19.02.2018 Views

TUKIJO LEADERSHIP 1 GK

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ulam pun tiba. Kembali di kantor, itulah harapan yang diinginkan Tukijo. Dengan demikian,<br />

keinginannya melanjutkan kuliah pun terwujud. Akhirnya, ia melanjutkan di Teknik Sipil<br />

Universitas Panca Bhakti Pontianak, kampus yang kebetulan tak jauh dari kantornya.<br />

***<br />

Pada saat di akhir masa akhir studi, Tukijo ditugaskan menangani megaproyek jalan<br />

raya yang menghubungkan Sungai Pinyuh di ujung barat, hingga Anjungan, Bengkayang,<br />

dan Singkawang. Jalan sepanjang seratus kilometer yang kemudian menjadi jalan<br />

provinsi.Kali itu Tukijo ditugaskan sebagai pelaksana. Berbekal pengalaman pekerjaan yang<br />

cukup dan tambahan ilmu dari bangku perkuliahan, ia berhasil menuntaskan tugasnya<br />

dengan baik. Meski medannya rawa-rawa dan semak belukar, ada tuntutan jalan tersebut<br />

harus bisa bertahan di segala cuaca, tak jadi hambatan berarti bagi Tukijo. Ia sukses<br />

menyelesaikan megaproyek itu selama satu tahun.<br />

Setahun kemudian Tukijo dipindahkan lagi ke proyek jalan yang lebih jauh dan<br />

terpencil, tepatnya di proyek jalan pararel perbatasan dari Kabupaten Sanggau hingga<br />

Jagoi dan Bengkayang. Kali itu ia ditugaskan sebagai pelaksana dan pengawas proyek.<br />

Medan proyek sangat sulit. Bahkan dalam pembuatan jalan harus memecah gunung<br />

dengan dinamit. Di samping itu, material juga langka. Tapi proses pengerjaannya berjalan<br />

dengan lancar selama dua tahun penuh.<br />

Setahun sebelum megaproyek itu selesai, Tukijo juga sempat ditugaskan dalam<br />

pembangunan Jembatan Kartiasa di Kabupaten Sambas, menghubungkan dua tanah yang<br />

telah lama dipisahkan oleh Sungai Kapuas, dengan bentang jembatan 500 meter. Proyek<br />

itu tak berlangsung lama, tapi karena terkendala pendanaan yang terbatas. Jadi bukan atas<br />

kesalahan Tukijo sebagai kepala proyek.<br />

Setelah itu Tukijo langsung mendapatkan proyek baru selepas menjadi pelaksana di<br />

proyek jembatan, yaitu pembangunan jalan raya Sosok-Sanggau-Sintang. Medannya kali<br />

itu jauh lebih menantang, menerobos rimba Kalimantan. Namun nilai kontraknya saat itu<br />

milyaran rupiah. Sebagai pelaksana proyek untuk menangani aspal itu, Tukijo melakukan<br />

pekerjaan berat, yaitu meledakkan bukit batu dan memecah batu dengan crusher. Ia<br />

berhasil melakukannya dengan baik. Aspal pun bisa dibangun sepanjang Sosok, Sanggau,<br />

hingga Sintang.<br />

Tukijo Leadership 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!