BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan analisis ... - ITS
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan analisis ... - ITS
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan analisis ... - ITS
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>BAB</strong> V<br />
<strong>KESIMPULAN</strong> <strong>DAN</strong> <strong>SARAN</strong><br />
<strong>Setelah</strong> <strong>dilakukan</strong> <strong>analisis</strong> dan pembahasan, maka dapat ditarik<br />
suatu kesimpulan yang dapat menyelesaikan permasalahan dari<br />
penelitian ini dan dari kesimpulan itu, dapat dibuat suatu saran dari<br />
peneliti untuk memberi masukan kepada pihak penyelenggara<br />
layanan publik di Kabupaten Pasuruan.<br />
5.1 Kesimpulan<br />
Berdasarkan hasil penelitian dan <strong>analisis</strong> yang telah <strong>dilakukan</strong>,<br />
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :<br />
1.a. Karakteristik Demografi<br />
Responden yang merupakan masyarakat yang pernah<br />
menerima dan menggunakan fasilitas layanan pendidikan dan<br />
kesehatan, paling banyak bekerja sebagai wiraswasta (29,71%),<br />
kemudian sebanyak 16,14% adalah petani , dan 15,57 % adalah<br />
ibu rumah tangga, dan sisanya memiliki pekerjaan sebagai<br />
pegawai swasta, nelayan, guru/dosen, pelajar, mahasiswa, dan<br />
sebagainya. Dalam hal pendidikan, mayoritas responden, yakni<br />
sebanyak 51,71 % menempuh pendidikan terakhir hanya<br />
sampai Sekolah Dasar (SD), urutan terbanyak kedua 25,14 %<br />
adalah responden yang menempuh pendidikan terakhir sampai<br />
SMA, sebanyak 22,71% adalah responden yang pendidikan<br />
terakhirnya sampai SMP, dari keseluruhan responden, hanya<br />
sebanyak 3% saja yang menyelesaikan pendidikan terakhirnya<br />
sampai Diploma. Dengan status pernikahan 75,14 % responden<br />
adalah telah menikah, sebanyak 23,57 % belum menikah dan<br />
sebanyak 1,29 % adalah janda/duda. Sebanyak 40,14 %<br />
responden memiliki pengeluaran rumah tangga setiap bulan<br />
kurang dari Rp 500.000, sebanyak 36,43 % memiliki<br />
pengeluaran rumah tangga sebesar Rp. 500.001 - Rp. 700.000,<br />
14,57% responden dengan pengeluaran rumah tangga setiap<br />
bulannya Rp. 700.001 - Rp. 1.000.000, responden dengan<br />
pengeluaran rumah tangga sebanyak Rp. 1.000.001 - Rp.<br />
1.500.000 adalah 6,14 %, dan hanya 6,14 % yang memiliki
pengeluaran rumah tangga sebanyak Rp. 1.500.001 -<br />
Rp.2.000.000, dan responden dengan pengeluaran rumah<br />
tangga perbulan Rp. 1.500.001 - Rp.2.000.000 sebanyak 2,29%<br />
dan hanya 0,43% responden dengan pengeluaran setiap bulan<br />
Rp.2.000.001 - Rp.2.500.000.<br />
b. Karakteristik pendidikan dan kesehatan responden<br />
Sebanyak 43,86 % responden pernah sakit dalam kurun waktu<br />
6 bulan terakhir, dan 56,14 % responden selalu sehat. Secara<br />
garis besar responden yang pernah sakit mayoritas sakit ringan<br />
yakni batuk/pilek atau demam/meriang didapatkan sebanyak<br />
19,71% responden menderita batuk/pilek, 17,14 % sakit<br />
demam/ meriang, 2,43% pernah menderita muntah/diare, dan<br />
responden yang menderita penyakit berat sebanyak 1,29%<br />
pernah sakit demam berdarah, 1,43 % pernah menderita sakit<br />
Thypus, dan sebanyak 1,86 % menderita penyakit stroke.<br />
Responden selaku masyarakat Kabupaten Pasuruan banyak<br />
yang belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan yang<br />
diberikan oleh pemerintah yakni 88 % responden dan hanya<br />
12% responden yang pernah mendapatkan penyuluhan<br />
mengenai kesehatan. Sebanyak 81% responden menyatakan<br />
bahwa di daerah lingkungan tempat tinggal mereka pernah<br />
<strong>dilakukan</strong> penyemprotan demam berdarah, sedangkan<br />
sebanyak 19 % tidak pernah. Sebanyak 70 % responden di<br />
daerah tempat tinggalnya pernah diadakan imunisasi terhadap<br />
bayi dan balita sedangkan 30 % tidak pernah ada layanan<br />
imunisasi bayi dan balita.<br />
Biaya pendidikan di Kabupaten Pasuruan untuk 1 orang<br />
mayoritas lebih dari Rp 50.000 yakni 85 responden , tetapi ada<br />
juga yang kurang dari Rp 20.000 yakni sebanyak 39 responden<br />
antara Rp.20.001 - Rp.30.000 sebanyak 44 responden dan<br />
antara Rp.30.001 - Rp.50.000 sebanyak 72 responden.<br />
Sedangkan untuk responden yang memiliki jumlah keluarga 2-<br />
3 orang atau lebih dari 3, mayoritas pengeluaran setiap bulan<br />
untuk pendidikan lebih dari Rp 50.000. Sebanyak 64,29 %<br />
responden mengetahui mengenai program wajib belajar dan<br />
ironisnya masih ada responden dengan jumlah yang relatif
anyak 35,71% yang tidak mengetahui adanaya program wajib<br />
belajar yang telah dicanangkan Pemerintah RI . 15% dari total<br />
keseluruhan responden yang pernah memiliki keluhan atas<br />
kinerja sistem sekolah , ditanyai mengenai tindakan yang<br />
<strong>dilakukan</strong> jika keputusan sekolah tidak sesuai mayoritas<br />
responden sebanyak 87,62% memilih untuk membiarkan saja<br />
hal itu terjadi, hanya sebanyak 9,52% yang berani<br />
mempertanyakan ke guru atas keputusan yang ada, dan hanya<br />
2,86% yang mempertanyakan ke Kepala Sekolah<br />
2. a. Layanan kesehatan RSUD<br />
Rata-rata skor kepentingan dan kepuasan pada layanan<br />
RSUD, dimensi yang harus ditingkatkan layanannya adalah<br />
responsiveness, yang telah baik pelayanannya adalah<br />
tangibles dan emphaty.<br />
b. Layanan kesehatan puskesmas<br />
Pada layanan puskesmas dimensi yang harus diutamakan<br />
perbaikan layanannya adalah emphaty dan yang harus<br />
dipertahankan layanannya adalah responsiveness.<br />
c. Layanan pendidikan<br />
Layanan pendidikan SD dimensi assurance adalah dimensi<br />
yang harus ditingkatkan layanannya, sedangkan dimensi<br />
reliability dan responsiveness telah baik dan memberikan<br />
kepuasan ke masyarakat. Pada pendidikan tingkat SMP<br />
dim,ensi yang harus diutamakan adalah assurance,<br />
sedangkan reliability dan responsiveness telah baik dan pada<br />
pendidikan SMA dimensi assurance adalah dimensi yang<br />
harus ditingkatkan layanannya, sedangkan dimensi reliability<br />
dan responsiveness telah baik dan memberikan kepuasan ke<br />
masyarakat.<br />
3. Pada layanan kesehatan RSUD layanan yang paling diutamakan<br />
adalah kesigapan dokter dan perawat dalam menangani pasien.<br />
Untuk layanan kesehatan di puskesmas, atribut layanan yang<br />
menjadi prioritas utama adalah atribut pengetahuan dokter<br />
dalam mendiagnosis penyakit dan pada layanan pendidikan<br />
preferensi atribut adalah kewajaran biaya untuk buku<br />
pengajaran dan buku tugas
4. a.Pola hubungan yang terbaik antara kepuasan pada layanan<br />
RSUD dengan dimensi layanan adalah<br />
( )<br />
exp 4,<br />
157 − 0,<br />
957R2<br />
− 1,<br />
342R4<br />
− 2,<br />
745R5<br />
π ( x)<br />
=<br />
1 + exp( 4,<br />
157 − 0,<br />
957R2<br />
− 1,<br />
342R4<br />
− 2,<br />
745R5)<br />
Peluang masyarakat puas jika mendapat pelayanan<br />
reliability buruk adalah 0,384 kali dibandingkan dengan<br />
masyarakat yang mendapat layanan reliability baik.<br />
Peluang masyarakat yang mendapat pelayanan assurance<br />
buruk 0,261 kali lebih puas dibanding masyarakat yang<br />
menerima layanan dimensi assurance dengan baik.<br />
Peluang masyarakat yang mendapat pelayanan tangible<br />
buruk adalah 0,064 kali lebih puas dibanding masyarakat yang<br />
menerima layanan dimensi tangible baik<br />
b.Pola hubungan terbaik antar dimensi layanan dengan<br />
kepuasan masyarakat pada layanan puskesmas<br />
exp(<br />
2,<br />
990 −1,<br />
852R2<br />
− 0,<br />
678R3<br />
− 0,<br />
762R4<br />
)<br />
π ( x)<br />
=<br />
1+<br />
exp( 2,<br />
990 −1,<br />
852R2<br />
− 0,<br />
678R3<br />
− 0,<br />
762R4)<br />
Peluang masyarakat puas jika mendapat pelayanan<br />
reliability buruk adalah 0,157 kali dibandingkan dengan<br />
masyarakat yang mendapat layanan reliability baik.<br />
Peluang masyarakat puas jika mendapat pelayanan<br />
emphaty buruk adalah 0,508 kali dibandingkan dengan<br />
masyarakat yang mendapat layanan reliability baik.<br />
Peluang masyarakat antara yang mendapat pelayanan<br />
assurance buruk 0,467 kali lebih puas dibanding masyarakat<br />
yang menerima layanan dimensi assurance dengan baik.<br />
c. Pola hubungan antara dimensi layanan dengan kepuasan<br />
masyarakat terhadap layanan pendidikan adalah<br />
exp(<br />
1,<br />
360 −1,<br />
277R2<br />
− 0,<br />
934R4<br />
− 0,<br />
533R5)<br />
π ( x)<br />
=<br />
1+<br />
exp( 1,<br />
360 −1,<br />
277R2<br />
− 0,<br />
934R4<br />
− 0,<br />
533R5)<br />
Peluang masyarakat puas jika mendapat pelayanan<br />
reliability buruk adalah 0,279 kali dibandingkan dengan<br />
masyarakat yang mendapat layanan reliability baik.
Peluang masyarakat antara yang mendapat pelayanan<br />
assurance buruk 0,393 kali lebih puas dibanding masyarakat<br />
yang menerima layanan dimensi assurance dengan baik.<br />
Peluang masyarakat yang mendapat pelayanan tangible<br />
buruk adalah 0,587 kali lebih puas dibanding masyarakat yang<br />
menerima layanan dimensi tangible baik.<br />
5. Layanan RSUD memiliki nilai indeks kepuasan masyarakat<br />
paling tinggi dibandingkan layanan kesehatan puskesmas serta<br />
layanan kesehatan pendidikan, dengan nilai IKM 3,48 an<br />
konversi indeks 69,7 dimana mutu pelayanan dengan nilai B<br />
serta kinerja unit pelayanan baik, sedangkan layanan dengan<br />
indeks kepuasan masyarakat terendah adalah layanan<br />
pendidikan, dengan nilai IKM 3,14 dengan kinerja unit<br />
pelayanan Biasa, begitu pula untuk layanan kesehatan<br />
puskesmas dengan kinerja unit layanan biasa dan nilai IKM<br />
3,18<br />
6. Dengan <strong>analisis</strong> AHP, didapatkan bobot pendidikan lebih utama<br />
dibanding bobot pada layanan kesehatan, hal ini menunjukkan<br />
bahwa di kabupaten Pasuruan perbaikan layanan pendidikan<br />
lebih diutamakan peningkatannya, hal ini sesuai dengan indeks<br />
kepuasan masyarakat pada layanan pendidikan lebih rendah<br />
dibanding indeks kepuasan masyarakat pada layanan<br />
kesehatan.<br />
5.2 Saran<br />
1. Layanan publik yang harus diutamakan untuk <strong>dilakukan</strong><br />
peningkatan adalah layanan pendidikan, karena layanan ini<br />
memiliki nilai IKM yang paling rendah dibanding layanan<br />
kesehatan , serta memiliki bobot kepentingan yang paling<br />
tinggi untuk segera ditingkatkan layanannya, terutama dengan<br />
adanya perbaikan Sumber Daya Manusia yang terdapat<br />
didalamnya<br />
2. Layanan kesehatan RSUD telah mampu memberikan<br />
pelayanan yang baik, akan tetapi hal ini perlu dipertahankan<br />
3. Pada layanan puskesmas, layanan perlu untuk ditingkatkan<br />
terutama atribut ketepatan dokter dalam mendiagnosis penyakit
4. Dalam penelitian ini terdapat kekurangan dalam<br />
mengidentifikasi harapan masyarakat dalam menentukan<br />
tingkat kepuasan, sehingga semoga dalam penelitian<br />
selanjutnya dapat <strong>dilakukan</strong> .
DAFTAR PUSTAKA<br />
Agresti, Alan (1996), An Introduction to Categorical Data<br />
Analysis, John Willey & Sons Inc., New York USA.<br />
Anderson, E.W, C. Fornell and R.T Rust. (1997) . Customer<br />
Satisfaction, Productivity and Profitability: Differences between<br />
Goods and Services, Marketing Science, Vol. 1,No.1,pp.129-145.<br />
Biro Pusat Statistik Jawa Timur (2005), Kabupaten Pasuruan<br />
dalam Angka 2005. BPS Propinsi Jawa Timur<br />
Cochran, G., William (1991), Teknik Penarikan Sampel<br />
(Terjemahan) Jilid III, UI-Press, Jakarta.<br />
Cooper, Donald and Pamela S Schlinder (2003). Business<br />
Research Method. Eight Edition. McGraw-Hill Inc. New York<br />
Darmawan, Harry .(2006). Pengukuran Bobot Kriteria<br />
Dokumen Prakualifikasi Pekerjaan Dermaga menggunakan<br />
Metode AHP,Studi Kasus Pada Pelabuhan Indonesia III . Thesis<br />
Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh<br />
Nopember Surabaya 2006<br />
Dillon, William R,. and Goldstein, Matthew, (1984),.<br />
MULTIVARIATE ANALYSIS Methods and Application, John<br />
Willey & Sons, Canada<br />
Edwarson,M. (1998).Measuring Consumer Emotions in<br />
Service Encounters: An Exploratory Analysis, Australasian Journal<br />
of Market Research, Vol 6, No 2 (July),pp.34-48<br />
Eriyanto (1999). Metodologi Polling, Memberdayakan Suara<br />
Rakyat. PT Remaja Rosdakarya .Bandung<br />
Fitri, Fransisca (2003). Membuat Pelayanan Publik Bekerja<br />
untuk Masyarakat . Berita Riset Yappika. Jakarta<br />
Forman, Ernest, and Peniwati, Kirti (1998). Aggregating<br />
Individual Judgement and Priorities with The Analytic Hierarchy<br />
Process, European Journal of Operation Research 108, 165-169
Fornell, C. (1992) .A National Customer satisfaction<br />
Barometer : The Swedish Experience , Journal of marketing, vol<br />
60, No 4 (October), pp.6-21<br />
Ghozali, Imam (2001). Aplikasi Analisis Multivariat dengan<br />
Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang<br />
Hamidi, Jazim (2001).Paradigma Baru Kebijakan Pelayanan<br />
Publik yang Pro Civil Society dan Berbasis Hukum , Yappika dan<br />
Malang Corruption Watch . Jakarta<br />
Hardjosoekarto, Sudarsono.(1994). Pemberdayaan SDM untuk<br />
peningkatan Pelayanan. Dalam Bisnis dan Birokrasi Nomor 3/Vol.<br />
IV/September 1994 (p. 16)<br />
Hosmer, W., David and Lemeshow, Stanley (1990), Applied<br />
Logistic Regression, John Willey & Sons Inc.New York USA.<br />
Ikawati, Nurul .(2004), Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan<br />
Publik , Newsletter Komisi Hukum Nasional edisi Maret 2004<br />
Instruksi Presiden nomor 1/1995 tentang peningkatan kualitas<br />
aparatur pemerintah kepada masyarakat.<br />
Instruksi Presiden No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas<br />
Kinerja Instansi Pemerintahan<br />
Islamy, Irfan(2000). Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan<br />
Negara . Sinar Grafika . Jakarta<br />
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:<br />
Kep/25/M.Pan/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan<br />
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Pemerintah<br />
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:<br />
63/KEP/M.PAN/7/2003.<br />
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor<br />
81/1995.<br />
Komisi Hukum Nasional, Sidharta, Pohan dan Prastowo (Legal<br />
Research Institute ) (2003), Kinerja Pelayanan Publik. Komisi<br />
Hukum Nasional. Jakarta
Kotler, P.(2000) . Marketing Management : the millenium<br />
edition. Prentice Hall International,Inc. Upper Saddle River, New<br />
Jersey<br />
Kountur, Ronny (2004). Metode Penulisan Skripsi dan Tesis.<br />
PPM. Jakarta<br />
KPDE Kabupaten Pasuruan . (2006) Fasilitas Daerah<br />
Kabupaten Pasuruan . http://www.pasuruan.go.id. (22 Februari<br />
2007. 13.14 WIB)<br />
KPDE Kabupaten Pasuruan . (2006) Profil Kabupaten<br />
Pasuruan . http://www.pasuruan.go.id. (22 Februari 2007. 13.20<br />
WIB)<br />
Less , Craig. M.,S.Joyand B.Browne.(1998). Consumer<br />
Behaviour. John Wiley&Sons. Brisbane.<br />
Moser, Claus and Kalton, Graaham . ( 1971 ) Survey Methods<br />
in Social Investigation , Second Edition . Heinemann. London<br />
Moses, Lincoln ( 1986). Think and Explain With Statistics.<br />
Reading, Massachusetts, Addison Wesley Publishing Company<br />
Oliver, R.L. (1997). Satisfaction : A Behavioral Perspective on<br />
the cunsumer. McGraw-Hill.Inc. New York .<br />
Pasal 3 Undang-undang No.28 Tahun 1999 tentang<br />
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan<br />
Nepotisme<br />
Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Tentang Pelayanan<br />
Publik Propinsi Jawa Timur.<br />
Peterson,R.A and W.R. Wilson.(1992) .Measuring Customer<br />
Satisfaction: Fact and Artifact,Journal of the Academy of<br />
marketing Science, Vol 20 (winter),pp 61-71<br />
Rangkuti, Freddy. (2002), Measuring customer Satisfaction,<br />
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.<br />
Saaty, T.L (1980). The Analytic Hierarchy Process . McGraw-<br />
Hill, New York
Saaty, T.L (1986) . The Analytic Hierarchy Process What It Is<br />
and How It Used, Journal of<br />
Mathematical Modelling Vol. 9 no. 3-5, 1986.p. 161-176.<br />
Saaty, T.L. (1993). Decision Making For Leader, The<br />
Analytical Hierarchy Process For Decision in Complex World.<br />
Prentice Hall Coy;Ltd.,Pittsburg.<br />
Saaty, T.L (1993), Pengambilan Keputusan (cetakan ke II),<br />
Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.<br />
Sharma, Subhash. (1996), Applied Multivariate Technique,<br />
John Willey & Sons Inc, USA<br />
Simamora, Bilson. (2002), Panduan Riset Perilaku Konsumen,<br />
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta<br />
Simamora, Bilson. (2005), Analisis Multivariat Pemasaran, PT<br />
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta<br />
Spreng,R.A.,S.B.MacKenzie and R.W Olshavsky.(1996). A<br />
Reexamination of the determinants of Consumer Satisfaction,<br />
Journal of Marketing,Vol 60, No 3(July), pp.15-32<br />
Sudman, Seymour. (1977). Applied Sampling : Quantitative<br />
Studies in Social Relations. Academic Press. New York<br />
Tekmono,Kardi. Hendro Siswanto, dan Sebastianus (1999)<br />
Penggunaan Metode Analytic Hierarchy Process Dalam<br />
Menganalisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda<br />
Ke Kampus .Jurnal Dimensi Teknik Sipil Vol 1, No1 Maret 1999<br />
Universitas Petra Surabaya.<br />
Tim Penyusun, (2004), Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir<br />
dan Format Penulisan Tugas Akhir, FMIPA <strong>ITS</strong>, Surabaya.<br />
Tjiptono, Fandy (2004). Pemasaran Jasa. ANDI, Yogjakarta<br />
Walpole, Ronald (1995). Ilmu Peluang dan Statistika untuk<br />
Insinyur dan Ilmuwan. Penerbit ITB. Bandung<br />
Wikie, W.L. ( 1994). Consumer Behavior. John Wiley & Sons.<br />
New York USA.
Yaprita (2005). Mendorong Agenda Tata Kelola Kebijakan<br />
Pelayanan Publik. MCW Malang dan Yappika Jakarta
Erika Dinamika , biasa<br />
dipanggil Erika atau reke lahir di<br />
Surabaya, 22 tahun silam<br />
tepatnya tanggal 29 Mei.<br />
Menyelesaikan sekolah dasar di<br />
SDN Ngagel Rejo II Surabaya,<br />
SLTPN 12 Surabaya, dan SMAN<br />
5 Surabaya .<strong>Setelah</strong> lulus SMA<br />
melanjutkan di Statistika – <strong>ITS</strong><br />
dan menjadi mahasiswa<br />
angkatan 2003.<br />
Sejak SMA, penulis aktif di organisasi, dengan menjadi<br />
wakil Sekretaris dan Bendahara di OSIS SMALA . Di<br />
bangku kuliah juga ikut aktif dalam aktivitas kampus<br />
dengan menjadi anggota PsT, Pemandu <strong>ITS</strong>, PSDM,<br />
sampai menjadi Ketua Departemen Hubungan<br />
Masyarakat HIMASTA <strong>ITS</strong> . Dengan mengikuti beberapa<br />
aktivitas di Statistika, penulis menemukan jodoh dan di<br />
tahun 2006 menikah dengan Ketua HIMASTA <strong>ITS</strong><br />
Periode 2004-2005 .<br />
Sejak di bangku perkuliahan, penulis sering mengikuti<br />
beberapa aktivitas research dengan menjadi surveyor,<br />
entrier data , dan data analyze . Sejak awal semester 8 ,<br />
penulis menjadi salah satu karyawan di Hy-Dinamism<br />
Consulting sebuah konsultan Riset Pemasaran , dan<br />
saat ini penulis juga menjadi Pimpinan Er-Square<br />
Statistic Course , dan menjadi staff analis di Global View<br />
Resesarch and Consult .<br />
Sebagai seorang manusia, prinsip penulis adalah :<br />
“ Tidak ada hal yang tidak mungkin <strong>dilakukan</strong>, kita<br />
bisa karena yakin bahwa kita bisa “