You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
politik KAMIS, 3 <strong>JANUARI</strong> <strong>2019</strong> 5<br />
cawagub<br />
PKS Kembali Ajukan Satu<br />
Nama Pendamping Anies<br />
JAKARTA - PKS menambah nama Ketua<br />
Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman<br />
Suhaimi sebagai calon wagub pengganti<br />
Sandiaga Uno. Gubernur DKI Jakarta, Anies<br />
Baswedan tidak mau menanggapi terlalu jauh<br />
pengajuan nama Suhaimi.<br />
Anies hanya berharap, nama-nama tersebut<br />
segera diproses oleh PKS dan Gerindra selaku<br />
partai pengusung.<br />
“Biar diproses oleh partai, karena dua partai<br />
itulah yang mengusung,” kata Anies di Sunter<br />
Jaya, Jakarta, Rabu, (2/1).<br />
Anies menegaskan, keinginannya agar kedua<br />
partai segera menyepakati nama yang<br />
diajukan ke DPRD DKI. Sehingga segera ada<br />
nama Wagub DKI yang didapatkan.<br />
“Kalau sekarang sudah ada tiga nama, segera<br />
ada dua nama. Kalau sudah dua nama bisa<br />
diproses ke dewan,” ujar Anies.<br />
Sebelumnya, Ketua DPW PKS DKI, Syakir<br />
Purnomo mengungkapkan, pihaknya<br />
mengajukan satu nama lagi, yaitu Ketua Fraksi<br />
PKS DPRD DKI, Abdurrahman Suhaimi. Padahal<br />
sebelumnya, PKS sudah mengajukan dua nama,<br />
yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.<br />
“Nama kader PKS yang diajukan sebagai<br />
cawagub, Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu,<br />
Abdurrahman Suhaimi. Setelah fit and proper<br />
test, dari tiga nama tersebut di atas, yang nanti<br />
akan dimajukan ke DPRD DKI Jakarta hanya<br />
dua nama,” terang Syakir.<br />
Syakir mengungkapkan, nama-nama cawagub<br />
dan tim penyeleksi Wagub DKI dari PKS akan<br />
segera dikirimkan. Sehingga proses pengajuan<br />
nama Wagub DKI segera bisa ditindaklanjuti.<br />
“Insyaallah, surat yang berisi nama kader<br />
cawagub dan tim fit and proper test akan<br />
dikirimkan ke kantor DPD Gerindra,” tutur<br />
Syakir. (jpnn)<br />
persiapan<br />
SBY Bakal Mentoring Tim<br />
Debat Prabowo-Sandi<br />
JAKARTA - Pasangan calon nomor urut 02,<br />
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melakukan<br />
berbagai persiapan untuk menghadapi debat<br />
perdana pada 17 Januari <strong>2019</strong> mendatang.<br />
Bahkan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)<br />
akan memberikan mentoring kepada seluruh<br />
tim debat pasangan calon yang disingkat PAS<br />
itu pada (4/1) mendatang.<br />
Sudirman Said selaku Direktur Materi Debat<br />
dan Kampanye Prabowo-Sandi menyebut, SBY<br />
telah mengirimkan undangan resmi kepada<br />
timnya untuk hadir mendengarkan mentoring<br />
darinya. Ketua Umum Partai Demokrat itu akan<br />
memberikan masukan penting kepada tim yang<br />
dipimpinnya tersebut.<br />
“Pak SBY tanggal 4 Januari mengundang tim<br />
debat untuk memberikan masukan-masukan.<br />
Karena, biar bagimanapun, beliau sangat<br />
berpengalaman berkompetisi dua kali<br />
memimpin negara,” kata Sudirman di Kantor<br />
KPU, Jakarta, Rabu (2/1).<br />
Selain SBY, Sudirman menyebut, timnya<br />
juga bakal mendapatkan mentoring dari<br />
kalangan profesor maupun akademisi.<br />
Namun, dirinya enggan membeberkan lebih<br />
lanjut nama-nama tersebut.<br />
“Sejumlah ahli, sejumlah profesor, sejumlah<br />
akademisi yang mungkin tidak bisa terbuka,<br />
tapi mereka memberikan banyak masukan<br />
yang baik kepada calon kami,” tuturnya.<br />
Di sisi lain, lanjut dia, mereka pun telah siap<br />
mengantisipasi berbagai ‘serangan’ dari kubu<br />
rivalnya terkait isu hak asasi manusia (HAM).<br />
Pasalnya, isu HAM merupakan isu yang kerap<br />
diulang kembali.<br />
“Buat kami Insya Allah tidak ada hal yang<br />
sensitif. Karena semua masalah penting dan<br />
mengenai HAM itu kan sesuatu yang sudah<br />
diulang-ulang. Pak Prabowo tiga kali maju,<br />
terdahulu sudah pernah dimunculkan, jadi<br />
kami akan serahkan semuanya pada penegak<br />
hukum,” pungkasnya. (ce1/aim/jpc)<br />
sanksi<br />
Bawaslu: Laporan Fiktif Sumbangan<br />
Dana Kampanye Bisa Dipidana<br />
JAKARTA - Anggota Badan Pengawas<br />
Pemilu (Bawaslu), Mochammad Afifuddin,<br />
mengingatkan kepada seluruh peserta pemilu,<br />
baik partai politik maupun pasangan capres<br />
cawapres untuk melaporkan hasil penerimaan<br />
sumbangan dana kampanye sesuai dengan<br />
fakta. Besaran dana sumbangan yang diterima<br />
tidak boleh melebihi ketentuan dari UU.<br />
“Yang perlu diperhatikan, soal satu tentu<br />
besaran sumbangan yang tidak boleh<br />
melampaui batasan perseorangan 2,5 (miliar).<br />
Kemudian perusahaan atau badan usaha non<br />
pemerintah Rp25 miliar,” kata Afif di Kantor<br />
Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (2/1).<br />
Afif menjelaskan, besaran sumbangan dana<br />
kampanye, baik untuk partai politik maupun<br />
pasangan calon presiden dan wakil presiden<br />
tidak boleh melampaui Rp 2,5 miliar untuk<br />
perseorangan, dan maksimal Rp 25 miliar bagi<br />
kalangan kelompok, perusahaan, atau badan<br />
usaha non-pemerintah.<br />
Besaran pembatasan sumbangan dana<br />
kampanye untuk calon anggota DPR dan<br />
DPRD kabupaten/kota diatur dalam Undang-<br />
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu<br />
Pasal 331 ayat (1) dan (2). Sementara aturan<br />
soal besaran dana kampanye untuk pasangan<br />
calon presiden dan wakil presiden diatur<br />
dalam Pasal 327 ayat (1) dan (2) Undang-<br />
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu.<br />
Afif menuturkan, pihaknya akan mengecek<br />
jumlah sumbangan apakah sesuai dengan<br />
nominal yang diserahkan kepada KPU.<br />
Diharapkan partai dan timses caprescawapres<br />
melaporkan sumbangan sesuai<br />
dengan jumlah yang diterima. (bis/jpc)<br />
(Koko/JawaPos.com)<br />
ILUSTRASI: Prabowo Subianto-Sandiga Uno.<br />
PKS Yakin Prabowo-Sandi Menang di Jabar<br />
<strong>BEKASI</strong> TIMUR - Tanda -<br />
tanda perpecahan di koalisi<br />
partai politik (parpol) pen dukung<br />
calon Presiden Prabo wo Subianto-Sandiaga<br />
Uno mu lai terlihat.<br />
Salah satu buktinya adalah, partai<br />
koalisi Prabowo - Sandi di Kota<br />
Bekasi lebih terfokus pada<br />
kampanye legislatif.<br />
Pengamat politik Kota Bekasi,<br />
Adi Susila menilai, sikap sejumlah<br />
calon anggota legislatif<br />
(caleg) parpol koalisi di Kota<br />
Bekasi tidak mendukung secara<br />
penuh pasangan Prabowo-<br />
Sandi. Ini merupakan indikasi<br />
nyata bahwa kubu partai<br />
pengusung Prabowo – Sandi<br />
tidak solid.<br />
“Saya kira partai koalisi Prabowo<br />
- Sandi lebih fokus di<br />
pi leg. Terlihat jelas, tidak<br />
ada nya konsolidasi tim dan<br />
Alat Peraga Kampanye (APK)<br />
yang terpasa ngan tidak ada<br />
gambar foto pas lon presiden.<br />
Saya me lihat hanya Gerindra<br />
dan PAN saja, itupun tidak<br />
mak simal, hanya beberapa<br />
APK. Itu jelas mem perlihatkan<br />
kubu oposisi (Prabo wo-Sandi)<br />
tidak solid dalam pencapresan,”<br />
beber Adi.<br />
Menurut Adi, rentannya soli<br />
ditas partai pendukung Prabo<br />
wo-Sandi, akan meng untungkan<br />
kubu petahana Joko<br />
Widodo - Ma’ruf Amin. Keengganan<br />
caleg dari parpol koalisi<br />
berkampanye untuk Prabowo-<br />
Sandi jelas merugikan pasangan<br />
tersebut. “Jika ada Caleg enggan<br />
mengkam panyekan pasangan<br />
capres-nya, tentu sebuah<br />
blunder,” katanya.<br />
Boleh jadi, lanjut Adi, keengganan<br />
partai koalisi mengkampanyekan<br />
Prabowo - Sandi,<br />
juga karena secara politik,<br />
mereka tak punya capres dari<br />
internal. Apalagi, pasangan<br />
capres dan cawapres ini keduanya<br />
dari Partai Gerindra.<br />
Selain itu, keengganan caleg<br />
berkampanye untuk pasangan<br />
Prabowo-Sandi, adalah efek<br />
dari sistem Pemilu <strong>2019</strong>. Sistem<br />
ini mengagendakan pemilihan<br />
presiden, DPRD, DPR, DPD,<br />
secara serentak. Kondisi ini<br />
Polisi dan Bawaslu Antisipasi<br />
Pelanggaran Pemilu<br />
<strong>BEKASI</strong> TIMUR – Menjelang<br />
pelaksanaan Pemilihan Presiden<br />
(Pilpres) dan Pemilihan<br />
Legislatif (Pileg) <strong>2019</strong>, Kapolres<br />
Metro Bekasi Kota, Kombes<br />
Pol Indarto, memprediksi tindak<br />
pidana pemilu dan penyebaran<br />
berita bohong (hoax)<br />
akan meningkat.<br />
“Prediksi penyebaran berita<br />
bohong hingga pidana pemilu<br />
bakal meningkat di Kota Bekasi<br />
<strong>2019</strong> ini,” ujar Indarto.<br />
Untuk itu, kata dia, kasus<br />
berita bohong dan pidana<br />
pemilu bakal menjadi perhatian<br />
lebih dari pihaknya.<br />
“Penyebaran hoax dan pidana<br />
pemilu bisa berdampak terhadap<br />
gangguan Keamanan dan<br />
Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).<br />
Maka dari itu, hal tersebut<br />
menjadi perhatian kami<br />
di <strong>2019</strong> ini,” terang Indarto.<br />
Dalam mengantisipasi itu, lanjut<br />
Indarto, pihaknya akan melakukan<br />
sosialisasi bersama Komisi<br />
Pemilihan Umum (KPU) dan<br />
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)<br />
Kota Bekasi dalam berikan<br />
pemahaman ke masyarakat agar<br />
menjadikan pemilu tahun <strong>2019</strong>,<br />
aman, tertib, jujur dan sejuk.<br />
“Semua sendi-sendi hingga<br />
tingkat bawah, seperti RT/ RW<br />
kami minta untuk menjaga persatuan.<br />
Itu juga jadi resolusi kami<br />
(Polrest Metro Bekasi Kota) di<br />
<strong>2019</strong>, termasuk me ningkatkan<br />
peran “Polisi Ma sya rakat atau<br />
Polisi RW” yang sudah kami<br />
bentuk untuk ting kat kan lagi<br />
perannya dalam menjaga Kamtibmas,”<br />
bebernya.<br />
Sementara, Ketua Bawaslu<br />
Kota Bekasi, Tommy Siswanto<br />
mem prediksi, potensi pelanggaran<br />
kam panye memasuki<br />
tahun poli tik pada <strong>2019</strong> ini<br />
akan meningkat.<br />
Sebab, para calon anggota<br />
legislatif (caleg) akan meningkatkan<br />
intensitas kampanye<br />
mereka menjelang Pemilu<br />
pada 17 April <strong>2019</strong>.<br />
“Untuk kampanye terbuka<br />
akan dmulai 23 Maret, tentunya<br />
di sini potensi pelanggaran akan<br />
lebih banyak. Itu rencana pengawasan<br />
yang akan kami lakukan<br />
awal tahun ini,” ujar Tommy.<br />
Adapun pengawasan kampanye<br />
yang dilakukan, adalah<br />
dengan mengawasi konten<br />
kam panye para caleg saat bertemu<br />
dengan calon pemilih.<br />
Seperti mengawasi adanya<br />
kampanye yang berisi politisasi<br />
Suku, Agama, Ras dan Antargolongan<br />
(SARA) atau hal-hal<br />
yang melanggar lainnya dalam<br />
orasi oleh para calon.<br />
“Teman-teman caleg sudah<br />
mematuhi peraturan dengan<br />
pemberitahuan kampanye<br />
kepada polisi, tetapi konten<br />
kampanye ini yang perlu kami<br />
awasi,” tandas Tommy. (sar)<br />
membuat partai politik berpegang<br />
pada agenda masing-masing.<br />
“Ini salah satu persoalan dalam<br />
pemilu serentak,” ulas Adi.<br />
Namuin ia menganggap itu<br />
merupakan dinamika politik<br />
elektoral. Adi menilai wajar<br />
jika parpol koalisi mementingkan<br />
pemilihan legislatif<br />
ketimbang mengkampanyekan<br />
Prabowo-Sandi.<br />
“Buat parpol, apalagi bagi<br />
mereka yang tidak memiliki<br />
capres dan cawapres, marwah<br />
parpol dan kemenangan itu<br />
ada di pileg. Karena bagaimanapun,<br />
hidup dan mati caleg<br />
mereka ditentukan lolos ke<br />
legislatif atau tidak,” ujar Adi.<br />
Ketua DPD PKS Kota Bekasi,<br />
Heri Koeswara membantah<br />
kabar tersebut. Dirinya membeberkan,<br />
jika partai koalisi<br />
Prabowo - Sandi di Kota Bekasi<br />
solid.<br />
“Kami tetap solid, dan sering<br />
melakukan pertemuan. Para<br />
caleg juga kami intruksikan turut<br />
mensosialisasikan Pak Prabowo<br />
- Sandi,” terang pria yang akrab<br />
disapa Herkos ini.<br />
Dia meyakini, Prabowo - Sandi<br />
akan memenangkan per tarungan<br />
Pilpres <strong>2019</strong> mendatang.<br />
“Kami terus berge rak, dan<br />
meyakini di Jawa Barat (Jabar),<br />
khususnya di Kota Bekasi,<br />
Prabowo - Sandi akan meriah<br />
suara terbanyak dan menang,”<br />
ucapnya optimis.<br />
Hal senada disampaikan<br />
Wakil Ketua DPC Demokrat<br />
Kota Bekasi, Sodikin. “Semua<br />
partai pendukung masih solid.<br />
Kami masih komit untuk<br />
memenangkan Prabowo -<br />
Sandi. Mungkin di daerah lain<br />
ada kabar perpecahan, tapi<br />
untuk Kota Bekasi kami solid,”<br />
tegasnya. (sar)<br />
KPU Imbau<br />
Peserta Pemilu<br />
Segera Pasang APK<br />
<strong>BEKASI</strong> TIMUR - Komisi<br />
Pemilihan Umum (KPU) Kota<br />
Bekasi menyebutkan, masih<br />
banyak peserta Pemilu <strong>2019</strong>,<br />
baik partai politik, calon<br />
anggota legislative (caleg)<br />
maupun pasangan calon<br />
presiden-wakil presiden yang<br />
belum memasang Alat Peraga<br />
Kampanye (APK) yang sudah<br />
diberikan.<br />
Komisioner KPU Kota Bekasi,<br />
Ali Syaifa mengatakan,<br />
pihaknya telah menyerahkan<br />
sejumlah APK kepada seluruh peserta Pemilu <strong>2019</strong><br />
pada Desember 2018 lalu.<br />
Namun, dia menyayangkan masih banyak peserta<br />
Pemilu <strong>2019</strong> belum memasang APK yang pencetakannya<br />
dibiayai oleh negara tersebut.<br />
“Ada APK yang difasilitasi KPU untuk pencetakannya,<br />
namun desain tetap dari peserta Pemilu. Tapi hingga<br />
hari ini banyak yang belum memasang. Tentu kami<br />
sangat menyesalkan itu,” ujarnya.<br />
Ali mengakui, terkait APK yang difasilitasi KPU<br />
hanya biaya pencetakan, sedangkan untuk pemasangan<br />
dilakukan oleh masing – masing caleg maupun capres<br />
– cawapres melalui timnya. Pemasangan APK, kata<br />
Ali, diserahkan kepada masing-masing peserta<br />
Pemilu.<br />
“Kami sudah minta kalau APK yang sudah dipasang<br />
agar dilaporkan titiknya ke KPU. Begitu juga dengan<br />
APK yang tidak difasilitasi, tetap harus lapor. Hanya<br />
saja, hingga saat ini belum ada yang melaporkan,”<br />
bebernya.<br />
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh<br />
peserta pemilu untuk memasang APK tersebut sehingga<br />
anggaran yang dikeluarkan KPU tidak sia-sia.<br />
Ia menjelaskan, setiap partai politik dan tim kampanye<br />
capres dan cawapres akan difasilitasi APK masingmasing<br />
10 baliho berukuran maksimal 4x7 meter<br />
dan 16 spanduk berukuran 1,5x7 meter.<br />
“Ada 16 parpol peserta pemilu dan dua pasangan<br />
capres-cawapres. Berarti total ada 170 baliho dan<br />
272 spanduk,” tukasnya. (sar)