30.05.2018 Views

RADAR BEKASI EDISI 30 MEI 2018

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

6<br />

RABU, <strong>30</strong> <strong>MEI</strong> <strong>2018</strong><br />

PENDIDIKAN<br />

KOP KIRIAN<br />

Guru atau Baby Sitter?<br />

Oleh: Ari Widiastuti. S.Pd.<br />

Guru SMA Al Muslim, anggota KGPBR<br />

Guru adalah orang yang<br />

pekerjaannya (mata<br />

pencahariannya,<br />

profesinya) mengajar,<br />

pengertian menurut KBBI.<br />

Namun secara umum,<br />

guru tidak hanya mengajar<br />

saja, tetapi juga<br />

membimbing,<br />

mengarahkan, melatih,<br />

menilai, dan<br />

mengevaluasi peserta didik. Artinya, bahwa<br />

tanggung jawab guru kepada peserta didik lebih<br />

berat daripada orang tua di rumah. Terutama<br />

untuk sekolah-sekolah yang melaksanakan<br />

sistem pendidikan full day school. Mengapa<br />

demikian? Full day school merupakan sistem<br />

belajar satu hari penuh di sekolah. Siswa belajar<br />

dari pagi hingga sore hari.<br />

Intensitas pertemuan antara guru dengan<br />

anak lebih sering daripada dengan orang tua<br />

di rumah. Hal ini dapat dikatakan bahwa guru<br />

adalah orang tua kedua di sekolah setelah<br />

orang tua kandung. Di sekolah gurulah yang<br />

berperan sebagai orang tua pengganti.<br />

Namun, saat ini peranan guru di sekolah<br />

terutama sekolah-sekolah swasta yang<br />

melaksanakan sistem full day school sangat<br />

memprihatinkan. Dikatakan memprihatinkan<br />

bukan karena materi yang diterima, tetapi<br />

perlakuan yang kurang baik dari peserta didik<br />

itu sendiri. Teguran guru hanya dianggap<br />

angin lalu saja oleh mereka. Bahkan sampai<br />

ada peserta didik ketika dinasihati oleh guru,<br />

mereka menunjukkan wajah yang tidak<br />

senang (mencibir) dan ada juga yang<br />

membantah hingga membentak guru.<br />

Patutkah hal seperti itu dilakukan oleh peserta<br />

didik kepada guru? Sakit hatikah guru<br />

diperlakukan seperti itu? Jawabnya “TIDAK”<br />

karena guru menyadari hal ini merupakan<br />

bagian dari tanggung jawabnya. Di sini<br />

tanggung jawab guru sangat berat karena<br />

sebagian orang tua menganggap bahwa baik<br />

tidaknya karakter anak, pintar tidaknya anak,<br />

bisa tidaknya anak bergantung dari gurunya.<br />

Sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya benar<br />

karena seharusnya ada kerjasama yang baik<br />

antara orang tua dan guru dalam hal mendidik<br />

dan membimbing anak. Mungkin karena<br />

mereka merasa sudah membayar mahal biaya<br />

sekolah sehingga menyerahkan semua tanggung<br />

jawab anaknya kepada guru. Bahkan ada pula<br />

orang tua yang sering meminta tolong ke guru<br />

padahal hanya hal sepele saja. Ada yang minta<br />

anaknya diingatkan jika belum minum obat, ada<br />

yang minta anaknya diingatkan jika anaknya<br />

belum makan. Untuk ukuran anak TK-SD<br />

wajarlah, tetapi kalau sudah SMA/K seharusnya<br />

anak bisa mandiri apalagi untuk masalah seperti<br />

itu. Anak nilainya merah guru disalahkan. Anak<br />

di rumah sikapnya kurang baik guru juga yang<br />

disalahkan. Anak ada PR atau ulangan, guru/<br />

wali kelas yang ditanya. Anak belum pulang<br />

sampai rumah, guru/wali kelas juga yang<br />

ditanya. Seharusnya sebagai orang tua harus<br />

paham betul dengan keadaan atau kondisi anak.<br />

Orang tua yang memahami kondisi anaknya<br />

ketika diajak bekerja sama sangat baik<br />

responnya. Namun sebaliknya, orang tua yang<br />

tidak memahami kondisi anaknya ketika diajak<br />

bekerja sama malah kembali menyalahkan<br />

sekolah dalam hal ini adalah guru.<br />

Dalam hal ini tanggung jawab guru ibarat<br />

seperti Baby Sitter jika anak yang mereka<br />

titipkan menangis karena suatu hal Baby<br />

Sitter-nyalah yang disalahkan padahal belum<br />

tentu Baby Sitter yang salah karena orang tua<br />

beranggapan bahwa anaknya sudah dititipkan<br />

sama Baby Sitter sehingga tanggung jawab<br />

anak sepenuhnya adalah tanggung jawab<br />

Baby Sitter. (*)<br />

PENGUMUMAN LELANG<br />

Nomor : PL.06.03-Cm/234<br />

Satuan Kerja Balai Teknik Air Minum Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum<br />

dan Perumahan Rakyat melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi, akan<br />

melaksanakan lelang non eksekusi wajib BMN dalam kondisi apa adanya (as is) sebagai berikut :<br />

Objek Lelang<br />

1. 1 (satu) unit kendaraan roda empat Mitsubishi Maven DX, Tahun Pembuatan 2005, Warna Silver Metalik, No.<br />

Polisi B1606 YQ, No. Rangka MHMUD1W1V5J000095, No. Mesin 4G15TA90325, Surat Kepemilikan<br />

Lengkap.<br />

Harga Limit : Rp.34.800.000,- Jaminan Lelang Rp.17.400.000,-<br />

2. 1 (satu) unit kendaraan roda empat Mitsubishi Kuda Grandia/VB2W PL MT, Tahun Pembuatan 2004, Warna<br />

Orange Metalik Krem, No. Polisi B 1579 YQ, No. Rangka MHMVB2WPN4KOO4073, No. Mesin 4G634X5502,<br />

Surat Kepemilikan Lengkap.<br />

Harga Limit : Rp.42.000.000,- Jaminan Lelang Rp. 21.000.000,-<br />

Keterangan :<br />

Nominal jaminan yang disetorkan ke rekening VA harus sama dengan nominal yang disyaratkan,<br />

Jaminan harus sudah efektif diterima KPKNL selambat-lambatnya 1 (satu) hari kalender sebelum pelaksanaan<br />

lelang,<br />

Segala biaya yang timbul sebagai akibat mekanisme perbankan menjadi beban peserta lelang.<br />

Aanwijzing : Calon peserta lelang dapat melihat objek yang akan dilelang pada hari Kamis tanggal 31 Mei <strong>2018</strong><br />

jam 10.00 WIB s.d. 14.00 WIB bertempat di Balai Teknik Air Minum, Jl. Chairil Anwar I No. 1 Margahayu, Bekasi<br />

Timur, Jawa Barat.<br />

Cp. Eko Christyawan Hp. 085691278400<br />

Persyaratan Lelang : Syarat dan Ketentuan serta tata cara mengikuti lelang dapat dilihat pada alamat website<br />

https://www.lelangdjkn.kemenkeu.go.id<br />

Pelaksanaan Lelang :<br />

Cara Penawaran<br />

Waktu Penawaran<br />

Waktu Penetapan<br />

Pelunasan Harga Lelang<br />

Bea Lelang Pembeli<br />

Tempat Pelaksanaan Lelang<br />

: E-auction tanpa kehadiran peserta (Tertutup/closed bidding)<br />

: Selasa, 05 Juni <strong>2018</strong>, Pkl. 14.00 Waktu Server (WIB)<br />

: Selasa, 05 Juni <strong>2018</strong>, Pkl. 14.00 Waktu Server (WIB)<br />

: 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang<br />

: 2% dari harga lelang<br />

: Balai Teknik Air Minum, Jl. Chairil Anwar I No. 1, Margahayu<br />

Bekasi Timur, Jawa Barat<br />

Bekasi, <strong>30</strong> Mei <strong>2018</strong><br />

Tim Internal Penghapusan dan Penjualan/Pelelangan BMN<br />

TTD<br />

CR38/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

DAMPINGI SISWA: Sejumlah orang tua wali murid SMP Islam Terpadu (IT) Narogong, saat mendampingi<br />

anaknya melihat pengumuman hasil UN. Tahun ini, siswa di sekolah tersebut lulus 100 persen.<br />

Orang Tua Dampingi Siswa<br />

Siswa Mts Attaqwa<br />

03 Babelan, memiliki<br />

cara tersendiri untuk<br />

merayakan kelulusan<br />

mereka. Apa yang<br />

dilakukannya?<br />

Laporan:<br />

PojokBekasi<br />

Babelan<br />

Ratusan siswa Mts Attaqwa<br />

03 Babelan, secara spontan<br />

langsung mengunjungi masjid<br />

yang berada di halaman sekolah,<br />

ketika menerima pengumuman<br />

hasil ujian nasional (UN), senin<br />

kemarin.<br />

Setelah dinyatakan lulus 100<br />

persen, siswa langsung melakukan<br />

sujud syukur di dalam<br />

masjid. Aksi ini sebagai bentuk<br />

rasa syukur, karena perjuangan<br />

mereka selama 3 tahun di<br />

bangku sekolah membuahkan<br />

<strong>BEKASI</strong> TIMUR – Berbeda<br />

dengan tahun-tahun sebelumnya,<br />

tahun ini kelulusan siswa<br />

di tentukan oleh sekolah. Prestasi<br />

siswa selama menempuh<br />

pendidikan menjadi bahan pertimbangan<br />

sekolah untuk menentukan<br />

kelulusan siswa.<br />

Kemarin, sekolah tingkat SMP<br />

di Kotaa Bekasi mengumumkan<br />

hasil Ujian Nasional (UN) dan<br />

kelulusan siswa. Sejumlah sekolah<br />

mengundang orang tua walimurid<br />

untuk mendam pingi anak didiknya<br />

saat me nerima hasil UN.<br />

Seperti di SMPN 1 Kota Bekasi,<br />

sebanyak 360 siswa kelas XII<br />

tahun ini dinyatakan lulus 100<br />

persen. “Kami sengaja mengundang<br />

orang tua wali, karena<br />

sekaligus ada sosialisasi PPDB,”<br />

kata Wakil Kepala Sekolah<br />

Bidang Kurikulum SMPN 1<br />

Kota Bekasi Indri Hastuti.<br />

Pemandangan setupa juga<br />

terlihat di SMP Islam Terpadu<br />

(IT) Narogong. Orang tu awalimurid<br />

terlihat mendampingi<br />

siswa saat menerima raport.<br />

Kepala sekolah SMP Islam<br />

Terpadu (IT) Narogong A.<br />

Rakhman menyampaikan,<br />

bahwa hasil rapat dewan guru<br />

menyatakan 78 siswa kelas 12<br />

nya lulus serratus persen.<br />

Semua wali murid terlihat<br />

mendampingi prosesi pengumuman<br />

kelulusan, dalam prosesi<br />

pengumumannya juga di laku kan<br />

pengarahan mengenai Pe nerimaan<br />

Peserta Didik Baru (PPDB)<br />

untuk melanjutkan pen didikan<br />

pada tingkat Sekolah Menengah<br />

Atas atau Kejuruan (SMK).<br />

“Siswa datang kesekolah beserta<br />

walinya, kemudian kita<br />

berikan pengumuman kelulusan<br />

nya. Kita juga jelaskan PPDB<br />

unutk SLTA yang ada di JABAR<br />

dengan berbagai jalur,“ ujar<br />

nya kepada radar Bekasi.<br />

Menurut A Rakhman, kehadiran<br />

orang tua wali dalam prosesi<br />

pengumuman ini merupakan<br />

hasil memuaskan.<br />

Tidak cukup sampai disana,<br />

mereka juga langsung melakukan<br />

aksi berbagi takjil kepada<br />

pengguna Jalan Raya Babelan<br />

Kota. Mereka mengaku, aksi<br />

berbagi takjil sebagai ungkapan<br />

kegembiraan atas kelulusan.<br />

Mereka memilih bersedekah,<br />

memberi 1.<strong>30</strong>0 bungkus takjil<br />

kepada masyarakat.<br />

“Ini sebagai ucapan terima<br />

kasih setelah dinyatakan lulus<br />

sekolah. Saya senang bisa<br />

bersedekah dan kita harap<br />

aksi positif ink biss ditiru<br />

pelajar lain,” kata seorang<br />

pelajar Putri Rasilia.<br />

Pelajar lain, Ariyanta Bintang,<br />

juga mengaku bahagia setelah<br />

lulus. Ia juga bahagia dapat<br />

berbagi. Sementara itu Kepala<br />

Mts Attaqwa 03 Babelan Irfan<br />

Sidik, berkata, tahun ini ada<br />

228 siswa-siswi yang mengikuti<br />

Ujian Nasional dan lulus.<br />

PENGUMUMAN LELANG ULANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN<br />

PENGUMUMAN LELANG ULANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN<br />

Menunjuk Pengumuman Kedua Lelang Eksekusi Hak Tanggungan pada surat kabar harian Radar Bekasi<br />

tanggal 06 April <strong>2018</strong> dan tanggal 12 April <strong>2018</strong>. Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No.<br />

4 Tahun 1996, Koperasi Lima Garuda berkedudukan di Ruko Mutiara Nomor C.12, Jalan Ahmad Yani,<br />

Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi dengan perantaraan Kantor Pelayanan<br />

Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi akan melakukan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan terhadap<br />

debitur :<br />

1. Abrinaldi Asri, SE, AK<br />

Sebidang tanah berikut bangunan di atasnya sesuai SHM No. 505/Bintara Jaya seluas 205 m2 atas nama<br />

1. Abrinaldi, Sarjana Ekonomi, AK 2. Nyonya Diana Elvianty terletak di Komp Bintara II C/11 RT 008 RW<br />

005, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.<br />

Harga Limit Rp. 519.000.000,- dan Uang Jaminan Rp. 103.800.000,-<br />

2. Ray Anthony<br />

Sebidang tanah berikut bangunan sesuai SHM No. 4565/Jatibening seluas 129 m2 atas nama 1. Agustien<br />

Julia 2. Cicilia Midred M., terletak di Jatibening Estate A.5 No. 10 RT. 002 RW. 013, Kel. Jatibening, Kec.<br />

Pondok Gede, Kota Bekasi.<br />

Harga Limit Rp. 606.000.000,- dan Uang Jaminan Rp. 121.200.000,-<br />

Lelang akan dilaksanakan pada :<br />

Hari/Tanggal : RABU, 06 Juni <strong>2018</strong><br />

Waktu<br />

: Batas Akhir Penawaran Pukul 14.00 Waktu Server sesuai WIB<br />

Penetapan Pemenang : Setelah Batas Akhir Penawaran<br />

Tempat<br />

: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi<br />

Jalan Sersan Aswan No 8 D Bekasi<br />

Syarat dan Ketentuan Lelang<br />

1. Cara Penawaran.<br />

Lelang dilaksanakan dengan penawaran secara tertulis tanpa kehadiran peserta lelang melalui<br />

Aplikasi Lelang Internet yang di akses pada alamat domain<br />

https://www.lelangdjkn.kemenkeu.go.id/.Tata cara mengikuti lelang email dapat dilihat pada menu<br />

“Tata Cara dan Prosedur” dan “Panduan Penggunaan” pada domain tersebut.<br />

2. Uang Jaminan Lelang disetorkan ke nomor Virtual Account (VA) PT BNI (Persero) Cabang Bekasi,<br />

masing-masing peserta lelang yang dapat di lihat pada menu status lelang setelah berhasil melakukan<br />

pendaftaran dan data identitas dinyatakan sesuai dokumen yang diberikan.<br />

3. Penawaran lelang Closed Bidding dimulai dari nilai limit. Penawaran lelang dapat diajukan berkali-kali<br />

sampai batas akhir waktu penawaran.<br />

4. Pemenang lelang harus melunasi harga pembelian dan bea lelang ditujukan ke nomor VA Pemenang<br />

Lelang paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak pelaksanaan lelang. Apabila wanprestasi atau tidak<br />

melunasi kewajiban pembayaran sesuai ketentuan di atas, uang jaminan akan disetorkan ke kas<br />

negara.<br />

5. Obyek Lelang di atas, dijual lelang dalam kondisi apa adanya “as is”, dengan segala kekurangan dan<br />

konsekuensi biaya-biaya, tunggakan-tunggakan yang ada pada aset di atas, berikut permasalahan<br />

yang akan timbul dikemudian hari. Peserta dianggap telah mengetahui/memahami kondisi obyek<br />

lelang dan bertanggung jawab atas obyek lelang yang dibeli.<br />

6. Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan<br />

pembatalan/penundaan lelang terhadap obyek lelang diatas, dan pihak-pihak yang<br />

berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/keberatan dalam bentuk apapun<br />

kepada pihak Penjual, Pejabat Lelang, dan/atau KPKNL.<br />

7. Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan kepada Koperasi Lima Garuda di telepon 081394192635 (cp<br />

Asril Pardosi) atau telp. 021 292 86245.<br />

Bekasi, <strong>30</strong> Mei <strong>2018</strong><br />

Koperasi Lima Garuda<br />

kebijakan sekolah yang setiap<br />

tahun selalu dijalankan pada<br />

saat prosesi kelulusan.<br />

Sementara itu, Di SMPN 11<br />

Kota Bekasi pengumuman<br />

dilakukan oleh wali kelas<br />

masing-masing.Kepala sekolah<br />

SMPN 11 Kota Bekasi, Jamjuri<br />

mengungkapkan bahwa hal<br />

ini sudah menjadi tradisi di<br />

lingkungan sekolahnya.<br />

Metode pengumuman kelulusan<br />

di SMPN 11 ini terbilang<br />

berbeda dengan yang lain. Siswa<br />

dikumpulkan disalah satu rumah<br />

siswa setiap kelas untuk memberikan<br />

pengumuman kelulusan.<br />

Dirinya menilai bahwa jika menggunakan<br />

pos atau kurir tidak<br />

efektif karena akan memakan<br />

biaya maka dipiihlah cara yang<br />

efisien yakni mengumpulkan<br />

siswa di salah satu rumah siswa<br />

selain itu juga ia menilai bisa<br />

menekan kemungkinan untuk<br />

terjadi hal-hal yang tidak<br />

diinginkan. (cr38)<br />

PPDB<br />

Dibagi<br />

Lima<br />

Kategori<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Dinas<br />

Pendidikan Kota Bekasi segera<br />

melakukan sosialisasi juklak<br />

dan juknis PPDB SDN dan SMPN<br />

Kota Bekasi. Sekretaris Dinas<br />

Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah<br />

mengatakan, Sebanyak<br />

14.934 siswa akan menempati<br />

47 sekolah SMP Negeri di Kota<br />

Bekasi dari lulusan tahun ini<br />

sebanyak 42.000 lebih.<br />

“Artinya, sekolah negeri hanya<br />

menampung 33 persen lulusan<br />

SD, sementara 67 persen siswa<br />

akan bersekolah di sekolah<br />

swasta,” terangnya.<br />

Pada PPDB tahun 2017, rombongan<br />

belajar (rombel) SMP Negeri<br />

diisi oleh 40 siswa, sementara<br />

tahun ini hanya 38 siswa. Artinya,<br />

lebih banyak siswa yang akan<br />

bersekolah di sekolah swasta<br />

dibanding sekolah negeri.<br />

Dirinya menuturkan, jalur<br />

PPDB tahun <strong>2018</strong> dibagi dalam<br />

5 kategori, yaitu jalur umum, jalur<br />

zonasi, jalur afirmasi, jalur<br />

Penghargaan Maslahat Guru<br />

(PMG) dan jalur prestasi.<br />

Terkait dengan persentasi dari<br />

5 jalur tersebut, 5 persen ditempati<br />

jalur PMG, sementara jalur<br />

afirmasi atau siswa miskin<br />

sebanyak 25 persen, jalur umum<br />

29 persen , zonasi 40 persen dan<br />

jalur prestasi 1persen. “Namun<br />

ketentuan ini belum ditetapkan<br />

secara resmi. Saat ini kami mengharapkan<br />

masu kan-masukan<br />

dari masyarakat,” ujarnya.<br />

Sementara itu, Kepala Dinas<br />

Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzi<br />

mengungkap kan Ren cananya,<br />

Dinas Pendidikan Kota Bekasi<br />

akan menggandeng seluruh<br />

elemen masyarakat untuk<br />

menyikapi kebijakan tersebut,<br />

mengingat PPDB merupakan<br />

hajat masyarakat Kota Bekasi.<br />

Bahkan lanjut dia ketentuan<br />

ini sudah didiskusikan dengan<br />

Komisi IV DPRD Kota Bekasi<br />

sehingga pekan depan pihaknya<br />

akan mulai menetapkan dan<br />

mensosialisasikan juklak dan<br />

juknis PPDB. “Tahun ini bagi<br />

siswa miskin kota tambah menjadi<br />

25 persen dari tahun sebelumnya<br />

yang hanya 20 persen.<br />

Yang menetapkan ketentuan<br />

miskin nantinya adalah Dinas<br />

Sosial dengan dibuktikan oleh<br />

kepemilikan Kartu KIS, KIP,<br />

dan Surat Keterangan dari<br />

Dinas Sosial terkait dengan<br />

kondisi perekonomian keluarga<br />

itu sendiri,” tutupnya. (dyt/<br />

pojokbekasi)<br />

Cara Siswa Mts Attaqwa 03 Babelan Rayakan Kelulusan<br />

Diawali Sujud Syukur hingga Berbagi Takjil<br />

ISTIMEWA/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

SUJUD SYUKUR: Siswa Mts Attaqwa 03 Babelan, saat melakukan aksi<br />

sujud syukur setelah menerima pengumuman hasil UN. Di sekolah<br />

tersebut, siswa lulus 100 persen.<br />

“Tadi sujud syukur dan bagibagi<br />

takjil yang dilakukan anakanak<br />

kita sebagai rasa syukur.<br />

Langkah ini juga untuk meminimalisasi<br />

aksi negatif di kalangan<br />

pelajar,” jelasnya.<br />

Aksi negatif yang ia maksud<br />

adalah konvoi pelajar merayakan<br />

kelulusan yang dapat<br />

dibilang berbahaya, sementara<br />

berbagi takjil lebih positif dan<br />

dapat membangun mental<br />

yang baik bagi pelajar. (see/<br />

pojokbekasi)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!