JPCC ALIVE February 2017

AWAL 2013 SAYA MULAI BER­ jin datang ke DATE. Ternyata keputusan
GABUNG di DATE Bekasi 2 yang ini menjadi titik awal perubahan diri saya.
sekarang sudah bermutiplikasi Dengan perasaan yang masih sangat sensitif
menjadi DATE Bekasi 8. Saat itu para DATE
members dengan hangat menerima kedatangan
saya, namun rasanya sulit bagi
saya untuk membuka diri. Saya memiliki
saya mencoba untuk bisa lebih terbuka
menceritakan kondisi yang saya alami kepada
teman-teman DATE. Perhatian yang
tulus dari mereka pun terus datang kepada
kepribadian yang bisa dibilang terlalu saya, mereka selalu mendoakan saya dan
cuek dan selalu merasa mampu melakukan
semua hal sendiri, kondisi keluarga yang
kurang harmonis membuat saya tumbuh
menjadi pribadi yang sulit untuk bisa mempercayai
orang lain. Selama hampir setahun
saya masih jarang datang ke
keluarga saya, mereka juga tidak pernah
bosan mengajak saya pergi hangout walau
awalnya saya lebih sering menolak, Semakin
saya rajin datang ke DATE, semakin banyak
saya melihat Firman Tuhan benar-benar dipraktikkan
di dalam komunitas
DATE dan belum rutin beribadah
di JPCC.
“Jika dulu saya
lebih sering
mengeluh,
ini. Bagaimana mereka saling
peduli dan mau mengorbankan
waktu, tenaga, dan materi
Hingga di bulan Desember
untuk kepentingan orang lain
sekarang saya
2013 saya mengalami kejadian
tanpa mengeluh sungguh membuat
saya kagum. Semua itu
menerima
yang membuat saya terpuruk
keluarga saya apa
begitu dalam. Hubungan serius
menginspirasi saya untuk tidak
yang saya bangun dengan adanya dan lebih hanya bisa menerima kebaikan
seorang pria harus berakhir berfokus untuk orang lain, tapi juga belajar lebih
karena tidak mendapat restu mempraktikkan
peduli kepada teman-teman
dari orang tua saya, terutama kasih kepada DATE, keluarga, dan orangorang
Papa. Rencana kami untuk bisa
menikah di tahun 2014 pun gagal
mereka. ”
lain di kehidupan saya.
total. Hari-hari saya setelah itu terasa
begitu berat, saya merasakan kesepian yang
teramat sangat. Ke sedihan yang berlarutlarut
Pengajaran yang saya terima di kelas COB,
COL, dan COC juga semakin memulihkan
gambar diri saya dan membantu mengenal
membuat saya tidak semangat dalam
menjalani pekerjaan dan aktivitas seharihari.
Sebelumnya saya berpikir saya adalah
wanita yang kuat, tapi ternyata saya sangat
rapuh. Tanpa disadari, selama ini saya terlalu
menggantungkan kebahagiaan saya pada
hubungan tersebut. Dalam kesesakan saya
teringat akan firman Tuhan yang berbunyi,
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberikan
kelegaan kepadamu” (Matius 11 : 28). Saya
pun terus berdoa dan memohon supaya Tuhan
Yesus berkenan memberi saya kekuatan
dalam menjalani hari demi hari.
11
FEB / 17
Memasuki tahun 2014, akhirnya saya membuat
keputusan untuk mulai tertanam di
JPCC dan berkomitmen untuk lebih ra-