27.09.2018 Views

Sriwijaya Okt'18 low

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

90<br />

TRAVELLER STORY<br />

SIANG ITU, setibanya di Sinabang, saya memutuskan untuk istirahat<br />

demi rencana untuk menjelajah Sinabang dan sekitarnya esok hari.<br />

Saya merasa sangat beruntung dibandingkan teman-teman lainnya<br />

yang saat itu datang kesana. Pasalnya, dari ramalan cuaca saat itu kawasan<br />

pulau Sinabang sedang kurang kondusif. Namun, perjalanan saya ke sana bisa<br />

dibilang lancar dan cuaca pun bersahabat.<br />

Saya mencoba menikmati suasana di sekitar penginapan graha D’fit, tempat saya<br />

bermalam. Penginapan itu berada di pusat kota, namun serasa sepi dan damai.<br />

Saya mencoba menerjemahkan suara alam yang saya dengar dan saya tangkap.<br />

Bagi wisatawan yang bosan dengan hiruk pikuk perkotaan Sinabang bisa menjadi<br />

sebuah alternatif untuk menyepi dan menikmati alam. Seperti tempat relaksasi bagi<br />

sebagian orang-orang pekerja kantoran dan wisatawan asing.<br />

B<br />

D<br />

Jarangnya kendaraan yang lalu lalang<br />

membuat udara di sana bersih. Cocok<br />

untuk menggantikan udara kotor yang<br />

selama ini saya hirup di Ibu kota. Sore<br />

itu saya sempatkan untuk menikmati<br />

sunset terbaik di pulau ini, tak jauh<br />

dari tempat saya bermalam. Saya<br />

cukup keluar kamar dan menuju teras<br />

belakang penginapan untuk menikmati<br />

matahari tenggelam.<br />

C<br />

Pulau kecil ini masih masuk dalam<br />

kawasan Aceh Besar. Namun,<br />

pulau ini bak tempat pengasingan<br />

yang terisolasi, lantaran susahnya<br />

transportasi dan hambatan cuaca<br />

buruk yang tak menentu. Inilah yang<br />

membuat tiket untuk menuju ke sana<br />

menjadi sedikit mahal.<br />

EDISI 92 | OKTOBER 20<strong>18</strong> |

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!