Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
36<br />
discover - nature<br />
Bengkayang<br />
Teks : R. Masri Sareb Putra Foto: Frans<br />
Bengkayang pada zaman dahulu disebut “lala”. Dipetik dari dialek Hakka<br />
yang salah ucap “rara”, berarti sebuah negeri yang jauh. Karena terasing di<br />
masa lalu, Bengkayang menyimpan potensi wisata alam luar biasa yang belum<br />
dijamah tangan jahil manusia. Salah satunya, air terjun Riam Merasap.<br />
objek ekowisata air terjun Riam Merasap terletak<br />
di desa Batang Air, kecamatan Sanggau Ledo,<br />
Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dari<br />
Pontianak menuju tempat ini sekitar 300 km, dengan waktu<br />
tempuh sekitar 8 jam. Sedangkan jarak tempuh dari kecamatan<br />
Sajingan Besar, Sambas, sekitar 15 kilometer. Sementara dari<br />
perbatasan Indonesia-Malaysia hanya berjarak 10 km.<br />
Dinamakan demikian, karena Riam Merasap menjatuhkan<br />
air deras dari atas beribu kubik jumlahnya. Aliran air<br />
tanpa putus ini menimbulkan bunyi yang merdu di telinga.<br />
Sementara percikan-percikan air yang melayang-layang di<br />
udara sebelum jatuh, berwarna putih sebagai kabut. Hawa<br />
dingin dan sejuk terasa saat berada di sekitar air terjun. Di<br />
kejauhan tampak kabut-kabut yang menyelimuti tubir cadas<br />
keras warna hitam dengan lebar 8 meter.<br />
Tak banyak sungai di bumi khatulistiwa seperti<br />
Merasap. Airnya bening sebagai kaca. Mata<br />
telanjang bisa memandang ikan-ikan berenang.<br />
Bahkan, batu-batu, kerikil, dan pasir di dasar<br />
sungai pun tampak jelas. Dengan ketinggian sekitar<br />
20 meter dan lebar sekitar 8 meter, air terjun<br />
ini mengalir deras sampai jauh. Pepohonan dan<br />
rumpun perdu yang tumbuh subur di sekitarnya<br />
menambah pesona, sehingga air terjun ini tampak<br />
sebagai surga yang menyendiri.<br />
TRIP Guide<br />
<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani penerbangan<br />
dari/ke Pontianak melalui Jakarta dan Jogjakarta.<br />
EDISI 78 | agustus <strong>2017</strong> |