E - PAPER RADAR BEKASI EDISI 23 SEPTEMBER 2019

METROPOLIS senin,
MG2/RADAR BEKASI
KUNJUNGAN: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika meninjau proyek pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek
II, Minggu (22/9).
Menhub Pastikan Tol
Layang Segera Beroperasi
BEKASI TIMUR – Pemerintah
Kota Bekasi sudah mengajukan
besaran dana bantuan
dari pemerintah provinsi Daerah
Khusus Ibukota (DKI)
Jakarta tahun 2020 mendatang.
Dana bantuan yang sudah
diajukan dan diverifikasi sebesar
Rp719 miliar, terdiri dari
Rp367.226.865.000 dana kompensasi
dan Rp351.774.466.000
dana kemitraan.
Dana tersebut bakal digelontorkan
oleh Pemprov DKI Jakarta
untuk dana kompensasi,
yang sudah bisa dipastikan
besarannya berdasarkan jumlah
sampah yang setiap hari
masuk ke Tempat Pengelolaan
Sampah Terpadu (TPST)
Bantargebang.
Saat ini jumlah sampah yang
masuk ke area TPA Bantargebang
mencapai 7.500 ton per
hari. Sampah tersebut dibawa
oleh truk yang hilir mudik
dari DKI Jakarta ke Kota Bekasi
dan sebaliknya.
23 september 2019
Usulkan Dana Kemitraan
Lebih Besar
Kompensasi TPST Bantargebang
15
”Besarannya beda, kalau
kompensasi itu berdasarkan
volume sampah,” kata Sekertaris
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kota Bekasi, Eka Hidayat
Taufik saat ditemui di
gedung Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kota
Bekasi belum lama ini.
Dana kompensasi yang setiap
tahun diberikan ini dialokasikan
untuk penanggulangan
lingkungan, pemulihan lingkungan,
pelayanan kesehatan
masyarakat Bantargebang,
bantuan langsung tunai, dan
pelayanan pendidikan.
Berbeda dengan dana kompensasi,
dana kemitraan diberikan
berdasarkan programprogram
yang diajukan oleh
Pemkot Bekasi sesuai dengan
program Pemprov DKI Jakarta.
Untuk tahun 2020 mendatang,
Pemkot mengajukan 21 program
kepada Pemprov DKI
yang akan direalisasikan melalui
dana kemitraan. Namun,
tidak semua bisa disetujui oleh
Pemprov DKI.
”Kalau kemitraan tidak ada
batasannya berapa (pengajuan
kepada Pemprov DKI),
tergantung proposal kita nanti
dinilai oleh DKI mana yang
bisa disetujui atau tidak,” tambah
Eka.
Jumlah dana kemitraan yang
diajukan untuk tahun depan
sedikit lebih besar dari jumlah
dana kemitraan yang diajukan
untuk tahun 2018, berkisar
diangka Rp300 miliar.
Angka Rp351 miliar di tahun
2020 tersebut belum pasti,
karena masih dalam pembahasan
Pemprov DKI dalam
Kebijakan Umum Anggaran
Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(KUA-PPAS).
”Kita pengennya sih lebih
meningkat lagi ya. Kalau kita
mengusulkan sesuai dengan
kebutuhan kita, tapi ya DKI
juga melihat, memverifikasi,
kalau mengenai pagu berapa
ya yang paling tahu itu DKI,”
terangnya. (sur)
BEKASI SELATAN – Menteri
Perhubungan, Budi Karya
Sumadi memastikan Tol Layang
Jakarta-Cikampek II bisa
segera beroperasi November
2019 mendatang.
Hal itu disampaikannya
Budi pada kesempatan kunjungannya
ke proyek tol layang
dengan panjang 36,4 kilometer
yang ditarget memangkas
waktu perjalanan Jakarta-
Bandung.
Sejauh ini progres pembangunan
proyek yang digarap sejak
tahun 2017 ini sudah mencapai
98 persen. Tinggal proses pengaspalan,
pemasangan lampu
penerangan, dan rambu-rambu
lalulintas.
”Jalan tol layang elevated
Jakarta-Cikampek diperkirakan
selesai pada bulan Oktober
mendatang, dan akan dilakukan
uji coba dengan 14 truk dengan
beban masing-masing 40
ton. Diperkirakan akan beroperasi
full dan bertarif pada
saat Natal dan Tahun Baru,”
jelasnya.
Dijelaskannya tol layang tersebut
bisa memangkas waktu
Jakarta-Bandung 30 hingga 60
menit. Selama ini jalur tersebut
kerap dihadapkan dengan kemacetan.
Usai rampungnya
proyek ia berharap hal itu bisa
diantisipasi.
”Jadi kita harapkan bulan
November sudah beroperasi
penuh, mobil dari Jakarta
menuju Bandung yang selama
ini lebih dari empat jam kita
harapkan kurang dari tiga jam,”
tambahnya.
Mobil yang akan melintas tol
layang tersebut juga tengah
dikaji matang. ”Kita harus merencanakan
dengan baik bagaimana
distribusinya. Mobil
golongan apa saja yang boleh
naik dan yang tidak boleh naik
jalan tol layang elevated. Ini
penting, bersamaan dengan
selesainya proyek,” tambahnya.
(mg2)
DOK/RADAR BEKASI
ILUSTRASI:
Sejumlah
pemulung
nampak
mengais
sejumlah
barang yang
masih bisa
dijual di TPST
Bantargebang.
KLHK Minta Bupati Ajak
Warga Jaga Lingkungan
BEKASI SELATAN – Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) meminta
bupati Bekasi untuk menggerakan
warga agar tidak mem buang
sampah di sembarang
tempat, khususnya di sungai.
Hal itu menindaklanjuti persoalan
penumpukan sampah
yang kerap terjadi sejumlah
kali di beberapa wilayah selama
beberapa waktu ke belakang.
Seperti, di Kali Pisang
Batu, Kali Busa dan yang
terbaru di Kali Jambe.
Sekretaris Jenderal KLHK,
Bambang Hendroyono, mengatakan,
persoalan penumpukan
sampah di sungai bukan
hanya terjadi di wilayah Kabupaten
Bekasi. Tetapi, juga terja
di di wilayah-wilayah lain.
”Ini kita kan gerakannya
melalui kesadaran dan bagaimana
mereka peduli dengan
lingkungan. Kalau seperti ini
yang menjadi penekanan kita
adalah kepemimpinan kepala
daerah dan jajarannya di bawah
untuk bisa terus menerus
menggerakan masyarakat
untuk tidak membuang sampah
di tempat sembarangan,”
katanya, Sabtu (21/9).
Dia menjelaskan, pemerintah
telah memiliki Dinas Lingkungan
Hidup dari tingkatan
provinsi, kota kabupaten
hingga pelaksana di masingmasing
wilayah.
Dia menambahkan, pihaknya
akan terus melakukan sosialisasi
agar aktivitas membuang
sampah di sungai dapat diminimalisir.
”Kalau melihat kondisi
seperti itu tentunya kami di
Ke menterian lingkungan hidup
dan Kehutanan sebagai pe nanggung
jawab untuk ling kungan
hidup terus menerus melakukan
sosialisasi,” ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya sudah
memberikan strategi pengurangan
sampah. Salah satunya
dengan membuat bank sampah
di masing-masing daerah.
Sekadar informasi, sampah
sepanjang 500 meter menumpuk
di Kali Jambe, Desa Mangunjaya,
Kelurahan Tam bun
ARIESANT/RADAR BEKASI
SAMPAH MASIH MENUMPUK: Warga berada di aliran Kali Jambe di Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan beberapa waktu lalu.
Masih terjadi penumpukan sampah di lokasi tersebut.
Selatan beberapa waktu lalu.
Kemudian dila kukan pe ngangkutan
sampah oleh dinas
terkait.
Akan tetapi, di wilayah hulu
kali tersebut, di sekitar Kelurahan
Jatimulya, juga terdapat
penumpukan sampah.(neo)
Bupati Jangan Cuek soal Pendidikan
IST
DIEVAKUASI: Sepeda motor korban kecelakaan maut di Jalan Cikarang-Cibarusah tengah
dievakuasi petugas.
Jalan Cikarang-Cibarusah
Makan Korban
Sunardi mengimbau agar
pengedara di Kabupaten Bekasi
dapat lebih berhati-hati. “Kita minta
pemotor agar selalu berhati-hati
di manapun, ketika mengen darai
kendaraan bermotor. Utamakan
kesela matan,” katanya.(pjk)
paten Bekasi, Eka memilih
menghindar. ”Sudah ya sudah,”
singkatnya.
Sebelumnya diberitakan,
dunia pendidikan tingkat Sekolah
Dasar Negeri (SDN) dan
Sekolah Menengah Per tama
Negeri (SMPN) di Kabu paten
Bekasi memiliki sejumlah persoalan.
Hal itu dinilai disebabkan
karena Pemkab Bekasi tidak
berpihak untuk memajukan
dunia pendidikan.
Beberapa persoalan yang ada
di antaranya mengenai ri bu an
ruang kelas rusak, seko lah tanpa
kepala sekolah definitif,
minimnya penyerapan anggaran
dinas hingga masih adanya
siswa yang belajar di lantai
karena minim meubelair.
Menanggapi persoalan
tersebut, Pengamat Pendidikan
Bekasi, Tengku Imam Kobul
Moh Yahya, mengatakan,
pelayanan pendidikan di
Kabupaten Bekasi masih
belum menjadi prioritas
Pemkab Bekasi.
”Jadi di beberapa daerah termasuk
Kabupaten Bekasi, dia
pelayanan pendidikannya tidak
dianggap nomor satu, sehingga
kadang-kadang di lapangan
itu ya nggak berjalan dengan
baik,” katanya kepa da Radar
Bekasi, Jumat (20/9).
Dia menyatakan, kualitas
pendidikan di sekolah swasta
lebih baik ketimbang sekolah
negeri yang dikelola Pemkab
Bekasi. Seharusnya, dengan
letak geografis yang berdekatan
ibu kota, Kabupaten Bekasi
menerapkan kualitas pendidikan
yang lebih baik.
”Menurut aku kualitas pendidikan
yang dikelola oleh
Pemerintah Kabupaten Bekasi
itu jelek, jauh dari standar
pe layanan minimal. Kalau
menurut aku solusinya penyegaran
kepala sekolah, penyegaran
pejabat di dinas pendidikan,
yang mengerti dan
bisa dan mau. Bila perlu penyegaran
yang di daerah-daerah,”
ujarnya. (and)