12.09.2019 Views

E - PAPER RADAR BEKASI EDISI 12 SEPTEMBER 2019

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KAMIS, <strong>12</strong> <strong>SEPTEMBER</strong> <strong>2019</strong> / <strong>12</strong> MUHARAM 1441 H<br />

POLITIK<br />

POLITIK<br />

4 KAMIS, <strong>12</strong> <strong>SEPTEMBER</strong> <strong>2019</strong> JAKARTA – Polisi PPP,<br />

<strong>RADAR</strong> SUMEDANG<br />

5<br />

DISKUSI<br />

OTT KPK itu Hanya<br />

10 Persen<br />

JAKARTA - Kerja pemberantasan<br />

korupsi yang dilakukan oleh Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak<br />

melulu soal penindakan yakni operasi<br />

tangkap tangan (OTT), justru kerjakerja<br />

pencegahan antikorupsi lebih<br />

dominan ketimbang penindakan.<br />

Begitu kata Wakil Ketua KPK Laode M<br />

Syarif disela diskusi publik bertajuk<br />

“Pelemahan KPK 4.0” di Gedung<br />

Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta<br />

Selatan, Rabu (11/9).<br />

Laode menyesalkan pernyataan dari<br />

salah seorang kandidat calon pimpinan<br />

KPK (Capim KPK) yang sedang<br />

mengikuti uji kepatutan dan kelayakan<br />

bahwa kerja KPK seolah hanya melakukan<br />

OTT.<br />

“Saat fit and proper test salah seorang<br />

calon kandidat mengatakan oh pencegahan<br />

KPK itu cuma pergi pasangpasang<br />

poster, di sisi jalan. Pengen<br />

sekali saja ajari, ini kan tahu sebenarnya,<br />

hey you guys,” kata Laode.<br />

Laode menjelaskan, presentase<br />

penindakan yang dilakukan oleh KPK<br />

hanya sekitar 10 persen, untuk pencegahan<br />

justru hampir mencapai 90<br />

persen.<br />

“Kami melakukan pencegahan. Sekali<br />

lagi OTT, KPK itu cuma bisanya OTT.<br />

Tolong dong media juga tulis, dari<br />

semua kasus KPK kontribusi OTT itu<br />

paling 10 persen, 90 persennya kita<br />

kembangkan kasusnya,” kata Laode.<br />

Lebih lanjut, Laode mengakui bahwa<br />

pihaknya kurang massif dalam mempublikasi<br />

aspek pencegahan yang<br />

dilakukan oleh KPK.<br />

“Pekerjaan luar biasa sulit tetapi tidak<br />

sedahsyat OTT kan pembicaraannya.<br />

Padahal itu mungkin akan menyelamatkan<br />

banyak uang negara ke<br />

depannya,” tegas Laode.<br />

“Jadi, saya ingin mengatakan bahwa<br />

saya tidak bisa mengalahkan publik,<br />

mungkin salahnya kita informasi ini<br />

seperti tidak tersampaikan dengan<br />

baik,” imbuhnya.<br />

Selain Laode, hadir sejumlah narasumber<br />

diantaranya Direktur Amnesty<br />

International Indonesia Usman<br />

Hamid, Direktur Eksekutif Wahid<br />

Institute, Anita Wahid.(rmol)<br />

LANGKAH<br />

Fahri dan Anis<br />

Matta Bakal Dirikan<br />

Partai Gelora<br />

JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri<br />

Hamzah membentuk partai baru.<br />

Bersama mantan Presiden Partai<br />

Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta,<br />

legislator asal Nusa Tenggara Barat itu<br />

membidani Partai Gelombang Rakyat<br />

alias Gelora.<br />

Menurut Fahri, pembentukan Partai<br />

Gelora masih dalam proses. Mantan<br />

wakil sekretaris jenderal PKS itu mengisyaratkan<br />

deklarasi Partai Gelora akan<br />

dilakukan setelah dia tak lagi menjadi<br />

anggota DPR.<br />

“Mudah-mudahan bulan Oktober<br />

akan kami konkretkan di lapangan,”<br />

kata Fahri di Kompleks Parlemen<br />

Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).<br />

Mantan ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa<br />

Muslim (KAMMI) itu menambahkan,<br />

pembentukan Partai Gelora<br />

merupakan permintaan dari para<br />

anggota ormas Gerakan Arah Baru<br />

Indonesia (GARBI). Sebelum membidangi<br />

Gelora, Fahri dan Anis menginisiasi<br />

GARBI yang sebagian besar<br />

anggotanya merupakan mantan kader<br />

PKS.<br />

Karena itu Fahri menargetkan Gelora<br />

bisa ikut menyemarakkan Pilkada<br />

Serentak 2020. Alasannya, banyak<br />

kader Gelora yang potensial menjadi<br />

kepala daerah.<br />

“Ya kalau Anda lihat di Kaltim, wakil<br />

gubernurnya (Hadi Mulyadi, red) lalu<br />

di Jakarta juga kan banyak. Salah satu<br />

cagub berpotensi Triwisaksana (kader<br />

PKS di DKI, red),” ujarnya.<br />

Lebih lanjut Fahri mengatakan,<br />

struktur Partai Gelora juga sudah<br />

mulai terbentuk di daerah. Hanya saja<br />

Fahri mengaku belum terlalu banyak<br />

berkecimpung dalam pembentukan<br />

struktur partai karena masih sibuk<br />

dengan tugasnya sebagai wakil ketua<br />

DPR.<br />

“Nanti setelah saya betul-betul<br />

pensiun, baru saya intensif melihat<br />

bagaimana jadwal yang bisa kami<br />

terapkan,” pungkasnya.(ant/jpnn)<br />

IST<br />

KIRI KE KANAN: Enam orang anggota dewan dari Fraksi PKB DPRD Sumedang yakni Herman Habibullah (Sekretaris Fraksi), Didi Suhrowardi (Ketua Fraksi), Dadi Sopandi,<br />

Agung Gundara, Didi Kurdi Salkasaputra dan Herman Hermawan<br />

Fraksi PKB Siap Bekerja<br />

SUMEDANG--Ketua Fraksi<br />

Partai Kebangkitan Bangsa (F-<br />

PKB) DPRD Kabupaten Sumedang<br />

Didi Suhrowardi, S.Sos<br />

menyatakan seluruh anggota<br />

fraksinya siap bekerja untuk<br />

memperjuangkan aspirasi masyarakat<br />

Kabupaten Sumedang.<br />

“Saya tegaskan bahwa seluruh<br />

anggota fraksi PKB setelah pelantikan<br />

dan pembentukan alat<br />

kelengkapan dewan akan bekerja<br />

sebagaimana kami siapkan<br />

sewaktu pemilu lalu. Apa yang<br />

NET<br />

MANGKIR:Ketua Fraksi Golkar di DPR RI Melchias Markus Mekeng mangkir dari panggilan KPK, Rabu<br />

911/9)<br />

Mekeng Mangkir, KPK Siapkan Rencana Lanjutan<br />

Kasus Suap Samin<br />

Tan<br />

JAKARTA - Ketua Fraksi Golkar<br />

di DPR RI Melchias Markus Mekeng<br />

tak memenuhi panggilan Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi (KPK),<br />

Rabu (11/9). Sedianya orang dekat<br />

Ketua Umum Golkar Airlangga<br />

Hartanto itu menjadi saksi kasus<br />

suap terminasi kontrak Perjanjian<br />

Karya Pengusahaan Pertambangan<br />

Batu bara (PKP2B) PT Asmin Koalindo<br />

Tuhup (AKT) di Kementerian<br />

Energi dan Sumber Daya<br />

Mineral (ESDM) yang menyeret<br />

pengusaha Samin Tan.<br />

Saat ini Mekeng sudah masuk<br />

dalam daftar cekal di imigrasi berdasar<br />

permintaan KPK. Namun,<br />

informasi yang beredar menyebut<br />

anggota Komisi XI DPR itu sedang<br />

melakukan kunjungan kerja di<br />

berada di Swiss.<br />

Menurut Wakil Ketua KPK Laode<br />

JAKARTA - Ketua DPR RI<br />

Bambang Soesatyo mengaku<br />

sudah menerima dua pucuk surat<br />

presiden (surpres) dari Joko<br />

Widodo. Pria yang akrab disapa<br />

Bamsoet ini mengaku surat tersebut<br />

diterimanya pada Selasa<br />

(10/9) malam.<br />

“Tadi malam baru datang dua<br />

kami kerjakan sekarang adalah<br />

yang kami persiapkan jauh-jauh<br />

hari,” kata Didi, Rabu (11/9/<strong>2019</strong>)<br />

di Kantor DPC PKB Sumedang<br />

di Jalan Kutamaya No 36 Sumedang.<br />

Terlebih saat ini, lanjut Ketua<br />

DPC PKB Sumedang ini, jumlah<br />

anggota dewan dari PKB terjadi<br />

peningkatan signifikan dari dua<br />

orang menjadi enam orang.<br />

“Dengan komposisi dewan dari<br />

PKB yang semakin banyak tentunya<br />

juga harus menjadi motivasi<br />

dan energi pendorong PKB<br />

surpres. Satu tentang revisi UU<br />

MD3, dan revisi UU P3 (Pembentukan<br />

Peraturan Perundangundangan),”<br />

kata Bamsoet di<br />

kediaman Wakil Presiden terpilih<br />

<strong>2019</strong>-2024 KH Ma’ruf Amin,<br />

Jalan Situbondo, Jakarta Pusat,<br />

Rabu (11/9).<br />

Mengenai supres revisi UU<br />

di parlemen untuk memberikan<br />

yang terbaik, terutama fokus<br />

kami dalam peningkatan kinerja<br />

dewan baik legislasi, kontrol<br />

dan budgeting,” tandas Didi.<br />

Atas dasar itu, dengan terbentuknya<br />

Fraksi PKB di DPRD<br />

Sumedang harus dijadikan sebagai<br />

wadah bagi kemaslahatan<br />

umat. “Nantinya dalam setiap<br />

sikap, pandangan dan solusi<br />

politik Fraksi PKB ditujukan<br />

untuk kemaslahatan umat yang<br />

tertuang dalam hasanah fikrah<br />

M Syarif, pihaknya akan terus berkoordinasi<br />

dengan Direktorat Jenderal<br />

Imigrasi untuk memantau<br />

keberadaan Mekeng. “Akan kami<br />

cek dengan pihak imigrasi,” kata<br />

Syarif di gedung KPK, Jakarta Selatan,<br />

Rabu (11/9).<br />

KPK sendiri sudah melakukan<br />

pencekalan terhadap Mekeng,<br />

sejak Selasa (10/9) kemarin. Namun<br />

diketahui Mekeng sedang berada<br />

di Swiss dalam rangka kunjungan<br />

kerja DPR RI.<br />

Syarif menambahkan, KPK akan<br />

menjadwal ulang pemeriksaan<br />

terhadap Mekeng. “Nanti akan<br />

dijadwalkan kembali untuk pemanggilan,”<br />

tuturnya.<br />

Dosen Universitas Hasanuddin<br />

(Unhas) Makassar itu meyakini<br />

Mekeng akan kooperatif dengan<br />

penyidikan KPK. “Kan beliau anggota<br />

DPR, jadi seharusnya beliau<br />

tahu,” ujar Syarif.<br />

Lebih lanjut Syarif mengatakan,<br />

penyidik KPK bakal meminta keterangan<br />

Mekeng terkait Samin Tan<br />

yang menjadi tersangka suap untuk<br />

politikus Golkar Eni M Saragih. Samin<br />

adalah pemilik perusahaan<br />

pertambangan PT Borneo Lumbung<br />

Energi yang membeli PT AKT.<br />

“Saya enggak bisa sebutkan satu<br />

per satu di sini, tetapi penyidikpenyidik<br />

KPK beranggapan bahwa<br />

yang bersangkutan mengetahui<br />

beberapa hal yang berhubungan<br />

kasus itu,” jelas dia.<br />

Kasus suap pengurusan terminasi<br />

itu merupakan pengembangan<br />

dari perkara rasuah PLTU Riau-1<br />

yang menjerat Eni M Saragih saat<br />

masih memimpin Komisi VII DPR.<br />

KPK menetapkan Samin sebagai<br />

tersangka pada medio Februari<br />

<strong>2019</strong>.<br />

KPK menduga Samin menyuap<br />

Eni Maulani Saragih. Motif suapnya<br />

agar Eni membantu PT AKT dalam<br />

pengurusan terminasi kontrak<br />

PKP2B di Kementerian ESDM.(tan/<br />

jpnn)<br />

Kaidah Fiqhiyah,” sebut Didi.<br />

Keberadaan Fraksi PKB juga<br />

bisa menjadi juru bicara partai<br />

berlambang bola dunia dan<br />

bintang sembilan ini dalam<br />

semua persoalan umat dan<br />

rakyat. “Bagi umat dan rakyat<br />

khusus Sumedang jangan<br />

sungkan untuk mengadukan<br />

segala permasalahan yang<br />

dihadapinya kepada kami,”<br />

imbuhnya.<br />

Namun sebagai lembaga pemerintahan<br />

di DPRD, Fraksi PKB<br />

juga sadar betul bahwa semua<br />

M Romahurmuziy alias<br />

Romi didakwa bersamasama<br />

dengan Menteri<br />

Agama Lukman Hakim<br />

Saifuddin menerima uang<br />

sebesar Rp 325 juta dalam<br />

kasus dugaan jual-beli<br />

jabatan di Kementerian<br />

Agama (Kemenag).<br />

Hal itu sebagaimana<br />

pembacaan dakwaan yang<br />

disampaikan Jaksa KPK<br />

Wawan Yunarwanto di<br />

Pengadilan Negeri Tindak<br />

Pidana Korupsi (Tipikor),<br />

Jakarta, Rabu (11/9).<br />

“Terdakwa bersamasama<br />

dengan Menag Lukman<br />

Hakim menerima<br />

uang senilai Rp 325 juta,”<br />

ujarnya.<br />

Wawan menyebut bahwa<br />

Romi dan Lukman menerima<br />

uang itu dari terpidana<br />

Haris Hasanuddin.<br />

Aliran dana itu disebut<br />

berkaitan dengan proses<br />

pengangkatan Haris Hasanuddin<br />

sebagai Kepala<br />

Kantor Wilayah (Kakanwil)<br />

Kemenag Provinsi Jawa<br />

Timur (Jatim).<br />

Dalam proses seleksi jabatan<br />

tinggi di Kemenag, urai<br />

Wawan, Haris Hasanuddin<br />

memiliki catatan bermasalah<br />

dari Komisi Aparatur Sipil<br />

Negara (KASN). KASN sempat<br />

meminta Menag Lukman<br />

membatalkan pencalonan<br />

Haris.<br />

roda pembangunan tidak bisa<br />

dilakukan sepihak saja. “Untuk itu<br />

pula kami akan menjadi sparing<br />

partner atau mitra kerja pemerintah<br />

daerah yang kritis dan produktif,”<br />

tandas Didi lagi.<br />

Untuk mencapai tujuan bersama<br />

tersebut Fraksi PKB akan<br />

menjadi laboratorium politik<br />

bagi sinergi-aksi. “Antara rakyat,<br />

partai politik dan pemerintah<br />

daerah dalam menyelesaikan<br />

semua permasalahan di<br />

Kabupaten Sumedang,” pungkasnya.<br />

(rik)<br />

Romi Didakwa Terima<br />

Uang Rp 325 Juta<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi<br />

(KPK), Bamsoet mengaku<br />

belum memeriksa lebih lanjut.<br />

Menurut Bamsoet, hari ini,<br />

dirinya belum memeriksa suratsurat<br />

yang masuk di kantornya.<br />

“Saya belum cek di kantor. Yang<br />

untuk revisi UU KPK belum sampai<br />

saya belum cek lagi apakah<br />

sudah sampai ke DPR,” kata politikus<br />

Golkar ini.<br />

Meski demikian, kata Bamsoet,<br />

usulan revisi UU KPK akan dibahas<br />

berkat kerja sama antara<br />

parlemen dengan pemerintah.<br />

Bamsoet juga menyadari revisi<br />

Undang-undang KPK bisa<br />

Terdakwa bersama-sama<br />

dengan<br />

Menag Lukman<br />

Hakim menerima<br />

uang senilai Rp<br />

325 juta<br />

Wawan Yunarwanto<br />

Jaksa KPK<br />

Kemudian, Romi sempat<br />

berkoordinasi dengan<br />

Menag Lukman agar tetap<br />

mengangkat Haris sebagai<br />

Kakanwil Kemenag Jawa<br />

Timur. Permintaan itu pun<br />

disanggupi oleh Menag<br />

Lukman.<br />

“Terdakwa mengetahui atau<br />

patut menduga uang itu diberikan<br />

karena terdakwa<br />

telah melakukan intervensi<br />

baik langsung ataupun tidak<br />

langsung terhadap proses<br />

pengangkatan Haris Hasanuddin,”<br />

tuturnya.<br />

Atas perbuatannya, Romi<br />

didakwa melanggar<br />

pasal <strong>12</strong> huruf b atau pasal<br />

11 UU 31/1999 sebagaimana<br />

diubah dalam<br />

UU 20/ 2001 tentang Pemberantasan<br />

Tindak Pidana<br />

Korupsi jo pasal 64 ayat 1<br />

KUHP. (rmol)<br />

Bamsoet Dapat Dua Surat Penting dari Jokowi<br />

terwujud sebelum pelantikan<br />

DPR RI, asal Jokowi menyetujuinya.<br />

“Undang-undang dibuat dan<br />

dikerjakan oleh dua pihak, yaitu<br />

pemerintah dan DPR. Mengebut<br />

pelan-pelan atau sedang-sedang,<br />

itu tergantung pada dua pihak<br />

itu,” kata Bamsoet. (tan/jpnn)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!