12.04.2018 Views

RADAR BEKASI EDISI 12 APRIL 2018

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

4<br />

kamis, <strong>12</strong> april <strong>2018</strong><br />

pilwalkot<br />

Satpol PP Kewalahan Tertibkan APK Ilegal<br />

<strong>BEKASI</strong> TIMUR - Satpol PP Kota<br />

Bekasi kelimpungan menghadapi<br />

alat peragak kampanye (APK) dalam<br />

Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot)<br />

Bekasi <strong>2018</strong>. Pasalnya, APK terus<br />

bermunculan di lokasi yang sama<br />

kendati telah ditertibkan oleh<br />

petugas Satpol PP Kota Bekasi.<br />

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan<br />

Satpol PP Kota Bekasi, Ester<br />

mengungkapkan petugasnya dibikin<br />

kelimpungan lantaran lokasi<br />

penertiban selalu bermunculan<br />

APK baru. Menurutnya, lokasi<br />

pener tiban APK pada umumnya<br />

tak sesuai dengan peraturan Panitia<br />

Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota<br />

Bekasi. Sayangnya, pemasang APK<br />

tak menyadari sterilitasi dilakukan<br />

untuk menegakan aturan dalam<br />

Pilwalkot Bekasi <strong>2018</strong>.<br />

“Kita sudah bertindak tegas terhadap<br />

APK. Tapi, sehari atau dua hari<br />

pasca ditertibkan selalu bermunculan<br />

APK baru di lokasi yang sama,”<br />

ujar Ester.<br />

Dia mengatakan, terlebih pemasangan<br />

APK kerap menggunakan<br />

paku. Hal ini yang semakin menyulitkan<br />

petugas ketika menemukan<br />

APK secara spontanitas. Namun<br />

demikian, petugas tetap terpaksa<br />

menertibkan dengan syarat tak<br />

sesuai ketentuan Panwaslu Kota<br />

Bekasi.<br />

Ester menambahkan setiap APK<br />

yang berhasil ditertibkan tidak boleh<br />

diambil oleh tim pendukung. APK<br />

tersebut disimpan di Kantor Satpol<br />

PP Kota Bekasi.<br />

“Kita simpan rapih kok, kami juga<br />

melarang petugas ketika sudah<br />

menertibkan. Bahwa, APK tidak<br />

boleh dibakar karena akan merusak<br />

lingkungan,” kata dia.<br />

Terpisah, Ketua Himpunan Mahasiswa<br />

Ilmu Komunikasi (Himikom),<br />

Universitas Islam “45” (Unisma)<br />

Bekasi Andam Rukhawandi Rakhman<br />

menilai, pemasangan APK<br />

ilegal mencerminkan ketertinggalannya<br />

pola komunikasi yang<br />

dilakukan tiap tim pemenangan.<br />

Padahal, alternatif bisa dilakukan<br />

dengan memanfaatkan media sosial<br />

(medsos).<br />

“Jangkauan medsos sangat luas<br />

dan tak terbendung. Semestinya<br />

tim pemenangan lebih jeli me manfaatkan<br />

medsos dibanding memasang<br />

APK ilegal,’’ katanya.<br />

Berdasarkan data Panwaslu Kota<br />

Bekasi, sebanyak 1.827 APK ilegal<br />

telah ditertibkan. Itu dilakukan<br />

sepanjang pertengahan Februari<br />

hingga akhir Maret. (sar)<br />

KPU Ajukan Perubahan<br />

Libur Lebaran<br />

<strong>BEKASI</strong> TIMUR - Komisi Pemilihan<br />

Umum (KPU) Kota Bekasi meminta<br />

KPU RI berkoordinasi dengan Pemerintah<br />

Pusat berkaitan dengan jadwal<br />

pen cob losan pada 27 Juni mendatang.<br />

Pasalnya, agenda pencoblosan sangat<br />

berdekatan dengan waktu libur panjang<br />

Idul Fitri.<br />

Komsioner KPU Kota Bekasi Syafrudin<br />

khawatir pelaksanaan Pilwalkot Bekasi<br />

akan mengalami penurunan animo<br />

masyarakat untuk datang ke tempat<br />

pemungutan suara (TPS). Pasalnya,<br />

waktu pencoblosan diprediksi tidak<br />

diikuti oleh sebagian masyarakat yang<br />

tengah menjalani mudik lebaran. Karena<br />

itu, lembaganya meminta ada perubahan<br />

libur.<br />

“Sudah kami ajukan ke KPU RI, seperti<br />

rekomendasi perubahan jadwal libur,”<br />

ujar Syafrudin.<br />

Perubahan jadwal libur panjang yang<br />

dimaksud Syafrudin, pergantian dengan<br />

memperpanjang agenda libur sebelum<br />

perayaan Idul Fitri. Sementara, pasca<br />

Idul Fitri diperpendek. Dengan rekayasa<br />

itu, masyarakat Kota Bekasi yang tengah<br />

pulang kampung memiliki rencana<br />

waktu luang untuk mendatangi TPS.<br />

Syafrudin menjelaskan pelaksanaan<br />

pencoblosan kali ini menjadi tantangan<br />

tersendiri. Terlebih, KPU Kota Bekasi<br />

menargetkan partisipasi publik mencapai<br />

70 persen. Target ini cukup tinggi<br />

mengingat partisipasi masyarakat Kota<br />

Bekasi pada pesta demokrasi sebelumnya<br />

cukup lesu.<br />

Pada Pilwalkot Bekasi 20<strong>12</strong>, partisipasi<br />

hanya mencapai 49 persen. Pilgub Jawa<br />

Barat 2013 mencapai 43 persen. Pileg<br />

Supaya<br />

mereka tidak<br />

lupa jika<br />

setelah libur<br />

panjang ada<br />

Pilwalkot<br />

Bekasi,”<br />

Ucu Asmara Sandi<br />

Ketua KPU Kota Bekasi<br />

2014 tembus 68 persen, dan Pilpres 2014<br />

mencapai 60 persen. “Kami target kan<br />

70 persen bisa tembus,” tegas dia.<br />

Sementara itu, Ketua KPU Kota Bekasi<br />

Ucu Asmara Sandi mengatakan lembaganya<br />

akan menyosialisasikan<br />

Pilwalkot Bekasi di lokasi mudik. Mulai<br />

dari Stasiun Bekasi hingga Terminal<br />

Induk Kota Bekasi. Sosialisasi ini agar<br />

masyarakat yang akan pulang kampung<br />

mengingat pelaksanaan Pilwalkot Bekasi<br />

<strong>2018</strong>.<br />

“Supaya mereka tidak lupa jika setelah<br />

libur panjang ada Pilwalkot Bekasi,”<br />

katanya. (sar)<br />

Bang Pepen Bangun 1.249 Masjid<br />

<strong>BEKASI</strong> TIMUR – Paslon wali kota<br />

dan wakil wali kota, Rahmat Effendi-Tri<br />

Adhianto Tjahyono menepis tudingan<br />

tidak pro terhadap kepentingan umat<br />

Islam Kota Bekasi. Padahal, kenyataannya<br />

Bang Pepen selama memimpin Kota<br />

Bekasi telah berhasil membangun ribuan<br />

tempat ibadah umat Islam.<br />

Tim pemenangan Rahmat Effendi-Tri<br />

Adhianto Tjahyono menepis anggapan<br />

tak pro dengan umat muslim. Tuduhan<br />

itu dinilai tak mendasar. Padahal, selama<br />

Rahmat Effendi memimpin Kota Bekasi<br />

telah mendirikan 1.249 masjid,<br />

Lewat Ketua DPC Hanura Kota Bekasi<br />

Syaherallayali yang juga tim pemenangan<br />

Rahmat Effendi-Tri Adhianto, diungkapkan<br />

pembangunan seribuan masjid<br />

sela ma lima tahun terakhir tak lepas<br />

dari jerih payah Bang Pepen. Hal itu<br />

juga bisa menjadi acuan jika tuduhan<br />

tak pro umat muslim tak masuk akal.<br />

“Pembangunan masjid sudah banyak.<br />

Kenapa juga<br />

masih disudut kan,” ujar Ral, sapaan<br />

Syaherallayali.<br />

Ral mengungkapkan isu yang mendeskredikan<br />

paslonnya sangat tendensius.<br />

Terlebih, fakta yang terjadi justru s e­<br />

baliknya. Bahwa, kata dia, Rahmat telah<br />

menjalankan kepemimpinan sesuai<br />

dengan amanah masya rakat. Yakni<br />

adil dalam segala memutus kan<br />

kebijakan. Termasuk dalam<br />

mem ba ngunan tempat<br />

ibadah umat muslim.<br />

Dia menyatakan bahwa penyebaran isu<br />

miring itu sebagai pertanda perta rungan<br />

politik tak profesional. Sebaliknya, dia<br />

menyarankan agar masyarakat menyaring<br />

informasi secara elegan. Sehingga, masyarakat<br />

tak menjadi korban dari isu miring itu.<br />

Ral menegaskan kader Hanura tak tinggal<br />

diam dengan santernya isu tersebut. Pihaknya<br />

telah memerintahkan kader untuk<br />

saling menyaring informasi agar masyarakat<br />

tak menjadi korban isu miring itu.<br />

“Isu itu kami tangkal, kami tak ingin<br />

masyarakat menjadi korban, walaupun<br />

pada dasarnya yang dirugikan sekali<br />

paslon kami,” tegasnya.<br />

Ketua Tim Pemenangan Pilwali DPD<br />

PAN Kota Bekasi Abdul Muin Hafiz<br />

me nga takan ma syarakat dimin ta dewasa<br />

dalam me ne rima infor masi. Termasuk<br />

k e t i k a men dengar isu terse but.<br />

“Saya tegaskan itu<br />

tidak be nar. Kami<br />

juga dalam<br />

be bera pa kesem<br />

patan sudah<br />

meluruska<br />

n,” tegas<br />

Muin. (sar)<br />

Waspada Pencucian Uang di Pilkada<br />

Bagaimana kalau<br />

itu hasil kejahatan<br />

atau malah korupsi.<br />

Itu pilkada bisa<br />

berpeluang jadi sarana<br />

cuci uang,’’<br />

Yenti Garnasih<br />

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti<br />

SURABAYA- Pakar hukum<br />

pidana Universitas Trisakti<br />

Yenti Garnasih menyebut<br />

pilkada serentak pada <strong>2018</strong><br />

ini bisa menjadi ajang pencucian<br />

uang.<br />

Sebab, tidak ada pembatasan<br />

asal aliran uang kampanye<br />

yang digunakan para calon<br />

kepala daerah (cakada).<br />

Hal tersebut terungkap dalam<br />

pembekalan materi tindak<br />

pidana pencucian uang kepada<br />

para penyidik jajaran Polda<br />

Jatim di Hotel Wyndham. Yeni<br />

mengatakan, saat ini pembatasan<br />

hanya terkait jumlah<br />

uang kampanye.<br />

‘’Bagaimana kalau itu hasil<br />

kejahatan atau malah korupsi.<br />

Itu pilkada bisa berpeluang<br />

jadi sarana cuci uang,’’ ucapnya.<br />

(mir/c16/eko/jpnn)<br />

RAIZA SEPTIANTO/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

DEBAT: Calon wali kota dan wakil wali kota, Rahmat Effendi dan Tri Adhianto Tjahyono dalam acara debat kandidat yang<br />

diseleng garakan KPU Kota Bekasi, Rabu (11/4).<br />

Cikuangg<br />

Sumur<br />

Citeureup<br />

Batuhideung<br />

Labuan<br />

Munjul<br />

Rahmat Effendi<br />

G. Kabang Pandeglang<br />

Cikeusik<br />

Binuangeun<br />

POLING CALON WALI KOTA <strong>BEKASI</strong><br />

Gunungkencana<br />

u na<br />

Malimping<br />

Muncang<br />

Bayah<br />

Leuwidamar<br />

Pamarayan<br />

Rangkasbitung<br />

Balaraja<br />

Jasinga<br />

CisolC<br />

lok<br />

Sawar<br />

rna<br />

Tigaraksa<br />

Parungpanjang<br />

Parung<br />

G. Sanggabuana<br />

Tri Adhianto Tjahyono<br />

CALON WALIKOTA : ..................................<br />

Kirim Ke Kantor Radar Bekasi<br />

Perkantoran Suncity Square, Jl M Hasibuan Blok A40-41, Bekasi<br />

Hasil Di Update Setiap Kamis<br />

Leuwiliang<br />

Serpong<br />

BOGOR<br />

G. Salak<br />

Kalapanungg<br />

gal<br />

Cibadak<br />

Pelab<br />

buhanrab<br />

r<br />

atu<br />

Pasaw<br />

aw<br />

waha<br />

n<br />

Lengkong<br />

Jamp<br />

pangkulon<br />

JAKARTA<br />

Depok<br />

G. Benten<br />

n<br />

g<br />

<strong>BEKASI</strong><br />

Halimperdanakusuma<br />

um<br />

Cileungsi<br />

Citeureup<br />

Jamm<br />

mp<br />

pangtengah<br />

ga<br />

Cibarusa<br />

Jonggol<br />

Cisarua<br />

Puncak<br />

Ciawi<br />

C<br />

Cipanas<br />

G. Pangrango<br />

go<br />

Pacet<br />

Cicurug<br />

ug<br />

Cisar<br />

C rua<br />

Parungkuda<br />

SUKABUM<br />

UM<br />

MII<br />

Ny<br />

yalindung<br />

Sagaranten<br />

Cikarang<br />

Cibeber<br />

Cikal<br />

ongkulon<br />

Karangtengah<br />

Sukanegara<br />

Cibinon<br />

ngg<br />

Karawang<br />

Rawauncal R<br />

Sindanglaya<br />

ng aya<br />

Kosambi<br />

Purwakarta<br />

Batujajar<br />

Lemahabang<br />

Plered<br />

Ciwidey<br />

idey<br />

Cikampek<br />

Sadang<br />

Cilam<br />

amaya<br />

G. Burangrang<br />

Cikalongwetan<br />

Lembang<br />

G. Patuha<br />

G.<br />

Ciasem<br />

Sagalaherang<br />

Cisalak<br />

Padalarang<br />

an<br />

Cimahi<br />

BANDUNG<br />

Soreang<br />

Malabarar<br />

Pamanukan<br />

an<br />

Pagaden<br />

Subang<br />

MajalayaM<br />

G. Mesigit<br />

t<br />

Pangalengan<br />

Bayon<br />

ngb<br />

bong<br />

Anjatanan<br />

G. Tampomas<br />

umedang<br />

Tanjungsari<br />

CicalengkaC<br />

ka<br />

Nur Supriyanto<br />

Nagrek<br />

Garut<br />

Cibatu<br />

Kandanghaur<br />

Losarang<br />

Jatiwangi<br />

G. Papanandayan<br />

G. Cikurayy<br />

TasikmaT<br />

kmalaya<br />

Cikajang<br />

Taraju<br />

Telaga<br />

MaM<br />

alan<br />

ngbong<br />

Lelea<br />

Cikedung<br />

Jatitujuh<br />

uhu<br />

Kadipaten<br />

Ligu<br />

Indramayu<br />

Gegesik<br />

Rajaga<br />

aluh<br />

Majalengka<br />

j<br />

Ciawi<br />

Pa<br />

anjalu<br />

G. Saw<br />

wal<br />

Cikone<br />

eng<br />

Juntinyuat<br />

G. . Cerema<br />

ai<br />

Bantarujeg<br />

Ciamis<br />

C<br />

Karangampel<br />

Arjawinanan<br />

ngun<br />

Adhi Firdaus<br />

Ka<br />

awali<br />

Kapetakan<br />

u<br />

Jalaks<br />

sanaa<br />

Kuning<br />

gan<br />

Cinir<br />

ruu<br />

CIREBON<br />

Ciwaru<br />

Suban<br />

ng<br />

Ranca<br />

R<br />

ah<br />

Ba<br />

anjar<br />

a Lemahaban<br />

ng Losa<br />

Ciled<br />

dug<br />

g<br />

Cidahu<br />

Banja<br />

B njarha<br />

G. Padotel<br />

P<br />

Sa<br />

Ba<br />

Dayeuhluhur<br />

Majen<br />

Wanareja

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!