Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
METRO 24 l MINGGU,16 JULI 2017<br />
SAMBUNGAN<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Rumah Terduga Bandar Digrebek Minim Informasi Polisi..!!<br />
Penggerebekan sebuah rumah yang diketahui bernama Rudi<br />
Manurung (RM), seorang bandar pengedar sabu dilakukan personel<br />
Sat.Narkoba Polres Simalungun. RM diburu polisi atas pengembangan<br />
Berubah Beringas,<br />
KISARAN-M24<br />
Perubahan tingkah laku dialami Syafrizal. Pria yang dikenal kalem ini<br />
mendadak beringas. Semua orang ditantangnya duel dan diajak<br />
berkelahi. Satu lawan satu atau main keroyok, Syafrizal siap meladeni<br />
'jual beli' pukulan. Juru parkir di sekitar Jln. Panglima Polem, Kota Kisaran<br />
ini jadi pusat perhatian warga, terutama mereka yang sudah mengenal<br />
kesehariannya. Mendadak 'buas' dan mengancam siapa saja di dekatnya<br />
jadi 'karakter baru' yang dilakoninya. “ Kru M24 yang menemukan<br />
'tingkah' Rizal, begitu ia disapa, mencoba mencari tahu perubahan<br />
perilaku yang dialaminya.<br />
Syahrun (60), ayah Rizal menyebut, anak pertama dari lima<br />
bersaudara ini, terlihat stres dna marah-marah sejak dirinya seminggu<br />
lalu, Senin (10/7) 'habis-habisan' dipukuli 3 pria yang dikenalnya.<br />
"Senin lalu, pas anakku jaga parkir, ia dipukuli tiga orang. Satu Tohap<br />
namanya, tukang becak. Dua lagi, sopir truk pengangkut beras bernama<br />
Kancil dan kerneknya, katanya orang Tanjung Balai," cerita Syahrun<br />
kepada M24, Sabtu (15/7) petang.<br />
Syahrun yang tinggal di Desa Silau Lama, Kec. Silau Laut, Kab.Asahan<br />
ini mengaku, Rizal jadi 'sansak hidup' saat truk bermuatan beras yang<br />
disopiri Kancil melakukan bongkar muat di Toko Kelontong JASA.<br />
Rizal yang sedang mengatur parkir coba 'ambil peran' mengarahkan<br />
truk di lokasi yang bisa jadi tempat untuk bongkar. Saat itu, seorang<br />
tukang becak bernama Tohap diminta Rizal menggeser becaknya,<br />
agar truk 'Kancil' bisa masuk.<br />
Namun entah yang salah dan siapa yang memulai keriburan, setelah<br />
truk berhenti, Tohap, Kancil dan seorang kerneknya, langsung 'tancap<br />
gas' memukuli Rizal hingga babak belur dan bonyok-bonyok.<br />
"Entah mengapa mereka langsung memukuli dia (Rizal). Besoknya<br />
kami baru dikasih tahu, tapi kami pikir karena gak ada yang luka, awalnya<br />
kami biarkan saja. Tapi tiba-tiba saja dia berubah beringas.Mungkin<br />
syarafnya kena. Semalam sikapnya begini juga, tapi sekarang makin<br />
parah," beber Syahrun.<br />
Rizal selama ini disebut Syahrun tinggal di Musholla PDAM lama. "Tapi<br />
setiap hari kami selalu bertemu disini," terang Syahrun didampingi istrinya,<br />
Salbiah. Sayhrun mengaku cukup mengenal Tohap, tukang becak yang<br />
jadi salah satu algojo anaknya, karena kerap mangkal di sekitar Jln.<br />
Panglima Polem. "Tapi dia menghilang sejak kejadian itu dan dimana<br />
rumahnya. Kami mau tahu alasannya kenapa anakku bisa dikeroyok<br />
tiga sampe stress gini," timpal Salbiah, penjual sayur di Pajak panglima<br />
polem. Ditanya apa tindakan mereka selanjutnya, Syahrun<br />
menggelengkan kepala. "Belum tahu, mau kami bawa berobat kemana.<br />
Kami belum tahu penyakit apa yang membuatnya mengamuk dan<br />
mengajak berkelahi semua orang. Kami hanya orang susah dan gak<br />
punya uang. Kami menunggu orang Dishub datang untuk minta tolong<br />
," ucap Syahrun sembari menunjukkan kartu parkir atas nama Syafizal<br />
yang dikeluarkan Dinas Perhubungan (Dishub) Asahan.<br />
Amatan kru M24, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,<br />
kedua tangan Syafrizal terpaksa diikat ke belakang, dan di tempatkan<br />
di Mushola di komplek Kantor PDAM lama, di Jln. Panglima Polem Kisaran<br />
yang selama ini jadi tempat tinggalnya.<br />
Hingga berita dikirim ke redaksi, pihak keluarga masih berdiskusi<br />
dengan salah seorang pejabat Dishub Asahan bernama Zakaria Tarigan<br />
yang datang ke lokasi.(khairul)<br />
Sosok Polwan Dibalik<br />
Rupanya di balik pengungkapan kasys tersebut ada peran seorang<br />
Polwan. Dia adalah Wakasat Narkoba Polresta Depok AKP Rosana<br />
Albertina Labobar . Polisi yang akrab dipanggil Ocha ini memang<br />
menjadi satu-satunya Polwan dari 35 anggota tim yang ikut menangkap<br />
keempat pelaku warga Taiwan ketika menyelundupkan 1 ton sabu asal<br />
Cina lewat Anyer, Serang Banten.<br />
AKP Rosana Albertina Labobar bercerita suasana yang mencekam<br />
dan sempat tengkurap selama empat jam di semak-semak hanya untuk<br />
mengintai aktivitas jaringan narkoba internasional asal Taiwan tersebut.<br />
“Ada informasi barang (sabu) sudah bersandar di Hotel Mandalika<br />
sekitar pukul sebelas malam, lalu barang diturunkan dari kapal sekitar<br />
jam tiga pagi. Selama itu saya tengkurap selama hampir empat jam<br />
sebelum aksi penyergapan dilakukan,”ujarnya di ruangan kerjanya,<br />
Sabtu (15/7). Sebagai perwira pernah menjabat sebagai Panit 3 Subdit<br />
3 Dit Narkoba Bareskrim Polri ini langsung memasuki kawasan hotel<br />
begitu empat pelaku datang. Saat masuk, Ocha ditemani anggota Polisi<br />
Laki-Laki (Polki) yaitu Bripka Masyuri atau Mike, mengintai pergerakan<br />
para pelaku di semak belukar. “Posisi saya paling depan saat itu dan<br />
hanya berjarak sekitar 30 meter dari mobil pelaku berada di bibir pantai<br />
dalam hotel tersebut,”tambahnya. Sebagai kepala tim penyelidikan di<br />
dalam tim gabungan Dit Narkoba Polda Metro Jaya dipimpin Dir Narkoba<br />
Kombes Nico Afinta dan Kapolresta Depok yang juga sebagai kepala<br />
tim penyelidikan langsung mengintai pergerakan pelaku.<br />
“Waktu itu posisi mengintai saya di semak-semak ilalang sekitar setengah<br />
meter. Karena cukup tinggi ilalangya saya tengkurap supaya tidak ketahuan,”<br />
ucap Polwan kelahiran Ambon, 19 Oktober 1986, itu. Selama empat jam posisi<br />
tengkurap, jebolan Akademi Polisi (Akpol) angkatan 2007 tersebut mengambil<br />
posisi yang memudahkan pergerakannya saat sedang melakukan pengintaian<br />
tidak diketahui oleh pelaku. Pada saat menjalankan misi penangkapan pelaku,<br />
Ocha hanya berbekal kaos dan celana jins robek yang dikenakan. Tidak<br />
membawa pakaian cadangan.<br />
“Sudah seperti waktu di pendidikan saja, lutut sampai merah-merah karena<br />
harus merayap diantara ilalang tinggi. Selain itu sekujur badan menjadi korban<br />
gigitan nyamuk dibiarkan saja takut ketahuan oleh pelaku hingga harus menahan<br />
buang air kecil juga dan kalau mau pipis di situ juga dibersihkan dengan air<br />
mineral,”tuturnya sambil tertawa. Bagi Ocha, penyelidikan itu menjadi pengalaman<br />
yang tak akan terlupakan. Segala pengorbanannya untuk memberantas<br />
jaringan narkoba pun terbayar dengan ditangkapnya jaringan tersebut.<br />
“Dengan terungkapnya kasus ini menjadi suatu kebanggaan serta lega<br />
dapat membongkar jaringan internasional ini. Semua ini berkat kerja keras tim,<br />
bukan saya saja, karena kita tim,”tambahnya.<br />
Sebelumnya Tim Gabungan Satgas Merah Putih dibantu Kepolisian Taiwan<br />
dibawah pimpinam Dir Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico dan Kapolresta<br />
Depok Kombes Hery Heriawan akrab dipanggil Herimen berhasil menggagalkan<br />
penyelundupan sabu seberat 1 ton di Dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan<br />
Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (13/7) dini. Keempat tersangka itu adalah<br />
Ling Ming Hui (ditembak mati), Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li,<br />
yang sebelumnya sempat kabur ketika disergap polisi. (psk)<br />
Lapor Dan...!! Dua Mesin<br />
BERASTAGI-M24<br />
Kota Berastagi yang kini dicap sebagai surga perjudian mesin judi<br />
jackpot, membuat jajaran Polsekta Berastagi gencar melakukan razia<br />
'303'. Dari sejumlah lapak yang diseser, petugas menemukan dua mesin<br />
jackpot dalam kondisi mati yang diangkut ke komando.<br />
Informasi dihimpun kru M24, Sabtu (15/7), dua unit mesin jackpot ini<br />
ditemukan dan diangkut petugas Polsekta Berastagi dari belakang<br />
sebuah warkop di Jln.Veteran, Kota Berastagi.Selain dua mesin jackpot<br />
dan pemilik warkop berinisial AG (27), warga Jln.Veteran, Berastagi<br />
yang digelandang, polisi tak mengamankan satupun pemain maupun<br />
pemilik mesin jackpot. Kanit Reskrim Polsek Berastagi, Iptu Dedi Ginting<br />
yang ditanyai menyebut saat razia digelar, petugas menemukan kedua<br />
mesin jackpot dalam keadaan mati alias 'off' . " Memang tidak ada<br />
tersangkanya. Saat itu mesin jackpot didapati anggota sedang mati<br />
dan tak beroperasi di bagian belakang sebuah warung kopi. Namun<br />
penjaga warungnya kita bawa bawa ke komando untuk dimintai<br />
keterangan," sebut Iptu Dedi. (herry)<br />
tersangka Gama Arjuna, pengedar, yang<br />
juga 'kaki tangan' RM.<br />
Informasi dihimpun Metro24, Sabtu (15/<br />
7) siang, awalnya personel Sat. Narkoba<br />
Polres Simalungun berhasil mencium jejak<br />
dan menangkap Gama Arjuna (24),<br />
pengedar sabu yang sudah lama diincar,<br />
berikut mengamankan 10 pria dari arena<br />
billiar.<br />
Gama, selama ini dikenal sebagai seorang<br />
pengedar. Sedangkan RM, adalah bandar<br />
pemasoknya. Info diterima, penangkapan<br />
keduanya dilakukan dari dua lokasi berbeda,<br />
usai Gama diciduk.<br />
Polisi menyergap Gama dari sebuah lapak<br />
billiard milik Rahmad Riadi Saragih di Huta I,<br />
Nagori Bandar Siantar, Kec. Gunung Malela,<br />
Jumat (14/7) petang sekira pukul 17.30<br />
WIB.<br />
Dari pengakuan Gama, narkoba jenis<br />
sabu yang diedarkannya, diperoleh dari<br />
Rudi Manurung, (38) warga Huta Bandan,<br />
Nagori.Lingga Kec. Gunung Malela,<br />
Simalungun.<br />
Polisi yang melakukan pengembangan,<br />
berhasil merangsek masuk dan<br />
menggerebek rumah RM. Dari hasil<br />
penggeledahan, di rumah RM, polisi<br />
Warga 'Syukuran', Pengedar Gol Jangan '86' ..!!<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Warga Bandar Siantar, Kec.Gunung<br />
Malela mengucap syukur setelah<br />
tahu pemuda tengik kampung mereka<br />
digolkan polisi. Para begundal ini<br />
dikenal pengedar sabu yang membuat<br />
resah kampung mereka. Namun<br />
warga mewanti-wanti agar polisi tak<br />
kabarnya hanya menemukan 1 bungkusan<br />
hitam yang dilakban berisi timbangan digital<br />
dan dua alat hisap sabu, 10 plastik klip besar<br />
berisi plastik klip kecil. Alat hisap sabu juga<br />
ditemukan petugas dari kantong sebuah<br />
jaket yang tergantung di kamar mandi.<br />
Sayang, kru M24 tak memperoleh<br />
informasi 'kuat' soal jejak keberadaan<br />
barang bukti sabu berikut jumlah pastinya<br />
yang kabarnya ditemukan dalam lakban<br />
hitam. Wartawan hanya menerima<br />
sekelemit informasi 'sumir' dan 'simpang<br />
siur' soal BB sabu di rumah RM.<br />
Selain mengamankan Rudi, polisi juga<br />
menemukan dua pria di dalam rumah,<br />
atas nama Roi Satria (25) dan Ibnu<br />
Alwiyansyah (19). Keduanya warga<br />
Dusun IV Silul, Nagori Margo Mulyo,<br />
Simalungun. Roi dna Ibnu mengaku ada<br />
di rumah RM hanya ingin 'berbisnis' jualbeli<br />
ayam.<br />
Kapolsek Bangun AKP JR Sinaga yang<br />
dihubungi terkait penangkapan<br />
tersebut, menyebut tak tahu dan belum<br />
menerima informasi yang dikonfirmasi<br />
wartawan. "Belum monitor saya, coba<br />
ke Sat.Narkoba," jawabnya, Sabtu (15/<br />
7) siang. Sementara Kapolres<br />
memberi ruang '86' alias 'damai di<br />
tempat'. Trisno (39), warga sekitar<br />
TKP penangkapan kepada awak media<br />
menyebut, warga kampungnya<br />
'syukuran' dan berterima kasih kepada<br />
aparat Polres Simalungun yang telah<br />
menghentikan bisnis narkoba para<br />
pengedar di lingkungan tinggal<br />
Simalungun melalui KBO Sat. Narkoba,<br />
Iptu H Tampubolon yang dikroscek<br />
informasi soal RM, hanya mengakui dan<br />
membenarkan penangkapan terhadap<br />
Gama Arjuna selaku pengedar.<br />
Namun soal penangkapan RM, hasil<br />
pengembangan dari TSK Gama, lagi-lagi<br />
wartawan tak memperoleh informasi<br />
'banyak'.<br />
"Benar ada kita amankan terduga<br />
pengedar dengan barang bukti diduga<br />
sabu yang terbungkus lakban, HP<br />
Samsung, uang Rp100 ribu, sepeda<br />
motor Honda CBR putih BK 4468 XAO.<br />
Sedangkan dua pria lain yang turut<br />
diamankan dari dalam rumah RM, masih<br />
kita mintai keterangan sebagai saksi,"<br />
sebut Iptu Tampubolon, Sabtu (15/7)<br />
siang.<br />
Hingga berita dimuat, kru M24 juga<br />
belum memperoleh informasi terkait<br />
jumlah kepastian BB dan kronologis 'A1'<br />
penggrebekan rumah RM, berikut<br />
perannya selama jadi bandar pengedar.<br />
Kkru juga tak berhasil mendapatkan<br />
wajah RM yang disebut terduga bandar<br />
dan pemasok sabu milik Gama Arjuna.<br />
(mag-6)<br />
mereka. "Kami mengucap syukur<br />
kalau mereka para pengedar sudah<br />
ditangkap polisi. Selama ini warga<br />
resah dengan peredaran narkoba<br />
yang dilakukan para bandar. Generasi<br />
anak anak di kampung ini mentalnya<br />
sudah rusak semua," ungkap Tris.<br />
(mag-6)<br />
Tanpa Sadar Aku Membuka Resleting Celanaku<br />
masuk ke ruang keluarga, Si Mar<br />
sedang memijit punggung Tante.<br />
Tante tengkurap di karpet, Si Mar<br />
menaiki pantat Tante. Punggung<br />
Tante itu terbuka 100 %, tak ada tali<br />
kutang di sana.<br />
Putihnya mak..! Si Mar cepat-cepat<br />
menutup punggung itu ketika tahu<br />
mataku menjelajah ke sana, sambil<br />
melihatku dengan senyum penuh<br />
arti. Sialan!.<br />
Si Mar tahu persis kenakalanku.<br />
Aku masuk kamar. Hilang<br />
kesempatan menikmati punggung<br />
putih itu. Tadi pagi aku lupa membawa<br />
buku gambar gara-gara mengurus<br />
foto Dito. Aku berniat mempersiapkan<br />
dari sekarang sambil berusaha<br />
melupakan punggung putih itu.<br />
Sesuatu jatuh bertebaran ke lantai<br />
ketika aku mengambil buku gambar.<br />
Seketika dadaku berdebar kencang<br />
setelah tahu apa yang jatuh tadi.<br />
Lepasan dari majalah asing. Di tiap<br />
pojok bawahnya tertulis “Hustler”<br />
edisi tahun lalu.<br />
Satu serial foto sepasang bule yang<br />
sedang berhubungan intim!. Ada tiga<br />
gambar, gambar pertama si cewek<br />
telentang di ranjang membuka<br />
kakinya sementara si cowok berdiri di<br />
atas lututnya memegang senjatanya<br />
yang mengeras.<br />
Gambar kedua, posisi si cewek<br />
masih sama hanya kedua tangannya<br />
memegang bahu si cowok yang kini<br />
condong ke depan. Lho, kok di situ<br />
masuknya? Kuperhatikan lebih<br />
saksama. Kayaknya dia “masuk”<br />
dengan benar, karena di samping<br />
Buat Gebrakan bersama Mantan Suami<br />
METRO24<br />
Jennifer Lopez dan Marc Antony<br />
memang sudah berpisah 7 tahun<br />
lamanya. Namun, hal tersebut tak<br />
membuat mereka berhenti membuat<br />
kejutan. Mereka kembali bersatu dan<br />
berkolaborasi untuk menghasilkan album<br />
bahasa Spanyol. Terakhir,<br />
mereka membuat album latin 10<br />
tahun yang lalu. Album tersebut<br />
berjudul Como Ama Una Mujer.<br />
J.Lo, begitu ia akrab dipanggil,<br />
sukses mendulang karir sebagai<br />
penyanyi, aktris, penari, produser,<br />
juri American Idol secara bersamaan.<br />
Kini bersama dengan mantan<br />
suaminya tersebut, J. Lo mewujudkan<br />
mimpinya. Ia menggandeng Marc<br />
untuk menjadi eksekutif produser<br />
dalam pembuatan album berbahasa<br />
latin ini.<br />
Wanita berusia 47 tahun ini ingin<br />
melestarikan budaya Puerto Rico<br />
yang mengalir dalam darahnya.<br />
Sebagai orang Puerto Rico J.Lo tidak<br />
hanya menguasai bahasa Inggris, ia<br />
juga menguasai bahasa latin. Hal ini<br />
yang menyebabkan J.Lo<br />
menggandeng Marc untuk membuat<br />
album berbahasa Latin.<br />
“Kami memiliki hubungan yang<br />
cukup lama, saya sudah<br />
mengenalnya dan kami sudah<br />
menikah selama 7 tahun, ketika<br />
hubungan kami berakhir, kami<br />
mendapati bahwa kami masih bisa<br />
menjadi teman baik dan album ini<br />
datang bersama untuk melakukan itu,<br />
membantu mengingatkan dimana<br />
saya dan Marc antony bisa<br />
bersenang-senang,” ujarnya.<br />
Dilansir pada acara berita A.S Extra,<br />
Jennifer Lopez menjelaskan<br />
proses rekamannya. "Kami berdua<br />
bertemu dengan musik, aku<br />
memintanya untuk berkolaborasi<br />
jalan masuk tadi ada “yang berlipatlipat”,<br />
persis gambar milik Dito<br />
kemarin.<br />
Tanpa sadar aku membuka<br />
resleting celanaku mengeluarkan<br />
'milikku' yang juga telah keras.<br />
Kubayangkan si Mar persis di gambar<br />
kedua. Kenyataanya memang<br />
sekarang sudah separoh terbenam,<br />
tapi di dalam tangan kiriku. Akupun<br />
meniru gambar ketiga, tenggelam<br />
seluruhnya, gambar kedua,<br />
setengah, ketiga, seluruhnya..geligeli<br />
nikmat… terus kugosok… malah<br />
semakin geli.. gosok lagi.. semakin<br />
geli… dan.. aku terbang di awan..<br />
akupun akhirnya melepaskan<br />
sesuatu… "hah.." pelumasnya<br />
menyebar ke sprei bahkan sampai<br />
bantal. (bersambung)<br />
denganku, karena ini merupakan<br />
proyek gairah untuk semua orang<br />
yang terlibat. Kami menyukai apa<br />
yang kami lakukan saat itu, lalu dia<br />
masuk ke studio dan begitulah<br />
awalnya," ceritanya.<br />
Momen kerjasama ini diakui J.Lo<br />
mampu merekatkan hubungan<br />
mereka kembali sebagai sahabat.<br />
Billboard Latin Music Awards 2017<br />
menjadi panggung perdana single<br />
terbaru bahasa Spanyol Jennifer<br />
Lopez, lagu ciptaan mantan suaminya<br />
ini berjudul Mirate.<br />
Dalam lagu ini perpaduan antara<br />
music ballad dan orchestra menjadi<br />
suguhan yang menarik. irate<br />
nantinya akan menjadi bagian dari<br />
album kedua JLo dengan<br />
menggunakan bahasa Spanyol,<br />
rencananya album ini akan rilis pada<br />
tahun 2017 oleh Sony Music Latin.<br />
(kpl)<br />
Dua Tahun Buron, Bandit Sadis Roboh Dipelor..!!<br />
METRO<br />
Petugas gabungan Tim Khusus<br />
Antibandit (Tekab) 308 Polsekta<br />
Telukbetung Selatan, Telukbetung<br />
Barat dan Polresta Bandarlampung,<br />
meringkus tersangka begal sadis<br />
yang mengakibatkan Roni Firmansyah<br />
tewas dengan luka tusukan di<br />
Desa Dadap, setelah buron sejak 14<br />
Maret 2015.<br />
Tersangka Aceng (29), warga ,<br />
Telukbetung Selatan, ditangkap<br />
Sabtu (15/7) dini hari ketika<br />
bersembunyi di perbukitan di Dusun<br />
Umbul Kunci, Kelurahan Keteguhan,<br />
Telukbetung Timur.<br />
Kapolsekta Telukbetung Selatan,<br />
Kompol Listiyono Dwi Nugroho melalui<br />
Kanit Reskrim Aiptu Asep Komarudin,<br />
membenarkan penangkapan Aceng.<br />
“Ya benar, tim gabungan menangkap<br />
Aceng di tempat persembunyiannya<br />
di daerah Umbul Kunci,<br />
Telukbetung Timur semalam,”ujarnya<br />
Sabtu (15/7). Saat mau ditangkap,<br />
tersangka Aceng melawan petugas<br />
dan melarikan diri. Akhirnya, petugas<br />
mengambil tindakan tegas melumpuhkan<br />
Aceng dengan tembakan di<br />
kaki kanannya.<br />
“Tersangka saat ini diamankan di<br />
Mapolresta Bandarlampung, guna<br />
penyelidikan dan pengembangan<br />
lebih lanjut kasusnya,”ungkapnya.<br />
Asep mengutarakan, tersangka<br />
Aceng ini, merupakan salah satu<br />
pelaku pembegal Roni Firmansyah,<br />
warga Kangkung, Gudang Lelang,<br />
Bumiwaras yang tewas dengan luka<br />
tusukan di dada saat melintas di Jalan<br />
Ikan Kerapu (Gudang Agen),<br />
Kelurahan Pesawahan, Telukbetung<br />
Selatan, pada 14 Maret 2015 silam.<br />
“Tersangka Aceng membegal<br />
korban bersama rekannya Aris yang<br />
lebih dulu ditangkap petugas dan saat<br />
ini sudah berada di Lapas untuk<br />
menjalani hukuman,”terangnya.<br />
Menurutnya, untuk barang bukti<br />
sepeda motor korban, saat ini masih<br />
dicari. (psk)<br />
20 Anggota Geng Motor Mengamuk Serang Warga<br />
di bagian kiri pinggangnya. Sementara<br />
Tole, 30, selamat meski harus mengalami<br />
luka lecet akibat terjatuh dari kerjaan 20<br />
kawanan geng motor yang diketahui dari<br />
wilayah Depok, Jawa Barat. Kapolsek<br />
Ciracas, Kompol Tuti Aini mengatakan,<br />
insiden tersebut terjadi di Jalan Kelapa<br />
Dua Wetan, pukul 01.30. Mereka yang<br />
merupakan petugas keamanan sedang<br />
menutup portal jalan. “Di waktu yang<br />
bersamaan gerombolan geng motor<br />
melintas di lokasi tersebut,” katanya,<br />
Sabtu (15/7) malam.<br />
Dikatakan Tuti, kawanan yang datang<br />
menggunakan sepeda motor dengan<br />
sekitar jumlah 20 orang. Tanpa sebab,<br />
gerombolan itu langsung mengejar kedua<br />
korban. ”Setibanya di lokasi penyerangan<br />
dilakukan. Satu korban kabur melarikan<br />
diri, sementara satu lainnya tak bisa<br />
menyelamatkan diri,” ujar Tuti.<br />
Kawanan yang menggunakan senjata<br />
tajam komplotan geng motor tersebut<br />
mencoba melukai Wahyudi. Perlawan<br />
dilakukan oleh kedua korban yang<br />
mencoba menahan pukulan serta<br />
serangan dari pelaku. “Keduanya masih<br />
mencoba melawan kawanan yang<br />
sebagian besar remaja,” tambah Tuti.<br />
Namun, sambung Tuti, keduanya yang<br />
kalah jumlah personil, membuat berada<br />
dalam posisi terancam. Wahyudi yang<br />
terkena sabetan senjata tajam berusaha<br />
mencari pertolongan terhadap warga<br />
lainnya. “Korban sambil berlari<br />
memegangi pinggangnya yang terluka<br />
untuk meminta pertolongan,” ujar<br />
Kapolsek.<br />
Beruntung aksi tersebut diketahui<br />
oleh warga yang langsung melerai<br />
pengeroyokan dan mencoba menangkap<br />
pelaku. Kondisi tersebut membuat pelaku<br />
panik dan membuat kawanan geng motor<br />
melarikan diri. ”Korban langsung<br />
dievakuasi ke Rumah Sakit Fatmawati<br />
untuk mendapatkan perawatan medis,”<br />
ujarnya. Tuti menjelaskan pemeriksaan<br />
di lokasi kejadian telah digelar dengan<br />
memintai keterangan dari beberapa saksi<br />
mata. Pihaknya pun sudah mengetahui<br />
dari mana kawanan geng motor ini<br />
berasal. “Kami telah berkoordinasi<br />
dengan petugas lainnya dan tim Rajawali<br />
dalam kasus ini,” pungkasnya. (psk)<br />
7<br />
Wanita Ini Simpan Sabu Malaysia<br />
sabu seberat 517 gram. Warga<br />
Indonesia itu menyelundupkan<br />
sabu di alat kelaminnya dari Pasir<br />
Gudang, Malaysia ke Pelabuhan<br />
feri International Batam Center.<br />
Kepala Bidang Bimbingan<br />
Kepatuhan dan Layanan Informasi<br />
(Kabid BLI) KPU Tipe B Batam<br />
Raden Evy Suhartantyo<br />
mengatakan penangkapan<br />
tersebut dari hasil temuan<br />
pemeriksaan badan (body tapping)<br />
oleh petugas keamanan<br />
pelabuhan. Dari hasil rontgen di<br />
rumah sakit, HKK diketahui<br />
menyembunyikan sabu itu di<br />
bagian intim tubuhnya.<br />
"(Sabu) seberat 517 gram shabu<br />
yang dikemas dalam 4 paket<br />
kemasan plastik dan disembunyikan<br />
pada 4 tempat yaitu bagian dada<br />
sebelah kanan, bagian dada<br />
sebelah kiri, bagian luar dan di<br />
dalam alat vital pelaku "Ujar Evy,<br />
Sabtu (15/7).<br />
Berdasarkan pengakuan pelaku,<br />
HKK mendapatkan barang haram<br />
itu dari seorang pria dengan<br />
sebutan akrab di Malaysia<br />
bernama 'Pak Kecik'. Pelaku<br />
mengaku nekat menyelundupkan<br />
sabu karena tergiur upah Rp 10<br />
juta untuk membiayai sekolah<br />
anaknya.<br />
"Saya butuh dana buat<br />
melanjutkan sekolah anak,dengan<br />
menjadi kurir narkoba saya<br />
mendapat upah sebesar 10 juta<br />
rupiah " kata HKK.<br />
Rencananya paket narkotika<br />
tersebut akan diserahkan pada<br />
penerima di Batam bernama Hamdan.<br />
Petugas Bea dan Cukai Batam<br />
berkoordinasi dengan Badan<br />
Narkotika Nasional (BNN) Provinsi<br />
Kepulauan Riau melakukan<br />
pemeriksaan intensif terhadap<br />
pelaku, untuk mengungkap jaringan<br />
internasional yang disinyalir<br />
bersembunyi di Batam.<br />
teks : IRT, HKK penyelundup<br />
sabu dan barang bukti. (net)<br />
10 Penjudi Kartu Joker Diciduk<br />
Kompol Harry, melalui Kasat<br />
Reskrim AKP Heri Sofyan SH<br />
didampingi Kasubbag Humas AKP<br />
Yani Sinulinggga, di ruang kerjanya.<br />
Dikatakan, keberhasilan<br />
pemberantasan judi di Kota<br />
Kerang, tak lepas dari laporan<br />
masyarakat yang mendukung<br />
kinerja polisi.<br />
"Begitu mendapat info, kita<br />
langsung berkoordinasi dengan<br />
pimpinan dan memerintahkan untuk<br />
melakukan penyelidikan ke<br />
lapangan," jelas Heri.<br />
Dari sebuah kedai kopi milik<br />
Ahmad Mahfus alias Ulong,<br />
petugas mengamankan 10 orang<br />
yang sedang bermain kartu joker.<br />
"Barang bukti berupa 4 set kartu<br />
joker (216 lembar) dan uang tunai<br />
sebesar Rp471.000 serta 26 buah<br />
halma sebagai bundal disita," kata<br />
Heri.<br />
Heri menyebutkan, saat didata<br />
10 orang yang diangkut adalah<br />
Ahmad Mahfus (46), warga Jln<br />
Sehat, Kel Sejahtera (pemilik kedai<br />
kopi/penyedia tempat), Zulkifli<br />
(55), Muslir Simargolang (64),<br />
Zulkifli Nasution (47), Efendi Lubis<br />
(53), Yusmar (58), Ibnu Ruslan<br />
(48), Dani Aldi (37), Basri Sirait<br />
(46), Awaludin (53), sebagai saksi.<br />
(ambon)<br />
Cristian Ketahuan Simpan 'Kaca'<br />
SUNGGAL-M24<br />
Dunia ilusi yang dinikmati Dedy<br />
Cristian Sitorus (29), warga Jln.<br />
Cangkir, No.43 Kel. Sei Putih<br />
Tengah, Medan Petisah mendadak<br />
terhenti. Kamarnya digrebek<br />
polisi.Dari celananya, polisi<br />
menemukan kaca pirex sisa sabu.<br />
Cristian mengaku suka 'pompa'<br />
sendirian.<br />
Pria yang sehari-hari bekerja<br />
sebagai buruh bangunan ini,<br />
dibekuk petugas saat baru saja<br />
selesai mengkonsumsi sabu di<br />
kamar rumahnya, Sabtu (15/7)<br />
siang. Selain kaca di celana, polisi<br />
juga menemukan alat hisap sabu<br />
dari kamarnya.<br />
Info diperoleh wartawan,<br />
penangkapan Cristian Sitorus<br />
setelah polisi menerima informasi<br />
dari warga yang menyebut rumah<br />
pelaku kerap digunakan sebagai<br />
lapak mengkonsumsi sabu.<br />
Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel<br />
Marunduri melalui Panit II, Iptu<br />
Martua Manik kepada wartawan<br />
membenarkan kejadian tersebut.<br />
"Pelaku kita amankan atas<br />
laporan warga yang menyebutkan<br />
bahwa di rumahnya pelaku sering<br />
mengkonsumsi sabu. Saat kita<br />
amankan, petugas menemukan<br />
kaca pirex sisa sabu dan alat hisab<br />
yang baru saja dikonsumsinya,"<br />
ungkap Iptu Manik.(tiopan)<br />
Dor...!! Pria Bertato Memelas<br />
PANCURBATU M24<br />
Tomi Ardiansyah Bangun (25),<br />
warga Jln. Pembangunan, Desa<br />
Baru, Kec.Pancurbatu dengan<br />
wajah memelas mohon ampun saat<br />
diborgol polisi.Dirinya diciduk saat<br />
baru pulang 'belanja' sabu.<br />
Petugas unit Reskrim Polsek<br />
Pancurbatu menyergapnya Jum'at<br />
(14/7) pagi sekira pukul 15.15 WIB<br />
saat menumpang becak bermotor<br />
dan melintas di Jln. Srikandi, Desa<br />
Tengah, Kec. Pancurbatu.<br />
Informasi dari Polsek<br />
Pancurbatu, Sabtu (15/7) ,<br />
tersangka ditangkap setelah polisi<br />
menerima informasi ada .<br />
Menurut keterangan Kanit<br />
Reskrim Polsek Pancurbatu, Iptu<br />
Sehat Tarigan, tersangka saat<br />
dicegat polisi sempat berusaha<br />
kabur dan membuang sabu<br />
miliknya.<br />
Melihat tersangka lompat dari<br />
atas becak, petugas melakukan<br />
pengejaran dan memberikan<br />
tembakan peringatan ke udara.<br />
Sial, pelaku yang terus berusaha<br />
kabur terhenti saat masuk ke<br />
dalam sebuah gang buntu. Tomi<br />
pun tak berkutik dan kehilangan<br />
nyali saat petugas memborgolnya.<br />
Petugas yang menggiring<br />
tersangka di TKP penyergapan<br />
menyisir barang bukti yang sempat<br />
dibuang. Narkoba jenis sabu ini<br />
akhirnya ditemukan petugas.<br />
Kanit Iptu Sehat Tarigan SH<br />
menyebut, tersangka bersama<br />
barang bukti kini diamankan di<br />
komando guna pemeriksaan lanjut.<br />
"Kasus ini sedang kita<br />
kembangkan untuk menjerat<br />
bandarnya," terang Kanit. (ali)<br />
Aplikasi Telegram Resmi Diblokir<br />
banyak konten soal radikalisme.<br />
Pemblokiran Telegram hanya<br />
dilakukan pada versi web.<br />
"Yang kita blokir itu pada aplikasi<br />
di web," kata Menkominfo Rudiantara<br />
di Padang, Sumatera Barat,<br />
Sabtu (15/7). Pada web Telegram,<br />
pihaknya mendapati banyaknya<br />
konten yang terkait dengan<br />
terorisme. Rudi menyebut ada<br />
sekitar 700 halaman terkait konten<br />
tersebut."Ada ajakan membuat<br />
bom, bergabung dengan organisasi<br />
teroris," ujarnya.<br />
Salah satu alasan beberapa<br />
kelompok radikal berpindah ke<br />
Telegram adalah aplikasi pesan itu<br />
susah terlacak. "Fitur dari Telegram<br />
banyak, yang kami tutup<br />
versi web di komputer," ucapnya.<br />
Menurut Rudiantara, Kominfo<br />
sedang meminta telegram menertibkan<br />
konten yang berbau radikalisme dan<br />
terorisme. Dia juga menegaskan pihak<br />
Telegram harus mematuhi aturanaturan<br />
hukum yang ada di Indonesia.<br />
"Kami sedang meminta mereka<br />
membuat SOP penyaringan materi<br />
radikalisme dan terorisme," tuturnya.<br />
(dtc)<br />
Gas Tabung 3 Kg Meledak<br />
METRO24<br />
Satu rumah ludes diamuk si jago<br />
merah di Jalan Narada Tanah<br />
Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat<br />
Sabtu (15/7) malam.<br />
“Api berasal dari ledakan tabung<br />
gas 3 kilo, dan dalam waktu cepat<br />
dipadamkan 15 unit mobil dinas<br />
pemadam kebakaran (DPK),”ujar<br />
Kasubag Humas Polres Metro<br />
Jakpus Kompol Suyatno.<br />
Keterangan yang dihimpun,<br />
kebakaran terjadi pukul 19:30,<br />
ketika tetangga Ny Minar, sedang<br />
keluar rumah mendengar ada suara<br />
ledakan dari rumah tersebut.<br />
Tak pelak lagi rumah itu tiba-tiba<br />
terbakar dan massa segera berhamburan<br />
sambil menyelamatkan<br />
barang yang bisa diselamatkan.<br />
Dalam waktu cepat belasan mobil DPK<br />
pimpinan Kahfi, tiba dilokaasi.<br />
Petugas bersama warga saling<br />
membahu memadamkan api, berkat<br />
kesiapan petugas api dalam wakti<br />
cepat dipadamkan. Setelah api<br />
padam petugas terus melakukan<br />
pendinginan. Dan petugas kepolisian<br />
juga mengamankan tabung gas yang<br />
diduga asal api.(psk)<br />
Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />
Direktur Utama/<br />
Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />
Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />
Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />
Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />
Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />
HARIAN<br />
metro 24<br />
Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />
Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />
Redaktur : Handoko Aruan, Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution,<br />
MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />
Suwandi, Tiopan Siagian, Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) |<br />
Reporter Daerah : Herry Kacandra, Herlin Barus (Karo), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />
Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus, (Siantar/Simalungun) Fajar<br />
Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat)<br />
Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />
Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Pengembangan : Dedi Nst l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/Ekspedisi : Hendra, Amrizal l ADM<br />
Pemasaran: Fivi.<br />
Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />
Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />
(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />
WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088