17.06.2016 Views

Kabar Itah 2013-35 (I)

Kabar Itah 2013-35 (I)

Kabar Itah 2013-35 (I)

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tertarik Membuat Pakan Ikan?<br />

Pernahkah anda bermimpi buruk; anda merasa sudah<br />

berlari sekuat tenaga tetapi tidak maju sedikitpun? Jika<br />

ya, mungkin anda mengerti perasaan para peternak<br />

Bukit Batu ketika mendapati keuntungan usaha mereka<br />

akhirnya hanya habis untuk membeli pakan pabrik. Ingin<br />

membantu bangun dari mimpi buruk ini, YTS baru saja<br />

menyusun lokakarya bertema ‘Pengembangan Usaha<br />

Pakan Ikan dan Ayam Lestari’ untuk para peternak agar<br />

mereka bisa mulai menjalankan usaha lagi.<br />

Kami mengadakan lokakarya di tujuh kelurahan dampingan<br />

di Bukit Batu. Lebih dari delapan puluh perempuan<br />

dan enam puluh laki-laki terlibat. Lokakarya ini adalah<br />

tindak lanjut dari menggali minat masyarakat terhadap<br />

program pada Focus Group Discussions Februari lalu.<br />

Pelatihan dimulai dengan analisis kelembagaan dan<br />

SWOT untuk menggali apa saja yang diperlukan agar<br />

satu usaha bisa berhasil. Hasilnya, didapatkan bahwa<br />

selain mahalnya biaya pakan pabrik, masalah selama ini<br />

Warga Desa Marang bersemangat belajar tentang pembuatan pakan ikan dan ayam<br />

adalah pasar yang dikuasai tengkulak. Meskipun para<br />

tengkulak ini menyediakan bahan dasar usaha, sistem<br />

kreditnya tetap memaksa para peternak menjual produk<br />

kembali kepada tengkulak dengan harga sangat murah,<br />

sehingga mereka tidak punya daya tawar secara kolektif.<br />

Di luar itu, program pembuatan pakan ini juga bertujuan<br />

membangun kapasitas petani agar bisa menjalankan<br />

usaha mereka, membuat pakan alternatif dari bahanbahan<br />

lokal yang bisa diproduksi dan dijual dengan harga<br />

murah. Selanjutnya, diharapkan biaya operasional bisa<br />

berkurang dan keuntungan mereka meningkat.<br />

Pada lokakarya di Desa Banturung, di mana terdapat<br />

dua puluh peternakan ayam yang cukup besar dan tujuh<br />

puluh kolam ikan, pemerintah ikut mempresentasikan<br />

tentang masalah budidaya. Dinas Pertanian berbagi saran<br />

tentang cara penebaran bibit ikan, pemberian pakan<br />

dan beternak ikan serta standar gizi yang harus dipenuhi<br />

ketika membuat pakan ikan. Ada juga Badan Ketahanan<br />

Pangan yang memberikan saran tentang<br />

cara membentuk kelompok dan beberapa<br />

skenario yang bisa dicoba untuk membentuk<br />

koperasi desa atau kelompok tani.<br />

Dari lokakarya ini, tiap kelurahan membentuk<br />

kelompok khusus program usaha<br />

produksi pakan. Mereka memilih membentuk<br />

kelompok terpisah untuk kegiatan<br />

ini, kecuali Kanarakan yang memutuskan<br />

tetap memakai koperasi yang sudah ada.<br />

Pada bulan April dan Mei, tenaga ahli kami<br />

akan memberikan dua tahap pelatihan lagi<br />

untuk semua kelompok usaha yang baru<br />

dibentuk. Pelatihan pertama akan membahas<br />

tentang prinsip-prinsip organisasi diri<br />

dan tahap kedua akan membahas tentang<br />

pengelolaan keuang-an kelompok. Paruh<br />

tahun kedua nanti, YTS akan menindaklanjuti<br />

dengan rangkaian pelatihan teknis<br />

dalam produksi pakan.<br />

Masyarakat Sediakan Sayur dan Ikan untuk Kamp Perusahaan<br />

bersambung dari halaman 2<br />

memiliki pasar untuk hasil kebun mereka dan<br />

program baru ini tidak menyebabkan tekanan bagi<br />

warga desa.<br />

Program camp supply ini dijadwalkan untuk mulai<br />

pada bulan April, dan kami sudah mulai mengatur<br />

mekanisme pembelian dan pengantaran hasil dari<br />

desa ke kamp perusahaan. Untuk fungsi ini, kamp<br />

menunjuk satu orang Community Relations Officer<br />

yang akan membeli sayur langsung di desa setiap<br />

hari Minggu. Mereka juga menjadwalkan panen<br />

langsung dari kebun langsung sekitar hari Rabu.<br />

Program baru ini sudah mendapat tanggapan<br />

positif dari warga Mahuroi dan kami semua<br />

berharap program ini bisa membantu mengurangi<br />

ketergantungan terhadap bahan makanan yang<br />

mahal dari para penjual di hilir, dan membentuk<br />

ketahanan pangan di desa<br />

Joshua (paling kanan), Community Relation Officer KSK dan Godwin (kedua dari kanan), Field<br />

Coordinator YTS membahas mekanisme penyediaan bahan makanan ke perusahaan dengan<br />

warga desa Tumbang Mahuroi<br />

<strong>Kabar</strong> <strong>Itah</strong> - Edisi <strong>35</strong> 5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!