

tatakan suntikan.<br />

2. Balok kayu yang kedua juga dilubangi sesuai<br />

dengan diameter plungger(pendorong),<br />

seperti gambar di samping. Pastikan suntikan<br />

benar-benar pas berada di dalam lubang<br />

balok sehingga suntikan tidak bergoyang<br />

ketika diberikan beban di atasnya.<br />

Perhatikan gambar di samping.<br />

3. Ukur diameter lubang atas suntikan dan<br />

massa balok kayu penutup plunger. Ukur pula massa masing-masing batu bata<br />

yang digunakan dalam eksperimen ini!<br />

4. Lepaskan plunger dari suntikan, kemudian tutup bagian ujung suntikan (tempat<br />

jarum) dengan epoxy atau bahan perekat lain<br />

yang mampu menahan udara agar tidak keluar<br />

dari ujung suntikan<br />

5. Setelah selesai menutup ujung suntikan,<br />

masukkan suntikan ke dalam balok kayu.<br />

6. Masukkan plunger kembali ke dala suntikan<br />

bersama-sama dengan kawat tembaga seperti<br />

gambar disamping. Kawat ini berguna untuk<br />

mengeluarkan udara dan menyeimbangkan<br />

tekanan pada bagian dalam suntikan dengan<br />

tekanan atmosfer. Setelah terjadi<br />

keseimbangan tekanan, tarik kawat tembaga<br />

secara perlahan.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

40


7. Pastikan bahwa plunger dapat bergerak bebas di dalam suntikan. Berikan sedikit<br />

tekanan pada plunger dan perhatikan apakah plunger kembali ke tempat semula<br />

setelah tekanan dihilangkan. Jika hal ini tidak terjadi, berikan sedikit pelumas ke<br />

bagian sisi samping plunger dengan pelumas.<br />

8. Setelah langkah 6 berhasil dilakukan, catat volum awal udara yang berada di<br />

dalam suntikan.<br />

9. Letakkan balok kayu lain yang juga telah disiapkan sebelumnya sebagai alas batu<br />

bata dan pastikan kestabilannya! Balok kayu ini akan memberikan tekanan<br />

kepada plunger dan mengakibatkan perubahan volum udara di dalam suntikan.<br />

Catat volumnya.<br />

10. Berikan satu buah batu bata dan kembali catat perubahan volum terjadi.<br />

11. Lakukan langkah sembilan dengan dua, tiga, empat, dan lima buah batu bata.<br />

Catat volum yang terukur akibat penambahan batu bata ini.<br />

Catatan : plugger = pendorong suntikan<br />

I. Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan, isilah data berikut:<br />

Besaran yang diukur<br />

Nilai<br />

Massa balok kayu penutup plunger<br />

.....................kg<br />

Massa batu-bata<br />

.....................kg<br />

Luas diameter atas suntikan .....................m 2<br />

Volum udara sebelum diberi penutup ..................... m 3<br />

Volum udara setelah diberi penutup ..................... m 3<br />

II. Isilah tabel berikut berdasarkan hasil percobaan :<br />

Jumlah<br />

batu bata<br />

Massa<br />

(kg)<br />

Berat (N)<br />

Tekanan<br />

(Pa)<br />

Volume<br />

(L)<br />

1<br />

V<br />

P × V<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

41


Pertayaan :<br />

1. Mengapa ujung suntikan harus ditutup rapat? Apakah hasil yang diberikan akan<br />

berbeda jika ujung tersebut tidak ditutup rapat?<br />

2. Berapa besar tekanan udara di dalam suntikan sebelum plunger diberi tekanan<br />

dengan balok kayu penutup?<br />

3. Bagaimana cara Anda menghitung besarnya tekanan yang bekerja pada udara di<br />

dalam suntikan?<br />

4. Bagaimana hubungan antara penambahan tekanan dengan volum udara yang<br />

terukur?<br />

5. Bagaimana hasil kali tekanan dan volum dalam eksperimen yang Anda lakukan?<br />

6. Kesimpulan apa yang dapat Anda berikan dari eksperimen ini?<br />

7. Hitunglah 1/V, nyatakan dalam 3 angka penting. Gambarlah grafik hubungan P<br />

dan V dengan menggunakan skala yang sesuai untuk P dan 1/V pada kertas<br />

grafik, yang dimulai dari titik (0,0). Tentukan gradien kurva p-V<br />

Jika terdapat keterbatasan alat percobaan dan waktu dalam melakukan<br />

percobaan pada LKS 2 di atas, gunakan data Tabel 3 sebagai data dari hasil percobaan,<br />

lengkapi tabel 3 dan jawablah pertanyaan pada LKS 2 di atas.<br />

Tabel 3.Tabel percobaan Hukum Gay-Lussac<br />

Volume udara Tekanan udara<br />

(Liter)<br />

(atm)<br />

1/V V x P<br />

50 100 ....... .......<br />

45 111 ....... .......<br />

40 125 ....... .......<br />

35 143 ....... .......<br />

30 167 ....... .......<br />

20 250 ....... .......<br />

Berdasarkan hasil perhitungan dan grafik P-V di<br />

atas,kita dapat mengetahui ternyata ada hubungan linear<br />

antara dua variabel gas (volume dan tekanan) merupakan<br />

ciri dari perilaku gas ideal yang diselidiki oleh Robert-Boyle<br />

(1627-1691) .Boyle menyatakan :<br />

―Pada suhu (T) dan jumlah molekul (n) yang tetap,<br />

volume (V) gas berbanding terbalik dengan<br />

tekanannya (P)‖<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

Gambar 56. Robert-<br />

Boyle (1627-1691).<br />

42


Secara matematis, kesimpulan diatas dapat dinyatakan dalam bentuk berikut :<br />

V ∝ 1 p<br />

T dan n konstan<br />

..........Pers 1<br />

Dengan,<br />

V = volume (m 3 ); p = tekanan (Pa), C 1 =konstanta. Berdasarkan<br />

persamaan 1, kita dapat memperololeh hubungan :<br />

pV = konstan (C 1 ) atau V = konstan<br />

p<br />

T dan n konstan<br />

Artinya pada saat suhu (T) dan jumlah molekul (n) tetap, maka p ↑ , V ↓ dan<br />

p ↓, V ↑, sehingga :<br />

..........Pers 2<br />

p 1 V 1 = p 2 V 2<br />

Kita dapat menggambarkan hukum Boyle pada diagram P-V, dengan P pada<br />

sumbu vertikal dan V pada sumbu Horizontal. Jika suhu dijaga konstan sebesar T 1 atau<br />

T 2 atau T 3 maka perubahan nilai tekanan dan volume seperti Gambar 57 di bawah ini.<br />

57a<br />

Gambar 57. 57a.Grafik hubungan P (atm) dan V (liter). 57b. Grafik hubungan P (atm) dengan1/V (liter) −1<br />

57b<br />

Adanya perubahan besaran<br />

makroskopis (tekanan dan volume) pada<br />

suatu gas dalam ruang tertutup dapat<br />

memberikan gambaran adanya<br />

perubahan mikroskopis pada molekulmolekul<br />

gas tersebut. Pada gambar 58<br />

di samping, menunjukkan keadaan<br />

mikroskopis molekul pada ruang<br />

tertutup yang jumlah molekulnya dijaga<br />

tetap namun volumenya di ubah-ubah.<br />

Tanda panah pada setiap partikel<br />

menunjukkan arah gerak dan besarnya<br />

kecepatan partikel.<br />

Gambar 58. 58a)volume tekanan<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

43


Pada gambar 58 menjelaskan volume suatu gas dalam piston 1/2L terlihat jarak<br />

antar partikel sangat dekat dan kemudian manomemeter menunjukkan tekanan terukur<br />

sebesar 2 atm, kemudian pada saat volume di tingkatkan menjadi 1 L, tampak antar<br />

molekul mulai merenggang dibanding saat volumenya 1/2L tampak tekanan turun<br />

menjadi 1 atm, dan ketika volume ditingkatkan menjadi 2L jarak antar molekul<br />

bertambah jauh jaraknya tampak tekanan semakin turun menjadi ½ atm.<br />

Secara grafis keadaan gambar 58 dapat dijelaskan oleh gambar 59 tentang<br />

keadaan molekul gas pada tekanan yang divariasikan. Karena berada dalam sistem<br />

tertutup maka, terdapat transfer energi dari luar melalui perubahan tekanan<br />

(compressed).<br />

Gambar 59. Grafik P-V dan gambaran keadaan mikroskopis molekul-molekul gas<br />

Hukum Boyle berfokus pada tekanan eksternal (seperti tekanan mercuri yang<br />

meningkat pada gambar 55). Perhatikan perubahan ketinggiannya, perubahan<br />

ketinggian (∆h) secara maksroskopis tekanan meningkat akibat adanya penambahan<br />

mercuri. Artinya, tekanan yang oleh mercuri sama dengan tekanan yang diberikan<br />

pada gas (udara yang terjebak) kemudian disebut tekanan oleh gas (P<strong>GAS</strong>), artinya ada<br />

gaya aksi reaksi antara mercuri dan udara yang terjebak, maka Hukum III Newton<br />

berlaku pada keadaan ini.<br />

Banyak fenomena Hukum Boyle yang ada<br />

disekitar kita seperti bernapas, berenang dan alat<br />

bantu meyelam (SCUBA) serta pompa ban .<br />

Salah bagian dari sub-sistem pernapasan<br />

(respirasi) dapat dijelaskan menggunakan hukum<br />

boyle perhatikan Gambar 60. Pada saat kita<br />

menarik napas, otot-otot diafragma bergerak ke<br />

bawah dan tulang rusuk kita keluar(biru). Gerakan<br />

terkoordinasi ini meningkatkan volume paru-paru<br />

dan menurunkan tekanan udara di dalam paruparu<br />

(hukum Boyle).<br />

Gambar 60. Sistem respirasi<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

44


Bayangkan ketika kita sedang berenang,<br />

amati gambar 61. Ketika mengambil nafas dalamdalam<br />

dengan membuka mulut saat dipermukaan maka<br />

kita akan cenderung untuk mengapung. Saat kita<br />

membuang napas, maka kita mungkin akan<br />

menemukan diri kita tenggelam. Keaadan "pasang<br />

surut" tergantung pada jumlah udara di paru-paru<br />

kita. Ketika volume gas ini meningkat, kita akan<br />

menjadi lebih ringan dan ketika volume gas menurun, Gambar 61. Berenang<br />

kita kehilangan daya apung dan mulai tenggelam.<br />

Pada saat menyelam, kita telah mempelajari<br />

pada materi fluida tentang tekanan hidrostatis,<br />

dimana kedalaman yang semakin besar juga akan<br />

meningkatkan tekanan yang disebabkan oleh berat zat<br />

cair tersebut. Meningkatnya tekanan saat kita<br />

menyelam, maka kita akan merasa kesulitan dalam<br />

bernapas, hal ini dikarenakan berkurangnya volume<br />

udara yang masuk ke paru-paru, sehingga<br />

diciptakanlah alat bantu renang, seperti gambar 62<br />

Gambar 62. SCUBA diving<br />

yang disebut SCUBA (self-contained underwater<br />

breathing apparatus).<br />

Bersama kelompokmu coba temukan bagaimana hubungan tekanan dan volume<br />

udara dalam zat cair. Selidiki dengan membuat sebuah alat yang disebut penyelam<br />

Cartesian (Curtersian Diver) pada Lembar kerja 3 siswa.<br />

Selain pada peralatan menyelam SCUBA,<br />

pompa yang sering kita gunakan sehari-hari untuk<br />

memompa ban sepeda seperti gamba 63 disamping<br />

juga menggunakan hukum Boyle. Hukum Boyle<br />

bekerja saat udara dari luar telah masuk ke dalam<br />

tabung dan atau pada saat udara telah masuk ke<br />

Gambar 63.Pompa sepeda dalam ban.<br />

Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan gas atau zat cair. Saat<br />

penghisap ditarik, maka volume udara dalam tabung pompa membesar dan udara tidak<br />

dapat masuk ke ban sebab harus masuk melalui katup (ventil) dari karet. Jika pengisap<br />

ditekan maka volume udara dalam tabung pompa mengecil dan udara dapat masuk ke<br />

ban melalui ventil karena tekanannya membesar.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

45


Lembar Kerja siswa 3<br />

Penyelam Cartesian (Curtersian Diver)<br />

Tujuan :<br />

Mengetahui hubungan volume dan tekanan udara dalam zat cair<br />

Alat dan Bahan<br />

a. wadah (botol) plastik minuman soda 1 atau 2-liter dengan tutupnya.<br />

b. Pipet obat (Pipet tetes)<br />

c. Pewarna Makanan (dalam bentuk cairan)<br />

Langkah-Langkah :<br />

a. Isi wadah dengan air.<br />

b. Isi sebagian pipet obat dengan pewarna makanan.<br />

c. Masukkan pipet itu ke dalam botol, atur pipet mengapung dalam wadah.<br />

d. Tutup botol denganerat. Tutuplah sangat rapat, untuk mencegah kebocoran air.<br />

e. Memencet pusat wadah plastik. Apa yang terjadi dengan pipet obat? Melepaskan<br />

tekanan Anda. Apa yang terjadi sekarang?Jelaskan.<br />

Catatan: Jika pipet tetap tetap mengapung, Anda harus membuka wadah dan<br />

mengisi tabung pipet dengan air lagi.<br />

f. Amatilah bagaimana pergerakan gelembung udara pada bagian di atas pewarna<br />

makanan yang terjebak di dalam pipet obat (bagian bulb/ kepala ppipet obat)<br />

g. Deskribsikan hasil pengamatanmu dengan menjawab pertanyaa di bawah ini.<br />

Pertanyaan<br />

a. Apa yang terjadi pada volume gelembung saat Anda menekan botol? Jelaskan<br />

b. Apa yang terjadi pada volume gelembung ketika Anda melepaskan pegangan<br />

Anda? Bagaimana perubahan volume berhubungan dengan gerakan pipet?<br />

c. Apakah mungkin untuk membuat diver Cartesian dari bahan lain, seperti tutup<br />

plastik untuk pena? Jelaskan!<br />

d. Bagaimana demonstrasi ini berhubungan dengan peralatan scuba diving?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

46


Latihan Akhir Sub-Bab F<br />

1. Seorang penyelam membawa dua buah<br />

botol dengan posisi terbalik, botol<br />

pertama terbuka dan kosong, botol ke<br />

dua diisi balon dan botol di tutup.<br />

Keduanya botol dibawa menyelam<br />

seperti gambar di samping. Tampak<br />

pada kedalaman balon mengembang.<br />

Coba jelaskan dengan kata-katamu<br />

sendiri mengapa balon bisa mengembang? Adakah hubunganya dengan tingkat<br />

kedalaman menyelam?<br />

2. Berikut ilustrasi makroskopis dan mikroskopis sebuah suntikan yang diisi dengan<br />

balon kecil dalam dua keadaan sistem tertutup, keaadaa pertama a)suntikan di tarik<br />

ke luar dan b) suntikan di dorong ke dalam<br />

a. Jika volume gas ____ maka tekananya ____<br />

Udara (gas) dalam suntikan____ tekanan,<br />

sehingga menyebabkan balon dalam suntik ____<br />

b. Jika volume gas ____, maka tekananya ____<br />

Udara (gas) dalam suntikan____ tekanan,<br />

sehingga menyebabkan balon dalam suntik ____<br />

3. Berikut penyelidikan yang dilakukan oleh siswa, untuk mengukur perubahan volume<br />

dan tekanan udara yang terperangkap dalam pipa yang dimasukan cairan Hg seperti<br />

gambar di samping.<br />

a. Berdasarkan gambar 3 keadaan di<br />

samping, tentukan mana variabel<br />

bebas dan variabel terikat dalam<br />

percobaan<br />

b. Berdasarkan gambar di samping,<br />

variabel makroskopis apa saja yang<br />

dijaga konstan?<br />

c. Buatlah data hasil penelitian dalam<br />

bentuk tabel<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

47


4. Berikut ini data hasil penyelidikan perubahan<br />

Tekanan (atm)<br />

Volume (L)<br />

Tekanan dan Volume gas Argon pada suhu<br />

tetap 25 ̊ C dan molekul tetap 3,0 mol. Maka:<br />

1.00<br />

1.50<br />

73,35<br />

48,90<br />

a. Berdasarkan data, tentukan variabel<br />

2.00 36,68<br />

bebas dan variabel terikat.<br />

b. Buatlah grafik hubungan tekanan dan<br />

volum<br />

2.50<br />

3.00<br />

3.50<br />

29,96<br />

24,45<br />

20,96<br />

c. Jika dirumuskan secara matematis<br />

4.00 18,34<br />

bagaimanakah hubungan P-V?<br />

5. Lengkapi tabel di bawah ini.<br />

P 1 V 1 P 2 V 2<br />

30 atm 25 mL 6,0 atm … …<br />

99,97 atm 550 mL … … 275 mL<br />

… … … … 3,56 atm 20,0 L<br />

6. Dilakukan penyelidikan pengaruh tekanan terhadap<br />

balon, seperti gambar di samaping. Awalnya<br />

tekanan 1 atm petugas memasukkan 5 liter gas ke<br />

dalam balon, kemudian petugas mengembangkan<br />

volume balon gas hingga menjadi 10 liter dan suhu<br />

disekelilingnya konstan, seperti gambar di samping.<br />

Coba jelaskan apa yang terjadi dengan jumlah<br />

tabrakan antara molekul gas dan dinding balon<br />

saat volume diperkecil? Jelaskan!<br />

Awal Akhir<br />

7. Anda sekarang memakai peralatan selam dan berenang di bawah air pada<br />

kedalaman 66,0 ft. Anda menghirup udara dengan 3,00 atm dan<br />

volume paru-paru Anda adalah 10,0 L. Pengukur scuba Anda<br />

menunjukkan bahwa pasokan udara dalam tabung sudah<br />

rendah, sehingga untuk menghemat udara, Anda membuat<br />

kesalahan besar dan berakibat fatal. Anda menahan nafas saat<br />

Anda permukaan. Apa yang terjadi pada paru-paru Anda?<br />

Jelaskan apa yang harusnya kamu lakukan.<br />

8. Rumah sakit membeli 400 L tabung gas oksigen yang terkompresi pada tekanan<br />

150 atm. Rumah sakit membutuhkan oksigen untuk pasien bertekanan 3,0 atm.<br />

Berapa volume tabung oksigen yang harus disiapkan?<br />

9. Pelatih atlit lari sering melakukan latihan untuk para atlit di daerah dataran tinggi<br />

yaitu di dataran dengan ketinggian 6.000 sampai 10.000 kaki (1.500 sampai 3.000<br />

meter) diatas permukaan laut. Apakah ini beralasan secara ilmiah? Jelaskan!.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

48


G.Hukum Gay-Lussac<br />

Kamu pernah melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil atau motor,<br />

bukan? Seperti gambar 64. Untuk kenyamanan dalam perjalanan, tentunya kondisi<br />

mobil nyaman.<br />

64a<br />

36b<br />

Gambar 64. Mengukur tekanan ban 64.a mobil; 64b.Motor<br />

Keadaan ban adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perjalanan, ban<br />

mobil/ motor memiliki standar tekanan yaitu 32-34 PSI untuk ban depan dan 30-32<br />

PSI untuk ban mobil belakang. Keadaan ban motor adalah 28 – 30 psi (ban depan)<br />

dan ban belakang 30 – 32 psi (ban belakang). Menurutmu, jika keluargamu ingin pergi<br />

ke luar kota, kapan waktu yang tepat untuk mengecek kondisi tekanan ban? Berikan<br />

penjelasanmu.<br />

Selanjutnya, coba lakukan kegitan mini Lab di bawah ini.<br />

MINI LAB!<br />

A. Sediakan dua botol minuman yang identik, kemudian beri nama Botol 1 dan<br />

Botol 2. Isi ½botol 1 dengan air es, dan isi ½ botol 2 dengan air hangat<br />

kemudian tutup rapat kedua botol. Kemudian kocok kedua botol secara<br />

bersamaan dalam waktu 2 menit. Kemudian buka tutup kedua botol. Apakah<br />

ada perbedaan saat tutup di buka?<br />

B. Sediakan sebuah piring yang diisi oleh air berwarna,<br />

dan gelas bening yang lebih tinggi dari tinggi lilin.<br />

Kemudian atur posisinya seperti gambar di samping.<br />

Gunakan gelas untuk menutup lilin nyala. Apa yang<br />

kamu amati?<br />

Pertanyaan !<br />

1. Variabel makroskopis yang berubah-ubah dalam percobaan ini?<br />

2. Bagaimanakah hubungan antar variabel dalam percobaan ini? Jelaskan<br />

berdasarkan hasil pengamatan!<br />

3. Variabel makroskopis apakah yang dijaga konstan dalam percobaan ini ?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

49


Bila dikaitkan dengan tekanan ban mobil maka kita dapat memahami adanya<br />

perubahan tekanan ban seiring dengan perubahan suhu udara dalam ban, kita dapat<br />

merasakan perubahan suhu ban dengan menyentuh bagian luar ban dan<br />

membandingkan suhu saat sebelum jalan dengan suhu ban sudah digunakan untuk<br />

perjalanan panjang, dan tidak ada perubahan yang signifikan pada volume ban saat<br />

sebelum dan sesudah perjalanan. Maka, waktu yang tepat untuk mengukur tekanan<br />

ban adalah saat ban mobil dingin (sebelum ada perubahan tekanan dikarenakan<br />

perubahan suhu udara dalam ban).<br />

Hubungan antara suhu dan tekanan dapat kita selidiki melalui pada gambar 65<br />

di bawah ini. Labu yang berisi gas/udara dalam sistem tertutup, sehingga volume dan<br />

jumlah udara dalam labu dapat dikatakan konstan.<br />

65a<br />

65b<br />

Gambar 65. 65a. Gelas labu dalam rendaman es, 65b. Gelas labu dalam rendaman air mendidih<br />

Amati gambar 65a, gelas labu di masukkan dalam rendaman es (0̊ C), kemudian<br />

tekanan yang terukur adalah 1 atm (760 torr). Kemudian, labu dikeluarkan dan<br />

didiamkan sejenak kemudian dimasukkan dalam rendaman air medidih (100̊ C)<br />

perhatikan gambar 36b, kemudian manometer menunjukkan tekanan sebesar 1,37 atm<br />

(1080 torr). Ingat, volume dan jumlah gas (udara terjebak) pada tabung labu yang<br />

konstan.<br />

Eksperimen ini telah dilakukan oleh Louis Joseph Gay-Lussac (1778-1850), ia<br />

mampu mengukur pengaruh suhu yang diterapkan pada tekanan gas, kemudian<br />

disebut Hukum Gay-Lussac. Selanjutnya mari memahami hubungan suhu dan tekanan<br />

secara kuantitatif. Untuk meyakinkan dan meningkatkan pemahaman tentang Hukum<br />

Gay-Lussa di atas, coba kerjakan LKS 4 di bawah ini bersama kelompokmu.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

50


Lembar Kerja siswa 4<br />

Tujuan :<br />

Menyelidiki hubungan tekanan dan suhu pada volume konstan.<br />

Alat dan Bahan :<br />

Tabung erlenmeyer, manometer Bourdon, pemanas air elektrik, gelasukur 1L,<br />

termometer<br />

Langkah Kerja :<br />

1. Susun peralatan seperti gambar di samping.<br />

Tutupalhan tabung erlenmeyer dan pasangkan<br />

manometer untuk mengukur tekanan dalam tabung.<br />

2. Isilah gelas ukur dengan air. Ukur terlebih dahulu<br />

suhu air dan tekanan udara mula-mula di dalam<br />

tabung.Catat hasil pengukuran yang ada dapat pada<br />

tabel.<br />

3. Panaskan air dengan pemanas air dielektrik. Catat perubahan suhu air dan<br />

perubahan tekanan udara pada tabel . Lakukan hal ini setiap dua menit.<br />

4. Setelah 10 menit, hentikan pemahas air dan biarkan air kembali ke suhu<br />

awal.Perhatikan apa yang terjadi pada tekanan udara di dalam tabung,<br />

No Tekanan Udara (Pa) Suhu Air (T) p/T<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

Pertayaan :<br />

1. Bagaimana tekanan udara ketika suhu dinaikkan dan diturunkan?Apakah<br />

tekanan udara yang terukur ketika suhu dinaikkan sama dengan tekanan udara<br />

yang terukur ketika suhu diturunkan pada satu titik suhu yang sama?<br />

2. Bagaimana nilai p/T dari setiap pengambilan data?<br />

3. Berdasarkan tabel di atas kemudian Hitunglah P/T, nyatakan dalam 3 angka<br />

penting. Gambarlah grafik hubungan P dan T dengan menggunakan skala yang<br />

sesuai untuk P dan P/T pada kertas grafik, yang dimulai dari titik (0,0),<br />

4. Tentukan gradien kurva p-T pada pertanyaan nomor 3.<br />

5. Kesimpulan apa yang dapat kamu berikan dari eksperimen ini ?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

51


Jika terdapat keterbatasan alat percobaan dan waktu dalam melakukan<br />

percobaan pada LKS 4 di atas, gunakan data Tabel 4 sebagai data dari hasil percobaan,<br />

lengkapi tabel 4 dan jawablah pertanyaan pada LKS 4 di atas.<br />

No Tekanan Udara (atm) Suhu Air (̊ K) P/T<br />

1 100 25 ................<br />

2 111 28 ................<br />

3 125 31 ................<br />

4 143 36 ................<br />

5 167 48 ................<br />

Berdasarkan hasil penyelidikan di atas, ternyata ada<br />

hubungan linear antara dua variabel gas hubungan tekanan<br />

dan suhu merupakan ciri dari perilaku gas ideal yang<br />

diselidiki oleh Louis Joseph Gay-Lussac (1778-1850). Gay<br />

Lussac meyatakan :<br />

―Pada volume (V) dan jumlah gas tetap (n),<br />

tekanan (P) gas sebanding dengan temperaturnya<br />

(T).‖<br />

Gambar 66.<br />

Louis Joseph Gay-Lussac<br />

(1778-1850).<br />

Secara matematis, kesimpulan diatas dapat dinyatakan dalam bentuk berikut :<br />

p ∝ T ;<br />

V dan n konstan<br />

..........Pers 3<br />

Dengan, T =suhu (K); p =tekanan (Pa), C 2 =konstanta. Berdasarkan persamaan 3, kita<br />

dapat memperololeh hubungan :<br />

p<br />

= konstan = C T<br />

2 atau p = konstanta T ; V dan n konstan<br />

Artinya pada saat volume (V) dan jumlah molekul (n) tetap, makan p ↑ , T ↑ dan<br />

p ↓, T ↓, sehingga :<br />

p 1<br />

= p 2<br />

T 1 T ..........Pers 4<br />

2<br />

Kita dapat menggambarkan hukum<br />

Gay-Lusaac dalam sebuah grafik<br />

P–T pada saat volume konstan<br />

misal V 1, atau V 2 , atau V 3 dan atau<br />

V 4 seperti Gambar 67, dengan<br />

tekanan (sumbu vertikal) dan suhu<br />

(sumbu horizontal).<br />

Gambar 67. Grafik hubungan Tekanan (P) dan Suhu (T)<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

52


Perubahan besaran makroskopis<br />

berkaitan erat dengan perubahan besaran<br />

mikroskopis pada ruang tertutup yang<br />

volumenya dijaga tetap. Gas yang<br />

dibatasi dengan dinding yang tebal dan<br />

tidak elastis menyebabkan molekulmolekul<br />

gas bergerak lebih cepat saat<br />

suhunya ditingkatkan, kecepatan molekul<br />

68a<br />

68b<br />

ini menyebabkan perubahan tekanan Gambar 68. 68a. Molekul gas saat suhu 300K,<br />

seperti gambar 68 di samping<br />

68b.Keadaan molekul gas saat suhu 600K<br />

Pada gambar 68a, kita dapat mengamati keadaan molekul-molekul gas saat<br />

suhunya 300 K (27̊ C) sebelum dipanaskan, ternyata manometer menunjukkan tekanan<br />

udara dalam tabung adalah 100 kPa. Kemudian, diberikan kalor pada tabung seperti<br />

gambar 68b hingga suhunya mencapai 600K, ternyata manometer juga meningkat<br />

menjadi dua kali lipat semula menjadi 200 kPa. Pemberian kalor (energi) menyebabkan<br />

molekul-molekul gas bergerak lebih cepat, sehingga meningkatkan frekuensi tumbukan<br />

molekul dengan molekul lain dan atau meningkatnya frekuensi tumbukan molekul<br />

dengan dinding. Perbandingan kecepatan molekul-molekul gas dapat di gambarkan<br />

seperti gambar 69 di bawah ini.<br />

69a<br />

69b<br />

Gambar 69.69 a. Keadaan gas awal saat suhu-T, 69b.Keadaan ketika suhu<br />

ditingkatkan menjadi 2T, gerak molekul dan tekananya meningkat<br />

Panah menunjukkan arah gerakan molekul dan besarnya panah menunjukkan<br />

besarnya kecepatan partikel. Semakin besar<br />

panah maka semakin besar kecepatan yang<br />

dimiliki molekul-molekul gas. Gambar 69 bila<br />

digambarkan dalam bentuk diagram..<br />

Tekanan adalah akibat langsung dari<br />

tumbukan antara partikel gas dan dinding<br />

wadah mereka. Kenaikan suhu meningkatkan<br />

tabrakan frekuensi dan energi molekulmolekul<br />

gas dalam sistem tertutup<br />

Gambar 70. Keadaan mikroskopisnya Grafik P-T<br />

itu.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

53


Hukum Gay-Lussac banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari, baik dalam<br />

bentuk fenomena ataupun teknologi. Salah satu penerapan hukum Gay-Lussac yaitu<br />

pada alat masak yang disebut panci Presto (pressure cooker) yang berdinding lebih<br />

tebal dari panci biasa, seperti gambar 71 di bawah ini.<br />

71a<br />

71b<br />

Gambar 71. 71a.Panci presto tertutup rapat, 71b.Dinding Presto sangat tebal<br />

Saat ini telah dikenal panci presto dapat membantu mempercepat waktu<br />

memasak. Panci presto dapat memasak ikan hingga melunakkan tulangnya dalam<br />

waktu singkat dibanding panci biasa. Coba kamu jelaskan apa yang membedakan panci<br />

presto ini dengan panci yang biasa digunakan?<br />

Memahami hukum Gay-Lussac tidak hanya<br />

dimanfaatkan dalam teknologi saja, namun perlu<br />

juga menggunakan pemahaman untuk digunakan<br />

dalam mengambil keputusan. Misalkan, saat kamu<br />

membakar sampah kamu sering mendengarkan<br />

suara ledakan yang kuat akibat ada tabung aeresol<br />

Gambar 72. Tabung Aeresol<br />

amati gambar 72.<br />

Tabung aeresol biasa digunakan sebagai tabung cat pylox, semprotan pewangi<br />

ruangan). Setelah memahami hubungan tekanan dan suhu (Hukum Gay-Lussac), coba<br />

kamu jelaskan mengapa kaleng aeresol ketika di bakar bisa meledak?<br />

Selain itu dalam bidang pangan, kita sering<br />

melihat makanan yang dikalengkan, seperti Gambar<br />

73. Kita dapat mengawetkan makanan dan<br />

menjaga nutrisi atau kandungan makanan dengan<br />

merebus kaleng/wadah yang telah diisi makanan<br />

dalam panci bertekanan. Proses pengalengan<br />

makanan memanfaatkan tekanan akibat perubahan<br />

(peningkatan) suhu, meningkatnya tekanan<br />

berakibat matinya mikroba-mikroba, sehingga<br />

Gambar 73. Pengalengan makanan<br />

makanan lebih awet.<br />

―Coba selidiki lebih lanjut tentang proses pengalengan makanan. Mungkinkah<br />

kita melakukan pengalengan secara tradisional di rumah? Jika bisa, coba jelaskan<br />

dengan mengaitkannya dengan hukum Gay-Lussac.‖<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

54


Latihan Akhir Sub-Bab G<br />

1. Setelah memahami Hukum Gay-Lussac, coba<br />

jelaskan menggunakan kata-katamu sendiri<br />

mengapa memasak ikan tulang lunak dengan panci<br />

presto lebih baik dibandingkan panci biasa?<br />

2. Berikut hasil percobaan dengan menggunakan lilin untuk melihat hubungan<br />

tekanan dan temperatur udara dalam gelas saat volume dan jumlah molekul udara<br />

(gas) konstan.<br />

a. Jika suhu gas ____ maka tekananya ____<br />

Udara(gas) yang terperangkap bersuhu____sehingga air _____<br />

b. Jika suhu gas ____ maka tekananya ____<br />

Udara(gas) yang terperangkap bersuhu____sehingga air _____<br />

3. Berikut penyelidikan yang dilakukan oleh siswa pada<br />

tiga suhu berturut -turut 10 ̊ C, 40 ̊C dan 70 ̊C.<br />

diperoleh tekanan secara berturut-turut 1,10 atm ;<br />

1,23 atm dan 1,35 atm. Maka berdasarkan<br />

penyelidikan, tentukan:<br />

a. variabel bebas dan variabel terikat<br />

b. Variabel makroskopis yang dijaga konstan.<br />

4. Berikut ini data hasil penyelidikan perubahan<br />

Tekanan dan Volume gas Argon<br />

pada suhu volume<br />

tetap 1 L dan jumlah molekul tetap 3,0 mol. Maka:<br />

a. Buatlah grafik hubungan tekanan dan volum<br />

b. Jika dirumuskan secara matematis<br />

bagaimanakah hubungan P-T?<br />

5. Lengkapi Tabel di bawah ini<br />

P 1 T 1 P 2 T 2<br />

1,50 atm 273 K … … … …<br />

0,208 atm 300 K 0,156 atm … ….<br />

… … 52° C 99,7 kPa 20,0 L<br />

Suhu (K)<br />

Tekanan<br />

(atm)<br />

182 1<br />

227,5 1,25<br />

273 1,5<br />

410 2,25<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

55


6. Sebuah pressure cooker (persto) digunakan untuk memasak daging. Dengan<br />

memanaskan pressure cooker pada volume konstan Jika uap di dalam pressure<br />

cooker awalnya di 100 ̊ C dan 1,00 atm, berapa tekanan akhir uap jika suhu<br />

meningkat menjadi 119 ̊ C.<br />

a. Apa yang terjadi dengan molekul-molekul-molekul gas saat terjadi perubahan<br />

suhu?<br />

b. Apakah tekanan ini berbahaya jika presto langsung di buka sesaat setelah<br />

kompor dimatikan?<br />

c. Mengapa perlu mendiamkan panci presto dahulu sebelum membuka tutupnya?<br />

7. Pada hari musim dingin ketika suhu -2 ° C, Anda melihat<br />

ban sepeda Anda tampaknya rendah. Anda menggunakan<br />

alat pengukur tekanan untuk mengukur tekanan udara dan<br />

mengukur membaca 54 psi. Sore berikutnya, suhu telah<br />

menghangat sampai 13 ° C. Jika Anda mengukur tekanan<br />

dalam ban Anda sekali lagi, berapakah perkiraan tekanan dalam ban jika tidak<br />

terjadi kebocoran? (Asumsikan volume udara dalam ban adalah konstan dan tidak<br />

ada lubang di ban.)<br />

8. Kemasan aerosol bisa berbahaya jika dipanaskan karena<br />

dapat meledak. Misalkan wadah semprot rambut dengan<br />

tekanan 4.0 atm pada suhu kamar 25 "C dilemparkan ke<br />

dalam api.<br />

Jika suhu gas di dalam kaleng aerosol mencapai 492<br />

"C, apa yang akan menjadi yang tekanan? Wadah aerosol<br />

dapat meledak jika tekanan di dalam melebihi 8,0 atm.<br />

Apakah tabung aeresol akan meledak?<br />

9. Tekanan dalam ban mobil sebelum mobil digunakan adalah<br />

200 kPa pada suhu 25̊ C. Kemudian mobil dibawa berjalan<br />

pada siang hari di bawah terik matahari, ternyata saat<br />

tekananya diukur menjadi 223 kPa.<br />

a. Berapakah suhu udara dalam ban?<br />

b. Terdapat dua tekanan terukur yaitu 200kPa dan 223<br />

kPa, manakah tekanan mobil yang sesungguhnya?<br />

c. Bagaimana cara yang tepat untuk mengetahui tekanan ban yang sebenarnya?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

56


H.Hukum Charles<br />

Pernah kah kamu mengamati balon pada<br />

siang hari seperti gambar 75 tiba-tiba tanpa<br />

menyentuh balon, balon semakin membesar dan<br />

bahkan sampai meletus? Coba jelaskan jawabanmu<br />

Gambar 75. Balon<br />

tentang fenomena ini.<br />

Pada bab ini kita akan mempelajari lebih lanjut tentang hubungan<br />

makroskopis gas yaitu volume dan suhu. Untuk menjelaskan fenomena balon yang<br />

pecah secara tiba-tiba maka coba lakukan kegiatan mini-lab di bawah ini. Kegiatan<br />

mini lab di bawah ini melibatkan besaran-besaran maksroskopis, ada yang dijaga<br />

konstan dan ada yang di ubah- ubah.<br />

MINI LAB!<br />

Sediakan satu buah balon dan dua buah wadah yang sama besar<br />

untuk meletakkan air panas dan air es. Pasangkan balon yang sudah<br />

diisi sedikit udara pada mulut botol seperti gambar di bawah, masukkan<br />

botol pertama kali pada air panas, kemudian amati selama 2,5 menit.<br />

Setelah itu pindahkan botol kaca dari air panas ke air dingin, diamkan<br />

pula selama 2,5 menit dan amati apa yang terjadi<br />

Pertanyaan<br />

1. Berdasarkan percobaan di atas, apakah variabel makroskopis yang<br />

berubah saat botol dimasukkan dalam air panas dan air dingin<br />

2. Secara kualitatif, bagaimanakah hubungan antara variabel dalam<br />

percobaan ini . Jelaskan berdasarkan hasil pengamatan!<br />

3. Variabel makroskopis apa yang dijaga konstan dalam percobaan ini ?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

57


Setelah melakukan percobaan mini lab dapat kita simpulkan ada hubungan<br />

kualitatif antara volume dan suhu. Secara proporsional ada hubungan kualitatif<br />

antara suhu dan volume dapat kita selidiki melalui percobaan pada gambar 76 di<br />

bawah ini.<br />

76 a 76b<br />

Gambar 76. Volume udara terjebak 76a. bak es; 76b. bak air mendidih<br />

Percobaan pada gambar 76, menggambarkan keadaan gas (udara) yang<br />

terperangkap dalam gelas tabung yang disumbat oleh penyumbat merkuri. Ketinggian<br />

kolom gas pada gelas tabung disebut volume. Tekanan total yang diberikan pada gas<br />

adalah konstan karena penutup merkuri dan tekanan atmosfer tetap konstan dan garis<br />

merah menunjukkan suhu terukur pada termometer, perhatikan gambar 76a dan 76b.<br />

Gambar 76a menggambarkan keadaan volume udara (gas) yang terjebak saat<br />

gelas tabung dicelupkan dalam bak air es bersuhu 0̊ C atau 273 K. Perhatikan gambar<br />

76b, saat gelas tabung dicelupkan ke bak air mendidih bersuhu 100̊ C atau 373 K<br />

(perhatikan garis merah gambar 76b) ternyata volume gas juga meningkat (perhatikan<br />

penyumbat mecuri gambar 76b).<br />

Eksperimen 76 di atas telah dilakukan oleh Jacques Charles (1746-1823), ia<br />

mampu mengukur pengaruh suhu yang diterapkan pada volume gas, kemudian disebut<br />

Hukum Charles. Untuk meningkatkan pemahaman tentang penyelidikan Hukum Charles<br />

di atas, coba kerjakan LKS 5 di bawah ini bersama kelompokmu.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

58


Lembar Kerja siswa 5<br />

Tujuan :<br />

Menyelidiki hubungan volume dan suhu pada tekanan konstan (Hukum Charles).<br />

Alat dan Bahan :<br />

Air, 1 gelas beker 400 mL, termometer,<br />

pemanas elektrik, suntikan besar (30 mL),<br />

2 tutup kepala suntikan, Minyak pelumas<br />

Prosedur<br />

a. Beri pelumas bagian dalam suntikan agar penekan<br />

dan tabung licin.<br />

b. Tarik penekan (plugger) ke atas dan tutup kepala<br />

suntikanya.<br />

c. Masukkan air dalam gelas beker hingga merendam<br />

udara dari pembatas plugger dan volume suntikan.<br />

d. Ukur terlebih dahulu suhu air dan tekanan udara<br />

mula-mula di dalam tabung.Catat hasil pengukuran<br />

yang ada dapat pada tabel.<br />

e. Panaskan air dengan pemanas air dielektrik. Catat perubahan suhu air dan<br />

perubahan volume udara di suntikan pada tabel . Lakukan hal ini setiap dua<br />

menit.<br />

f. Setelah 10 menit, hentikan pemahas air dan biarkan air kembali ke suhu<br />

awal.Perhatikan apa yang terjadi pada volume udara di dalam suntikan<br />

Pertayaan :<br />

a. Bagaimana volume udara ketika suhu dinaikkan dan diturunkan?<br />

b. Apakah volume udara yang terukur ketika suhu dinaikkan sama dengan volume<br />

udara yang terukur ketika suhu diturunkan pada satu titik suhu yang sama?<br />

c. Bagaimana nilai v/T dari setiap pengambilan data?<br />

d. Gambarlah grafik hubungan V dan T dengan menggunakan skala yang sesuai untuk<br />

V dan V/T pada kertas grafik, yang dimulai dari titik (0,0).<br />

e. Tentukan gradien kurva V-T berdasarkan grafik yang telah di buat.<br />

f. Kesimpulan apa yang dapat kamu berikan dari eksperimen ini ?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

59


Jika terdapat keterbatasan alat percobaan dan waktu dalam melakukan<br />

percobaan pada LKS 5 di atas, gunakan data Tabel 5 sebagai data dari hasil percobaan,<br />

lengkapi tabel 5 dan jawablah pertanyaan pada LKS 5 di atas.<br />

Tabel 5.Tabel percobaan Hukum Charles<br />

Suntikan 30 mL<br />

Temperature (°C) Volume (mL)<br />

20 15.1<br />

37 16.0<br />

45 16,4<br />

57 16, 9<br />

71 18.1<br />

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ternyata ada<br />

hubungan linear antara tekanan dan suhu merupakan ciri<br />

dari perilaku gas ideal yang diselidiki oleh Jacques Charles<br />

. Charles menyatakan :<br />

―Pada tekanan (P) dan jumlah gas tetap (n), tvolume<br />

(V) gas sebanding dengan temperaturnya (T).‖<br />

Gambar 77.<br />

Jacques Charles.<br />

Secara matematis kesimpulan di atas dapat dituliskan sebagai berikut :<br />

V ∝ T P dan n konstan<br />

Dengan, T =suhu (K); V = volume (Liter), C 3 =konstanta. Berdasarkan persamaan<br />

5, kita dapat memperoleh hubungan :<br />

V<br />

T = konstan = C 3 atau V = konstan. T<br />

Artinya pada saat tekanan (P) dan jumlah molekul (n) tetap, makan V ↑ , T ↑<br />

V ↓, T ↓, sehingga :<br />

V 1<br />

T 1<br />

= V 2<br />

T 2<br />

Kita dapat menggambarkan hukum Charless dalam sebuah grafik V–T, perhatikan<br />

gambar 78. Pada tekanan (P) dan jumlah molekul konstan perhatikan warna garis pada<br />

grafik di bawah ini, saat tekanan<br />

(1 atm; 0,02 mol) garis hijau, saat (4 atm; 0,04 mol) garis biru.<br />

..........Pers 5<br />

dan<br />

..........Pers 6<br />

sebesar (1 atm; 0,04 mol) garis merah, saat<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

60


Gambar 78. Grafik hubungan Volume (V) dan Suhu (T) pada tekanan (P) dan jumlah molekul konstan.<br />

Perubahan suhu dan volume pada hukum charles merupakan perubahan<br />

besaran makroskopis dari gas yang ada dalam ruang tertutup. Seperti kita pahami,<br />

besaran makroskopis sangat erat kaitannya dengan besaran mikroskopis. Selanjutnya<br />

kita akan meninjau perilaku molekul-molekul gas (mikroskopis) hukum Charles, amati<br />

gambar 79.<br />

79a<br />

Gambar 79. Interpretasi molekul gas 79a. Moleku udara di air es, 79b. Molekuludara di air mendidih<br />

79b<br />

Perpindahan dari air dingin ke air<br />

panas menyebabkan peningkatan suhu (T)<br />

udara dalam balon. Tampak pada gambar<br />

79a di samping molekul bergerak lebih<br />

lambat dibandingkan molekul udara pada<br />

gambar 79b, sehingga jarak antar molekul<br />

semakin menjauh. Bertambahnya<br />

kecepatan dan jarak antar molekul gas<br />

secara makroskopis ditandai dengan<br />

perubahan volume balon. Perubahan<br />

Gambar 80. Volum balon di aie es dan air mendidih<br />

volume balon pada gambar 79 dapat<br />

hitung melalui percobaan pada gambar 80 di samping.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

61


Untuk mempermudah memami data hasil penyelidikan dan gerakan molekul gas,<br />

kita dapat merepresentasikanya dalam bentuk grafik, amati gambar 81 di bawah ini.<br />

Gambar 81. Grafik V-T dan keadaan mikroskopis molekul gas gambar 50<br />

Gambar 81, menggambarkan grafik fungsi hubungan T dan V saat tekanan dan<br />

jumlah molekul konstan dalam sistem tertutup. Grafik menunjukkan suhu dan volume<br />

berbanding lurus, saat volume dan jumlah gas konstan. Volume adalah akibat langsung<br />

dari tumbukan antara partikel gas dan dinding wadah mereka. Kenaikan suhu<br />

meningkatkan kecepatan, sehingga frekuensi tabrakan dan energi juga meningkat.<br />

Hukum Charles banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari, baik dalam<br />

bentuk fenomena ataupun teknologi. Seperti teknologi mesin Diesel, mengembangkan<br />

balon udara, mendaur ulang bola pimpong dan mengembangkan roti.<br />

Salah satu penerapan hukum Charles<br />

dalam teknologi yaitu pada bagian mesin mobil<br />

(mesin disel) seperti gambar 82. Terdapat<br />

suatu ruang bakar tempat terjadinya peroses<br />

pembakaran. Hukum Charles dapat<br />

menjelaskan salah satu siklus proses<br />

Gambar 82.Mesin diesel pada mobil<br />

pembakaran dalam ruang bakar pada mesin.<br />

Udara yang masuk ke dalam silinder melalui katup masuk karena hisapan piston<br />

yang bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati<br />

bawah (TMB) seperti gambar 83 di samping, kemudian<br />

ditekan atau dikompresikan oleh piston sehingga, ketika<br />

udara dikompresi suhunya akan meningkat. Hal ini<br />

bersesuaian dengan Hukum Charles.<br />

.<br />

Gambar 83. TMA dan TMB<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

62


Memahami hukum Charles, tidak hanya<br />

dimanfaatkan dalam teknologi saja, namun juga<br />

menggunakan pemahaman untuk menjaga<br />

lingkungan. Seperti mendaur ulang bola ping-pong<br />

(tenis meja) yang penyok, gambar 84. Kamu dapat<br />

memperbaikinya dengan menggunakan air panas<br />

dengan menggunakan hukum Charles. Coba Gambar 84. Perbaiki bola pimpong<br />

lakukan bersama kelompokmu dan berikan alasan setiap langkah berdasarkan<br />

pemahamanmu tentang hukum Charles.<br />

Pada proses pembuatan roti, Hukum Charles<br />

dapat menjelaskan roti yang megembang dalam oven,<br />

seperti gambar 85. Saat adonan roti dicampur dengan<br />

ragi, maka ragi akan mencerna zat gula sehingga<br />

menghasilkan gas CO 2 proses ini dikenal sebagai<br />

Gambar 85. Roti mengembang<br />

proses fermentassi.<br />

Setelah difermentasi, adonan kue yang telah mengandung gas CO 2 dimasukkan ke<br />

oven. Temperatur oven yang lebih besar dari udara luar, menyebabkan molekulmolekul<br />

gas CO 2 dalam adonan bertumbukan. Sesuai dengan hukum Charles, saat suhu<br />

meningkat maka terjadi perubahan volume, hal ini terbukti dengan mengembangnya<br />

roti setelah dikeluarkan dalam oven. Peningkatan suhu menyebabkan molekul-molekul<br />

dalam adonan bergerak saling menjauh, tampak saat kita membelah roti seperti<br />

gambar 85, ada ruang-ruang (rongga) dalam roti.<br />

Latihan Akhir Sub-Bab H<br />

1 Roti merupakan makanan berbahan dasar utama tepung terigu<br />

dan air, yang difermentasikan dengan ragi yang banyak kita<br />

konsumsi.Tekstur roti dapat kita amati terdiri atas rongga-rongga<br />

yang menunjukkan roti telah mengembang. .Apa yang<br />

menyebabkan terbentuknya rongga pada roti? Jelaskan!<br />

2 Gambar di bawah ini menunjukkan dua keadaan balon. Kondisi A saat terik matahari<br />

siang dan kondisi B saat malam hari.<br />

a. Jika suhu gas ____ maka volumenya ____<br />

Udara (gas) dalam suntikan____ tekanan,<br />

sehingga menyebabkan balon dalam suntik ____<br />

b. Jika suhu gas ____, maka volumenya ____<br />

Udara (gas) dalam suntikan____ tekanan,<br />

sehingga menyebabkan balon dalam suntik ____<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

63


1) Berikut gambr hasil penyelidikan siswa untuk menemukan hubungan antara suhu<br />

dan volume menggunakan termoemetr dan manometer. Perhatikan gambar di<br />

bawah ini<br />

Berdasarkan percobaan di atas, maka tentukan :<br />

a. Variabel bebas dan variabel terikat<br />

b. Variabel yang dijaga konstan dalam penyelidikan<br />

c. Buatlah data hasil penyelidikan dalam berbagai representasi.<br />

2) Tabel di samping ini merupakan data hasil<br />

penyelidikan perubahan suhu terhadap volume<br />

Tekanan dan Volume gas Argon pada tekanan tetap<br />

1,5 atm dan jumlah molekul tetap 3,0 mol. Maka:<br />

a. Buatlah grafik hubungan tekanan dan volum<br />

b. Bagaimanakah hubungan P-T secara matematis?<br />

3) Lengkapilah tabel di bawah ini.<br />

Suhu (T)<br />

0<br />

25<br />

50<br />

75<br />

100<br />

Volume(mL)<br />

7,32<br />

7,66<br />

8,66<br />

9,33<br />

10,00<br />

V 1 T 1 V 2 T 2<br />

400 mL 280 K … … 350 K<br />

0,606 L 300 K 0,404 L … ….<br />

… … 22 K 250 mL 365 K<br />

100 L … …. 125 mL 305 K<br />

4) Perhatikan gambar di samping. Terdapat dua keadaan<br />

balon yang dimasukkan dalam gelas kimia yang diisi air,<br />

keadaan A saat<br />

gelas kimia diisisekumpulan es dan<br />

keadaan B gelas kimia berisi airn mendidih. Berdasarkan<br />

dua keadaan itu, jelaskan perbedaan mikroskopis pada dua<br />

keadaan di samping!<br />

5) Coba temukan dan jelaskan bagaimana hukum Charles dapat menjelaskan prinsip<br />

kerja spirometer. Sprirometer yaitu alat yang digunakan untuk pengujian fungsi<br />

paru-paru.<br />

6) Sebuah volume 2,21 ml oksigen ini dikumpulkan di laboratorium pada suhu 25 ° C<br />

dan 740,2 mmHg. Setelah sehari, volume gas telah menjadi 2.15 mL dan barometer<br />

membaca tekanan udara tidak berubah, namun suhu berubah menjadi 17 ̊ C.<br />

Berapa Apakah ada molekul oksigen di lab mengalami kebocoran?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

64


7) Tiara telah membuat termometer yang mengukur suhu dengan<br />

cara mengompresi dan memperluas gas dalam piston, seperti<br />

gambar di samping. Tiara telah mengukur bahwa pada 1000̊ C<br />

volume piston adalah 20 L. Berapa suhu di luar jika volume<br />

piston 15L? Apakah termometer ini cocok dipakaian sebagai<br />

alat ukur cuaca?<br />

I.Persamaan Boyle –Gay Lussac<br />

Charles Pada bagian sebelumnya, kita telah menggunakan tiga hukum gas dalam sistem<br />

tertutup di mana salah satu dari tekanan, volume, atau suhu dari sampel gas diadakan<br />

konstan, dan dua diantaranya berubah.<br />

Bagaimana jika kita memandang sistem tertutup yang<br />

ketiga variabelnya berubah? Seperti pada sistem respirasi,<br />

pada gambar 88 di samping. Seperti, hukum Boyle<br />

menjelaskan sub-sistem respirasi tentang tekanan dan<br />

volume pada paru-paru saat bernapas, namun pada subsistem<br />

lainnya ada peningkatan suhu karena mengembang<br />

(peningkatan volume) paru-paru. Sehingga dalam sistem<br />

Gambar 88.<br />

pernapasan menggunakan tiga Hukum Gas.<br />

Sistem respirasi<br />

Jika dipandang secara keseluruhan pada sistem tertutup (saat jumlah molekul<br />

tetap) maka dari ketiga besaran P, V, T tidak ada yang konstan. Apakah kita dapat<br />

mengatasi suatu keadaan pada sistem yang ketiga variabelnya tidak ada yang konstan?<br />

Pada hukum Boyle : pV ∝ konstan<br />

p<br />

Pada hukum Gay-Lussac :<br />

∝ konstan<br />

T<br />

Pada Hukum Charles :<br />

V<br />

T konstan<br />

Maka ketiga persamaan di atas dapat kita tuliskan menjadi :<br />

pV ∝ T<br />

atau<br />

pV<br />

T ∝ konstan<br />

Dengan syarat sistem harus tertutup (jumlah molekul tetap), maka :<br />

p ↑, T ↑ ; V ↑, T ↑ ; dan p ↑, V ↓<br />

Karena ada ekspansi (pemberian energi)<br />

pada sistem tertutup di atas, maka sistem<br />

memiliki dua keadaan. Yaitu keadaan awal<br />

(P awal , V awal dan T awal ) dan keadaan akhir<br />

(P ak hir V akhir dan T akhir ), seperti diilustrasikan pada<br />

gambar 89 di samping.<br />

..........Pers 7<br />

Gambar 89. Perubahan P, V, T<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

65


Berdasarkan penjelasan dan gambar 89, maka persamaan 7 dapat dituliskan menjadi :<br />

P awal V awal<br />

T awal<br />

= P akhir V akhir<br />

T akhir<br />

Persamaan 8 di kenal sebagai hukum kombinasi gas/ persamaan Boyle-Gay Lussac<br />

atau Boyle-Charles.<br />

..........Pers 8<br />

Latihan Akhir Sub-Bab I<br />

1) Sebuah kapal selam penelitian yang kecil bervolume 1,2 x 105 L<br />

memiliki tekanan internal 1,0 atm dan suhu internal 150 ̊C. Jika<br />

kapal selam turun ke kedalaman di mana tekanan 150 atm dan<br />

suhu 30 ̊ C, berapa volume di dalam gas dalam kapal jika lambung<br />

kapal saat istirahat di bawah laut?<br />

2) Kantong udara (airbag) merupakan salah satu teknologi yang<br />

memanfaatkan sifat gas Argon. Dalam proses percoban dilakukan<br />

pada sampel 1,00 liter argon bersuhu 20,0 ° C. Kemudian<br />

tekanan diturunkan dari 720 mm Hg ke 360 mm Hg , sehingga<br />

terjadi ekspansi pada kantong udara menjadi 2,14 liter.<br />

Bagaimanakah suhu argon dalam konatong udara? Apakah itu<br />

berpotensi membakar kantong?<br />

3) Sebuah rompi apung (dig unakan dalam scuba diving) diisi dengan<br />

volume 1,3 liter pada tekanan 1 atmosfer (di permukaan di mana<br />

suhu adalah nyaman 300 K), berapa volume udara dalam rompi<br />

ketika penyelam menyelam ke kedalaman sekitar 60 kaki di mana<br />

suhu 20 o C dan tekanan 3 atmosfer? Apakah itu akan<br />

membahayakan penyelam?<br />

4) Coba telusuri bersama kelompokmu tentang prinsip kerja<br />

Turbocharging dan Intercollar pada mesin diesel<br />

J.Hukum Avogadro<br />

Pompa seperti gambar 90 di samping adalahi salah satu<br />

teknologi yang bermanfaat untuk mengisi atau meningkatkan<br />

volume udara seperti bola dan ban. Pada hukum Charles kita<br />

memahami volume dapat di tingkatkan dengan meningkatkan<br />

suhu, apakah peningkatan volume bola karena adanya<br />

penambahan jumlah molekul? Coba temukan jawabannya setalah<br />

mempelajari eksperimen di bawah ini.<br />

Gambar 90.Pompa Bola<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

66


Perhatikan eksperimen pada Gambar 91 yang<br />

melibatkan dua tabung kecil yang mereaksikan es kering<br />

(CO 2 padat) yang masing-masing tabung dilengkapi<br />

dengan pemasangan piston silinder yang elastis yang<br />

memungkinkan perunahan volume, sehingga P atm = P gas .<br />

Gambar 91 dan 92 terdiri atas dua percobaan dengan<br />

prosedur dan tekanan yang sama, yang<br />

membedakannya hanya jumlah zat (dalam satuan mol)<br />

CO 2 yang direaksikan.<br />

Gambar 93 CO 2 padat (es kering)<br />

91a<br />

91b<br />

92a<br />

92b<br />

Gambar 91.91a. Volume saat 4,4 garam es CO 2 Gambar 92. 92a. Volume saat 8.8 gram es CO 2<br />

91b. Volume saat 4,4 gr CO 2 sudah menyublim 92b. Volume4,4 gram CO 2 sudah menyublim<br />

Pada gambar 91a dan 92a saat zat (4,4 gr dan 8,8 gr) unsur CO 2 pada suhu -<br />

78,5 ̊ C, sehingga masih dalam bentuk padat sering disebut es kering, seperti gambar<br />

93 di bawah. Kemudian pada gambar 91b dan 92b, suhu unsur CO 2 ditingkatkan<br />

sehingga unsur CO 2 dalam ruang tertutup berubah menjadi gas. Gas CO 2 Ketika<br />

dimasukkan dalam tabung amati perubahan piston(pergerakan piston menunjukkan<br />

perubahan volume), pada gambar 91b kita dapat mengamati ruang yang tempati gas<br />

CO 2 (volume) adalah setengah ruang tabung. Selanjutnya pada gambar 92b, kita<br />

dapat mengamati ruang yang tempati 8,8 gr gas CO 2 adalah seluruh bagian tabung.<br />

Penyelidikan di atas pertama kali ditemukan oleh<br />

Amedeo Avogadro (1856-1956), yang dikenal sebagai<br />

Hukum Avogadro. Avogadro menyatakan :<br />

―Pada suhu (T) tetap dan tekanan (P), volume (V)<br />

yang ditempati ogas berbanding lurus dengan<br />

jumlah molekul gas (N)‖<br />

Gambar 93. Amedeo Avogadro<br />

(1856-1956<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

67


Secara matematis kesimpulan di atas dapat dituliskan sebagai berikut :<br />

V ∝ N<br />

P dan T konstan<br />

Dengan, N = jumlah molekul (molekul); (K); V = volume (Liter), C 5 =konstanta.<br />

Berdasarkan persamaan 9, kita dapat memperololeh hubungan :<br />

V<br />

N = konstan = C 3 atau V = konstan. (N)<br />

Artinya pada saat tekanan (P) dan suhu (T) tetap, maka V ↑ , N ↑ dan V ↓, N ↓,<br />

sehingga persamaan 9 dapat ditulis menjadi :<br />

V 1<br />

N 1<br />

= V 2<br />

N 2<br />

Kita tidak dapat melihat molekul-molekul gas karena ukurannya sangat kecil dan<br />

jarak antar molekulnya terpisah sangat jauh. Sehingga kita membutuhkan satuan<br />

untuk menyatakan jumlah molekul yaitu dalam satuan mol dilambangkan dengan (n).<br />

Mol<br />

adalah jumlah atom dalam elemen carbon-12 seberat 12 g. Berdasarkan<br />

eksperimen avogadro menyatakan terdapat 6,02 × 10 23 molekul dalam 1 mol itu<br />

terdapat, kemudian bilangan ini disebut bilangan avogadro (N A ). Maka, kita dapat<br />

merumuskan :<br />

mol (n) =<br />

jumlah partikel<br />

6,02×10 23<br />

N A<br />

Sebagai bentuk analogi untuk meningkatkan<br />

=<br />

jumlah partikel<br />

pemahaman tentang hubungan mol dan jumlah<br />

partikel, perhatikan Gambar 94 di samping .Misal 1<br />

mol unsur Cu (tembaga) bermassa 63,5 gram adalah<br />

sama dengan 1 mol HgO yang bermassa 216,59 gram<br />

syaratnya tekanan dan suhu yang sama (pada keadaan<br />

STP T=273 K dan P=1 atm),<br />

Ini artinya, jumlah<br />

molekul Cu dan HgO (dalam 1 mol) adalah sama<br />

banyaknya, yang membedakan hanya massa molekul<br />

Cu dan HgO (lihat tabel periodik untuk massanya).<br />

Gambar 95 Grafik Volume-mol<br />

Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh<br />

Avogadro, maka kita dapat menggambarkan<br />

grafik hubungan jumlah molekul (dalam satuan<br />

mol) dengan volume (L) pada suhu dan tekanan<br />

konstanseperti gambar 95 di samping. Volume<br />

terletak pada sumbu-y dan jumlah mol terletak<br />

pada sumbu-x.<br />

..........Pers 9<br />

..........Pers 10<br />

Gambar 94. 1 mol Cu=1 mol HgO<br />

pada keadaan standar (STP)<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

68


Penyelidikan pada gambar 91 dan 92 di<br />

atas, secara nyata kita tidak bisa lagi<br />

mengamati wujud gas CO2, secara mikroskopis.<br />

Karena sifat molekul gas bergerak secara<br />

homogen ke seluruh ruangan, maka molekulmolekul<br />

gas CO2 dianalogikan tersebar merata<br />

dalam piston, amati gambar 96 di samping.<br />

96a 96b<br />

Kerapatan molekul pada gambar 96 adalah<br />

Gambar 96 Kerapatan molekul gas<br />

sama, suhu dan tekanan dijaga konstan,<br />

59a. 4,4 gr; 59b.8,8 gr<br />

sehingga jumlah molekul gas yang menyebabkan volumenya berbeda.<br />

Melalui percobaan di atas dan tinjauan mikroskopis di atas, kita dapat<br />

memahami prinsip kerja pompa dalam memasukkan udara dalam bola. Tabung pompa<br />

berbentuki piston (elastis bergerak ke atas dan ke bawah karena adanya tekanan)<br />

udara (gas) dimasukkan ke dalam ban melalui piston hingga volume ban membesar.<br />

Selain kegiatan memompa, kita juga dapat memahami Hukum Avogadro<br />

misalnya saat kita meniup balon. Secara mikroskopis, saat kita meniup balon itu<br />

artinya kita sedang memasukkan udara dalam balon melalui mulut, hal ini terbukti dari<br />

frekuensi kita menarik nafas lebih banyak saat meniup balon.<br />

Saat kita menarik nafas udara masuk<br />

melalui hidung dan kita hembuskan ke dalam<br />

balon, diilustrasikan pada gambar 97 di samping.<br />

Balon akan semakin membesar ketika semakin<br />

banyak kita menghembuskan balon, tampak pada<br />

Gambar 97 Meniup balon proses<br />

gambar di samping, molekul berwana merah memasukkan molekul gas ke balon<br />

adalah molekul gas yang baru masuk akibat<br />

hembusan terakhir.<br />

Secara mikroskopis amati gambar 98 di bawah ini, terdapat penambahan jumlah<br />

molekul gas pada gambar 98b.<br />

Gambar 98. Keaadan molekul gas 99a.awal sebelum ditambah 99b.Saat di tambah, 99c.Akhir<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

69


Bila di bandingkan keadaan mikroskopis gas pada<br />

gambar 99A dan 99B, seperti gambar 100 di samping,<br />

Dapat dianalogikan terjadi lebih banyak tumbukan<br />

antar molekul pada keadaan akhir (C) dibandingkan<br />

tumbukan pada keadaan awal (A), karena setiap<br />

molekul ingin mempertahankan keadaanya sehingga<br />

meningkatkan ruang gerak molekul gas secara<br />

makroskopis kita mengamati adanya perubahan Gambar 100 Ruang gerak molekul<br />

sebanding dengan jumlah molekul gas<br />

volume.<br />

Hubungan volume yang berbanding lurus dengan jumlah gas dapat menjelaskan<br />

berbagai fenomena ilmiah seperti (bernapas), pemanasan global dan sebagai hukum<br />

dasar dalam mengembangkan teknologi dalam upaya memenuhi kebutuhan, bidang<br />

pangan (misal pembuatan roti), mari kita tinjau penjelasannya.<br />

Secara global, Hukum avogadro dapat<br />

menjadi hukum yang menjelaskan fenomena<br />

meningkatnya volume carbon di atmosfer.<br />

Seperti yang dijelaskan oleh gambar 101,<br />

banyaknya pembakaran dan kegiatan<br />

manusia di bumi yang menghasilkan gas<br />

karbon, seperti proses membakar sampah,<br />

asap kendaraan, asap pabrik menyebabkan<br />

Gambar 101. Pembakaran Meningkatnya<br />

menumpuknya volume gas karbon di<br />

volume gas karbon di atmosfer<br />

atmosfer.<br />

Pada teknologi, pada sistem kerja siklus Otto pada ruang bakar amati gambar 102<br />

di samping, ruang bakar menjadi tempat bercampurnya bensin dan udara. Pada mobilmobil<br />

misalnya, proses masuknya<br />

udara (oksigen) dapat dijelaskan<br />

dengan Hukum Avogadro. Udara<br />

dapat masuk ke ruang bakar<br />

karena rendahnya konsentrasi<br />

udara di dalam ruang bakar<br />

setelah pembakaran, menyebabkan<br />

udara masuk dan meningkatkan<br />

Gambar 102.Udara yang masuk di ruang bakar<br />

volume udara dalam ruang bakar,<br />

meningkatkan volume ruang bakar<br />

sebagai udara yang masuk dapat<br />

digunakan siklus untuk proses pembakaran selanjutnya.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

70


Hukum avogadro juga dimanfaatkan dalam<br />

perhitungan banyaknya nitrogen yang harus<br />

dimampatkan dalam inflator. Air bag dapat<br />

melindungi pengemudi dan penumpang pada bagian<br />

kepala dan dada agar tidak terbentur setir/kemudi<br />

saat terjadi tabrakan. Air bag terbagi atas air bag Gambar 103. Air bag pada bagian<br />

stir dan samping<br />

dari stir dan air bag samping, seperti gambar 103.<br />

Prinsip kerja air bag stir amati gambar 104, ketika kontrol modul sudah yakin<br />

telah terjadi tabrakan parah, modul akan mengirim sinyal ke squib inflater (perangkat<br />

listrik) yang memiliki kabel jembatan tipis, amati gambar 104 di bawah ini.<br />

Timbul aliran listrik melalui kabel, sehingga<br />

kabel menjadi panas. Panas itu kemudian membakar<br />

propelan airbag yang terbuat dari natrium azida.<br />

Natrium azida adalah bahan bakar yang dapat dengan<br />

cepat terbakar dan menghasilkan gas nitrogen yang<br />

banyak. Gas nitrogen itu kemudian mengalir melalui<br />

Gambar 104. Bgaian-bagian Air<br />

filter dan mengisi airbag yang terbuat dari nilon.<br />

bag pada stir<br />

Air bag bagian samping menggunakan gas<br />

simpanan yang terdiri atas silinder terisi 3000-4000 psi gas argon terkompresi<br />

(compressed argon gas). Kontrol modul memberi sinyal ke inflator yang<br />

melelehkan bladder kecil dalam silinder itu, kemudian Gas argon mengisi airbag.<br />

Gambar 105. Proses kerja air bag pada stir mobil dari kantong mulai mengembang hingga mengempes<br />

kembali<br />

Setelah kepala anda membentur airbag yang terisi nitrogen, airbag mulai<br />

mengempis dengan mengeluarkan gas melalui lubang-lubang kecil. Awan asap yang<br />

memenuhi kendaraan sebenarnya adalah tepung jagung atau bedak talkum (talcum<br />

powder), yang digunakan untuk mencegah airbag lengket menempel ketika terlipat<br />

didalam. Nitrogen yang dikeluarkan melalui lubang-lubang kecil itu tidak berbahaya<br />

(nitrogen 78% dari udara yang biasa kita hirup). Anda hanya perlu membuka pintu atau<br />

jendela agar gas dan asap dapat keluar.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

71


Latihan Akhir Sub-Bab J<br />

1) Coba temukan beberapa contoh penerapan dari hukum Avogadro pada berbagai<br />

fenomena ilmiah dan teknologi, jelaskan!<br />

2) Berikut data hasil penyelidikan hubungan mol dan<br />

volume pada suhu dan tekanan tetap :<br />

Berdasarkan tabel di samping, tentukan :<br />

a. Variabel bebas dan variabel terikat<br />

b. Gambarlah grafik hubungan jumlah molekul dan<br />

volume gas<br />

3) Lengkapi tabel di bawah ini.<br />

Unsur Massa unsur Mol unsur Jumlah atom unsur<br />

Silicon 0,307 kg ................. .................<br />

Boron ................. 8,71 mol<br />

Magnesium ................. ................. 3,79 × 10 26 atom<br />

Aluminium 6,82 × 10 −2 kg ................. .................<br />

Carbon ................. 5,78 mol .................<br />

4) Saat kita memompa bola, maka kita akan mengamati perubahan permukaan bola<br />

dari yang awalnya kempis kemudian menjadi gembung. Secara mikroskopis, ada<br />

udara yang dimasukkan dalam bola. Maka, dari manakah sumber udara (gas) yang<br />

dimasukkan saat memompa? Apakah udara (gas) yang dimasukkan oleh pompa<br />

perlu diisi ulang? Coba temukan jawabannya.<br />

5) Misalkan Jika semua O2 ini dikonversi menjadi ozon (O3) pada suhu dan tekanan<br />

yang sama, apa yang akan menjadi volume ozon?<br />

6) Jika Tiara mengisi balon dengan 5,2 mol gas dan menciptakan balon dengan volume<br />

23,5 liter, maka berapa banyak mol yang dibutuhkan Tiara agar memiliki volume<br />

14,9 liter dimana balon pada suhu dan tekanan yang sama?<br />

7) Jika 5,00 g gas O2 ditempatkan dalam tangki yang berkapasitas 7,20 L pada suhu<br />

dan tekanan tertentu, berapa volume tangki yang dibutuhkan 15,0 g O 2<br />

memiliki kondisi yang sama?<br />

agar<br />

8) Jika terdapat 4.0 g gas helium dalam tabung yang bervolume 22,4 L pada 0 o C dan<br />

tekanan 1,0 atm yang akan digunakan sebagai pengisi balon gas, berapa volume<br />

yang balon jika diisi dengan 0.5 g agar memiliki untuk kondisi yang sama seperti<br />

dalam tabung?<br />

9) Gas oksigen pada suhu 27 oC memiliki volume 20 liter dan tekanan 2 x 105 N/m2.<br />

Berapakah volume gas ketika tekanannya 16 x 104 N/m2 dan suhunya 47 oC ?<br />

Mol<br />

1,3 2,88<br />

1,7 3,78<br />

2,1 4,69<br />

2,5 5,49<br />

2,9 6,48<br />

Volume (L)<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

72


K.Persamaan Gas Ideal<br />

Setelah memahami hukum Boyle- Gay Lussac<br />

dan memahami karakteristik gas ideal. Dapatkah<br />

kita membuat pernyataan matematika tunggal<br />

yang menggambarkan hubungan Hukum Boyle-<br />

Gay Lussac dengan jumlah mol gas? Jawabannya<br />

bisa, tapi persamaan ini hanya berlaku untuk gas<br />

ideal atau gas nyata yang mendekati ideal.<br />

Perhatikan gambar 105 di samping. Berdasarkan<br />

hukum Boyle-Gay Lussac dan hukum Avogadro :<br />

PV ∝ NT<br />

.........Pers 11<br />

Agar tanda sebanding (∝) dapat menjadi sama dengan (=), perlu suatu konstanta<br />

yang nilainya selalu tetap dan berlaku untuk semua jenis gas ideal. Sehingga<br />

persamaan di atas menjadi :<br />

PV = (konstanta)NT<br />

Berdasarkan hasil eksperimen telah ditemukan oleh Bolzman, nilai konstanta<br />

yaitu 1.380×10−23 J/K, untuk menghargai penemuannya konstanta itu dinamakan<br />

konstanta Bolzman, dilambangkan dengan k.<br />

Sehingga persamaan 11 menjadi :<br />

PV = NkT<br />

Jika jumlah molekul (N) pada gas ideal dinyatakan dalam mol (n), dan kita telah<br />

mengetahui N = nN A , maka bila di subtitusikan dalam persamaan gas ideal menjadi :<br />

PV = (nN A ) kT<br />

dengan, (N A ) k = R Sehingga persamaan 13 menjadi :<br />

PV = nRT<br />

Gambar 105. Persamaan gas ideal<br />

berdasarkan Hukum Gas<br />

.............Persamaan 12<br />

.............Persamaan 13<br />

.............Persamaan 14<br />

Secara kuantitatif, gas ideal adalah gas yang perbandingan :<br />

pV<br />

nT = R<br />

n =<br />

Jika mol dinyatakan dalam besaran massa gas (kg), dengan mensubtitusi<br />

massa zat (kg )<br />

= m ,<br />

berat mole kul ( kg maka persamaan gas ideal menjadi :<br />

mol ) M<br />

PV = ( m M )RT<br />

Secara matematis kita dapat menemukan konstanta gas dengan mengkondisikan<br />

gas dalam keadaan STP (Standard Temperature and Pressure) yaitu pada 1 mol; T=<br />

273 K ; P= 1 atm ; dan V =22,4 liter (dm3). Nilai R bergantung pada satuan P,V dan T<br />

.Perhatikan tabel 7 di bawah, nilai R untuk satuan yang berbeda.<br />

.............Pers 15<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

73


Tabel 7. Tabel tetapan nilai R untuk berbagai satuan<br />

Satuan R Nilai R Satuan P Satuan V Satuan T Satuan n<br />

atm L/mol K 0,0821 atm L K mol<br />

Pa L/mol K 8,314 Pa L K mol<br />

mmHg L/mol K 62,4 mmHg L K mol<br />

Nilai R ditemukan dari memasukkan nilai P,V,T dan mol pada persamaan umum<br />

gas di atas. Berdasarkan tabel 7 misalkan pada keadaan STP : tekanan (Pa); Volume<br />

(L); suhu K, makan konstanta R dapat dihitung :<br />

R = pV<br />

nT = 1,013 × 105 Pa . (0,0224 L)<br />

= 8, 314<br />

1 mol . (273 K)<br />

Pa L<br />

mol<br />

Maka disimpulkan persamaan umum gas dinyatakan dalam tiga formulasi, yaitu :<br />

Ketiga persamaan di atas disebut persamaan umum gas ideal . Kita gunakan kata<br />

―ideal‖ karena gas nyata ini mendekati suhu kritis dan tekanan kritis . Jika gas nyata<br />

yang dianggap tidak ideal dianalisis dengan persamaan di atas maka akan ditemukan<br />

penyimpangan. Tetapi penyimpangan gas nyata terhadap persamaan gas ideal pada<br />

tekanan sedang (tidak begitu besar) dan juga pada suhu yang tidak terlalu mendekati<br />

suhu gas itu mengembun menjadi cairan (perubahan wujud). Artinya Hukum gas dan<br />

dan persamaan gas ideal berlaku pada gas nyata secara pendekatan dan bukan<br />

merupakan hukum dasar.<br />

Setelah memahami persamaan<br />

umum gas ideal, kita dapat meninjau<br />

sistem pernapasan adalah proses<br />

dimana kita menarik udara ke dalam<br />

paru-paru kita sehingga tubuh kita<br />

untuk dapat mengambil oksigen dari<br />

udara. Mari kita menerapkan hukumhukum<br />

gas untuk bernapas,<br />

pertahtikan gambar 106 di bawah.<br />

Masuknya udara saat kita<br />

bernapas karena diafragma (otot di<br />

bawah paru-paru) yang bergerak ke<br />

Gambar 106. Sistem respirasi<br />

bawah untuk mengurangi tekanan di<br />

paru-paru, yang menyebabkan udara luar untuk terburu-buru untuk mengisi volume<br />

yang bertekanan lebih rendah.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

74


Sehingga, diagfragma mendorong paru-paru sehingga meningkatkan tekanan di<br />

dalam paru-paru dan memaksa udara bertekanan tinggi keluar. Perbedaan tekanan<br />

antara bagian dalam paru-paru dan udara luar, dalam kondisi normal, perbedaan<br />

tekanan itu hanya 1 atau 2 torr.<br />

Saat bernapas normal volume paru-paru kita berkapasitas sekitar 0,50 L pada<br />

suhu kamar sekitar 22 ° C=295 K. Dengan tekanan normal menjadi 1,0 atm, dengan<br />

menganggap gas yang kita hirup gas ideal, maka kita dapat menghitung banyak mol<br />

udara (n) yang kita hirup untuk setiap bernapas, yaitu :<br />

PV = nRT<br />

1.0 atm 0.50 L = n 0.08205 L ⋅ atm mol ⋅ K 295 K<br />

1.0 atm 0.50 L<br />

n =<br />

0.08205 L⋅atm mol ⋅K 295 K<br />

n = 0.021 mol<br />

Jadi sekali bernapas, kita menghirup napas sekitar ± 0,021 mol, atau sekitar 0,6<br />

gram udara untuk sekali nafas. Ini tidak banyak, tetapi cukup untuk kita tetap hidup.<br />

Latihan Akhir Sub-Bab K<br />

1) Gunakan kata-kata mu sendiri untuk menjelaskan hukum utama dari teori kinetik<br />

gas.Bagaimana ketiga hukum ini membantu kita untuk mendeskrisikan properti gas,<br />

tekanan gas dan kenapa tekanan gas meningkat saat suhu juga ditingkatkan?<br />

2) Udara dalam paru-paru seorang anak terdiri dari 0.177 mol partikel gas (udara)<br />

pada suhu 310 K dan bertekanan 101,3 tekanan kPa. Berapakah volume udara?<br />

3) Sebuah panci memiliki volume 8 liter dirancang untuk menahan tekanan hingga 100<br />

atm. Jika terdapat 1,5 kg uap air di dalam boiler, berapakah besar suhu maksimum<br />

uap air dalam panci agar tidak meledak?<br />

4) Diketahui sebuah tangki dengan kapasitas 10.000 liter berisi gas hidrogen pada<br />

tekanan 10 atm dan bersuhu 270 C. Tangki tersebut bocor sehingga tekanannya<br />

menjadi 8 atm. Hitunglah banyaknya gas hidrogen yang keluar?<br />

5) Tabung aerosol akan meledak jika bertekaanan lebih besar dari 37 × 10 5 Pa .<br />

Sebuah botol terbakar di api unggun dengan volume 1,0 liter yang menyimpan 2 mol<br />

gas, dan suhu api unggun adalah 150 C, berapa tekanan di dalam tabung<br />

itu?Apakah tabung akan meledak?<br />

6) Suatu gas sampel yang mengandung 0.300 mol helium pada tekanan 900. torr<br />

didinginkan sampai 15◦C. berapa volume akan gas menempati kondisi ini?<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

75


L.Mikroskopis Molekul Gas Ideal<br />

Dalam bagian sebelumnya kita telah membahas sifat-sifat makroskopis gas nyata<br />

yang dikategorikan gas ideal (bersuhu tinggi dan bertekanan rendah) dalam hal ini kita<br />

sebut gas ideal.. Pada bagian ini kita akan mencoba memahami tekanan dan suhu<br />

secara mikrokopis (meninjau gerak atom-atom). Kita akan coba menemukan persamaan<br />

umum gas dengan menerapkan ilmu dinamika pada tingkat atom atau molekul<br />

penyusun zat gas yang disebut juga sebagai Teori Kinetik Gas.<br />

1. Asumsi-Asumsi Molekul Gas ideal<br />

Teori kinetik gas didasarkan atas beberapa asumsi molekul penyusun gas adalah<br />

molekul gas ideal sehingga ada beberapa asumsi pada molekul gas ideal, yaitu :<br />

a. Jumlah molekul sangat banyak, misal dalam 1 m 3 udara terdapat 10 18 molekul.<br />

b. Molekul-molekul bergerak acak dan patuh pada<br />

gerak Newton. ―acak‖ maksudnya molekul<br />

mempunyai kemungkinan yang sama untuk<br />

bergerak ke segala arah dengan kecepatan yang<br />

bervariasi,amati Gambar 110.<br />

Untuk memudahkan kita menganalisis gerak<br />

molekul kita dapat menggunakan koordinat ruang Gambar 109.Molekul gas<br />

pada sumbu x, y dan z sebagai acuanya,<br />

sebagai benda titik<br />

c. Gas ideal dipertimbangkan sebagai suatu zat tunggal/titik.<br />

Amati Gambar 110, jarak antar partikel gas ideal jauh lebih besar dibandingkan<br />

diameter molekulnya (molekul gas sangat kecil) sekitar 3 × 10 −10 meter,<br />

diilustrasikan seperti gambar 110.<br />

Gambar 110.Jarak antar molekul gas lebih besar dari jari-jari nya<br />

Berdasarkan gambar 110, ini berarti ruang yang ditempati gas ideal<br />

dapat dianggap ruangan kosong dan gaya tarik menarik antar molekul dapat<br />

dianggap nol, Ini Artinya molekul gas ideal dapat dianggap sebagai benda titik.<br />

d. Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna antara sesama molekul<br />

dan atau dengan dinding wadah. Tumbukan lenting sempurna untuk semua<br />

tumbukan partikel dengan dinding wadah dari berbagai arah, baik arah vertikal,<br />

horizontal dan miring seperti diilustrasikan pada Gambar 111 di bawah ini.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

76


Gambar 111.Terjadi tumbukan lenting sempurna antara molekul gas dan dinding wadah dari<br />

berbagaii arah (mendatar, tegak dan miring)<br />

Pada semsester sebelumnya kita sudah mempelajari berbagai tumbukan, untuk<br />

tumbukan lenting sempurna nilai energi kinetik (E k ) molekul adalah kostan. Karena<br />

nilai (E k =0), maka gaya-gaya antar molekul dapat diabaikan, kecuali suatu<br />

tumbukan berlangsung sangat singkat.<br />

2. Distribusi Kecepatan Molekul<br />

Wadah makroskopik diisi dengan gas dan diberi tekanan standar berisikan<br />

sejumlah besar partikel (atom atau molekul),<br />

seperti gambar 112 di samping. Amati, partikelpartikel<br />

itu berada pada jumlah tetap, kemudian<br />

bergerak secara acak dan bertabrakan lenting<br />

sempurna dengan satu sama lain dan dengan<br />

dinding wadah.<br />

Gambar 112..Partikel dalam wadah<br />

Dalam waktu satu detik, sebuah partikel mengalami banyak tabrakan dan<br />

masing-masing mengubah kecepatan partikel dan arah gerak. Sebagai hasilnya, atom<br />

atau molekul memiliki kecepatan dan arah berbeda-beda,<br />

amati tanda panah pada gambar 113. Ukuran perbedaan<br />

panjangnya tanda panah menandakan perbedaan kecepatan<br />

molekul gas. Berdasarkan gambar di samping, maka<br />

memungkinkan kita untuk bicara tentang kecepatan partikel<br />

rata-rata pada suatu saat tertentu. Kecepatan partikel<br />

berbeda-beda, ada beberapa partikel yang memiliki<br />

Gambar 113. Kecepatan<br />

partikel beragam kecepatan kurang dari, beberapa mendekati dan beberapa<br />

lebih besar dari rata-rata.<br />

Untuk kondisi kerapatan gas rendah, distribusi kecepatan dalam sekumpulan<br />

banyak molekul pada suhu konstan dihitung oleh Maxwell. Maxwell menemukan grafik<br />

distribusi kecepatan molekul gas Oksigen, amati pada Gambar 114 di bawah ini.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

77


Gambar 114.distribusi kecepatan gas Oksigen<br />

Kurva di atas menggambarkan distribusi kecepatan untuk gas oksigen pada dua<br />

suhu 300K (kurva biru) dan 1200 K (kurva merah). Ketika temperatur adalah 300K,<br />

kemungkinan kecepatan maksimum adalah 400 m/s. Pada suhu 1200K, kemungkinan<br />

kecepatan paling besar adalah 800 m/s. Berdasarkan kurva di atas hanya sedikit<br />

jumlah partikel dengan kecepatan maksimum.<br />

Keberagaman kecepatan partikel ini menjadi pertimbangan dalam merancang<br />

suatu alat/ teknologi. Kecepatan partikel tidak dapat kita amati secara langsung,<br />

namun kita dapat mengetahuinya dengan mengaitkannya dengan besaran makroskopis<br />

yang dapat terukur, seperti suhu.<br />

Latihan Akhir Sub-Bab L<br />

Berikut ini terdapat grafik penyebaran kecepatan molekul berbagai jenis gas dalam<br />

ruang tertutup.gas dan kecepatan molekul.<br />

Berdasarkan grafik di atas, maka tentukan :<br />

1. Tentukan molekul gas apa yang memiliki kecepatan maksimum paling besar.<br />

2. Tentukan molekul gas apa yang memiliki energi kinetik terbesar?<br />

3. Molekul gas apa yang jika berada dalam jumlah ,tekanan dan volume ruang yang<br />

sama, akan meningkatkan suhu ruangan paling tinggi? Jelaskan!<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

78


4. Molekul gas apa yang jika berada dalam jumlah, tekanan dan volume ruang yang<br />

sama, akan menyebabkan suhu ruangan paling dingin? Jelaskan!<br />

M.Tekanan Makroskopis dan Mikroskopis<br />

Sebelumnya kita sudah mengetahui gas memiliki molekul-molekul yang berjarak<br />

cukup jauh, sehingga tidak tampak oleh mata. Kita juga sudah memahami bagaimana<br />

besaran makroskopis gas menjelaskan perilaku gas dalam sistem tertutup. Banyak<br />

teknologi yang dikembangkan dengan menggunakan perilaku gas, namun teknologiteknologi<br />

itu memperhitungkan perilaku mikroskopis molekul gas. Seperti pada mesin<br />

diesel yang digunakan di kereta, pada gambar 115 di bawah ini<br />

Gambar 114. Kereta menggunakan mesin diesel dann memperhitungkan<br />

keefektifan pembakaran<br />

Selain itu,perlu juga memperhitungkan kecepatan udara dalam motor bakar dan<br />

banyaknya bahan bakar yang digunakan. Agar terjadi proses pembakaran sempurna<br />

dengan energi keluaran yang besar.<br />

Hukum gas ideal yang telah kita pelajari tidak memberikan wawasan tentang<br />

bagaimana pengaruh kecepatan dan massa molekul gas (mikroskopis) dengan tekanan,<br />

volume dan suhu (besaran makroskopis). Pada bagian ini kita akan menyelidiki<br />

hubungan besaran mikroskopis dan makroskopis, yang disebut juga Persamaan Teori<br />

Kinetik Gas. Teori kinetik gas menjelaskan tentang rata-rata energi per-partikel<br />

(energi ekipartisi) dan energi dalam gas serta kecepatan efektif molekul gas.<br />

1. Tekanan Molekul Gas<br />

Pada bagian ini kita akan mencoba mencari hubungan besaran mikroskopis dan<br />

makroskopis melalui tekanan yang diberikan oleh molekul-molekul penyusun gas<br />

terhadap dinding wadahnya. Kita dapat menyelidikinya melalui konsep dinamika gerak<br />

molekul (hukum Newton) sebagaimana bagan di bawah ini:<br />

Hukum 2 Newton ( F = ma)<br />

Hukum 3 Newton ( F aksi = F reaksi )<br />

Hukum Gas Ideal (PV = nRT)<br />

Teori<br />

Kinetik Gas<br />

Energi ekipartisi<br />

Kecepatan Efektif<br />

Energi Dalam<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

79


Mari kita temukan persamaan Teori Kinetik pada molekul gas, melalui serangkaian<br />

analogi di bawah ini. Jika bola dilempar ke dinding, itu akan memberikan gaya pada<br />

dinding, seperti gambar di samping. Setiap partikel gas<br />

melakukan hal yang sama, kecuali ketika massanya lebih<br />

kecil, ia akan memiliki kecepatan yang lebih besar. Karena<br />

jumlah partikel sangat banyak maka molekul gas sering<br />

menumbuk/memantul ke dinding, dampaknya dari masingmasing<br />

partikel secara terus menerus sebagai kekuatan<br />

dan membagi besarnya gaya ini dengan luas dinding<br />

kemudian disebut tekanan.<br />

Gambar115. Molekul-molekul<br />

―Tekanan yang diberikannya gas disebabkan<br />

gas (N) menumbuk dinding<br />

oleh tabrakan molekul dengan dinding wadah‖.<br />

Untuk menghitung gaya yang diberikan oleh molekul<br />

gas pada dinding, pertimbangkan ini adalah molekul<br />

gas ideal yang terdiri atas N partikel dalam wadah<br />

yang berbentuk kubus yang sisinya memiliki panjang L.<br />

Ingat tumbukan molekul dengan dinding adalah<br />

tumbukan lenting sempurna (tidak ada perubahan<br />

energi), hanya arahnya yang berbeda. Ingat pula,<br />

tumbukan itu berkaitan massa dan kecepatan molekul<br />

(momentum= mv) seperti gambar 116 di samping,<br />

Gambar116. Tumbukan elastis<br />

sempurna<br />

Gambar117. Tumbukan elastis<br />

sempurna<br />

Perhatikan gambar di samping, fokuskan<br />

perhatian pada satu partikel yang bermassa m,<br />

kemudian menumbuk dinding kanan lurus, dan<br />

memantul lurus kembali dengan elastis. Saat<br />

mendekati dinding, partikel memiliki kecepatan + v<br />

dan memiliki momentum + mv. Partikel memantul<br />

memiliki kecepatan yang sama, hanya arahnya yang<br />

berbeda yaitu kecepatan −v dan momentum −mv,<br />

perjalanan ke dinding kiri, memantul lagi dan<br />

kepalanya kembali ke kanan. Waktu (t) antara<br />

tabrakan dengan dinding kanan ke kiri adalah<br />

bolak balik, jarak menjadi (2L ) dibagi dengan<br />

kecepatan partikel tetap, sehingga t = 2L/v.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

80


Berdasarkan hukum II Newton, dalam bentuk teorema impuls-momentum, gaya<br />

rata-rata yang diberikan pada partikel dengan dinding ini diberikan oleh perubahan<br />

dalam momentum partikel per satuan waktu :<br />

Gaya rata − rata impuls =<br />

=<br />

Momentum akhir−momentum awal<br />

waktu antara berturutan<br />

−mv − +mv<br />

2L/v<br />

= −mv2<br />

L<br />

Berdasarkan hukum 3 newton, tentang gaya akasi dan reaksi, seperti gambar<br />

118. Molekul memberi gaya pada dinding (panah merah)<br />

akibatnya bola terpantul (panah hijau atas). Gaya yang<br />

diterapkan pada dinding dengan sama besarnya dengan<br />

nilai impuls, hanya berlawanan arah yaitu ( +mv 2 /L).<br />

Besarnya F untuk gaya total yang bekerja pada<br />

dinding kanan adalah sama dengan jumlah partikel yang<br />

bertabrakan (N) dengan dinding selama waktu (t)<br />

dikalikan dengan gaya rata-rata yang diberikan oleh<br />

setiap partikel.<br />

Gambar118. Molekul menumbuk<br />

dinding dengan gaya F<br />

F = N m v 2<br />

..........Pers 17<br />

3 L<br />

N mv 2<br />

P = F A = F L 2 =<br />

3 L<br />

L 2 = N mv 2<br />

3 L 3<br />

P = N mv 2<br />

atau PV = N mv 2<br />

..........Pers 18<br />

3 V<br />

3<br />

P = 2N mv 2<br />

atau PV = 2 N 1 3 2V<br />

3 2 mv2 = 2 N. E 3<br />

k<br />

PV = N mv<br />

3 2 atau PV = 2 N. E 3<br />

k<br />

..........Pers 19<br />

Selama N partikel pindah secara acak dalam tiga dimensi, sepertiga dari mereka<br />

rata-rata menyerang dinding kanan selama waktu t. Sehingga, gaya totalnya adalah :<br />

Maka besarnya tekena yang diberikan oleh gaya (F) adalah :<br />

Dengan L 3 adalah volume kubus (V), maka L 3 = V dan persamaan menjadi :<br />

Dengan mv 2 adalah energi kinetik, E k = 1 2 mv2 , maka persamaan menjadi :<br />

..........Pers 16<br />

Jadi secara mikroskopis dan makroskopis gas dihubungkan oleh persamaan berikut :<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

81


2. Teorema Ekipartisi Energi<br />

Bila dihubungkan persamaan 19 dengan persamaan umum gas ideal, PV = NkT,<br />

maka besarnya energi kinetik partikel dalam besaran makroskopis adalah :<br />

PV = 2 3 N. E k dan PV = NkT<br />

Bila PV di subtitusikan menjadi : NkT = 2 3<br />

N. E k<br />

E k = 3 2<br />

kT<br />

..........Pers 20<br />

Persamaan 20 ini memiliki arti bahwa, energi kinetik translasi rata-rata dari<br />

molekul dalam gas berbanding lurus dengan temperatur mutlak . Maksudnya, semakin<br />

tinggi suhu maka semakin besar pula energi kinetik molekul gas. Hubungan suhu dan<br />

kecepatan molekul ini di beri nama Teorema Ekipartisi Energi.<br />

Setelah kita memahami teorema ekipartisi energi, maka ada banyak fenomena<br />

alam yang dapat kita jelaskan. Seperti fenomena mencairnya es di kutub utara.<br />

Perubahan wujud zat dari padat ke cair disebabkan adanya perubahan temperatur<br />

hingga mencapai titik lebur, dan jika temperatur terus ditingkatkan hingga mencapai<br />

titik uap maka zat akan berubah menjadi gas.<br />

Fenomena mencairnya es di kutub utara ini, disebabkan oleh meningkatnya suhu<br />

bumi akibatnya ada pemanasan global. Pemanasan global disebabkan oleh<br />

meningkatnya gas-gas rumah kaca yang ada di atmosfer, sehingga menghalangi energi<br />

panas bumi. Akibatnya energi panas itu dipantulkan kembali ke bumi, pemantulan<br />

kembali menyebabkan suhu bumi semakin meningkat. Untuk menghindari pemanasan<br />

global coba kita perlu mengurangi gas-gas rumah kaca.<br />

Perubahan kecepatan molekul gas dapat<br />

meningkatkan volume. Misalnya pada balon yang<br />

terjemur di bawah matahari, balon semakin lama akan<br />

semakin membesar seiring dengan peningkatan suhu<br />

udara dalam balon, amati gambar di 120.<br />

Membesarnya balon akibat peningkatan suhu di sekitar<br />

Gambar 120 suhu menyebabkan<br />

balon menandakan bahwa kecepatan partikel udara<br />

partikel bergerak lebih cepat<br />

(gas) yang ada di dalam balon semakin meningkat.<br />

Gambar 121 suhu dan tekanan<br />

menyebabkan molekul lebih lambat<br />

Perubahan temperatur juga menyebabkan<br />

perubahan tekanan. Sebagai contoh, saat kita mendaki<br />

gunung/ berpergian ke dataran tinggi, biasanya kita<br />

akan lebih sering menarik nafas, hal ini dikarenakan<br />

suhu dan tekanan di dataran tinggi lebih rendah dari<br />

suhu di dataran rendah. Hal ini menandakan energi<br />

kinetik atau kecepatan molekul udara itu mengecil.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

82


Pada persamaan teori ekipartisi energi yang<br />

lebih komplek banyak digunakan dibidang astronomi<br />

untuk mengamati berbagai fenomen alam, seperti<br />

fenomena Citra gabungan sinar-X dan optik Nebula<br />

Kepiting, perhatikan gambar 78 di samping.<br />

Di tengah inti nebula ini terdapat bintang Gambar 122. Teorema ekipartisi<br />

neutron yang berotasi dengan cepat. Bintang ini untuk mengamati bintang neutron<br />

bermassa satu setengah kali lebih besar<br />

daripada matahari namun hanya berukuran 25 km. Teorema ekuipartisi dapat<br />

digunakan untuk memprediksikan sifat-sifat bintang neutron seperti ini.<br />

3. Derjat Kebebasan dan Persamaan Energi Ekiparsi<br />

Saat molekul gas bergerak dengan kecepatan tertentu, molekul gas itu artinya<br />

memiliki derajat kebebasan. Derajat kebebasan terdiri atas gerak translasi, gerak<br />

rotasi, dan gerak vibrasi. Sebelum kita menemukan energi untuk berbagai jenis gerak,<br />

sebelumnya kita perlu memahami terlebih dahulu maksud dari derajat kebebasan.<br />

Setiap derajat kebebasan berhubungan dengan kemampuan suatu molekul untuk<br />

berpartisipasi (berperan serta) dalam suatu gerakan satu dimensi yang memberi<br />

kontribusi (menyumbang) ke energi mekanik molekul tersebut. Ini diilustrasikan<br />

dengan baik oleh derajat kebebasan.<br />

Derajat kebebasan adalah banyaknya bentuk energi yang dimiliki oleh molekul<br />

gas sesuai dengan jenis dan arah gerak partikelnya atau derajat kebebasan dapat juga<br />

diartikan sebagai setiap cara bebas yang dapat digunakan oleh pertikel untuk<br />

menyerap energi. Amati tabel di bawah ini untuk memahami 3 derajat kebebasan gerak<br />

(vibrasi, rotasi dan translasi) :<br />

Perbedaan Vibrasi Rotasi Translasi<br />

Ruang gerak 1 dimensi (1-D) 2 dimensi (2-D) 3 dimensi (3-D)<br />

Derajat 1 derajat kebebasan 2 derajat kebebasan 3 derajat<br />

kebebasan<br />

kebebasan<br />

Sumbu gerak sumbu X sumbu X dan Y sumbu X, Y dan Z<br />

Gambar<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

83


Perbedaan Vibrasi Rotasi Translasi<br />

Gerak molekul<br />

Persamaan<br />

energi ekipartsi<br />

1 × 1 2 kT = 1 2 kT 2 × 1 2 kT = kT 3 × 1 2 kT = 3 2 kT<br />

Latihan Akhir Sub-Bab M<br />

1 Tiga silinder identik tertutup<br />

dengan piston identik yang bebas<br />

bergeser keatas dan ke bawah,<br />

silinder bergerak tanpa gesekan.<br />

Setiap silinder berisi gas ideal,<br />

dan gas menempati volume yang<br />

sama pada setiap piston, tetapi suhunya saja berbeda. Setiap silinder piston yang<br />

bebas bergerak berada di atas gas, dan bagian atas setiap piston terkena tekanan<br />

atmosfir. Suhu dalam silinder 1, 2, dan 3 masing-masing adalah 0 ° C, 50 ° C, dan<br />

100 ° C. Berdasarkan ilustrasi di atas, tentukan :<br />

a. Tentukan peringkat silinder berdasarkan tekanan gas, dari yang paling besar<br />

ke paling kecil.<br />

b. Tentukan urutan silinder berdasarkan jumlah mol gas dalam silinder dari yang<br />

paling besar ke paling kecil.<br />

2 Coba temukan fenomena alam yang dapat dijelaskan dengan teorema ekipartisi!<br />

3 Dalam suatu kotak besi, terdapat 10 21 molekul gas nyata yang dianggap ideal . Jika<br />

suhu terukur dalam kota adalah 27 ̊. Tentukan :<br />

a. energi kinetik rata-rata satu molekul<br />

b. energi kinetik total rata-rata satu molekul<br />

4 Dalam suatu tabung baja terdapat 0,1 mol gas nyata yang dianggap ideal. Suhu<br />

terukur dalam tabung adalah 500K. Tentukan energi kinetik rata-rata molekul<br />

5 Toni mengatakan cenderung akan merasa nyaman berada di ruangan yang<br />

bersuhu sedang (20 ° C − 25 ° C) dibandingkan ruangan yang bersuhu tinggi<br />

> 30 ° C. Apakah pernyataan toni beralasan secara ilmiah? Jelaskan dengan<br />

meninjau sifat mikroskopis molekul udara (gas).<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

84


N.Kecepatan Efektif Molekul Gas Ideal<br />

Pada bagian sebelumnya kita sudah mempelajari Hukum gas secara makroskopis,<br />

pada bagian ini kita akan mencoba menyelidikin perubahan molekul gas (secara<br />

mikroskopis) dengan tujuan agar kita dapat memanfaatkan gas untuk memenuhi<br />

kebutuhan dan menjelaskan berbagi fakta dan fenomena alam yang terjadi.<br />

1. Pengaruh jumlah (kerapatan) molekul terhadap perubahan momentum molekul pada<br />

dinding wadah<br />

Gambar di samping menggambarkan perbedaan<br />

banyaknya tumbukan pada dinding wadah,<br />

melalui jumlah tanda panahnya. Gambar 126a<br />

memiliki kerapan molekul gas yang sangat rendah,<br />

gambar 126bb menggambarkan kerapan molekul<br />

yang lebih tinggi. Maka dapat disimpulkan dari<br />

kedua gambar di samping, jumlah tumbukan<br />

terhadap dinding lebih banyak diberikan oleh<br />

Gambar 126. 126a. Tekanan oleh 6<br />

molekul yang memiliki kerapatan tinggi. Artinya :<br />

molekul, 126b.Tekanan oleh 16 molekul<br />

P ∝ n<br />

Sehingga dapat dikatakan ―impuls (perubahan momentum) akan lebih besar pada<br />

wadah dindingnya ketika kepadatan (banyaknya) molekul meningkat‖<br />

2. Pengaruh besarnya kecepatan molekul terhadap besarnya dan banyaknya tumbukan<br />

pada dinding wadah<br />

Berdasarkan gambar di samping, panjang<br />

panah menunjukkan besarnya tekanan pada<br />

dinding wadah, banyaknya panah menunjukkan<br />

banyaknya tumbukan terhadap dinding wadah.<br />

Gambar 127a adalah partikel yang berkecepatan<br />

rendah (suhu rendah), gambar 127b adalah<br />

partikel berkecepatan tinggi (suhu tinggi).<br />

Bila besarnya tekanan ditunjukkan<br />

Gambar 127. Pengaruh kecepatan terhadap<br />

dengan panjangnya panah dan<br />

Tekanan , 127a. besar. 127b.kecil oleh 16 molekul<br />

banyaknya tumbukan dinyatakan dalam<br />

jumlah panah, maka keadaan di gambar 127a memiliki tekanan dan jumlah tumbukan<br />

yang lebih kecil dibandingkan keadaan di(gambar 127b.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

85


Ini artinya kecepatan partikel sebanding dengan besarnya tekanan<br />

terhadap dinding wadah dan banyaknya tumbukan dengan dinding wadah.<br />

P = kecepatan 2<br />

molekul<br />

Sehingga dapat dikatakan ―impuls (perubahan momentum) yang lebih besar pada<br />

dinding wadah ketika rata-rata kecepatan meningkat‖<br />

3. Pengaruh besarnya massa molekul terhadap besarnya tumbukan pada dinding<br />

wadah<br />

Gambar 1228. Pengaruh massa terhadap<br />

tekanan 128a. besar. 128b.kecil<br />

Berdasarkan gambar di samping, molekul pada<br />

gambar 128ba memiliki massa yang lebih kecil<br />

dibanding gambar 128b. Tanda panah<br />

menggambarkan besarnya tekanan terhadap<br />

diinding. Tanda panah gambar a lebih pendek<br />

daripada gambar 128b, ini menunjukkan<br />

tekanan oleh molekul di gambar 128a lebih<br />

kecil dibandingkan tekanan molekul terhadap<br />

tekanan molekul oleh gambar 128b. Maka :<br />

P ∝ massa molekul (m)<br />

Sehingga dapat disimpulkan ―impuls (perubahan momentum) yang lebih besar pada<br />

wadah dindingnya ketika massa gas lebih besar‖<br />

4. Formulasi Kecepatan Efektif<br />

Tiga keadaan di atas menggambarkan pengaruh massa molekul (m), kerapatan<br />

molekul (N) dan kecepatan partikel (v), hal ini bersesuaian dengan persamaan gas ideal<br />

yang telah kita tinjau sebelumnya, yang menyatakan :<br />

pV = N 3<br />

mv2<br />

Secara makroskopis kita menemukan persamaan Gas Ideal, yaitu: pV = NkT<br />

Perilaku gas ideal<br />

secara mikroskopis atau makroskopis saling berkaitan dan<br />

menjelaskan satu keadaan yang sama, maka jika di subtitusikan, diperoleh :<br />

NkT = 1 N mv2<br />

3<br />

kT<br />

v 2<br />

v<br />

= 1 3 mv2<br />

= 3kT<br />

m<br />

= v rms = 3kT<br />

m<br />

Kecepatan ini disebut kecepatan efektif atau sering disebut, kecepatan rms (root<br />

mean square). Kecepatan ini sering disebut kecepatan ekektif, yaitu kecepatan yang<br />

menyatakan seberapa cepat rata-rata molekul bergerak.<br />

..........Pers 20<br />

..........Pers 21<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

86


Latihan Akhir Sub-Bab N<br />

1. Mengapa komposisi udara yang kita hirup 70% adalah nitrogen? Jelaskan<br />

dengan meninjau kecepatan RMS komponen penyusun udara.<br />

2. Suhu paling rendah yang mungkin terukur di luar angkasa adalah 2,7 K. Coba<br />

hitunglah kecepatan rms molekuk-molekul hidrogen pada kondisi ini!<br />

3. Sebuah tabung gas berisi gas ideal dengan volume tertentu dan bertekanan p.<br />

Akar nilai rata-rata kuadrat laju molekul gas tersebut v rms . Jika dalam tabung itu<br />

dipompakan gas sejenis, sehingga tekanannya menjadi 2p,sedangkan suhunya<br />

dibuat tetap, maka v rms menjadi? Jelaskan!<br />

4. Tentukan perbandingan kecepatan efektif partikel-partikel gas helium (Mr=4<br />

gr/mol) pada suhu 27 0 C dan kecepatan efektif partikel-partikel gas neon (Mr =<br />

10 gr/mol) pada suhu 127 0 C!<br />

O.Energi Dalam Gas Ideal<br />

Setiap molekul gas pada sistem tertutup memiliki<br />

energi. Misalkan kita memasak makanan dengan bantuan<br />

presto. Ketika api sudah dinyalakan udara dalam presto<br />

mulai meningkat, kemudian dihasilkan energi oleh udara<br />

(gas) yang terperangkap dalam presto untuk melunakkan<br />

masakan. Energi total yang tersimpan dalam presto<br />

disebut energi dalam.<br />

Gambar 129. Energi dalam<br />

ditingkatkan dengan presto<br />

Presto tidak akan berfungsi jika udara dalam presto<br />

tidak dipanaskan, buktinya jika api kompor tidak<br />

dinyalakan maka masakan tidak akan pernah masak.<br />

Hal ini menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi energi<br />

dalam gas. Selain peningkatan suhu, banyaknya air<br />

dan rongga antara tutup dan permukaan air juga<br />

Gambar 130.Pemanasan untuk berpengaruh. Sehingga jumlah dan jenis molekul gas<br />

meningkatkan energi dalam presto<br />

mempengaruhi energi dalam gas.<br />

Secara umum, molekul gas terdiri atas berbagai jenis gas, yaitu gas<br />

monoatomik dan gas diatomik serta adapula gas poliatomik. Ketiga gas itu dibedakan<br />

atas atom/ jumlah partikel penyusun gas tersebut. Mari kita pahami lebih lanjut!<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

87


1. Jenis-Jenis Atom Penyusun Gas<br />

Molekul gas tersusun atas atom-atom. Molekul gas dapat dapat diberdasarkan<br />

berdasakan jumlah atom penyusunnya, jenis molekul terdiri dari :<br />

a. Molekul gas monoatomik adalah gas yang hanya terdiri atas satu atom.<br />

b. Molekul gas diatomik adalah gas yang partikelnya tersusun atas dua atom.<br />

c. Molekul gas poliatomik adalah gas yang partikelnya tersusun atas banyak atom<br />

Tabel 8. Perbedaan Molekul Gas<br />

Susunan Molekul<br />

Contoh dan Gambar contoh<br />

Gas<br />

Monoatomik<br />

Helium (He), Neon(Ne), Argon(Ar) dan Krypton (Kr)<br />

Gas<br />

Diatomik<br />

hidrogen H 2 , oksigen O 2 , clor Cl 2 , dan flour F 2<br />

Gas<br />

Poliatomik<br />

Phosporus (P 4 ) dan sulfur (S 8 )<br />

2. Perumusan Energi Dalam Gas dalam Satu Keadaan<br />

Setelah memahami jenis-jenis atom penyusun partikel atau molekul, selanjutnya<br />

kita akan menyelidiki bagaimana keadaan energi dalam suatu gas dalam sistem<br />

tertutup dalam satu keadaan, energi<br />

dalam dilambangkan dengan simbol U.<br />

Jika dalam suatu kotak diamati<br />

dengan ultrascope terdapat sejumlah<br />

molekul gas Nitrogen sebanyak N seperti<br />

gambar 131 disamping, Selanjutnya kita<br />

akan merumusakan persamaan besarnya<br />

Gambar 131. Molekul gas di ultrascope<br />

energi dalam total gas pada satu keadaan.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

88


Secara teoritis, besar energi dalam total adalah jumlah energi kinetik total dari<br />

seluruh molekul gas dalam suatu kotak, Energi dalam dirumuskan berdasarkan:<br />

a. Pada teorema ekipartisi energi translasi ( pada tiga derajat kebebasan) diperoleh<br />

energi rata-ratanya yaitu ε = 3kT<br />

2<br />

b. Jika terdapat n mol gas, maka jumlah molekul gas adalah N = N A n dengan<br />

N A adalah bilangan Avogadro.<br />

c. Dengan menghubungkan poin a dan b dengan N A k = R, maka energi dalam total<br />

(U) semua molekul gas menjadi :<br />

U = N ε = nN 3kT<br />

A = 3 n N 2 2<br />

Ak T = 3 nRT 2<br />

Persamaan energi dalam pada persamaan 22 adalah persamaan untuk tiga<br />

derajat kebebasan<br />

3. Energi dalam gas Monoatomik dan Diatomik<br />

Energi dalam suatu molekul gas bergantung dari jumlah partikel dan besarnya<br />

energi kinetiknya. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan energi dalam untuk gas<br />

monoatomik dan gad diatomik, karena jumlah partikel penyusun gas diatomik dan<br />

monoatomik jumlahnya berbeda.<br />

Persamaan energi dalam yang telah kita dapatkan dari persamaan 31,<br />

merupakan persamaan energi dalam untuk jenis gas monoatomik. Berikut persamaan<br />

energi dalam untuk suhu dan jumlah partikel yang berbeda-beda :<br />

i Energi dalam molekul gas monoatomik (3 derajat kebebasan) :<br />

i. Energi dalam molekus gas diatomik<br />

U = 3 2 nRT<br />

..........Pers 22<br />

<br />

<br />

<br />

Pada suhu rendah (T = ± 250 K): U = 3 2 nRT = 3N 1 2 kT<br />

pada suhu sedang (T = ± 500 K): U = 5 2 nRT = 5N 1 2 kT<br />

pada suhu tinggi (T = ± 1000 K): U = 7 2 nRT = 7N 1 2 kT<br />

4. Perubahan Energi Dalam Gas<br />

Selama gas dalam sistem tertutup, memungkinkan gas mengalami lebih dari<br />

satu keadaan, misalnya terjadi perubahan suhu, amati gambar 132 di bawah.<br />

Akibatnya terjadi perubahan energi dalam gas dan energi yang dimiliki oleh lingkungan,<br />

perubahan energi dalam gas disebabkan antara lain oleh faktor :<br />

a. Muncul kerja yang dilakukan oleh gas atau lingkungan<br />

b. Terjadi pertukaran kalor antara gas dan lingkungan.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

89


Gambar 132Kalor dari lingkungan diberi ke sistem, sehingga energi dalamnya bertambah<br />

Hukum I Termodinamika dapat menjelaskan keadaan di atas. Hukum I<br />

termodinamika menerapkan hukum kekekalan energi pada suatu sistem termodinamika,<br />

diamana terjadi perubahan energi sebelum proses sama dengan energi sesudah<br />

proses, perhatikan Gambar 133 di bawah ini :<br />

Gambar 133. Hukum 1 termodinamika tentang hukum kekekalan energi<br />

Misalkan energi dalam (energi kinetik+energi potensial) partikel mula-mula U1<br />

dalam presto sebelum dipanaskan. Kemudian udara (gas) dalam presto di panaskan<br />

(diberi kalor Q) sehingga energi dalamnya berubah menjadi U2, yaitu U 2 = Q + U 1<br />

Berarti perubahan energi dalam (∆U) presto adalah adalah energi dalam akhir<br />

dikurangi energi dalam awal, secara matematis :<br />

∆U = U 2 − U 1<br />

..........Pers 23<br />

Perhatikan gambar 134, misalkan lingkungan melakukan kerja pada gas (sistem)<br />

sebesar W. Karena energi kekal maka pertambahan energi dalam gas hanya terjadi<br />

akibat adanya usaha oleh lingkungan, sehingga ada aliran kalor yang masuk ke sistem.<br />

Gambar 134 Gas dengan energi dalam U 1 melakukan kerja pada lingkungan sebesar W<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

90


Secara matematis, pernyataan dan gambar di atas dapat ditulis dalam persamaan :<br />

∆U = W + Q<br />

Persamaan di atas merupakan pemodelan matematis dari Hukum I<br />

Termodinamika. Dalam menerapkan hukum ini kita harus memperhatikan tanda dengan<br />

seksama, gunakan bantuan Gambar 135 untuk meningkatkan pemahamanmu.<br />

Perjanjian tanda untuk ∆U, W dan Q sebagai berikut :<br />

..........Pers 24<br />

a. ∆U positif jika energi dalam gas (sistem) bertambah<br />

b. ∆ U negatif jika energi dalam yang dimiliki gas (sistem)<br />

berkurang<br />

c. W positif jika lingkungan melakukan kerja pada gas<br />

(sistem)<br />

d. W negatif jika gas (sistem) melakukan kerja Gambar 135. Perjanjian tanda Q dan W<br />

pada lingkungan<br />

e. Q positif jika kalor mengalir masuk dari lingkungan ke gas (sistem)<br />

f. Q negatif jika kalor mengalir keluar dari gas (sistem) ke lingkungan<br />

Untuk meningkatkan pemahaman tentang penggunaan tanda positif (+) atau<br />

negatif (-) coba pahami perjanjian tanda di atas dengan mengamati gambar 138 dan<br />

tabel 9 di bawah ini :<br />

Tabel 9. Perjanjian tanda untuk W dan Q<br />

Q positif Sistem mendapat kalor<br />

Q negatif Sistem kehilangan kalor<br />

W positif Sistem melakukan kerja<br />

W negatif Sistem dikenai kerja<br />

Setelah memahami tentang hukum 1 termodinamika. Kita dapat memahami<br />

berbagai fenomena alam yang dapat dijelaskan dengan hukum 1 termodinamika ini.<br />

Salah satunya tentang Hornet dan Lebah Jepang.<br />

Perhatikan gambar 136, itu adalah Hornet, ia sejenis lebah<br />

raksasa yang sering menyerang sarang lebah Jepang yang<br />

berukuran lebih kecil . Lebah Jepang adalah salah satu jenis<br />

spesies lebah yang mempunyai kemampuan meningkatkan suhu<br />

Gambar 136. Hornet<br />

tubuhnya sendiri hingga 48̊ C.<br />

Ukuran tubuh lebah Jepang lebih kecil, seperti Gambar<br />

137. Walaupun kecil, tidak menghalangi lebah jepang untuk<br />

mengalahkan hornet yang sedang menyerang tanpa perlu<br />

menggunakan gigitan atau sengatan. Yang dilakukan lebah<br />

Gambar 136. Lebah Jepang<br />

kecil ini cukup dengan mengerubungi hornet secara<br />

beramai-ramai, seperti Gambar 138 di bawah ini.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

91


Dalam kondisi ini hornet akan mati<br />

dengan sendirinya. Mengapa hal ini bisa<br />

terjadi? Hornet mempunyai kelemahan<br />

biologis, yaitu struktur dan fisiologisnya tidak<br />

dapat bertahan dengan kenaikan suhu yang<br />

tinggi. Nah, ketika hornet menyerang<br />

sarang lebah Jepang, ratusan lebah Gambar 138. Lebah Jepang mengerubungi Hornet<br />

Jepang akan dengan kompak<br />

mengerubungi hornet dengan membentuk kerumunan seperti bola . Secara bersama -<br />

sama lebih menaikkan suhu tubuhnya dari suhu 25̊ C hingga suhu 47 ̊C. Dapat<br />

dipastikan nabilsial menimpa hornet si lebah besar. Bagi lebah Jepang, kenaikan suhu<br />

ini tidak berefek apa-apa namun bagi hornet kenaikan suhu ini mampu mengakhiri<br />

hidupnya.<br />

Latihan Akhir Sub-Bab O<br />

1. Berdasarkan hukum 1 termodinamika, jelaskan bagaimanakahtransfer/ perubahan<br />

energi dalam gas yang berada pada sistem terbuka, tertutup, dan terisolasi ?<br />

2. Energi dalam yang dihasilkan oleh Presto cukup besar, sehingga perlu hati-hati<br />

dalam penggunaanya. Coba temukan dan jelaskan apa saja yang harus diperhatikan<br />

saat memasak dengan panci presto.<br />

3. Sebuah mesin panas mengalami proses di mana energi internalnya berkurang 400,0<br />

J saat sedang melakukan kerja 250 J. Selama proses ini, bagaimanakah proses<br />

pemberian panas yang diambil (atau diberikan) mesin selama proses ini?<br />

4. Sebuah sistem mengalami proses yang terdiri dari dua langkah berikut:<br />

Langkah 1: Sistem menyerap 73 J panas, sementara kerja yang dilakukan 35 J<br />

Langkah 2: Sistem menyerap 35 J panas saat melakukan 72 J kerja.<br />

Hitung perubahan energi internal untuk proses keseluruhan (di J).<br />

5. Sebanyak 0,4 mol gas oksigen dalam tabung baja mengalami perubahan suhu dari<br />

100 ̊C menjadi 250 ̊C. Berapakah perubahan energi dalam gas dalam tabung ini?<br />

Apakah kalor masuk ke gas atau keluar dari gas?<br />

6. Apakah bisa menjelaskan peristiwa matinya Hornet karena dikerubungi Lenah Jepang<br />

dengan Hukum I Termodinamika? Jelaskan jawabanmu.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

92


P.Gas Nyata yang Tidak Ideal (Gas Nyata)<br />

Kita sudah mempelajari gas nyata yang dapat dianggap ideal (gas ideal) dan<br />

mendapatkan persamaan umum gas ideal. Persamaan gas ideal itu dapat berlaku pada<br />

gas nyata yang bersuhu tinggi dan bertekanan rendah. Nah, bagaimana jika unsur zat<br />

tersebut tidak memiliki suhu tinggi dan tekanan yang rendah? Pada sub-bab ini mari<br />

kita selidiki perilaku dan persamaan gas nyata yang tidak ideal kita sebut gas nyata.<br />

Perhatikan diagram gambar 141 di samping, diagram di samping<br />

menggambarkan keadaan wujud gas yang sama pada temperatur yang berbeda.<br />

Dengan Tc adalah Temperatur kritis, yang nilainya dapat dilihat pada tabel 8.<br />

Kurva biru menggambarkan keadaan<br />

zat dalam wujud gas saat<br />

temperaturnya lebih besar dari<br />

temperatur kritis (T>Tc), sebesar<br />

apapun tekanan yang diberikan tidak<br />

akan merubah ke fase cair.<br />

Kurva merah, gambarkan wujud zat<br />

bertemperatur lebih kecil dari Tc<br />

(T


Ini artinya, yang menyebabkan gas nyata dapat dikategorikan sebagai gas<br />

tidak ideal adalah faktor rendahnya suhu (dibawah titik kritis) dan meningkatnya<br />

tekanan (di atas tekanan kritis).<br />

Secara mikroskopis, gas nyata pada suhu rendah<br />

menyebabkan molekul penyusun zat bergerak lebih lambat,<br />

yang menyebabkan gaya tarik menarik antar molekul<br />

semakin membesar. Pada gas yang bertekanan tinggi<br />

secara mikroskopis molekul-molekul penyusunnya memiliki<br />

Gambar 143.Jarak molekul jarak yang lebih dekat, dari pada jari-jarinya seperti<br />

lebih kecil dari jari-jarinya gambar 143 di samping.<br />

Sehingga pada suhu rendah dan tekanan tinggi<br />

memungkinkan adanya penyimpangan perubahan wujud<br />

gas menjadi cair atau padat, seperti mengembun gambar<br />

144 di samping. Penyimpangan ini berarti persamaan<br />

umum gas ideal tidak dapat menjelaskan fenomena<br />

perubahan wujud zat. Sehingga diperlukan perumusan<br />

Gambar 144. Mengembun<br />

baru untuk gas nyata.<br />

Perhatikan gambar 145 Vander Waals, ia adalah orang<br />

pertama yang mengembangkan persamaan untuk gas nyata. Ia<br />

menyatakan bahwa walaupun volume gas sangat kecil, namun<br />

bila volume dari sejumlah besar molekul dijumlahkan maka akan<br />

diperoleh nilai volume tertentu. Mari kita temukan persamaan<br />

gas nyata yang dirumuskan oleh Vander Waals.<br />

Volume total yang dimiliki gas bergantung pada mol gas tersebut. Semakin besar mol<br />

gas berarti semakin banyak molekul gasnya, maka semakin besar pula volume gas<br />

totalnya.<br />

Maka, volume gas total gas (V g ) dapat dituliskan dalam persamaan 25, yaitu :<br />

V g = a n<br />

Dengan a adalah konstanta yang bergantung jenis zat dan n adalah mol gas.<br />

Dengan demikian volume dalam ruang kosong dalam wadah menjadi<br />

V ′ = V − V g = V − an<br />

Dalam gas ideal tidak ada tarikan antar molekul, namun dalam gas nyata ada<br />

tarikan antar molekul zat. Tarikan antar molekul itu akan menyebabkan molekul akan<br />

menumbuk dinding wadah mendapat tarikan yg berlawanan dari molekul yang lain<br />

sehingga kekuatan untuk menumbuk dinding berkurang.<br />

..........Pers 25<br />

..........Pers 26<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

94


Van der waals menunjukkan bahwa besarnya tekanan berbanding terbalik<br />

dengan kuadrat volume dan berbanding terbalik dengan konstanta b.<br />

∆p = bn2<br />

..........Pers 27<br />

V 2<br />

Persamaan gas nyata dapat diperoleh dari persamaan ideal dengan mengganti :<br />

p → p + bn2<br />

V 2<br />

V → V − an<br />

Dengan demikian persamaan gas nyata menjadi<br />

p + bn2 V − an = nRT<br />

V2 ..........Pers 28<br />

..........Pers 29<br />

Persamaan ini dapat menjelaskan dengan baik fenomena perubahan wujud zat.<br />

Latihan Akhir Sub-Bab P<br />

1. Temukan titik didih, titik uap dan titik beku gas Carbon, Hidrogen, Oksigen,<br />

hidrogen dan LPG. Kapan gas tersebut dapat dikategorikan sebagai gas ideal?<br />

2. Temukan dan jelaskan berbagai fenomena ilmiah yang dapat dijelaskan<br />

dengan persamaan Van Der Waals (minimal 3).<br />

3. Gunakan persamaan van der Waals dan persamaan gas ideal untuk<br />

menghitung volume 1,000 mol gas neon pada tekanan 500,0 atm dan suhu<br />

355,0 K. Jelaskan mengapa dua nilai yang berbeda. (Untuk Ne: a = 0,211 L2<br />

atm / mol2 dan b = 0,0171 L / mol)<br />

4. Sebuah sampel dari 7,50 kg gas oksigen mengisi termos 100 L pada 289 °C.<br />

Dalam keadaan ini, jelaskan persamaan yang tepat untuk menentukan<br />

tekanan oksigen adalah? Berapa tekanan gas?<br />

5. Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa konstanta van der Waals untuk<br />

berbagai molekul zat.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

95


Berdasarkan tabel di atas, tentukan:<br />

a) Prediksikan urukan interaksi antar molekul zat dari yang terkuat ke yang<br />

terlemah,<br />

b) Secara makroskopis, apakah dampak dari interaksi antar moleku zat dari yang<br />

terkuat ke yang terlemah?Jelaskan.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

96


RANGKUMAN<br />

1. Gas adalah suatu wujud zat tanpa ikatan antar molekul yang sangat renggang<br />

(~0,1 nm) pada suhu tertentu, (biasanya pada titik didih dan diatasnya yang<br />

dimiliki suatu zat).<br />

2. Proses pembakaran selalu menghasilkan gas karbon (CO 2 dan/CO) ditambah<br />

dengan gas lainya yang berbahaya bagi pernapasan dan jika jumlahnya tidak<br />

seimbang dengan kadar oksigen di Bumi gas-gas tersebut akan merusak<br />

lapisan ozon Bumi kita.<br />

3. Gas ideal adalah penyederhanaan atau idealisasi dari gas nyata pada<br />

kerapatan rendah dengan membuang sifat-sifat yang tidak signifikan untuk<br />

memudahkan analisis. Gas nyata dapat bersifat seperti gas ideal ketika gas<br />

tersebut memilki suhu tinggi (≥suhu kamar) dan bertekanan rendah dan gas<br />

ideal hanya dapat diamati pada ruangan yang tertutup<br />

4. Sistem tertutup adalah suatu sistem yang tidak memungkinkan molekul keluar<br />

dan masih memungkinkan adanya transfer energi.<br />

5. Bumi adalah sisstem tertutup dan Bumi memiliki empat reservoir raksasa<br />

yang menampung materi, dan setiap reservoir itu adalah suatu sistem terbuka<br />

karena baik materi maupun energi dari setiap reservoir itu dapat masuk dan<br />

keluar. Ke-empat reservoir disebut juga sebagai sub-sistem Bumi.<br />

6. Besaran makroskopis adalah besaran yang perubahannya dapat diamati<br />

secara langsung melalui observasi dan atau dapat dengan menggunakan<br />

bantuan alat ukur. Besaran makroskopis gas terdiri dari jumlah gas (massa),<br />

volume, suhu dan tekanan.<br />

7. Hukum-Hukum gas :<br />

a. Hukum Boyle : pV = C<br />

Contoh: Respirasi, kegiatan berenang, tangki SCUBA dan Pompa.<br />

b. Hukum Gay-Lussac : p T = C<br />

Contoh: Panci bertekanan (presto), Proses pengalengan makanan,<br />

Tabung Aeresol yang dipanaskan<br />

c. Huku Charles : V T = C<br />

Contoh: Proses TMA dan TMB<br />

pimpong dan pembuatan roti<br />

pada ruang bakar, memperbaiki bola<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

97


8. Sistem tertutup (jumlah molekul tetap) yang memiliki dua keadaan, karena<br />

perubahan tekanan, volume dan suhu. Keadaan awal (P awal , V awal dan T awal )<br />

dan<br />

persamaan :<br />

keadaan akhir (P ak hir V akhir dan T ak hir ) maka dapat dianalisis dengan<br />

P awal V awal<br />

= P akhir V akhir<br />

T akhir<br />

T awal<br />

9. Hukum Avogadro menyatakan ―Pada suhu (T) tetap dan tekanan (P), volume<br />

(V) yang ditempati ogas berbanding lurus dengan jumlah molekul gas (N)‖<br />

V<br />

N = C<br />

Contoh : Teknologi Air Bag (kantong udara) dan masuknya udara dalam<br />

ditulis dengan :<br />

ruang bakar<br />

10. Persamaan gas ideal, PV = NkT ; PV = nRT<br />

11. Penerapan ilmu dinamika pada tingkat atom atau molekul penyusun zat gas<br />

yang disebut juga sebagai Teori Kinetik Gas<br />

12. Dalam waktu satu detik, sebuah partikel mengalami banyak tabrakan dan<br />

masing-masing mengubah kecepatan partikel dan arah gerak. Sebagai<br />

hasilnya, atom atau molekul memiliki kecepatan dan arah berbeda-beda<br />

13. Teori kinetik gas menjelaskan tentang rata-rata energi per-partikel (energi<br />

ekipartisi) dan energi dalam gas serta kecepatan efektif molekul gas<br />

14. Secara mikroskopis, ―Tekanan yang diberikannya gas disebabkan oleh<br />

tabrakan molekul dengan dinding wadah‖. Secara mikroskopis dan<br />

makroskopis gas dihubungkan oleh persamaan berikut : PV = N mv 2<br />

3<br />

15. Saat molekul gas bergerak dengan kecepatan tertentu, molekul gas itu<br />

artinya memiliki derajat kebebasan. Derajat kebebasan terdiri atas gerak<br />

translasi, gerak rotasi, dan gerak vibrasi . Derajat kebebasan adalah<br />

banyaknya bentuk energi yang dimiliki oleh molekul gas sesuai dengan jenis<br />

dan arah gerak partikelnya atau derajat kebebasan dapat juga diartikan<br />

sebagai setiap cara bebas yang dapat digunakan oleh pertikel untuk<br />

menyerap energi<br />

16. Energi kinetik translasi rata-rata dari molekul dalam gas berbanding lurus<br />

dengan temperatur mutlak Hubungan suhu dan kecepatan molekul ini di beri<br />

nama Teorema Ekipartisi Energi,yaitu :<br />

a. E k = 3 2<br />

kT (tiga derajat kebebasan)<br />

b. E k = 2 2<br />

c. E k = 1 2<br />

kT (dua derajat kebebasan)<br />

kT (satu nderajat kebebasan)<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

98


17. Tekanan oleh molekul gas dipengaruhi oleh massa molekul (m), kerapatan<br />

molekul (N) dan kecepatan partikel (v) yang bersesuain dengan persamaan<br />

pV = ( N 3 ) mv2 . Persamaan ini jika dihubungkan dengan persamaan gas<br />

ideal maka akan diperoleh kecepatan (v ) = v rms = 3kT<br />

m<br />

. Kecepatan ini<br />

disebut kecepatan efektif atau sering disebut, kecepatan rms (root mean<br />

square velocity).<br />

18. Energi total yang tersimpan dalam suatu sistem disebut energi dalam (U) .<br />

Besarnya energi dalam dalam satu keadaan :<br />

i. Energi dalam molekul gas monoatomik (3 derajat kebebasan) :<br />

U = 3 2 nRT<br />

ii. Energi dalam molekus gas diatomik<br />

a. Pada suhu rendah (T = ± 250 K): U = 3 2 nRT = 3N 1 2 kT<br />

b. pada suhu sedang (T = ± 500 K): U = 5 2 nRT = 5N 1 2 kT<br />

c. pada suhu tinggi (T = ± 1000 K): U = 7 2 nRT = 7N 1 2 kT<br />

19. Hukum I Termodinamika dapat menjelaskan perubahan energi dalam.<br />

Hukum I Termodinamika menerapkan hukum kekekalan energi pada suatu<br />

sistem termodinamika, diamana terjadi<br />

perubahan energi sebelum proses<br />

sama dengan energi sesudah proses. Besarnya perubahan energi dalam (∆U )<br />

yaitu<br />

∆U = U 2 − U 1 atau<br />

∆U = W + Q<br />

20. Gas nyata dapat dikategorikan sebagai gas tidak ideal adalah faktor<br />

rendahnya suhu (dibawah titik kritis) dan meningkatnya tekanan (di atas<br />

tekanan kritis). Sehingga dapat dianalisis dengan persamaan Vander Waals<br />

p + bn2 V − an = nRT<br />

V2 Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

99


Uji Kemampuan Kognitif<br />

1. Pada suatu percobaan sejumlah gas ditempatkan dalam bejana<br />

tertutup dengan suhu konstan dan terdapat piston yang bisa<br />

digerakkan turun naik, seperti gambar. Dari hasil percobaan yang<br />

dilakukan diperoleh hasil seperti tampak pada tabel di bawah.<br />

Percobaan<br />

1 2 3 4<br />

V (m 3 )<br />

50,0 40,0 30,0 10,0<br />

0 0 0 0<br />

P (N/m 2 )<br />

12,0 15,0 20,0<br />

0 0 0<br />

....<br />

Berdasarkan data yang ada, perkirakan berapa tekanan pada percobaan 4...<br />

a. 3,75 d. 26,66<br />

b. 6,66 e. 60,00<br />

c. 15,00<br />

2. Dari hasil percobaan terhadap sejumlah gas tentang hubungan volume terhadap<br />

suhu pada tekanan konstan, menghasilkan pola grafik seperti di bawah ini.<br />

V (m 3 )<br />

2,2<br />

1,3<br />

1<br />

30 40 70<br />

T (K)<br />

Berdasarkan grafik di atas. Jika suhu gas 90 K maka volume gas adalah:<br />

a. 0,58 b. 1,92 c. 1,71 d. 2,82 e. 3,12<br />

3. Jika suatu gas ideal dipanaskan pada volume dan jumlah molekul gas tetap sampai<br />

suhu kelvinnya menjadi dua kali suhu semula, maka ...<br />

a. tekanan dan volume tetap<br />

b. tekanan menjadi dua kali lipat dan volume tetap<br />

c. tekanan tetap dan suhu menjadi dua kali<br />

d. tekanan menjadi dua kali dan suhu menjadi setengahnya<br />

e. tekanan dan suhu menjadi setengahnya<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

100


4. Apabila volum gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,<br />

maka tekanan gas (x) sebanding dengan suhu mutlaknya dalam kelvin (y).<br />

Manakah dari pola grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan tersebut ...<br />

e<br />

.<br />

5. Hukum Gay-Lussac secara matematis dinyatakan P = konstan (P = tekanan, T =<br />

T<br />

suhu). Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menurunkan<br />

tekanan gas dalam bejana dapat dilakukan dengan cara ..<br />

a. Memanaskan bejana<br />

b. Mendinginkan bejana<br />

c. Mengurangi gas dalam bejana<br />

d. Menambahkan gas dalam bejana<br />

e. Mengoyang-goyang bejana sampai tekanannya turun<br />

6. Pada suatu percobaan sebuah bejana penghantar kalor di isi gas pada tekanan<br />

tertentu. Bejana tersebut dipanaskan sampai mencapai suhu tertentu. Melalui<br />

percobaan tersebut didapatkan hasil seperti tampak pada tabel di bawah.<br />

Percobaan<br />

1 2 3 4<br />

Volume (m 3 ) 33,33 25,00 16,66 ...<br />

Suhu (K) 20,00 30,00 40,00 55,00<br />

Tekanan (N/m 2 ) 0,50 1,00 2,00 3,00<br />

Berdasarkan data yang ada, coba anda perkirakan berapa volume untuk percobaan 4...<br />

a. 2,44 d. 15,27<br />

b. 8,08 e. 34,48<br />

c. 8.37<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

101


7. Mendorong penghisap agar masuk lebih dalam pada suatu pompa yang lubangnya<br />

ditutup akan terasa lebih sukar bila dibandingkan dengan pompa yang lubanganya<br />

terbuka. Hal ini disebabkan oleh . . .<br />

a. Adanya gaya tolak-menolak antara molekul<br />

b. Jumlah molekul udara di dalam pompa bertambah<br />

c. Berkurangnya tekanan udara di dalam pompa<br />

d. Laju tumbukkan molekul-molekul udara dengan penghisap bertambah<br />

e. Gesekkan antara penghisap dengan dinding pompa<br />

8. Tekanan gas ideal terhadap dinding tabung di dalam ruang tertutup dirumuskan<br />

N<br />

sebagai ; P = 2 E 3 V<br />

k, [P = tekanan (Pa); N = jumlah molekul (partikel) gas; V =<br />

volume gas, E k = energi kinetik rata-rata molekul (J)]. Berdasarkan persamaan ini,<br />

pernyataan yang benar adalah ...<br />

a. Tekanan gas berbanding lurus dengan energi kinetik rata-rata dan jumlah<br />

molekul gas, berbanding terbalik dengan volume gas.<br />

b. Tekanan gas berbanding lurus dengan volume gas, berbanding terbalik<br />

dengan energi kinetik rata-rata dan jumlah molekul gas.<br />

c. Volume gas dalam tabung tidak berubah jika tekanan gas berubah<br />

d. Jumlah molekul gas berkurang maka energi kinetik rata-rata gas bertambah<br />

e. Volume gas bertambah maka jumlah molekul gas bertambah<br />

9. Jika volume suatu gas ideal diperkecil menjadi setengah dari semula maka tekanan<br />

gas tersebut menjadi dua kali semula. Hal ini disebabkan oleh . . .<br />

a. Berat molekul menjadi dua kali semula<br />

b. Banyaknya molekul menjadi dua kali semula<br />

c. Energi kinetik rata-rata molekul menjadi dua kali semula<br />

d. Molekul-molekul merapat sehingga kerapatannya menjadi dua kali semula<br />

e. Molekul-molekul bergetar dua kali lebih cepat dari semula<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

102


10. Ketika suhu gas ideal yang menempati suatu wadah bervolume tetap ditingkatkan,<br />

maka gas mengerjakan tekanan yang lebih tinggi pada dinding wadahnya. Hal ini<br />

terjadi akibat molekul-molekul gas ...<br />

a. Kerapatannya bertambah dalam wadah<br />

b. Bersentuhan dengan dinding untuk selang waktu yang lama<br />

c. Memiliki kecepatan rata-rata yang lebih tinggi dan menumbuk dinding lebih<br />

sering<br />

d. Kehilangan energi potensial yang lebih besar ketika mereka menumbuk dinding<br />

e. Kehilangan energi kinetik yang lebih besar ketika mereka menumbuk dinding<br />

11. Gas ideal dipanaskan secara volume tetap sehingga tekanannya menjadi dua kali<br />

semula. Perbandingan energi kinetik sebelum dipanaskan dengan sesudah<br />

dipanaskan adalah ...<br />

a. 1 : √2 d. 1 : 4<br />

b. 1 : 2 e. √2 : 1<br />

c. 2 : 1<br />

12. Energi kinetik rata-rata gas pada suhu tertentu adalah Ek. Jika suhu gas dinaikkan<br />

menjadi 16 kali semula, maka energi kinetik rata-ratanya menjadi :<br />

a. 1/4 kali semula<br />

b. 1/2 kali semula<br />

c. 2 kali semula<br />

d. 4 kali semula<br />

e. 16 kali semula<br />

13. Berikut ini adalah grafik hubungan antara energi kinetik rata-rata molekul ( E<br />

K )<br />

dengan suhu mutlaknya (T).<br />

a<br />

Ek (juoule)<br />

T (K)<br />

Berdasarkan grafik tersebut nilai konstanta Boltzmann adalah ….<br />

a<br />

a..<br />

b<br />

2a 3a 4a 4a<br />

b . c . d . e .<br />

3 b 2 b 4 b 3 b<br />

b<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

103


14. Pada suatu percobaan 10 molekul gas ditempatkan dalam bejana tertutup<br />

penghantar kalor bervolume tetap. Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh<br />

data seperti tambak pada tabel dibawah ini:<br />

Percobaan<br />

1 2 3 4<br />

P (N/m 2 ) 2,00 5,00 7,00 8,00<br />

v 2 (m 2 /s 2 ) 5,00 12,50 17,50 ...<br />

Berdasarkan informasi yang ada coba anda perkirakan kecepatan efektif gas (v rms )<br />

pada percobaan 4 . . .<br />

a. 20,0 m/s b. 20,5 m/s c. 18,0 m/s d. 4,4 m/s e. 6,4 m/s<br />

15. Berikut ini adalah tabel kecepatan efektif rata-rata beberapa gas pada suhu 20 o C.<br />

Berdasarkan tabel tersebut pernyataan di bawah ini yang paling tepat adalah:<br />

a. Kecepatan efektif rata-rata berbanding lurus dengan akar massa molekul relatif<br />

b. Kecepatan efektif rata-rata berbanding terbalik dengan akar massa molekul<br />

relatif<br />

c. Tidak ada hubungan antara massa molekul dan kecepatan efektif rata-rata<br />

d. Kecepatan efektif rata-rata berbanding lurus dengan suhu gas<br />

e. Kecepatan efektif rata-rata berbanding terbalik dengan suhu gas<br />

16. Energi dalam gas secara matematis dinyatakan U = Nf ( 1 kT ), dengan U = energi<br />

2<br />

dalam, N = jumlah molekul (partikel), f = derajat kebebebasan, k = konstanta<br />

Boltzmann, T = suhu. Pernyataan yang benar terkait rumusan di atas adalah:<br />

a. Energi dalam gas tidak dipengaruhi oleh derajat kebebasan<br />

b. Suhu semakin besar energi dalam akan menjadi semakin kecil pada saat jumlah<br />

molekul dan derajat kebebasan konstan<br />

c. Energi dalam gas tidak berubah ketika derajat kebebasannya berubah<br />

d. Jumlah molekul gas berkurang maka energi dalam akan bertambah<br />

e. Suhu gas bertambah energi dalam ikut bertambah pada saat jumlah molekul<br />

dan derajat kebebasan konstan.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

104


Gloasarium<br />

Besaran Makroskopis Gas (18,32 )<br />

Besaran /perilaku gas yang perubahanya<br />

dapat diamati secara langsung melalui<br />

observasi dan atau dapat dengan<br />

menggunakan bantuan alat ukur seperti<br />

Tekanan, Suhu, Volume dan Jumlah<br />

Molekul<br />

Besaran Mikroskopis (12,18,76) Besaran<br />

/perilaku gas yang meninjau perilaku<br />

molekul-molekul gas perubahanya dapat<br />

diketahui dengan adanya perubahan<br />

besaran makroskopis. Besaran<br />

mikroskopis seperti kecepatan molekul<br />

dan massa molekul<br />

Difusi (21) kecenderungan molekul untuk<br />

bergerak dari daerah konsentrasi tinggi<br />

ke daerah konsentrasi rendah, sampai<br />

konsentrasinya seragam terjadi karena<br />

adanya gerakan acak molekul gas.<br />

Energi Dalam Gas (87,88) Energi total<br />

yang tersimpan dalam suatu sistem gas,<br />

dilambangkan dengan U.<br />

Energi Kinetik (21, 77) energi yang<br />

dimiliki oleh sebuah benda karena<br />

gerakannya sehingga dipengaruhi oleh<br />

massa dan kecepatanya.<br />

Ekspansi(21) sifat partikel gas /molekul<br />

gas begerak secara acak ke seluruh<br />

ruang yang ditempatinya<br />

Efusi (21) kecenderungan molekul untuk<br />

bergerak dari daerah konsentrasi tinggi<br />

ke daerah konsentrasi rendahi dengan<br />

molekul melewati lubang kecil atau<br />

penghalang. Misalnya saat memasang<br />

gas di dapur<br />

Jumlah zat (mol) Besaran makroskopis<br />

gas yang menyatakan banyaknya jumlah<br />

zat dinyatakan dalam satuan mole<br />

(simbolnya n).<br />

Hukum Boyle (37) hukum yang<br />

menghubungkan volume dengan tekanan<br />

gas pada suhu yang konstan.<br />

Hukum Gay-Lussac (49) hukum yang<br />

menyatakan pada volume (V) dan jumlah<br />

gas tetap (n), tekanan (P) gas sebanding<br />

dengan temperaturnya<br />

Hukum Charles (57) Hukum yang<br />

menyetakan pada tekanan (P) dan<br />

jumlah gas tetap (n), tvolume (V) gas<br />

sebanding dengan temperaturnya (T).‖<br />

Gas ideal (25) penyederhanaan atau<br />

idealisasi dari gas nyata pada kerapatan<br />

rendah dengan membuang sifat-sifat<br />

yang tidak signifikan untuk memudahkan<br />

analisis.<br />

Gas Nyata (93) gas nyata yang dianggap<br />

ideal yang diaggaptidak ideal yaitu saat<br />

kerapatan (massa jenis) molekul-molekul<br />

tinggi pada gas yang bersuhu rendah<br />

dan bertekanan tinggi<br />

Persamaan Umum Gas (73)<br />

persamaan keadaan suatu gas nyata<br />

yang dianggap ideal (bersuhu tinggi dan<br />

bertekanan rendah). .<br />

Persamaan Van Der Walls (93)<br />

persamaan keadaan suatu gas nyata<br />

yang dianggap tidak ideal seperti pada<br />

gas yang akan mengalami perubahan<br />

wujud.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

105


Suhu (34) salah satu besaran makroskopi<br />

gas yang menunjukkan banyaknya energi<br />

sekumpulan molekl gas dalam ruang<br />

tertutup, satunya adalah Kelvin (K)<br />

Teori Kinetik Gas (76,77) Teori yang<br />

menerapkan ilmu dinamika pada tingkat<br />

atom atau molekul penyusun zat gas<br />

Tekanan (35, 79)salah satu besaran<br />

makroskopi gas yang menunjukkan<br />

banyaknya gaya berat oleh molekul gas<br />

yang bekerja terhadap kolom udara yang<br />

berbeda di atasnya,Tekanan dinyatakan<br />

dalam satuan atm, Pa dan MmHg.<br />

Teorema Ekipartisi Energi (79) Sejumlah<br />

besar molekul yang memenuhi hukum<br />

gerak Newton pada suatu sistem dengan<br />

suhu mutlak T, maka energi yang<br />

tersedia terbagi merata pada<br />

setiap derajat kebebasan sebesar ½kT<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

106


Daftar Pustaka<br />

Fishbane, P.M., et all,1993, Physics for Scientist and Engineering Extended Version,<br />

New Jersey: Prentice Hall, Inc.<br />

Frederick J. Bueche. seri buku schaum, teori dan soal-soal,―FISIKA‖, edisi kedelapan<br />

1999, Erlangga<br />

Giambattista, Alan, Robert C. Richardson. 2010. College Physics An Integrated<br />

Approach to Forces and Kinematics third Edition. New York: McGraw<br />

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga<br />

Hewitt, P.G., 1987, Conceptual Physics, California: Addison Wesley<br />

Company, Inc.<br />

Publishing<br />

Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I (Terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga<br />

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga<br />

Reynolds, W.C. dan Perkins H.C. Termodinamika Teknik.diterjemahkan oleh Filino<br />

Harahap.Jakarta : Penerbit Erlangga.<br />

Serway, Raymond, dan John W. Jewett, Jr. Penerjemah Chriswan Sungkono.<br />

2009. FISIKA Untuk Sains dan Teknik Buku 1 Edisi 6. Jakarta: Salemba Teknika.<br />

Surya, Yohanes., 2009, Suhu dan Termodinamika, Tangerang: Penerbit<br />

PT.Kandel<br />

Tipler, P. A., 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I (Terjemahan), Jakarta:<br />

Penerbit Erlangga Jilid I.<br />

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI ―Teori Kinetik Gas‖ oleh Hanifah Zakiya<br />

107

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!