buletin rasisme
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
26 BULETIN ORANGE POJOK SASTRA<br />
Dunia ini semakin gila, aku manusia? aku<br />
setan? Atau Tuhan?<br />
Kita siapa? Mereka siapa? Dan kami siapa?<br />
Jawabannya iblis kasat mata<br />
Sebab Pikiran tak bersih bersahabat paham<br />
Rasisme<br />
Jiwa berkarat ditemani akal yang layu<br />
Jemari lihai mengetik kalimat api kebencian<br />
Brutal yang menjadi seperti setan<br />
Ketawa mabuk frustasi yang di ujung sudah<br />
mati tertindas<br />
Aku makin sakit melihat tanah pertiwi<br />
Langit dijajah bangsa sendiri<br />
Kata manusia hanya sebatas kata<br />
Peran manusia yang tak memanusiakan<br />
Bhineka Tunggal Ika tak di pegang erat-erat<br />
Perbedaan menjadi pemicu keributan<br />
Hati kian sobek berlumuran nanah<br />
Sebab hati dipenuhi racun provokasi<br />
Iblis Bernyawa Menjajah<br />
Bumi<br />
Oleh: Abiyah Kamilah<br />
Hanya karna perbedaan,<br />
Dan termakan daging-daging saudara sendiri<br />
Dendam antar golongan semakin runcing<br />
Di temani domba-domba hitam<br />
Rupa sengaja diciptakan beda<br />
Tapi mengapa sama-sama tercipta saling menolak<br />
rangkulan?<br />
Mata buta melihat yang nyata<br />
Pendengaran semakin di buka lebar<br />
Hanya omong kosong yang tertanam di kuping<br />
kanan<br />
Semakin Murka guncangan dunia isi para<br />
terkutuk<br />
Lihat, tangisan Tuhan memantau bumi nya<br />
Darah-darah bergelimang bukan karna membela<br />
Saling Injak tak berbekas benar semakin tak<br />
waras<br />
Sedang perbedaan, seharusnya menyatukan<br />
Warna kulit, beda fisik jadi bahan dekriminasi<br />
Menghina, mencaci hingga saling tusuk<br />
Nurrahmawati