14.02.2017 Views

14-Februari-2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

BD Sabu Ditangkap<br />

dari Kantor OKP<br />

BINJAI-M24<br />

Sat Narkoba<br />

Polres Binjai<br />

berhasil<br />

mengamankan<br />

Putra Tarigan,<br />

(35) warga Jln.<br />

Jamin Ginting,<br />

Kel. Tanah<br />

Seribu, Kec.<br />

Binjai Selatan<br />

dari dalam kantor salah satu OKP di Jln.<br />

Jamin Ginting, Kec. Binjai Selatan, Sabtu<br />

(11/2).<br />

Polisi mendapati informasi dari<br />

masyarakat yang mengatakan kalau Putra<br />

sering mengedarkan sabu di Binjai Selatan.<br />

Lalu petugas melakukan penyelidikan.<br />

Tersangka yang tengah berada di kantor<br />

OKP pun diamankan.<br />

Saat melakukan penggeledahan, petugas<br />

menyita 1 paket sabu dari tersangka. Dari<br />

pemeriksaan di Polres Binjai, tersangka<br />

mengaku mendapatkan narkoba itu dari<br />

Darma Bakti alias Kodok (30) warga Jln.<br />

Danau Laut Tawar, Kec. Binjai Timur.<br />

Kemudian polisi menangkap Kodok<br />

dari kediamannya. Dari tangan<br />

tersangka Kodok polisi menyita barang<br />

bukti 1 paket sabu. "Mereka ditangkap<br />

dari dua lokasi berbeda. Kasus ini masih<br />

dalam pengembangan," ujar Kasat<br />

Narkoba Polres Binjai AKP Bambang<br />

Tarigan. (sopian)<br />

MEDAN-M24<br />

Subdit I/Indag Ditreskrimsus<br />

Polda Sumut menggagalkan<br />

penyeludupan 10 ton bawang<br />

asal India, Senin (13/2) pukul<br />

05:30 WIB.<br />

Polda Sumut Berbagai cara<br />

dilakuak para 'mafia' untuk<br />

memasok bahan-Penangkapan<br />

tersebut berawal dari kecurigaan<br />

petugas melihat mobil tangki air<br />

minum jenis Colt Diesel BK 8241<br />

BB yang melintas di Jalinsum,<br />

persis di Kel. Gebang, Kec.<br />

Gebang, Langkat.<br />

Saat dilakukan<br />

penggeledahan, truk yang disopiri<br />

RPS dan A sebagai kernet tersebut,<br />

ternyata berisi 500 karung bawang<br />

merah asal India yang setiap<br />

karungnya seberat 9 kg. Dari<br />

pengembangan yang dilakukan,<br />

petugas kembali mengamankan tiga<br />

mobil minibus jenis Daihatsu<br />

Granmax BK 8458 CW bermuatan<br />

250 karung bawang yang<br />

dikendarai JF. Sedangkang dua<br />

mobil lainnya, Daihatsu Luxio BK<br />

<strong>14</strong>86 NG bermuatan 250 karung<br />

bawang yang dikendarai RH dan<br />

Suzuki APV BK <strong>14</strong>69 JF bermuatan<br />

150 karung bawang dikendarai HB.<br />

"Untuk mengelabuhi petugas,<br />

pelaku mengunakan truk tangki<br />

diikuti tiga mobil minibus yang<br />

juga mengangkut bawang ilegal<br />

asal India. Di dalam mobil<br />

bawang-bawang itu ditutup<br />

menggunakan terpal biru agar<br />

tidak terlihat muatannya.<br />

Rencananya, bawa-bawang ini<br />

akan diedarkan di Medan," papar<br />

Wakapolda Sumut, Brigjen Pol<br />

Agus Andrianto didampingi<br />

Direktur Ditreskrimsus Polda<br />

Sumut, Kombes Pol Toga H<br />

Panjaitan dan Kasubdit I/Indag,<br />

AKBP Ikhwan Lubis.<br />

Bawang merah ilegal asal India<br />

tersebut, lanjutnya, sebelumnya<br />

diselundupkan melalui perbatasan<br />

perairan di Sungai Hiu, Aceh<br />

Tamiang untuk diangkut ke Pasar<br />

Induk Padang Bulan.<br />

Atas kasus penyelundupan<br />

tersebut, total kerugian negara dari<br />

peredaran bawang merah ilegal<br />

asal India itu mencapai Rp93 juta.<br />

Sementara itu para pelaku<br />

terancam dijerat Pasal 102,103,104<br />

UU RI Nomor 17 Tahun 2006<br />

tentang perubahan UU No.10<br />

Tahun 1945 tentang Kepabeaan<br />

dan Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7 UU RI<br />

No. 16 Tahun 1992 Tentang<br />

Karantina hewan, ikan dan<br />

tumbuhan dengan hukuman<br />

penjara 3 tahun maksimal 10 tahun<br />

serta denda Rp150 juta. (ahmad)<br />

KISAH cinta antara Drake dan JLo<br />

berakhir singkat. Baru-baru ini dua<br />

musisi dunia ini disebut-sebut telah<br />

putus. Padahal, masa pacarannya<br />

baru berjalan 2 bulan.<br />

Dilansir Celebuzz, kesibukan<br />

masing-masing diyakini menjadi salah<br />

satu alasan keduanya memutuskan<br />

untuk berpisah.<br />

Kabar ini pertama kali muncul sejak<br />

pelantun On The Floor tersebut<br />

mengunggah foto di media sosialnya<br />

dengan tulisan 'Timing is everything.<br />

If it's meant to happen, it will, and<br />

for the right reasons'.<br />

"Waktu adalah segalanya. Jika<br />

sesuatu ditakdirkan terjadi, maka ia<br />

akan terjadi dan tentu dengan alasan<br />

yang baik," tulis JLo dalam<br />

keterangan foto tersebut. (net)<br />

KAPOLDA SUMUT IRJEN POL RYCKO<br />

Road<br />

to Polsek<br />

Tersangka di Polsek Pancurbatu<br />

DISURUH BELI<br />

SARAPAN,<br />

KRETA KAWAN<br />

DIGELAPKAN<br />

“<br />

Terimakasih<br />

kepada masyarakat<br />

atas situasi yang<br />

aman dan kondusif<br />

selama ini. Mari terus<br />

kita jaga suasana<br />

damai di Tahun <strong>2017</strong>.<br />

Jaga toleransi dan<br />

kekompakan, jangan<br />

mudah diprovokasi<br />

dan diadu domba<br />

”<br />

PANCURBATU-M24<br />

Disuruh membeli sarapan, eh malah kreta<br />

teman digelapkan. Alhasil, Diki Nasution (22)<br />

warga Pasar VII Beringin, Desa Tembung, Kec<br />

Percut Sei Tuan, kini mendekam di sel tahanan.<br />

Diki masuk bui setelah dilaporkan oleh<br />

temannya, Roni S (32) warga Dusun IX, Gg<br />

Durian, Desa Tembung, Kec Percut Sai Tuan.<br />

Pasalnya, Diki telah melarikan kreta Revo BK<br />

6980 ADQ warna hitam miliknya.<br />

Data dikumpulkan wartawan di Polsek<br />

Pancurbatu Senin (13/2) menyebutkan,<br />

awalnya, Sabtu (11/2) Roni dan Diki berangkat<br />

ke Berastagi, Karo, untuk menjual sepatu dan<br />

sendal. Karena ada niat melanjutkan penjualan<br />

sendal dan sepatu ke Sidikalang, Kec Dairi,<br />

Roni dan Diki nginap di salah satu warung<br />

siang malam di Desa Bingkawan, Kec<br />

Sibolangit.<br />

Keesokan harinya, Roni menyuruh Diki<br />

membeli sarapan dengan memberi uang Rp20<br />

ribu dan kunci kreta. Tapi hingga sore hari, Diki<br />

tak balik. Nomor ponselnya tak aktif. Roni<br />

mendatangi Mapolsek Pancurbatu dan<br />

membuat laporan.<br />

Dari hasil penyelidikan, pihak Polsek<br />

Pancurbatu meringkus Diki di tempat<br />

tinggalnya di Pasar VII Beringin, Desa<br />

Tembung, Kec Percut Sei Tuan.<br />

Diki, ketika ditanyai mengaku kreta itu telah<br />

dijualnya Rp2 juta. Uang hasil penjualan itu<br />

telah dihabiskannya untuk foya-foya.<br />

Kapolsek Pancurbatu Kompol Frido Gultom<br />

melalui Kanit Reskrim Iptu Sehat Tarigan<br />

mengatakan, telah mengamankan Diki. (ali)<br />

KASUS DUGAAN KORUPSI DI DISDIK KARO<br />

MEDAN-M24<br />

Mantan Gubernur Sumatera<br />

Utara, Gatot Pujo Nugroho<br />

dituntut Jaksa Penuntut Umum<br />

(JPU) dari Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi (KPK)<br />

selama '3 kalender' alias 3 tahun<br />

kurungan dan denda Rp250 juta<br />

subsider 8 bulan kurungan,<br />

Senin (13/2) sore.<br />

S<br />

idang tuntutan Gatot<br />

terkait kasus suap<br />

terhadap anggota DPRD<br />

Sumut itu digelar di ruang<br />

Pengadilan Tipikor Medan.<br />

Menurut nota tuntutan<br />

yang dibacakan JPU<br />

Wawan Yunarwanto, Ariawan Agustiartono<br />

dan Taufiq Ibnugroho, terdakwa Gatot telah<br />

melakukan perbuatan berlanjut, memberi atau<br />

menjanjikan uang sebasar Rp61.835.000.000<br />

kepada pegawai negeri atau penyelenggara<br />

negara yaitu pimpinan DPRD Sumut beserta<br />

anggota pada periode tahun 2009-20<strong>14</strong> dan<br />

periode 20<strong>14</strong>-2019.<br />

"Fakta persidangan, Gatot Pujo Nugroho<br />

terbukti memerintahkan untuk mengumpulkan<br />

uang dari seluruh satuan kerja perangkat<br />

daerah (SKPD) Provinsi Sumatera Utara,"<br />

ungkap JPU di hadapan majelis hakim diketuai<br />

Didik Setyo.<br />

Menurut JPU, pemberian uang tersebut<br />

agar pimpinan DPRD Sumut beserta anggota<br />

memberikan persetujuan laporan<br />

TEBINGTINGGI-M24<br />

Seratusan personel Polres<br />

Tebingtinggi dengan berat hati<br />

menyerahkan senjata api (senpi) yang<br />

selama ini menjadi kelengkapan tugas<br />

di lapangan. Mereka menyerahkannya<br />

kepada petugas Satuan Sarana &<br />

Gatot Pujo Nugroho saat mendengarkan tuntutan jaksa.<br />

pertanggungjawaban pelaksanaan (LPJP)<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />

(APBD) Pemerintah Provinsi Sumut tahun<br />

anggaran (TA) 2012 tentang persetujuan<br />

terhadap perubahan APBD Provsu TA 2013,<br />

20<strong>14</strong>, dan 2015 terkait persetujuan terhadap<br />

APBD Provsu.<br />

Ditegaskan JPU, terkait laporan<br />

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD<br />

Pemprovsu TA 20<strong>14</strong>, pembatalan pengajuan<br />

hak interpelasi anggota DPRD tahun 2015,<br />

yang bertentangan dengan kewajibannya<br />

selaku penyelenggara negara sebagaimana<br />

diatur dalam ketentuan pasal 5 angka 4 dan 6<br />

Undang-Undang RI No 28 tahun 1999 tentang<br />

penyelenggara negara yang bersih dan bebas<br />

dari korupsi, kolusi dan nepotisme; pasal 327<br />

ayat 3 UU No 27 tahun 2009 tentang MPR,<br />

DPR, DPD dan DPRD.<br />

PENGAMANAN DI TPS<br />

Personel Polisi Tidak Dibolehkan<br />

Bawa Senpi<br />

Prasana (Sat Sarpras)<br />

di Mappolres<br />

Tebingtinggi, Senin (13/<br />

2) siang.<br />

Larangan mebawa<br />

senpi bagi personel<br />

kepolisian tersebut<br />

diberlakukan kepada<br />

anggota yang telah<br />

ditugaskan di tempat<br />

pemungutan suara<br />

(TPS) dalam Pilkada<br />

Walikota dan Wakil<br />

Walikota, pada Rabu<br />

(15/2) besok.<br />

"Seluruh senpi harus<br />

dititipkan sementara<br />

kepada Sat Sarpras sebelum digelar<br />

apel pergeseran pasukan jelang Pilkada<br />

serentak," kata Kapolres Tebingtinggi,<br />

AKBP Ciceu Cahyati SH MH.<br />

Selama berlangsungnya Pilkada di<br />

Tebingtinggi, selain Sat Sarpras juga<br />

dibantu 100 personel dari Brimobda<br />

Detasemen B dalam melakukan<br />

Disebutkan, Gatot dalam penyusunan dan<br />

pelaksanaan APBD serta dalam pelaksanaan<br />

Pemrovsu telah memberikan uang kepada<br />

pimpinan DPRD Sumut beserta anggota<br />

periode 2009-20<strong>14</strong> dan pimpinan DPRD Sumut<br />

beserta anggota periode tahun 20<strong>14</strong>-2019<br />

melalui M Alinafiah, Randiman Tarigan atau<br />

Ahmad Fuad Lubis.<br />

Selanjutnya, usai menyampaian nota<br />

pengantar Gubsu terhadap rancangan<br />

peraturan daerah (Ranperda) tentang<br />

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD<br />

Provsu TA 2012 pada 1 Juli 2012. Setelah<br />

rapat paripurna tanggal 29 Juli 2013,<br />

bertempat di ruang kerja sekertaris DPRD<br />

Sumut, atas perintah Gatot, Nurdin Lubis<br />

selaku Sekertaris Daerah Provsu, Randiman<br />

Tarigan selaku Sekertaris DPRD Sumut, dan<br />

Baharudin Siagian selaku Kepala Biro<br />

pengamanan di setiap TPS. "10<br />

personel birmob akan ditempatkan di<br />

setiap polsek," imbuh Ciceu.<br />

Tercatat 289 TPS di 35 kelurahan di<br />

Kota Tebingtinggi, dengan KPPS<br />

sebanyak 2023 orang. Penempatan<br />

personel, tersebut, lanjut Ciceu, di<br />

beberapa tempat yang dianggap<br />

rawan selama berlangsungnya<br />

pencoblosan.<br />

Adapun jumlah personel Polres<br />

Tebingtinggi yang ditugaskan dalam<br />

pengamanan di setiap TPS seluruhnya<br />

berjumlah 137. "Mereka semua sudah<br />

menitipkan senpinya untuk<br />

sementara," lanjut Kapolres.<br />

Dalam amanatnya, Kapolres juga<br />

menegaskan kepada seluruh personel<br />

agar tidak arogan kepada masyarakat,<br />

terlebih saat bertugas di TPS.<br />

"Diharapkan personel yang ditugaskan<br />

bisa bekerjasama dengan PPS, KPPS<br />

maupun pengaman TPS (hansip).<br />

Semoga Pilkad berjalan lancar dan<br />

aman," pungka Ciceu. (agus)<br />

Poldasu Kasih Sinyal Mau Periksa Oknum-oknum ASN<br />

MEDAN-M24<br />

Kasus dugaan korupsi Unit<br />

Pembangunan Sekolah Baru (USB)<br />

TA 2016 berlanjut. Polda Sumut<br />

memberi sinyal akan memeriksa<br />

sejumlah oknum-oknum Aparatur<br />

Sipil Negara (ASN) di Dinas<br />

Pendidikan (Disdik) Karo, terkait<br />

kasus tersebut.<br />

Seperti ditegaskan Direktur Krimsus<br />

Poldasu Kombes Toga Panjaitan saat<br />

diwawancarai wartawan di Mapoldasu,<br />

Kapolres Tebingtinggi, AKBP Ciceu Cahyati SH MH memimpil<br />

apel pasukan.<br />

Senin (13/2). Katanya, perkara Operasi<br />

Tangkap Tangan (OTT) Disdik Karo itu<br />

masih terus berlanjut.<br />

ILUSTRASI<br />

"Tim masih bekerja. Kita masih mencari<br />

sumber uangnya itu. Kalau itu dari APBN,<br />

bisa saja kena (jadi tersangka)," ungkap<br />

Toga.<br />

Hanya saja, mantan Dir Narkoba<br />

Poldasu ini enggan memberikan<br />

keterangan secara merinci mengenai<br />

kendala yang dialami penyidik dalam<br />

proses penyelidikannya.<br />

Sementara Kasubdit III/Tipikor Res<br />

Krimsus Poldasu AKBP Dedi Kurnia<br />

mengungkapkan, pihaknya masih<br />

mendalami asal muasal uang yang disita<br />

melalui OTT senilai Rp170.110.000.<br />

Disebutkannya, penyidik akan segera<br />

melakukan pemanggilan kembali terhadap<br />

sejumlah oknum ASN Disdik Karo guna<br />

membuktikan uang hasil OTT tersebut.<br />

"Akan kita panggil lagi pihak-pihak yang<br />

diduga terlibat. Oknum Disdik Karo sudah<br />

dipanggil dua minggu terakhir ini<br />

bergantian dan jalan terus," tandasnya,<br />

Senin (13/2) malam.<br />

Sebelumnya, terhitung 42 hari pasca<br />

lima pegawai di Disdik Tanah Karo terkena<br />

OTT terkait dugaan korupsi Unit<br />

Pembangunan Sekolah Baru (USB) TA<br />

2016. Sampai saat ini, Penyidik Tindak<br />

Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sumut<br />

(Poldasu) belum juga menetapkan seorang<br />

tersangka dari lima orang yang diamankan.<br />

(ahmad)<br />

Keuangan Sekretariat Daerah Provsu<br />

melakukan pertemuan dengan Kamalludin<br />

Harahap, M Afan, Chaidir Ritonga dan Sigit<br />

Pramono Asri masing-masing selaku Ketua<br />

DPRD Provsu periode 2009-20<strong>14</strong>.“““"Dalam<br />

pertemuan itu Nurdin Lubis menyampaikan<br />

permintaan agar pimpinan DPRD Sumut<br />

menyetujui Ranperda tentang<br />

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD<br />

Provsu TA 2012. Namun agar permintaan<br />

disetujui, DPRD Sumut meminta kompensasi<br />

berupa uang yang disebut 'uang ketok'<br />

sebesar Rp1.550.000.000 untuk seluruh<br />

anggota DPRD Sumut," ujar JPU.<br />

Atas penyampaian tersebut, Gatot<br />

memerintahkan kepada Nurdin Lubis,<br />

Baharudin Siagian dan Randiman Tarigan untuk<br />

memenuhi permintaan uang ketok dari<br />

pimpinan DPRD Sumut yang diambilkan dari<br />

pemotongan anggaran satuan kerja<br />

perangkat daerah (SKPD) di lingkungan<br />

Pemprovsu.<br />

"Gatot memerintahkan Baharudin Siagian<br />

sebagai pengumpul uang dari beberapa SKPD<br />

di lingkungan Pemprovsu guna diserahkan<br />

kepada pimpinan dan anggota DPRD Sumut,"<br />

tukasnya.<br />

JPU mengungkapkan, Randiman Tarigan<br />

pada 26 Agustus 2013 bertempat di ruang<br />

kerja Sekertaris DPRD Provsu menerima<br />

catatan pembagian uang untuk seluruh<br />

anggota DPRD Sumut dari Kamalludin Harahap<br />

dengan rincian anggota DPRD masing-masing<br />

Rp12.500.000, sekretaris fraksi<br />

Rp17.500.000, ketua fraksi Rp20.000.000,<br />

wakil ketua Rp40.000.000 dan ketua DPRD<br />

Rp77.500.000. Dikatakan, menjelang<br />

Ranperda tentang LPJP APBD Provsu TA 2012<br />

disetujui, Gatot Pujo Nugroho melalui<br />

Randiman Tarigan menyiapkan uang sebesar<br />

Rp1.550.000.000. Karena SKPD belum<br />

terkumpul maka selanjutnya Randiman Tarigan<br />

meminjam uang kepada Anwar Al Haq sebesar<br />

Rp1.500.000.000 dan menambahkan sebesar<br />

Rp50.000.000 dan kemudian diserahkan<br />

kepada M Ali Nafiah. Usai membacakan<br />

tuntutan, selanjutnya majelis hakim menutup<br />

persidangan dan melanjutkannya pekan<br />

depan dengan agenda pledoi.<br />

Sementara itu, pantauan selama proses<br />

pembacaan nota tuntutan terlihat terdakwa<br />

Gatot beberapa kali mengusap-ngusap<br />

keningnya. (ansah)<br />

Hanyalah Sementara<br />

ADAKALANYA tiba masa-masa sulit. Membuat<br />

hidup terasa penuh kepedihan dan keluh kesah.<br />

Namun, ada saatnya masa kegembiraan.<br />

Membuat hidup terasa ringan dan terang.<br />

Sesungguhnya kesedihan, kegembiraan,<br />

kekecewaan, keriangan, dan emosi-emosi lain<br />

hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya<br />

malam ditelan siang.<br />

Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan<br />

melanda kita. Semua itu datang silih berganti, tanpa<br />

dapat selalu dinanti. Yang perlu kita pahami adalah<br />

kesementaraan ini.<br />

Kesementaraan menunjukkan bahwa emosi-emosi<br />

itu bukanlah milik kita.<br />

Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang<br />

menuntun tindakan dan sikap kita, Ia bukanlah kita.<br />

Saat gembira sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih,<br />

pahamilah kesedihan itu. Saat kita penuh dengan<br />

kesadaran akan emosi kita , saat itu kita<br />

bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik kita.<br />

(net)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!