04.05.2018 Views

RADAR BEKASI EDISI 4 APRIL 2018

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

6<br />

jumat, 4 MEI <strong>2018</strong><br />

PENDIDIKAN<br />

Kirimkan artikel pendidikan Anda ke email:<br />

miftah.radar@gmail.com<br />

Guru dan Pendidikan<br />

Oleh: Lenni Siregar<br />

Guru SD. Al Muslim,<br />

Anggota KGPBR<br />

Guru dan Pendidikan<br />

adalah merupakan<br />

jembatan untuk<br />

mencerdasarkan<br />

generasi bangsa,<br />

pendidikan sangat<br />

memiliki peranan yang<br />

sangat penting dalam<br />

kemajuan negeri ini.<br />

Apabila masyarakat<br />

kita memiliki pendidikan<br />

yang lebih baik,<br />

maka kita tidak akan<br />

dipandang sebelah<br />

mata oleh negara lain. Oleh karena itu Pendidikan<br />

adalah merupakan bekal utama dalam<br />

kehidupan. Dengan adanya pendidikan kita<br />

dapat membedakan mana yang baik dan mana<br />

yang buruk, mana yang boleh dikerjakan dan<br />

mana yang tidak boleh dikerjakan. Akan tetapi<br />

kondisi pendidikan kita saat ini bisa dikatakan<br />

sangat memperihatinkan, dimana moral dan<br />

sopan santun siswa terhadap guru masih sangat<br />

rendah, banyak dari para pelajar yang suka<br />

tawuran dengan sesama pelajar, tindak kekerasan<br />

terhadap guru semakin marajalela,bahkan<br />

mereka tidak lagi memliki rasa malu berpegangan<br />

tangan dengan lawan jenisnya dan merokok<br />

di tempat umum. hal ini didasari karena<br />

kurangnya moral serta akidah para pelajar.<br />

Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya<br />

moral pelajar saat ini, salah satu yang mempengaruhi<br />

krisis moral para pelajar saat ini adalah<br />

peranan gadget dan kurangnya interaksi anak<br />

dengan orang tua serta kurangnya pengasan<br />

penggunaan gadget. Dengan gadget mereka para<br />

pelajar bebas membrowsing hal-hal yang<br />

dinginkan. Penggunaan gadget luput dari<br />

pengawasan orang tua, rasa sosialisasi terhadap<br />

hal-hal disekitar menjadi berkurang diakibatkankan<br />

mereka terlalu sibuk dengan mengurus<br />

gadget bahkan sampai lupa dengan keadaan<br />

disekelilingnya. Dalam hal ini peranan orang tua<br />

dan guru sangat menentukan moral serta sopan<br />

santun para siswa, orang tua bisa melakukanpendekatan-pendekatan<br />

terhadap anaknya<br />

bahkan orang tua bisa berperan sebagai sahabat<br />

anaknya tersebut, dengan demikian anak akan<br />

merasa diperhatikan dan gampang menyampaikan<br />

perasaan yang dialaminyaa saat itu. Guru<br />

adalah orang tua kedua bagi anak didiknya, guru<br />

harus bisa berperan ganda menjadi seorang guru<br />

dan menjadi orang tua bagi anak didiknya,guru<br />

tidak hanya memiliki peranan atau tugas<br />

mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi seorang<br />

guru harus mampu menciptakan siswa-siswi<br />

yang berkarakter, bermoral serta memiliki akidah<br />

yang kuat.<br />

Seorang guru harus mampu menjadi teladan<br />

yang baik bagi para siswa dalam mewujudkan<br />

perilaku siswa yang berkarakter, oleh sebab itu<br />

bukan hanya seorang siswa yang dituntut<br />

memiliki moral dan akidah yang baik seorang<br />

guru sekalipun harus memiliki moral serta<br />

akidah yang baik sehingga siswa dapat meneladani<br />

dan mencontoh perilaku dari seorang guru<br />

tersebut. Apapun yang dilakukan oleh seorang<br />

guru akan terekam di memori siswa.<br />

Zaman sekarang bukan hanya seorang murid<br />

yang mengalami krisis moral bahkan ada oknum<br />

guru yang memiliki krisis moral dan akidah.<br />

Seorang guru ini tega mencabuli sisiwinya, miris<br />

sangatlah tidak patut dicontoh guru seperti ini<br />

yang tidak memegang teguh etika sebagai<br />

pendidik bagi anak didiknya. Guru seperti inilah<br />

yang dikatakan krisi moral dan akidah. Kira-kira<br />

apa yang mendasari seorang guru sehingga tega<br />

berbuat sekeji itu? Tak lain dan tak bukan karena<br />

krisis moral serta akidah dari seorang guru<br />

tersebut serta kurangnya menghayati tugas dan<br />

tanggung jawab sebagai seorang pendidik yang<br />

mulia. Guru yang baik tidak sepatutnya melakukan<br />

hal-hal seperti demikian. Kita merupakan<br />

contoh bagi mereka,berilah contoh yang baik<br />

agar anak didik kita dapat mengambil contoh<br />

dari gerak-gerik,tutur kata serta tingkah laku kita.<br />

Murid yang berkarakter adalah hasil dari guru<br />

yang hebat.<br />

Nah, guru hebat ini menjadi tugas utama kita,<br />

menanamkan sifat ikhlas serta niat yang tulus<br />

dalam mendidik generasi penerus bangsa,<br />

seorang siswa bukanlah semata-mata mereka<br />

yang bertatapan muka dengan kita setiap<br />

harinya, melainkan mereka adalah ladang surga<br />

bagi kita nantinya.Ilmu yang kita sampaikan<br />

kepada mereka akan tertanam dan selalu diingat<br />

oleh mereka, suatu saat nanti ketika mereka<br />

beranjak dewasa dan menjadi seorang guru<br />

seperti kita, ilmu yang pernah mereka dapatkan<br />

dari kita akan samapi ke anak didik mereka<br />

sampai seterusnya, itulah ilmu tanpa ada<br />

habisnnya selalu mengalir seperti air, sungguh<br />

mulia tugas menjadi seorang guru, berbanggalah<br />

kita sebagai guru hebat yang melahirkan<br />

murid-murid berkarakter.<br />

Murid yang berkarakter didasari dengan<br />

lingkungan yang hebat , ada peranan orang tua,<br />

guru serta masyarakat dan pemerintah. Anakanak<br />

harus ditanamkan pendidikan moral serta<br />

akidah yang bagus sejak dini, agar mereka bisa<br />

membedakan mana yang baik dan mana yang<br />

buruk, seorang guru tidak akan mampu menciptkana<br />

siswa yang berkarakter dengan sendrinya,<br />

orang tua dan guru harus bekerja sama dalam<br />

pendidkan karakter anak yang hebat. Dengan<br />

adanya kerjasama yang baik antara guru, orang<br />

tua, masyarakat dan pemerintah maka saya<br />

yakin tidak ada anak Indonesia yang akan<br />

mengalami kegagalan dan krisis moral. Yang ada<br />

hanyalah murid berkarakter,berprestasi,budima<br />

n,bermoral serta berakhlak mulia membawa<br />

nama baik bangasa Indonesia. (*)<br />

ISTIMEWA/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

KAMPUS BICARA: Sejumlah pembicara dalam kegiatan Campus Talk di Universitas Mercu Buana (UMB) membahas tantangan kampus di era digital.<br />

Mahasiswa Harus<br />

Menguasai Literasi Digital<br />

<strong>BEKASI</strong> TIMUR –Siswa tingkat<br />

SD dan SMP di Kota Bekasi,<br />

minggu ini mengikuti Ujian Sekolah<br />

Berstandar Nasional<br />

(USBN). Berbeda dengan SMP<br />

yang udah megikuti USBN sejak<br />

senin (30/4) lalu, untuk tingkatan<br />

SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI)<br />

USBN baru dimulai kamis kemarin,<br />

(3/5). Pantauan Radar<br />

Bekasi di Sekolah Dasar Standar<br />

Nasional (SDSN) Margahayu<br />

XIII. Suasana terasa hening, karena<br />

siswa sedang fokus untuk<br />

melaksanakan USBN hari pertama<br />

ini, ditambah dengan siswa<br />

kelas 1 sampai dengan 5 diliburkan<br />

sampai dengan hari Sabtu<br />

(5/5) mendatang.<br />

Pada hari pertama ini siswa<br />

kelas VI SD/MI berhadapan<br />

dengan soal Bahasa Indonesia,<br />

Menghadiri Parade Musik di STIE Mulia Pratama<br />

Ajang Kreativitas Pemuda, Dorong Musisi Bekasi<br />

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi<br />

Mulia Pratama Bekasi, menghelat<br />

Parade Musik di halaman<br />

kampus, belum lama ini. Seperti<br />

apa kegiatannya?<br />

Laporan:<br />

Surya Bagus<br />

Bekasi Timur<br />

sedangkan hari kedua nanti (4/5)<br />

Matematika dan terakhir Ilmu<br />

Pengetahuan Alam. Dalam<br />

pelaksanaan USBN tahun ini<br />

siswa menuangkan jawabannya<br />

kedalam Lembar Jawaban Komputer<br />

(LJK) menggunakan pensil<br />

yang telah ditentukan.<br />

Kepala Sekolah SDSN Margahayu<br />

XIII R Fauzi mengatakan,<br />

untuk pelaksanaan USBN ini<br />

pengawas ruang dilakukan sistem<br />

pengawasan silang, yakni setiap<br />

guru yang ditugaskan untuk<br />

mengawas disilang antarsatuan<br />

pendidikan. “Siswa yang mengikuti<br />

USBN disini berjumlah 116<br />

siswa kelas VI “ ujar pria nyentrik<br />

yang dikenal dengan karya<br />

sastra pantunnya tersebut kepada<br />

Radar Bekasi.<br />

Masing-masing mata ujian,<br />

Mahasiswa Berbagi<br />

Pengetahuan Teknologi<br />

SUKAWANGI – Mahasiswa<br />

Teknik Informatika STMIK<br />

Nusa Mandiri Kota Bekasi,<br />

melaksanakan Bakti sosial<br />

(Baksos) di Taman Bacaan<br />

Ma syarakat (TBM) Rumah<br />

Pelangi Bekasi, di Kampung<br />

Babakan, Desa Sukamekar,<br />

Ke camatan Sukawangi, Kabupaten<br />

Bekasi, belum lama ini.<br />

Baksos yang dilakukan para<br />

mahasiswa STMK Nusa Mandiri<br />

Bekasi itu, dilakukan de ngan<br />

cara memberikan pengenalan<br />

teknologi dan pergaulan masa<br />

kini kepada anak-anak kampung<br />

setempat.<br />

Ketua pelaksana kegiatan Baksos,<br />

David menjelaskan, dengan<br />

diadakannya Baksos ini diharapkan<br />

anak di lingkungan<br />

Kampung Babakan bisa lebih<br />

mengenal teknologi.<br />

“Rungi (Rumah Pelangi) menurut<br />

saya adalah sebuah rumah<br />

baca dan tempat belajar yang<br />

dapat menumbuhkan semangat<br />

baca dan semangat belajar<br />

bagi anak-anak yang ada di<br />

daerah sini, Indonesia dan<br />

mungkin dunia, jika mereka<br />

tau Rungi ini,” kata David kepada<br />

Radar Bekasi.<br />

Senada dengan David, Septiyana<br />

Handayani pun menjelaskan<br />

bahwa keberadaan<br />

rumah pelangi ini sangat berguna<br />

bagi kemakmuran bangsa.<br />

Apalagi buat generasi bangsa<br />

kedepannya.<br />

“Bagi saya rumah pelangi ini<br />

adalah suatu wadah yang sa ngat<br />

berpengaruh bagi dunia pendidikan<br />

disuatu daerah. Rumah<br />

pelangi ini bukan hanya mengajarkan<br />

anak-anak teknologi<br />

saja, namun juga pendidikan<br />

karakter si anak sendiri,” kata<br />

siswa diberikan waktu mengerjakan<br />

soal selama 2 jam. Hari<br />

pertama ini USBN dimulai sekitar<br />

pukul 08:00 sampai dengan<br />

10:00 WIB. begitupun akan dilanjutkan<br />

2 hari selanjutnya.<br />

Terpisah, Kementerian Pendidikan<br />

dan Kebudayaan (Kemendikbud)<br />

telah menetapkan ujian<br />

sekolah berstandar nasional<br />

(USBN) mulai <strong>2018</strong> bagi peserta<br />

didik kelas 6. Hanya tiga<br />

mata pelajaran yang diujikan<br />

dalam USBN di tingkat SD ini:<br />

Bahasa Indonesia, Matematika,<br />

dan IPA.<br />

Dengan berganti format ujian<br />

menjadi USBN, pola pembuatan<br />

naskah ujian juga mengalami<br />

perubahan. Pada format US/M<br />

tahun 2017 lalu, sebanyak 25<br />

persen soal disiapkan oleh pusat<br />

JAKARTA - Era digital atau disrupsi Pengamat e – commerce Kementerian<br />

Komunikasi dan Informatika, Arif<br />

mengancam sejumlah profesi yang<br />

dahulu dibangga-banggakan banyak Kurniawan, mengakui era digital memang<br />

telah mengubah berbagai tatanan<br />

orang. Kini, sejumlah profesi tersebut<br />

diramalkan bakal hilang.<br />

sosial yang ada.<br />

Mahasiswa pun harus mampu menguasai<br />

literasi digital demi menyongsong menjadi korban dari era digital ini.<br />

Dunia industri perdagangan pun ikut<br />

masa depannya di dunia kerja.<br />

Namun, kenyataan ini bukan berarti<br />

Meski diramalkan banyak profesi yang suatu persoalan yang luar biasa.<br />

bakal tergerus atau hilang sebagai dampak<br />

disrupsi ekonomi, masih ada ha-<br />

digital, tetapi pekerjaan tetap tersedia<br />

“Banyak profesi yang hilang di era<br />

rapan bahwa banyak lapangan pekerjaan<br />

yang tersedia.<br />

baru,” ujar Arif Kurniawan saat men-<br />

banyak. Bahkan melahirkan pola bisnis<br />

USBN, Tiga Mata Pelajaran Diujikan<br />

jadi pembicara dalam acara Campus<br />

Talk bertema<br />

“Perdagangan Era Digital: Dimana<br />

dan Bagaimana Indonesia Berkiprah?”di<br />

kampus UMB, Jakarta, belum lama<br />

ini.<br />

Hilangnya profesi, menurut dia, merupakan<br />

realitas yang tidak bisa dihindari.<br />

Tetapi prinsip pekerjaan yang<br />

berdekatan dengan profesi dasar masih<br />

tetap terbuka. Jika ada perubahan<br />

pada pola bisnisnya saja, bukan pada<br />

hal lainnya yang selama ini dikhawatirkan.<br />

Pada sisi lain, dia meminta<br />

perlu ada kesiapan lebih matang dari<br />

semua pihak dengan era digital. Karena<br />

persaingan di era digital semakin<br />

sengit, perubahan dapat terjadi sangat<br />

cepat. Hingga tanpa disadari siapapun<br />

bahwa sudah ada perubahan besar.<br />

Ratusan pemuda dan pelajar Bekasi<br />

memenuhi halaman Sekolah Tinggi<br />

Ilmu Ekonomi Mulia Pratama Bekasi<br />

untuk menyaksikan Parade Musik yang<br />

diselenggarakan oleh Unit Kegiatan<br />

Mahasiswa Kelompok Ilustrasi Seni<br />

Mulia Pratama (UKM-KISMP), belum<br />

lama ini.<br />

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul<br />

13:00 WIB tersebut dihadiri ratusan<br />

pelajar dari Kota maupun kabupaten<br />

Bekasi. Bukan tanpa alasan, mereka<br />

hadir berduyun-duyun untuk menyaksikan<br />

grup band idola mereka bernyanyi<br />

dipanggung besar yang berdiri di tengah<br />

lapangan STIE Mulia Pratama.<br />

Ketua UKM-KSMP Elang Nurdiansyah<br />

saat ditemui oleh Radar Bekasi<br />

mengaku, berdasarkan dari data tiket<br />

yang terjual, pengunjung parade Musik<br />

kali ini berkisar diangka 400 orang yang<br />

berasal dari Kota Bekasi dan sekitarnya.<br />

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan<br />

ruang kreatif kepada band yang<br />

ada dikota bekasi, membangun tingkat<br />

kreatifitas dengan mengadakan lomba<br />

festival vokal yang diikuti oleh 20 sekolah<br />

se Bekasi,”katanya.<br />

Sebelum Parade Musik berlangsung,<br />

ia dan pihaknya lebih dulu menyelenggarakan<br />

Festival Vokal yang diikuti oleh<br />

20 sekolah se Bekasi. Seluruh peserta<br />

tersebut menunjukkan kebolehannya<br />

di hadapan para juri yang berasal dari<br />

seniman Bekasi diantaranya Kelompok<br />

Penyanyi Jalanan.<br />

Menjelang malam, tiba lah dipuncak<br />

acara yang akan menampilkan grup<br />

band asli Bekasi diiringi semakin banyaknya<br />

penonton yang berdatangan.<br />

Elang mengaku mengundang grup band<br />

asli Bekasi untuk mendorong musisimusisi<br />

Bekasi lebih eksis.<br />

“Kesiapan tersebut diawali dari kemampuan<br />

mengakses informasi dan<br />

memahami informasi. Hindari mendapatkan<br />

informasi sesat atau palsu. Ini<br />

yang kerap menjadi persoalan pada<br />

era digital,” paparnya.<br />

Dia memastikan pemerintah telah<br />

menyiapkan berbagai infrastruktur<br />

untuk meningkatkan daya saing di era<br />

digital.<br />

Kesiapan infrastruktur tersebut akan<br />

menjadi tidak bermanfaat jika kemampuan<br />

SDM-nya tidak juga ditingkatkan.<br />

Pada level penyiapan SDM tersebut,<br />

dia menilai perguruan tinggi seperti<br />

UMB perlu mengambil peran optimal.<br />

Dimana seluruh mahasiswa harus<br />

mampu memiliki literasi digital memadai.<br />

Dengan demikian daya saing<br />

pun bisa dihadapi. (zar)<br />

CR37/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

FOTO BERSAMA: Para mahasiswa Teknik Informatika dari STMIK Nusa Mandiri Bekasi foto<br />

bersama usai kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Rumah Pelangi di Desa Sukamekar, Kecamatan<br />

Sukawangi, Kabupaten Bekasi, belum lama ini.<br />

Septi. Septi pun berharap, agar<br />

kedepannya rumah pelangi<br />

tetap berjalan dengan baik dan<br />

semakin berkembang dari<br />

waktu-kewaktu agar dapat menumbuhkan<br />

budaya gemar<br />

membaca dan belajar.<br />

dan 75 persen soal dibuat oleh<br />

guru serta dikoordinasikan oleh<br />

dinas pendidikan provinsi dan<br />

kantor wilayah kementerian<br />

agama.<br />

Sementara pada USBN tahun<br />

ini, sebesar 20 persen hingga 25<br />

persen soal disiapkan oleh pusat<br />

sedangkan 75 persen hingga 80<br />

persen disiapkan oleh guru yang<br />

tergabung dalam Kelompok<br />

Kerja Guru (KKG).<br />

“Kita ingin guru semakin memahami<br />

tentang standar isi,<br />

standar evaluasi, terutama kompetensi<br />

lulusan yang diharapkan.<br />

Bukan sekadar apa yang diajarkan<br />

guru, tapi apa yang harus<br />

dimiliki oleh siswa saat dinyatakan<br />

lulus,” kata Mendikbud Muhadjir<br />

Effendy.<br />

Kepala Balitbang Kemendikbud,<br />

“Harapan saya kedepannya<br />

rumah pelangi ini tetap berjalan<br />

dengan baik. Serta bisa menjadi<br />

sesuatu contoh rumah<br />

baca yang akan didirikan di<br />

daerah-daerah lain, apalagi<br />

wilayah terpencil dan tertinggal.<br />

CR38/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

UNJUK KEBOLEHAN: Salah satu grup band saat unjuk kebolehan dalam ajang<br />

Parade Musik di STIE Mulia Pratama, belum lama ini.<br />

Totok Suprayitno mengatakan<br />

soal untuk USBN SD juga akan<br />

menyertakan esai sebanyak 10<br />

persen dari total soal. Hal ini<br />

berbeda dengan US/M yang<br />

berlaku pada tahun sebelumnya,<br />

di mana semua soal berbentuk<br />

pilihan ganda.<br />

Selain USBN, ada pula ujian<br />

sekolah yang juga akan diikuti<br />

siswa pada jenjang SD. Totok<br />

menerangkan, ada lima mata<br />

pelajaran yang diujikan dalam<br />

ujian sekolah ini: Pendidikan<br />

Agama, PPKN, IPS, Seni Budaya,<br />

serta Penjaskes dan Olahraga.“Untuk<br />

ujian sekolah, 100<br />

persen soal disiapkan sekolah<br />

berdasarkan kisi-kisi nasional<br />

yang disiapkan oleh pusat,” jelas<br />

Totok di Kantor Kemendikbud.<br />

(cr38/jpnn)<br />

Sehingga kedepannya Indonesia<br />

ini memiliki generasi penerus<br />

yang berkualitas dan tidak<br />

mudah dibodohi oleh hal-hal<br />

yang merugikan masyarakat<br />

dan membodohi orang-orang,”<br />

tandasnya. (Cr37)<br />

Panitia parade Musik ke VI ini, mengeluarkan<br />

biaya sekitar Rp21 juta untuk<br />

mendukung musisi Bekasi lebih eksis<br />

dan mampu untuk bersaing dengan<br />

musisi nasional lainnya. Terbukti dengan<br />

banyaknya masa yang memadati are<br />

parade menunjukkan bahwa musisi<br />

Bekasi mempunyai daya Tarik yang<br />

tidak kalah hebat dengan musisi terkenal<br />

lainnya. Salah satu pengunjung<br />

parade Musik Davit Sastra mengaku,<br />

mengagumi salah satu grup band yang<br />

akan tampil pada malam itu yakni Sambel<br />

Goank, dirinya merasa tertarik<br />

dengan lagu-lagu betawi yang seringkali<br />

dibawakan dengan aransemen<br />

kekinian oleh grup Musik tersebut.<br />

“Saya menunggu penampilan Grup<br />

Band Sambel Goank, mereka memang<br />

Bekasi banget. Lagu-lagunya lucu dan<br />

membuat kita bergoyang karena aransemennya<br />

dibuat kekinian sesuai dengan<br />

selera anak muda meskipun itu lagu<br />

betawi lawas, “ ujarnya.<br />

Sepanjang parade memang tidak terlihat<br />

grup band yang berasal dari luar<br />

Bekasi, seluruh Band yang tampil merupakan<br />

grup band asal Bekasi diantaranya<br />

bergenre Reggae hingga Grunk<br />

seperti Sambel Goang, Smoke Guns dan<br />

Jendral Kancil. (cr38)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!