Habar Bappeda Edisi 01
Media komunikasi seputar perencanaan dan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan
Media komunikasi seputar perencanaan dan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Habar Bappeda
MEDIA KOMUNIKASI TRIWULAN
EDISI
01
4 TAHUN
MEMBANGUN KALSEL
BERSAMA PAMAN BIRIN
Pemprov Kalsel sudah berhasil menyabet
53 penghargaan bergengsi. Saat ini dalam
Kepemimpinan Paman Birin, Provinsi
Kalimantan Selatan telah bersiap menjadi
gerbang Ibu kota Negara.
WWW.BAPPEDA.KALSELPROV.GO.ID
Tim Redaksi
_________________________
Pengarah
Ir. H. Nurul Fajar Desira, CES
Penanggung Jawab
Drs. Hadi Purwanto, M.Ap
Pimpinan Redaksi
Farezi Indra Kashougi, S.Kom
Jurnalis
Dian Yustikawati, S.Pd
Lia Amalia, S.E.
Fotografer
Muhammad Fahrizal, A.Md
Denny Agus Permadi, S.Kom
Kontributor Berita
M. Angga Prabowo, S.Hut
Gusti Novita Aulia, S.Kom
Annisa Kurniani, S.Pd
Muhammad B.J. Habibie, S.Kom
Desainer Tata Letak
M. Shaumi Athar, S.Kom
Nindy Akvalentin K., S.Kom
Hidayatul Rahman, S.Kom, M.Kom
Redaktur Berita
Hendra, S.E.
Tim Sekretariat Habar Bappeda
Bappeda
Menyapa
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan begitu banyak rahmat-Nya sehingga majalah
Bappeda edisi pertama ini dapat diselesaikan. Kami juga
mengucapkan terimakasih banyak kepada semua anggota redaksi
yang telah bekerja keras dalam pembuatan majalah yang kami beri
nama Habar Bappeda dan seluruh pihak yang telah membantu dan
mendampingi kami.
Edisi Pertama Habar Bappeda Tahun 2020 ini mengangkat
tema “4 tahun bersama paman Birin”, Tujuan dari adanya majalah
Habar Bappeda adalah sebagai media internal agar seluruh
masyarakat diluar lingkup Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan
mengetahui perkembangan dan segala yang terjadi di Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya dan Bappeda Provinsi
Kalimantan Selatan pada khususnya, mengetahui kebijakankebijakan
penting, ketentuan-ketentuan dan yang lainnya. Tujuan
lain dari terbitnya Habar Bappeda adalah sebagai media komunikasi
mampu menciptakan kerja sama, dan dapat menumbuhkan saling
pengertian akan adanya informasi yang ada pada Habar Bappeda
dan diharapkan dapat menciptakan kepuasan komunikasi serta
diharapkan mampu membuka inspirasi dan cakrawala baru, serta
dukungan semua pihak terkait dalam membantu mewujudkan
pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan.
Akhir kata, kami menyadari masih ada kekurangan dari
majalah ini, segala kritik dan saran yang membangun akan kami
terima dengan senang hati. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
atas dukungan para pihak dan tim redaksi yang telah membantu
kelancaran dari persiapan hingga pendistribusiannya. Semoga ini
menjadi awal penerbitan yang baik dan berkelanjutan, serta mampu
memberikan manfaat bagi para pembaca yang budiman.
Daftar
Isi
Pojok Bappeda | Budaya Lokal |
Peringatan Hari Olahraga Nasional
Tahun 2019
................................................... Hal. 24
Sukse gelar acara Musrenbang
Kalimantan Selatan 2019
................................................... Hal. 28
Memanjatkan syukur lewat tradisi
Baayun Maulid.
36
Wisata |
Menjelajahi destinasi wisata masa
depan Kalimantan
40
Selatan, Bukit
Mawar.
Tajuk Utama | Berita Utama |
12
Revolusi Mental Gerakan Indonesia
Bersih
................................................... Hal. 30
Penyerahan Hasil Penilaian Kinerja
SKPD Tahun 2019
................................................... Hal. 31
Launching Dokumen Rencana Aksi
Daerah SDG’s
................................................... Hal. 31
Kemajuan Pelaksanaan Germas di
Provinsi Kalimantan Selatan
................................................... Hal. 31
Trend Terkini |
Menyicipi kuliner khas Kalimantan
Selatan yang melegenda.
38
Profil |
Mengenal lebih dekat Kepala
Bappeda Provinsi Kalsel, Bapak
Nurul Fajar Desira
................................................... Hal. 43
6
4 Tahun Membangun Bersama
Paman Birin
Biografi singkat perjalanan hidup
Gubernur Kalimantan Selatan
serta segudang pencapaian yang
berhasil ditorehkan Provinsi
Kalimantan Selatan selama 4
Tahun Kepemimpinan Paman Birin.
Peresminan Bandara Syamsuddin
Noor oleh Presiden Joko
Widodo bertepatan dengan Hari
Kesetiakawanan Nasional Tahun
2019.
Wawasan
Pembangunan |
Penyusunan Rencana Aksi
Penurunan Angka Pernikahan Dini
di Kalimantan Selatan
17
4
5
Tajuk
Utama
H. Sahbirin Noor, S.Sos, M.H atau lebih dikenal
dengan Paman Birin yakni Gubernur Kalimantan
Selatan memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat
kuat terlihat dari bagaimana selama 4 tahun
beliau memimpin Provinsi Kalimantan Selatan.
didalam buku yang berjudul “Paman Birin, Do’a
Mama Mengantar Ke Singgasana” dijelaskan
bahwa ternyata jiwa kepemimpinan Paman Birin
sudah tumbuh dan berkembang dalam dirinya
sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar
dan pendidikan menengah. SMP dan SMA, serta
perguruan tinggi Uniska “Syekh Muhammad
Arsyad Al-Banjari”.
Di dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa
menurut catatan biodata yang bersumber dari
teman-teman sekolahnya, Paman Birin selalu
mendapat kepercayaan dari sekolah dan muridmurid
lainnya untuk menjadi pengurus OSIS.
Tercatat sewaktu masih belajar di SMP Negeri
10 dan SMA 5 Negeri Banjarmasin, Paman Birin
dipercayakan untuk menjabat sebagai Ketua
OSIS.
Paman Birin telah diberikan bekal ilmu
pendidikan dari kedua orang tuanya dengan
penuh kedisiplinan dan tanggung jawab. Semasa
masih duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri
Yakut di Kampung Sungai Jingah, Banjarmasin,
Paman Birin dikenal sebagai anak yang cerdas
dan rajin, serta disiplin. Hingga akhirnya Paman
Birin tumbuh menjadi sosok yang bijaksana
(Atas) Paman Birin & Kepala Bappeda Provinsi Kal-Sel
dalam acara Penanaman Forest City 2019
(Kiri Bawah) Paman Birin menyapa anak-anak saat acara
Turun ke Desa
(Kanan Bawah) Paman Birin memberikan bantuan alat
bantu kerja kepada petani
sebagai Gubernur Kalimantan Selatan. Selain itu,
Paman Birin juga dibekali oleh kedua orang tuanya
dengan pendidikan kesederhanaan yang mampu
membuat Paman Birin tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang taat dan penyabar.
Semasa hidup, ibunya yang dikaruniai umur
yang panjang hingga 86 tahun senantiasa selalu
berdoa untuk kesuksesan dan kebahagiaan
anaknya. Waktu kecilnya yang penuh dengan
belaian kasih sayang dan kelembutan hati dari
seorang ibu yang penyabar. Karena kasih sayang
yang tulus tersebut bukan hanya menjadi sosok
yang penuh dengan kedisiplinan dan tanggung
jawab namun Paman Birin juga memiliki jiwa sosial
yang sangat tinggi, hal tersebut dapat terlihat dari
kegiataan Paman yang selalu terjun langsung ke
masyarakat seperti Turdes (Turun Ke desa) agar
dapat mendengar aspirasi dan keluh kesah dari
masyarakat sehingga Paman dapat membantu
masyarakat secara langsung serta dapat lebih
dekat dengan seluruh masyarakat.
4 TAHUN MEMBANGUN
KALIMANTAN SELATAN
BERSAMA PAMAN BIRIN
7
Penghargaan Dwija Praja
Nugraha dianugerahkan kepada
Gubernur Kalimantan Selatan
H. Sahbirin Noor sebagai kepala
daerah yang dinilai memiliki
kepedulian dalam memajukan
pembangunan Pendidikan
di daerah. Penghargaan
diserahkan Presiden Joko
Widodo bertepatan dengan
Peringatan Hari Guru Nasional
dan Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) di Cibinong
Jawa Barat, 1 Desember lalu.
Panen raya Swasembada Pangan Provinsi Kalimantan Selatan
Berkat keberaniannya yang cukup monumental
ketika Paman Birin harus mengambil keputusan
untuk berhenti tanpa mendapat hak pensiun
dari pegawai negeri yang sudah digelutinya
selama kurang lebih 21 tahun. Sebuah pilihan
dan keputusan yang tidak mudah saat itu. Tapi,
ia mampu melewati tantangan itu dengan baik.
Terakhir, kita bisa menyaksikan bagaimana Paman
Birin dengan percaya diri masuk ke gelanggang
politik untuk merebut kursi Kalsel 1.
Paman Birin, sesuai dengan visi dan misinya
pada waktu kampanye Pilgub 2015, memang
sedang berjuang keras bersama pembantupembantunya
untuk membawa Provinsi
Kalimantan Selatan Mandiri dan Terdepan, Lebih
Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya
Saing.
Saat ini pemerintahan Paman Birin memberikan
perhatian penuh terhadap pentingnya transformasi
ekonomi di Kalimantan Selatan, dari
sektor perekonomian berbasis komoditas menjadi
sektor perkonomian yang berkelanjutan. Melalui
transformasi dapat membawa perekonomian
Indonesia menjadi lebih baik dari negara
berorientasi konsumsi menjadi Negara produksi,
dari negara importir menjadi negara Eksportir, dan
dari negara penghasil sumber daya alam mentah
menjadi negara pengolah yang menghasilkan
produksi bernilai tambah tinggi.
Kalimantan Selatan di usia 69 tahun, tentu bagi
yang semua pernah menjabat Gubernur Kalsel
memberikan warna tersendiri. Perjuangan para
pendahulu ini harus kita hargai dan hormati. Kita
harus berterima kasih kepada para pendahulu kita,
hari ini kita ada, karena mereka ada.
Paman Birin pun unjuk prestasi, hingga hari ini
Pemprov Kalsel sudah menyabet 53 penghargaan.
Seperti Pemprov Kalsel sebagai Provinsi Pembina
terbaik Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari
Kementerian Hukum dan HAM RI karena Pemprov
Kalsel dinilai telah berhasil membina Kabupaten
Kota Peduli dan cukup peduli Hak Asasi Manusia
(HAM).
Meski diakui Ketua DPD Partai Golkar Kalsel,
jumlah penghargaan yang didapatkan tak
seberapa jika dibandingkan dengan perjuangan
para pendahulu yang mendirikan provinsi ini
menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Di balik penghargaan
yang telah beliau dapatkan,
Paman Birin mengatakan
“Penghargaan memang tak
seberapa jika dibandingkan
saat ini rakyat kita masih
ada yang mengalami keterbelakangan,
kemiskinan dan
kebodohan. Itu yang harus kita
selesaikan bersama. Bergotong
royong, berat sama dipikul
ringan sama dijinjing,” ujar
Paman Birin.
Dengan kekayaan alam
Kalsel bagai sehelat kain surga,
sumber daya alam melimpah
tentu akan diincar negara
lain. Namun, Paman Birin
mengingatkan agar Kalsel tak
perlu alergi bagi siapa saja
yang ingin berinvestasi di Bumi
Antasari. “Terpenting mereka
harus melihat kearifan lokal
yang ada serta bermanfaat bagi
masyarakat,” cetusnya.
Selama ini diakui Paman
Birin, sektor pertumbuhan
ekonomi Kalsel didorong dari
ekspor batubara, sehingga
ketika industri ekstratif ini
habis, akan menggoyahkan
ekonomi daerah. “Kita harus
mencari terobosan dengan
mentransformasi SDA yang
ada menuju ke SDA terbarukan.
Saat ini, Pemprov Kalsel tengah
giat mendorong industri
pariwisata, setidaknya bisa
meniru kemajuan Bali. Sebab,
pariwisata bisa menyajikan
Paman Birin menerima Penghargaan Dwija Praja Nugraha dari Presiden Joko Widodo
pada Hari Guru
sebuah kesejahteraan dan
membuat daerah ini terkenal
seantreo dunia,” cetus Paman
Birin.
Dia berharap seluruh
komponen masyarakat bergerak,
dan tidak mengandalkan
pada sosok seorang Paman
Birin saja. “Harapan ke depan
adalah agar Kalsel terbebas
dari kebodohan, kemiskinan
dan keterbelakangan,”
tandasnya.
Provinsi Kalsel, sebagai
salah satu penyumbang
keuangan negara di sektor
pertambangan batubara,
berhak mendapat bagian yang
lebih besar dari pemerintah
pusat guna perluasan dan
percepatan pembangunan di
provinsi yang tertua di Pulau
Kalimantan ini. Pemprov Kalsel
dibawah Komando Paman Birin,
saat ini sedang giat berupaya
menggaet investor nasional
dan multinasional untuk
berinvestasi di Kalimantan
Selatan.
Badan Anggaran (Banggar)
Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (DPR RI),
telah memberikan apresiasi
kinerja Gubernur Kalimantan
Selatan tersebut di bawah
kepemimpinan Paman
Birin, beberapa kemajuan
telah terlihat dan mereka
mengapresiasi kemajuan
tersebut. Seperti dari sisi
pertumbuhan ekonomi,
meningkatnya derajat fiskal
Kalsel dan inovasi dari
ketergantungan terhadap
pertambangan.
Pada tahun 2019, Provinsi
Kalimantan Selatan telah
beberapa kali dipercaya untuk
menjadi Tuan Rumah untuk
Hari Peringatan Nasional
seperti Hari Keluarga Nasional
XXVI, Hari Kesetiakawanan
Sosial Nasional dan Hari Pers
Nasional.
Saat ini dalam Kepemimpinan
Paman Birin, Provinsi
Kalimantan Selatan telah
bersiap menjadi gerbang Ibu
kota negara. Modal utama
kelayakan Kalsel menjadi
gerbang ibu kota negara selain
wilayah yang berdekatan
pusat ibu kota baru, di Kaltim,
8
9
Kalsel juga tengah membangun
infrastruktur strategis seperti
jalan bebas hambatan dan
sarana lainnya.
Pertama, secara geografis
Kalsel berada di tengah-tengah
kepulauan Indonesia. Diyakini
hal ini Kalsel bebas dari letusan
gunung berapi dan gempa
bumi. Dari wilayah utara di
Kabupaten Tabalong, dari
wilayah tenggara di Kabupaten
Tanah Bumbu jarak menuju
rencana ibu kota negara yang
baru tidak lebih dari 250
kilometer
Kedua, sisi laut di wilayah
Kalsel memiliki kedalaman
yang memiliki standar untuk
membangun pelabuhan
samudera. Sehingga, sangat
strategis menopang sentral
poros maritim nusantara.
Ketiga, tersedia lahan dan
kawasan untuk membangun
sarana dan prasarana yang
menopang gerbang ibukota
negara. Khususnya di kawasan
Batulicin Kabupaten Tanah
Bumbu dan Kawasan industri di
Kabupaten Tanah Laut.
Aspek ke empat Kalsel
didukung dengan ketersediaan
energi listrik yang cukup,
bahkan provinsi berjulukan
Bumi Lambung Mangkurat ini
memiliki potensi membangun
PLTU Mulut Tambang.
Ke lima, dari segi infrastruktur
Kalsel sudah memiliki
Bandara Internasional
Syamsudin Noor di Kota
Banjarbaru. Selain itu, ditopang
tiga bandara di Kabupaten
Tabalong, Kabupaten Tanah
Bumbu, Kabupaten Kotabaru.
Tiga Kabupaten tersebut
berdekatan ibukota negara
yang baru.
Dan dari segi ketahanan
pangan Kalsel tidak diragukan
lagi, khususnya untuk ketersediaan
beras. Selain surplus
dan produksi padi tertinggi di
Kalimantan, Kalsel juga sebagai
penyangga beras nasional.
Dari segi Pariwisata,
Provinsi Kalimantan Selatan
tidak kalah dengan Provinsi
lain. Terlebih Pegunungan
Meratus telah ditetapkan
sebagai Geopark Nasional.
Bahkan saat ini sedang proses
menuju Geopark Internasional.
Di sepanjang Geopark ini
banyak destinasi wisata bisa
dikembangkan. Pada saatnya
nanti, Kalsel menjadi tujuan
utama untuk wisata dari
ibukota Negara.
Dengan terdapatnya beberapa
aspek tersebut semoga
Provinsi Kalimantan Selatan
bukan hanya membantu
memajukan pereko-nomian
Provinsi tetapi juga membantu
untu memajukan Negara
Indonesia menjadi lebih baik
lagi.
Di sisa masa kepemimpinan
Paman Birin, hanya satu
harapannya yakni masyarakat
Kalsel sejahtera. Selain itu,
kesetaraan gender di Kalsel
juga semakin baik. Menjelang
berakhirnya masa jabatan
sebagai gubernur, maka Paman
Birin pun dipastikan maju
kembali pada Pilkada serentak
Oktober 2020 sebagai
petahana.
Beliau juga sempat
mengatakan jika nanti akan
terpilih kembali menjadi
Gubernur Kalimantan Selatan
“Dalam waktu 5 tahun itu tak
mungkin mencapai semua
yang ingin dilakukan sesuai
visi dan misi yang dijanjikan.
Masih banyak yang harus
saya lakukan dan ingin saya
lakukan. Janji saya untuk
merenovasi Stadion 17 Mei dan
membuatnya menjadi stadion
kebanggaan Banua masih perlu
waktu dan proses”
Pembenahan pariwisata,
perbaikan infrastruktur, peningkatan
layanan kesehatan
melalui pusat layanan jantung
terpadu, penghijauan melalui
gerakan Revolusi Hijau, dan
masih banyak yang ingin
Paman Birin lakukan untuk
Banua ini.
Paman Birin didampingi Wakil Gubernur Rudi Resnawan pada perayaan HUT Kalsel ke 69
BEBERAPA PENGHARGAAN
SELAMA KEPEMIMPINAN PAMAN BIRIN
Opini WTP selama Lima Kali Berturut-turut
Pemprov Kalsel berhasil mempertahankan Opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, untuk
LKPD sejak 2013 sampai dengan 2017.
Ki Hadjar Award 2018
Penghargaan Kemendikbud atas kerja nyata
pengembangan ITC untuk Pendidikan yang diterima
selama 2 tahun berturut-turut.
Penghargaan Dwija Praja Nugraha 2018
Penghargaan dari Presiden yang diberikan
berdasarkan perhatian dan komitmen tinggi
terhadap pembangunan pendidikan dan PGRI
Anugerah Parahita Ekapraya 2018
Penghargaan atas kepedulian nyata dalam upaya
meningkatkan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan terhadap anak.
SAKIP Award 2019
Penghargaan Kemenpan-RB atas upaya
mewujudkan pemerintahan yang baik berbasis
kinerja dengan Predikat A selama 2 tahun.
Pembina Olahraga Berprestasi 2018
Penghargaan Menpora atas kepedulian Gubernur
dalam upaya memajukan olahraga di Daerah
maupun tingkat Nasional.
Predikat “BAIK” Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan Pemerintah Daerah
Penghargaan dari Inspektur Jenderal Kemendagri
selama 2 tahun berturut-turut.
Pena Hijau Award Tahun 2018
Penghargaan yang diberikan berdasarkan komitmen
dan keteguhan dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup Kal-Sel.
Top 25 Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik
Nasional (SP4N) Tahun 2018
Penghargaan Menpan-RB atas dedikasi pemprov
Kalsel dalam mengelola Pengaduan Masyarakat
Golden Award 2019
Penghargaan PWI atas dedikasi mendorong
peningkatan prestasi olahraga di tingkat Daerah,
Nasional, dan Internasional.
10 11
PERESMIAN
BANDARA INTERNASIONAL
SYAMSUDDIN NOOR
Berita
Utama
Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor adalah bandar
udara yang terletak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
dan bertempat kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan
Ulin, Kota Banjarbaru atau 25 km sebelah tenggara dari pusat Kota
Banjarmasin.
Sebelumnya Bandara Syamsudin Noor hanya mempunyai
terminal domestik dengan luas 9.943 m² dan hanya dapat
menangani sekitar 3.013.191 penumpang. Awal tahun2013, Bandara
ini melayani 5,5 juta penumpang, padahal kapasitasnya hanya untuk
4,0 juta penumpang.
Seiring dengan berjalanan waktu dari tahun ke tahun, Gubernur
Kalimantan Selatan telah melakukan pembangunan Bandara
Syamsudin Noor agar dapat berstatus menjadi Bandara Internasional
yang dapat langsung memberikan pelayanan langsung ke dalam
maupun luar Negeri. Bandara Syamsudin Noor yang baru Berkonsep
green airport Selain adanya ruang terbuka hijau, aspek pencahayaan
hingga suhu akan diperhatikan di sepanjang koridor dan ruangan
bandara.
Pada tanggal 10 Desember 2019 terminal baru Bandara
Kalimantan Selatan sudah mulai dioperasikan, semua aktivitas
penerbangan di terminal lama bandara dipindahkan ke terminal
baru bandara.
Terminal baru Bandara Syamsudin Noor memiliki luas 77.569
meter persegi atau 8 kali lebih luas dibandingkan terminal lama
yang hanya memiliki luas 9.043 meter persegi. Terminal baru
berkapasitas 7 juta penumpang per tahun, 5 kali lebih besar
dibandingkan terminal lama. Sementara untuk sisi udara, perluasan
apron menambah kapasitas parkir pesawat (parking stand) yang
semula 16 menjadi 25 unit pesawat.
Presiden RI, Joko Widodo resmikan langsung Bandara baru
Syamsudin Noor Banjarmasin pada hari Rabu, 18 Desember 2019.
“Saya betul-betul kaget sekali. Kaget karena bisa bayangin yang
dulu kayak apa, sekarang kayak apa, kapasitas terminal baru bandara
ini melonjak drastis” kata Presiden Jokowi dalam pidato peresmian
Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Dalam pidatonya beliau juga mengatakan bahwa “Di Kalimantan
Selatan ini pertumbuhannya tinggi sekali, yang jelas dan yang saya
tahu di sini ada intan sehingga desainnya itu juga ada desain khas
dari kota Martapura, kab. Banjar dan kota Banjarbaru.”
Saat peresmian, Presiden Jokowi didampingi Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang menjelaskan beberapa
detail bangunan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin tersebut.
Usai meninjau terminal bandara, Presiden langsung menuju tenda
peresmian.
Terminal telah difasilitasi dengan 42 unit konter check-in,
4 conveyor belt, dan ruang tunggu seluas 5.185 meter persegi.
Tersedia pula 5 fixed bridge serta area parkir seluas 34.360 meter
persegi untuk kendaraan roda empat dan 2.420 meter persegi untuk
kendaraan roda dua.
Pemerintah diharapkan untuk terus membangun infrastruktur
agar bisa bersaing dengan negara maju lainnya. “Kita kejar baik
namanya jalan tol, airport, pembangkit listrik, pelabuhan, kawasankawasan
industri. Semuanya berkaitan itu terus kita kejar,” katanya.
Presiden Jokowi berharap bandara baru ini harus disambungkan
dengan Kawasan Wisata dan Industri dan itu adalah tugas Provinsi,
Kabupaten dan Kota. Menurut Jokowi, bandara baru ini hendaknya
menjadi nilai tambah bagi Kalimantan Selatan karena sepuluh
tahun mendatang perkembangan bandara dan ledakan penumpang
Presiden Joko Widodo didampingi
oleh Paman Birin dan Menteri-menteri
Kabinet Indonesia Maju meresmikan
Terminal Baru Bandara Syamsuddin
Noor
12
13
harus segera diantisipasi otoritas bandara. Perluasan bandara ke
depannya, Jokowi melanjutkan akan menggerakkan perekonomian
daerah lebih baik lagi. Terlebih Kalimantan Selatan sekarang
menjadi salah satu provinsi penyangga Ibu Kota Negara. Tentunya
peran bandara menjadi sangat penting terhadap perekonomian
Kalimantan Selatan.
Bandara representatif ini akan menjadi daya tarik wisatawan
untuk berkunjung ke Kalimantan Selatan yang nantinya dapat
meningkatkan perkembangan perekonomian. Memang butuh waktu
untuk menyelesaikannya agar terus berkembang manjadi lebih baik
lagi kedepannya, tapi bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan harus optimis penyeselesaiannya bisa tercapai.
Ruang Tunggu Terminal Baru Bandara
Syamsuddin Noor
(Atas) Presiden Jokowi Widodo menyampaikan
sambutan pada peresmian Terminal
Baru Bandara Syamsuddin Noor
(Bawah) Counter Check-in Terminal Baru
Bandara Syamsuddin Noor
14
15
Dapatkan informasi mengenai
perencanaan dan pembangunan
Kalimantan Selatan di
bappeda.kalselprov.go.id
Wawasan
Pembangunan
PEMILIHAN STRATEGI MELALUI
METODE URGENCY , SERIOUSNESS, GROWTH (USG)
STUDI KASUS PENYUSUNAN RENCANA
AKSI PENURUNAN ANGKA PERNIKAHAN DINI DI KALIMANTAN SELATAN
Oleh Drs. I Gede Suardika, M.Si
Perencana Ahli Madya Bappeda Provinsi Kal-Sel
ABSTRAK
Pemilihan strategi yang tepat sangat penting
dilakukan dalam rangka untuk mempercepat
dan mengefektifkan pencapaian tujuan dan
juga sekaligus dalam rangka mengefektifkan
pemecahan masalah utama yang dihadapi oleh
daerah maupun oleh dinas atau badan.
Salah satu metode untuk memilih strategi
yang tepat adalah melalui metode USG yaitu
metode pemilihan strategi yang dilihat dari (
urgency) yaitu seberapa penting strategi itu saat
ini, dapatkah ditunda pelaksanaannya, seberapa
besar tuntutan permintaan untuk dilaksanakan.
(Seriousness) yaitu seberapa serius strategi
tersebut terhadap permaslahan yang di hadapi,
dan dilihat dari (Growth) yaitu seberapa besar
dampaknya pada masa yang akan datang jika
strategi itu tidak dilaksanakan.
Dalam study kasus penyusunan rencana aksi
penurunan angka perkawinan di kalimantan
Selatan ini, diperoleh bahwa ada tiga strategi
utama yang perlu dilakukan dalam rangka untuk
menurunkan angka pernikahan dini di Kalimantan
Selatan yaitu melalui strategi meningkatkan
koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga terkait
di daerah dan pusat, strategi kedua adalah
Peningkatan Peran sekolah, guru dan tokoh
agama untuk mencegah pernikahan dini dan
alternatif strategi yang ketiga adalah Pencegahan
dan pengawasan terhadap anak dari pergaulan
yang kurang baik.
Dari ketiga strategi ini nantinya akan
diturunkan menjadi program dan kegiatan yang
akan dilakukan oleh masing-masing lembaga di
daerah, dalam strategi meningkatkan koordinasi
dan sinkronisasi antar lembaga terkait di daerah
dan pusat, bisa dilakukan melalui 8 kegiatan
pokok dan masing-masing dbuatkan kartu
tugas masing-masing agar dengan mudah dapat
dikontrol dan di evaluasi pelaksanaannya.
LATAR BELAKANG
Pasal 7 ayat 1 dari Undang-undang No 1 tahun
1974 tentang Perkawinan menyatakan bahwa
“Perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria
sudah mencapai umur 19 tahun (sembilan belas)
tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur
16 (enambelas) tahun. Selanjutnya dalam hal
penyimpangan pada pasal 1 tersebut diatas dapat
minta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat
lain yang diminta oleh kedua orang tua pihak pria
atau pihak wanita. Selanjutnya dalam Peraturan
Menteri Agama No.11 tahun 2007 Tentang
Pencatatan Nikah Bab IV pasal 8 “Apabila seorang
calon suami belum mencapai umur 19 (sembilan
belas) tahun dan seorang calon isteri belum
mencapai umur 16 (enambelas) tahun, harus
mendapat dispensasi dari pengadilan”. Pasalpasal
tersebut diatas sangat jelas sekali hampir
tak ada alternatif penafsiran, bahwa usia yang
diperbolehkan menikah di Indonesia untuk lakilaki
19 (sembilan belas) tahun dan untuk wanita
16 (enambelas) tahun. Namun itu saja belum
cukup, dalam tataran implementasinya masih ada
syarat yang harus ditempuh oleh calon pengantin
(catin), yakni jika calon suami dan calon isteri
belum genap berusia 21 (duapuluh satu) tahun
maka harus ada ijin dari orang tua atau wali nikah,
hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Agama
No.11 tahun 2007 tentang Pencatatan nikah
Bab IV pasal 7 “Apabila seorang calon mempelai
belum mencapai umur 21 (duapuluh satu) tahun,
17
harus mendapat ijin tertulis kedua orang tua”.
Ijin ini sipatnya wajib, karena usia itu dipandang
masih memerlukan bimbingan dan pengawasan
orang tua/wali.
Fenomena pernikahan dini atau pernikahan di
bawah umur (Pernikahan yang dilakukan dibawah
umur 16 tahun) masih menjadi persoalan di
Indonesia juga menjadi persoalan yang serius
di Provinsi Kalimantan Selatan. Persoalan
pernikahan dini bukanlah sesuatu yang baru,
persoalan ini sudah terjadi sejak lama dengan
berbagai hal yang melatarblakangi, seperti
ekonomi, budaya dan tradisi, pemahaman agama,
rendahnya tingkat pendidikan, peraturan dan
perundangan dan lain-lain.
Data BPS pada tahun 2016, menunjukkan
bahwa prosentase wanita di indonesia yang
Tabel 1. Persentase Wanita yang Pernah Menikah
Menurut Umur perkawinan Pertama Tahun 2016
pernah menikah dengan umur kurang dari 16 tahun
adalah sebesar 15,87 persen dari total wanita
yang pernah menikah. Sedang untuk wanita yang
pernah menikah dengan umur 17 sampai 18 tahun
sebesar 21,48 persen dan untuk wanita yg pernah
menikah dengan umur 19 sampai 20 tahun adalah
sebanyak 23,07 persen.
Pernikahan wanita sebelum mencapai umur
16 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan cukup
tinggi yaitu sebesar 23,87 persen di tahun 2016,
merupakan provinsi tertinggi pernikahan dininya
di indonesia, setelah jawa timur sebesar 21,16
persen, dan Provinsi jawa barat sebesar 20,38
persen.
Berikut data pernikahan dini di masing-masing
provinsi yang menduduki peringkat sepuluh
terbesar di indonesia.
Tabel 2. Perkembangan IPM Kalimantan Selatan
dibandingkan Nasional dan Regional Kalimantan
Tahun 2014-2018
Sumber: Data Pokok Pembangunan Kalsel Tahun 2018
Posisi IPM Kalimantan Selatan masih berada
pada urutan keempat, hanya lebih tinggi dari
Provinsi Kalimantan Barat dan masih lebih rendah
dari Provinsi Kalimantan Utara, kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur.
B. Analisis Masalah
Rendahnya angka IPM di Kalimantan Selatan
di duga karena salah satu penyebabnya adalah
karena masih tingginya angka pernikahan
di bawah umur di kalimantan selatan, yang
diperkirakan akan berdampak cukup signifikan
terhadap angka rata-rata lama sekolah dan
angka harapan sekolah yang masih rendah, dan
di duga juga wanita yang di bawah umur (<16
tahun) secara fisik organ reproduksinya belum
siap, maka akan berpengaruh pada tingkat
kematian ibu dan anak yang masih cukup
tinggi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
angka rata-rata harapan hidup di kalimantan
selatan. Keterkaitan sebab akibat dari tingginya
perkawinan di bawah umur digambarkan lebih
rinci melalui diagaram di bawah ini.
Gambar 1. Logical Framework Pengaruh Perkawinan Usia Dini
Terhadap Indikator Pembentuk IPM
Sumber: BPS, perkembangan beberapa indikator utama sosek indonesia
Tingginya perkawinan pertama wanita kurang
dari 16 tahun di Kalimantan Selatan diduga akan
sangat berdampak kepada indikator indikator
sosial ekonomi lainnya, seperti rendahnya angka
rata-rata lama sekolah, rendahnya angka usia
harapa hidup, yang pada akhirnya akan berdampak
kepada indeks Pembangunan Manusianya (IPM).
A. Permasalahan
ANALISIS PERMASALAHAN
Salah satu Indikator makro keberhasilan
pembangunan di daerah adalah adalah Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang secara teori
indikator IPM dibentuk oleh tiga faktor utama
yaitu standar hidup layak yang di tunjukkan oleh
pendapatan perkapita, faktor pengetahuan yang
dicerminkan dengan angka harapan sekolah dan
angka rata-rata lama sekolah, dan faktor ketiga
adalah faktor standar kesehatan yang dicerminkan
dengan Angka Usia Harapan Hidup.
Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan
Selatan masih berada dibawah nasional,
yaitu sebesar 69,05 ( masih termasuk daerah
dengan Kategori IPM sedang) pada tahun 2016,
sementara nasional sudah mencapai sebesar
70,18 dengan kategori negara dengan IPM tinggi.
Bila dibandingkan dengan empat Provinsi di
Kalimantan, hanya berada diatas IPM Kalimantan
Barat yaitu sebesar 65,88 pada tahun 2016.
Perkembangan IPM Kalimantan Selatan
dibandingkan dengan Nasional dan empat Provinsi
lainnya di Regional Kalimantan adalah sebagai
berikut:
18
19
C. Perumusan Alternatif Solusi
Tujuan untuk penurunan angka pernikahan
dini , maka perlu dilakukan langkah dan upaya
menemukan solusi yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan dimaksud dan sekaligus juga
untuk mengatasi permasalahan tingginya
pernikahan dini , maka perlu dilakukan melalui
strategi yang tepat agar apa yang menjadi tujuan
dapat tercapai efektif dan efisien.
Analisis SWOT adalah salah satu alat yang
sering dan telah banyak dipergunakan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam
rangka untuk menemukan langkah langkah dan
(S) Kekuatan
• Adanya Undang-Undang no 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan
• Adanya Lembaga Badan pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
• Komitmen Pemerintah daerah untuk
mengurangi akibat perkawinan usia dini
• Tersedianya program dan Anggaran yang
cukup dari pemerintah provinsi
(O) Peluang
• Adanya tokoh-tokoh agama yang menjadi
panutan di masyarakat
• Dukungan Program dan anggaran dari
pemerintah pusat
• Adanya guru-guru yang tersebar di seluruh
wilayah yang bisa menyampaikan dampak
negatif dari perkawinan dini
• Pengawasan keluarga terhadap pergaulan
anak yang semakin meningkat
Dari hasil identifikasi unsur-unsur
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
alternatif solusi sebagai berikut:
1. Arahan pengembangan strategi S-O (
menggunakan semua kekuatan dan peluang yang
ada untuk dijadikan kenyataan untuk diwujudkan),
maka ada beberapa strategi yang perlu dilakukan
adalah:
• Peningkatan pemahaman Undang-Undang
No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan
kepada tokoh tokoh agama, guru-guru, dan
masyarakat.
• Sinkronisasi program dan kegiatan antara
lembaga di pemerintah pusat dan daerah
• Pencegahan terjadinya putus sekolah dengan
Tabel 3. Kerangka Analisis SWOT Perkawinan Usia Dini
di Kalimantan Selatan
upaya untuk mengatasi permasalahan inti atau
isu strategis yang harus segera di tangani agar
tujuan dapat tercapai. Dalam analisis SWOT
factor-faktor yang berpengaruh di klasifikasi
menjadi faktor dari dalam yaitu sebagai faktor
Kekuatan (strength) dan hambatan dari dalam
disebut kelemahan ( Weakness). Sementara itu
kekuatan yang datang dari luar disebut dengan
peluang (Opportunity) dan hambatan yang datang
dari luar disebut tantangan (Threat).
Identifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan,
peluang dan Tantangan dari upaya menurunkan
angka pernikahan dini di Kalimantan selatan
adalah sebagai berikut:.
(W) Kelemahan
• Lemahnya koordinasi antar Lembaga terkait
pernikahan dini
• pengetahuan dan pemahaman aparatur
tentang pernikahan dini belum optimal
• Minimnya data dan informasi terkait
penyebab perkawinan dini
• Kurangnya peran Pemerintah untuk mencegah
terjadinya pernikahan dini
(T) Tantangan
• Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait
uu perkawinan
• Adanya stigma yang berkembang di
masyarakat terkait dengan malu anaknya
tidak segera menikah (perawan tua)
• Masalah ekonomi keluarga ( Keluarga miskin)
• Pengaruh Media televisi dan internet
terhadap pergaulan remaja
mengoptimalkan kinerja guru-guru dan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
menyekolahkan anak-anaknya.
• dMengoptimalkan anggaran dari Pemerintah
pusat dan daerah untuk melakukan
sosialisasi peraturan dan perundangundangan
terkait dengan perkawinan usia
dini kepada masyarakat, tokoh tokoh agama
dan aparatur di daerah.
2. Arahan pengembangan strategi S-T (
menggunakan semua kekuatan untuk mengatasi
ancaman):
• Peningkatan pemahamam perkawinan dini
kepada masyarakat untuk merubah stigma
malu anaknya menjadi perawan tua.
• Mengoptimalkan program Pembinaan
Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan
anak yang dilakukan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan Prov Kalsel
• Mengoptimalkan program dan anggaran
pemerintah Provinsi untuk membantu siswa
dari keluarga miskin
• Peningkatan Pengawasan pengaruh negative
media televisi dan media internet terhadap
pergaulan anak anak sekolah
3. Arahan pengembangan strategi W-O
(menggunakan peluang untuk mengatasi
kelemahan).
• Mengoptimalkan peran tokoh tokoh agama
untuk mensosialisasikan dampak negatif
perkawinan usia dini
• Mengoptimalkan program dan anggaran
dari pemerintah pusat untuk melaksanakan
koordinasi antara lembaga di daerah dalam
upaya mengurangi terjadinya pernikahan
dini
• Mengoptimalkan peran guru-guru
dalam memberikan pembelajaran akibat
perkawinan dini kepada anak muridnya
• Mengoptimalkan program dan anggaran
pemerintah pusat dalam rangka penyediaan
data dan informasi terkait pernikahan dini
• Mengoptimalkan pengawasan pergaulan
anak oleh keluarga dengan bekejasama
dengan sekolah
4. Arahan pengembangan strategi W-T (membalik
semua kelemahan untuk menjadi peluang).
• Meningkatkan koordinasi antar lembaga
di daerah untuk merubah stigma yang
berkembang di masyarakat
• Meningkatkan pemahaman aparatur terhadap
peraturan dan perundangan perkawinan
untuk membWerikan pemahaman tentang
efek negatif pernikahan dini
• Meningkatkan penyediaan data dan informasi
anak sekolah yang rentan putus sekolah
akibat kemiskinan dan akibat perkawinan
terkait stigma yang salah dari masyarakat
• Meningkatkan Peran sekolah untuk memberi
pengetahuan kepada murid untuk menangkal
pengaruh media televisi dan media internet
terhadap pergaulan remaja
• Meningkatkan koordinasi antar SKPD untuk
penanggulangan kemiskinan di daerah guna
mencegah terjadinya siswa putus sekolah
dan terjadinya perkawinan usia dini.
D. Pengkajian Alternatif Solusi dan Strategi
Utama
Dari beberapa alternatif solusi yang
telah di peroleh dari analisa SWOT, maka beberapa
alternatif solusi yang mememiliki kesamaan di
kelompokkan menjadi strategy utama sebagai
berikut:
1. Peningkatan Pemahaman dengan melakukan
sosialisasi peraturan perundan-udangan
kepada stakeholder terkait dan masyarakat
2. Peningkatan koordinasi dan sinergisitas antar
lembaga terkait di daerah dan pusat
3. Optimalisasi program dan penganggaran
pemerintah Daerah untuk perkawinan dini
4. Pencegahan dan Pengawasan terhadap anak
dari pergaulan kurang baik
5. Peningkatan Peran sekolah, guru dan
tokoh agama dalam mencegah terjadinya
pernikahan dini
Berdasarkan 5 alternatif strategi utama
tersebut diatas, maka untuk memilih strategi
yang paling tepat diperlukan metode pemilihan
strategi. Ada beberapa metode yang dapat di
pakai dalam pemilihan strategi antara lain metode
USG, metode Bardach dan metode Prince.
Dalam studi kasus penyususnan
rencana aksi penurunan angka pernikahan dini
di kalimantan selatan dipakai metode USG
yaitu metode pemilihan strategi yang dilihat (
urgency) yaitu seberapa penting strategi itu saat
ini, dapatkah ditunda pelaksanaannya, seberapa
besar tuntutan permintaan untuk dilaksanakan.
(Seriousness) yaitu seberapa serius strategi
tersebut terhadap penurunan angka perkawinan
dini di kalsel, dan dilihat dari (Growth) yaitu
seberapa besar dampaknya pada masa yang akan
datang jika strategi itu tidak dilaksanakan. Prinsip
dari Metode USG adalah memberikan penilaian
melalui rangking yaitu strategi yang berpengruh
sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 4. Pembobotan Rangking pada Strategi
Utama Menurut Metode USG
20
21
Dari hasil identifikasi unsur-unsur kekuataDari
hasil pembobotan diatas, maka tiga strategi
utama yang paling besar pengaruhnya adalah
strategi Peningkatan koordinasi dan sinergisitas
antar lembaga terkait di daerah dan pusat,
strategi kedua adalah Strategi pencegahan
dan pengawasan terhadap anak dari pergaulan
yang kurang baik dan strategi ketiga adalah
peningkatan peran sekolah, guru dan tokoh
agama untuk mengurangi perkawinan dini.
Dalam study kasus penyusunan Rencana Aksi
Penurunan Angka perkawinan usia dini di Provinsi
Kalimantan Selatan, dengan menggunakan
strategi Peningkatan koordinasi dan sinergisitas
antar lembaga terkait di daerah dan pusat, maka
perlu dilakukan koordinasi yang lebih baik
dengan berbagai lembaga pusat yang ada di
daerah dan pemerintah kabupaten dan kota di
kalimantan selatan dan seluruh dinas dan badan
terkait seperti:
1. Kanwil Agama Provinsi Kalimantan Selatan
dan kantor agama seluruh kabupaten kota
2. Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan dan
Bappeda Kabupaten/ Kota se Kalimantan
Selatan
3. Badan Pemberdayaan Perempuan dan
perlindungan anak provinsi dan kabupaten/
kota se Kalimantan selatan
4. Dinas Pendidikan Provinsi dan dinas
pendidikan Kabupaten/ Kota se Kalimantan
Selatan
5. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas
kesehatan kabupaten /kota se Kalimantan
Selatan
6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
pemerintahan desa provinsi dan Kabupaten/
kota se Kalimantan Selatan
7. BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan
8. Dinas Sosial Prov Kalsel Biro Kesejahtraan
Rakyat Provinsi Kalsel
Untuk menuangkan strategi Peningkatan
koordinasi dan sinergisitas antar lembaga terkait
tersebut diatas kedalam program dan kegiatan
yang nyata maka diperlukan Rencana Aksi
yang lebih kongkrit yang memuat program dan
kegiatan beserta waktu pelaksanaannya, sebagai
penjadwalan berikut:
Tabel 5. Rencana Aksi strategi Peningkatan Koordinasi dan Sinergisitas Dalam Rangka
Penurunan Pernikahan dini di Kalimantan Selatan
di daerah. Untuk melaksanakan strategi dimaksud
maka disarankan untuk melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Perlu adanya sinergisitas kebijakan
pembangunan antara pemerintah pusat
dalam hal ini Departemen Agama dengan
pemerintah provinsi dan dengan Pemerintah
kabupaten/Kota dalam upaya penurunan
angka perkawinan usia dini,
2. Perlu adanya komitmet yang kuat dari
pemerintah kabupaten/kota untuk
melaksanakan berbagai upaya untuk
mengurangi perkawinan usia dini di masingmasing
daerahnya
3. Perlu adanya pendataan yang lebih akurat
terkait dengan penduduk miskin yang
memiliki anak usia sekolah agar terus bisa
dilakukan pembinaan dan di pantau agar
tidak terjadi putus sekolah
4. Meningkatkan peran tokoh-tokoh agama,guru
dan tokoh masyarakat dan seluruh pihakpihak
terkait untuk berperan dalam upaya
penurunan pernikahan dini
5. Perlu sosialisasi efek negatif dari pernikahan
dini di sekolah sekolah dan pesantren di
seluruh Kalimantan Selatan.
E. Penutup
Pemilihan dari beberapa alternatif sangatlah
penting dilakukan tujuan dapat tercapai secara
efektif dan efisien dan sekaligus dapat mengatasi
suatu permasalahan.Beberapa tahapan yang
harus dilalui sebelum menetapkan strategi antara
lain dimulai dari inventarisasi data dan informasi
dalam rangka untuk memetakan permasalahan,
untuk merumuskan permasalahan pokok yang
dihadapi.
Dari permasalahan pokok tersebut dilakukan
analisis permasalahan untuk menemukan
alternatif solusi dan mebuat analisis hubungan
sebab dan akibat dari permasalahan tersebut
melalui logical framework sehingga di peroleh
suatu gambaran hubungan apakah suatu masalah
itu merupakan penyebab atau sebagai akibat
dari suatu masalah lainnya, selanjutnya dengan
menggunakan metode SWOT diperoleh berbagai
alternatif strategi yang akan dilakukan dalam
upaya mengatasi permasalahan dan dari beberapa
alternatif strategi dimaksud dipilih beberapa
alternatif yang strategi yang paling berpengaruh,
paling serius berdampak pada terjadinya masalah
dan perkembangannya sangat signifikan.
Dari study kasus permasalahan tingginnya
pernikahan dini di Kalimantan Selatani, maka
salah satu alternatif strategi yang berpengaruh
untuk menurunkan angka pernikahan dini di
Kalimantan Selatan adalah strategi peningkatan
koordinasi dan sinergisitas antar lembaga terkait
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang Undang Republik Indonesia No 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan
2. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Nomor
01 Tahun 2010 tentang standar pelayanan
minimal
3. Biro Pusat Statistik IndiKator Perekonomian
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 86
Tahun 2014, Tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah
5. Nunuk Dwi Renandari Panduan Latihan
Perencanaan Jenjang Fungsional Perencana,
UGM Yogyakarta
22
23
Pojok
Bappeda
HARI OLAHRAGA
NASIONAL
(Atas) Penyerahan Rekor MURI oleh Bapak Triyono kepada
Paman Birin
(Bawah) Tim Karateka Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan
Dalam rangkaian peringatan Hari Olahraga
Nasional (HAORNAS) XXXVI Tahun 2019 yang
dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan,
salah satunya adalah telah diselenggarakannya
pemecahan rekor MURI pada hari Minggu, 8
September 2019. Pemecahan rekor Muri ini
meikut sertakan peserta sebanyak 5000 karateka
yang berasal dari Instansi dan Organisasi termasuk
SKPD di Lingkup Pemprov Kalsel, TNI-Polri dan
berbagai Perguruan Karate di Kalimantan Selatan.
Dalam pemecahan Rekor MURI ini Bappeda
Provinsi Kalimantan Selatan menjadi salah satu
SKPD yang ikut serta. Sebanyak 40 Karateka
Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan telah
dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan ini. Setiap
hari Senin, Rabu dan jum’at selalu dilaksanakan
latihan rutin yang bertempat di Lantai III kantor
Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam aktivitas pemecahan rekor yang
berlangsung pada pukul 9.00 pagi WITA, Bappeda
Provinsi Kalimantan Selatan menempati di kapling
C64 dan C65 yakni di sekitaran Mesjid Raya Sabilal
Muhtadin Banjarmasin. Beberapa gerakan yang
diperagakan berupa kata Kihon (gerakan dasar)
dan kata (rangkaian gerakan dasar) Kata 1 Heian
Shodan dan Kata 2 Heian Nidan yang diperagakan
secara serempak dan bersamaan.
Kegiatan karate massal ini pun dinyatakan
telah memecahkan rekor Muri dan plakat
pernghargaan diberikan langsung usai kegiatan
Karate Massal yang diserahkan langsung kepada
Paman Birin selaku Gubernur Kalimantan Selatan.
24
25
Negeri di
Atas awan
Pemenang Lomba Fotografi
Hari Jadi Kalimantan Selatan ke 69 Tahun 2019
Oleh: Muhammad Fahrizal
SUKSES GELAR ACARA
MUSRENBANG PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
Selasa, 9 April 2019 Bappeda Provinsi
Kalimantan Selatan telah sukses menggelar
acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENBANG) dalam rangka menyusunan
Rencana Kerja Pembangunan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020 dengan
tema “Memacu daya saing perekonomian yang
didukung sumberdaya manusia berkualitas” di
Gedung Idham Chalid Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.
Pelaksanaan Musrenbang RKPD Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2020 ini merupakan
bagian dari proses sistem perencanaan
pembangunan yang dilaksanakan setelah
Musrenbang Kabupaten/Kota dalam rangka
mewujudkan sinkronisasi dan harmonisasi
perencanaan pembangunan daerah. Sejalan
dengan amanah Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 bahwa Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya menyusun rencana
pembangunan daerah sebagai suatu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional dengan menggunakan pendekatan
teknokratik, partisipatif, politis, serta atas-bawah
(top down) dan bawah-atas (bottom up).
Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan
Tamu Undangan Musrenbang 2019
membuka acara sekaligus memberikan sambutan
dan beliau menyampaikan “Kami harapkan
dengan Musrenbang ini dapat menjadikan
pembangunan Kalsel kearah yang lebih baik,
tercipta koordinasi dan komprhensif dan sinergis
dalam memajukan pembangunan dengan skala
prioritas karena itu seluruh SKPD dan Kabupaten
kota harus komitmen dan mampu meningkatkan
pembangunan yang bisa memberikan
kesejahteraan rakyat serta bermanfaat secara
luas”.
Hasil pencapaian untuk pertumbuhan ekonomi
Provinsi Kalimantan Selatan meningkat drastis
pada tahun 2017. Faktor yang menyebabkan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kalimantan Selatan pada tahun 2017 adalah
karena meningkatnya sektor pertambangan
dan pertanian dari sisi lapangan usaha. serta
terdapat penurunan angka kemiskinan Provinsi
Kalimantan Selatan yang dipengaruhi oleh
perbaikan ekonomi pada sektor pertambangan
dan galian Angka IPM namun Kalimantan Selatan
masih relatif jauh dibawah IPM nasional.
Deputi Kementerian Pariwisata juga
menyampaikan bahwa “Program besar
memanfaatkan potensi wisata daerah dilihat dari
3A, Akses, Atraksi, Amenity. Rekomendasi untuk
peningkatan aksesibitas udara adalah melalui
pengembangan bandara dan pengembangan
destinasi pariwisata dengan melalui penerapan
prinsip pariwisata berkelanjutan, economi,
environment, community/culture based)
Pengembangan Nomade Tourism melalui susur
sungai martapura dan wisata pasar terapung”.
Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri
Drs. Syarifuddin, MM menyampaikan bahwa:
• Kemampuan keuangan daerah Kalsel sudah
cukup baik karena dari proporsi Pendapatan
Asli Daerah dan Dana Kalsel > 50% yaitu
52,36% dari PAD dan 46,29% dari Dana
Perimbangan.
• Derajat otonomi fiskal kab/kota di Kalsel
yang dilihat dari proporsi PAD terhadap
pendapatan pada tahun 2019 rata-rata
10,43%.
• Peluang keuangan perlu lebih didorong
dengan cara kerjasama dg pihak swasta,
KPBU, pinjaman daerah,
• Puskesmas dan RS harus bisa mengelola
keuangannya dengan pola BLUD
• Diharap ada keuangan inklusif sd 75%
dengan memanfaatkan jasa perbankan, yang
sudah melaksanakan pengelolaan keuangan
inklusif baru 48% dari seluruh pemerintah
daerah di Indonesia.
Kalimantan Selatan perlu juga memperhatikan
pencapaian prioritas nasional, langkahlangkah
yang yang perlu dilakukan Kalsel
dalam pencapaian indikator kinerja makro
pembangunan adalah sebagai berikut :
1. Percepatan pembangunan infrastruktur;
2. Penyiapan kapasitas produktif dan sumber
daya manusia dengan mempercepat upaya
peningkatan SDM dengan lebih fokus kepada
program/kegiatan terobosan/inovatif;
3. Deregulasi dan debirokratisasi;
4. Menjaga stabilitas harga bahan pokok. Inflasi
kalsel 2019 5% di atas Nasional, sehingga
perlu adanya Pengendalian inflasi daerah.
5. Mensukseskan program bantuan sosial yang
digagas pemerintah dengan baik;
6. Mentransformasi pengembangan sektor
ekonomi yang berkelanjutan dengan
mengelola SDA secara bijaksana.
Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan
menyebut fokus pembangunan ke depan adalah
meningkatkan daya saing melalui sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Menurutnya
di tengah tekanan ekonomi global capaian
pembangunan 2018 perekonomian tumbuh
diatas 5% dan pertumbuhan diatas 5% dianggap
Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri
bersama Gubernur Kal-Sel
cukup menggembirakan sebab sektor tambang
dan sektor perkebunan mengalami penurunan.
“Belajar dari kondisi itu kita harus memperbaiki
seluruh potensi yang ada, salah satunya melalui
SDM yang yang berdaya saing, tanpa SDM yang
berkualitas maka apa yang sudah tumbuh sesuai
harapan akan terganggu” ucapnya.
Pelaksanaan rangkaian Musrenbang di
Provinsi Kalimantan Selatan perlu difokuskan
pada pelaksanaan pertemuan multi sektor dan
kewilayahan untuk mendukung upaya sinergi
perencanaan antara pusat dan daerah.
Harapan yang telah disampaikan Gubernur
Kalimantan Selatan dengan berlangsungnya
acara ini agar jajaran SKPD Provinsi harus semakin
bersinergi dengan Kabupaten dan Kota untuk
menyusun program pembangunan prioritas yang
ingin diwujudkan secara bersama agar melahirkan
rencana pembangunan yang berkualitas, efektif,
efesien dan tepat sasaran serta dirasakan adil
oleh masyarakat tanpa ada rasa terabaikan.
Melalui pelaksanaan Musrenbang RKPD
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2020
diharapkan dapat dirumuskan program/kegiatan
yang partisipatif dan selaras dengan prioritas
pembangunan Nasional, sesuai amanah Undang-
Undang bahwa penyelenggaraan pemerintahan
daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan publik serta daya saing daerah.
28
29
REVOLUSI MENTAL
GERAKAN INDONESIA
BERSIH
Jumat (20/11/2019) Jajaran SKPD/Instansi
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ikut serta
dalam pelaksanaan pekan kerja nyata Nasional
Revolusi Mental Gerakan Indonesia Bersih (kali
bersih). Lokasi pelaksanaan kegiatan bersihbersih
ini dimulai dari Km 1 hingga Km 36,4 dan
terdapat sekitar 74 SKPD/Instansi Pemprov Kalsel
yang ikut berpatisipasidalam kegiatan ini.
Salah satu instansi yang teah ikut berpartisipasi
dalam kegiatan pekan kerja nyata Bersih (kali
bersih), Nasional Revolusi Mental Gerakan
Indonesia adalah Bappeda Provinsi Kalimantan
Selatan yang berada di Km 18,7 (Citra Graha).
Pada Saat pelaksanaan kegiatan bersih-bersih
ini, para karyawan Bappeda Provinsi Kalimantan
Selatan mendapatkan beberapa sampah plastik
yang dibuang sembarangan disekitar sepanjang
jalan raya, seperti yang diketahui bahwa sampah
plastik berdampak kurang baik bagi lingkungan.
Selain menimbulkan penyakit kanker, jika sampah
dibuang ke sungai akan berdampak kurang
baik bagi kesehatan, karena akan menimbulkan
permasalahan bagi lingkungan.
Dengan kegiatan aksi bersih-bersih ini
diharapkan akan terbangun revolusi mental, di
mana kebersihan lingkungan mutlak menjadi
kebutuhan bersama. Kebersihan lingkungan harus
dijaga, sampah harus dikelola dengan baik. Mari
gelorakan Revolusi Mental memerangi sampah,
terutama sampah plastik. Upaya ini dilakukan
untuk membangkitkan kesadaran seluruh
maysrakat untuk mewujudkan Indonesia bersih
terutama untuk Provinsi Kalimantan Selatan.
PENYERAHAN HASIL
PENILAIAN KINERJA SKPD
SEMESTER I TAHUN 2019
Inpektorat Daerah, Biro Organisasi, dan
Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan telah
sukses melaksanakan penyerahan hasil evaluasi
SAKIP SKPD tahun 2018 dan penyerahan hasil
penilaian kinerja SKPD semester I tahun 2019.
Acara ini dilaksanakan dalam rangka penguatan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan yang berlangsung pada hari
Senin 26 Agustus 2019 dan bertempat di Gedung
Mahligai Pancasila.
Acara diawali dengan penyerahan
penghargaan kepada Inspektorat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan atas pencapaiannya menjadi
Kapabilitas APIP Level 3 yang termasuk dari
7 Provinsi berkapabilitas APIP Level 3 dari 34
Provinsi Seindonesia yang diserahkan langsung
oleh Gubernur Kalimantan Selatan.
Dibandingkan dengan hasil penilaian
kinerja SKPD pada tahun 2018 untuk SKPD yang
mendapatkan nilai tertinggi terdapat 5 SKPD
dan pada tahun 2019 bertambah menjadi 10
SKPD yaitu Dinas kehutanan, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang, Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral, Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu, Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Banjarmasin, Badan Keuangan
Daerah, Rumah Sakit Umum Dr. H. Moch Ansari
Saleh, Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak dan Dinas Kesehatan.
Bapak H. Sahbirin Noor, S.Sos, M.H selaku
Gubernur Kalimantan Selatan dalam sambutannya
mengatakan “Saya ingin kinerja semua SKPD
pada tahun 2019 ini, bisa lebih baik dan lebih
maksimal lagi, Saya harapkan untuk SKPD yang
mendapatkan nilai rendah agar mendapatkan
rapot hijau serta tidak ada lagi yang mendapatkan
rapot kuning apalagi rapot merah. Karena itu,
hasil penilaian kinerja ini untuk dapat dipelajari
dan dicermati dokumen kinerja dengan sungguhsungguh.
Rencanakan capaian fisik dan keuangan
dengan cermat dan sampaikan capaian renstra
di SKPD, serta segera lakukan tindak lanjut hasil
pemeriksaan jangan sampai ditunda-tunda”
Penilaian kinerja ini diharapkan dapat memacu
semangat pimpinan SKPD dalam berkinerja dan
seluruh SKPD di Lingkup Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan dapat menjadi lebih baik lagi
ke depannya karena ini adalah salah satu bagian
dari penerapan sistem akuntabilitas instansi
pemerintah (SAKIP) di pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan, untuk peringkat tertinggi
semoga tetap mempertahankan predikatnya dan
dapat menjadi contoh untuk SKPD yang lain.
Ibu Gubernur Kal-Sel dan Seluruh Pegawai Bappeda Prov. Kal-
Sel mengikuti gelar acara Revolusi Mental Gerakan Indonesia
Bersih
Gubernur Kalimantan Selatan bersama seluruh Kepala SKPD berprestasi di Acara Pembagian Rapotan
30
31
Gubernur Kal-Sel dalam acara Launching Dokumen Rancangan
Aksi Daerah SDG’s
LAUNCHING DOKUMEN
RENCANA AKSI DAERAH
SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS
(SDGs)
Launching Dokumen Rencana Aksi Daerah
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainble
Development Goals (SDGs) diselenggarakan oleh
Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan pada hari
Senin, 14 Oktober 2019 di Hotel Golden Tulip
Banjarmasin dan dihadiri oleh Sekretariat SDGs
Indonesia, Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan, Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan, Kepala Daerah Kabupaten/
Kota se-Kalimantan Selatan, Kepala Bappeda/
Bappelitbangda Kabupaten/Kota se-Kalimantan
Selatan, Kepala Instansi Vertikal, Kepala BUMN,
BUMD, Badan Usaha, Filantropi, Swasta, Media dan
Akademisi yang tergabung dalam Tim RAD TPB/
SDGs Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018-
2021 serta dihadiri langsung oleh Gubernur
Kalimantan Selatan yang sekaligus menjadi
pembuka acara.
Acara Launching Dokumen Rencana Aksi
Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/
Sustainble Development Goals (SDGs) ini
telah disepakati PBB dalam UN Sustainable
Development Summit pada September 2015 dan
Rencana Aksi Nasional yang ditetapkan melalui
Perpres No.59 Tahun 2017 pada bulan Juli 2017.
Provinsi Kalimantan Selatan telah menyelesaikan
penyusunan dokumen rencan aksi daerah
tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainble
Development Goals (RAD TPB/SDGs) tahun 2018-
2021 yang berisi aksi-aksi atau kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi
serta Kabupaten/Kota dan secara bersama-sama
melibatkan non pemerintah, terdiri dari Filantropi,
Badan Usaha, OMS, Media dan Akademisi.
Ir. H. Nurul Fajar Desira selaku Kepala Bappeda
Provinsi Kalimantan Selatan dalam laporannya
menyampaikan, “Maksud dan tujuan pelaksanaan
kegiatan ini antara lain adalah untuk penguatan
komitmen dan sinergritas antara pemangku
kepentingan, baik pemerintah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota) maupun non Pemerintah
(Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), Filantropi,
Media, Dunia Usaha, dan Akademis), memberikan
pemahaman tentang tujuan penyusunan RAD
TPB/SDGs dan implementasinya terhadap
perencanaan pembangunan di Kalimantan
Selatan dan memberikan informasi mengenai
progress pelaksanaan RAD TPB/SDGs di
Kalimantan Selatan”. Dalam sambutannya
Gubernur Kalimantan Selatan mengatakan “Upaya
pencapaian target TPB/SDGs menjadi prioritas
pembangunan Nasional yang memerlukan sinergi
kebijakan perencanaan di tingkat Nasional,
di tingkat Provinsi, maupun Kabupaten/Kota
sehingga diperlukan komitmen yang kuat dalam
penyusunan dan pelaksanaan RAD TPB/SDGs
yang diamanatkan melalui peraturan Gubernur,
Bupati/Walikota”.
Semoga setelah acara Launching Dokumen
Rencana Aksi Daerah tujuan pembangunan
berkelanjutan/ Sustainble Development Goals
( RAD TPB/SDGs) Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2018-2021 ini dapat meningkatkan
koordinasi, sinergitas, serta penguatan komitmen
antar pemangku kepentingan, tidak hanya
pemerintah pusat saja namun bersama-sama
dengan non Pemeritah sehingga target RAD
TPB/SDGs di Kalimantan Selatan yang dapat
memberikan manfaat bagi semua orang dan
lingkungan sehingga tidak ada seorang pun yang
tertinggal.
(Atas) Kepala Bappeda menyampaikan laporan RAD SDG’s
(Bawah) Penyerahan dokumen RAD SDG’s
32
33
Sekretaris Daerah didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Ka-Sel dalam acara Forum Koordinasi Pelaksanaan GERMAS
KEMAJUAN PELAKSANAAN
GERMAS DI PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
Aktivitas dan Program dalam rangka
Peningkatan Edukasi dan Perilaku Hidup Sehat
seperti Peningkatan Edukasi Hidup Sehat yang
dilakukan dalam Aktivitas dan Program GERMAS di
Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakannya
Kampanye Sajian Isi Piringku bagi ibu hamil
pada Hari Pangan Sedunia dengan 2053 Peserta
Ibu Hamil, Sosialisasi 4L (Langkah, Lari, Lompat,
Loncat) Bagi Balita GERMAS USIA DINI di Taman
Edukasi Banua, Talkshow GERMAS di atas Lanting
Terapung, Pelaksanaan One Day For Children,
Kab/Kota melaksanakan Tema Kampanye dan KIE
Germas.
Peningkatan Perilaku Hidup Sehat Lomba
Lingkungan Bersih dan Sehat di Kabupaten/ Kota
Tingkat Provinsi, Peraturan Gubernur Germas dan
SE Kepala Dinas Kesehatan untuk menyediakan
buah dan sayur dalam setiap hidangan makan
dan snack untuk kegiatan/ pertemuan, Peraturan
Daerah Kawasan Tanpa Rokok, Sosialisasi GERMAS
Melalui KIE dan media elektronik dan cetak,
Pelaksanaan Program Pangan Lestari. Peningkatan
Aktivitas Fisik Pelaksanaan Senam Bersama pada
Hari Jum’at di masing-masing SKPD dan melakukan
Pemecahan Rekor MURI LATIHAN KARATE
BERSAMA pada HAORNAS di Kalsel, Pelaksanaan
tes Kesehatan dan Kebugaran di Kabupaten/
Kota oleh Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat,
Pelaksanaan Car Free Day pada Hari Minggu.
Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini
Penyakit, Program Tenaga Kesehatan di Desa
Terpencil 1 Desa 1 Bidan, 1 Ahli Gizi, 1 Ahli
Kesehatan Masyarakat, Pengobatan Gratis melalui
baksos dalam event kesehatan maupun event
Nasional (HKN, Hari Pangan Sedunia, HARGANAS,
dll), Meningkatkan pelayanan kualitas dan
kuantitas Posbindu dan Posyandu Lansia, Pelayanan
Kesehatan melalui “SANTUN LANSIA”, Pelaksanaan
IVA Test, Pemeriksaan Narkoba bagi ASN Pemprov
Kalsel. Peningkatan Kualitas Lingkungan seperti
Pelaksanaan Revolusi Hijau, Pembangunan
Taman Miniatur Hutan Hujan Tropis dan Kebun
Raya Banua, Kampung Pelangi Kota Banjarbaru,
Roboh Jamban di Sepanjang Sungai Martapura
(BJM-Banjar), Pembangunan TPA Regional dengan
metode Sanitary Landfill. Penyediaan Pangan
Piagram Partisipasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Tahun 2019
Sehat dan Percepatan Perbaikan Gizi, Penyediaan
PMT bagi balita dan ibu hamil yang mengalami
masalah gizi, Pemberian Tablet Tambah Darah
(TTD) bagi ibu hamil dan TTD Mandiri bagi
Remaja Putri, Pemberian Kapsul Vitamin A pada
Bayi, Balita dan Ibu Nifas, Penganekaragaman
gizi seimbang melalui kampanye isi piringku,
Pelaksanaan Program GEMARIKAN, Kebijakan One
Day No Rice di Kabupaten Tanah Bumbu.
Penghargaan Kepala Dinas Kesehatan, TP
PKK dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Selatan dalam Edukasi Sajian “Isi
Piringku” bagi Ibu Hamil Provinsi Kalimantan
Selatan di Halaman Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Pada Tanggal 18-21 Oktober
2018 Hari Pangan Sedunia XXXVIII.
Kepala Dinas Kesehatan bersama Kepala
Bidang Sosial Budaya Bappeda Provinsi
Kalimantan Selatan menerima Piagam
Penghargaan Provinsi Kalimantan Selatan terbaik
dalam melaksanakan Germas dalam Kategori
Aktivitas fisik dan Lingkungan sehat. Yang
bertempat di Makassar pada tanggal 12 Oktober
2019.
34
35
Budaya
Lokal
Antusiasme warga Kalimantan Selatan dalam
mengikuti Acara Tradisi Baayun Maulid di Kota
Banjarmasin
MEMANJATKAN RASA
SYUKUR DENGAN BAAYUN
MAULID
Bagi seluruh umat muslim di dunia,
detik-detik pertama kelahiran Nabi Muhammad
SAW adalah salah satu peristiwa yang lebih
monumental dalam sejarah peradaban islam.
Michael H. Hart (2005), menempatkan Nabi
Muhammad dalam urutan pertama daftar
Seratus Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang
Masa. Peristiwa yang tersebut selalu disebut
dengan “Maulid Nabi” yang jatuh pada setiap
tanggal 12 Rabiul Awal.
Setiap momentum Maulid Nabi tiba,
seluruh umat Islam nusantara mempunyai
tradisi yang unik dan khusus untuk menyambut
hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Jika di
Yogyakarta kita mengenal tradisi Sekaten, di
Madura, Jawa Timur dengan acara Muludhen,
di Padang Pariaman, Sumatera Barat dengan
acara Bungo Lado dan untuk masyarakat Banjar,
Kalimantan Selatan dikenal juga upacara
Baayun Maulid.
Baayun Maulid adalah kegiatan mengayun
bayi atau anak sambil membaca syair maulid.
Tujuan tradisi ini agar anak-anak Banjar jika
sudah besar nanti mengikuti ketauladanan
Nabi Muhammad SAW dan berbakti kepada
kedua orang tua, Tradisi ini biasanya dilakukan
di masjid. Peralatan dan bahan-bahan yang
diperlukan dalam Baayun Maulid adalah ayunan
yang dibuat dari kain sarung wanita atau (tapih
bahalai) yang pada ujungnya diikat dengan
tali/pengait. Kain ayunan terdiri dari tiga lapis.
Lapisan paling atas adalah kain sarigading atau
sasirangan (kain tenun khas Banjar). Ayunan
dihias dengan janur pohon nipah atau pohon
enau dan pohon kelapa, buah pisang, kue cucur,
kue cincin, ketupat dengan segala bentuk, dan
hiasan lainnya. Baayun Maulid memiliki syarat
upacara yang disebut piduduk. Piduduk terdiri
dari 3,5 liter beras, 1 gula merah, garam untuk
anak laki-laki, dan sedikit garam ditambah
minyak goreng untuk anak perempuan.
Baayun Maulid mempunyai arti sebuah
kegiatan mengayun anak (bayi) sebagai
ungkapan syukur atas kelahiran Nabi
Muhammad SAW sang pembawa rahmat bagi
sekalian alam. Baayun Maulid menjadi salah
satu tradisi budaya di Provinsi Kalimantan
Selatan yang penuh simbolik dengan muatan
sejarah, makna filosofis, akulturasi, dan prosesi
budaya yang berharga bagi perkembangan
Islam di Kalimantan Selatan yang senantiasa
menarik untuk dikaji secara komprehensif.
Ritual warisan nenek moyang ini telah
menyusuri ruang dan waktu yang cukup
panjang. Keagungan Nabi Muhammad dan
kebudayaan Islam yang kental terus menjadi
inspirasi dan pemicu semangat masyarakat
Banjar dalam memelihara eksistensi tradisi
lokal berbalut dakwah ini.
Syukur yang diaktualisasikan dalam bentuk
ritual tradisi Baayun Mulud ini tentu merupakan
dialektika antara hadis yang terpahami dengan
budaya setempat.
36
37
Trend
Terkini
Soto Banjar di Banjarmasin, karena pelayan akan
menanyakan kepada kita, “Mau makan Soto atau
Nasi Sop?”
Terdapat satu warung Soto Banjar yang
terkenal, yaitu Soto Banjar Bang Amat. Meskipun
Soto Banjar Bang Amat bukan warung soto
yang pertama kali buka, namun warung soto ini
menjadi yang paling dicari-cari dan digemari
oleh para wisatawan yang datang ke Banjar. Tidak
hanya wisatawan, warga Banjarmasin sendiri juga
menjadikan Soto Banjar Bang Amat adalah pilihan
pertama jika ingin makan Soto Banjar.
Selain rasa Soto Banjarnya yang khas, warung
Soto Banjar Bang Amat ini juga memiliki daya tarik
tersendiri dari bangunan warungnya. Warungnya
benar-benar masih tradisional, yaitu rumah
panggung di pinggir sungai dengan bangunannya
yang terbuat dari Kayu Ulin. Tapi tenang saja,
kebersihan di Warung Soto Banjar Bang Amat
terjaga. Tidak ada kucing berkeliaran dan mejanya
selalu bersih.
Karena warung Soto Banjar Bang Amat terletak
di tepi sungai, sambil kita menikmati makanan,
kita bisa sembari menikmati pemandangan alam.
Bahkan jika mau, biar terasa lebih tradisional kita
bisa menggunakan Kelotok (perahu motor) untuk
menuju tempat ini. Biasanya naik kelotok-nya di
Siring, lalu dengan kelotok diantar menuju Soto
Banjar Bang Amat.
Alasan lain warung Soto Banjar Bang Amat
ini menjadi favorit adalah adanya pertunjukan
musik Panting khas Banjarmasin yang dimainkan
oleh kelompok musisi sekitar pada hari tertentu.
Tertarik menikmati lezatnya Soto Banjar? Jangan
lupa mampir ke Soto Banjar Bang Amat jika
berkunjung ke Banjarmasin.
Meski berasal dari
Kandangan, kuliner khas ini
mudah ditemui di segala
penjuru Bumi Antasari. Bahkan,
di kota-kota lain seperti
Balikpapan, Samarinda, hingga
Yogyakarta pun terdapat
pedagang Ketupat Kandangan.
Namun, tidak ada pedagang
Ketupat Kandangan yang bisa
menyaingi citarasa warung
milik Hj. Ida yang berada di
Jalan Kampung Melayu Darat,
Banjarmasin, Kalimantan
Selatan.
MAKANAN KHAS
KALIMANTAN SELATAN
SIAP MEMANJAKAN LIDAH
Soto Banjar Bang Amat
Kuliner Khas Banjarmasin
Jika berkunjung ke Banjarmasin, tidak lengkap
jika tidak mencicipi kuliner khas Kota Banjarmasin,
yaitu Soto Banjar. Meskipun di Indonesia banyak
sekali varian soto seperti Soto Lamongan, Soto
Betawi, dan Soto Padang, namun Soto Banjar
memiliki rasa yang khas yang berbeda dari sotosoto
daerah lainnya.
Perbedaan Soto Banjar dan soto daerah lain
pasti terletak dari rasanya. Soto Banjar memiliki
rasa yang gurih dan segar. Kuahnya sedikit bening
dengan bumbu rempah khas Banjar yang menjadi
ciri khas soto ini. Lauk yang disajikan bersama
dengan Soto Banjar juga berbeda. Pada Soto
Banjar, kuah disajikan dengan lauk suwiran ayam,
potongan telur itik, perkedel kentang, bawang
goreng, dan tidak lupa perasan jeruk nipis.
Hal yang menjadikan Soto Banjar berbeda,
selain rasa adalah Soto Banjar dimakan dengan
Lontong, bukan dengan Nasi. Jika teman-teman
ingin memakan dengan Nasi maka namanya
adalah “Nasi Sop” bukan soto. Meskipun namanya
berbeda, tetapi kuah dan lauk yang disajikan sama
saja. Perbedaannya hanya terletak pada nasi dan
lontong saja. Jadi jangan bingung jika membeli
Ketupat Kandangan Hj. Ida
Berdiri sejak tahun 1995
Kuliner khas ini tberasal dari daerah Kandangan, Kalimantan
Selatan. Seperti ketupat pada umumnya, bahan untuk membuat
ketupat berasal dari beras. Perbedaan ketupat Kandangan dengan
jenis ketupat lainnya adalah penggunaan ikan gabus (haruan)
sebagai menu pelengkap. Ikan gabus ini dipanggang lebih
dulu sebelum dimasak menggunakan santan. Kemudian, ikan
gabus beserta kuahnya disiramkan ke ketupat. Kuliner ini dapat
dihidangkan untuk makan pagi, siang, atau malam.
Ketupat disiram dengan kuah bersantan yang diracik dari
bumbu-bumbu tradisional seperti kayu manis, pala, cengkeh, dan
kapulaga. Kuah agak kental dengan rasa yang sangat khas gurih.
Untuk bersantap biasanya ada sepotong ikan asap. Ikannya bisa
gurame, patin, atau gabus.
Warung makan ketupat
kandangan Hj. Ida yang sudah
berdiri sejak tahun 1995 sudah
memiliki banyak pelanggan
tetap dari berbagai kalangan.
Mulai dari masyarakat sekitar,
pejabat, hingga wisatawan
luar Pulau Kalimantan. Dalam
sehari, dia mampu menjual
ratusan biji ketupat. Pada hari
libur, warung miliknya makin
ramai. Warung ketupat ini
beroperasi sejak pukul 06.00
sampai 10.00 WITA. Namun,
pada pukul 18.00 WITA,
warung kembali buka hingga
pukul 21.00 WITA. Karena di
pagi hari, warung ini hanya
berjualan Ketupat Kandangan.
38
39
Wisata
Provinsi Kalimantan Selatan
merupakan salah satu
Provinsi yang memiliki banyak
destinasi wisata alam. Salah
satu destinasi wisata alam
yang menjadi tempat favorit
masyarakat yakni Bukit Mawar
yang terletak di Desa Mawar,
Banjarbaru, Kalimatan Selatan.
Untuk sampai ke destinasi
Bukit Mawar ini, Wisatawan
hanya perlu melalui Gunung
Kupang menuju Desa Kiram
dan Bukit Mawar. Wisatawan
dapat bertanya kepada
masyarakat setempat yang
ramah agar menujukkan arah
menuju Gunung Mawar. Untuk
wisatawan yang memulai
perjalanan dari Banjarbaru,
perjalanan paling cepat
sekitar satu jam saja. Dan bisa
menggunakan motor.
Perjalanan menuju Bukit
Mawar harus melalui jalan
yang masih belum sepenuhnya
dilapisi dengan aspal. Setelah
memasuki Desa Kiram,
perjalanan akan diteruskan
dengan tanah yang berbatu
dan sebagian jalan hanya tanah
saja dengan lintasan yang
lumayan terjal sampai ke atas
Bukit. Bagi pengguna motor
tidak akan kesulitan menuju
kesana jika cuaca cerah, tapi
jika cuaca mendung atau hujan,
sebaiknya ditunda dulu untuk
menunggu cuaca cerah.
Mentari Terbit di
Bukit Mawar
Destinasi wisata
masa depan
kalimantan selatan
41
(Atas Kanan) Deretan mobil peserta ekspedisi
saat matahari terbit di Bukit Mawar
(Atas Kiri) Titik Pandang Bukit Mawar
(Bawah Kiri) Paman Birin dan Kepala
Bappeda Prov. Kalsel di titik Wisata Bukit
Mawar
Bagi pengunjung yang menggunakan
motor trail maupun sepeda gunung, tidak akan
mendapati hambatan yang berarti untuk menuju
lokasi puncak Bukit. sepanjang perjalanan menuju
Bukit Mawar, wisatawan akan disuguhkan berbagai
macam pohon durian dan pohon pinus. Bukit
ini merupakan salah satu destinasi wisata alam
yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kalimatan
Selatan untuk meningkatkan daya tarik Wisatawan
Lokal maupun Mancanegara yang berkunjung ke
Provinsi Kalimatan Selatan.
Saat sudah sampai di atas bukit, wisatawan
akan disuguhkan pemandangan indah hutan
pinus yang rimbun dan udara yang sejuk. Bukit
ini juga sangat cocok untuk rekreasi bersama
teman, sahabat maupun keluarga, karena di
tempat ini banyak spot foto untuk mengabadikan
kebersamaan di atas bukit.
Di atas bukit mawar juga telah diberikan fasilitas
untuk para pengunjung yang ingin menginap
menikmati malam sembari melihat indahnya
bintang-bintang di langit serta hembusan angin
malam yang dingin serta para pengunjung juga
dapat mengabadikan sunset di atas bukit mawar.
Bukan hanya pemandangan di atas bukit namun
para pengunjung juga dapat menyusuri sungai
yang berada di dekat bukit mawar. Sungai tersebut
dinamakan Sungai Kiram, dengan adanya aliran
sungai tersebut dapat menambah daya tarik untuk
para wisatawan. Sungai tersebut dapat disusuri
dengan bamboo rafting.
42 43
Profil
NURUL FAJAR DESIRA
“ANTARA KOPI DAN
PERANCIS”
Ir. H. Nurul Fajar Desira, CES dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal
3 Desember 1964. Kepala Bappeda Provinsi di era kepemimpinan
Gubernur Sahbirin Noor dan Wakil Gubernur Rudy Resnawan ini juga
memiliki kegemaran dan perhatian yang besar terhadap kopi. Karir
beliau di Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dimulai dengan
menjabat sebagai staff di Dinas PUPR setelah itu beliau menjadi
Kepala Bappeda Provinsi yang merangkap sebagai PLT Kepala Dinas
Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat.
Beliau pernah mengamban pendidikan S2 di Ecole Nationale Des
Travaux Publics de I’Etat Perancis. Sekolah ini merupakan Sekolah
Nasional Pekerjaan Umum Negara yaitu Sekolah Teknik bagian
dari Grandes Prancis Écoles di bawah pengawasan Kementerian
Ekologi, Energi, Pembangunan Berkelanjutan dan Laut, dan bagian
dari jaringan Universitas Lyon. Beliau telah berhasil lulus serta
mendapatkan gelar CES dan pada tahun 1989. Selain itu, beliau
telah berhasil lulus S3 di Fakultas Tekhnik Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin. Di sela kesibukan beliau, kami tim redaksi
Habar Bappeda telah diberikan kesempatan untuk mewawancarai
beliau terkait dengan hobi atau kegemaran serta pengalaman
beasiswa S2 di luar negeri. Berikut wawancara yang kami dapatkan :
Ir. H. Nurul Fajar Desira pada Acara Company Gathering Ruang Terbuka Hijau Tugu Pal
Nol di Jakarta
Menurut bapak kopi seperti
apa yang paling nikmat ?
“Kopi yang paling nikmat
itu kalau kita minum kopi tanpa
gula, Dan menurut saya kopi
Vietnam memiliki cita rasa
yang luar biasa.”
Bisakah berbagi cerita
sedikit pengalaman pertama
bapak menikmati kopi ?
“Pengalaman pertama
saya menikmati kopi tanpa
gula adalah pada saat belajar
s2 beasiswa di Perancis, di
sana orang kebanyakan bukan
minum kopi hitam tetap kopi
espresso single atau double
shot dan di sana ada budaya
meminum kopi dengan gula
terpisah, mereka meminum
kopi espresso yang kental,
kopinya diseruput dan gulanya
dalam bentuk gula yang kotak,
dan setelah diseruput, untuk
menghilangkan pahitnya gula
tersebut disesap. Dan setelah
dicoba, rasa kopinya tidak
hilang dan tetap asli jadi kita
mengetahui rasa kopi tersebut
asam atau pahit.”
Menurut bapak, kopi dari
provinsi manakah di Indonesia
yang memiliki cita rasa yang
tidak kalah dari kopi luar
negeri?
“Di Indonesia sendiri kita
telah memiliki Kopi Sidikalang
dari Provinsi Sumatera Utara,
Kopi Gayo dari Provinsi DI Aceh.
Kopi-kopi tersebut dari sisi rasa
juga tidak kalah luar biasa dan
yang terbaru ini Kopi Wine dari
Bali dan satu lagi Kopi Piberry
dari Sumatera Utara juga.”
Apakah di Kalimantan
Selatan sendiri memiliki jenis
kopi yang luar biasa ?
“Untuk Kalimantan Selatan
kita punya potensi kopi yang
luar biasa yaitu kopi jenis
Liberika, karena kopi itu
sebenarnya ada 3 jenis yakni
45
kopi Arabica, Robusta, dan Liberika , dan untuk
jenis kopi Arabica dan Robusta adalah jenis kopi
yang menguasai pasar dunia. Nah untuk jenis
Kopi Liberika adalah satu jenis kopi yang bisa di
tanam di rawa dan di dunia populasinya hanya
ada 1%, dari 100% populasi kopi di 99% ada
Kopi Arabica dan Robusta dan 1% nya adalah
jenis Kopi Liberika yang ada di Kalimantan
Selatan karena bisa ditanam di lahan rawa.“
Menurut bapak bagaimana prospek
Kalimantan Selatan dalam Industri Kopi ?
“Tantangan untuk Kalsel adalah bagaimana
membuat lahan rawa untuk mengembangkan
populasi jenis Kopi Liberika yang sedikit ini
karena peluang pasarannya masih sangat besar,
dan sekarang sudah mulai dibudidayakan.”
Apakah sudah ada usaha dari pemerintah
untuk mengembangkan populasi jenis Kopi
Liberika ini ?
“Untuk saat ini kita sudah bertemu dengan
satu orang pembudidaya kopi jenis liberika dan
itu adalah seorang anak muda. Dan dia sudah
mulai melakukan pembibitan, jadi tinggal kita
bantu untuk menyebarluaskan lagi karena kita
memiliki lahan rawa sekitar 500.000 meter
persegi yang terbentang di rawa batang banyu.
Dan karena sifat kopi yang menyerap aroma
lingkungan sekitar, jadi kita dapat merekayasa
rasa dan baunya menjadi rasa dan bau durian.”
Bisakah bapak menceritakan sedikit
pengalaman saat kuliah beasiswa di Perancis ?
“Kuliah di luar negeri itu awalnya sederhana,
beasiswa di sana itu peluangnya lebih besar
daripada beasiswa kuliah di Indonesia. Ketika
kuliah di luar negeri kita akan memikirkan 2
dapur, keberlangsungan kehidupan sehari-hari
dan biaya untuk kuliah. Ketika pertama kali di
sana kendalanya yang pastinya adalah bahasa”
Mengapa bapak memilih untuk mengambil
beasiswa di Perancis ?
“Saya memilih Perancis, karena persyaratan
bahasanya di sana agak ringan, yang penting
Bahasa Inggrisnya aktif, sedangkan di Australia
perlu nilai TOEFL tinggi. Syaratnya hanya
menyampaikan paparan tujuan kuliah di
sana, mau apa, dan jadi apa ketika kembali ke
Indonesia? Paparan dituliskan dalam Bahasa
inggris dan kemudian ada studi kasus yang harus
diterjemahkan dalam Bahasa Inggris. Setelah
lulus, barulah kursus Bahasa Perancis selama 5
bulan.”
Motivasi apa yang membuat bapak memilih
untuk mengambil beasiswa di luar negeri ?
“Motivasi saya untuk megambil beasiswa di
luar negeri adalah untuk mendapatkan wawasan
bahwa mereka bisa menjadi negara maju melalui
proses. Seperti di Perancis saat itu mereka sudah
memproduksi pesawat sendiri yakni Pesawat
Hermes.”
Pengalaman menarik seperti apa yang bapak
dapatkan selama kuliah di sana ?
“Saat kuliah di sana saya dapat mengetahui
bahwa mereka tidak langsung menjadi negara
yang maju, namun mereka melalui proses yang
sama dengan Indonesia bahkan cukup lebih
berat dibandingkan dengan kita, seperti revolusi
industri tahun 1800an, itu membuat mereka
menemukan mesin uap yang menjadikan polusi
yang begitu parah. Degradasi lingkungan sehingga
membuat sungai di sana sangat kotor. Dan perang
dunia pertama dan perang dunia kedua itu
meluluhlantakkan mereka. Tapi saya menemukan
bagaimana mereka dari kondisi yang sangat
buruk menjadi menyadari dan membuat mereka
kembali dengan kondisi yang sekarang menjadi
sangat maju bukan hanya dari sisi teknologi tetapi
dari sisi lingkungannya. Dan proses itu yang
saya pelajari ketika kuliah di sana. Kalau dari sisi
ilmunya kita sudah sangat ketinggalan 20 atau 30
tahun dari teknologi, salah satu contohnya BCA
mengeluarkan setor tunai melalui mesin ATM pada
tahun 2017. Namun di sana mereka sudah ada
sejak di tahun 1990-an.”
Apakah saat kuliah di sana bapak menemukan
sesuatu yang dapat ditanamkan di Indonesia ?
“Pada saat saya kuliah di sana mereka
sedang menyelidiki pemanfaatan listrik
untuk pengeringan lumpur. Tujuannya untuk
memperbaiki daya dukung tanah, karena tanah
saat basah dia kehilangan kekuatan. Dan di sana
yang mendukung pemanfaat tersebut bukan
hanya dari pemerintah tetapi juga dari swasta.
Dan menurut saya hal tersebut dapat ditanamkan
pada negara kita sendiri.”
Harapan bapak untuk kemajuan Kalimantan
Selatan ?
“Harapan saya untuk kemajuan Provinsi
Kalimantan Selatan adalah dapat membantu
Negara Indonesia lebih maju lagi bukan dari sisi
teknologi namun juga dari sisi industri pasar,
perekonomian, juga lingkungan yang menjadi
lebih tertata. Apalagi saat ini Provinsi Kalimantan
Selatan adalah gerbang untuk Ibu Kota Indonesia.”
46
39
Surga di Ujung
Kalimantan Selatan
Pulau Samber Gelap
Kotabaru, Kalimantan Selatan