Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
JURNALISME WARGA 3<br />
SABTU, <strong>21</strong> <strong>SEPTEMBER</strong> <strong>2019</strong><br />
ANDA MENULIS KAMI PUBLIKASIKAN<br />
Layangkan unek-unek dan keluhan Anda terkait berbagai<br />
persoalan, layanan publik, lingkungan, kinerja aparat baik<br />
pemerintahan maupun kepolisian, serta pelayanan umum<br />
lainnya. Kirim langsung ke :<br />
radar bekasi<br />
@radarbekasi |<br />
ariesant.radar@gmail.com<br />
radarbekasi@gmail.com<br />
bismanradarbekasi@gmail.com<br />
@gobekasi<br />
085710036461<br />
0813192<strong>21</strong>797<br />
MOBIL AMBULANS DAN MOBIL JENAZAH<br />
Hubungi RUMAH ZAKAT <strong>BEKASI</strong><br />
(0<strong>21</strong>) 88397001 | 0817 <strong>21</strong>4843 | 0817 0998267<br />
NOMOR TELEPON PENTING<br />
Silakan jadi Koruptor,<br />
Asal Jangan Radikal!<br />
DI bawah rezim pemerintahan<br />
Jokowi, tampaknya ada semacam<br />
aturan. Setidaknya paham<br />
dan kesepakatan baru: Silakan<br />
jadi koruptor, asal jangan Radikal!<br />
Menjadi koruptor di negeri ini<br />
jauh lebih terhormat, dari pelaku<br />
kriminal. Apalagi mereka yang<br />
terkena stigma radikal.<br />
Masih bisa ketawa-ketiwi di<br />
depan sorotan kamera televisi.<br />
Masih bisa jalan-jalan, keluar<br />
lembaga pemasyarakatan (LP).<br />
Seribu dalih, bisa digunakan<br />
sebagai alasan.<br />
Di dalam LP juga masih tetap<br />
bisa menikmati fasilitas pre mium.<br />
Semakin besar nilai korupsinya.<br />
Semakin besar harta kekayaan<br />
ditumpuk. Semakin mewah<br />
fasilitas yang bisa dinikmati.<br />
Jangan terlalu khawatir kalau<br />
divonis berat oleh hakim.<br />
Dijamin masa tahanan tidak<br />
akan selama itu. Masih ada<br />
remisi. Dalam setahun bisa<br />
diterima beberapa kali.<br />
Remisi HUT Kemerdekaan.<br />
Remisi hari besar keagamaan,<br />
dan remisi tambahan. Alasannya<br />
bisa dicari-cari.<br />
Setelah menjalani setengah<br />
masa tahanan, bisa menjalani<br />
proses asimilasi. Itu artinya sama<br />
dengan bebas. Setidaknya di siang<br />
hari. Dan setelah menjalani dua<br />
pertiga masa tahanan, bisa<br />
mendapatkan bebas bersy arat.<br />
Jadi jangan takut, apalagi malu<br />
untuk menjadi koruptor!<br />
Setelah bebas, masih bisa<br />
menikmati harta hasil korupsi<br />
bersama anak cucu. Tujuh turunan.<br />
Menjalani masa tua dengan<br />
bahagia dan foya-foya.<br />
Kalau rajin menyumbang dan<br />
beramal, dijamin akan dihormati<br />
oleh masyarakat. Mereka tak<br />
peduli harta itu berasal dari<br />
mana. Bagaimana cara mendapatkannya.<br />
Yang penting<br />
PENINDAKAN secara tegas<br />
terhadap pelaku-pelaku kejahatan<br />
lingkungan terus dilakukan.<br />
Sejak Juli hingga Agustus,<br />
Kementerian Lingkungan<br />
Hidup dan Kehutanan (KLHK)<br />
telah memantau dan mengawasi<br />
beberapa lokasi.<br />
Khususnya di Riau, Jambi,<br />
Sumatera Selatan, Kalimantan<br />
Barat, dan Kalimantan Tengah.<br />
Pemerintah sangat tegas dalam<br />
menegakkan hukum kepada<br />
mereka yang terbukti melakukan<br />
pembakaran hutan dan lahan.<br />
Saat ini pemerintah menggunakan<br />
semua instru men hukum<br />
yang ada. Kami juga membutuhkan<br />
komitmen bupati dan<br />
wali kota untuk segera menerapkan<br />
sanksi administratif<br />
dan pencabutan izin usaha.<br />
pemurah, dermawan.<br />
Khusus untuk saat ini, sampai<br />
tiga bulan ke depan - kalau<br />
Presiden Jokowi tidak segera<br />
mengaktifkan kembali pimpinan<br />
KPK, atau menunjuk Plt - para<br />
koruptor bebas merdeka!<br />
KPK sedang mati suri. Lumpuh.<br />
Pimpinan KPK sedang<br />
kosong karena mengembalikan<br />
mandat. Para karyawannya<br />
mogok kerja.<br />
Beda halnya dengan kalau terke<br />
na stigma radikal. Habis sudah.<br />
Selesai. Anda game over!<br />
Sebagaimana pernah dilansir<br />
oleh kantor berita Reuters Juni<br />
lalu. Seorang pejabat yang<br />
dekat dengan lingkar kekuasaan<br />
membocorkan. Pemerintah<br />
sedang menggodok<br />
aturan untuk menyingkirkan<br />
“garis keras” dan “radikal” dari<br />
pemerintahan dan BUMN.<br />
Ada 10 departemen dan<br />
BUMN besar yang menjadi<br />
target pembersihan. Bila sudah<br />
telanjur menjadi ASN atau<br />
karyawan BUMN, dipastikan<br />
karir mereka akan mentok. Tak<br />
akan bisa promosi ke eselon<br />
II. Konon pula eselon I.<br />
Siapa saja yang masuk dalam<br />
kelompok garis keras dan<br />
radikal ini? Menkeu Sri Mulyani<br />
sudah memberi semacam<br />
petunjuk. Mereka yang punya<br />
paham keagamaan eksklusif.<br />
Yang dimaksud pasti tidak<br />
jauh-jauh, umat Islam!<br />
Ketika melantik sejumlah pejabat<br />
eselon II dan III pada pertengahan<br />
Juni lalu, Sri dengan<br />
ke ras menyatakan, perilaku semacam<br />
itu “tidak dima afkan!”<br />
“Kalau di institusi ini ada<br />
pimpinan di di level manapun,<br />
atau bahkan bukan pimpinan,<br />
tapi staf jajaran yang merasa<br />
atau memiliki kepercayaan<br />
bahwa Anda ingin menjadi<br />
eksklusif, maka Anda salah<br />
tempat, karena Anda tidak<br />
hanya menjadi benalu, tetapi<br />
racun bagi institusi dan bagi<br />
negara,” kata Sri.<br />
Ngeriiiii beneeeerrr!<br />
Jauh sebelum itu, sejumlah<br />
masjid di kantor pemerintahan<br />
dan BUMN sudah mulai menyingkirkan,<br />
mem-black list para<br />
Ustaz yang dicap garis keras dan<br />
radikal. Mereka tidak boleh lagi<br />
menyampaikan khotbah,<br />
ceramah, halaqoh, maupun<br />
kajian-kajian. Padahal selama<br />
ini aman-aman saja.<br />
Alat Gebuk Baru Setelah<br />
Khilafah<br />
Ya benar. Stigma radikal kini<br />
menjadi alat gebuk baru bagi<br />
pemerintah dan para pendukungnya.<br />
Sebelumnya yang<br />
digunakan isu khilafah, menyusul<br />
penetapan HTI sebagai<br />
organisasi terlarang.<br />
Khilafah dan radikal adalah<br />
satu paket. Siapapun yang<br />
diang gap kritis, apalagi menentang<br />
kebijakan pemerintah,<br />
akan dicap sebagai pendukung<br />
khilafah dan radikal.<br />
Targetnya menyingkirkan umat<br />
Islam dari kancah politik, sekaligus<br />
menyingkirkan lawan-lawan<br />
politik pemerintah. Entah dia<br />
Islam, abangan, maupun non<br />
Islam. Masih ingat bagaimana<br />
isu radikal dan khilafah digunakan<br />
untuk menghancurkan Pra bowo<br />
pada Pilpres <strong>2019</strong>.<br />
Prabowo kok radikal? Pendukung<br />
khilafah? “Entuk pirang<br />
perkoro?” kata orang Yogya.<br />
Tapi para pendukung Jokowi<br />
percaya itu. Tutup mata dan<br />
meyakini. Pejabat pemerintah,<br />
tokoh dan media pendukung<br />
Jokowi terus memproduksi,<br />
Upaya kedua yang kami<br />
lakukan ialah mengajukan<br />
gugatan perdata. Sudah kami<br />
lakukan tahun ini. Upaya hukum<br />
lainnya adalah pidana dengan<br />
pasal berlapis. Dengan begitu,<br />
yang terbukti akan dikenai<br />
hukuman penjara, denda, dan<br />
perampasan keuntungan.<br />
Kami bekerja multidoor bersama-sama<br />
dengan kepolisian agar<br />
tidak hanya disidik soal lingkungan<br />
hidup, tapi juga Undang-Undang<br />
Kehutanan dan Perkebunan.<br />
Hasilnya sudah bisa dilihat.<br />
Ada empat perusahaan yang<br />
sudah ditetapkan sebagai<br />
tersangka. Satu perusahaan<br />
mendapatkan modal dari<br />
Singapura dan tiga lainnya<br />
dari Malaysia.<br />
Perusahaan tersebut merupakan<br />
bagian dari 42 lokasi milik<br />
korporasi dan satu punya<br />
perorangan yang disegel. Dua<br />
lokasi ada di Provinsi Jambi, lima<br />
lokasi yang disegel ada di Provinsi<br />
Riau, sisanya di Su matera Selatan<br />
dan Kalimantan Barat. Paling<br />
besar jumlahnya ada di Provinsi<br />
Kalimantan Te ngah. Lokasi itu<br />
disegel lanta ran terbukti terjadi<br />
pembakaran.<br />
Dalam penegakan hukum<br />
pidana itu, ada sanksi perseorangan<br />
dan sanksi korporasi.<br />
Bisa juga dua-duanya. Bahkan,<br />
ada pejabat setingkat direktur<br />
yang dipidana. Contohnya PT<br />
Surya Panen Subur. Selain harus<br />
bayar denda Rp 490 miliar,<br />
menggunakan isu itu.<br />
Proses labeling dan stigma itu<br />
kini kembali terulang. Na mun<br />
kelihatannya bakal salah sasaran.<br />
Bisa menjadi senjata makan tuan.<br />
Coba perhatikan dalam kontroversi<br />
revisi RUU dan pemilihan pimpinan<br />
KPK. Isu radikal digunakan<br />
untuk mem beri stigma kepada<br />
mereka yang menentang.<br />
Cap radikal juga dijadikan<br />
semacam legitimasi agar publik<br />
mendukung hasil pemilihan<br />
pimpinan KPK yang baru.<br />
Substansi utama bahwa seorang<br />
pimpinan KPK adalah pribadi<br />
berintegritas tinggi, bersih korupsi,<br />
justru tidak penting.<br />
Seperti sebuah orchestra mereka<br />
menggiring isu ini. Mulai dari<br />
isu adanya kelompok “Taliban”versus<br />
“polisi India” di KPK,<br />
dan kemudian soal radikal.<br />
Parahnya operator yang mengendalikan<br />
isu ini diduga<br />
ngendon di istana. Mantan<br />
pim pinan KPK Busyro Muqoddas<br />
menduga isu Taliban dimainkan,<br />
dipolitisasi istana.<br />
Hendardi salah satu anggota<br />
panitia seleksi (Pansel) capim<br />
KPK memastikan, salah satu<br />
proses seleksi adalah menelusuri<br />
rekam jejak intoleransi dan<br />
radikalisme capim.<br />
Ketua Umum GP Anshor Yaqut<br />
Cholil Quomas menilai komposisi<br />
pimpinan KPK saat ini ideal. Bisa<br />
untuk pem berantasan korupsi<br />
sekaligus membersihkan kelompok<br />
radikal di KPK.<br />
Mereka ini sangat peduli<br />
dengan isu radikalisme, namun<br />
abai dengan rekam jejak<br />
korupsi.<br />
Irjen Pol Firli Bahuri yang<br />
te rpilih menjadi Ketua KPK<br />
yang baru, banyak dipersoalkan<br />
publik. Saat menjadi Direktur<br />
Penindakan KPK dia terbukti<br />
melakukan pelanggaran berat<br />
direkturnya juga dipenjara.<br />
Penyegelan juga dijalankan.<br />
Tiga direktur KLHK sedang<br />
bekerja di Riau, Kalimantan<br />
Barat, dan Kalimantan Tengah.<br />
Kami tidak pernah libur dalam<br />
menanggulangi kebakaran<br />
hutan dan lahan ini.<br />
Sebab, pelaku juga tidak pernah<br />
libur. Kami ingin ada perubahan<br />
perilaku dari masyarakat dan<br />
korporasi. Sebab, kebakaran<br />
hutan dan lahan ini tidak akan<br />
berhenti tanpa ada kesadaran<br />
agar tak lagi membuka lahan<br />
dengan cara membakar.<br />
*) Direktur Jenderal<br />
Penegakan Hukum KLHK.<br />
Disarikan dari<br />
wawancara Ferlynda<br />
Putri pada jumpa pers di<br />
RAIZA SEPTIANTO/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong>.<br />
KELEBIHAN MUATAN<br />
Sebuah truk sampah asal DKI Jakarta dengan muatan berlebihan melintas di Jembatan Layang Kranji, Bekasi Barat. Hal tersebut bisa membahayakan keselamatan<br />
pengendara lainnya, karena air lindi dari truk sampah itu berececeran di tengah jalan.<br />
secara etik.<br />
Firli terbukti beberapa kali<br />
bertemu beberapa orang yang<br />
diduga melakukan tindak korupsi<br />
dan menjadi obyek penyelidikan<br />
dan penyidikan KPK.<br />
Dia lolos dari hukuman, karena<br />
keburu ditarik oleh Mabes Polri.<br />
Firli malah dipromosikan menjadi<br />
Kapolda Sumatera Selatan.<br />
Labeling, stigma semacam<br />
itu kali ini dipastikan akan<br />
mentok. Selain memang tidak<br />
berdasar, juga salah sasaran.<br />
Maklumlah karena terbiasa<br />
ngawur dan hantam kromo.<br />
Rezim pemerintahan Jokowi<br />
justru akan menghadapi perlawanan<br />
perorangan, lembaga,<br />
media, dan jutaan orang yang<br />
dulu menjadi pendukungnya<br />
pada Pilpres <strong>2019</strong>.<br />
Bagaimana mungkin figur<br />
seperti Syafi’i Maarif, Sinta<br />
Nuriyah Wahid, ICW, Kompas,<br />
Tempo Group termasuk kelompok<br />
“radikal?”<br />
Mereka adalah pendukung<br />
garis keras Jokowi. Kalau<br />
menggunakan terminologi<br />
lama, mereka adalah Cebong<br />
akut. Kok bisa tiba-tiba menjadi<br />
Kampret Radikal?<br />
Label radikal ini, kalau terus<br />
digunakan untuk melawan<br />
kelompok kritis, dipastikan akan<br />
menjadi bumerang. Menyerang<br />
balik pemerintahan Jokowi.<br />
Publik akhirnya bisa menilai,<br />
memilih, dan memutuskan.<br />
Bersama mereka yang mengklaim<br />
paling Pancasila, paling<br />
NKRI, bersamaan dengan itu<br />
melindungi para koruptor.<br />
Atau bersama kekuatan rakyat<br />
yang radikal dalam memberantas<br />
korupsi!?<br />
Koruptor itu harus dihukum<br />
mati! Bukan harga mati!<br />
*) Pemerhati Ruang Publik.<br />
Perusahaan Didenda, Direkturnya Dipenjara<br />
kantor BNPB,<br />
Sabtu (14/9).<br />
Polresta Bekasi dan Polsek jajaran<br />
Polresta Bekasi (0<strong>21</strong>) 89113533<br />
Polsek Tambun (0<strong>21</strong>) 8802738/97660935<br />
Polsek Cikarang Barat (0<strong>21</strong>) 88323550<br />
Polsek Cikarang (0<strong>21</strong>) 89106141/8901<strong>21</strong>7<br />
Polsek Cikarang Timur 0<strong>21</strong> 89141940<br />
Polsek Kedung Waringin (0<strong>21</strong>) 89140153/89142579<br />
Polsek Pebayuran (0<strong>21</strong>) 89150110<br />
Polsek Cikarang Selatan (0<strong>21</strong>) 89901756/89901544<br />
Polsek Cikarang Pusat (0<strong>21</strong>) 89970020<br />
Polsek Serang Baru (0<strong>21</strong>) 89952376 / 89954516<br />
Polsek Cibarusah (0<strong>21</strong>) 89952516<br />
Polsek Setu (0<strong>21</strong>) 8250532<br />
Polsek Sukatani (0<strong>21</strong>) 89160765<br />
Polsek Tambelang (0<strong>21</strong>) 89170755 / 89171110<br />
Polsek Babelan (0<strong>21</strong>) 8920012<br />
Polsek Tarumajaya (0<strong>21</strong>) 88990277<br />
Polsek Cabang Bungin (0<strong>21</strong>) 89180203 / 94600096<br />
Polsek Muara Gembong (0<strong>21</strong>) 89190074<br />
Sentra Komunikasi<br />
(Senkom) Tol Cikampek 822-6666<br />
Senkom Tol Dalam Kota 801-1735<br />
Senkom Tol Janger 919-9999<br />
Senkom Tol Jagorawi 917-7777<br />
Senkom Tol TB Simatupang 920-1111<br />
Senkom Tol Cipularang (022) 20<strong>21</strong>-666<br />
Senkom Tol Wiyoto Wiyono 651-8350<br />
Tol Palimanan-Kanci 0231-484268<br />
Tol Purwakarta - Bandung (022) 20<strong>21</strong>666,<br />
(022) 91196666<br />
Tol Semarang 024-7607777<br />
Tol Surabaya-Gempol 031-5624444<br />
PJR Tol Cikampek 849-71122<br />
PJR Tol Janger 591-3648<br />
PJR Tol Jagorawi I 877-936<strong>21</strong><br />
Derek 884 -1110<br />
PEMADAM KEBAKARAN 113<br />
Sudin Kota Bekasi 889-57805<br />
Sudin Kabupaten Bekasi 883-36732<br />
TERMINAL BIS<br />
Kampung Rambutan (Dalam Kota) 840-0062<br />
Kampung Rambutan (Antar Kota) 840-0063<br />
Pulogadung (Dalam Kota) 489-7748<br />
Pulogadung (Antar Kota) 488-3742<br />
Kalideres 544-5348<br />
Lebakbulus 750-9773<br />
Rawamangun 489-7455<br />
Cibinong 879-00894<br />
Tangerang-Cikokol 557-61265<br />
Bekasi 884-1901<br />
STASIUN KERETA API<br />
Gambir 386-2361<br />
Jatinegara 819-2318<br />
Pasar Senen 4<strong>21</strong>-0164<br />
Tanahabang 384-0048<br />
Jakarta Kota 692-8515<br />
Manggarai 829-2458<br />
Tanjungpriok 439-31978<br />
RUMAH SAKIT<br />
RS JATIMULYA (Bekasi Timur):<br />
Jl. Jatimulya Raya no.14 Bekasi, Telp (0<strong>21</strong>) 82435001<br />
RS Karya Medika 1 :<br />
Jl. Raya Imam Bonjol No. 9B, Cikarang Barat,<br />
Telp. (0<strong>21</strong>) 8903003,<br />
(0<strong>21</strong>) 8900190, (0<strong>21</strong>) 890019<br />
RS Karya Medika II:<br />
Jl. Hasanudin No.63, Tambun, Telp (0<strong>21</strong>) 88361980-<br />
(0<strong>21</strong>) 88327514- (0<strong>21</strong>) 70207483<br />
RS Jati Rahayu :<br />
Jl. Hankam Pondokgede, Telp. (0<strong>21</strong>) 8462566<br />
RS Permata Bekasi :<br />
Jl. Legenda Raya No. 9, Telp. (0<strong>21</strong>) 8254748<br />
RS Mekarsari :<br />
Jl. Mekar Sari No. 1, Telp. (0<strong>21</strong>) 8801891<br />
RS Amanda I:<br />
Jl. Raya Serang No.83, Cikarang Selatan,<br />
Telp (0<strong>21</strong>) 8971643<br />
RS Amanda II:<br />
Jl Raya Industri No.36, Cikarang Utara,<br />
Telp (0<strong>21</strong>) 8900277<br />
RS Ananda :<br />
Jl. Sultan Agung No.173, Medansatria, Bekasi Barat,<br />
Telp (0<strong>21</strong>) 8854338<br />
RS Annisa:<br />
Jl Cikarang Baru No.31, Cikarang Utara,<br />
Telp (0<strong>21</strong>) 8904165<br />
RS Bhakti Husada:<br />
Jl RE Martadinata Cikarang, Telp (0<strong>21</strong>) 8900531<br />
RS Bhakti Kartini:<br />
Jl RA Kartini, No. 11, Margahayu,<br />
Tep (0<strong>21</strong>) 8801954<br />
RS Budi Lestari:<br />
Jl Raya Kalimalang Depan Perum II,<br />
Telp (0<strong>21</strong>) 8842336<br />
RS Graha Juanda :<br />
Jl. Ir H Juanda No. 326, Bekasi Timur,<br />
Telp (0<strong>21</strong>) 8811832 , (0<strong>21</strong>) 88346880<br />
RS Hermina Bekasi:<br />
Jl. Kemakmuran No.39,<br />
Margajaya Bekasi,<br />
Telp (0<strong>21</strong>) 884<strong>21</strong><strong>21</strong><br />
RS Ibu Soedibyo:<br />
Jl. KH Agus Salim 100, Telp (0<strong>21</strong>) 8802435<br />
RS Medirossa:<br />
Jl. Industri Tegalgede,<br />
Cikarang Selatan, Telp (0<strong>21</strong>) 8937867