02.02.2017 Views

JPCC ALIVE February 2017

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1 Korintus 4:7<br />

Sebab siapakah yang menganggap engkau<br />

begitu penting? Dan apakah yang engkau<br />

punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika<br />

engkau memang menerimanya, mengapa<br />

engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau<br />

tidak menerimanya?<br />

Kalau ayat ini kita tarik dalam konteks<br />

hubungan, maka dapat dikatakan orang<br />

yang banyak memberikan atensi dan perhatian,<br />

maka mendapatkan perhatian yang<br />

melimpah juga. Siapa yang menebar kasih<br />

akan menuai kasih yang berkelimpahan.<br />

Jika kita hanya peduli dengan diri kita sendiri,<br />

Semua yang kita miliki juga merupakan<br />

pemberian dari Tuhan, jadi siapakah kita<br />

sehingga merasa begitu penting dan pantas<br />

untuk mendapatkan ini dan itu. Sebaliknya<br />

karena kehidupan dan<br />

maka hanya ada satu orang yang peduli<br />

dengan kita, yaitu kita sendiri. Namun apabila<br />

kita peduli kepada orang lain, maka<br />

orang yang peduli dengan kita akan sebanyak<br />

orang yang kita pedulikan.<br />

segala isinya yang kita miliki<br />

adalah pemberian, maka begitu<br />

“Hubungan yang<br />

penuh dengan We make a living by what we get,<br />

pula kita harus punya budaya<br />

we make a life by what we give.<br />

pemberian<br />

kehidupan yang juga memberi<br />

didasari oleh<br />

kepada orang lain. Bukti bahwa<br />

Tema <strong>JPCC</strong> tahun ini adalah<br />

kasih, sebaliknya<br />

hidup kita adalah pemberian<br />

“Alive”. Saya yakin bahwa “Alive”<br />

hubungan yang<br />

yaitu saat kita meninggalkan<br />

yang dimaksudkan di sini bukan<br />

dunia ini tidak ada satu pun penuh dengan hanya sekedar “survive” atau<br />

benda atau hal yang kita bawa tuntutan<br />

bertahan hidup, melainkan kehidupan<br />

bersama dengan kita. Kita berpulang<br />

sama dengan kita terlahir,<br />

tanpa apa-apa.<br />

didasari oleh<br />

ekspektasi. ” yang penuh kelimpa-<br />

han. Kehidupan tersebut baru<br />

bisa kita dapatkan kalau kita<br />

Sebuah hubungan yang kaya adalah<br />

menerima kasih dan membagikan kasih itu<br />

kepada setiap hubungan yang kita punya,<br />

hubung an yang penuh dengan pemberian.<br />

Kita tahu betul dalam area finansial, kalau<br />

baik itu dalam pertemanan, keluarga, atau<br />

pun percintaan.<br />

kita ingin menjadi kaya, kita harus rajin investasi<br />

dan menabung. Semakin besar uang<br />

yang kita berikan untuk ditabung atau diinvestasikan,<br />

mungkin akan berat pada awalnya<br />

1 Yohanes 4:8<br />

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal<br />

Allah, sebab Allah adalah kasih.<br />

namun akan semakin dapat kita nikmati<br />

di masa yang akan datang. Mengapa hal<br />

itu tidak bisa kita aplikasikan dalam area<br />

hubungan kita? Bukannya memberi, malah<br />

kita mengambil terus, sehingga hubungan<br />

kita menjadi “miskin”.<br />

Hubungan yang penuh dengan pemberian<br />

didasari oleh kasih, sebaliknya hubungan<br />

yang penuh dengan tuntutan didasari oleh<br />

ekspektasi. Milikilah hubungan yang didasari<br />

oleh kasih karena Tuhan adalah<br />

kasih. Hubungan yang menjadikan Tuhan<br />

Amsal 11:25 (BIMK)<br />

sebagai fondasinya akan menghasilkan<br />

Orang yang banyak memberi akan berkelimpahan,<br />

hubungan yang kuat dan berkelimpahan.<br />

orang yang suka menolong akan<br />

ditolong juga.<br />

07<br />

FEB / 17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!