29.01.2019 Views

kelas11_smk-teknik-gambar-bangunan_suparno

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pada penyusunan bata ini ada 3 istilah bentuk pemasangan adukan<br />

(spesi) yaitu:<br />

a. Arah vertical disebut siar tegak (prepend).<br />

b. Arah memanjang disebut siar bujur atau siar datar (bed joint).<br />

c. Arah yang dipasang ke lebar bata disebut siar lintang.<br />

Peraturan hubungan dinding batu bata.<br />

Dalam menyusun bata merah hingga menjadi dinding dengan<br />

sendirinya dalam pelaksanaannya tidak boleh sembarangan. Untuk<br />

mendapatkan dinding yang kuat, hubungan bata merah harus<br />

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:<br />

Hubungan harus dibuat sesederhana mungkin yaitu lapisanlapisannya<br />

terdiri dari 2 (dua) macam lapisan saja yaitu<br />

lapisan melintang dan membujur (lapisan kop dan strek).<br />

Jangan menggunakan ukuran bata yang besarnya kurang dari<br />

½ bata, sedapat mungkin menggunakan bata yang utuh<br />

seluruh tembok.<br />

Siar tegak tidak boleh dibuat terus menerus sehingga<br />

merupakan satu garis lurus.<br />

<br />

<br />

Semua siar harus terisi penuh seluruhnya setebal tembok.<br />

Pada sudut-sudut, pertemuan-pertemuan dan persilangan<br />

tembok lapisan-lapisannya saling ganti-berganti, diteruskan<br />

dan dihentikan. Lapisan yang diteruskan harus lapisan strek<br />

dan yang dihentikan lapisan kop.<br />

Semua lapisan strek dihentikan/diakhiri dengan bata ¾ yang<br />

banyaknya tergantung dengan tebalnya yaitu diukur dengan<br />

kop.<br />

Misalnya: tembok 1 bata 2 kop<br />

tembok 1 ½ bata 3 kop<br />

tembok 2 bata<br />

4 kop<br />

Disekeliling sudut yang ada disebelah luar harus dapat dilihat<br />

adanya lain-lain jenis lapisan.<br />

Selain ketentuan untuk ikatan ½ bata ada jenis ikatan lainnya yang<br />

tebalnya lebih dari ½ bata, antara lain:<br />

Hubungan ¾ bata<br />

Hubungan tegak (1 bata atau lebih) terdiri dari 2 lapis<br />

Hubungan silang (1 bata atau lebih) terdiri dari 4 lapis<br />

Hubungan vlams (1 bata atau lebih), jarang digunakan<br />

Sumber: Ilmu Bangunan Gedung, DPMK, Jakarta<br />

144

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!