JPCC ALIVE September 2017

DIBESARKAN DI KELUARGA
YANG KAKU, MEMBUAT SAYA
TUMBUH MENJADI PRIBADI
YANG KAKU JUGA. KELUARGA SAYA
CENDERUNG MENGEKSPRESIKAN KA-
SIHNYA BUKAN MELALUI PELUKAN
ATAU CIUMAN, MELAINKAN LEWAT
TEGURAN. Sejak kecil saya jarang sekali
mendapatkan penghargaan atas prestasi
yang berhasil saya raih. Bukan pujian yang
saya terima, tapi kedua orang tua saya selalu
mengatakan kalau seharusnya saya bisa
lebih baik lagi. Semua itu menjadikan saya
terbiasa mengerjakan semua hal sendiri
dengan sebaik mungkin dan tidak lagi mengharapkan
pujian dari siapapun. Tentunya ini
berdampak besar dalam pergaulan saya sehari-hari
termasuk di lingkungan kerja dan
pertemanan. Saya selalu berusaha
menyelesaikan semua masalah dengan
cara saya sendiri, bukan karena
tidak mau mendengar nasihat
atau perkataan orang lain, tetapi
saya merasa apa yang disampaikan
ke saya merupakan hal yang sudah
dapat saya prediksi sebelumnya. Alhasil
banyak teman yang beranggapan
bahwa saya adalah orang yang
sombong dan sok tahu.
Puji Tuhan pada Tahun 2016, saya bertemu
dan berkenalan dengan seorang teman baru
yang sekarang sudah saya anggap seperti
saudara sendiri. Saat itu teman saya juga
rindu untuk kembali ke jalan Tuhan. Karena
kesibukannya dalam pekerjaan membuat
dia jarang ke gereja. Akhirnya kami memutuskan
untuk beribadah bersama setiap
minggu hingga akhirnya dia mengajak saya
untuk tertanam di dalam DATE.
Pertengahan tahun 2016 saya tertanam di
dalam DATE Tanjung Duren 12. Saya bersyukur
bisa menemukan komunitas dan
teman-teman yang sungguh-sungguh mencintai
Tuhan dan membawa kita semakin
dekat dengan Tuhan. DATE adalah rumah
kedua saya. DATE menerima saya apa adanya,
bukan karena ada apanya saya. Ba nyak
perubahan yang saya alami dan rasakan
selama tertanam di dalam DATE. Nilai-nilai
yang berdasarkan Firman Tuhan selalu
mengingatkan dan mengajarkan saya bahwa
jika saya senantiasa dekat dengan Tuhan,
saya juga akan semakin dekat dengan
sesama.
Setelah tertanam di dalam DATE, Tuhan
mengubah paradigma saya dalam hal
mengasihi dan melayani, baik di dalam keluarga
maupun orang-orang di sekitar saya.
Saya di sadarkan sebagai orang
Kristen kita tidak hanya fokus
untuk membangun diri kita
sendiri tetapi kita juga diajak
untuk membangun orang lain.
“Alhasil
banyak
teman yang
beranggapan
bahwa saya
adalah
orang yang
sombong dan
sok tahu.”
Akhirnya saya mulai belajar lebih
dalam tentang Firman Tuhan
dengan membaca Alkitab,
mendengar sharing temanteman
DATE dan juga belajar
sharing di dalam DATE. Saya
sadar apa yang saya baca, dengar, dan bagikan
tidak akan berhenti sampai di situ saja,
tapi itu akan menjadi berkat buat banyak
orang. Akhirnya Tuhan menuntut saya untuk
mempraktikkan apa yang saya ketahui
dan mengerti. Saya coba untuk patuh dan
belajar melayani mulai dari keluarga sampai
melayani teman-teman saya.
Memang tidak mudah. Rasa capek itu sering
saya rasakan, tapi saat saya belajar setia,
berkat Tuhan, dan damai sejahtera dari
Tuhan selalu menyegarkan jiwa saya. Dan
saat saya bertahan, pada akhirnya mereka
akan sadar bahwa Tuhan kita Yesus Kristus
adalah sumber pengharapan, dan akhirnya
hanya nama Tuhan yang ditinggikan dan
dimuliakan.
09
SEP / 17