Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PEMBERDAYAAN<br />
sang Ibu pada akhirnya membuat pilihan sendiri<br />
dengan kebebasannya. Makna kebebasan<br />
akan selalu terkait dengan peran dan tanggung<br />
jawab yang diambil atas diri sendiri, keluarga<br />
dan orang lain. Sang Ibu dengan keyakinan<br />
tinggi menempatkan keluarga di atas<br />
segalanya dan menjadikannya sebagai prioritas<br />
yang utama, walaupun harus mengorbankan<br />
dirinya, cita-citanya dan perasaannya.<br />
Dalam cerita pertama, sang Ibu mengambil<br />
dua peran sekaligus dalam keluarga, sebagai<br />
ibu yang mendidik anak-anaknya dan juga<br />
sebagai ayah yang mencari nafkah untuk<br />
keluarganya. Sang Ibu belajar mengetik, surat<br />
menyurat, pembukuan sederhana untuk<br />
melengkapi keahlian sebagai lulusan Sekolah<br />
Menengah Pertama (SMP).<br />
Keahlian tersebut sangat dibutuhkan sang<br />
Ibu dalam pekerjaan administrasi di sebuah<br />
perusahaan kecil. Dalam perannya sebagai<br />
ibu, sang Ibu selalu mengingatkan anakanaknya<br />
betapa penting pendidikan dan<br />
memiliki keberanian untuk mengambil peran<br />
dan tanggung jawab. Pilihan yang dibuat<br />
sang Ibu membuahkan kebebasan sejati bagi<br />
ketiga anak-anaknya. Ketiga anaknya saat<br />
ini menjadi orang yang berhasil dan menjadi<br />
kebanggaan sang Ibu.<br />
Dalam cerita kedua, sang Ibu tidak hanya<br />
harus memikirkan penyakit yang dia derita<br />
namun juga harus mempersiapkan kehidupan<br />
suami dan putra-putranya tanpa kehadiran<br />
dirinya kelak. Dengan segala keterbatasan<br />
ekonomi karena mata pencaharian utama<br />
berasal dari toko kecil/warung yang suaminya<br />
lakoni selama ini, sang Ibu sadar bahwa<br />
kekayaan materi bukanlah sesuatu yang<br />
“Setiap pria yang<br />
hebat dalam<br />
kehidupannya<br />
tidak lepas dari<br />
peran seorang Ibu”<br />
dapat dia wariskan kepada mereka. Satusatunya<br />
warisan adalah kenangan bahwa<br />
sang Ibu selalu menyayangi dan mempercayai<br />
putranya atas apapun yang mereka lakukan.<br />
Sang Ibu berharap agar putranya selalu<br />
dapat belajar dari kesalahan dan belajar<br />
berani mengambil peran dan tanggung<br />
jawab atas dirinya, adik-adiknya, dan masa<br />
depan keluarga yang akan dia bangun<br />
kelak. Sang Ibu menjalankan perannya<br />
dengan senyum dan sedikit bicara sampai<br />
pada akhirnya dipanggil Allah. Ini adalah<br />
kisah nyata dan terjadi belasan tahun yang<br />
lalu. Kita lihat kehidupan suami dan putraputranya<br />
saat ini, apakah pengorbanan sang<br />
Ibu berbuah sia-sia. Tidak sama sekali. Saat<br />
ini, suaminya hidup dengan tenang, putra<br />
sulungnya bekerja di perusahaan global<br />
dengan karir sangat cemerlang, anak kedua<br />
dan ketiga bekerja di perusahaan besar, anak<br />
yang keempat menjadi lulusan terbaik di<br />
universitas swasta ternama, dan si bungsu<br />
masih melanjutkan kuliahnya di perguruan<br />
tinggi negeri yang seleksi masuknya sangat<br />
ketat. Inilah warisan dari sang Ibu. Pilihan dan<br />
juga kebebasan yang ambil pada saat itu.<br />
Pilihan atas kebebasan sang Ibu memberikan<br />
kebebasan yang sejati pada keluarganya.<br />
PERSEPSI TENTANG EMANSIPASI<br />
Emansipasi wanita bukan berarti menjadikan<br />
wanita sederajat dengan pria. Emansipasi<br />
memberikan hak kepada siapapun, baik pria<br />
dan wanita, untuk memiliki ruang kebebasan<br />
yang sama dalam menentukan pilihan dan<br />
masa depannya. Penentuan pilihan dan<br />
masa depan adalah kebebasan kita sebagai<br />
manusia yang paling hakiki karena diturunkan<br />
langsung dari Tuhan/Allah Sang Maha<br />
Pencipta. Makna kebebasan akan selalu terkait<br />
dengan keberanian dalam mengambil peran<br />
dan tanggung jawab, baik bagi diri sendiri,<br />
keluarga kita, kepada Tuhan dan sesama.<br />
Apabila kita kembali kepada “Kisah Dua Ibu”<br />
di atas, kedua Ibu mengambil pilihan dengan<br />
kebebasan mereka untuk mengambil peran<br />
dan tanggung jawab atas keluarga karena hal<br />
tersebut menjadi prioritas utama. Kebebasan<br />
dan pilihan yang mereka ambil ini menjadi<br />
sangat ridho karena melalui pengorbanan<br />
impian dan mengutamakan kepentingan<br />
orang lain (yaitu suami dan anak-anak).<br />
Kebebasan sang Ibu dalam menentukan<br />
pilihan membuahkan keberhasilan anakanaknya<br />
dalam kehidupan.<br />
Karena saya adalah seorang pria, maka saya<br />
ingin mengakhiri tulisan ini dengan kalimat:<br />
“Setiap pria yang hebat dalam kehidupannya<br />
tidak lepas dari peran seorang Ibu”. Apabila<br />
kaum wanita selama ini selalu mencari<br />
kesetaraan dengan kaum pria untuk mencari<br />
kebenaran yang sejati tentang makna<br />
emansipasi, justru kamilah kaum pria yang<br />
harus belajar dari kaum wanita. Ada kalanya<br />
kita selalu mencari sesuatu sampai ke ujung<br />
dunia, namun tanpa kita sadari bahwa<br />
jawabannya justru tepat berada di tengahtengah<br />
kita selama ini.*<br />
<strong>Vol</strong>.2 - <strong>No</strong>. <strong>05</strong> | <strong>Mei</strong> <strong>2017</strong> | GREAT <strong>ISS</strong> 17