Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Edisi 77 / <strong>Juli</strong> <strong>2017</strong><br />
In-Flight <strong>Magazine</strong><br />
TRAVELLER STORY DESTINATION INSIDE SRIWIJAYA<br />
Desa Bajo Wakatobi:<br />
Keindahan Gugusan<br />
Destinasi Wisata Sudah<br />
Wujud Kearifan<br />
Bukit Karst Di Labengki<br />
Terkoneksi Oleh <strong>Sriwijaya</strong><br />
Pengembara Laut<br />
Dan Sombori<br />
Air Group
Transaksi Sepanjang Hari<br />
Praktis pakai<br />
Untuk semua kebutuhan transaksi Anda, kapanpun dan dimanapun e-Banking BRI (Internet Banking BRI,<br />
Mobile Banking BRI, Mini ATM, ATM BRI) selalu memberikan kemudahan dengan layanan online hingga 24 jam<br />
tanpa henti.
4<br />
Ceo’s note<br />
NAM AIR TERBANG LANGSUNG<br />
JAKARTA – BANYUWANGI PP<br />
Semoga apa yang telah kami sumbangkan dalam<br />
peran serta membangun transportasi udara di<br />
daerah menjadi lebih nyata dan dapat dirasakan<br />
oleh pseluruh masyarakat di wilayah tersebut.<br />
elanggan setia<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air &<br />
NAM Air yang<br />
kami hormati,<br />
Assalamualaikum wr wb,<br />
Salam Sejahtera,<br />
duduk (seats), yang terdiri dari delapan seats kelas<br />
Bisnis, dan 112 seats kelas Ekonomi. Sedangkan<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air, sebagai induk NAM Air pun tak<br />
ketinggalan untuk membuka rute baru di bulan ini,<br />
yaitu rute Jakarta – Mamuju PP, Surabaya – Mamuju<br />
PP dan Makassar – Mamuju PP.<br />
Satu lagi kota yang sedang tumbuh dan berkembang di wilayah Jawa Timur<br />
adalah kota Banyuwangi. Kota Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau<br />
Jawa ini memiliki banyak potensi alam, terutama di sektor pariwisata, yang<br />
konon digemari oleh para turis mancanegara. Tak heran bila tahun lalu,<br />
Banyuwangi mencatat data kunjungan 80.000 wisatawan mancanegara dan 4<br />
juta wisatawan nusantara singgah ke kota Kabupaten itu.<br />
Dari sekian banyak potensi wisatanya adalah Pantai Pulau Merah, Pantai<br />
Wedi Ireng, Bangsring Underwater, dan Kawah Ijen yang menjadi tujuan<br />
wisata paling digemari. Keunggulan potensi wisatanya juga didorong<br />
oleh maraknya event-event tingkat internasional seperti Banyuwangi<br />
Festival, International Tour de Ijen dan Banyuwangi Beach Jazz Festival<br />
yang setiap satu tahun sekali digelar di tengah kota Banyuwangi.<br />
Melihat potensi dan keunggulan yang dikelola secara apik inilah,<br />
maka NAM Air sebagai maskapai swasta nasional yang berkomitmen<br />
melayani ke wilayah terdalam di suatu provinsi itu, pun tak segan<br />
untuk ikut berkontribusi melayani penerbangan ke Banyuwangi. Rute<br />
penerbangan tersebut adalah penerbangan langsung dari Jakarta<br />
menuju Banyuwangi Pergi Pulang (PP) mulai 16 Juni <strong>2017</strong>. Jadwal<br />
penerbangan rute tersebut berangkat dari Jakarta pk 07.10 WIB dan tiba<br />
di Banyuwangi pk. 08.35 WIB. Sedangkan kembalinya, berangkat dari<br />
Banyuwangi pk. 09.05 WIB dan tiba di Jakarta pk. 10.30 WIB. Melengkapi<br />
rute penerbangan menuju Banyuwangi, NAM Air pun berencana untuk<br />
segera melayani rute dari Surabaya menuju Banyuwangi PP.<br />
Di saat yang bersamaan, ekspansi rute lain yang dilakukan oleh NAM Air<br />
adalah melayani rute Jakarta – Sampit PP, Jakarta - Pangkalan Bun PP,<br />
Semarang – Pangkalan Bun PP dan Kupang – Tambolaka – Denpasar –<br />
Bima – Lombok PP. Seluruh rute penerbangan NAM Air dilayani dengan<br />
pesawat Boeing 737-500, dengan kapasitas penumpang 120 tempat<br />
Seluruh rute penerbangan baru ini adalah jawaban<br />
atas permintaan pasar yang cukup tinggi, dan<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group pun meyakini bahwa ruterute<br />
baru tersebut akan menjadi awal dari sebuah<br />
perkembangan daerah untuk meningkatkan<br />
perekenomian daerah dan sekitarnya. Tekad<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group ini terinspirasi oleh suksesnya<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air dalam peran serta mengembangkan<br />
kota Malang, Jawa Timur yang saat itu – tahun 2005<br />
– menjadi satu-satunya maskapai yeng melayani<br />
rute penerbangan ke kota apel. Atas peran itu<br />
pula, Pemerintah Daerah Malang memberikan<br />
penghargaan kepada <strong>Sriwijaya</strong> Air sebagai Maskapai<br />
Penggerak Ekonomi Daerah Malang dan sekitarnya.<br />
Semoga apa yang telah kami sumbangkan dalam<br />
peran serta membangun transportasi udara di<br />
daerah menjadi lebih nyata dan dapat dirasakan<br />
oleh seluruh masyarakat di wilayah tersebut. Tak<br />
terkecuali kota-kota lain yang memiliki sejarah awal<br />
hadirnya transportasi udara di wilayahnya, seperti<br />
Lubuk Linggau (Sumatera), Luwuk (Sulawesi),<br />
Muara Bungo (Jambi), dan Silangit (Sumatera).<br />
Wassalamualaikum wr wb,<br />
Salam sejahtera,<br />
PT <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />
Chandra Lie<br />
President & CEO<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
ExcluSIvE lIvIng for dIScErnIng guEStS<br />
Business and leisure travelers seeking the many up-market comforts of a top-quality hotel will find all these and<br />
more at Hotel Santika Premiere, as our four star hotel where world-class standards of service are seamlessly<br />
combined with a uniquely Indonesian touch.<br />
RESERVATION<br />
CENTER (62-21)<br />
2700027<br />
online booking<br />
www.santika.com<br />
BIntaro - tangSEl | IcE - BSd cIty | jakarta (SlIPI - Hayam Wuruk) | jogja<br />
kota HaraPan IndaH - BEkaSI | malang | mEdan | SEmarang | SuraBaya | nExt oPEnIng Bangka - BElItung
contents<br />
<strong>Juli</strong> <strong>2017</strong><br />
President Commissioner<br />
Hendry Lie<br />
Photo Credit: KEMENPAR RI<br />
Lokasi: NAM AIR BOEING 737-500<br />
Commissioner<br />
Johanes Bundjamin<br />
Andy Halim<br />
Fandy Lingga<br />
President Director<br />
Chandra Lie<br />
Finance Director<br />
Gabriella Sonia<br />
Commercial Director<br />
Toto Nursatyo<br />
Operation Director<br />
Capt. Lalu M Syakir<br />
TECHNICAL DIRECTOR<br />
Dwi Iswantoro<br />
Quality, Safety, & Security Director<br />
Capt. Dr. Toto Soebandoro<br />
Corporate Planning & BD Director<br />
Jefferson Jauwena<br />
Legal (Advocat)<br />
Samuel Ginting, SH<br />
Victorianus Sihotang, SH<br />
Hormat Torong, SH<br />
74-79<br />
DESTINATION<br />
Meskipun sudah mulai dikenal sejak<br />
tahun 2015, masih banyak wisatawan<br />
yang belum terlalu banyak mengetahui<br />
pesona wisata dari Pulau Labengki dan<br />
Pulau Sombori. Keindahan gugusan<br />
bukit karst yang terdapat di kedua<br />
pulau ini kerap disandingkan dengan<br />
Raja Ampat, Papua.<br />
DISCOVER - NATURE<br />
Saya hanya bisa terdiam termangu di<br />
depan aliran air terjun yang bertingkat ini.<br />
ART & CULTURE<br />
Ludruk adalah salah satu hiburan<br />
tradisional yang sarat akan nilai<br />
budaya dan sosial. Keberadaannya<br />
yang sudah ada sejak zaman dahulu<br />
sebagai hiburan rakyat masih bertahan<br />
di daerah asalnya, Jawa Timur.<br />
16<br />
INSIDE<br />
SRIWIJAYA<br />
Destinasi Wisata Sudah<br />
Terkoneksi Oleh<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />
www.sriwijayaair.co.id<br />
sriwijaya air<br />
sriwijaya air on channel<br />
@sriwijayaair<br />
<strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong> adalah satu-satunya in-flight magazine yang diakui secara resmi oleh <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air dan diperkenankan untuk hadir di kursi penerbangan <strong>Sriwijaya</strong> Air. <strong>Sriwijaya</strong> Air tidak mengakui<br />
media lain dengan format majalah, selain <strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong>, dan tidak memperkenankan media<br />
lain dengan format majalah, untuk hadir di kursi penerbangan <strong>Sriwijaya</strong> Air.
contents<br />
<strong>Juli</strong> <strong>2017</strong><br />
52<br />
88<br />
74<br />
80<br />
22 DISCOVER - NATURE<br />
TIMUR TENGAH SELATAN<br />
24 DISCOVER - CULINARY<br />
PEKALONGAN<br />
28 DISCOVER - NATURE<br />
LARANTUKA<br />
30 DISCOVER - CITY<br />
BELITUNG<br />
34 DISCOVER - CULTURE<br />
TIDORE<br />
36 DISCOVER - CULTURE<br />
GIANYAR<br />
38 DISCOVER - BEACH<br />
PANGKALPINANG<br />
40 discover - LANDMARK<br />
PADANG<br />
48 RESTO<br />
Casa Mexico: Hadirkan<br />
Citarasa Otentik Mexico<br />
di Jakarta<br />
52 INSPIRING PEOPLE<br />
Bunga Mega:<br />
Berbagi Inspirasi Lewat<br />
CeweQuat<br />
70 MOST WANTED<br />
72 BOOKS<br />
74 DESTINATION<br />
Keindahan Gugusan<br />
Bukit Karst di Labengki<br />
dan Sombori<br />
80 BUCKET LIST<br />
6 Pantai Eksotik<br />
di Selatan Bali<br />
88 TRAVELLER STORY<br />
Desa Bajo Wakatobi:<br />
Wujud Kearifan<br />
Pengembara Laut<br />
94 ART & CULTURE<br />
Ludruk Wetanan:<br />
Kolaborasi Jawa Madura<br />
dalam Irama dan Lakon<br />
96 FOOTNOTE<br />
M em ak na i<br />
‘Garuda Indonesia’<br />
98 EVENT<br />
106 OUR CUSTOMER<br />
107 DESTINATION CITY<br />
112 HISTORY<br />
114 OFFICE
contributors<br />
Goenadi Haryanto<br />
Pensiunan arsitek<br />
dan fotografer yang<br />
mengkhususkan diri<br />
untuk pemotretan<br />
bandara dan dunia aviasi<br />
pada umumnya. Advisor;<br />
Komunitas Fotografi<br />
Bandara (FotBan) dan<br />
Konsultan Fotografi;<br />
PT. Angkasa Pura II,<br />
PT. Angkasa Pura I dan<br />
PT. Airnav Indonesia.<br />
BAYU AMDE WINATA<br />
Ia seorang travel<br />
fotographer yang riang dan<br />
senang berbagi berbagi<br />
cerita. Ia telah menjelajah<br />
banyak tempat di Indonesia.<br />
Ajang festival budaya<br />
menjadi salah satu yang<br />
sering dikunjunginya.<br />
Berbagi cerita baginya<br />
adalah kepuasaan. Dengan<br />
berbagi kisah perjalanan, ia<br />
ingin menunjukkan bahwa<br />
Indonesia ini sangat indah<br />
dan beragam.<br />
Alfian Widiantono<br />
Alfian Widiantono biasa<br />
dipanggil Aan, fotografer<br />
dan penulis artikel asal<br />
Yogyakarta yang kini<br />
tinggal di Bandung.<br />
Kontributor aktif di<br />
beberapa media nasional<br />
dan penyedia stok foto<br />
internasional Getty Images.<br />
Karya-karyanya dapat<br />
dilihat di alfianwidi.com<br />
Fransiska Ken<br />
Selama melakukan<br />
perjalanan wisata, Ken<br />
tidak pernah khawatir.<br />
Dari perjalanan di pelosok<br />
Halmahera, hingga<br />
kerumunan orang di Tokyo,<br />
atau dari Mentawai hingga<br />
ke Vietnam, ia selalu<br />
menikmatinya. Katanya, ada<br />
begitu banyak hal menarik<br />
ketika bepergian, dan<br />
semua itu harus dinikmati.<br />
Publisher<br />
PT. NEGERI AKSARA MANDIRI<br />
Jl. Gunung Sahari Raya No. 13<br />
Blok B 8-10 Jakarta Utara 14420<br />
Telp: +62 21 6471 7999<br />
Fax: +62 21 6470 2828<br />
redaksi@sriwijayamagazine.com<br />
www.sriwijayamagazine.com<br />
Twitter: @<strong>Sriwijaya</strong>Magz<br />
Instagram: @sriwijayamagz<br />
Editorial Board<br />
Toto Nursatyo<br />
Jefferson Jauwena<br />
Agus Soedjono<br />
Ari Kurnia Yusuf<br />
Suyitno Hadisusanto<br />
Editor-in-Chief<br />
Karina Ayu Budiani<br />
Senior Creative Design<br />
Fanji Ramadhan<br />
Junior Creative Design<br />
Angel Desyanty<br />
Finance<br />
Apria Roles Saputro<br />
Yadi Supriadi<br />
Sales Team:<br />
Edy Sunarto<br />
Muhamad Aldo Dunn<br />
Shendy Adhityani<br />
Sri Fauziah Yulita<br />
Administration Support<br />
Novianti<br />
Indrayani Tenia<br />
Advertising Inquiries<br />
PT MONDO MEDIA<br />
Gd. The Habibie Center lt.1<br />
Jl. Kemang Selatan No. 98<br />
Jakarta Selatan<br />
P: +62 21 7883 2333<br />
F: +62 21 7883 2444<br />
sales@mmedia.co.id<br />
www.mmedia.co.id<br />
Editor<br />
Promotion<br />
Contributors<br />
Dian Triasari<br />
Ricco Andika<br />
Erwin Yap<br />
Adi Willi Hanhari<br />
Director of Sales<br />
Reporter<br />
Harry Sutanto<br />
Dionesia Ika<br />
Redaksi menerima kiriman artikel dan foto untuk diterbitkan di majalah ini. Anda dapat<br />
mengirimkannya melalui email ke redaksi@sriwijayamagazine.com.<br />
Subjek email CONTRIBUTOR_(Tema Tulisan)_(Nama Penulis)
12<br />
Calendar event<br />
14 <strong>Juli</strong><br />
-<br />
15 <strong>Juli</strong><br />
Solo Batik Carnival <strong>2017</strong><br />
Lokasi : Stadion Sriwedari -<br />
Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah<br />
Solo Batik Carnival adalah agenda tahunan<br />
Kota Solo yang sudah berlangsung sejak<br />
2008, dengan mengambil tema ragam<br />
busana yang memakai bahan kain batik<br />
dan didesain semenarik mungkin. Serta<br />
merupakan ajang kreasi seluruh warga<br />
Solo dalam mengangkat citra batik dan Solo<br />
menjadi salah satu kota batik di Indonesia.<br />
14 <strong>Juli</strong> - 16 <strong>Juli</strong><br />
22 <strong>Juli</strong> - 30 <strong>Juli</strong><br />
Festival Negeri Laskar Pelangi<br />
Lokasi : Belitung<br />
Erau International Folklore Art Festival<br />
Lokasi : Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur<br />
FOTO: babelprov.go.id| soloraya.com | bromojavatravel.com<br />
24 <strong>Juli</strong><br />
Festival Gondang Sabangunan<br />
Lokasi : Kabupaten Humbanghas, Sumatera Utara<br />
09 <strong>Juli</strong><br />
-<br />
10 <strong>Juli</strong><br />
Yadnya Kasada<br />
Lokasi :Tengger, Gunung Bromo, Jawa Timur<br />
01 <strong>Juli</strong><br />
-<br />
04 <strong>Juli</strong><br />
Festival Biak Munara Wampasi V<br />
Lokasi : Biak<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
14<br />
inside sriwijaya<br />
Gelar Safari Ramadhan<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Sambangi Lima Kota<br />
Teks: Adi Willi Hanhari Haloho | Foto: DOK<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group menggelar Safari Ramadhan dalam rangka<br />
bersilaturahmi dan berbagi kepada seluruh stake holder-nya. Pada tahun ini<br />
kegiatan tersebut dilakukan sejak 7 – 12 Juni <strong>2017</strong> dan dilakukan di lima kota<br />
di Indonesia yaitu Makassar, Mamuju, Sampit, Pangkalan Bun dan Banyuwangi.<br />
A<br />
C<br />
B<br />
D<br />
senior Manager Corporate Communication PT <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air Group, Agus Soedjono menjelaskan bahwa kegiatan<br />
ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap<br />
tahun di bulan Ramadhan.<br />
“Setiap tahun di bulan suci Ramadhan manajemen <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air Group melakukan kunjungan ke beberapa kota di Indonesia<br />
secara bergantian. Dengan kunjungan tersebut, diharapkan<br />
terjalin hubungan yang lebih harmonis antara perusahaan<br />
dengan seluruh stake holder,” kata Agus.<br />
E<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
F<br />
G<br />
Dijelaskannya, rangkaian kegiatan Safari Ramadhan<br />
tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun<br />
sebelumnya. Selain berbuka puasa bersama, pembagian<br />
santunan kepada anak-anak yatim piatu juga menjadi<br />
agenda pokok yang masih tetap dilakukan.<br />
“Ini sebagai wujud nyata kepedulian perusahaan dan<br />
rasa saling berbagai di bulan suci ini,” tambah Agus.<br />
A<br />
B<br />
C<br />
D<br />
E<br />
F<br />
G<br />
Pejabat <strong>Sriwijaya</strong> Air Group dan personel<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group distrik Banyuwangi<br />
berfoto bersama dengan bupati Banyuwangi.<br />
Pejabat <strong>Sriwijaya</strong> Air Group berkunjung<br />
ke pendopo Banyuwangi dan berbincang<br />
santai dengan Bupati Banyuwangi,<br />
Abdullah Azwar Anas.<br />
Rombongan <strong>Sriwijaya</strong> Air Group berfoto<br />
bersama dengan KA Bandara Pangkalan<br />
Bun Khairul Batubara.<br />
Rombongan <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />
berkunjung ke KA Bandara Iskandar<br />
Pangkalan Bun, Bpk Khairul Batubara.<br />
Direktur teknik NAM AIR, Romdani Ardali<br />
memberikan hadiah voucher tiket kepada<br />
peserta acara yang beruntung.<br />
Petinggi <strong>Sriwijaya</strong> Air Group dan<br />
stakeholder bandara dan pemerintah<br />
kotawaringin timur berfoto bersama<br />
dengan anak-anak yatim piatu.<br />
Jajaran pejabat <strong>Sriwijaya</strong> Air Group beserta<br />
stakeholder pemerintahan Kotawaringin Barat<br />
memberikan santunan kepada anak yatim.
16<br />
inside sriwijaya<br />
A<br />
b<br />
c<br />
DESTINASI WISATA SUDAH TERKONEKSI<br />
OLEH SRIWIJAYA AIR GROUP<br />
Teks : Karina Ayu Budiani | Foto: Kementerian Pariwisata RI, Karina Ayu Budiani<br />
Gencarnya promosi pariwisata di berbagai daerah dan program pemerintah<br />
khususnya Kementerian Pariwisata, terus mendorong <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />
untuk menambah rute baru ke berbagai pelosok daerah di Indonesia. Menjawab<br />
tantangan tersebut, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group di bulan Juni mulai mengoperasikan<br />
beberapa rute baru dan salah satunya rute Jakarta-Banyuwangi PP.<br />
penerbangan perdana NAM Air Jakarta-<br />
Banyuwangi PP pada Jumat, 16 Juni <strong>2017</strong> dimulai<br />
dengan acara seremonial pengguntingan pita di<br />
Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng.<br />
Acara seremonial tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata<br />
Republik Indonesia, Arief Yahya; Menteri Perhubungan<br />
Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi; Presiden Komisaris<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group, Hendry Lie; President & CEO <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />
Group, Chandra Lie; CEO NAM Air, Jefferson Jauwena; serta<br />
perwakilan dari Angkasa Pura II dan Airnav Indonesia.<br />
Usai seremoni pengguntingan pita, jajaran direksi <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />
Group, Arief Yahya beserta rombongan, awak media dan penumpang<br />
NAM Air bersama-sama menaiki pesawat NAM Air Boeing 737-500<br />
yang bertolak ke Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Setibanya di<br />
Bandara Blimbingsari, pesawat NAM Air disambut water canon dan<br />
A<br />
B<br />
c<br />
d<br />
Arief Yahya dan Chandra Lie saat berfoto<br />
di pesawat penerbangan perdana NAM<br />
Air Jakarta-Banyuwangi<br />
Arief Yahya, Budi Karya Sumadi, Hendry<br />
Lie, Chandra Lie, dan Jefferson Jauwenna<br />
melakukan pengguntingan pita<br />
Arief Yahya beserta jajaran direksi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group saat mendarat<br />
di Bandara Blimbingsari<br />
water canon sambut pesawat Boeing 737<br />
500 NAM Air saat mendarat di Bandara<br />
Blimbingsari, Banyuwangi<br />
seusadahnya rombongan disambut oleh Bupati Banyuwangi,<br />
Abdullah Azwar Anas untuk melanjutkan acara seremoni<br />
di Bandara Blimbingsari. Dalam kesempatan tersebut,<br />
Arief Yahya, Hendry Lie, dan Chandra Lie sekaligus diajak<br />
berkeliling oleh Abdullah Azwar Anas meninjau Bandara<br />
Blimbingsari yang menerapkan konsep Green Airport.<br />
“Saya sampaikan rasa hormat dan penghargaan setinggitingginya<br />
atas sambutan dari pemerintah daerah<br />
setempat kepada rombongan kami yang membuat kami<br />
jadi semakin yakin untuk mensukseskan rute Jakarta_<br />
Banyuwangi ,” jelas Chandra Lie.<br />
“Penerbangan NAM Air merupakan kabar baik bagi<br />
warga Banyuwangi dan masyarakat luas. Kini bisa<br />
penerbangan langsung tanpa harus transit ke Surabaya<br />
terlebih dahulu,” kata Anas.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
inside sriwijaya<br />
17<br />
Jadwal penerbangan NAM Air Jakarta-Banyuwangi akan<br />
beroperasi setiap hari dengan jadwal pukul 07.05 WIB<br />
bertolak dari Jakarta menuju Banyuwangi, dan pukul 09.05<br />
WIB dari Banyuwangi menuju Jakarta.<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Menjadi Penghubung<br />
Destinasi Wisata Tanah Air<br />
Ditemui saat penerbangan perdana NAM Air rute Jakarta<br />
Banyuwangi PP, Menteri Pariwisata, Arief Yahya<br />
menyempatkan diri berbincang-bincang dengan redaksi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong>. Berikut petikan wawancaranya.<br />
T (Tanya) : Seberapa penting posisi transportasi udara<br />
dalam menggerakkan pariwisata di Indonesia?<br />
J (jawab) :Sangat penting dan sangat menentukan<br />
dalam mencapai target kunjungan wisatawan<br />
mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun ini<br />
sebesar 15 juta dan akan meningkat menjadi<br />
20 juta pada 2019. Sekitar 80% kedatangan<br />
wisman ke Indonesia menggunakan moda<br />
transportasi udara sehingga tersedianya seat<br />
capacity yang cukup menjadi kunci untuk<br />
mencapai target <strong>2017</strong><br />
hingga 2019 mendatang.<br />
T : Bagaimana ekspansi <strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air<br />
di mata Bapak?<br />
J : Ekspansi perusahaan penerbangan <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air dan NAM Air agresif dan ini sangat<br />
mendukung kepariwisataan nasional. Terlihat<br />
tahun ini jumlah rute di dalam negeri yang<br />
diterbangi oleh <strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air<br />
sebanyak 66 rute. Hampir semua destinasi<br />
wisata unggulan di Tanah Air sudah terkoneksi<br />
oleh penerbangan NAM Air. Sementara itu<br />
untuk rute internasional, <strong>Sriwijaya</strong> Air telah<br />
membuka penerbangan langsung ke kota-kota<br />
besar di negara tetangga atau kawasan regional<br />
yang notabene adalah sumber wisman kita di<br />
antaranya; Tiongkok sebanyak 6 kota besar<br />
(meski masih dalam charter flight rutin dari<br />
Denpasar dan segera menjadi penerbangan<br />
berjadwal); Singapura; Malaysia ke 3 kota;<br />
Timor Leste; dan dalam waktu dekat akan<br />
terbang ke Bangladesh serta menambah jalur<br />
baru ke 2 kota di Malaysia.<br />
T : Bagaimana dengan rute<br />
Jakarta-Banyuwangi ini?<br />
J : Sangat menjanjikan karena Banyuwangi kini<br />
berkembang sebagai destinasi<br />
wisata berkelas dunia.<br />
T<br />
J<br />
d<br />
Pariwisata Banyuwangi terus berkembang,<br />
terlihat dari jumlah wisatawan yang<br />
menanjak dan pembangunan sejumlah hotel<br />
berbintang baru. Selain wisata,<br />
dunia usaha di Banyuwangi juga terus<br />
bergeliat. Selama ini, rute ke Banyuwangi<br />
baru tersedia dari Surabaya. Jumlah<br />
penumpang di Bandara Banyuwangi (Bandar<br />
Udara Blimbingsari) sendiri terus melonjak<br />
dan semoga akan terus meningkat dengan<br />
adanya penerbangan langsung NAM Air dari<br />
Jakarta–Banyuwangi PP.<br />
: Sektor mana yang menjadi prioritas<br />
pariwisata yang harus dikembangkan<br />
oleh airlines?<br />
: Hampir semua sektor perlu dikembangkan<br />
untuk mendukung pariwisata. Infrastrukur,<br />
perdagangan, investasi, manufaktur, dan<br />
sektor jasa cepat berkembang karena adanya<br />
pariwisata.Kementerian Pariwisata telah<br />
mengembangkan 10 destinasi prioritas<br />
pariwisata sebagai “Bali Baru” serta<br />
menetapkan tiga program utama tahun ini<br />
yakni: digitalisasi, homestay dan konektivitas.<br />
Program ini juga untuk mendukung branding<br />
baru 10 destinasi pariwisata utama sebagai<br />
sub-brand menyeleraskan pada master brand<br />
(Wonderful Indonesia) dan salah satunya<br />
adalah sub-brand “Majestic Banyuwangi”.<br />
Destinasi wisata utama ini tentu harus<br />
didukung oleh konektivitas udara yang<br />
memadai untuk mendorong kunjungan<br />
wisatawan ke sana, dan ini telah dilakukan<br />
oleh NAM Air dengan membuka rute<br />
Jakarta- Banyuwangi PP.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
18<br />
inside sriwijaya<br />
A<br />
B<br />
Setiap Hari Berdoa & Berbagi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />
Teks: Adi Willi Hanhari Haloho | Foto: DOK<br />
Sebagai bentuk kepedulian terhadap<br />
sesama, <strong>Sriwijaya</strong> Air Group kembali<br />
merealisasikan kegiatan CSR bertajuk<br />
Setiap Hari Berdoa dan Berbagi<br />
Bersama Anak Yatim Piatu.<br />
k<br />
egiatan ini merupakan lanjutan dari tahuntahun<br />
sebelumnya, dimana setiap kantor<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air yang ada di seluruh Indonesia<br />
secara bergiliran akan mengunjungi yayasan yang ada di<br />
daerahnya masing-masing dan memberikan santunan<br />
berupa sembako maupun uang santunan.<br />
C<br />
D<br />
Sepanjang Mei <strong>2017</strong>, aksi sosial ini telah dilaksanakan di<br />
beberapa tempat yakni TTO Melawai, TTO Bekasi, Distrik<br />
Bengkulu, Distrik Bandung, Distrik Muarabungo, Distrik<br />
Lubuklinggau, Distrik Pekanbaru dan lain sebagainya.<br />
Kegiatan Berdoa & Berbagi Setiap Hari ini mendapat<br />
sambutan antusias seluruh karyawan yang memang secara<br />
rutin setiap hari secara bergiliran menggelar kegiatan ini.<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group berharap melalui kegiatan rutin ini akan<br />
mampu menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan.<br />
E<br />
Berikut foto liputan kegiatan Berdoa & Berbagi<br />
Setiap Hari <strong>Sriwijaya</strong> Air periode Mei <strong>2017</strong>.<br />
A<br />
B<br />
C<br />
D<br />
E<br />
F<br />
Setiap Hari Berdoa & Berbagi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Muarabungo.<br />
Setiap Hari Berdoa & Berbagi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Lubuklinggau.<br />
Setiap Hari Berdoa & Berbagi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Bandung.<br />
Setiap Hari Berdoa & Berbagi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Bengkulu.<br />
Setiap Hari Berdoa & Berbagi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Bekasi.<br />
Setiap Hari Berdoa & Berbagi<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Melawai.<br />
F<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
20<br />
ADVERTORIAL<br />
DUGDERAN, Tradisi Religi<br />
Lestarikan Keberagaman Semarang<br />
SETIAP DAERAH MEMILIKI KEUNIKAN SENDIRI DALAM MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN,<br />
TAK TERKECUALI KOTA SEMARANG.<br />
TUGUMUDA<br />
K O T A S E M A R A N G<br />
S<br />
etiap tahunnya, Semarang memiliki<br />
tradisi Dugderan yang telah berlangsung<br />
sejak tahun 1881 pada masa<br />
pemerintahan Bupati Semarang saat itu,<br />
Kanjeng Bupati RMT Aryo Purboningrat.<br />
Perayaan yang dahulunya terpusat di Masjid<br />
Kauman, kini telah berkembang ke beberapa<br />
tempat seperti Balai Kota, Simpang Lima, hingga<br />
Masjid Agung Jawa Tengah.<br />
Tradisi Dugderan sendiri, menurut Walikota<br />
Semarang, Hendrar Prihadi, sangat penting untuk<br />
dilestarikan karena dapat mempertahankan jatidiri,<br />
khususnya Kota Semarang. Ia menegaskan bahwa<br />
banyak nilai-nilai luhur, keberanekaragaman,<br />
dan kesepahaman yang harus dimaknai sebagai<br />
kekuatan bangsa dan Semarang itu sendiri.<br />
“Hal ini menjadi penting sekali, apalagi di saat<br />
bangsa ini sedang dirongrong oleh persoalan cinta<br />
terhadap bangsa, dengan isu intoleransi serta<br />
radikalisme,” tuturnya.<br />
Sejarah panjang Dugderan telah berkembang di<br />
zaman sekarang. Menurut walikota yang akrab<br />
dipanggil Hendi ini, Dugderan memang selalu<br />
diselenggarakan mengikuti dinamika yang terjadi<br />
pada masyarakat. Pada awalnya Dugderan<br />
digunakan untuk menyepahamkan, khususnya<br />
masyarakat kota Semarang yang kala itu memiliki<br />
perbedaan pendapat, khususnya terkait dimulainya<br />
puasa Ramadhan, sehingga Dugderan menjadi<br />
penanda dimulainya Bulan Ramadhan. Seiring<br />
waktu berjalan, Dugderan juga digunakan untuk<br />
menyampaikan pesan-pesan yang dapat membuat<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
ADVERTORIAL<br />
21<br />
guyub dan rukun masyarakat Kota Semarang yang memiliki<br />
latar belakang yang sangat beragam.<br />
Dugderan <strong>2017</strong><br />
Di tahun <strong>2017</strong>, untuk menandai dimulainya puasa Ramadhan<br />
1438 Hijriah, rangkaian prosesi Dugderan diselenggarakan<br />
pada tanggal 22 hingga 25 Mei <strong>2017</strong>. Kirab Budaya berupa<br />
karnaval arak-arakan keliling kota diikuti oleh 16 kecamatan<br />
yang tersebar di seluruh Semarang. Mengusung tema<br />
“Dugderan Meneguhkan Tekad Meraih Semarang Hebat”,<br />
Dugderan edisi <strong>2017</strong> tidak luput dari kehadiran sang simbol<br />
keberagaman di kota Semarang, yakni Manggar warna-warni,<br />
serta tiruan makhluk mitos, Warak Ngendhog.<br />
Makhluk mitos tersebut merupakan perwujudan dari<br />
perpaduan tiga budaya, dimana terdapat kepala naga untuk<br />
mencerminkan budaya Cina, badan Buraq dari budaya Arab,<br />
serta empat kaki Kambing dari budaya Jawa. Makhluk ini<br />
digambarkan dapat berjalan beriringan, menunjukkan sebuah<br />
keharmonisan yang dicita-citakan untuk bangsa, negara,<br />
serta Kota Semarang.<br />
Di hari pertama karnaval Dugderan <strong>2017</strong>, 24 Mei <strong>2017</strong>.<br />
Dibuka di kawasan lapangan Simpang Lima Semarang,<br />
kurang lebih 15 ribu anak TK, SD, MI, SMP, MTS sederajat,<br />
didampingi orang tua serta para guru dari UPTD Pendidikan<br />
di 16 kecamatan turut terlibat dalam Kirab Budaya Dugder<br />
ini. Dibuka dengan penampilan Tari Gambang secara kolosal<br />
dan atraksi budaya, acara dilanjutkan dengan upacara dan<br />
pelepasan balon.<br />
Hari pertama ditutup dengan pemberangkatan peserta<br />
karnaval, ditandai dengan pengibaran bendera start oleh<br />
Walikota Semarang. Di hadapan para tamu undangan yang<br />
dihadiri Walikota Semarang beserta jajaran Musyawarah<br />
Pimpinan Daerah Kota Semarang, para peserta menampilkan<br />
berbagai jenis seni budaya, baik kostum, maupun atraksi<br />
yang khas dari masing-masing UPTD. Karnaval hari pertama<br />
berakhir Taman Menteri Supeno.<br />
Puncak Dugderan digelar pada 25 Mei <strong>2017</strong>. Acara dibuka<br />
pada pukul 12:30 dengan upacara yang dipimpin Walikota<br />
Semarang, Hendrar Prihadi selaku Kanjeng Bupati RMT Aryo<br />
Purboningrat. Jika di hari pertama para peserta merupakan<br />
anak-anak, di hari ke dua, karnaval diikuti para siswa SMA,<br />
organisasi kepemudaan dan juga keagamaan. Pelepasan<br />
peserta karnaval ditandai dengan pemukulan bedug di<br />
halaman Balaikota Semarang oleh Kanjeng Bupati RMT Aryo<br />
Purboningrat.<br />
Karnaval dilanjutkan dengan arak-arakan peserta menuju<br />
Masjid Kauman, sementara Kanjeng Bupati RMT Aryo<br />
Purboningrat menggunakan Kereta Kencana ke Masjid Agung<br />
Kauman Semarang. Di Masjid Kauman, rombongan disambut<br />
oleh Kyai Tafsir Anom dan menyerahkan Shukuf Halaqoh yang<br />
dibacakan oleh Kanjeng Bupati RMT Aryo Purboningrat. Bulan<br />
Ramadhan dibuka dengan pemukulan bedug dan peledakan<br />
bom udara. Acara di Masjid Kauman ditutup dengan Pembagian<br />
Ganjeril serta Air Khataman Al-Quran. Rangkaian acara<br />
berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah dengan pembacaan<br />
sukuf oleh Raden Mas Tumenggung Probo Hadikusumo ditutup<br />
dengan pemukulan bedug dan juga bom udara.<br />
| | EDISI 77 77 | JULI | JULI <strong>2017</strong>
22<br />
discover - nature<br />
Timur Tengah Selatan<br />
Teks & Foto: Endah Kurnia Wirawati<br />
Saya hanya bisa terdiam termangu di depan aliran air terjun yang bertingkat ini.<br />
Tak menyangka di bumi Flobamora yang saya kenal sebagai daerah gersang ini,<br />
memiliki air terjun cantik nan teduh dan rimbun.<br />
a<br />
Namun, dengan ekspektasi yang saya turunkan<br />
serendah mungkin, justru membuat saya<br />
terpesona setinggi mungkin.<br />
ir Terjun Oehala terletak di desa Oehala, kota<br />
Soe, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Provinsi<br />
Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan berbekal<br />
sekelumit janji dari teman saya, Moses, “Ini air terjun paling<br />
bagus di kabupaten Timur Tengah Selatan”, saya pun menuju<br />
ke tempat ini meskipun dengan sikap skeptis dan ekspektasi<br />
serendah mungkin. Keraguan saya bukan tanpa alasan, saya<br />
mengenal Provinsi NTT sebagai daerah kering dan gersang.<br />
Kawasan air terjun Oehala dikelilingi dengan<br />
rimbunnya pepohonan yang menjulang tinggi<br />
yang teduh dan debit air yang cukup berlimpah<br />
untuk daerah yang notabene kering ini.<br />
Kala saya menginjakkan kaki di bumi Flobamora (Flores,<br />
Sumba, Timor, dan Alor), musim kemarau panjang masih<br />
menyapa provinsi ini. “Disini sudah lama tidak ada hujan<br />
deras, bahkan di kabupaten TTS sana mungkin sudah<br />
hampir 2 tahun tidak ada hujan deras” ujar Eros, kawan<br />
saya yang berasal dari kota Kupang.<br />
Saya kagum. Dibalik kekeringan yang melanda<br />
di sebagian besar wilayah Timur Tengah<br />
Selatan, ada sebuah air terjun yang memiliki<br />
lebih dari 10 tingkatan ini. Air terjun Oehala ini<br />
menjadi oase di keringnya kabupaten<br />
Timur Tengah Selatan.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
24<br />
discover - culinary<br />
Pekalongan<br />
Teks & Foto: Dian Triasari<br />
Terkenal dengan aneka produk batiknya, Kota Pekalongan, Jawa<br />
Tengah, selalu menjadi incaran para pecinta dan pemburu batik. Namun,<br />
tak hanya berburu batik saja yang bisa dilakukan di pekalongan,<br />
berburu kuliner andalannya juga tak kalah seru dilakukan.<br />
kali ini selain berburu kain batik, tujuan<br />
saya di Pekalongan adalah mejelajahi ragam<br />
kuliner incaran para wisatawan. Garang asem<br />
salah satunya, masakan tradisional khas ‘Kota Batik’<br />
yang biasa disantap bersama nasi hangat dengan isi<br />
potongan daging sapi atau ayam disiram kuah segar<br />
yang sedikit asam manis.<br />
Keberadaan garang asem sendiri telah ada sejak tahun<br />
1950-an, yang masih digemari hingga kini dan biasa<br />
dicari oleh turis lokal di Kota Pekalongan. Di sini kita bisa<br />
menemukan penjual garang asem yang dijual langsung di<br />
warung-warung pinggir jalan atau yang terkenal seperti<br />
Garang Asem H. Masduki di Jalan Jenderal Sudirman.<br />
Penjual garang asem ini telah ada sejak tahun 1959.<br />
Belum cukup berburu satu kuliner saja saat berada di<br />
Kota Pekalongan, keesokkan harinya ketika makan siang,<br />
tujuan selanjutnya yaitu warung makan ‘soto tauto’.<br />
Sebenarnya tauto memiliki arti soto, berasal dari kata<br />
‘caudo’ dalam bahasa Cina, tapi sering wisatawan yang<br />
datang ke Pekalongan sering menyebutnya Soto Tauto<br />
Pekalongan atau sebagai kepanjangan dari tauco soto.<br />
Soto tauco biasa disajikan dengan dua pilihan kuah<br />
yaitu kuah ayam atau daging sapi. Bedanya hanya<br />
pada kuah ayam kaldu tauconya disajikan terpisah,<br />
barulah dicampurkan saat ingin dihidangkan.<br />
Sedangkan untuk daging sapi, kuah kaldunya sudah<br />
bercampur dengan tauco, sehingga tidak perlu<br />
menuangkan kembali tauconya.<br />
Isi soto tauco yaitu potongan daging ayam atau sapi, soun,<br />
taburan bawang goreng dan daun bawang. Jika ingin<br />
lebih segar lagi, bisa ditambahkan perasan jeruk limau,<br />
untuk mendapatkan rasa sedikit asam dengan hangatnya<br />
kuah soto tauco dimakan bersama sepiring nasi. Kuliner<br />
ini dapat kita jumpai di setiap wilayah Kota Pekalongan.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
BERTUALANG DI SISI LAIN<br />
Selain menyediakan berbagai resort bagi Anda untuk menyegarkan<br />
pikiran dan tubuh, Bintan Resorts dengan segudang aktivitasnya juga<br />
menawarkan berbagai atraksi bagi pengunjung yang ingin memacu<br />
adrenalin atau sekedar bertualang. Atraksi-atraksi seperti water sports di<br />
Treasure Bay maupun Pantai Lagoi Bay, trekking ke atas Gunung Bintan,<br />
bersepeda menyusur pantai, ATV maupun aktivitas bermotor lainnya<br />
mengelilingi Bintan Resorts, atau menikmati Bintan Resorts dari udara<br />
dengan menaiki pesawat ultraringan bersama Air Adventures Flying<br />
Club. Anda juga dapat membangkitkan semangat kompetitif Anda untuk<br />
berkompetisi pada berbagai event olahraga ekstrim kelas mancanegara<br />
seperti IronMan Bintan, Bintan Triathlon, maupun Tour de Bintan.
26<br />
discover - culture<br />
Tangerang<br />
Teks & Foto: Nurul Ichlasiah<br />
Siapa sangka, terdapat sebuah kuil Hindu yang lokasinya cukup tersembunyi di<br />
Kota Tangerang, Banten. Adalah Kuil Dhurga Maa yang bentuk bangunan kuilnya<br />
sangat unik. Sama sekali tidak menyangka jika kuil ini sungguh ada di Indonesia<br />
kuil Dhurga Maa terletak di Jalan Imam<br />
Bonjol, Gg. Bidong no 53, lokasinya persis<br />
bersebelahan dengan Sungai Cisadane. Kuil<br />
ini dibangun oleh seorang pria keturunan India yang<br />
sudah lama menetap di Medan bernama Pak Samin<br />
dan kuil diresmikan pada tahun 2004.<br />
Kuil Dhurga Maa tidak hanya digunakan untuk<br />
tempat ibadah umat Hindu tapi juga tempat wisata<br />
yang sangat menarik. Festival Thaipusam yakni<br />
festival yang dirayakan masyarakat Hindu Thamil<br />
pada bulan purnama di bulan Tamil Thai, biasanya<br />
jauh pada bulan Januari dan Februari pernah<br />
dirayakan di Kuil Dhurga Maa di Tangerang ini.<br />
Selain di Indonesia, perayaan ini biasa dilakukan<br />
di Batu Caves, Malaysia. Seperti yang sudah kita<br />
ketahui bahwa Malaysia juga banyak dihuni oleh<br />
masyarakat keturunan India.<br />
Dhurga Maa dalam ajaran Hindu dilambangkan oleh Dewi<br />
yang memiliki banyak tangan dan sedang memegang<br />
senjata untuk menghancurkan kekuatan jahat dan<br />
pelindung moralitas. Sementara kendaraan Dewi Dhurga<br />
Maa adalah macan atau singa. Hal yang membuat saya<br />
berdecak kagum adalah bentuk gapura bertingkat<br />
dengan berbagai ornamen patung Dewi Dhurga Maa dan<br />
singa ketika pertama kali memasuki area kuil. Gopuram<br />
(dalam bahasa Sanskrit yang berarti gapura) bertingkat<br />
ini yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuilkuil<br />
Hindu dari India Selatan.<br />
Berbagai patung dewa dan lukisan menghiasi temboktembok<br />
Kuil Dhurga Maa, selain itu terdapat banyak<br />
ornamen khas India yang unik. Untuk mengunjungi lokasi<br />
kuil ini terbilang mudah karena terletak di pusat kota<br />
Tangerang. Kita bisa menggunakan kendaraan pribadi<br />
dan umum atau juga menaiki perahu Sungai Cisadane<br />
untuk sekaligus berwisata susur Sungai Cisadane<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
28<br />
discover - city<br />
Larantuka<br />
Teks & Foto: Diyah Wara<br />
Udara segar berhembus ketika kaki menjejak Larantuka, kota di pesisir timur<br />
Pulau Flores, tepatnya Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berawal dari kerajaan,<br />
Larantuka berkembang menjadi kota wisata religi.<br />
penduduk kota Larantuka mayoritas<br />
beragama Katolik, bahkan menjadi agama<br />
resmi saat Larantuka masih berbentuk<br />
kerajaan. Tepatnya pada tahun 1665, kerajaan Larantuka<br />
menjadikan agama Katolik sebagai agama resmi, dengan<br />
ditandai pembaptisan Raja Ola Ado Bala ke-11 yang<br />
berganti nama menjadi Don Fransisco Ola Ado Bala Diaz<br />
Viera Deo Godinho, terkenal juga dengan sebutan Don<br />
Fransisco Ola Ado Bala DVG. Larantuka sendiri berasal<br />
dari bahasa Lamaholot yang berarti ‘tempat bertemu’.<br />
Kali ini saya pun mengunjungi salah satu tempat wisata religi<br />
di kota tersebut bernama Taman Doa Mater Dolorasa. Taman<br />
ini memiliki 12 rumah mini berjajar di pinggir laut bergambar<br />
emas yang melambangkan prosesi Jalan Salib. Tepat di<br />
ujung rumah tersebut, kita bisa melihat patung Bunda Maria<br />
dengan wajah berduka tengah memangku Yesus, berwarna<br />
putih dan berukuran besar. Mater Dolorosa berarti Bunda<br />
Berdukacita, tertulis di bawah patung tersebut.<br />
Tersedia bangku di sekitar patung untuk umat yang ingin<br />
berdoa di taman doa tersebut. Tepat di depan Taman Doa<br />
Mater Dolorosa, kita dapat melihat sebuah kapel (gereja<br />
kecil). Bangunan kapel memang banyak ditemukan di<br />
Larantuka, dan salah satunya kapel yang berlokasi di<br />
seberang Taman Doa. Kapel bernama Kapel Tuan Ana<br />
(Chapel of Jesus Christ) atau Kapel Yesus Kristus ini<br />
istimewa, karena bentuk bangunannya yang cantik, dan<br />
pemandangan di belakangnya, yaitu Gunung Ile Mandiri.<br />
Kapel Tuan Ana dan Taman Doa Mater Dolorosa<br />
ini ternyata merupakan bangunan landmark kota<br />
Larantuka, yang semakin menguatkan kota Larantuka<br />
sebagai kota religius bagi umat Katolik dan Kristen.<br />
Meskipun Taman Doa Mater Dolorosa ini baru<br />
dibangun dan diresmikan oleh Gubernur Propinsi<br />
Nusa Tenggara Timur Herman Musakabe pada 15 April<br />
1995, tempat ini sudah menjadi salah satu destinasi<br />
utama ketika kita mengunjungi kota Larantuka.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
APKASI<br />
OTONOMI<br />
EXPO <strong>2017</strong><br />
TRADE, T O URIS M & INVES TMEN T<br />
www.apkasiexpo.com<br />
THE BIGGEST INVESTMENT<br />
EXHIBITION IN INDONESIA<br />
CULTIVATING THE ENTERPRENEUR SPIRIT OF THE REGIONS<br />
IN FACING GLOBAL COMPETITION<br />
EXHIBITION | PERFORMANCE<br />
WORKSHOP | BUSINESS MATCHING<br />
Ketua Umum APKASI<br />
Sekretaris Jenderal APKASI<br />
Mardani H. Maming, SH, M.Sos<br />
Bupati Tanah Bumbu<br />
Prof. Dr.Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr<br />
Bupati Bantaeng<br />
Find @JCC Senayan Jakarta<br />
on 19-21 July <strong>2017</strong><br />
ORGANIZED BY:<br />
APKASI<br />
ASOSIASI PEMERINTAH KABUPATEN<br />
SELURUH INDONESIA<br />
CONTACT PERSON<br />
Atiah (0812-1200-2827)<br />
Tiara (0811-8407-108)<br />
Rona (0811-8407-109)
30<br />
discover - city<br />
Belitung<br />
Teks : Karina Ayu Budian | Foto: Dionesia Ika<br />
Mengunjungi suatu kota dan mempelajari latar belakang<br />
sejarah dan budaya kota tersebut tampaknya adalah hal yang cukup menarik<br />
untuk dilakukan ketika berwisata. Seperti yang ditawarkan oleh Belitung<br />
melalui replika rumah adat khas Negeri Laskar Pelangi ini,<br />
b<br />
yang berlokasi di Tanjung Pandan.<br />
erlokasi tidak jauh dari pusat kota, Rumah<br />
Adat Belitung yang sengaja dibuat untuk daya<br />
tarik wisatawan ini berlokasi tepatnya di Lesung<br />
Batang. Meski hanya replika, rumah adat ini cukup<br />
representatif menggambarkan budaya asli Belitung yang<br />
erat dengan budaya Melayu. Hal ini bisa dilihat dari bentuk<br />
rumah panggung yang digunakan.<br />
Rumah Adat Belitung ini terbagi dua yang dihubungkan<br />
dengan sebuah selasar mirip jembatan. Selain rumah,<br />
ada pula bangunan kecil di bagian belakang yang ternyata<br />
digunakan untuk rumah penjaga pada zaman dahulu.<br />
Keberadaan rumah penjaga ini lumrah karena Rumah<br />
Adat Belitung ini dibangun berdasarkan rumah untuk<br />
kalangan yang cukup berada.Pada zaman dahulu, dua<br />
bagian rumah dibedakan menurut fungsi, rumah belakang<br />
digunakan untuk fungsi dapur, sementara bagian utama<br />
untuk menerima tamu. Oleh karena adat Melayu yang<br />
kuat, pada zaman dahulu tamu pria diterima oleh tuan<br />
rumah di rumah depan, sedangkan untuk tamu wanita<br />
langsung masuk ke rumah belakang menuju dapur.<br />
Saat ini rumah adat ini digunakan sebagai<br />
museum mini dimana terdapat koleksi fotofoto<br />
zaman dahulu mulai dari foto orang-orang<br />
Belitung dan bahkan orang-orang Belanda<br />
tempo dulu, dan juga terdapat foto-foto<br />
bangunan dan jalan tempo dulu.<br />
Selain itu terdapat display pelaminan khas<br />
Belitung lengkap dengan barang bawaan<br />
pengantin, alat musik tradisional, dan tutup<br />
bedulang yang merupakan ciri khas Belitung.<br />
Jika ingin bertanya lebih lanjut tentang adat<br />
budaya Belitung atau membeli suvenir khas<br />
Belitung, anda bisa menemui seorang<br />
penjaga yang siap membantu.<br />
Selain itu, penjaga ini juga menawarkan<br />
pengunjung untuk berfoto sambil mengenakan<br />
topi caping dan gerobak khas dari kayu yang<br />
digunakan untuk mengangkut barang. Jangan<br />
khawatir soal biaya masuk, karena untuk masuk<br />
ke tempat ini gratis dan bisa berfoto sepuasnya.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
36 32<br />
ADVERTORIAL<br />
523DIVA Family Karaoke Dukung<br />
Abang None Jakarta Selatan <strong>2017</strong><br />
P<br />
emilihan Abang None Jakarta Selatan <strong>2017</strong> telah<br />
usai dengan terpilihnya Abang Melvin Bonardo<br />
Simanjuntak & None Karina Syahna pada malam<br />
final Pemilihan Abang None Jakarta Selatan<br />
<strong>2017</strong>, 29 April <strong>2017</strong> lalu di Balai Sarbini – Plaza<br />
Semanggi, Jakarta Selatan. Pada kesempatan yang sama,<br />
juga terpilih para wakil Abang None yakni Abang Thohir Husin<br />
Baagil & None Annisa Prameswari sebagai wakil 1, serta<br />
Abang Jasey Lontoh & None Indira Hapsari sebagai wakil 2.<br />
Jakarta Selatan <strong>2017</strong>, Abang Melvin Bonardo Simanjuntak<br />
kepada owner DIVA Karaoke Thamrin City, Adri Sumual.<br />
Atas suksesnya pagelaran pemilihan Abang None Jakarta<br />
Selatan <strong>2017</strong>, keluarga besar DIVA Family Karaoke Indonesia<br />
juga turut mengucapkan selamat kepada para pemenang<br />
dan mendukung agar berhasil dalam pemilihan Abang None<br />
Jakarta <strong>2017</strong>.<br />
Sebagai upaya melestarikan budaya lokal serta bentuk<br />
dukungan terhadap gelaran pemilihan Abang None Jakarta<br />
Selatan ini, DIVA Family Karaoke memfasilitasi para Abang<br />
None Selatan untuk menggelar konferensi pers serta<br />
sarasehan para Finalis Abang None Jakarta Selatan <strong>2017</strong><br />
bersama para senior dari IKANS – IKatan Abang None<br />
Selatan. Acara tersebut digelar pada 6 Mei <strong>2017</strong> di outlet<br />
DIVA Karaoke – Thamrin City, Jakarta Pusat.<br />
Pada acara tersebut, panitia Abang None Jakarta Selatan<br />
<strong>2017</strong> dan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota<br />
Administrasi Jakarta Selatan menyerahkan piagam ucapan<br />
terima kasih kepada pihak DIVA Karaoke atas partisipasi<br />
sebgai sponsor dalam ajang pemilihan Abang None Jakarta<br />
Selatan <strong>2017</strong>. Piagam partisipasi itu diserahkan oleh Abang<br />
EDISI 7477 | | APRIL JULI <strong>2017</strong> |
34<br />
discover - culture<br />
Tidore<br />
Teks & Foto: Annie Nugraha<br />
Danau kering menjadi kebun bunga, inilah anugerah Yang Maha Kuasa untuk<br />
sebuah daerah di Kepulauan Tidore. Daerah yang dikembangkan menjadi Desa<br />
Wisata Spiritual ini dikenal dengan nama Kelurahan Gurabunga.<br />
kelurahan Gurabunga berada di pundak<br />
Gunung Marijang dan berada di kaki Gunung<br />
Kie Matubu. Di kelurahan ini terdapat 5 marga<br />
yaitu marga Tosofu Malamo, Tosofu Makene, Fola<br />
Sowohi, Toduho, dan Mahifa. Dahulu kala, margamarga<br />
tersebut tinggal di daerah masing-masing<br />
dengan jarak yang saling berjauhan. Marga Mahifa<br />
tinggal di Buku Folulu. Marga Tosofu tinggal di Dola<br />
Gosora. Marga Toduho tinggal di Lego Mabuku, dan<br />
marga Fola Sowohi tinggal di Goya Mahira.<br />
Semua marga bertahun-tahun hidup di bawah<br />
kepemimpinan (Alm.) Husaen Mahifa atau lebih<br />
dikenal dengan Aba Saen. Setelah sekian lama<br />
hidup di lokasi yang berjauhan, akhirnya Aba Saen<br />
mengumpulkan semua marga di satu perkampungan<br />
yang diberi nama Gam Sung.<br />
pada saat kunjungan Bupati Halmahera Tengah<br />
di masa itu, nama kampung Gurua Bunga diganti<br />
menjadi Gurabunga yang artinya Kebun Bunga. Nama<br />
ini terus melekat, hingga kampung Gurabunga secara<br />
administratif berubah menjadi Kelurahan Gurabunga.<br />
Di kelurahan Gurabunga terdapat lima rumah adat<br />
yang dibangun beralaskan tanah, dengan dinding<br />
yang menggabungkan setiap dua ikat bambu sebagai<br />
lambang 2 kalimat syahadat, serta 1 buah ruangan<br />
khusus bagi Sowohi, para Tetua Adat Tidore. Ruangan<br />
khusus atau kamar dengan pintu berkain putih ini<br />
hanya boleh dimasuki oleh Sowohi dan biasanya<br />
digunakan untuk berdoa. Para Sowohi memiliki andil<br />
penting dalam pemilihan Sultan Tidore, dan kebijakankebijakan<br />
menyangkut hajat hidup warga Tidore yang<br />
akan diputuskan oleh Sultan.<br />
Di Gam Sung ada sebuah danau (gurua). Namun<br />
sangat disayangkan, danaunya kering. Sehingga<br />
nama Gam Sung diganti menjadi Gurua Bunga yang<br />
berarti danau kering. Seiring dengan bertumbuhnya<br />
hidup masyarakat dalam bercocok tanam dan<br />
bertumbuhnya bunga-bunga di daerah ini,<br />
Seiring dengan berkembangnya kegiatan spiritual<br />
di Gurabunga, kelurahan ini dalam waktu dekat<br />
akan mengajukan diri sebagai Desa Wisata<br />
Spiritual, dan menjadi salah satu destinasi wisata<br />
unggulan di Tidore, selain pantai dan<br />
beberapa peninggalan sejarah.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
36<br />
discover - culture<br />
Gianyar<br />
Teks & Foto: Diyah Wara<br />
Kunjungan saya ke Bali kali ini, saya mengunjungi pura di Desa<br />
Adat Batuan, Sukawati, Gianyar bernama Pura Puseh. Lokasinya yang tak jauh dari<br />
Denpasar, Pura ini menjadi daftar kunjungan wisata karena<br />
p<br />
keindahannya tetap memukau saya.<br />
ura Puseh terletak di Dusun Tengah, Desa<br />
batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten<br />
Gianyar. Lokasi persisnya di sebelah barat<br />
kota Kabupaten Gianyar dengan jarak sekitar 13<br />
kilometer. Jaraknya sendiri dari kota Denpasar adalah<br />
sekitar 16 kilometer atau sekitar 25 menit berkendara.<br />
Pura Puseh Batuan dibangun pada tahun 1022<br />
M pada jaman pemerintahan Raja Paduka Aji Sri<br />
Dharmawangsa Wardhana dari Dinasti Warmadewa<br />
dan merupakan Pura tertua di pulau Bali. Pura ini<br />
diliputi arsitektur bangunan adat Bali yang terpengaruh<br />
ajaran Hindu Bali dan benda-benda purbakala dari<br />
masa prasejarah. Pura tidak hanya sebagai tempat<br />
sembahyang bagi umat namun juga tempat dilepasnya<br />
hal-hal negatif dan bersifat keduniawian.<br />
Di pintu masuk pura terdapat Kori Agung (Kori=Pintu,<br />
Agung=Utama) yang cukup tinggi dan merupakan ciri khas<br />
bangunan adat Bali. Fungsi Kori Agung ini sebagai pintu utama<br />
untuk mencapai keharmonisan hidup. Pada Kori Agung terdapat<br />
dua patung dwarapala. Patung dwarapala merupakan patung<br />
penjaga pintu gerbang bangunan suci atau keramat dalam<br />
ajaran Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Di<br />
sebelah Kori Agung dapat dijumpai dua pintu kecil untuk keluar<br />
masuk umat ke halaman utama pura.<br />
Pada halaman utama pura terlihat bale dan meru<br />
tumpeng tiga. Bale digunakan sebagai tempat pendeta<br />
memanjatkan doa-doa saat upacara. Dan meru tumpeng<br />
tiga atau bertingkat tiga, digunakan sebagai tempat<br />
pemujaan dewa-dewa dalam ajaran Hindu dan leluhur,<br />
yang melambangkan alam semesta.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
discover - CULTURE<br />
37<br />
Pada bagian belakang pura terdapat bendabenda<br />
purbakala dan tempat perempuan Bali<br />
menyiapkan sesaji, untuk para wisawatan dan<br />
umat yang akan melakukan pemberian sesaji.<br />
Untuk memasuki Pura Puseh kita harus<br />
memakai kain yang disewakan oleh penduduk<br />
desa. Pemakaian kain dilakukan di sebuah balai<br />
di seberang pura yang pada hari-hari tertentu<br />
digunakan untuk pertunjukan tari dan musik.<br />
Sedangkan untuk masuk pura tidak dikenakan<br />
biaya. Pura Puseh berada di pinggir jalan antara<br />
Denpasar dan Ubud sehingga mudah diakses<br />
oleh siapapun. Pura terbuka untuk umum dari<br />
pukul 08.00 hingga malam hari.<br />
Pura Puseh yang tertata rapi dan tampak asri<br />
ini memang sudah disiapkan untuk menerima<br />
wisatawan yang ingin berkunjung. Hal ini<br />
bisa dilihat dari fasilitas di sekitar Pura yang<br />
disiapkan untuk pengunjung seperti warung<br />
penyedia makanan serta minuman, toilet,<br />
dan area parkir yang cukup memadai.
38<br />
discover - beach<br />
PANGKALPINANG<br />
Teks & Foto: Dionesia Ika<br />
Bila berlibur ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jangan lewatkan<br />
waktu untuk menghabiskan sore di Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang. Berjarak sekitar<br />
8 km dari pusat kota Pangkalpinang, pantai ini menjadi salah satu objek wisata yang<br />
paling banyak dikunjungi masyarakat kota Pangkalpinang dan sekitarnya.<br />
m<br />
emiliki karakteristik pantai berpasir putih<br />
dan berukuran panjang seperti bulir padi,<br />
maka masyarakat Pulau Bangka menamainya<br />
Pantai Pasir Padi. Pantai ini memiliki garis pantai dengan<br />
hamparan pasir putih sepanjang dua kilometer. Kontur<br />
pasirnya yang padat serta landai menyebabkan Pantai Pasir<br />
Padi memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya adalah pantai<br />
ini dapat dilalui dengan kendaraan bermotor beroda dua<br />
maupun beroda empat. Tidak jarang di pantai ini juga kerap<br />
diadakan lomba motor cross.<br />
Selain menikmati panorama pantai yang memukau,<br />
pengunjung juga dapat berenang di air laut yang biru<br />
dengan ombak yang tenang. Saat siang hari menjelang sore<br />
hari, pengunjung juga dapat melihat kegiatan masyarakat<br />
sekitar pantai yang sedang mencari kerang-kerang kecil.<br />
Fasilitas pendukung di Pantai Pasir Padi juga telah memadai.<br />
Berbagai tempat penginapan, restoran, tempat souvenir,<br />
arena bermain anak, serta berbagai macam olahraga air.<br />
Di sepanjang pantai, pengunjung juga dengan<br />
mudah menemui rumah-rumah makan sederhana<br />
yang menyediakan makanan laut, seperti kepiting,<br />
cumi, kerang, hingga otak-otak khas Bangka<br />
dengan harga yang relatif terjangkau. Sambil<br />
menunggu indahnya pesona matahari terbenam,<br />
pengunjung dapat duduk-duduk bersantai sembari<br />
menikmati kesegaran es kelapa muda di temani<br />
semilirnya angin pantai.<br />
Tidak cukup hanya menikmati keindahan Pantai<br />
Pasir Padi di tepiannya saja, dari pantai ini<br />
pengunjung juga dapat menyewa kapal kecil untuk<br />
berlayar menikmati keindahan dua pulau kecil,<br />
yaitu Pulau Panjang dan Pulau Semajun. Kedua<br />
pulau tersebut hanya berjarak dua mil dari bibir<br />
Pantai Pasir Padi. Jadi tidak ada salahnya untuk<br />
mengeksplor keindahan Pangkalpinang<br />
sekaligus dari satu tempat.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
40<br />
discover - landmark<br />
Megah, kokoh, dan unik, inilah yang tampak pada bangunan Masjid Raya Sumatera<br />
Barat, yang terletak di Jalan Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Padang Utara, Alai Parak<br />
Kopi, Padang, Kota Padang. Inilah Masjid terbesar di Sumatera Barat<br />
s<br />
yang dibuka pada awal tahun 2014.<br />
elain sebagai tempat ibadah umat Islam, masjid ini<br />
menjadi obyek wisata menarik yang wajib dikunjungi<br />
oleh wisawatan domestik. Struktur bangunan dengan<br />
desain atap rumah adat Minangkabau rumah gadang atau<br />
‘bagonjong’ menambah daya tarik siapapun yang melihatnya.<br />
Padang<br />
Teks & Foto: Dian Triasari<br />
Bangunan Masjid Raya Sumatera Barat terlihat begitu<br />
modern dengan bentuk persegi, tetapi tetap mengusung<br />
filosofi yang mengandung unsur-unsur nilai Islam dalam<br />
desainnya. Menurut berbagai informasi, Masjid Raya<br />
Sumatera Barat juga mengandung filosofi dalam budaya<br />
Minangkabau, yang menampilkan ukiran-ukiran tempat Al<br />
Quran dengan empat sudut yang berarti ‘tau di nan ampek’<br />
yakni Al Quran – Injil – Taurat – Zabur. Serta menyiratkan<br />
makna “adat nan ampek” yang artinya adat nan sabana adat,<br />
adat nan diadatkan, adat nan taradat dan adat istiadat.<br />
Pada eskterior terdapat ukiran kaligrafi cantik di seluruh<br />
bagian luar bangunan masjid bertuliskan lafaz ayat Al Quran<br />
yang berhiaskan motif kain songket khas Sumatera Barat.<br />
Warna kuning emas dan cokelat menghiasi seluruh<br />
atap masjid di seluruh sisinya, sehingga perpaduan<br />
unsur tradisional, Islami dan modern<br />
menjadi satu kesatuan.<br />
Keunikan lain dari Masjid Raya Sumatera Barat<br />
yaitu memakai rancangan arsitektur yang<br />
dikerjakan oleh pemenang sayembara desain yang<br />
diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara pada<br />
2007. Setelah lulus seleksi oleh tim juri, masuk 71<br />
nominasi desain dan milik Rizal Muslimin menjadi<br />
juaranya. Kemudian direalisasikan dalam bentuk<br />
bangunan masjid yang dirancang tahan gempa<br />
hingga 20 skala richter.<br />
Melihat bentuknya yang megah dan tetap<br />
mempertahankan sisi khas Minangkabau, Masjid Raya<br />
Sumatera Barat sering menjadi obyek berfoto bagi<br />
para wisatawan. Tidak jarang setiap akhir pekan, area<br />
masjid menjadi sangat ramai oleh pengunjung.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
42<br />
discover - Village<br />
Toraja<br />
Teks & Foto: Elfa S. Harahap<br />
Toraja atau lebih tepatnya di Desa Kete Kesu, saya bisa mendapat<br />
pengalaman menarik yang terkait kebudayaan setempat. Proses penguburan<br />
jasad yang tidak sebagaimana mestinya, serta bentuk atap rumah yang unik<br />
adalah dua dari sekian banyak daya tarik yang bisa dieksplorasi.<br />
saya menyusuri Desa Kete Kesu di<br />
Toraja, Sulawesi Selatan. Dimulai dari<br />
gua tempat pekuburan. Dengan tarif<br />
Rp. 15.000 yang ditawarkan oleh pemandu,<br />
bermodalkan senter kami menyusuri gua dengan<br />
panjang sekitar 25 meter dengan kekayaan<br />
stalagmit-stalagtit yang ada. Khusus di Kete<br />
Kesu, stalagmit-stalagtit ada banyak jenisnya.<br />
Biasanya, pemandu disini memberinya nama<br />
sesuai bentuknya. Sebut saja berbentuk buaya,<br />
katak, air mata, air terjun dan stalagmit cahaya.<br />
Sebab, stalagmit yang ada mengeluarkan kilauan<br />
cahaya. Tinggi gua hanya berkisar dua meter.<br />
Berjalan lebih dalam, meski tidak terlalu banyak,<br />
setidaknya ada tiga peti jenazah. Satunya diberi alas<br />
berwarna putih bermotif renda. Dua lagi dibiarkan<br />
usang. Dua peti lagi diletakkan di sebuah lubang<br />
di dalam gua dan dibatasi dengan batu-batu besar.<br />
Hanya setengah dari badan peti yang terlihat.<br />
Desa Kete Kesu buka dari pukul 09.00-18.00 WITA.<br />
Lokasi wisata disini menyajikan budaya dan adat<br />
berbeda. Mistis, namun tetap manis dan memikat<br />
hati pengunjungnya. Retribusi masuk ke Kete Kesu<br />
sebesar Rp. 10.000. Tidak hanya wisata mistis<br />
yang didapat. Tongkonan, sebagai rumah adat<br />
masyarakat Toraja berjejer rapi sepanjang lokasi.<br />
Tongkonan disini temasuk lengkap karena ciri<br />
khas Tongkonan dengan tanduk kerbaunya<br />
ikut menjadi daya tarik. Hiasan ini tersusun<br />
menjulang pada tiang bagian depan. Jumlah<br />
hiasan tanduk kerbau menjadi simbol<br />
kemewahan dan strata sosial.Tongkonan menjadi<br />
bangunan yang pertama kali ditemui<br />
setelah masuk pintu masuk.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
Ada 20 Tongkonan dibangun di kanan dan kiri. Tongkonan<br />
berasal dari kata Tongkon yang berarti duduk. Rumah<br />
tongkonan memiliki 3 lapisan berbentuk segi empat yang<br />
bermakna empat peristiwa hidup pada manusia yaitu,<br />
kelahiran, kehidupan, pemujaan dan kematian.<br />
Struktur bangunan mengikuti struktur makro-kosmos<br />
yang memiliki tiga lapisan banua (rumah) yakni bagian<br />
atas (rattiangbanua), bagian tengah (kale banua)<br />
dan bawah (sulluk banua).<br />
Tongkonan di Kete Kesu di didirikan oleh Puang Ri Kesu<br />
serta diwariskan secara turun temurun ke kerabatnya.<br />
Tongkonan di Kete Kesu sudah tidak ditinggali tetapi<br />
masih terawat dan menjadi tempat pertemuan serta<br />
tempat upacara adat. Berjalan sedikit ke atas, makammakam<br />
masih terlihat jelas.<br />
Makam-makam diletakkan di dinding-dinding tebing.<br />
Dikaitkan ke sebuah kayu yang dipakukan ke dinding.<br />
Peti-peti terlihat tak berwarna lagi. Sudah lapuk dan tak<br />
berbentuk. Tapi, masih terlihat jelas tengkorak-tengkorak<br />
di atas makam. Kali ini berjejer sangat rapi. Makammakam<br />
tua di sini sudah berumur hingga 700 tahun.<br />
PTSP-STPT : 01/31.73.04.06/B/17/2015
Ibis Styles Bogor Raya<br />
Hotel Stylish di Jantung Bogor<br />
Bogor menjadi salah satu tujuan<br />
wisata yang menarik bagi warga<br />
DKI Jakarta. Jarak yang dekat<br />
membuat Kota Hujan ini selalu<br />
disesaki oleh para wisatawan yang<br />
datang untuk menghabiskan<br />
waktu menjauhkan diri dari hiruk<br />
pikuk ibukota. Ragam kuliner<br />
dan tempat-tempat menarik<br />
menjadi magnet kota yang dahulu<br />
bernama Buitenzorg ini.<br />
Seiring dengan meningkatnya<br />
turis yang menghabiskan malam<br />
di Bogor, opsi-opsi akomodasi<br />
pun bertebaran di seantero<br />
kota. Setiap hotel berbondong-bondong<br />
menawarkan daya tarik yang paling<br />
mengundang minat para wisatawan<br />
untuk bertamu ke sana. Tidak jauh dari<br />
pusat kota Bogor, terdapat ibis Styles<br />
Bogor Raya, hotel premium-ekonomi<br />
berskala internasional pertama di Kota<br />
Bogor. Terletak satu area dengan Klub<br />
Golf Bogor Raya, ibis Styles Bogor Raya<br />
menawarkan panoraman keindahan<br />
Gunung Salak dan hamparan padang golf<br />
hijau nan subur.<br />
Desain ibis Styles Bogor Raya<br />
mengawinkan perpaduan simbol flora dan<br />
fauna Kota Bogor, yaitu rusa dari Istana<br />
Presiden Bogor dan Amorphophallus<br />
titanum (Bunga Bangkai). Desain ini<br />
diilustrasikan pada dekorasi pop-art unik<br />
di semua kamar tamu dilengkapi dengan<br />
pencahayaan alami.<br />
Tamu yang menginap dimanjakan<br />
dengan tempat tidur khas hotel ibis –<br />
Sweet Bed by ibis Styles yang tersebar di<br />
seluruh 205 kamar. Setiap kamar juga<br />
dilengkapi dengan TV layar datar, mini<br />
bar, brankas penympanan, serta mesin<br />
pembuat kopi dan teh, termasuk sarapan<br />
dan akses internet WiFi dengan paket<br />
kamar lengkap ‘all-inclusive’. Di luar<br />
kamar, tamu dapat menikmati sajian<br />
masakan Indonesia dengan sentuhan cita<br />
rasa Meksiko di Restoran sTREATs. Selain<br />
itu, ibis Styles Bogor Raya juga dilengkapi<br />
dengan kolam renang outdoor, bar, pusat<br />
kebugaran, tempat bermain anak-anak<br />
dan pojok internet di lobi.<br />
Bagi tamu yang berkunjung untuk<br />
urusan pekerjaan maupun acara sosial,<br />
hotel ini menawarkan enam ruang<br />
pertemuan yang dapat mengakomodir<br />
300 tamu. Bersebelahan dengan Novotel<br />
Bogor Golf Resort & Convention Centre,<br />
kedua hotel bersinergi menawarkan paket<br />
pertemuan yang dapat disesuaikan untuk<br />
berbagai kebutuhan.
46<br />
ADVERTORIAL<br />
ADVERTORIAL<br />
33<br />
The Patra Bali Resort & Villas<br />
Konsisten Bersaing Mengikuti Perkembangan Zaman<br />
41 TAHUN SUDAH THE PATRA<br />
BALI RESORT & VILLAS HADIR DI<br />
JANTUNG PULAU BALI.<br />
K<br />
unci dari eksistensi selama<br />
lebih dari empat dasawarsa<br />
ini terletak pada konsistensi<br />
dalam memberikan kualitas<br />
pelayanan serta hospitality yang prima.<br />
Untuk bertahan sebagai salah satu<br />
hotel andalan, berbagai hal dilakukan<br />
oleh manajemen The Patra Bali yang<br />
bernaung di bawah PT Patra Jasa, untuk<br />
bersaing di tengah kompetisi akomodasi<br />
yang begitu ketat di Pulau Dewata ini.<br />
Akhir Februari lalu, sebagai upaya<br />
untuk memberikan energi baru<br />
terhadap entitas perusahaan serta<br />
meningkatkan daya saing dalam<br />
industri hospitality di Bali, PT Patra<br />
Jasa melakukan rebranding dengan<br />
mengubah nama dari Patra Jasa Bali<br />
Resort & Villas menjadi The Patra Bali<br />
Resort & Villas, diikuti dengan perubahan<br />
logo hotel. Selain itu manajemen hotel bintang<br />
lima ini juga memperbaiki produk yang bersifat tangible dengan<br />
me-refurbish Deluxe Room, dan juga meningkatkan kualitas<br />
produk intangible berupa peningkatan kualitas pelayanan,<br />
keamanan, kebersihan, serta kenyamanan bagi para tamu.<br />
Perubahan ini diharapkan dapat menempatkan brand<br />
nasional dalam persaingan yang sejajar dengan brand-brand<br />
internasional yang tersebar di Bali. Selain itu, manajemen ingin<br />
memperkenalkan kembali brand The Patra Bali Resort & Villas<br />
sebagai salah satu hotel yang mampu menjaga eksistensi,<br />
dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa berbagai<br />
peningkatan mutu baik produk maupun pelayanan telah<br />
dilakukan untuk dapat memenuhi tuntutan yang ada saat ini.<br />
Kini, The Patra Bali Resort & Villas berbintang lima ini<br />
memiliki 206 kamar di The Resort, dan 22 unit di The Villas.<br />
Lokasinya yang dekat dengan Bandara Internasional I<br />
Gusti Ngurah Rai dan memiliki akses langsung ke pantai,<br />
menjadikan The Patra Bali menjadi hotel pilihan para<br />
pemimpin negara, delegasi negara, pebisnis, maupun turis<br />
lokal juga internasional.<br />
Fasilitas lainnya berupa kolam renang, The Kids Club and<br />
Spa, 4 outlet restoran, bar & lounge, serta Drugstore, tempat<br />
penukaran uang, dan Business Center. Untuk menambah<br />
kenyamanan tamu, The Patra Bali menyediakan fasilitas<br />
Wi-Fi gratis dan layanan shuttle gratis dari hotel ke pusat<br />
Kuta 5 kali sehari. Meski berkonsep Resort & Villas, The<br />
Patra Bali juga menyediakan 9 ruang meeting mulai dari<br />
10-850 pax yang kerap digunakan untuk berbagai Konferensi<br />
Internasional.<br />
| EDISI 70 | DESEMBER 2016<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
48<br />
resto<br />
c<br />
A<br />
b d e<br />
Casa Mexico: Hadirkan Citarasa<br />
Otentik Mexico di Jakarta<br />
Casa Mexico di Rukan Permata Senayan, Blok G No. 11, Jakarta Selatan bisa menjadi pilihan<br />
bagi para pecinta kuliner Amerika Latin, khususnya Mexico. Nama Casa sendiri diambil dari<br />
bahasa Mexico, yang artinya Rumah. Sehingga, Casa Mexico berarti Rumah Mexico.<br />
interior Casa Mexico menggunakan<br />
dinding bata merah dengan wallpaper<br />
warna-warni. Dilengkapi dekorasi<br />
aksesoris ala Mexico yang membuat kita<br />
seolah-olah berada di dalam rumah khas<br />
Mexico. Area bar di ujung ruangan cukup<br />
eye catching. Memanfaatkan botol-botol bir<br />
bekas sebagai lampu gantung menjadikan<br />
suasana bar menjadi lebih hangat dan pas<br />
dengan tema Mexican.<br />
Naik ke lantai dua kita akan disambut<br />
dengan suasana ruangan yang lebih<br />
tenang, masih dengan aksesoris Mexico.<br />
Lukisan, furniture, hingga lemari kayu yang<br />
berisi botol-botol minuman bekas yang<br />
dijadikan pajangan terlihat begitu artistik.<br />
Casa Mexico tawarkan aneka makanan<br />
dengan citarasa otentik Mexico<br />
hingga minuman khas Mexico, seperti<br />
margarita. Resto yang dibuka sejak 2<br />
November 2016 ini memiliki beberapa<br />
menu andalan diantaranya Nachos,Soft<br />
Taco,Quesadilla, hingga Burrito.<br />
Teks & Foto: Dionesia Ika<br />
Casa Mexico juga mengimpor beberapa<br />
bahan baku, seperti cabai, tomat dan<br />
rempah-rempah, agar citarasa khas<br />
Mexican tetap terjaga.<br />
Makanan pertama yang saya coba yakni<br />
Soft Tacos, terbuat dari kulit tortilla<br />
yang diisi dengan potongan ikan, tomat,<br />
kol, dan daun bawang. Menu ini ditaburi<br />
sambal khas dan perasan lemon, hingga<br />
menghadirkan rasa khas Mexican<br />
yang asam dan pedas. Selanjutnya,<br />
saya mencoba Chimichanga Chicken,<br />
merupakan campuran nasi, kacang<br />
merah, ayam, dan keju yang dibungkus<br />
dengan kulit tortilla. Pelengkapnya<br />
adalah beberapa potong sayuran.<br />
Sebagai menu penutup, nikmati<br />
Apple Pie dengan toping es krim<br />
vanilla. Sebagai pendamping itu<br />
semua, nikmati Strawberry Frozen<br />
Margarita khas Mexico yang sangat<br />
menyegarkan, menambah pengalaman<br />
makan menjadi lebih berwarna.<br />
f<br />
A & B Design Interior Casa Mexico.<br />
C Menu pertama, Soft Tacos.<br />
D Menu penutup, Apple Pie.<br />
e Seporsi Soft Tacos.<br />
f Strawberry Frozen<br />
Margarita yang khas Mexico.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
50<br />
hotel<br />
A<br />
B<br />
the 1O1 Palembang Rajawali<br />
Teks: Karina Ayu Budiani | Foto: THE 1O1 Palembang Rajawali<br />
Smart stylish, kesan yang dihadirkan the 1o1 Palembang Rajawali. Hotel yang berada di<br />
Jalan Rajawali, Ilir Timur, Palembang ini lokasinya strategis dan menawarkan akomodasi<br />
nyaman dan mumpuni bagi traveler yang ingin berwisata maupun urusan bisnis.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
hotel<br />
51<br />
D<br />
C E F<br />
kesan modern minimalis dengan pemilihan gaya<br />
interior dan warna ceria sudah terasa bahkan<br />
sejak di lobi hotel. THE 1O1 Palembang Rajawali<br />
berada di area strategis dengan konsep hotel<br />
berdesain smart stylish. Lokasi terdekat dari hotel yang bisa<br />
dikunjungi untuk berwisata cukup banyak, sehingga hotel<br />
ini bisa menjadi salah satu alternatif akomodasi selama<br />
liburan. Hotel inipun hanya berjarak 15 km dari Bandara<br />
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.<br />
THE 1O1 Palembang Rajawali menyediakan 137 kamar<br />
bergaya chic dan trendi terdiri dari 125 Superior Room,<br />
8 Family Room, dan 2 Suite Room, serta 2 Penthouse<br />
dengan masing-masing 2 kamar tidur dan living room<br />
di lantai teratas. Setiap kamar dilengkapi dengan<br />
fasilitas TV cable, internet nirkabel gratis, safe deposit<br />
box, hair dryer, tea and coffee maker, dan mini bar.<br />
Kamar Penthouse didesain agar tamu dapat menikmati<br />
pemandangan kota Palembang dari ketinggian. Demi<br />
kenyamanan, tersedia pula pilihan connecting rooms.<br />
THE 1O1 Palembang Rajawali didukung<br />
dengan fasilitas untuk segala kebutuhan<br />
baik bisnis maupun acara-acara tertentu,<br />
termasuk sarana rekreasi. Hotel ini<br />
dilengkapi dengan empat meeting room,<br />
kolam renang, gym, spa, lounge bar, serta<br />
al fresco restaurant untuk segala kebutuhan<br />
tamu. Pilihan meeting rooms yang ada<br />
disediakan untuk berbagai kebutuhan<br />
dengan kapasitas hingga lebih dari 260<br />
orang.<br />
Sebagai sebuah hotel dengan fasilitas<br />
yang mumpuni, THE 1O1 Palembang<br />
Rajawali tak hanya berhenti sampai disitu<br />
saja. Hotel ini juga mengedepankan<br />
kenyamanan baik saat berada di lobi<br />
yang memberi kesan lega hingga<br />
suasana kamar yang elegan namun tetap<br />
senyaman berisitirahat di rumah sendiri.<br />
A<br />
B<br />
C<br />
D<br />
e<br />
f<br />
Suite A.<br />
Suite B.<br />
Double Fix.<br />
Lobby.<br />
Penthouse.<br />
Meeting Room.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
52<br />
Inspiring people<br />
Bunga Mega:<br />
Berbagi Inspirasi Lewat CeweQuat<br />
Teks: Karina Ayu B | Foto: Dok.Pribadi<br />
Bunga Mega meninggalkan karir di dunia media dan serius mengelola komunitas CeweQuat<br />
yang berawal dari blog pribadi. Bersama CeweQuat, Bunga, sapaan dirinya, mengajak para<br />
wanita muda Indonesia untuk berkontribusi baik terhadap diri maupun lingkungannya.<br />
A<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
inspiring people<br />
53<br />
B<br />
Pengalaman Bunga yang pernah membatalkan<br />
pernikahannya dalam waktu kurang dari 100 hari<br />
melatarbelakangi dirinya menulis blog pribadi. Blog<br />
pribadi tersebut ia buat karena hobinya menulis. Sharing<br />
content tentang relationship, itulah awal niat Bunga. Ia tak<br />
menyangka bahwa blog pribadinya memiliki jumlah pembaca<br />
yang banyak. Terlebih ketika ia membuat akun twitter yang<br />
berisi berbagai quote tentang perempuan, jumlah followernya<br />
pun bertambah banyak.<br />
Melihat antusiasme follower dan pembaca blog yang<br />
bertambah banyak, Bunga lantas membuat acara untuk para<br />
pembaca blog dan follower twitter. Berawal dari sebuah<br />
acara sederhana yang mayoritas dihadiri teman-teman<br />
Bunga sendiri. Kini acara tersebut akhirnya menjadi acara<br />
rutin bulanan gratis dengan nama ‘Datang Bulan’ dan selalu<br />
dihadiri minimum 100 orang dengan tema-tema berbeda.<br />
Networking dan Mentoring<br />
CeweQuat tak hanya menggelar acara-acara seperti ‘Datang<br />
Bulan’ saja, sebuah program pelatihan pun turut digagas<br />
bagi para wanita muda yang masih berkuliah atau akan<br />
segera menyelesaikan kuliahnya. Program pelatihan Female<br />
First Jobber selama 6 bulan untuk 30 wanita terpilih ini diisi<br />
dengan pelatihan-pelatihan yang memberikan pencerahan<br />
kepada peserta tentang bagaimana dunia kerja yang akan<br />
mereka hadapi. Berbagai materi seperti interview skill,<br />
presentation skill, hingga pemberian tugas-tugas kepada<br />
peserta adalah beberapa diantaranya.<br />
A<br />
B<br />
C<br />
C<br />
Sosok Bunga<br />
Mega yang<br />
inspiratif.<br />
Bunga Mega<br />
sharing dengan<br />
Kementerian<br />
Pemberdayaan<br />
Perempuan<br />
dan Anak di<br />
Makassar.<br />
Bunga Mega<br />
sharing<br />
bersama Total<br />
Oil and Gas.<br />
Berbagai mentor dipilih dari orang-orang<br />
yang memang pakar di bidangnya, seperti<br />
Dayu Dara Permata, Vice President Gojek<br />
Indonesia; Anantya Van Bronckhorst,<br />
CEO Thinkweb dan pendiri Girls in Tech<br />
Indonesia; Mona Monika, Head Group<br />
Strategic and Marketing Communication<br />
DBS Bank Indonesia, dan masih banyak<br />
lagi. “Bersama CeweQuat, para peserta<br />
akan dibimbing oleh orang-orang yang<br />
memang berada di top position untuk<br />
berbagi inspirasi. Harapannya, inspirasi<br />
ini akan menstimulasi para peserta untuk<br />
menggapai impian mereka,” kata Bunga.<br />
Networking pun turut terbangun dengan<br />
adanya program pelatihan tersebut.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
54<br />
Inspiring people<br />
Mungkin saya tidak<br />
akan merasakan<br />
manfaatnya sekarang,<br />
tapi sama seperti<br />
RA Kartini yang tidak<br />
pernah tahu bahwa hal<br />
kecil yang ia lakukan<br />
ternyata memberikan<br />
dampak positif<br />
ke seluruh dunia.<br />
Baik network antara sesama peserta<br />
maupun antara peserta dengan mentor.<br />
Tidak menutup kemungkinan para peserta<br />
bisa melihat peluang kerja dari mentormentor<br />
yang mengajar mereka.<br />
Wadah Perempuan Muda Indonesia<br />
Dengan semakin berkembangnya CeweQuat,<br />
Bunga membuat komunitas ini menjadi lebih<br />
serius hingga kini menjadi community based<br />
company dengan nama PT Perempuan Kuat<br />
Indonesia. Program bisnisnya berupa B2B<br />
(business to business) melalui medium seperti<br />
talkshow, workshop, atau visit perusahaan.<br />
Bahkan CeweQuat juga kerjasama dengan<br />
pihak pemerintah, dalam hal ini dengan<br />
Kementerian Pemberdayaan dan Perempuan.<br />
Bunga berbagi hal-hal seputar perempuan<br />
dengan menjadi inspirator bagi para<br />
perempuan muda di luar Jakarta bahkan<br />
hingga ke luar pulau Jawa.<br />
Bagi Bunga, CeweQuat mengemban nilai<br />
untuk memberdayakan para perempuan muda<br />
di Indonesia. Hingga saat ini berkembang<br />
memiliki jumlah anggota yang banyak, Bunga<br />
merasa semua itu adalah dampak dari nilai<br />
tersebut. CeweQuat adalah wadah untuk para<br />
perempuan muda Indonesia, sementara para<br />
anggotanya adalah katalisator-katalisator<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
inspiring people<br />
55<br />
D & e<br />
Sosok Bunga Mega yang<br />
senang berbagi inspirasi.<br />
Berbicara soal penghargaan juga tak sedikit<br />
yang diraih Bunga saat dirinya mengelola<br />
CeweQuat. Beberapa penghargaan yang ia raih<br />
diantaranya Top 10 Indonesian Womenpreneur<br />
Competition, Top 24 Youth Start Up Icon<br />
Regional Jakarta by Marketeers, perempuan<br />
inspiratif Tupperware SheCAN Award 2015,<br />
innovator nasional pilihan Kementerian<br />
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan<br />
Anak Konferensi Puspa 2016, Indonesian<br />
Delegate for Global Women in Management oleh<br />
perusahaan oil and gas bersama NGO di Amerika<br />
selama 1 bulan. Meski banyak penghargaan yang<br />
telah diraih, CeweQuat tak lupa untuk berbagi<br />
melalui kegiatan ‘CeweQuat Give Back’.<br />
D<br />
untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.<br />
Seperti beberapa alumni program CeweQuat yang<br />
kini membuat gerakan-gerakan serupa lainnya.<br />
“Di CeweQuat saya bertemu perempuan-perempuan<br />
hebat yang menjadi agent of change. Gerakangerakan<br />
yang mereka buat usai bergabung bersama<br />
CeweQuat justru tidak membuat CeweQuat tersaingi<br />
karena memang itulah tujuannya,” jelas Bunga.<br />
Penghargaan dan Harapan<br />
Bunga sudah menulis sepuluh buku sejak tahun<br />
2009, termasuk buku CeweQuat dan beberapa<br />
buku pengembangan diri lainnya. Latar belakang<br />
di dunia media dan kecintaannya menulis menjadi<br />
salah satu alasannya. Bagi Bunga, medium<br />
buku bisa menjadi salah satu cara berbagi nilainilai<br />
CeweQuat untuk para perempuan muda di<br />
seluruh Indonesia. Buku CeweQuat Volume 1<br />
sempat menjadi best seller dan dilanjutkan dengan<br />
menulis buku CeweQuat Volume 2.<br />
E<br />
Tak hanya CeweQuat, di tahun <strong>2017</strong>, Bunga<br />
bersama satu orang temannya tengah merintis<br />
komunitas baru bernama MamaBoss.id.<br />
Komunitas ini menjadi wadah berbagai antara<br />
sesama ibu bekerja yang memiliki kesulitan<br />
tersendiri, yang pastinya memiliki permasalahan<br />
berbeda dengan perempuan-perempuan muda di<br />
CeweQuat. “MamaBoss ini pada dasarnya adalah<br />
parenting guide for working mom. Inginnya menjadi<br />
komunitas bagi para ibu bekerja untuk saling<br />
support satu sama lain,” kata Bunga.<br />
Tak cukup menulis sepuluh buku, Bunga masih<br />
memiliki rencana untuk kembali menulis buku<br />
di tahun 2018. Itulah salah satu harapannya<br />
selain tidak berhenti belajar dan menyemangati<br />
perempuan-perempuan muda Indonesia untuk<br />
bisa ambil andil dalam masyarakat. “Bagi saya,<br />
apa yang saya lakukan sekarang ini adalah<br />
warisan untuk perempuan-perempuan muda<br />
berikutnya. Mungkin saya tidak akan merasakan<br />
manfaatnya sekarang, tapi sama seperti RA<br />
Kartini yang tidak pernah tahu bahwa hal kecil<br />
yang ia lakukan ternyata memberikan dampak<br />
positif ke seluruh dunia, begitulah harapan<br />
saya,” ujar Bunga.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
56<br />
JOURNEY<br />
A<br />
Simbolisasi Pengharapan<br />
dan Hormat Tradisi<br />
Bakar Tongkang<br />
Teks & Foto: Bayu Amde Winata<br />
Masyarakat Bagan Siapiapi tumpah ruah bersatu padu di jalanan.<br />
Bercampur antara penonton dan masyarakat Tionghoa Bagan<br />
Siapiapi yang ingin memperingati kedatangan leluhur mereka yang<br />
berlayar dari China dan menemukan daratan yang kini menjadi<br />
Kota Bagan Siapiapi. Peringatan tahunan ini sekaligus wujud doa<br />
memohon rezeki kepada Dewa Ki Hu Ong Ya.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
JOURNEY<br />
57<br />
A<br />
B<br />
C<br />
D<br />
Tongkang diarak<br />
dari ruko tempat<br />
pembuatan ke bagian<br />
samping Klenteng<br />
Ing Hok King.<br />
Dupa hasil<br />
sumbangan dari<br />
warga-warga<br />
Bagan Siapiapi yang<br />
merantau keluar.<br />
Persiapan saat<br />
tongkang akan<br />
diarak menuju<br />
tempat pembakaran.<br />
Tongkang diarak<br />
menuju tempat<br />
pembakaran dari<br />
klenteng Ing Hok King.<br />
D<br />
B<br />
C<br />
tambur dan simbal di pukul bertalu<br />
talu, seorang pemuda dengan<br />
penutup badan berwarna kuning<br />
bermotifkan naga berlari ke arah meja<br />
altar. Di depan meja altar, pemuda ini<br />
menjura dan memukul-mukul bola duri ke<br />
tubuh nya, kemudian dia memutar bendera<br />
kebangsaan berwarna hitam. Pemuda ini<br />
terlihat seperti seorang panglima yang<br />
melapor kepada seorang raja. Sembari<br />
bergumam dengan dialek Hokian, pemuda<br />
ini terus berkomunikasi pada sebuah<br />
tongkang yang berada di depan meja altar.<br />
Adegan seperti film silat tahun 70-an<br />
ini adalah bagian dari upacara Bakar<br />
Tongkang yang dilaksanakan di Bagan<br />
Siapiapi, Provinsi Riau. Upacara Bakar<br />
Tongkang adalah ritual yang dilakukan<br />
setiap tanggal ke enam belas bulan<br />
ke lima atau Go Gwee Cap Lak oleh<br />
masyarakat Tionghoa yang berada di<br />
Bagan Siapiapi. Ritual ini bertujuan untuk<br />
mengenang kembali kedatangan leluhur<br />
masyarakat Tionghoa yang mendiami<br />
kota Bagan Siapiapi dan untuk merayakan<br />
ulang tahun dari dewa atau khong yang<br />
melindungi masyarakat Tionghoa Bagan<br />
Siapapi, dewa ini bernama Kie Hu Ong Ya.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
58<br />
JOURNEY<br />
E<br />
Awal Mula<br />
Alkisah pada zaman dahulu, sekelompok orang Tionghoa<br />
dari Fujian, China merantau menyeberangi lautan dengan<br />
kapal kayu sederhana. Tujuan mereka merantau adalah untuk<br />
mengharapkan kualitas hidup yang lebih baik. Saat dalam<br />
perjalanan, di tengah lautan mereka mengalami kebimbangan.<br />
Mereka kehilangan arah. Di dalam suasana yang genting,<br />
mereka berdoa kepada Dewa Kie Hu Ong Ya yang memang<br />
sudah mereka bawa dari awal perjalanan. Mereka meminta<br />
petunjuk mengenai di mana kapal akan berlabuh. Di dalam<br />
keheningan malam, Dewa Kie Hu Ong Ya memberikan petunjuk<br />
kepada mereka. Para penumpang kapal melihat cahaya<br />
samar-samar, cahaya ini mirip seperti nyala api. Dengan<br />
asumsi bahwa di mana ada api di situlah terdapat kehidupan,<br />
mereka mengikuti arah datang cahaya. Akhir nya mereka tiba<br />
di daratan yang berada di tepi Selat Malaka. Terdapat 18 orang<br />
yang selamat saat mereka mendarat di daratan yang akan<br />
menjadi cikal bakal kota Bagan Siapiapi. Ke delapan belas<br />
orang ini bermarga Ang, merekalah yang akan menjadi leluhur<br />
dari warga Tionghoa Bagan Siapiapi.<br />
Memulai Tradisi<br />
Matahari bersinar terik saat saya berada di Klenteng In Hiok<br />
Kong, klenteng yang terletak sejajar dengan pasar induk<br />
penuh dengan sesaji. Sesaji-sesaji ini diletakkan pada meja<br />
panjang berwarna merah.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
JOURNEY<br />
59<br />
H<br />
F<br />
G<br />
E<br />
F<br />
G<br />
H<br />
I<br />
Tongkang melewati<br />
gerbang tempat<br />
pembakaran bersama<br />
masyarakat Tionghoa<br />
Bagan Siapiapi.<br />
Kim cua/kertas doa<br />
yang disebarkan<br />
warga Tionghoa yang<br />
menandakan tongkang<br />
siap untuk dibakar.<br />
Sesaji dalam bentuk<br />
ikan mewakili<br />
sumber penghasilan<br />
warga tionghoa<br />
Bagan, usaha terasi.<br />
Warga Tionghoa<br />
Bagan Siapiapi, di<br />
halaman klenteng<br />
Ing Hok King, berdoa<br />
dan bersiap untuk<br />
mengarak tongkang.<br />
Tongkang diarak<br />
melewati ruko-ruko<br />
yang ada di Jalan<br />
Perdagangan, kota<br />
Bagan Siapiapi.<br />
Sesaji yang diletakkan bermacam<br />
macam, ada yang berbentuk<br />
nanas, ada yang berbentuk kapal,<br />
ada berupa ayam, dan ada yang<br />
hanya jajanan pasar. Di depan<br />
meja panjang, terdapat sebuah<br />
tongkang besar berwarna putih.<br />
Di bagian kiri dan kanan dari<br />
tongkang penuh dengan hiasanhiasan<br />
yang menggambarkan<br />
dua belas shio manusia. Selain<br />
dua belas shio, terdapat replika<br />
dari delapan belas leluhur<br />
komunitas Tionghoa yang selamat<br />
dalam ukuran kecil. Replika ini<br />
diletakkan pada bagian depan,<br />
tengah dan buritan kapal.<br />
I<br />
Sehari sebelum tongkang<br />
disembahyangkan di samping<br />
klenteng, tongkang dipindahkan<br />
dari ruko yang berada tepat di<br />
sebelah kanan klenteng dengan<br />
cara diarak. Tongkang akan<br />
mengelilingi jalan klenteng<br />
kemudian diletakkan di samping<br />
klenteng. Saat malam hari,<br />
dilakukan sebuah ritual untuk<br />
membuka penutup yang terbuat<br />
dari kain berwarna merah pada<br />
bagian buritan tongkang. Saat<br />
pengurus klenteng membuka<br />
penutup buritan. Maka ritual<br />
sembahyang untuk bakar<br />
tongkang sudah dimulai.<br />
Pagi hari di Klenteng In Hiok Kong,<br />
Umat Tri Dharma berdatangan<br />
silih berganti untuk melakukan<br />
sembahyang pagi sebelum ritual<br />
bakar tongkang dilaksanakan, asap<br />
dupa yang memenuhi bagian tengah<br />
klenteng membuat mata saya berair<br />
saat berada sini. Menurut Ah Ping<br />
yang merupakan salah satu pengurus<br />
klenteng. Masyarakat Tionghoa yang<br />
datang pada festival ini sebagian besar<br />
adalah Tionghoa Bagan Siapiapi yang<br />
merantau ke luar daerah. Mereka akan<br />
datang ke bagan Siapiapi khusus untuk<br />
mengikuti tradisi Bakar Tongkang.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
60<br />
JOURNEY<br />
K<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
JOURNEY<br />
61<br />
Ritual ini bertujuan untuk<br />
mengenang kembali kedatangan<br />
leluhur masyarakat Tionghoa<br />
yang mendiami kota Bagan Siapiapi.<br />
J<br />
M<br />
L<br />
Saya juga sempat bertemu dengan salah seorang perantau<br />
yang datang dari jauh untuk menghadiri ritual. Dia bernama<br />
Linda, seorang warga Tionghoa kelahiran Bagan Siapiapi yang<br />
sudah lama meninggalkan daerah asalnya. “Dari umur 3 tahun<br />
saya meninggalkan Bagan Siapiapi, sekarang saya sudah<br />
berumur 40 tahun. Baru kali ini saya datang dan mengikuti<br />
ritual ini,“ ujar Linda. Masyarakat Tionghoa Bagan Siapiapi<br />
percaya bahwa pada saat upacara Bakar Tongkang, Dewa Ki<br />
Hu Ong Ya akan memberikan berkah yang berlimpah bagi<br />
mereka yang mendoakannya.<br />
Selain Dewa Ki Hu Ong Ya, pada meja altar terdapat juga replika<br />
Dewa Langit yang didudukkan di atas replika kuda. Replika<br />
yang berukuran besar ini akan ikut di bakar bersamaan dengan<br />
tongkang. Tepat pukul dua siang, terjadi keriuhan di halaman<br />
depan klenteng. Suara tambur dan perkusi seperti menyelimuti<br />
klenteng, Loya atau dewa yang masuk ke dalam tubuh manusia<br />
dengan didampingi umat berjalan menuju tongkang. Loya-loya ini<br />
berasal dari klenteng-klenteng yang berada di sekitar kota Bagan<br />
Siapiapi. Kedatangan mereka adalah memberikan persembahan<br />
kepada tongkang.<br />
J<br />
K<br />
L<br />
M<br />
Tongkang di<br />
bakar pada<br />
lapangan<br />
tempat<br />
pembakaran.<br />
Sembahyang<br />
malam di<br />
halaman<br />
klenteng Ing<br />
Hok King, Kota<br />
Bagan Siapiapi,<br />
sebelum<br />
tongkang<br />
dibakar.<br />
Salah seorang<br />
warga Tionghoa<br />
Bagan Siapiapi,<br />
berdoa di<br />
samping<br />
tongkang pada<br />
malam hari.<br />
Ritual sebelum<br />
melepas tutup<br />
kepala naga<br />
pada bagian<br />
belakang<br />
tongkang.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
62<br />
JOURNEY<br />
N<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
JOURNEY<br />
63<br />
O<br />
Setelah Loya-loya selesai memberikan salam<br />
kepada tongkang, replika-replika dewa yang di<br />
letakkan di atas meja altar pada bagian tengah<br />
klenteng dikeluarkan. Dengan dilepasnya<br />
sebatang kayu yang menjadi kunci dari tongkang,<br />
ritual upacara bakar tongkang dimulai. Sekitar<br />
60 pemuda tionghoa membopong dan mengarak<br />
tongkang menuju tempat pembakaran. Tempat<br />
pembakaran ini terletak di Jalan Perniagaan.<br />
Dahulu tempat ini merupakan titik dimana<br />
leluhur masyarakat Tionghoa mendarat. Kurang<br />
lebih sekitar satu kilometer jarak dari klenteng<br />
menuju tempat pembakaran. Jalan Perniagaan<br />
berubah dari jalanan kosong menjadi penuh<br />
dengan lautan manusia.<br />
Di kiri dan kanan jalan, masyarakat Tionghoa<br />
berbaris menunggu lewatnya tongkang.<br />
Dalam perjalanan menuju tempat pembakaran,<br />
saya diguyur hujan selama lima menit.<br />
“Baru kali ini, dalam perayaan bakar tongkang,<br />
terjadi hujan,” ucap seorang warga Tionghoa<br />
yang berdiri di kanan saya.<br />
Saat api pelan pelan membakar tongkang,<br />
ribuan masyarakat Tioonghoa berdoa dan<br />
menyampaikan harapan mereka. Hal yang<br />
paling di tunggu oleh masyakarat adalah pada<br />
saat tiang layar utama jatuh. Ada sebuah<br />
kepercayaan bagi masyaarakat Tionghoa Bagan<br />
Siapiapi, bahwa jika tiang layar utama jatuh ke<br />
arah laut maka rezeki tahun ini adalah di laut.<br />
Dan jika tiang layar utama jatuh ke darat maka<br />
rezeki tahun ini jatuh ke darat. Dengan jatuhnya<br />
tiang utama ke arah laut ribuan masyarakat yang<br />
tadi memadati kawasan pembakaran kembali<br />
ke rumah masing masing. Laut adalah harapan<br />
mereka tahun ini.<br />
N<br />
O<br />
Masyarakat<br />
Tionghoa kota<br />
Bagan Siapiapi<br />
menggendong<br />
tongkang<br />
melewati jalan<br />
Perdagangan<br />
sebelum<br />
tongkang<br />
dibakar.<br />
Arak-arakan<br />
dewa dari<br />
klenteng yang<br />
ada di sekitar<br />
kota Bagan<br />
Siapiapi menuju<br />
halaman<br />
klenteng Ing<br />
Hok King.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
64<br />
GALLERY PHOTO<br />
Festival di Indonesia<br />
Teks: GOENADI HARYANTO<br />
Pujangga dan pencipta lagu Ismail Marzuki, melalui “Rayuan Pulau Kelapa”,<br />
dengan pilihan kata yang sederhana, menggugah rasa kita tentang “keelokan dan<br />
kekayaan” negeri kita tercinta sebagai sebuah totalitas yang perlu kita syukuri.<br />
A<br />
B<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
GALLERY PHOTO<br />
65<br />
Foto: GOENADI HARYANTO<br />
d<br />
C<br />
E<br />
beranjak dari keberagaman, alam, budaya,<br />
agama, manusia dan berbagai karunia lain yang<br />
dimiliki Indonesia, patutlah kita, sebagai bangsa<br />
bersyukur kepada Sang Maha Pencipta.<br />
Ungkapan rasa syukur inilah menjadi modal dasar yang<br />
penting dalam terselenggaranya berbagai festival di<br />
negeri ini. Bila kita punya waktu untuk memperhatikannya,<br />
mungkin ada ribuan festival besar dan kecil yang<br />
diselenggarakan secara nasional, maupun regional,<br />
setiap tahunnya secara berkesinambungan,.<br />
Bila saja, kita, sebagai fotografer mempunyai cukup tenaga<br />
dan sumber dana untuk membiayai perjalanan meliput<br />
festival–festival tersebut yang frekuensinya cukup padat.<br />
Tidak mustahil, kumpulan gambar yang dibuat, akan menjadi<br />
sebuah koleksi gambar tentang Indonesia yang paling top dan<br />
menjadi warisan dunia yang unik dan istimewa.<br />
A<br />
B<br />
c<br />
d<br />
e<br />
f<br />
Festival Lembah<br />
Baliem, yang<br />
diselenggarakan<br />
menjelang HUT<br />
Kemerdekaan RI.<br />
Rumah Kaki Seribu<br />
di Pegunungan Arfak,<br />
Papua Barat.<br />
Tari Merak di Bandung/<br />
Jawa Barat, merupakan<br />
tarian modern Sunda.<br />
Barisan abdi dalem<br />
keraton Yogyakarta,<br />
dalam acara Sekaten.<br />
Kabupaten Banyuwangi<br />
adalah Festival<br />
Petik Laut, nelayan<br />
desa Muncar.<br />
Tari Gandrung<br />
Banyuwangi, merupakan<br />
rangkaian gerak yang<br />
dan iringan gamelan<br />
yang amat dinamis.<br />
Mari, jangan kita sia-siakan peluang emas yang kita miliki,<br />
sebagai Bangsa Indonesia.<br />
F<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
66<br />
GALLERY PHOTO<br />
Foto: M. Fathoni Fahim<br />
G<br />
H<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
GALLERY PHOTO<br />
67<br />
I<br />
G<br />
H<br />
I<br />
J<br />
Bangunan khas Toraja,<br />
digunakan sebagai<br />
tandu, dari rumah duka<br />
ke pekuburan.<br />
Festival Rambu Solok<br />
dan Ma’Nene, banyak<br />
ditandai dengan kain<br />
dan hiasan yang<br />
berwarna merah.<br />
Memasukan peti<br />
jenasah ke dalam<br />
liang yang digali pada<br />
dinding batu kapur.<br />
Upacara Rabu Solok,<br />
di Tana Toraja, juga<br />
dikenal sebagai<br />
“pesta kematian”.<br />
Ritual unik<br />
Ma ‘Nene,<br />
adalah upacara<br />
mendandani<br />
jenasah yang sudah<br />
lama dikuburkan,<br />
dengan menata<br />
kembali pakaian<br />
dan pernah pernik<br />
yang dikenakan<br />
pada jenasah.<br />
J<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
68<br />
GALLERY PHOTO<br />
Foto: Duta Subagyo Sarosa<br />
K<br />
L<br />
M<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
GALLERY PHOTO<br />
69<br />
N<br />
K<br />
L<br />
M<br />
N<br />
O<br />
Prosesi Festival<br />
Tawur Agung, sebuah<br />
pesta budaya Agama<br />
Hindu, yang digelar<br />
di KOmpleks Candi<br />
Prambanan.<br />
Nuansa perayaan<br />
upacara agama Hindu<br />
amat terasa dalam foto<br />
ini. Biasanya adegan<br />
seperti ini menjadi<br />
cirri khas upacara<br />
keagamaan<br />
di Pulau Bali.<br />
Vihara Utama di Kota<br />
Singkawang, dipoles<br />
meriah untuk Pesta<br />
Cap Go Meh.<br />
Penabuh gamelan<br />
putri, di Festival Tawur<br />
Agung Prambanan,<br />
Jawa Tengah.<br />
Penabuh gamelan<br />
asing, turut<br />
memeriahkan Pesta<br />
Budaya Hindu – Jawa.<br />
O<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
70<br />
MOST WANTED<br />
FOTO: iotexpo.it<br />
1.<br />
Ecomo Smart Bottle<br />
Kebutuhan akan air dalam tubuh sangatlah penting bagi kehidupan kita, terutama untuk menjaga kesehatan<br />
agar kita tidak dehidrasi. Tapi bagaimana jika saat dalam perjalanan kita tidak menemui kualitas air yang bagus.<br />
Nah, dengan Ecomo Smart Bottle kita bisa langsung meminum air dari sumber alami. Diperkaya dengan fiber<br />
karbon aktif yang akan menyaring chlorine, pharmaceuticals, pesticides dan petroleum; ada pula Ion Exchange<br />
Fiber menghilangkan sebagian besar heavy metals, termasuk lead, mercury, copper, dan cadmium; serta Nanofiber<br />
Membrane bisa menghilangkan bacteria and cysts. Dengan semua kandungan bahan tersebut, kita akan memperoleh<br />
kualitas air bersih yang diinginkan. Penggunaannya pun cukup mudah, hanya dengan menggoyangkan botol air dan<br />
memutar bagian bawah botol, kemudian air akan tersaring dari endapan yang berada di bagian bawah botol. Kita<br />
akan mengetahuinya dari wristband yang terkoneksi melalui ponsel pintar dengan mengunduh aplikasinya dan untuk<br />
menjalankan sistem peyaringannya, Ecomo Smart Bottle kita charge pada panel yang tersedia. (dian)<br />
2.<br />
Survivor Powerbank<br />
Kehabisan baterai ponsel saat dalam<br />
perjalanan dapat menjadi masalah, terlebih<br />
saat dibutuhkan sebagai penunjuk arah atau<br />
GPS. Demi mengatasi hal ini, pemakaian<br />
powerbank atau batu baterai portable yang<br />
bisa digunakan kapanpun bisa menjadi<br />
solusinya. Seperti powerbank Survivor<br />
Backup Battery by Griffin Technology, dengan<br />
keunggulannya yang tahan terhadap guyuran<br />
air hujan. The Survivor Backup Battery sudah<br />
lolos tes Military Standard 810G dan tahan<br />
banting jika terjatuh, serta dilengkapi LED<br />
emergency flashlight. Berkapasitas 10.050<br />
mAh, the Survivor Backup Battery mampu<br />
mengisi iPAd Pro hingga 95%. (dian)<br />
FOTO: gadgetynews.com<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
MOST WANTED<br />
71<br />
3.<br />
Nikon Coolpix W300<br />
FOTO: nikonblog.sk<br />
Membawa kamera tangguh saat traveling di alam bebas menjadi sebuah keharusan bagi kita<br />
yang menyukai petualangan. Seperti Nikon Coolpix W300, yang memiliki sistem auto focus<br />
lebih cepat, layar sentuh dan mampu dibawa dalam air hingga kedalaman 30 meter, ketahanan<br />
suhu beku hingga -10 derajat celcius, tahan debu atau kotoran halus, serta kuat apabila jatuh<br />
dari ketinggian 2,4 meter. Nikon Coolpix W300 juga hadir bagi kita yang tidak bisa lepas dari<br />
sosial media, karena memiliki fitur Wi-Fi dan Bluetooth. Kesempurnaan hasil foto mampu<br />
diperoleh Nikon Coolpix W300 yang menyematkan 160-MP backside illuminated CMOS sensor<br />
dan 5x optical zoom NIKKOR berikut lensa Hybrid VR. Dilengkapi fitur GPS, kompas, altimeter,<br />
hingga tingkatan tekanan udara, Nikon Coolpix W300 mampu menjadi camera pocket serba<br />
guna dan dapat menemani saat mendaki gunung, menyelam atau berkemah. (dian)<br />
4.<br />
The Pizzacraft Stovetop Pizza Oven<br />
FOTO: amazonaws.com<br />
Liburan adalah ajang kebersamaan bagi keluarga. Salah<br />
satunya bisa diisi kegiatan memasak. Biasanya orang tua<br />
akan merasa bosan memasak menu yang sama seperti<br />
rutininas sehari-hari dan ingin memberikan yang berbeda.<br />
Untuk hal tersebut bisa dimulai dengan membuat hidangan<br />
sederhana tapi lezat seperti pizza. Nah, jika ingin membuat<br />
pizza sendiri, kita bisa menggunakan The Pizzacraft<br />
Stovetop Pizza Oven. Produk ini berupa alat memasak pizza<br />
portable yang bisa diaplikasikan menggunakan api dari<br />
kompor gas atau minyak tanah. The Pizzacraft Stovetop<br />
Pizza Oven bisa dibawa bepergian karena bentuknya yang<br />
portable dan mampu menghasilkan pizza dalam waktu<br />
sekitar sepuluh menit untuk memanaskan alatnya serta<br />
enam menit proses memasaknya. Pizza yang dihasilkan<br />
juga menciptakan rasa tidak kalah lezatnya seperti<br />
memasak dalam tungku bara api. (dian)<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
72<br />
REVIEW BOOKS<br />
Your Next Step, Tentang<br />
Kamu dan Masa Depanmu<br />
Penulis: Aster Sisi<br />
Penerbit: Elex Media Komputindo<br />
Buku ini dipersembahkan untuk kalian yang masih bingung<br />
menentukan life after school. Kebingungan tersebut bisa terjadi<br />
karena kalian belum mengerti dengan life design atau rancangan<br />
hidup. Melalui buku ini, kalian akan diberikan langkah-langkah<br />
dalam membuat life design, dan menemukan passion hidup kalian<br />
sehingga kalian akan menjadi pribadi yang dekat dengan impian<br />
kalian. (ika)<br />
Meraih Kemenangan, Menjadi Pribadi<br />
Sukses, Bahagia, dan Bermakna<br />
Penulis: Febry Elbi Saputra<br />
Penerbit: Elex Media Komputindo<br />
Kini kesuksesan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan menjadi sebuah<br />
tuntutan yang harus diperjuangkan. Buku ini ditulis dengan harapan<br />
dapat menjadi penggugah hati agar kita kembali ke jalur perjuangan<br />
menuju kesuksesan yang hakiki. Dengan membaca buku ini kita akan<br />
memperoleh inspirasi dan motivasi dalam berjuang meraih mimpi,<br />
ditengah berbagai ujian kehidupan yang sesungguhnya membuat hidup<br />
kita menjadi lebih bermakna. (ika)<br />
#17<br />
<strong>Juli</strong><br />
<strong>2017</strong><br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
NAM AIR<br />
Edisi 42/ Tahun IV/ <strong>Juli</strong> <strong>2017</strong><br />
TRAVELLER STORY ART & CULTURE DESTINATION<br />
Desa Bajo Wakatobi:<br />
Wujud Kearifan<br />
Pengembara Laut<br />
Ludruk Wetanan:<br />
Kolaborasi Jawa Madura<br />
Dalam Irama Dan Lakon<br />
Keindahan Gugusan<br />
Bukit Karst Di Labengki<br />
Dan Sombori
74<br />
DESTINATION<br />
A Mulut Gua Alo.<br />
B Pemandangan<br />
Teluk Cinta dari<br />
ketinggian.<br />
C Bagian dalam<br />
Gua Alo.<br />
D Pulau Sombori<br />
dikeliling oleh<br />
bebatuan karst<br />
yang besar.<br />
A<br />
B<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
DESTINATION<br />
75<br />
Keindahan Gugusan<br />
Bukit Karst di Labengki<br />
dan Sombori<br />
Teks & Foto: Ario Triwibowo Y.<br />
C<br />
Meskipun sudah mulai dikenal sejak tahun 2015, masih banyak<br />
wisatawan yang belum terlalu banyak mengetahui pesona wisata<br />
dari Pulau Labengki dan Pulau Sombori. Keindahan gugusan<br />
bukit karst yang terdapat di kedua pulau ini kerap disandingkan<br />
dengan Raja Ampat, Papua. Maka tidak heran apabila banyak orang<br />
menyebut Labengki dan Sombori sebagai ‘miniatur Raja Ampat.<br />
jarak tempuh dapat mencapai dua atau<br />
bahkan tiga jam. Beruntungnya saya, laut<br />
dan cuaca cukup mendukung sehingga waktu<br />
tempuh sesuai dengan perkiraan.<br />
D<br />
matahari terasa menyengat, meski masih jam 10.00<br />
pagi. Pelabuhan Kota Lama Kendari terasa sepi pada hari<br />
itu. Tidak terlalu banyak aktifitas yang terlihat meskipun<br />
sejumlah kapal kontainer tampak memadati sisi pelabuhan. “Kita tunggu<br />
disini sebentar. Perahu motornya masih dalam perjalanan,” ujar seorang<br />
pemandu bernama Lalang. Saya pun berteduh di bawah atap sebuah<br />
warung yang sedang tutup untuk bersembunyi dari teriknya sang surya.<br />
Tak menunggu lama, perahu motor yang dinanti pun datang.<br />
Hari itu saya akan berlayar menuju Pulau Labengki dan Pulau Sombori.<br />
Lalang berkata bahwa waktu tempuh dari Kendari ke Labengki cukup satu<br />
setengah jam saja. Namun apabila kondisi laut sedang tidak bersahabat,<br />
Labengki merupakan sebuah pulau yang<br />
termasuk dalam Kabupaten Konawe Utara<br />
(Sulawesi Tenggara). Labengki terdiri dari<br />
dua pulau utama yaitu Labengki Besar dan<br />
Labengki Kecil. Mayoritas objek wisata<br />
di Labengki berada di Labengki Besar,<br />
sedangkan Labengki Kecil merupakan pulau<br />
yang digunakan untuk hunian penduduk.<br />
Para penghuni pulau ini adalah Suku Bajo.<br />
Meskipun Labengki Besar tidak berpenghuni,<br />
terdapat sejumlah staf yang bekerja di resort<br />
dan penginapan disini. Penduduk Labengki<br />
Kecil juga sering berkunjung ke Labengki<br />
Besar untuk mengambil air tawar yang<br />
bersumber di pulau tersebut. Berbeda<br />
dengan Labengki, Sombori adalah sebuah<br />
pulau yang terletak di Kabupaten Morowali<br />
(Sulawesi Tengah).<br />
Kedua pulau menawarkan keindahan panorama<br />
laut yang dapat dilihat di atas bukit-bukit karst.<br />
Selain itu, keindahan bawah laut Labengki dan<br />
Sombori juga tidak kalah menarik. Terumbu<br />
karang dan ekosistem laut di perairan kedua<br />
pulau masih terawat dengan baik.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
76<br />
DESTINATION<br />
E<br />
Teluk Cinta,<br />
Danau Kembar,<br />
dan Blue Lagoon<br />
Labengki terkenal dengan<br />
Teluk Cinta. Disini wisatawan<br />
dapat menikmati pemandangan<br />
gugusan bukit karst dan<br />
hamparan biru laut dari<br />
ketinggian. Untuk itu para<br />
wisatawan harus mendaki bukit<br />
terlebih dahulu. Pendakian<br />
tidak terlalu sulit karena jalur<br />
setapak dan tangga sudah dibuat<br />
untuk memudahkan wisatawan<br />
mencapai puncak teratas.<br />
Teluk Cinta mendapatkan<br />
namanya karena bentuk teluk<br />
yang menyerupai hati. Bentuk<br />
ini hanya dapat dilihat dari<br />
ketinggian dengan menggunakan<br />
kamera/video drone yang<br />
dilayangkan ke udara.<br />
Selain Teluk Cinta, saya juga<br />
mengunjungi Danau Kembar<br />
dan Blue Lagoon. Disini<br />
wisatawan dapat melihat<br />
sebuah danau atau laguna<br />
tersembunyi di balik bukit-bukit<br />
karst yang tinggi. Pemandangan<br />
di kedua tempat ini juga harus<br />
dicapai dengan cara mendaki.<br />
E<br />
F<br />
G<br />
H<br />
I<br />
Langit-langit Gua<br />
Alo yang mencapai<br />
puluhan meter.<br />
Dermaga Pulau<br />
Labengki Kecil.<br />
Menikmati<br />
pemandangan<br />
dari ketinggian<br />
di Pulau Kayangan.<br />
Gua Berlian yang<br />
menyimpan sejarah<br />
peradaban manusia<br />
di masa lampau.<br />
Cangkang dan<br />
kulit kerang yang<br />
berserakan di<br />
dasar Gua Berlian.<br />
Pendakian kali ini dapat dibilang lebih<br />
sulit. Medan berupa bebatuan karst<br />
tajam mengharuskan para wisatawan<br />
untuk ekstra hati-hati, khususnya dalam<br />
mencari pijakan kaki. Upaya mendaki<br />
yang cukup sulit terbayar dengan<br />
pemandangan memukau berupa danau<br />
atau laguna dengan air yang bening<br />
berwarna hijau kebiru-biruan.<br />
F<br />
Objek wisata di Labengki tidak melulu<br />
harus dicapai dengan mendaki. Ada<br />
pula pantai berpasir putih yang tenang<br />
dan sepi dengan ombak kecil. Untuk<br />
melihatnya kita bisa ke Pasir Panjang<br />
dan Torohkampali.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
DESTINATION<br />
77<br />
G<br />
H<br />
Menelusuri Gua di Sombori<br />
Setelah menjelajahi beberapa lokasi di Labengki, saya kembali<br />
berlayar dengan perahu motor. Kali ini saya harus berlayar<br />
‘lintas propinsi’ menuju Sombori di Sulawesi Tengah. Meskipun<br />
di propinsi yang berbeda, kedua pulau tersebut berjarak<br />
sangat dekat, hanya sekitar 45 menit perjalanan menggunakan<br />
perahu motor.<br />
Beberapa gua besar dapat ditemukan di Sombori. Gua pertama<br />
yang saya kunjungi adalah Gua Alo. Gua ini merupakan rumah<br />
dari ribuan kelelawar yang bersarang di langit-langit gua.<br />
Suara decitan kelelawar pun terdengar ketika saya memasuki<br />
mulut gua. Gua kedua yang saya kunjungi adalah Gua Berlian.<br />
Konon, gua ini mendapatkan namanya dari pancaran stalaktit<br />
yang bersinar apabila tersapu cahaya, layaknya sebuah<br />
berlian. Gua ini diyakini memiliki cerita sejarah yang sangat<br />
panjang, karena terdapat berbagai bukti bahwa manusia<br />
pernah mendiami gua ini pada masa lampau. Bahkan,<br />
sebelumnya pernah ditemukan tulang belulang manusia yang<br />
diyakini merupakan para penghuni gua ini.<br />
I<br />
Tulang belulang tersebut sudah tidak ada ketika saya berkunjung<br />
disana. Namun yang menarik adalah ditemukannya cangkangcangkang<br />
kerang yang menumpuk di lantai gua. Saya menjadi<br />
ingat informasi tentang Kjokkenmodinger, yakni istilah untuk<br />
sampah dapur berupa kulit kerang atau siput yang telah<br />
menumpuk sehingga membentuk fosil.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
78<br />
DESTINATION<br />
J<br />
K<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
DESTINATION<br />
79<br />
J<br />
K<br />
L<br />
Pemandangan pulau-pulau<br />
kecil dan bebatuan karst<br />
di Pulau Kayangan.<br />
Gugusan batuan karst<br />
unik di Labengki maupun<br />
Sombori.<br />
Blue Lagoon, sebuah<br />
danau air payau yang<br />
tersembunyi di dalam<br />
sebuah pulau.<br />
Sombori juga menyajikan panorama laut dan gugusan bukitbukit<br />
karst identik seperti Labengki, salah satunya adalah di<br />
Pulau Kayangan. Jalur untuk mendaki hingga puncak bukit<br />
lagi-lagi dapat dikatakan cukup menantang. Saya harus<br />
kembali mendaki diantara bukit karst dan berpijak diantara<br />
bebatuan tajam dan berpegangan pada batang pepohonan.<br />
Namun, seluruh perjuangan itu terbayar dengan pemandangan<br />
yang luar biasa.<br />
Suku Bajo Labengki Kecil<br />
Sebelum kembali ke penginapan di Labengki Besar, saya diajak<br />
untuk mengunjungi Labengki Kecil dan berinteraksi dengan<br />
masyarakat Bajo yang menghuni pulau ini. Menurut sejarah,<br />
Suku Bajo berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina. Namun<br />
karena mereka kerap berpindah tempat dan hidup di atas laut,<br />
mereka tersebar ke berbagai wilayah antara lain di Malaysia<br />
(Sabah) dan Indonesia (Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,<br />
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan bahkan mencapai<br />
Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur). Masyarakat<br />
Bajo disini pada umumnya mencari nafkah sebagai nelayan.<br />
Namun ada pula yang menjadi guru atau berdagang dengan<br />
membuka warung di pulau ini.<br />
Saya tiba di Labengki Kecil pada pukul 16.00 sore. Saat<br />
dermaga pulau ramai oleh anak-anak kecil yang bermain di<br />
pantai dan berenang di laut. Anak-anak tersebut tanpa lelah<br />
menceburkan diri ke laut dan kemudian menaiki dermaga<br />
untuk kembali meloncat ke air. Tawa riang dari anak-anak<br />
mengiringi kedatangan saya di dermaga Labengki Kecil.<br />
Labengki Kecil juga merupakan lokasi shooting film ‘Suara<br />
Anak Pesisir’ yang dirilis sekitar bulan Maret <strong>2017</strong> lalu. Film<br />
ini merupakan produksi asli anak negeri dari Kendari yang<br />
menceritakan kehidupan pesisir dan kebudayaan Suku Bajo di<br />
Labengki. Saya pun bertemu dengan Erik, seorang anak Bajo<br />
yang memainkan peran dalam film tersebut.<br />
L<br />
Tanpa terasa, waktu pun menunjukkan pukul 17.00. Saya<br />
kembali menaiki perahu motor untuk bertolak kembali ke<br />
penginapan untuk beristirahat dan menikmati malam terakhir<br />
di Labengki. Esok paginya saya pun kembali ke Kendari.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
80<br />
BUCKET LIST<br />
6 Pantai Eksotik di Selatan Bali<br />
Teks & Foto: Karina Ayu Budiani<br />
Tak seperti Kuta, Nusa Dua atau Seminyak, enam pantai yang<br />
<strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong> hadirkan kali ini pesonanya justru terletak pada karakter<br />
pantai yang bisa dibilang agak tersembunyi. Hal ini karena karakter pantai yang<br />
diliputi tebing tinggi hingga membuatnya semakin eksotik.<br />
1<br />
1 Pantai Melasti<br />
Gaung popularitas Pantai Melasti di Ungasan<br />
memang belum terlalu terdengar. Namun<br />
satu hal yang pasti bahwa pantai ini adalah<br />
lokasi tepat untuk menikmati matahari<br />
terbenam, jika anda beruntung sang surya<br />
tidak tertutup awan tentunya. Pantai<br />
Melasti memiliki dua sisi yang bisa diakses<br />
pengunjung. Dua sisi ini dibelah oleh sebuah<br />
daratan yang menjorok ke laut. Sisi sebalah<br />
kiri dari daratan lebar pantainya lebih sempit,<br />
sedangkan sisi satunya lebih luas. Pantai ini<br />
menyajikan keelokan pesona pantai pasir<br />
putih, air laut hijau emerald yang berda di<br />
balik tebing kapur.<br />
2<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
BUCKET LIST<br />
81<br />
3<br />
2<br />
Pantai Gunung Payung<br />
Pantai Gunung Payung di Desa Kutuh letaknya cukup<br />
tersembunyi. Hal ini karena akses menuju pantai<br />
harus dilewati dengan menuruni jumlah anak tangga<br />
yang cukup banyak. Ketika sampai di bawah terlihat<br />
pantai berpasir putih seperti cerukan kecil yang<br />
menjorok ke darat. Jika ingin menceburkan diri masih<br />
cukup aman asalkan tidak jauh dari bibir pantai.<br />
Pantai Gunung Payung sudah dilengkapi fasilitas<br />
panggung pertunjukkan, toilet dan kamar mandi,<br />
serta warung-warung sederhana. Ada pula<br />
amphitheater yang tengah dibangun. Terbayang<br />
bagaimana indahnya menikmati pertunjukkan<br />
dengan latar matahari terbenam di atas laut jika<br />
amphitheater ini sudah siap beroperasi.<br />
4<br />
3<br />
4<br />
Pantai Labuan Sait<br />
Pantai Labuan Sait di daerah Pecatu ini<br />
lebih dikenal dengan nama Pantai Padang<br />
Padang. Pantai ini bagai surga tersembunyi<br />
karena lokasinya di bawah tebing karang.<br />
Oleh karena itu untuk menuju pantai<br />
diharuskan melewati celah sempit diantara<br />
dua tebing tersebut. Pantai Padang Padang<br />
tidak memiliki wilayah pantai pasir yang<br />
cukup luas karena kontur pantai dikelilingi<br />
tebing karang. Selain itu terdapat batu-batu<br />
karang tersebar di sekitar pantai. Air biru<br />
kehijauan yang jernih serta ombak yang<br />
tak terbilang tenang dimanfaatkan oleh<br />
wisatawan untuk berselancar.<br />
Pantai Balangan<br />
Pantai Balangan di Bukit Ungasan memiliki<br />
garis pantai yang cukup panjang. Namun<br />
harus berhati-hati jika ingin menceburkan<br />
diri di tempat ini karena gulungan<br />
ombaknya cukup kencang, tak heran surfer<br />
suka mengunjungi pantai ini. Dari lokasi<br />
parkir kendaraan, pengunjung diharuskan<br />
menuruni anak-anak tangga untuk sampai<br />
ke wilayah pantai berpasir putih dan halus<br />
di Balangan. Tak jauh beda dengan pantai di<br />
sepanjang sisi selatan Bali, Balangan juga<br />
berbatasan dengan tebing karang tinggi.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
82<br />
BUCKET LIST<br />
5<br />
6<br />
5 Pantai Pandawa<br />
Seperti namanya, Pantai Pandawa di Desa<br />
Kutuh, Kabupaten Badung mendapat namanya<br />
dari lima patung Kesatria Pandawa dalam cerita<br />
Mahabarata. Lima patung tersebut berada di<br />
antara celah-celah tebing kapur sepanjang jalan<br />
menurun menuju pantai.Dari kejauhan, pantai ini<br />
menawarkan pemandangan air jernih biru muda<br />
yang ‘menggempur’ bibir pantai berpasir putih.<br />
Pemandangan tebing kapur sepanjang pantai<br />
semakin menambah keindahan pantai ini.<br />
6 Pantai Blue Point<br />
Pantai Blue Point yang berada di Pecatu, amat terkenal di<br />
kalangan para peselancar. Hal ini bahkan bisa diduga sejak<br />
sebelum tiba di bibir pantai. Banyak sekali saya temui peselancar<br />
wara-wiri di area masuk Blue Point menenteng atau memanggul<br />
papan selancar. Ada pula beberapa toko yang menawarkan jasa<br />
penyewaan papan selancar, pembuatan papan selancar, hingga<br />
belajar berselancar.Turis yang ingin sekedar wisata bisa mampir<br />
di viewing deck untuk melihat aerial view Blue Point. Namun jika<br />
ingin berselancar, harus menuruni tangga hingga mencapai celah<br />
antara karang yang menghubungkan ke laut lepas.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
84<br />
REVIEW MUSIC & FILM<br />
Calvin Harris<br />
Album: Motion<br />
Dalam album Motion, Calvin Harris menggandeng<br />
cukup banyak musisi ternama hingga menurut saya<br />
musik di dalam album ini memang terdengar lebih<br />
variatif. Sebut saja beberapa track yang sudah menjadi<br />
playlist langganan di beberapa radio: ‘Outside feat.<br />
Ellie Goulding’ dan ‘Summer’. Sementara musisimusisi<br />
lain yang juga diajak berkolaborasi adalah Big<br />
Sean, John Newman, Hurts, Gwen Stefani, dan Tinashe.<br />
Sementara ada track dengan full piano instrument<br />
‘Ecstasy feat Hurts’. Masih dengan ‘akar’ musiknya,<br />
gaya Calvin Harris bisa didengar di track: ‘Dollar Signs<br />
feat. Tinashe’, ‘Burnin with R3hab’, ‘Pray to God feat.<br />
Haim’, ‘Slow Acid’ di dalam album total 15 tracks. (ayu)<br />
FOTO: www.AllCDCovers.COM<br />
A Ghost Story<br />
FOTO: A Ghost Story<br />
Pemain : Sonia Acevedo, Casey Affleck, Carlos<br />
Bermudez, Daniel Escudero, Grover Coulson,<br />
McColm Cephas Jr.<br />
Sutradara: David Lowery<br />
Film dengan genre drama, fantasy, dan romance ini dibuka<br />
dengan sebuah kutipan Cerita Pendek Virginia Woolf short<br />
story A Haunted House: “Whatever hour you woke, there<br />
was a door shutting.” Dalam film ini dikisahkan mengenai<br />
seorang pria yang baru saja meninggal dunia dan kembali<br />
lagi ke bumi dengan wujud tubuh terbungkus kain putih<br />
dengan dua buah mata. Ia mengembara kembali ke kota<br />
untuk mencoba berhubungan kembali dengan isteri yang<br />
Atelah menjadi janda karena ia tinggalkan. (ika)<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
OUR HISTORY<br />
SEJARAH NAM AIR<br />
NAM Air resmi diperkenalkan kepada<br />
publik pada 26 September 2013.<br />
Maskapai ini merupakan bagian dari<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air Group.<br />
Pada prinsipnya tidak banyak<br />
perbedaan antara <strong>Sriwijaya</strong> Air dan<br />
NAM Air. Dari segi penggunaan warna<br />
atau color identity, NAM Air masih<br />
menggunakan kombinasi warna yang<br />
serupa dengan <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />
Diilhami oleh color identity <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air, NAM Air menggunakan warna<br />
yang sama yaitu merah, putih dan<br />
biru. Maknanya adalah menandakan<br />
keberanian, kejujuran dan simbolisasi<br />
keberadaan NAM Air yang selalu<br />
mengudara di angkasa.<br />
NAM Air mengusung visi menjadi<br />
airlines pilihan utama pelanggan. Visi<br />
ini merupakan tantangan dari seluruh<br />
manajemen dan karyawan NAM Air<br />
untuk memberikan pelayanan yang<br />
terbaik, sehingga dapat mencuri<br />
perhatian masyarakat dan pelanggan<br />
untuk selalu ingat dan memilih NAM<br />
Air sebagai satu-satunya maskapai<br />
yang dapat dipercaya dan diminati<br />
pelayanannya.<br />
Sementara itu, dua misi yang<br />
diembannya adalah Merajut Negara<br />
Kepulauan, serta Melayani, Mengabdi<br />
dan Berbagi. Misi pertama tentu<br />
menjadi kebanggaan NAM Air bila<br />
suatu saat nanti, keberadaannya dapat<br />
melayani pelanggannya di seluruh<br />
kepulauan ini. Jangkauan antar pulau<br />
ditempuh dengan mudah dan singkat.<br />
Sedangkan melayani adalah prinsip<br />
kerja yang dimiliki untuk memberikan<br />
pelayanan terbaiknya, dimulai dari<br />
antar karyawan hingga kepada<br />
pelanggannya. Makna mengabdi pun<br />
demikian sifatnya, yaitu pengabdian<br />
kepada perusahaan secara khusus, dan<br />
negara pada umumnya. Dan Berbagi<br />
menjadi kunci terakhir untuk selalu<br />
ingat berbagi kepada masyarakat yang<br />
membutuhkan.<br />
Terbang Perdana pada 10 11 12 13<br />
NAM Air memulai penerbangan<br />
perdana atau Inaugural Flight dari<br />
Jakarta menuju Pangkalpinang dengan<br />
menggunakan pesawat Boeing 737-<br />
500, pada pukul 10.00 WIB, tanggal<br />
11 Desember 2013 (10 11 12 13).<br />
Penerbangan perdana ini sekaligus<br />
memperkenalkan NAM Air kepada para<br />
pengguna jasa penerbangan Indonesia,<br />
baik yang ada di Pangkalpinang dan di<br />
seluruh wilayah Indonesia. Hadirnya<br />
NAM Air, akan menjadi pilihan lain bagi<br />
pengguna jasa penerbangan yang akan<br />
bepergian ke wilayah Indonesia yang<br />
diterbangi oleh NAM Air.<br />
“NAM Air hadir untuk menjadi feeder<br />
atau pengumpan bagi <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air, yang saat ini telah melayani<br />
penerbangan dari Sabang hingga<br />
Merauke. Bila rute penerbangan<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air melayani antar ibukota<br />
propinsi di seluruh Indonesia maka<br />
NAM Air akan melayani rute lanjutan<br />
menuju ke wilayah di tingkat kotamadya<br />
atau kabupaten,” ujar Direktur Utama<br />
NAM Air Jefferson Jauwena.<br />
NAM Air memulai penerbangan reguler<br />
pertama pada 19 Desember 2013<br />
dengan menggunakan dua pesawat<br />
B737-500. Adapun rute pertama<br />
yang diterbangi yakni dari Jakarta –<br />
Pontianak PP, Jogjakarta – Pontianak<br />
PP. Pesawat kedua direncanakan<br />
untuk menerbangi rute Palu – Luwuk<br />
PP, Surabaya – Palu PP, Surabaya<br />
– Pangkalanbun PP dan Semarang –<br />
Pangkalanbun PP.<br />
Maskapai yang merupakan sister<br />
company <strong>Sriwijaya</strong> Air ini menerima<br />
Sertifikat Operator Penerbangan atau<br />
Air Operator Certificate (AOC) 121-058<br />
tertanggal 29 November 2013 dari<br />
Direktorat Jenderal Perhubungan<br />
Udara Kementerian Perhubungan<br />
Republik Indonesia.<br />
Dalam kategori bisnisnya, NAM Air<br />
berada pada kategori Medium Service,<br />
sama halnya posisi yang diterapkan<br />
oleh <strong>Sriwijaya</strong> Air. Kesamaan kategori<br />
pelayanan inilah menjadi aset yang<br />
kuat untuk memberikan pelayanan<br />
kepada pelanggan, baik pelanggan<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air maupun NAM Air tanpa<br />
perbedaan hitungan harga tiket dan<br />
pelayanannya. Dengan kesamaan posisi<br />
ini maka segala bentuk pelayanan<br />
pelanggan sama persis antara <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air dengan NAM Air.<br />
Boeing 737-500 NAM Air<br />
di bandara Depati Amir,<br />
Pangkalpinang.
88<br />
TRAVELLER STORY<br />
Teks: Fransiska Ken | Foto: Fransiska Ken, Anton Chandra<br />
Saya seperti sedang mengambang diantara bola-bola kapas raksasa,<br />
beberapa tampak seperti butiran salju dan tampaknya cukup dekat<br />
untuk di sentuh. Lalu tiba-tiba menyeruak muncul di atas permadani<br />
biru jernih dengan beberapa noktah hijau nun jauh di bawah sana<br />
menyerupai sebuah taman. Oh hai, Wakatobi!
TRAVELLER STORY<br />
89<br />
A
90<br />
TRAVELLER STORY<br />
udara panas Pulau Wangi-Wangi<br />
langsung menerpa wajah begitu<br />
saya menuruni tangga pesawat.<br />
Wangi-wangi adalah salah satu pulau di<br />
Taman Nasional Wakatobi diantara tiga pulau<br />
utama lainnya yaitu, Pulau Kaledupa, Pulau<br />
Tomia dan Pulau Binoko yang kemudian<br />
disingkat menjadi Wakatobi. Kepulauan yang<br />
dulunya terkenal dengan nama Kepulauan<br />
Tukang Besi ini merupakan pemekaran<br />
dari kabupaten Buton. Pulau Wangi-Wangi<br />
menjadi pusat administratif dari keseluruhan<br />
pulau-pulau tersebut. Wangi-Wangi telah<br />
befasilitas lengkap seperti ATM, penginapan<br />
dan minimarket. Tidaklah heran pemerintah<br />
daerahnya terus bersolek untuk membenahi<br />
diri karena Pulau Wangi-Wangi menjadi<br />
gerbang utama untuk eksplorasi Taman<br />
National Wakatobi.<br />
Awalnya saya pikir Wakatobi itu hanya<br />
gugusan pulau-pulau yang bisa dikelilingi<br />
dengan berjalan kaki, namun perlu<br />
menyeberang menggunakan kapal<br />
untuk menikmati satu pulau ke pulau<br />
lain. Setiap hari ada kapal umum yang<br />
melayani penyeberangan menuju ketiga<br />
pulau lainnya. Ada dua macam kapal<br />
yaitu kapal cepat dan kapal kayu, cukup<br />
sesuaikan dengan waktu dan budget saja.<br />
Di Pulau Wangi-Wangi sendiri misalnya<br />
letak pelabuhan untuk kapal cepat berada<br />
di desa Pangulubelo dan untuk kapal<br />
kayu berada di Desa Mola. Dengan kapal<br />
cepat jarak yang di tempuh dari Wanci –<br />
Kaledupa hanya memakan waktu 1 jam<br />
sedangkan bila menggunakan kapal kayu<br />
waktu tempuhnya adalah 2 jam.<br />
Wakatobi sekarang tidak hanya dikenal<br />
sebagai tempat impian untuk menyelam.<br />
Untuk mereka yang menyukai wisata<br />
budaya, mengunjungi Suku Bajo yang hidup<br />
di tengah lautan merupakan kegiatan yang<br />
tidak kalah menarik. Suku Bajo yang lebih<br />
dikenal sebagai pengembara laut (sea<br />
nomads) telah hidup di laut bebas selama<br />
berabad-abad. Pada awalnya mereka<br />
hidup nomaden di tengah laut dan banyak<br />
di temukan di perairan Selat Makasar,<br />
Teluk Bone, daerah NTT, Kepulauan<br />
C<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
TRAVELLER STORY<br />
91<br />
B<br />
Banggai, Teluk Tomini, Maluku Utara dan<br />
perairan Laut Sulawesi. Jejak mereka juga<br />
di temukan tersebar di wilayah Philipina,<br />
Malaysia dan Australia.<br />
Pengembara Laut Indonesia<br />
Pengembaraan Suku Bajo berkaitan<br />
erat dengan ada tidaknya jenis ikan yang<br />
ditangkap, arah angin dan derasnya arus<br />
pada musim tertentu. Suku Bajo terkenal<br />
sebagai penyelam ulung karena mereka tahan<br />
menyelam tanpa alat bantu pernafasan untuk<br />
berburu ikan. Berbagai cara tradisional masih<br />
mereka gunakan untuk mencari ikan sebagai<br />
sumber utama pencaharian mereka. Yang<br />
paling terkenal adalah berburu ikan dengan<br />
cara menombak sambil menyelam meskipun<br />
cara lain juga mereka lakukan seperti<br />
memancing atau menjaring.<br />
A<br />
B<br />
C<br />
Kampung unik di<br />
tengah laut Wakatobi.<br />
Rumah orang Bajo yang<br />
terlihat sangat sederhan.<br />
Dalam kesehariannya,<br />
para wanita Bajo juga<br />
membantu mencari ikan<br />
di sekitar rumah.<br />
Selain ikan, mereka juga mencari<br />
kerang mutiara atau mengumpulkan<br />
rumput laut.<br />
Suku Bajo yang mendiami Kepulauan<br />
Wakatobi bisa dikatakan sebagai<br />
populasi terbesar suku Bajo yang ada<br />
di Indonesia. Hal ini dikarenakan posisi<br />
Wakatobi yang terletak pada segitiga<br />
karang dunia atau Coral Triangle Centre<br />
, dimana karang merupakan unsur<br />
penting bagi kehidupan mereka yakni<br />
sebagai pondasi untuk membangun<br />
pemukiman. Berada di antara Laut<br />
Flores dan Laut Banda di perairan<br />
Sulawesi Tenggara, Taman Nasional<br />
Waktobi menjadi rumah bagi lebih<br />
dari 900 jenis spesies laut dan 25 jenis<br />
terumbu karang.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
92<br />
TRAVELLER STORY<br />
D<br />
mengunjungi Suku Bajo<br />
yang hidup di tengah<br />
lautan merupakan kegiatan<br />
yang tidak kalah menarik.<br />
Desa Mola<br />
Menikmati aktivitas pagi di suatu tempat baru adalah hal yang<br />
paling saya suka ketika bepergian. Tidak luput pula suasana<br />
Desa Mola, dimana suku Bajo di Wakatobi bermukim, dengan<br />
jejeran rumah panggungnya. Tampak perahu hilir mudik<br />
keluar masuk, wanita-wanita sibuk dengan kegiatan rumah<br />
tangga, anak-anak bersenda gurau, menunjukan betapa<br />
semangatnya seluruh penduduk menyambut pagi.<br />
Saya sedang berada di pinggiran dermaga ketika seorang<br />
bapak menyapa ramah dan menawarkan apakah saya mau<br />
mau ikut dengan beliau menyusuri perkampungan. Tentu saja<br />
tanpa berpikir lama saya segera menuruni anak tangga untuk<br />
duduk bersama di dalam perahu.<br />
Perkampungan Suku Bajo di Kecamatan Wangi-Wangi<br />
tersebar di lima desa yaitu Desa Mola Utara, Desa<br />
Mola Bahari, Desa Mola Selatan, Desa Mola Samaturu<br />
dan Desa Nelayan Bhakti. Satu sama lain masih<br />
memiliki kekerabatan yang kuat. Sejarah mengatakan<br />
bahwa orang Bajo pertama yang datang ke Wakatobi<br />
berasal dari Bajoe Bone Sulawesi Selatan dengan cara<br />
menyusuri pantai melalui ujung barat hingga tiba di<br />
Kaledupa.<br />
Pak Hasan, 56 tahun, sudah melaut sejak usia<br />
belasan tahun. Beliau bercerita sebelum menetap di<br />
daratan, dia tinggal nomaden di tengah laut mengikuti<br />
keluarganya. Masyarakat Bajo yang masih bertempat<br />
tinggal di perahu dibedakan menjadi tiga tingkat.<br />
Mataan atau hanya terdiri dari satu keluarga inti,<br />
Pagmudyah terdiri dari beberapa perahu dan keluarga<br />
yang memiliki kedekatan kerabat dan terakhir adalah<br />
kelompok terbesar, Dakampungan yang biasanya<br />
dipimpin oleh seorang panglima terdiri dari kelompok<br />
yang berbeda-beda. Pak Hasan merupakan anggota<br />
keturunan sebuah kelompok Pagmudyah yang sudah<br />
hidup berpuluh-puluh tahun di Wakatobi.<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
TRAVELLER STORY<br />
93<br />
F<br />
D<br />
E<br />
F<br />
G<br />
E<br />
Kanal-kanal<br />
yang tertata<br />
rapi dan bersih<br />
ketika memasuki<br />
perkampungan<br />
Bajo.<br />
Aerial view<br />
Kampung Suku<br />
Bajo Wakatobi.<br />
Sebuah jembatan<br />
kayu untuk<br />
menghubungkan<br />
perkampungan<br />
Bajo yang<br />
berada di tengah<br />
laut dengan<br />
perkampungan<br />
di daratan.<br />
Suku Bajo<br />
mendirikan<br />
rumah di atas<br />
karang dan<br />
menggunakan<br />
sampan<br />
sebagai alat<br />
transportasi.<br />
Beliau masih mempertahankan kearifan lokal cara<br />
memancing ikan dengan menggunakan kedo-kedo, yaitu alat<br />
memancing ramah lingkungan yang terbuat dari benang<br />
sutra. Beliau menunjukan bagaimana cara menangkap ikan<br />
mengunakan kedo-kedo. Beliau juga mengajak saya melihat<br />
keramba yang ditancapkan di sekitar rumah terapung.<br />
Kegiatan ini rupanya menjadi salah satu daya tarik<br />
wisatawan sehingga dikembangkan sebagai potensi wisata.<br />
Seiring beliau berkisah, Leppa kami melaju melewati deretan<br />
rumah panggung yang bertengger 2- 3 meter di atas permukaan<br />
laut. Tidak terasa hari menjelang siang ketika kami kembali ke<br />
dermaga. Pak Hasan mengajak saya mampir ke rumahnya untuk<br />
bersantap siang. Masyarakat Desa Mola memang dikenal dengan<br />
keramahannya terutama terhadap wisatawan. Berkat pembinaan<br />
dan pelatihan yang mereka dapatkan, mereka sadar betul<br />
potensi desa mereka sebagai tempat wisata. Jalur pemukiman<br />
yang rapi dan bersih, pengelolaan tourist attraction yang teratur,<br />
semua menunjukan betapa mereka menginginkan adanya suatu<br />
kesempatan untuk maju.<br />
G<br />
Pada dasarnya pola pemukiman Suku<br />
Bajo terbagi menjadi tiga bagian. Pola<br />
pertama berada di laut lepas dan<br />
terpisah dari daratan dengan bentuk<br />
rumah berupa rumah panggung kayu<br />
dengan pondasi batu karang. Pola<br />
pemukiman kedua letaknya menjorok ke<br />
arah laut lepas dan terhubung dengan<br />
adanya sebuah jembatan ke pesisir<br />
pantai. Sedangkan pola pemukiman<br />
ketiga dimana sudah berada dan<br />
menyatu dengan daratan. Suku Bajo<br />
Wakatobi sekarang ini lebih banyak<br />
berdiam di daratan. Bangunan rumahnya<br />
pun kebanyakan sudah modern atau<br />
terbuat dari tembok dengan atap<br />
genteng. Menariknya di pemukiman<br />
tersebut terdapat kanal-kanal sebagai<br />
jalur leppa (perahu) yang memudahkan<br />
mereka hilir mudik.<br />
Wangi Ikan bakar yang menyeruak<br />
dari arah dapur membuat perut saya<br />
tiba-tiba berbunyi. Tentu saja ikan<br />
selalu hadir di setiap waktu makan<br />
sebagai lauk pelengkap makanan<br />
pokok Kasuami, parutan singkong<br />
yang di bungkus menyerupai kerucut.<br />
Kemudian ada juga sashimi ala<br />
Bajo yaitu ikan karang mentah yang<br />
disirami perasan jeruk nipis.<br />
Ah, bahagia sekali saya dengan<br />
kunjungan saya ke Wakatobi kali ini.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
94<br />
ART & CULTURE<br />
A<br />
Ludruk Wetanan: Kolaborasi Jawa<br />
Madura dalam Irama dan Lakon<br />
Ludruk adalah salah satu hiburan tradisional yang sarat akan nilai budaya dan sosial.<br />
Keberadaannya yang sudah ada sejak zaman dahulu sebagai hiburan rakyat masih<br />
bertahan di daerah asalnya, Jawa Timur. Saya berkesempatan menyaksikan ludruk di Jember,<br />
pertunjukkan ludruk yang memiliki ciri tersendiri dan dikenal sebagai ludruk wetanan.<br />
gerimis turun kala malam mulai<br />
menjelang di Desa Tanjungrejo, Ambulu,<br />
Kabupaten Jember. Namun antusias<br />
warga justru membuat mereka menyesaki sebuah<br />
lapangan kecil, lokasi pagelaran seni pertunjukan<br />
ludruk khas Jawa Timur. Setelah lebih dari satu<br />
jam, akhirnya pertunjukan ludruk oleh kelompok<br />
seni Mega Jaya siap dimulai.<br />
Teks & Foto: Alfian Widiantono<br />
Seperti umumnya pertunjukkan ludruk, Tari Remo<br />
menjadi pembuka hajatan. Tiga penari remaja<br />
perempuan melenggak-lenggok di atas panggung<br />
dengan kostum ala pria. Sesekali tangan mereka<br />
mengayunkan selendang ikat di pinggang sebagai<br />
salah satu ciri Tari Remo. Setengah jam berlalu<br />
dan tiga penari muda itu turun panggung.<br />
B<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
ART & CULTURE<br />
95<br />
FOTO: DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PONOROGO<br />
C<br />
D<br />
Lalu muncul enam penampil pria yang<br />
berdandan ala wanita menjadi pusat<br />
perhatian penonton. Inilah bagian<br />
Kidungan berisi lawakan atau banyolan<br />
diselingi dengan nyanyian. Para pelawak<br />
sekaligus pesinden mendendangkan<br />
lagu campursari berbahasa Jawa secara<br />
bergiliran maupun bersamaan. Uniknya<br />
beberapa lagu dan dialog bercampur<br />
dengan bahasa Madura. Irama musik<br />
yang dialunkan juga tercampur antara<br />
gamelan Jawa dengan alat musik<br />
thong-thong ala Madura yang<br />
lebih menghentak.<br />
A<br />
B & c<br />
D<br />
Tari Remo sebelum<br />
pertunjukan Ludruk<br />
di Jember.<br />
Enam penampil pria<br />
berpakaian wanita<br />
menampilkan Kidungan.<br />
Tari Remo di Ponorogo<br />
yang mewakili budaya<br />
Ludruk Kulonan.<br />
Hal tersebut menjadi pembeda ludruk ala<br />
Surabaya dan sekitarnya, biasa disebut<br />
Ludruk Kulonan yang merujuk pada<br />
daerah Jawa Timur sisi barat (kulon)<br />
seperti Surabaya, Jombang, Malang,<br />
Ponorogo dan sekitarnya. Ludruk Kulonan<br />
umumnya hanya menggunakan bahasa<br />
Jawa Suroboyonan dan musik Jawa yang<br />
kental. Sementara Ludruk Wetanan<br />
,selain kultur Jawa juga mendapat<br />
pengaruh Madura baik dalam bahasa<br />
yang digunakan maupun musik yang<br />
dimainkan. Ini tak lepas dari pengaruh<br />
Suku Madura yang banyak mendiami<br />
Jawa Timur bagian timur (wetan).<br />
Daerah timur merujuk pada wilayah<br />
seperti Lumajang, Probolinggo, Jember,<br />
Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.<br />
Kabupaten-kabupaten ini biasa disebut<br />
daerah Tapal Kuda karena lanskap<br />
daratan yang bentuknya menyerupai<br />
tapal kuda.<br />
Sukses menghibur penonton kini giliran<br />
pertunjukan utama berupa drama<br />
teatrikal yang umum disebut Lakon.<br />
Bisa menampilkan hingga sepuluh<br />
orang sekaligus namun tak jarang<br />
monolog tersaji. Cerita yang diangkat<br />
biasanya diambil dari cerita sehari-hari<br />
atau terkadang topik-topik yang sedang<br />
menjadi berita di media.<br />
Tak jarang beberapa artis ludruk sengaja<br />
menyelingi sindiran atau pesan sosial<br />
di pertunjukkannya. Kepandaian artis<br />
ludruk mengolah isu terkini sebagai<br />
materi cerita adalah kunci namun tetap<br />
saja lawakan atau humor menjadi faktor<br />
penting keberhasilan pagelaran ludruk.<br />
Kesenian ludruk masih sering dijumpai<br />
di kalangan masyarakat Jawa Timur. Di<br />
panggung terbuka biasa berlangsung<br />
sekitar 5-7 jam, sedangkan di ruang<br />
tertutup antara 2- 3 jam. Cerita yang<br />
ringan dan kedekatan kultural menjadi<br />
sebab utama kesenian ini masih bertahan<br />
walau di tengah gempuran hiburan yang<br />
lebih modern seiring perkembangan<br />
zaman yang makin cepat.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
96<br />
FOOTNOTE<br />
Memaknai ‘Garuda Indonesia’<br />
Tengkorak manusia itu pada dasarnya tidak dibedakan menurut suku, ras, atau<br />
agama apapun. Hal ini membuktikan bahwa semua manusia adalah sama. Fisiologi<br />
tubuh manusia semuanya sama. Kerja jantung, usus, hati, ginjal, maupun organ<br />
lain tidak ada bedanya. Seluruh organ tersebut memiliki peran untuk memastikan<br />
seorang manusia bisa hidup.<br />
pandangan hidup setiap manusia<br />
yang berbeda, apa yang kamu pilih<br />
menjadi pegangan hidupmu lah yang<br />
menuntunmu memilih Agama-mu. Kalau ras atau<br />
suku tidak bisa dipilih, itu sudah menyatu dengan<br />
garis leluhur dirimu. Tapi apapun yang menjadi<br />
pilihan atau pegangan semasa hidup, semua manusia<br />
pada intinya akan kembali lagi menjadi debu dan<br />
tanah. Oleh karena itu kita semua sebenarnya sama.<br />
Perenungan dari titik balik ini adalah bahwa di<br />
tengah-tengah banyaknya terjadi konflik di Negeri ini<br />
adalah karena pilihan kita mempertahankan sesuatu<br />
yang justru akhirnya menyebabkan nilai sesuatu<br />
tersebut hilang. Bisakah kita melihat bahwa sesuatu<br />
juga pasti ada akhirnya, sama seperti siklus hidup<br />
manusia yang akan kembali menjadi<br />
tengkorak, debu, dan tanah.<br />
Bagaimana cara kita menjaga ke-Bhinneka-an<br />
yang melahirkan persatuan bagi seluruh rakyat<br />
di Indonesia, itulah hal yang penting dilakukan.<br />
Bagaimana perbedaan-perbedaan yang ada bisa<br />
berjalan beriringan dan tidak bergesekan, dan yang<br />
paling penting tidak ada sama sekali timbul ide untuk<br />
membuat pergesekan tersebut.<br />
Lambang Negara Burung Garuda yang mengemban<br />
Pancasila di dadanya serta berpegang teguh pada<br />
pita Bhinneka Tunggal Ika di cakarnya ibarat manusia<br />
yang juga berpegang teguh pada prinsipnya.<br />
Tapi apapun yang menjadi<br />
pilihan atau pegangan<br />
semasa hidup, semua<br />
manusia pada intinya<br />
akan kembali lagi<br />
menjadi debu dan tanah.<br />
Oleh karena itu kita<br />
semua sebenarnya sama.<br />
Mungkin seperti quote seseorang yang pernah<br />
saya dengar bahwa Pancasila dan Burung Garuda<br />
saja bisa bingung jika tidak berpegangan pada<br />
Bhinneka Tunggal Ika. Marilah kita jaga dan<br />
terapkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika<br />
dalam kehidupan sehari-hari. Semoga tercipta<br />
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.<br />
Erwin Yap<br />
Edukator & Konsultan Metafisika Tiongkok,<br />
Traveler, Pemerhati Seni dan Budaya<br />
Hp: 08999099889<br />
www.erwinyap.com<br />
Kursus online baca rupa:<br />
www.erwinyap.asia/kursus_bacarupa<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
98<br />
EVENT<br />
SereS Hotels & Resorts Hadirkan<br />
SereS Springs Resort & Spa di <strong>Juli</strong> <strong>2017</strong><br />
SereS Springs Resort & Spa berlokasi di Desa Singakerta, Ubud, adalah<br />
Boutique Resort terbaru persembahan SereS Hotels & Resorts. Dibangun<br />
berdampingan dengan Sungai Wos, SereS Springs Resort & Spa hadirkan<br />
pesona Ubud, Bali. Berhadapan dengan Gunung Agung di sebelah timur,<br />
semua kamar tipe Superior dan Premium dengan balkon serta Garden Villas<br />
mendapatkan pemandangan Sungai Wos dan persawahan. Berbagai fasilitas<br />
turut dihadirkan seperti fasilitas kolam renang berjumlah total 23 buah dan<br />
salah satunya Springs Soaking-Pool. Fasilitas food and beverage juga tersedia<br />
Mulberry Place, Bell’Aria, Café DarSini & Lounge, Poolside Bar & Terrace<br />
Dining. Kebutuhan MICE didukung dengan berbagai pilhan ruang seperti Agung<br />
Wedding Pavillion, Two Dividabel Ballrooms, The Tampak Siring and Saraswati,<br />
Sukawati Boardroom, Hospitality Lounge, Wos Bale Pavillion. Serta fasilitas lain<br />
seperti SereS Spa Sanctuary, bale Wos Yoga Pavillion, dan Kids Club. (ayu)<br />
FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />
Pezzo Pizza secara resmi membuka<br />
pizza-by-slice kiosk di Indonesia,<br />
tepatnya di Kuningan City Jakarta,<br />
Ciputra Mall Grogol Jakarta dan Cibubur<br />
Square. Pezzo Pizza, global brand yang<br />
mengedepankan local taste, fresh<br />
daily mengunakan fresh ingredients<br />
yang berkualitas tinggi. Pizza dough<br />
yang disajikan merupakan handmade<br />
dough, jumbo slice dengan generous<br />
topping dan unique flavor. Mengusung<br />
konsep ‘carnival’ yang penuh warna dan<br />
keceriaan, Pezzo Pizza asal Singapura<br />
ini tawarkan suasana ceria dan hangat<br />
dengan harga yang memuaskan. (dian)<br />
Pezzo Pizza Hadir di Jakarta<br />
Amos Cozy Hotel Kunjungi Panti Asuhan<br />
Amos Cozy Hotel & Convention Hall Jakarta dan Manajemen, melaksanakan kegiatan<br />
corporate social responsibility bertema Perduli & Berbagi di Bulan Suci Ramadhan.<br />
Amos Cozy Hotel mengawali dengan donor darah pada 3 Mei <strong>2017</strong> dan berbagi<br />
kasih dengan adik-adik dari Panti Asuhan Yatim Piatu & Dhuafa Nurul Qomar untuk<br />
membantu merapihkan seluruh bangunan di panti asuhan tersebut dengan cara<br />
mengecat dinding panti, menambahkan penerangan dan membersihkan ruangan<br />
panti asuhan. Acara ini di gelar di Jl. Kartini Raya No.61 Rt.03/09 Pancoran Mas<br />
Depok pada 5 Juni <strong>2017</strong>. Amos CoHotel turut berikan sumbangan berupa handuk,<br />
selimut, karpet, sajadah, peralatan sekolah, sembako, goodie bag serta sejumlah<br />
uang tunai. Dana bantuan tersebut langsung diserahkan oleh CEO & President<br />
Direktur Amos Cozy Hotel, Dra. Khoe Ribka. Kegiatan berlanjut pada 7 Juni <strong>2017</strong><br />
di Florence Ballroom, Amos Cozy Hotel & Convention Jakarta. Dengan dihadiri<br />
oleh rekan-rekan media dan tamu undangan untuk Berbuka Puasa Bersama serta<br />
Memberikan Santunan Panti Asuhan Yatim Piatu & Dhuafa Nurul Qomar. (ayu]<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
100<br />
EVENT<br />
Penjualan Perdana Burgundy Residence<br />
di The Orchard Summarecon Bekasi<br />
FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />
Kawasan Kota Summarecon Bekasi memperkenalkan<br />
The Orchard, sebuah pengembangan kawasan<br />
hunian terbaru dari Summarecon Bekasi seluas<br />
30 Ha dengan konsep ‘Urban Nature Living’. The<br />
Orchard Summarecon Bekasi nantinya akan terdiri<br />
dari 5 cluster hunian modern yang nyaman Burgundy<br />
Residence menjadi cluster pertama yang ditawarkan<br />
kali ini. Sebuah cluster hunian yang apik, bergaya<br />
arsitektur modern kontemporer dengan nuansa yang<br />
natural dan elegan. Sebanyak 127 unit akan ditawarkan<br />
pada penjualan tahap pertama Burgundy Residence,<br />
dengan harga perdana yang ditawarkan mulai dari Rp.<br />
1,1M dengan program DP 20% yang dapat dicicil hingga<br />
24 kali. Untuk memudahkan calon pembeli yang ingin<br />
melihat dan merasakan langsung bentuk real dari<br />
Burgundy Residence dapat mengunjungi show unit<br />
yang berada di Plaza Summarecon Bekasi, Jl. Bulevar<br />
Ahmad Yani KA 001, Bekasi. Untuk informasi lebih<br />
lanjut, dapat menghubungi informasi marketing di<br />
nomor 021 886 6666 & 021 2957 2588 atau<br />
di www.summareconbekasi.com. (ayu)<br />
Kolaborasi Aqua Reflections dalam ‘Reflections of You’<br />
AQUA Reflections berkolaborasi dengan Tex<br />
Saverio untuk mendesain kemasan botol AQUA<br />
Reflections. Peluncuran tersebut telah dilakukan<br />
bersamaan dengan pagelaran busana Tex Saverio<br />
Prive di Jakarta Fashion Week <strong>2017</strong>. Kolaborasi<br />
ini merupakan bagian dari kampanye baru AQUA<br />
Reflections bertajuk ‘Reflections of You’, dimana<br />
AQUA memberikan apresiasi dan berkolaborasi<br />
dengan para figur inspirasional yang bergerak<br />
dalam bidang adi busana, seni, musik, dan kuliner.<br />
Dalam kegiatan bertema “Reflections of You” di<br />
Alila Seminyak pada 23 Maret <strong>2017</strong>, Eva selaku<br />
Vice President Modern Distribution Channel AQUA<br />
menyebutkan, “Kegiatan ini merupakan bentuk<br />
apresiasi AQUA Reflections kepada para mitra<br />
atas kepercayaan, komitmen dan kerjasama yang<br />
telah diberikan selama ini”. Pada kesempatan<br />
tersebut AQUA Reflections turut mengapresiasi<br />
3 mitra bisnis yaitu Motel Mexicola, Hotel Alila<br />
Seminyak & Hotel St.Regis Bali. (ayu)<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
ADVERTORIAL<br />
97<br />
TRUST & RESPECT LEADERSHIP<br />
TAK BANYAK GENERAL MANAGER (GM) SEBUAH HOTEL YANG BERASAL DARI LATAR<br />
BELAKANG HRD ATAU SDM. FREDDY TRIONO MEMBUKTIKAN BAHWA KEMAMPUAN<br />
MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN BAIK MEMBUATNYA SUKSES<br />
MEMIMPIN HOTEL.<br />
ketertarikan Freddy Triono<br />
pada bidang human<br />
resources department<br />
(HRD) dimulai sejak awal<br />
karirnya di dunia perhotelan. Ia tak<br />
lama bekerja di bagian operasional.<br />
Selama belasan tahun, lulusan<br />
Akademi Pariwisata Trisakti ini lebih<br />
banyak menapaki posisi dan jabatan<br />
yang berkaitan dengan bidang HRD.<br />
Hingga kemudian ia dipercaya<br />
sebagai Resident Manager saat mulai<br />
mempersiapkan pembukaan The<br />
Grove Suites by Grand Aston Jakarta<br />
pada tahun 2013. Jabatan GM pun<br />
segera disandang Freddy setelah<br />
terbukti sukses memimpin hotel<br />
berbintang lima ini.<br />
Bekal pengetahuan dan pengalaman<br />
di bidang HRD diakuinya sebagai<br />
kunci kesuksesan tersebut. "Yang<br />
saya pelajari dari HRD ialah<br />
bagaimana cara me-manage orang<br />
lain. Bagaimana menyatukan setiap<br />
orang, sehingga mereka bisa fokus<br />
untuk memajukan hotel ini," ujar<br />
Wakil Ketua Hotel Human Resources<br />
Manager Association (HHRMA) ini.<br />
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa<br />
gaya kepemimpinannya bersifat<br />
laissez faire. Yaitu dengan memberi<br />
kepercayaan dan kebebasan<br />
kepada jajaran di bawahnya dalam<br />
melaksanakan tugasnya masingmasing.<br />
"Saya benar-benar memberi<br />
kepercayaan kepada bawahan, tetapi<br />
tetap harus terus dikontrol dan<br />
dimonitor," jelasnya.<br />
Selain pada saat morning briefing dan<br />
department head meeting, kegiatan<br />
monitoring juga dilakukannya dengan<br />
turun langsung memeriksa seluruh<br />
kegiatan operasional. Dan apabila<br />
menemukan kesalahan atau kinerja<br />
yang kurang baik, Freddy memiliki cara<br />
tersendiri dalam menegur bawahannya.<br />
“Bro, gimana sih loe? Coba loe ganti<br />
sama yang lebih bagus dong,” ujar<br />
mantan finalis Abang None Jakarta ini<br />
memberi contoh.<br />
Gaya bicara non formal ini<br />
menurut Freddy membuat<br />
mereka lebih bisa menerima<br />
masukkan dan mengerti letak<br />
kesalahannya. Kemudian, ia juga<br />
berusaha menghargai bawahan<br />
dengan cara menghilangkan<br />
sekat di antara mereka. "Saya<br />
memang selalu berusaha<br />
untuk nguwongke uwong<br />
(memanusiakan manusia),"<br />
ujarnya mengutip falsafah Jawa.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
102<br />
EVENT<br />
Indo Wisata Permata Sambut Ramadhan Dengan<br />
“The New Tourist Point “<br />
Indo Wisata Permata, sebagai salah satu tujuan wisata<br />
edukasi teranyar di Kota Bandung, Jawa Barat menggelar<br />
acara pada 10 Juni <strong>2017</strong> bertema ”The New Tourist<br />
Point” dengan rangkaian acara: Jewelery Hijab Show,<br />
Handy Craft Exhibition, Lebaran Sale, Press Conference,<br />
Tour Diamond Processing, Door Prize dan buka puasa<br />
bersama. Dengan rangkaian acara ini diharapkan<br />
tujuan Tempat Wisata Baru “The New Tourist Point”<br />
dari Indo Wisata Permata terealisasi dengan baik untuk<br />
semakin dikenal oleh wisatawan domestik maupun turis<br />
mancanegara, terlebih lagi sebagai sarana edukasi Anak<br />
Bangsa memahami lebih dalam kekayaan Sumber Daya<br />
Alam Bumi Pertiwi Indonesia. (ayu)<br />
Momen Ramadhan Nexa Hotel Bandung<br />
FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />
Nexa Hotel Bandung menggelar acara buka puasa bersama anak<br />
yatim dalam rangka momen Ramadhan bertema “Our Enchanted<br />
Ramadhan Moment” dengan mengundang adik-adik dari Yayasan<br />
Reka Bina Insani yang beralamat di Jalan Cisaranten Kulon IV<br />
No. 39 Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung untuk berbuka<br />
puasa bersama – sama dengan manajemen Nexa Hotel dan rekan<br />
Media. Pada acara tersebut Nexa Hotel Bandung berkolaborasi<br />
dengan dua radio tersohor di Kota Kembang yaitu I-Radio &<br />
Hardrock FM sebagai media partner. Acara yang didukung<br />
oleh Bank Mega sebagai salah satu merchant di Nexa Hotel<br />
Bandungtersebut, juga dimanfaatkan untuk pemberian santunan<br />
dana untuk Yayasan Reka Bina Insani dan pembagian bingkisan<br />
juga donasi untuk 30 anak panti asuhan. (ayu)<br />
Silaturace Bersama Bakti Sosial Lintas Komunitas<br />
Kalau selama ini kita mengenal istilah konsorsium untuk<br />
perusahaan patungan dan money oriented, kini ada BASKOM<br />
(Bakti Sosial Lintas Komunitas), wadah konsorsium untuk<br />
mengakomodir berbagai kegiatan social oriented. Didirikan<br />
pada tahun 2015, BASKOM telah menggelar event-event<br />
seperti “Donate Blood, Donate Love” dan “Berkah Ramadhan<br />
Nikmati Kemenangan bersama BASKOM”. Dan kegiatan yang<br />
baru saja BASKOM dilaksanakan adalah Silaturace pada<br />
20-21 Mei <strong>2017</strong> di Buperta Ragunan. Acara ini diisi berbagai<br />
aktifitas seperti kompetisi Amazing Race, live performance,<br />
dan pengumpulan buku bacaan bagi rumah baca yang<br />
membutuhkan. Untuk info lebih lanjut bisa dilihat di instagram:<br />
@baksoslintaskomunitas; twitter: info_baskom. (ayu)<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
30<br />
ADVERTORIAL<br />
ADVERTORIAL<br />
103<br />
Fasilitas Lengkap untuk Bertamu Singkat<br />
di ibis budget Makassar Airport<br />
KAWASAN BANDARA MENJADI SALAH SATU TEMPAT FAVORIT UNTUK MENGINAP, TERUTAMA PARA<br />
PENUMPANG PESAWAT YANG SEDANG TRANSIT DAN HENDAK MELANJUTKAN PERJALANAN<br />
T<br />
arget tamu tersebut yang<br />
disasar oleh ibis budget<br />
Makassar Airport. Hotel yang<br />
dikelola oleh AccorHotels<br />
ini dimiliki oleh PT Angkasa<br />
Pura Hotels dan menjadi<br />
satu-satunya hotel yang berada di<br />
dalam kawasan Bandara Internasional<br />
Sultan Hasanuddin, Makassar.<br />
Rachmad Suwardi General Manager<br />
ibis budget Makassar Airport<br />
mengatakan, “Berkapasitas 119<br />
kamar, konsep desain yang diusung<br />
adalah cocoon (kepompong) dan dapat<br />
mengakomodasi satu hingga tiga orang<br />
per kamar dengan fitur bunk bed atau<br />
tempat tidur bertingkat. Dengan<br />
dekorasi modern dan warna<br />
cerah, ditambah dengan inovasi<br />
tempat tidur sweet bed by ibis<br />
budget, kenyamanan tamu<br />
menjadi prioritas utama ibis<br />
budget Makassar Airport”.<br />
“Selain itu, tamu pun<br />
dimanjakan dengan kamar<br />
mandi air hangat, layanan<br />
kamar 24 jam, serta akses<br />
Internet Wi-Fi di kamar dan<br />
lobi”, lanjutnya.<br />
Untuk melengkapi fasilitas tersebut, ibis<br />
budget Makassar Airport menyediakan area makan<br />
untuk sarapan pagi, Grab and Go yang menjual aneka<br />
minuman, makanan dan buah tangan khas Makassar,<br />
informasi mengenai status penerbangan pada layar<br />
TV, spa dan in-room massage, ruang pertemuan<br />
dengan kapasitas hingga 40 orang, serta luggage<br />
room yang memungkinkan tamu menitipkan kopernya<br />
tanpa menginap sekalipun. Berada di dalam area<br />
bandara, hotel menawarkan harga khusus untuk<br />
kebutuhan transit selama 6 (enam) jam dengan<br />
waktu check-in antara pukul 6:00 pagi<br />
hingga 6:00 sore.<br />
Informasi lengkap mengenai ibis budget Makassar<br />
Airport dapat dilihat di www.accorhotels.com/8867<br />
untuk jaminan harga terbaik atau silahkan hubungi<br />
telepon (+62) 411 365 615 6.<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong><br />
EDISI 70 | DESEMBER 2016 |
104<br />
EVENT<br />
Suzuki IGNIS Urban SUV Pertama di Indonesia<br />
FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />
Ketapang Indah Hotel,<br />
Resort Indah di Banyuwangi<br />
Ketapang<br />
Indah Hotel,<br />
sebagai sebuah<br />
resort dengan<br />
pemandangan<br />
indah nan hening<br />
di Banyuwangi,<br />
tawarkan beragam<br />
tipe kamar<br />
berdesain cottage<br />
yang terhubung langsung dengan pantai. Tipe kamar<br />
yang ditawarkan adalah Deluxe Ocean View, Junior Suite,<br />
Deluxe Garden View, Garden Superior dengan harga yang<br />
ekonomis. Tersedia pula berbagai meeting room, ballroom,<br />
Wahoo Restaurant dengan cita rasa khas hotel berbintang<br />
dan garden atmosphere, serta Omah Massage traditional<br />
heritage spa. Galuh, Director of Sales Ketapang Indah<br />
Hotel mengungkapakan “Kami ingin menawarkan one<br />
stop sevice resort yang dapat mengakomodir keperluan<br />
berbisnis dan wisata para tamu”. (ayu)<br />
Sukses dalam peluncuran perdananya<br />
pada ajang Indonesia International Motor<br />
Show <strong>2017</strong>, Suzuki IGNIS hadir sebagai<br />
Urban SUV pertama di Indonesia untuk<br />
menunjang mobilitas dan gaya hidup<br />
bagi warga perkotaan, khususnya Kota<br />
Jakarta. Suzuki IGNIS meluncur di jalan<br />
raya menggunakan teknologi Heartect<br />
yang ringan, namun tetap aman dengan<br />
desain aerodinamika yang menunjang<br />
tingkat efesiensi bahan bakar lebih<br />
baik karena lebih ringan. Heartect<br />
merupakan salah satu fitur yang sangat<br />
penting untuk memberikan rasa aman<br />
karena dapat meningkatkan faktor<br />
keamanan berkendara. Kabin Suzuki<br />
IGNIS terkesan lapang modern, unik,<br />
futuristik, nyaman dan sporty. IGNIS<br />
sebagai sebuah generasi baru Urban<br />
SUV, memberikan fitur-fitur berkelas<br />
demi mendukung mobilitas perkotaan<br />
yang dinamis baik dari sisi kenyamanan,<br />
keamanan hingga power. (dian)<br />
“Belanja Baju Lebaran<br />
Bersama Anak Yatim”<br />
Persembahan Grand<br />
Mercure Harmoni Jakarta<br />
Grand Mercure Jakarta<br />
Harmoni di bulan<br />
Ramadhan tahun ini<br />
mengajak anak-anak yatim<br />
berbelanja baju baru.<br />
Kegiatan yang digelar pada<br />
Rabu 7 Juni <strong>2017</strong>, dikemas<br />
dalam bentuk acara<br />
belanja bareng dan buka puasa bersama. Bertemakan “Belanja<br />
Baju Lebaran Bersama Anak Yatim”, sebagai bentuk kepedulian<br />
sosial terhadap sesama. Diikuti oleh 50 anak yatim dengan<br />
umur 4 sampai dengan 14 tahun, dari Yayasan Baiturahmat,<br />
Taman Sari, Jakarta Barat dan dilaksanakan di salah satu<br />
pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Pusat. Mereka datang<br />
ke Grand Mercure Jakarta Harmoni dengan menggunakan<br />
transportasi yang sudah disediakan pihak hotel. Sebanyak 50<br />
orang head of department dan asistant turut terlibat menjadi<br />
pendamping dalam kegiatan ini. (ayu)<br />
EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong> |
EVENT<br />
105<br />
WHIZ HOTEL FALATEHAN BLOK M JAKARTA RESMI DIBUKA<br />
Whiz Hotel Falatehan Jakarta<br />
sebagai hotel ke-18 dibawah<br />
naungan Intiwhiz Hospitality<br />
Management telah diresmikan<br />
dan menjadi hotel ke-5 di kawasan<br />
Jakarta. Hotel berlokasi di Jl.<br />
Falatehan I No. 40 yang dapat<br />
ditempuh dengan berjalan kaki<br />
dari kawasan Blok M. Whiz Hotel<br />
Falatehan Jakarta memiliki 52<br />
Kamar dengan 2 tipe kamar<br />
yaitu Single dan Standard juga<br />
terdapat area breakfast dan<br />
internet corner. Tidak melupakan<br />
komitmen mengangkat budaya<br />
lokal, pengalaman kuliner dengan<br />
rasa authentic khas Betawi disajikan<br />
setiap makan pagi. Dalam masa<br />
pembukaan Whiz Hotel Falatehan Jakarta menawarkan harga mulai dari Rp. 333.000,-nett untuk seluruh tipe kamar sudah<br />
termasuk sarapan untuk 2 orang, penawaran ini berlaku sampai dengan Agustus <strong>2017</strong>. Untuk informasi bisa menghubungi<br />
+62 21 2277 4433 atau kunjungi www.whizhotels.com dan www.intiwhiz.com. (ayu)<br />
Nestlé Cerelac Hadirkan Cerelac NutriPuffs<br />
FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />
Asupan makanan yang bergizi<br />
merupakan hal penting bagi<br />
pertumbuhan buah hati yang masih<br />
balita atau bayi dibawah lima<br />
tahun. Untuk inilah Nestlé Cerelac<br />
menghadirkan Cerelac NutriPuffs,<br />
yaitu snack atau camilan pertama<br />
dari Cerelac dalam membantu<br />
penuhi kebutuhan nutrisi si kecil.<br />
Cerelac NutriPuffs dilengkapi zat<br />
gizi mikro antara lain zat besi.<br />
Berdasarkan angka kecukupan gizi,<br />
satu takaran saji Cerelac NutriPuffs<br />
atau sekitar tujuh gram dapat<br />
memenuhi 20% kebutuhan zat besi<br />
harian si Kecil. Cerelac NutriPuffs<br />
juga telah dirancang secara khusus<br />
agar cepat meleleh di mulut sehingga lebih mudah dicerna. Kehadiran Cerelac NutriPuffs, snack berbentuk bintang yang<br />
dirancang khusus untuk si Kecil, ini merupakan wujud komitmen Nestlé untuk senantiasa menyediakan pilihan yang lebih<br />
lezat dan sehat untuk keluarga Indonesia. Pilihan rasa yang dapat kita berikan kepada si kecil dalam<br />
dua kombinasi rasa Pisang Stroberi dan Pisang Jeruk. (dian)<br />
| EDISI 77 | JULI <strong>2017</strong>
OUR CUSTOMER<br />
Dear Redaksi <strong>Sriwijaya</strong> Inflight <strong>Magazine</strong><br />
Sudah hampir sepuluh tahun terakhir ini saya menggunakan<br />
armada <strong>Sriwijaya</strong> Air untuk keperluan dinas ataupun<br />
keperluan pribadi hampir di seluruh Indonesia. Inovasi dan<br />
perbaikan-perbaikan pelayanan saya rasakan dari awal<br />
saya menggunakan <strong>Sriwijaya</strong> Air sampai dengan saat ini.<br />
Diharapkan perbaikan inovasi dan perbaikan tersebut dapat<br />
lebih ditingkatkan lagi.<br />
Kesan religius juga terlihat dalam setiap penerbangan dimana<br />
sebelum melakukan take off pramugari dengan sangat sopan<br />
dan ramah membimbing untuk melakukan doa bersama dan<br />
ini yang tidak saya temukan di maskapai lainnya.<br />
Salam,<br />
Onci Sang Aji Madrah<br />
0815xxxxxxx<br />
Semarang - Jawa Tengah<br />
Redaksi <strong>Sriwijaya</strong> Inflight <strong>Magazine</strong> menerima berbagai<br />
saran dan masukan.<br />
Silakan kirim surat ke alamat redaksi atau email ke:<br />
redaksi@sriwijayamagazine.com. Jangan lupa, sertakan<br />
nama, alamat, nomor kontak, serta nomor dan tanggal<br />
penerbangan Anda.
CHINA<br />
CHINA<br />
RUTE RUTE YANG YANG DIRENCANAKAN<br />
RUTE RUTE YANG YANG DIRENCANAKAN<br />
ZHANGJIAJIE<br />
CHENGDU<br />
NANCHANG<br />
FUZHOU FUZHOU<br />
ZHANGJIAJIE<br />
CHENGDU<br />
NANCHANG<br />
FUZHOU FUZHOU<br />
CHONGQING<br />
CHANGSA<br />
QUANZHOU<br />
CHONGQING<br />
CHANGSA<br />
QUANZHOU<br />
GUANZHOU<br />
GUANZHOU<br />
SRILANKA<br />
SRILANKA<br />
COLOMBO<br />
COLOMBO<br />
NATUNA NATUNA<br />
NATUNA NATUNA
DESTINATION CITY<br />
DESTINATION CITY<br />
ALOR [ ARD ]<br />
Bandara: MALI<br />
BENGKULU [ BKS ]<br />
Bandara: FATMAWATI SOEKARNO<br />
JAKARTA [ CGK ]<br />
Bandara: SOEKARNO - HATTA / CENGKARENG<br />
LABUAN BAJO [ LBJ ]<br />
Bandara: KOMODO<br />
ALOR - KUPANG<br />
AMBON - TERNATE<br />
AMBON - SORONG<br />
AMBON - MANADO<br />
BAJAWA - KUPANG<br />
AMBON [ AMQ ]<br />
Bandara: PATTIMURA<br />
BAJAWA [ BJW ]<br />
Bandara: SOA<br />
BALIKPAPAN [ BPN ]<br />
Bandara: SEPINGGAN<br />
BALIKPAPAN - JAKARTA<br />
BALIKPAPAN - SURABAYA<br />
BALIKPAPAN - PALU<br />
BALIKPAPAN - TARAKAN<br />
BALIKPAPAN - BANJARMASIN<br />
BALIKPAPAN - MAKASSAR<br />
BALIKPAPAN - YOGYAKARTA<br />
BALIKPAPAN - BERAU<br />
BANDUNG [ BDO ]<br />
Bandara: HUSEIN SASTRANEGARA<br />
BANDUNG - SURABAYA<br />
BANJARMASIN [ BDJ ]<br />
Bandara: SYAMSUDIN NOOR<br />
BANJARMASIN - BALIKPAPAN<br />
BANJARMASIN - MAKASSAR<br />
BANYUWANGI - JAKARTA<br />
BATAM - JAKARTA<br />
BATAM - MEDAN<br />
BATAM - JAMBI<br />
BATAM - NATUNA<br />
BATAM - LAMPUNG<br />
BANYUWANGI [ BWX ]<br />
Bandara: Blimbingsari<br />
BATAM [ BTH ]<br />
Bandara: HANG NADIM<br />
1 x / hari<br />
4 x / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 x / hari<br />
2 x / hari<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
1 x / hari<br />
1 x / hari<br />
4 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
2 x / hari<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
3 X / MINGGU<br />
4 X / MINGGU<br />
BENGKULU - JAKARTA<br />
BERAU - BALIKPAPAN<br />
BERAU - SURABAYA<br />
BIAK - MAKASSAR<br />
BIAK - JAYAPURA<br />
BIAK - MERAUKE<br />
Nanning - denpasar<br />
HANGZHOU - DENPASAR<br />
NANJING - DENPASAR<br />
CHENGDU - DENPASAR<br />
NINGBO - DENPASAR<br />
BERAU [ BEJ ]<br />
Bandara: KALIMARAU<br />
BIAK [ BIK ]<br />
Bandara: FRANS KAISEPO<br />
CHINA<br />
DENPASAR [ DPS ]<br />
Bandara: NGURAH RAI<br />
DENPASAR - JAKARTA<br />
DENPASAR - YOGYAKARTA<br />
DENPASAR - DILI<br />
DENPASAR - HANGZHOU (CHINA)<br />
DENPASAR - NINGBO (CHINA)<br />
DENPASAR - NANJING (CHINA)<br />
DENPASAR - CHENGDU (CHINA)<br />
DENPASAR - MAUMERE<br />
DENPASAR - WAINGAPU<br />
DENPASAR - SURABAYA<br />
DENPASAR - NANNING<br />
DENPASAR - MAKASSAR<br />
DENPASAR - LABUAN BAJO<br />
DILI [ DIL ]<br />
Bandara: PRESIDENT NICOLAU LOBATO<br />
DILI - DENPASAR<br />
ENDE - KUPANG<br />
ENDE [ ENE ]<br />
Bandara: H. HASAN AROEBOESMAN<br />
GORONTALO - MAKASSAR<br />
GORONTALO [ GTO ]<br />
Bandara:JALALUDDIN<br />
1 x / hari<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
6 X / MINGGU<br />
6 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
3 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
2 x / hari<br />
1 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
3 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
4 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
3 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 x / hari<br />
1 x / hari<br />
1 x / hari<br />
JAKARTA - MEDAN<br />
JAKARTA - BATAM<br />
JAKARTA - PADANG<br />
JAKARTA - JAMBI<br />
JAKARTA - BENGKULU<br />
JAKARTA - PALEMBANG<br />
JAKARTA - PANGKAL PINANG<br />
JAKARTA - TANJUNG KARANG<br />
JAKARTA - TANJUNG PANDAN<br />
JAKARTA - TANJUNG PINANG<br />
JAKARTA - PONTIANAK<br />
JAKARTA - BALIKPAPAN<br />
JAKARTA - SURABAYA<br />
JAKARTA - SEMARANG<br />
JAKARTA - SOLO<br />
JAKARTA - YOGYAKARTA<br />
JAKARTA - MALANG<br />
JAKARTA - DENPASAR<br />
JAKARTA - MAKASSAR<br />
JAKARTA - TERNATE<br />
JAKARTA - LUBUKLINGGAU<br />
JAKARTA - PEKANBARU<br />
JAKARTA - SORONG<br />
JAKARTA - SILANGIT<br />
JAKARTA - MUARABUNGO<br />
JAKARTA - BANYUWANGI<br />
JAKARTA - SAMPIT<br />
JAKARTA - PANGKALAN BUN<br />
JAMBI [ DJB ]<br />
Bandara: SULTAN THAHA SYAIFUDDIN<br />
JAMBI - JAKARTA<br />
JAMBI - BATAM<br />
JAYAPURA - BIAK<br />
JAYAPURA - MAKASSAR<br />
JAYAPURA - MERAUKE<br />
JAYAPURA - TIMIKA<br />
JAYAPURA - MANOKWARI<br />
JAYAPURA - SORONG<br />
KENDARI - MAKASSAR<br />
KUPANG - MAUMERE<br />
KUPANG - SURABAYA<br />
KUPANG - WAINGAPU<br />
KUPANG - BAJAWA<br />
KUPANG - ENDE<br />
KUPANG - LARANTUKA<br />
KUPANG - ALOR<br />
KUPANG - RUTENG<br />
JAYAPURA [ DJJ ]<br />
Bandara: SENTANI<br />
KENDARI [ KDI ]<br />
Bandara: HALUOLEO KENDARI<br />
KUPANG [ KOE ]<br />
Bandara: EL TARI<br />
2 x / hari<br />
2 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
3 X / HARI<br />
7 X / HARI<br />
6 X / HARI<br />
5 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
5 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
6 X / HARI<br />
3 X / HARI<br />
3 X / HARI<br />
3 X / HARI<br />
3 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
5 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
4 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
6 X / MINGGU<br />
1 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
4 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
1 x / hari<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
3 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
LABUAN BAJO - DENPASAR<br />
LAMPUNG - JAKARTA<br />
LAMPUNG - BATAM<br />
LAMPUNG - SURABAYA<br />
LAMPUNG - YOGYAKARTA<br />
LARANTUKA - KUPANG<br />
LUWUK - MAKASSAR<br />
1 x / hari<br />
LAMPUNG [ TKG ]<br />
Bandara: RADIN INTEN II<br />
6 X / HARI<br />
4 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
LARANTUKA [ LKA ]<br />
Bandara: GEWAYANTANA<br />
1 x / hari<br />
LUWUK [ LUW ]<br />
Bandara: SYUKURAN AMINNUDIN<br />
1 X / HARI & 4 X / MINGGU<br />
LUBUKLINGGAU [ LLG ]<br />
Bandara: SILAMPARI<br />
LUBUKLINGGAU - JAKARTA<br />
MAKASSAR [ UPG ]<br />
Bandara: SULTAN HASANUDDIN<br />
MAKASSAR - DENPASAR<br />
MAKASSAR - BANJARMASIN<br />
MAKASSAR - jakarta<br />
MAKASSAR - surabaya<br />
MAKASSAR - gorontalo<br />
MAKASSAR - ternate<br />
MAKASSAR - sorong<br />
MAKASSAR - kendari<br />
MAKASSAR - ambon<br />
MAKASSAR - biak<br />
MAKASSAR - jayapura<br />
MAKASSAR - LUWUK<br />
MAKASSAR - Balikpapan<br />
MAKASSAR - MAnokwari<br />
MAKASSAR - Timika<br />
Makassar - merauke<br />
Makassar - yogyakarta<br />
MAKASSAR - SEMARANG<br />
MAKASSAR - MAMUJU<br />
MALANG - JAKARTA<br />
2 X / Hari<br />
1 X / Hari<br />
4 X / Minggu<br />
5 x / hari<br />
4 X / Hari<br />
1 X / Hari<br />
2 X / Hari<br />
2 X / Hari & 4 X / Minggu<br />
1 X / Hari<br />
1 X / Hari<br />
6 X / Minggu<br />
1 X / Minggu<br />
1 X / Hari & 4 X / Minggu<br />
1 X / Hari<br />
1 X / Hari & 2 X / Minggu<br />
1 X / Hari<br />
4 X / Minggu<br />
1 x / Hari<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
MALANG [ MLG ]<br />
Bandara: ABDUL RACHMAN SALEH<br />
MAMUJU - MAKASSAR<br />
3 X / Hari<br />
MAMUJU [ MJU ]<br />
Bandara: Tampa Padang<br />
1 X / HARI
DESTINATION CITY<br />
MALAYSIA<br />
PADANG [ PDG ]<br />
Bandara: MINANGKABAU<br />
Penang - medan<br />
ipoh - medan<br />
TRENGGANU - MEDAN<br />
1 X / Hari<br />
1 X / Hari<br />
1 X / Hari<br />
PADANG - JAKARTA<br />
PADANG - MEDAN<br />
2 X / Hari<br />
1 X / HARI<br />
MANADO - TERNATE<br />
MANADO - SORONG<br />
MANADO - AMBON<br />
MANOKWARI - SORONG<br />
MANOKWARI - MAKASSAR<br />
MANOKWARI - JAYAPURA<br />
MANOKWARI - MERAUKE<br />
MANADO [ MDC ]<br />
Bandara: SAM RATULANGI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
MANOKWARI [ MKW ]<br />
Bandara: RENDANI<br />
MAUMERE [ MOF ]<br />
Bandara: FRANS SEDA<br />
5 X / MINGGU<br />
1 X / Hari & 2 x / minggu<br />
4 x / minggu<br />
4 x / minggu<br />
PALEMBANG [ PLM ]<br />
Bandara: SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II<br />
PALEMBANG - JAKARTA<br />
PALEMBANG - PANGKAL PINANG<br />
PALEMBANG - YOGYAKARTA<br />
PALu - balikpapan<br />
PALU [ PLW ]<br />
Bandara: MUTIARA<br />
PANGKALAN BUN [ PKN ]<br />
Bandara: Iskandar<br />
PANGKALAN BUN - JAKARTA<br />
PANGKALAN BUN - SEMARANG<br />
3 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 x / hari<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
MAUMERE - DENPASAR<br />
MAUMERE - KUPANG<br />
4 X / Minggu<br />
1 X / HARI<br />
PANGKAL PINANG [ PGK ]<br />
Bandara: depati amir<br />
MEDAN - JAKARTA<br />
MEDAN - PADANG<br />
MEDAN - BATAM<br />
MEDAN - PENANG<br />
MEDAN - IPOH<br />
MEDAN - TERENGGANU<br />
MEDAN - PEKANBARU<br />
MERAUKE - JAYAPURA<br />
MERAUKE - MAKASSAR<br />
MERAUKE - MANOKWARI<br />
MERAUKE - SORONG<br />
MERAUKE - TIMIKA<br />
MERAUKE - BIAK<br />
MEDAN [ KNO ]<br />
Bandara: KUALA NAMU<br />
MERAUKE [ MKQ ]<br />
Bandara: MOPAH<br />
MUARABUNGO [ MRB ]<br />
Bandara: MUARABUNGO<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
4 X / MINGGU<br />
4 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
pangkal pinang - jakarta<br />
pangkal pinang - PALEMBANG<br />
pangkal pinang - TANJUNG PANDAN<br />
PEKANBARU [ PKU ]<br />
Bandara: SULTAN SYARIF KASIM II<br />
PEKANBARU - JAKARTA<br />
PEKANBARU - MEDAN<br />
PONTIANAK - JAKARTA<br />
PONTIANAK - YOGYAKARTA<br />
RUTENG - KUPANG<br />
PONTIANAK [ PNK ]<br />
Bandara: SUPADIO<br />
RUTENG [ RTG ]<br />
Bandara: FRANS SALES LEGA<br />
7 x / hari<br />
2 x / hari<br />
1 X / HARI<br />
1 x / hari<br />
1 x / hari<br />
5 x / hari<br />
1 x / hari<br />
1 x / hari<br />
MUARABUNGO - JAKARTA<br />
NATUNA - BATAM<br />
NATUNA [ NTX ]<br />
Bandara: RANAI<br />
4 X / Minggu<br />
3 X / Minggu<br />
SAMPIT - SURABAYA<br />
SAMPIT - JAKARTA<br />
SAMPIT [ SMQ ]<br />
Bandara: H. ASAN<br />
1 x / hari<br />
1 X / HARI
DESTINATION CITY<br />
SEMARANG [ SRG ]<br />
Bandara: AHMAD YANI<br />
SEMARANG - JAKARTA<br />
SEMARANG - SURABAYA<br />
SEMARANG - MAKASSAR<br />
SEMARANG - PANGKALAN BUN<br />
SILANGIT - JAKARTA<br />
SILANGIT [ DTB ]<br />
Bandara: DANAU TOBA<br />
SORONG [ SOQ ]<br />
Bandara: DOMINE EDUARD OSOK<br />
SORONG - JAKARTA<br />
SORONG - MAKASSAR<br />
SORONG - MANOKWARI<br />
SORONG - TIMIKA<br />
SORONG - JAYAPURA<br />
SORONG - MANADO<br />
SORONG - AMBON<br />
SORONG - MERAUKE<br />
SOLO - JAKARTA<br />
SURABAYA - JAKARTA<br />
SURABAYA - YOGYAKARTA<br />
SURABAYA - MAKASSAR<br />
SURABAYA - KUPANG<br />
SURABAYA - SEMARANG<br />
SURABAYA - BALIKPAPAN<br />
SURABAYA - DENPASAR<br />
SURABAYA - TERNATE<br />
SURABAYA - BANDUNG<br />
SURABAYA - SAMPIT<br />
SURABAYA - LAMPUNG<br />
3 x / hari<br />
2 x / hari<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 x / hari<br />
SOLO [ SOC ]<br />
Bandara: ADISUMARMO<br />
SURABAYA [ SUB ]<br />
Bandara: JUANDA<br />
1 x / hari<br />
2 X / HARI & 4 X / MINGGU<br />
5 X / MINGGU<br />
2 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
3 x / hari<br />
5 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
4 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
3 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
TARAKAN - BALIKPAPAN<br />
TIMIKA - JAYAPURA<br />
TIMIKA - MAKASSAR<br />
TIMIKA - SORONG<br />
TIMIKA - MERAUKE<br />
TERNATE - AMBON<br />
TERNATE - MAKASSAR<br />
TERNATE - MANADO<br />
TERNATE - JAKARTA<br />
TERNATE - SURABAYA<br />
TERNATE - MANADO<br />
TARAKAN [ TRK ]<br />
Bandara: JUWATA<br />
TIMIKA [ TIM ]<br />
Bandara: MOZES KILANGIN<br />
TERNATE [ TTE ]<br />
Bandara: SULTAN BABULLAH<br />
WAINGAPU [ WGP ]<br />
Bandara: UMBU MEHANG KUNDA<br />
WAINGAPU - DENPASAR<br />
WAINGAPU - KUPANG<br />
YOGYAKARTA - DENPASAR<br />
YOGYAKARTA - JAKARTA<br />
YOGYAKARTA - SURABAYA<br />
YOGYAKARTA - BALIKPAPAN<br />
YOGYAKARTA - PONTIANAK<br />
YOGYAKARTA - PALEMBANG<br />
YOGYAKARTA - MAKASSAR<br />
YOGYAKARTA - LAMPUNG<br />
2 x / hari<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
2 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
4 X / MINGGU<br />
2 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
3 X / MINGGU<br />
1 X / HARI<br />
3 X / MINGGU<br />
3 X / MINGGU<br />
YOGYAKARTA [ JOG ]<br />
Bandara: ADISUTJIPTO<br />
1 X / HARI<br />
3 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
1 X / HARI<br />
TANJUNGPANDAN [ TJQ ]<br />
Bandara: HAS HANANJOEDIN<br />
TANJUNG PANDAN - JAKARTA<br />
TANJUNG PANDAN - PANGKALPINANG<br />
5 x / hari<br />
1 X / HARI<br />
TANJUNGPINANG [ TNJ ]<br />
Bandara: RAJA HAJI FISABILILLAH<br />
TANJUNG PINANG - JAKARTA<br />
1 X / HARI
SAFTEY & INVOCATIONS<br />
TENTANG<br />
BARANG<br />
TERLARANG<br />
Kepada seluruh penumpang <strong>Sriwijaya</strong> Air yang terhormat...<br />
Demi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan Anda,<br />
perhatikanlah hal-hal berikut:<br />
TENTANG BAGASI:<br />
• Mohon tidak memasukkan uang, perhiasan dan dokumen<br />
berharga, ataupun sejenisnya kedalam bagasi Anda. Kami tidak<br />
bertanggungjawab atas kehilangan atau kerusakan terhadap<br />
barang berharga tersebut.<br />
• Mohon tidak membawa bagasi ke atas kabin lebih dari satu buah.<br />
Dimensi maksimum bagasi yang diperkenankan adalah 23 x 33 x<br />
56 cm, berat maksimum adalah 5 kg.<br />
• Kami berhak menolak pengangkutan bagasi yang tidak sesuai<br />
dengan ketentuan diatas.<br />
KATEGORI BARANG-BARANG<br />
BERBAHAYA:<br />
• Tas kantor dan sejenisnya yang menggunakan perangkat<br />
alarm di dalamnya.<br />
• Barang yang mengandung gas, baik yang mudah terbakar<br />
maupun tidak, atau beracun, seperti butana, oksigen,<br />
propana, dan aqualung.<br />
• Barang yang mengandung bahan perusak seperti asam<br />
(acid), basa (alkaline), dan baterai telepon selular yang<br />
basah.<br />
• Barang yang dapat dikategorikan sebagai perantara bakteri<br />
atau virus.<br />
• Bahan peledak, perlengkapan perang, petasan dan<br />
sejenisnya.<br />
• Cairan atau benda padat yang mudah terbakar seperti<br />
geretan, korek api, alat pemanas, dan bahan yang mudah<br />
menyalakan api.<br />
• Bahan-bahan yang mudah teroksidasi seperti bubuk<br />
pencuci dan peroksida.<br />
• Racun seperti arsenik, sianida, dan insektisida.<br />
• Barang-barang yang mengandung merkuri, magnet, dan<br />
berpotensi dapat melukai pihak lain.<br />
• Obat-obatan dan peralatan kecantikan dalam jumlah<br />
banyak seperti hair spray, parfum, dan obat-obatan yang<br />
mengandung alkohol.<br />
ISLAM<br />
“Dengan nama Allah (semoga) menyertai perjalanan dan<br />
mendaratnya (pesawat ini). Sungguh, Tuhanku, benar-benar Maha<br />
Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. Hud: 41) Dengan nama<br />
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Maha<br />
Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah yang<br />
menganugerahi kami kemampuan yang memanfaatkan (pesawat)<br />
ini, sedang kami sendiri (tanpa pertolongan-Nya) tidak mampu<br />
menguasainya. Sesungguhnya hanya kepada Tuhan kita, kita<br />
pasti kembali. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami<br />
dan perpendekanlah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam<br />
perjalanan, dan Engkau pula pelindung bagi keluarga. Ya Allah,<br />
aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesuraman<br />
pandangan, serta bencana menyangkut harta dan keluarga. (Do’a<br />
Nabi Muhammad)<br />
KATOLIK-CATHOLIC<br />
Dalam (demi) nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, amin. Ya Tuhan,<br />
dahulu kala Engkau pernah menyelamatkan anak-anak Israel<br />
yang menyeberangi laut dengan kaki kering. Tiga raja budiman<br />
dari sebelah timur telah engkau tunjukkan jalan kepada-Mu<br />
dengan bimbingan bintang yang ajaib. Kami mohon kepada-Mu:<br />
Karuniakanlah kami sebuah perjalanan yang aman, dengan cuaca<br />
yang baik dan menyenangkan. Berikanlah kami bimbingan malaikatmalaikat-Mu<br />
yang kudus, termasuk kepada awak pesawat yang<br />
terbang ini, agar mereka dapat mengantarkan kami untuk mencapai<br />
tempat tujuan dengan selamat. Kami mohon juga agar keluarga<br />
yang kami tinggalkan Engkau hibur dalam rasa damai, sampai<br />
kami akhirnya boleh mendarat di tempat tujuan dengan selamat.<br />
Terpujilah nama-Mu, sekarang dan selamanya. Dalam (demi) nama<br />
Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin.<br />
PROTESTAN-PROTESTANT<br />
Bapa Surgawi, kami mengucap syukur dan terima kasih atas rahmat<br />
dan kasih sayang-Mu yang tidak berkeputusan di dalam hidup<br />
kami. Saat ini kami panggil nama-Mu yang kudus untuk menyertai<br />
perjalanan kami. Kiranya Tuhan melindungi dengan kuasa Roh<br />
Kudus-Mu, pesawat yang kami tumpangi ini agar terhindar dari<br />
gangguan dan marabahaya. Demikian juga dengan para awak<br />
pesawat, kiranya Tuhan juga yang memimpin serta memberi<br />
kemampuan bagi mereka untuk melaksanakan tugas mereka<br />
masing-masing dengan baik, sehingga kami bisa tiba di tujuan<br />
tepat waktu dengan selamat dan dalam sukacita. Terima Kasih atas<br />
pertolongan serta kasih-Mu yang tidak berubah dari sejak dulu,<br />
sekarang, sampai selama-lamanya. Di dalam nama Tuhan Yesus<br />
Kristus, kami naikkan doa dan permohonan kami ini. Amin.<br />
HINDU-HINDUISM<br />
Om Shangyang Widhi Wasa yang Maha Jaya yang mengatasi segala<br />
kematian, kami memujamu. Lindungilah kami dari marabahaya. Om<br />
Shangyang Widhi Wasa, semua keuntungan, kekayaan, kepandaian<br />
adalah atas yadnya suci-Mu. Semoga tingkah laku dan pikiran kami<br />
menjadi bersih dan mencapai kebahagiaan lahir-bathin.<br />
BUDDHA-BUDHISM<br />
Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, yang telah mencapai<br />
penerangan sempurna (3x). Semoga semua makhluk hidup<br />
berbahagia. Demikianlah hendaknya. (Paritta Suci)<br />
KHONGHUCU-CONFUCIAN<br />
Kehadirat TIAN, Tuhan Yang Maha Esa, di tempat Yang Maha Tinggi.<br />
Dengan bimbingan Nabi Kong Zi, dipermuliakanlah Shang Di,<br />
Tuhan Yang Maha Kuasa. Berikanlah bimbingan kepada seluruh awak<br />
pesawat, agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik.<br />
Berikanlah karunia yang terbaik, agar kami semua dapat selamat<br />
sampai tujuan dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta.
OUR HISTORY<br />
SEJARAH<br />
SRIWIJAYA AIR<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air berdiri tepat pada Hari Pahlawan, yaitu 10<br />
November tahun 2003. Dengan bermodalkan satu armada<br />
pesawat Boeing 737-200, <strong>Sriwijaya</strong> memulai penerbangan<br />
perdananya dengan menerbangi rute Jakarta-Pangkalpinang PP,<br />
Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP, dan Jakarta-Pontianak<br />
PP. Para pendiri <strong>Sriwijaya</strong> Air adalah Hendry Lie, Chandra Lie,<br />
Johannes Bundjamin, dan Andy Halim. Beberapa tenaga ahli<br />
yang turut membidani kelahiran <strong>Sriwijaya</strong> Air adalah Supardi<br />
Syahrial, Capt. Kusnadi Yusuf, Capt. Adil W., Capt. Harwick L.,<br />
Gabriella Sonia, Suwarsono, dan Joko Widodo.<br />
Dengan visi, kapasitas bisnis dan minat masyarakat yang<br />
semakin meningkat terhadap jasa penerbangan <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air, penambahan jumlah armada dan rute menjadi sebuah<br />
keniscayaan. Hingga saat ini, <strong>Sriwijaya</strong> Air mengoperasikan<br />
43 armada pesawat untuk menerbangi 47 kota domestik<br />
maupun regional, dan ratusan pilihan jam keberangkatan.<br />
Untuk regenerasi armada pesawat dan mengantisipasi<br />
penambahan rute, <strong>Sriwijaya</strong> Air telah mendatangkan Boeing<br />
737-900 ER dan Boeing 737-800 NG. Dengan menambah<br />
rute domestik secara lebih intens, pelayanan pada rute<br />
domestik akan lebih maksimal.<br />
Keselamatan (Safety), keamanan (Security), dan pelayanan<br />
(Service) merupakan pedoman utama pelayanan <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air bagi seluruh penumpangnya. Sehubungan dengan itu,<br />
dalam hal perawatan dan pemeliharaan armada, <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />
bekerjasama dengan ST Aerospace Singapore, Malaysia Airlines<br />
Systems (MAS), Garuda Maintenance Facility (GMF) dan PT.<br />
Aero Nusantara Indonesia (ANI). Kerjasama ini dimaksudkan<br />
agar para pelanggan <strong>Sriwijaya</strong> Air mendapatkan rasa aman dan<br />
kenyamanan optimal saat menggunakan jasa <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />
nyaman dan mudah selama 24 jam, cukup dengan menghubungi<br />
nomor hotline 021 292 79 777 atau 0804 1 777 777.<br />
ARTI LOGO DAN WARNA<br />
Logo <strong>Sriwijaya</strong> Air: Dibaca RU-YI (Bahasa Cina), yang artinya:<br />
apa yang kita inginkan atau usahakan harus yakin bisa tercapai.<br />
Warna Putih: Seluruh karyawan <strong>Sriwijaya</strong> Air harus memiliki<br />
hati yang bersih, sebersih warna dasar armada <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />
Warna Biru: <strong>Sriwijaya</strong><br />
Air berkeinginan untuk<br />
melanglang buana ke<br />
seluruh pelosok Nusantara<br />
tercinta.<br />
Warna Merah: Para<br />
pimpinan dan karyawan<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air harus berani<br />
dan bijak dalam menyelesaikan masalah atau mengambil<br />
keputusan.<br />
Tulisan <strong>Sriwijaya</strong> Air: <strong>Sriwijaya</strong> Air harus menjadi perusahaan<br />
yang besar dan terkenal, seperti kerajaan <strong>Sriwijaya</strong> yang<br />
namanya terukir dalam sejarah nasional dan regional.<br />
Lekukan hati di atap pesawat: Para pimpinan dan karyawan<br />
harus mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa<br />
cinta terhadap perusahaan.<br />
Selain itu, tenaga kerja yang dimiliki <strong>Sriwijaya</strong> Air merupakan<br />
sumber daya manusia pilihan yang terampil, ramah dan<br />
terpercaya. Sesuai dengan moto <strong>Sriwijaya</strong> Air yaitu “Your Flying<br />
Partner”, kini Anda dapat melakukan reservasi tiket secara lebih
OUR FLEET<br />
Boeing 737-900 ER<br />
Boeing 737-800 NG<br />
Boeing 737-300<br />
Boeing 737-500 W
OFFICE<br />
HEAD OFFICE:<br />
SRIWIJAYA AIR<br />
Jl. Marsekal Suryadarma no. 1,<br />
Kawasan M1 Bandara Soekarno-Hatta,<br />
Tangerang. 15127<br />
Telp: +62 21 5591 7777<br />
NAM AIR<br />
Jl. Gunung Sahari Raya, No. 13 Blok B8 - 10,<br />
Jakarta.<br />
Telp: +62 21 6471 2345<br />
BRANCH OFFICE:<br />
BANDARA SOEKARNO HATTA<br />
Terminal 2F<br />
Telp: +62 21 550 7902<br />
MELAWAI<br />
Jl. Melawai Raya No. 193, Blok M<br />
Jakarta Selatan<br />
Telp: +62 21 739 7779<br />
GUNUNG SAHARI<br />
Jl. Gunung Sahari Raya 13 Blok B8 - 10<br />
Jakarta Pusat<br />
Telp: +62 21 6471 2345<br />
HARMONI<br />
Jl. Suryopranoto No. 9E, Jakarta Pusat<br />
Telp: +62 21 351 9977<br />
KELAPA GADING<br />
Jl. Boulevard Raya Blok TN 2 No.33<br />
Kelapa Gading , Jakarta Utara<br />
Telp: +62 21 450 0097<br />
SUNTER<br />
Kompleks Ruko Taman Nyiur<br />
Jl. Danau Sunter Utara Blok M No. 11<br />
Telp: +62 21 650 5689<br />
TEBET<br />
Jl. Dr. Saharjo No. 317F, Jakarta Selatan<br />
Telp: +62 21 8378 6688<br />
TANJUNG DUREN<br />
Jl. Tanjung Duren Raya No. 1 C,<br />
Jakarta Barat<br />
Telp: +62 21 5694 3999<br />
RAWA BOKOR<br />
Ruko Taman Mahkota Mutiara<br />
Jl. Husen Sastranegara Blok A-2 No. 26<br />
Telp: +62 21 5437 0877<br />
BEKASI<br />
Jl. Achmad Yani Ruko Sentra Niaga<br />
Blok A6 No. 6<br />
Telp: +62 21 8843553<br />
CIKARANG<br />
Ruko Kuning Sentra Cikarang (CTC)<br />
Blok C No.23 Jl. Raya Cikarang, Cibarusah<br />
Telp: +62 21 8911 7537<br />
DEPOK<br />
Jl. Margonda Raya No. 304D<br />
Telp: +62 21 777 3131<br />
BOGOR<br />
Jl. Pajajaran No. 60D<br />
Telp: +62 251 8393 777<br />
SERPONG<br />
Jl. Kompleks Ruko Villa Melati Mas Fista<br />
Blok A -1 No. 12, Serpong - Tangerang<br />
Telp: +62 21 5315 3377<br />
DISTRICT OFFICES:<br />
SUMATERA:<br />
BANDAR LAMPUNG<br />
Jl. Jend. Sudirman No. 5A, Tanjung Karang<br />
Telp: +62 721 268 218<br />
BATAM<br />
Jl. Komp. Batama Blok C No. 4, Nagoya<br />
Telp: +62 778 430 077<br />
BENGKULU<br />
Jl.R.Suprapto No.3<br />
Telp: +62 736 341 889<br />
JAMBI<br />
Jl. Hayam Wuruk No. 37, Jelutung<br />
Telp: +62 741 755 0138<br />
MEDAN<br />
Jl. Gajah Mada No. 3 C-D<br />
Telp: +62 61 455 2111<br />
Muara Bungo<br />
Bandara Muara Bungo<br />
Muara Bungo-Jambi<br />
Telp: +62-823-75006060<br />
LUBUKLINGGAU<br />
Bandara Silampari<br />
Telp: +62 733 452 488<br />
PADANG<br />
Jl. Juanda No. 24<br />
Telp: +62 751 448 8777<br />
PALEMBANG<br />
Jl. Jend. Sudirman No. 18 A-B<br />
Telp: +62 7113 88888<br />
PANGKAL PINANG<br />
Jl. Soekarno Hatta No. 227D<br />
Telp: +62 717 425 6688<br />
SUNGAI LIAT<br />
Jl. Muhidin No. 143B, Bangka<br />
Telp: +62 717 92 947<br />
KOBA<br />
Jl. By Pass No. 1, Bangka Tengah<br />
Telp: +62 718 61 716<br />
PEKANBARU<br />
Sudirman City Square<br />
Blok B2<br />
Telp: +62 761 859 800<br />
SILANGIT<br />
Bandara Silangit<br />
Tapanuli Utara-Sumatera Utara<br />
Telp: +62-853-62080709<br />
TANJUNG PANDAN<br />
Jl. Jend. Sudirman No. 28, Pangkal Lalang<br />
Telp: +62 719 21 677<br />
TANJUNG PINANG<br />
Jl. D.I. Panjaitan KM.9 komplek<br />
Plaza Bintan Centre Blok Mayang No.12<br />
Telp: +62 771 442 888<br />
JAWA:<br />
JAKARTA<br />
Jl. Melawai Raya No. 193<br />
Blok M<br />
Telp: +62 21 739 7779<br />
BANDUNG<br />
Ruko Imperial<br />
Jl. Gatot Subroto No.230 Kav. 6<br />
Telp: +62 22 731 3999<br />
MALANG<br />
Jl. Letjen S. Parman No. 59B<br />
Telp: +62 341 471 777<br />
SEMARANG<br />
Kompleks Ruko Peterongan Plaza A-6<br />
Jl. MT Haryono No. 719<br />
Telp: +62 24 841 3777<br />
SOLO<br />
Gedung Center Point Blok A-10<br />
Jl. Slamet Riyadi No 371 Purwosari Solo<br />
Telp: +62 271 723 777<br />
SURABAYA<br />
Jl. Sulawesi 50<br />
Telp: +62 31 5050 111<br />
YOGYAKARTA<br />
Jl. Sultan Agung 54<br />
Wirogunan Mergangsan<br />
Telp: +62 274 414 777<br />
BALI/NUSA TENGGARA:<br />
DENPASAR<br />
Jl. Sunsetroad No. 101 Blok B, Kuta,<br />
Kab. Badung<br />
Telp: +62 361 849 6777<br />
KUPANG<br />
Jl. Palapa No. 19F, Ruko Palapa, Oebob<br />
Telp: +62 380 831 666<br />
LABUAN BAJO<br />
Bandara Udara Komodo<br />
Jl. Yohanes Sehadun<br />
Labuan Bajo-Nusa Tenggara Timur<br />
Telp +62-385-2440681<br />
MAUMERE<br />
Bandar Udara Frans Seda<br />
Telp: +62 382 242 5500 / +62 382 242 5525<br />
WAINGAPU<br />
Bandara Umbu Mehang Kunda<br />
Jl. Adi Sucipto No.1<br />
Telp: +62 387 2564 375<br />
MALUKU:<br />
AMBON<br />
Jl. AM Sangaji No. 79<br />
Telp: +62 911 354 498<br />
TERNATE<br />
Ruko Jati Land No. 49<br />
Jl. Boulevard raya Jati Land Bisnis Center<br />
Telp: +62 921 31 222 99<br />
KALIMANTAN:<br />
BALIKPAPAN<br />
Jl. Marsma Iswahyudi No. 121C,<br />
Gunung Bakaran<br />
Telp: +62 542 749 777<br />
SAMARINDA<br />
Komp. Mall Lembuswana<br />
Jl. S. Parman Blok C No. 17<br />
Telp: +62 541 777 9866<br />
TARAKAN<br />
Jl. Jend. Sudirman No. 37<br />
Telp: +62 551 337 77 | +62 812 50072413<br />
BERAU<br />
Jl. Pemuda No. 50, Tanjung Redep<br />
Telp: +62 554 202 8777<br />
BANJARMASIN<br />
Jl. Jend. Ahmad Yani KM 3,5 No. 210C<br />
Telp: +62 511 327 2377<br />
PONTIANAK<br />
Jl. Imam Bonjol No. 26A<br />
Telp: +62 561 768 777<br />
SAMPIT<br />
Jl. MT Haryono No 87E<br />
Sampit-Kalimantan Tengah<br />
Telp: +62-5312068777<br />
SINGKAWANG<br />
Jalan Ahmad Yani No.108 (Lobby hotel Dangau)<br />
Telp: +62 562 633 030<br />
SULAWESI:<br />
GORONTALO<br />
Jl HB Jassin No 77<br />
Telp: +62 435 827 878<br />
KENDARI<br />
Jl. A.Yani No.171<br />
Telp: +62 401 319 4900<br />
LUWUK<br />
Jl.Moh Hatta Ruko Permai No.10<br />
Maahas Luwuk-Banggai<br />
+62 461 21 999<br />
MAKASSAR<br />
Jl. Boulevard Raya No. 6-7 Panakukang Mas<br />
Telp: +62 411 424 700<br />
MANADO<br />
Manado Town Square, Boulevard Manado, 12 A<br />
Jl. Piere Tendean<br />
Telp: +62 431 888 0988<br />
PALU<br />
Perkantoran D’Vatulemo No. 8<br />
Jl. Prof. Moh. Yamin<br />
Telp: +62 451 428 777<br />
PAPUA:<br />
BIAK<br />
Jl. Moh. Yamin no. 1<br />
Telp: +62 981 265 77<br />
JAYAPURA<br />
Jl. Raya Abepura-Sentani Ruko Baru<br />
Blok A No. 1 Padang Bulan Sosial<br />
Telp: +62 967 524 588<br />
MANOKWARI<br />
Jl. Kota Baru No. 37-39<br />
Telp: +62 986 212 488<br />
MERAUKE<br />
Bandara Mopah<br />
Telp: +62 971 324 377<br />
SORONG<br />
Jl. Sam Ratulangi No. 5 Kampung Baru<br />
Telp: +62 951 322 177<br />
TIMIKA<br />
Jl. Cendrawasih, Ruko No.6,<br />
Hotel Komoro Tame<br />
Telp : +62 901 324 377<br />
REGIONAL:<br />
PENANG<br />
Penang International Airport, Malaysia<br />
Telp: +604 64466384<br />
DILI (SRIWIJAYA AIR)<br />
Timor Plaza Unit #210<br />
Rua Presidente Nicolau Lobato Comoro<br />
Telp: + 670 3311 355<br />
DILI (NAM AIR)<br />
CBD 3 Unit 103A Central Timor Plaza Complex<br />
Rua Avenida Presidente Nicolau Lobato<br />
Telp: +670 3311 777
jumbo combo<br />
AN ELECTRIFYING VIBE. JAW-DROPPING MEMORABILIA.<br />
AND A LEGENDARY MENU. WE DIDN’T BECOME WORLD-FAMOUS FOR NOTHING.<br />
Show your boarding pass during your visit at Hard Rock Cafe Jakarta<br />
and get FREE welcome drink (mojito or lychee iced tea).<br />
JAKARTA | PACIFIC PLACE UNIT G-05 SCBD | +62-21-5797-3055<br />
join hardrockrewards.com<br />
HARDROCK.COM #THISISHARDROCK<br />
/HardRockCafeJakarta hardrockcafeJKT<br />
©<strong>2017</strong> Hard Rock International (USA), Inc. All rights reserved.