Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
4<br />
kamis, 1 <strong>MARET</strong> 2018<br />
pilwalkot<br />
Bawaslu Desak Baliho Ketum Parpol Dicopot<br />
aspirasi<br />
JAKARTA-Badan Pengawas<br />
Pemilu (Bawaslu) mengi ngatkan<br />
seluruh partai politik peserta<br />
Pemilu 2019 untuk segera<br />
menurunkan baliho maupun<br />
spanduk bergambar ketua<br />
umum masing-masing yang<br />
bertebaran di sejumlah tempat<br />
umum. Sebab, masa kampanye<br />
Pemilu 2019 belum dimulai.<br />
Anggota Bawaslu Mochamad<br />
Afifuddin mengatakan, masa<br />
kampanye Pemilu 2019 baru<br />
akan dimulai pada 23 September<br />
mendatang. Karena itu,<br />
pemasangan alat peraga berisi<br />
ajakan untuk memilih partai<br />
tertentu di luar waktu yang<br />
ditentukan masuk kate gori<br />
pelanggaran kampanye.<br />
“Kami meminta agar semua<br />
spanduk dan baliho bergambar<br />
ketua umum parpol peserta<br />
Pemilu 2019 yang dipajang di<br />
tempat-tempat umum untuk<br />
segera diturunkan,” ujar Mochamad<br />
di Jakarta, Selasa (27/2).<br />
Menurut Afifuddin, spanduk<br />
maupun baliho yang memuat<br />
gambar ketua umum parpol<br />
peserta Pemilu 2019 masuk<br />
kategori kampanye. Sebab,<br />
baliho bergambar ketua umum<br />
partai politik merupakan<br />
bentuk pencitraan.<br />
Afifuddin menjelaskan, UU<br />
Pemilu lama memang mendefinisikan<br />
kampanye sebagai<br />
penyampaian visi dan misi.<br />
Namun, UU Nomor 7 Tahun<br />
2017 tentang Pemilu memperluas<br />
definisi kampanye.<br />
“Hal yang dimaksud dengan<br />
kampanye itu juga termasuk<br />
definisi citra diri. Citra diri yang<br />
dimaksud berupa foto orang<br />
dan logo parpol,” ucapnya.<br />
Untuk diketahui, baliho yang<br />
memajang poster sejumlah ketua<br />
umum partai politik peserta<br />
Pemilu 2019 mulai bertebaran<br />
di sejumlah tempat umum. Antara<br />
lain, baliho yang memuat poster<br />
Ketua Umum DPP Partai Kebangk<br />
itan Bangsa (PKB) Muhaimin<br />
Iskandar, Ketua Umum Partai<br />
Persatuan Pem bangunan (PPP)<br />
Romahurmuziy dan Ketua<br />
Umum DPP Partai Ge rindra<br />
Pra bowo Subianto.<br />
“Jika tidak diturunkan segera<br />
parpol akan dikenai sanksi.<br />
Sanksi awal yang kami berikan<br />
berupa sanksi administrasi,”<br />
pungkas Afif. (gir/jpnn)<br />
Ayo, Dekati Pemilih Milenial<br />
<strong>BEKASI</strong> TIMUR - Ketua Komunitas Pemilih<br />
Milenial Cerdas, Yessianabel mengatakan<br />
pasangan calon kepala daerah Kota Bekasi<br />
jangan memandang sebelah mata suara<br />
pemilih milenial. Apalagi menurutnya jumlah<br />
pemilih milenial cukup signifikan, yakni<br />
sekitar 20 hingga 30 persen dari total pemilik<br />
hak suara dalam Pilkada Kota Bekasi 2018.<br />
Sehingga sangat disayangkan, kata Yessi,<br />
kalau para pasangan calon tidak benar-benar<br />
memberi hati dan menarik hati para pemilih<br />
milenial.<br />
“Pemilih milenial sangat luar biasa, 20 hingga<br />
30 persen dari total pemilik hak suara. Siapa<br />
yang memenangkan hati mereka, maka<br />
kemung kinan akan menang. Karena kami<br />
yang muda akan menjadi penentu pemenang<br />
di Pilkada nanti,” ujarnya bangga.<br />
Karena itu dia mendorong para pasangan<br />
calon kepala daerah benar-benar<br />
mempersiapkan program-program yang<br />
memenuhi kebutuhan kaum milenial. “Para<br />
paslon harus mempunyai program yang dapat<br />
memenuhi kebutuhan kaum melenial,” jelasnya.<br />
Yessi memberikan catatan penting, bahwa<br />
para pemilih milenial ini, sangat rasional<br />
dalam menilai dan memutuskan pilihannya.<br />
Lebih lanjut ia menjelaskan kelompok<br />
milenial cenderung lebih cerdas dengan<br />
melakukan analisa dengan berdasarkan<br />
pertimbangan komentar publik.<br />
“Hal tersebut karena akses media dalam<br />
jaringan (daring) ada di genggaman kami para<br />
muda mudi masa kini,” ucapnya.<br />
Bahkan, saat ini, kata Yessi, pemilih milenial,<br />
cenderung kritis terhadap para calon. Karena<br />
mereka bisa langsung menganalisa rekam<br />
jejak dari paslon yang maju dalam Pilkada.<br />
Menurut Yessi, setiap calon kepala daerah<br />
akan berupaya menunjukkan yang terbaik<br />
selama masa kampanye. Bahkan saat ini,<br />
pasangan calon telah menyampaikan programprogram<br />
unggulan nya bila terpilih nanti.<br />
“Tapi sebagai generasi milenial, kita harus<br />
benar-benar bisa menyaring programprogram<br />
yang terlihat realistis dan bisa<br />
terlaksana sehingga kedepannya kita tidak<br />
merugi setelah memilih bakal calon kepala<br />
daerah terpilih,” ujarnya.<br />
Dengan sikap demikian, maka generasi<br />
milenial bisa menanggung dan menerima<br />
hasil pilkada Kota Bekasi pada 27 Juni 2018,<br />
dengan besar hati.<br />
“Buat saya siapapun yang terpilih, itu berarti<br />
murni pilihan dan kehendak masyarakat<br />
sehingga diharapkan juga bagi pasangan calon<br />
kepala daerah juga benar-benar menunjukkan<br />
janji kampanyenya setelah menjabat,”<br />
katanya. (sar)<br />
Masa Kampanye<br />
Disia-siakan?<br />
<strong>BEKASI</strong> TIMUR - Komisioner Panitia<br />
Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bekasi,<br />
Tommy Siswanto tak memung kiri<br />
para paslon menyianyiakan masa kampanye.<br />
Hingga kini para paslon be lum<br />
memanfaatkan masa kampanye rapat<br />
terbatas dan tatap muka secara efektif.<br />
Tommy menambahkan, hingga kini<br />
KPU dan Panwaslu belum menerima<br />
surat tembusan pelaksanaan kampanye<br />
para paslon yang dilaporkan kepada<br />
pihak kepolisian.<br />
“Sampai sekarang kami belum<br />
mendapat surat tembusan pelaksanaan<br />
kampanye yang dilaporkan paslon<br />
kepada kepolisian,” ujarnya.<br />
Mengingat pelaksanaan kampanye<br />
rapat terbatas dan tatap muka itu sangat<br />
penting dan bermanfaat bagi para paslon,<br />
kata Tommy, dirinya mengharapkan<br />
sekaligus mengimbau kepada para<br />
paslon untuk meman faatkan kampanye<br />
tersebut dengan sebaik-baiknya.<br />
Ketua KPU Kota Bekasi, Ucu Asmara<br />
Sandi menuturkan pihaknya sudah<br />
memberikan ruang dan kesempatan<br />
bagi semua paslon untuk berkampanye.<br />
Sayang kalau kesempatan itu, tidak<br />
dimanfaatkan optimal.<br />
“KPU saja sudah berupaya semaksimal<br />
mungkin ikut menyosialisasikan satu<br />
per satu para paslon kepada masyarakat.<br />
Apalagi paslonnya, harus lebih giat lagi<br />
mengampanyekan diri supaya dikenal<br />
luas oleh masyarakat,” ucapnya.<br />
Pantauan di lapangan, hingga hari ke<br />
14 masa kampanye paslon di Kota<br />
Be kasi masih tampak masih sepi kampanye.<br />
Belum ada kampanye rapat<br />
ter b atas (tertutup) dan rapat tatap muka<br />
(dialog) yang dilakukan para paslon<br />
di dalam gedung atau ruangan. (sar)<br />
KPPI Target Keterwakilan Perempuan 30 Persen<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Kaukus<br />
Perempuan Politik Indonesia<br />
(KPPI) mengincar sedikitnya<br />
30 persen keterwakilan perempuan<br />
dalam pencalegan di<br />
Pemilu 2019.<br />
Hal itu diiungkap Ketua KPPI<br />
Kota Bekasi Titin Supriantini<br />
usai mengikuti Rakornas KPPI<br />
di Bali. Menurutnya, selain<br />
keterwakilan perempuan di<br />
legislatif ada dua rekomendasi<br />
lainnya.<br />
Diantaranya, kata Titin, mendesak<br />
pemerintah mela kukan<br />
pendidikan politik perempuan<br />
di seluruh tanah air. Mendorong<br />
pemerintah untuk ikut membantu<br />
pem biayaan sosialisasi<br />
caleg pe rem puan di semua<br />
tingkatan.<br />
“Mendesak pemerintah, baik<br />
pusat maupun pemerintah<br />
dae rah, bekerja sama dengan<br />
KPU dan Bawaslu agar mengaman<br />
kan suara caleg dan ca kada<br />
perempuan,” papar Titin.<br />
Rekomendasi kedua, imbuhnya,<br />
untuk partai politik, yakni<br />
mendorong pimpinan parpol<br />
agar menominasikan caleg<br />
perempuan pada nomor urut<br />
satu di 30 persen daerah<br />
pemilihan.<br />
Rekomenasi ketiga, sambung<br />
Titi, untuk politisi perempuan,<br />
antara lain mendorong politisi<br />
perempuan agar mau menjadi<br />
caleg pada setiap tingkatan.<br />
“Mendesak politisi perempuan<br />
agar senantiasa meningkatkan<br />
kapasitas diri dan<br />
memiliki personal branding<br />
untuk memperbesar peluang<br />
keterpilihan dalam Pileg 2019,<br />
serta memiliki tim kerja yang<br />
membantu pemenangannya,”<br />
ujarnya. (sar)<br />
FOTO BERSAMA: Pengurus KPPI Kota Bekasi.<br />
Cikuangg<br />
Sumur<br />
Citeureup<br />
Batuhideung<br />
Labuan<br />
Munjul<br />
Rahmat Effendi<br />
G. Kabang Pandeglang<br />
Cikeusik<br />
Binuangeun<br />
POLING CALON WALI KOTA <strong>BEKASI</strong><br />
Gunungkencana<br />
u na<br />
Malimping<br />
Muncang<br />
Bayah<br />
Leuwidamar<br />
Pamarayan<br />
Rangkasbitung<br />
Balaraja<br />
Jasinga<br />
CisolC<br />
lok<br />
Sawar<br />
rna<br />
Tigaraksa<br />
Parungpanjang<br />
Parung<br />
G. Sanggabuana<br />
Tri Adhianto Tjahyono<br />
CALON WALIKOTA : ..................................<br />
Kirim Ke Kantor Radar Bekasi<br />
Perkantoran Suncity Square, Jl M Hasibuan Blok A40-41, Bekasi<br />
Hasil Di Update Setiap Kamis<br />
Leuwiliang<br />
Serpong<br />
BOGOR<br />
G. Salak<br />
Kalapanungg<br />
gal<br />
Cibadak<br />
Pelab<br />
buhanrab<br />
r<br />
atu<br />
Pasaw<br />
aw<br />
waha<br />
n<br />
Lengkong<br />
Jamp<br />
pangkulon<br />
JAKARTA<br />
Depok<br />
G. Benten<br />
n<br />
g<br />
<strong>BEKASI</strong><br />
Halimperdanakusuma<br />
um<br />
Cileungsi<br />
Citeureup<br />
Jamm<br />
mp<br />
pangtengah<br />
ga<br />
Cibarusa<br />
Jonggol<br />
Cisarua<br />
Puncak<br />
Ciawi<br />
C<br />
Cipanas<br />
G. Pangrango<br />
go<br />
Pacet<br />
Cicurug<br />
ug<br />
Cisar<br />
C rua<br />
Parungkuda<br />
SUKABUM<br />
UM<br />
MII<br />
Ny<br />
yalindung<br />
Sagaranten<br />
Cikarang<br />
Cibeber<br />
Cikal<br />
ongkulon<br />
Karangtengah<br />
Sukanegara<br />
Cibinon<br />
ngg<br />
Karawang<br />
Rawauncal R<br />
Sindanglaya<br />
ng aya<br />
Kosambi<br />
Purwakarta<br />
Batujajar<br />
Lemahabang<br />
Plered<br />
Ciwidey<br />
idey<br />
Cikampek<br />
Sadang<br />
Cilam<br />
amaya<br />
G. Burangrang<br />
Cikalongwetan<br />
Lembang<br />
G. Patuha<br />
G.<br />
Ciasem<br />
Sagalaherang<br />
Cisalak<br />
Padalarang<br />
an<br />
Cimahi<br />
BANDUNG<br />
Soreang<br />
Malabarar<br />
Pamanukan<br />
an<br />
Pagaden<br />
Subang<br />
MajalayaM<br />
G. Mesigit<br />
t<br />
Pangalengan<br />
Bayon<br />
ngb<br />
bong<br />
Anjatanan<br />
G. Tampomas<br />
umedang<br />
Tanjungsari<br />
CicalengkaC<br />
ka<br />
Nur Supriyanto<br />
Nagrek<br />
Garut<br />
Cibatu<br />
Kandanghaur<br />
Losarang<br />
Jatiwangi<br />
G. Papanandayan<br />
G. Cikurayy<br />
TasikmaT<br />
kmalaya<br />
Cikajang<br />
Taraju<br />
Telaga<br />
MaM<br />
alan<br />
ngbong<br />
Lelea<br />
Cikedung<br />
Jatitujuh<br />
uhu<br />
Kadipaten<br />
Ligu<br />
Indramayu<br />
Gegesik<br />
Rajaga<br />
aluh<br />
Majalengka<br />
j<br />
Ciawi<br />
Pa<br />
anjalu<br />
G. Saw<br />
wal<br />
Cikone<br />
eng<br />
Juntinyuat<br />
G. . Cerema<br />
ai<br />
Bantarujeg<br />
Ciamis<br />
C<br />
Karangampel<br />
Arjawinanan<br />
ngun<br />
Adhi Firdaus<br />
Ka<br />
awali<br />
Kapetakan<br />
u<br />
Jalaks<br />
sanaa<br />
Kuning<br />
gan<br />
Cinir<br />
ruu<br />
CIREBON<br />
Ciwaru<br />
Suban<br />
ng<br />
Ranca<br />
R<br />
ah<br />
Ba<br />
anjar<br />
a Lemahaban<br />
ng Losa<br />
Ciled<br />
dug<br />
g<br />
Cidahu<br />
Banja<br />
B njarha<br />
G. Padotel<br />
P<br />
Sa<br />
Ba<br />
Dayeuhluhur<br />
Majen<br />
Wanareja