Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS)
Sindrom polikistik ovarium (PCOS) terjadi ketika ketidakseimbangan hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebih pada masa subur wanita. Sehingga wanita yang mengalaminya akan merasakan siklus haid yang tidak teratur dan terjadi pembentukan kista multipel di ovarium. Full artikel : https://klinikpenyakitandrologi.com/waspada-sindrom-polikistik-ovarium-dapat-menyebabkan-kemandulan/
Sindrom polikistik ovarium (PCOS) terjadi ketika ketidakseimbangan hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebih pada masa subur wanita. Sehingga wanita yang mengalaminya akan merasakan siklus haid yang tidak teratur dan terjadi pembentukan kista multipel di ovarium.
Full artikel : https://klinikpenyakitandrologi.com/waspada-sindrom-polikistik-ovarium-dapat-menyebabkan-kemandulan/
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS)
Polycystic ovarian syndrome atau sindrom polikistik ovarium (PCOS) merupakan gangguan
hormon yang terjadi pada masa subur wanita. Kondisi ini disebabkan karena hormon maskulin
(hormon androgen) yang berlebih sehingga mengakibatkan hormon menjadi tidak seimbang.
Akibatnya pada wanita akan mengalami periode menstruasi yang tidak teratur juga terjadi
pembentukan kista multipel di ovarium. Wanita yang mengalami penyakit ini dapat
menyebabkan ia tidak subur atau kemandulan.
PCOS atau sindrom polikistik ovarium ini sulit untuk dicegah, tetapi melakukan pemeriksaan
dan pengobatan sejak dini dapat mencegah terjadinya komplikasi. Lakukan pola hidup sehat
dan menjada berat badan ideal menjadi salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi
tubuh terhindar dari penyakit.
Penyebab polycystic ovarian syndrome
Penyebab wanita mengalami sindrom polikistik ovarium sampai saat ini masih belum
diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dicurigai sebagai penyebab PCOS, yaitu:
• Wanita dengan hormon insulin yang berlebih.
Hormon insulin dapat dikatakan sebagai hormon yang dapat menurunkan kadar gula dalam
darah. Ketika seorang wanita mempunyai hormon insulin yang berlebih, hormon androge juga
akan ikut meningkat produksinya. Kondisi tersebut menyebabkan kurangnya sensitivitas tubuh
terhadap insulin.
• Faktor genetik.
Sebagian besar wanita yang mengalamin sindrom polikistik ovarium (PCOS), biasanya ada
juga anggota keluarga yang mengalamin sindrom polikistik ovarium.
Apa saja tanda dan gejala sindrom polikistik ovarium ?
• Siklus menstruasi terganggu
Dalam setahun ia hanya menstruasi kurang dari 8 kali atau siklus menstruasinya datang setiap
21 hari atau bisa lebih sering. Bahkan ada beberapa kasus wanita yang mengalami sindrom
polikistik ovarium (PCOS) ini ia tidak lagi mengalami menstruasi.
• Hormon androgen meningkat (hirsutisme) disertai gejala
Gejala yang diakibatkan karena hormon androgen meningkat produksinya yaitu pertumbuhan
rambut yang berlebih pada area wajah, perut dan dada. Gejala lain yang muncul karena hormon
androgen meningkat yaitu timbulnya jerawat yang parah dan mengalami kebotakan .
• Warna kulit menjadi gelap
Terjadi perubahan warna kulit menjadi lebih gelap pada area lipatan leher, lipatan payudara
dan selangkangan.
Komplikasi yang mungkin muncul karena sindrom polikistik ovarium
Seorang wanita yang mengalami sindrom polikistik ovarium (PCOS) lalu didiamkan dan tidak
segera melalkukan pengobatan secepatnya dapat meningkatkan ia mengalami komplikasi
seperti :
1. Pola tidur menjadi terganggu
2. Gangguan makan
3. Kecemasan terganggu
4. Kemandulan
5. Bayi lahir dengan prematur atau bahkan keguguran
6. Hipertensi saat ia sedang hamil
7. Diabetes
8. Sindrom metabolik
9. Kanker endometrium
Pengobatan sindrom polikistik ovarium
Pengobatan yang dilakukan untuk upaya penyembuhan dari penyakit sindrom polikistik
ovarium ini berbeda-beda tergantung dari gejala apa yang dialami. Namun Secara umum
sindrom polikistik ovarium dapat diatasi dengan beberapa cara seperti :
• Perubahan pola hidup
Merubah pola hidup menjadi lebih sehat dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh tentunya
demi menjaga tubuh dari berbagai macam penyakit. Juga menurunkan berat badan melalui diet
rendah kalori dan juga melakukan kegiatan olahraga ringan.
• Pemberian obat-obatan
Obat dengan fungsi untuk mengatur siklus menstruasi yang mengontrol siklus menstruasi
biasanya dokter akan memberikan pil KB yang dikombinasikan dengan obat lainnya. Dengan
obat pil KB ini hosmon estrogen dan progerteron dalam tubuh dapat ditekan produksinya.
Ada juga terapi progestin yang disarankan oleh dokter dengan mengkonsumsi progestis selama
10 sampai 14 hari dalam satu atau dua bualn. Tujuannya yaitu untuk siklus menstruasi agar
lebih lancar juga dapat melindungi dari kanker endometrium.
Obat-obatan untuk membantu kesuburan (ovulasi) diantaranya clomifene, letrozole, dan
metformin.
Mengatasi pertumbuhan rambut berlebih dengan obat-obatan seperti spironolactone berfungsi
sebagai menjaga efek dari androgen di kulit atau tumbuhnya rambut yang lebat dan jerawat
yang parah.
• Prosedur medis khusus
Prosedur medis ini dapat dilakukan seperti operasi pembedahan, yang bertujuan untuk
meningkatkan kesuburan jika proses pengobatan lain tidak berhasil. Prosedur tersebut
diantaranya :
1. Elektrokauter
2. Pengeboran laser
3. Biopsi ganda
Sumber : https://klinikraphael.com/haid-tidak-teratur-waspada-sindrom-polikistik-ovariumpcos/