Our Mess! - Issue 1
Our Mess! Facing Climate Crisis: Between Ego and Commitment How humans deal with the climate, and have an indirect impact on the life that it has and even the earth and its ecosystem. Issue No. 01 December 2022
Our Mess!
Facing Climate Crisis: Between Ego and Commitment
How humans deal with the climate, and have an indirect impact on the life that it has and even the earth and its ecosystem.
Issue No. 01
December 2022
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
The Future with Its "Nightmare" is Coming
berkurang dari 5,9 miliar hektar menjadi
hampir 4 miliar hektar.Selama periode yang
sama, ekonomi global telah tumbuh secara
berlebihan. Ini bukan merupakan dua fakta
kebetulan.
miliar metrik ton lapisan es menurun per tahun miliar metrik ton
lapisan es menurun per tahun
saikan suatu hal dikarenakan cuaca hujan,
karena efek cuaca hujan yang dingin
menyebabkan rasa kemalasan muncul dan
mengalir melalui tubuh. Tapi tidak menutup
kemungkinan bahwa cuaca cerah
berdampak positif dan cuaca hujan
berdampak negatif. Penelitian sebelumnya
yang sebagian besar dipimpin oleh professor
psikologi Craig A. Anderson dari Iowa
State University menyatakan dan memperlihatkan
koneksi yang kuat antara rentang
waktu yang panas dengan kekerasan.
Karena daerah yang panas di beberapa
negara bagian memiliki tingkat kekerasan
yang tinggi. Dikutip dari laman givingcompass.org
Prof. Craig A. Anderson menyatakan
bahwa
“Heat stress primes people to
act more aggressively”.
Dilema Pertumbuhan Ekonomi dan
Deforestasi
Pada tahun 2017, bumi kehilangan
satu lapangan sepak bola di hutan setiap
hingga sekarang, tutupan hutan dunia telah
Pendorong besar di balik deforestasi
adalah ekonomi global kita yang
terus berkembang yang menuntut lebih dari
apa yang dapat dipertahankan oleh hutan.
Oleh karena itu, deforestasi terjadi pada
skala yang tidak berkelanjutan. Sudah
bukan rahasia publik melihat pertumbuhan
ekonomi di dunia telah banyak menyebabkan
bumi kita terkekspos dengan tindakan
eksploitasi yang berlebihan, memperhatikan
besaran jumlah pembukaan lahan yang
dimaksudkan untuk menopang pertumbuhan
ekonomi disetiap daerah di Indonesia
telah membuka mata masyarakat betapa
besarnya akibat yang ditimbulkan dari
pembukaan lahan yang berlebihan untuk
kepentingan bisnis.
Bukaan lahan untuk kepentingan
bisnis ini telah banyak menimbulkan
berbagai permasalahan lingkungan yang
tidak jarang menimbulkan korban jiwa,
seperti yang terjadi di Kalimantan Timur
dimana bekas galian tambang yang tidak di
uruk kembali telah menimbulkan korban
jiwa selama bertahun-tahun, jaringan
advokasi tambang Kaliamantan Timur
melaporkan bahwasanya korban jiwa yang
timbul akibat daripada buruknya sistem
amdal perusahaan tambah telah mencapai
40 orang dari tahun 2011-2021 yang banyak
dari korban tersebut didominasi anak-anak
yang tidak sengaja bermain di daerah bekas
tambang tersebut.
34