Dari desa ke desa - Center for International Forestry Research
Dari desa ke desa - Center for International Forestry Research
Dari desa ke desa - Center for International Forestry Research
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
28 <strong>Dari</strong> Desa <strong>ke</strong> Desa<br />
Dinamika Gender dan Pengelolaan Kekayaan Alam<br />
APA yAnG DILAKUKAn BERSAMA KELoMPoK DASA WISMA<br />
RAMBUTAn<br />
Satu <strong>ke</strong>lompok yang masih menunjukkan minat untuk ber<strong>ke</strong>mbang adalah<br />
Kelompok Dasa Wisma Rambutan. Kelompok inilah yang <strong>ke</strong>mudian menjadi<br />
fokus <strong>ke</strong>giatan penelitian CAPRi. Penelitian ini bertujuan merekam proses<br />
<strong>ke</strong>giatan Kelompok Dasa Wisma Rambutan dalam hal <strong>ke</strong>rjasama anggota.<br />
Proses belajar diawali dengan memper<strong>ke</strong>nalkan pendekatan PAR secara sederhana<br />
<strong>ke</strong>pada anggota <strong>ke</strong>lompok. Kelompok diajak memulai <strong>ke</strong>giatan dengan membuat<br />
rencana bersama. Selanjutnya melaksanakan rencana yang telah disepakati<br />
atau melakukan aksi. Lalu <strong>ke</strong>lompok diajak melakukan pengawasan dan refleksi,<br />
yaitu melihat <strong>ke</strong>mbali apa yang telah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana<br />
rencana berhasil dijalankan. Setelah itu <strong>ke</strong>lompok <strong>ke</strong>mbali diajak menentukan<br />
rencana baru. Proses ini berlangsung terus menerus tanpa putus dan di<strong>ke</strong>nal<br />
dengan istilah siklus Participatory Action <strong>Research</strong> (siklus PAR).<br />
Melalui diskusi in<strong>for</strong>mal hubungan dalam Kelompok Dasa Wisma yang<br />
beranggotakan perempuan berusia antara 17-40 tahun ini terbangun. Mengobrol<br />
di rumah atau di warung merupakan <strong>ke</strong>giatan yang sering dilakukan. Karena<br />
lebih santai, dari sebuah obrolan muncul banyak ide, pikiran dan gagasan.<br />
Selain itu, melalui obrolan in<strong>for</strong>mal banyak in<strong>for</strong>masi yang dapat diperoleh<br />
anggota <strong>ke</strong>lompok. Hal itu turut membantu membuka wawasan berpikir dan<br />
meningkatkan <strong>ke</strong>percayaan mereka. Perubahan cara pandang mereka terhadap<br />
Kelompok Dasa Wisma memunculkan <strong>ke</strong>inginan menjadikan <strong>ke</strong>lompok ini<br />
sebagai wadah <strong>ke</strong>giatan peningkatan ekonomi rumah tangga.<br />
Beberapa ide yang muncul dibahas pada pertemuan <strong>ke</strong>lompok, di antaranya<br />
beternak itik, membuat kue, <strong>ke</strong>rajinan tangan, <strong>ke</strong>terampilan menjahit dan rias<br />
pengantin. <strong>Dari</strong> ide-ide ini selanjutnya dipilih satu ide secara bersama oleh<br />
anggota Kelompok Dasa Wisma. Fasilitator CAPRi mengambil peran untuk<br />
memfasilitasi proses menggunakan metode penentuan skala prioritas. Indikator<br />
sederhana penentuan skala prioritas tersebut adalah <strong>ke</strong>tersediaan sumberdaya<br />
dan manfaat. <strong>Dari</strong> pertemuan itu, beternak itik petelur dipilih sebagai <strong>ke</strong>giatan<br />
bersama yang akan dilakukan oleh Kelompok Dasa Wisma.<br />
Rencana beternak itik petelur telah disusun dan mulai dijalankan. Kegiatan<br />
awal yang dilakukan adalah mencari in<strong>for</strong>masi cara beternak itik petelur dan<br />
mengumpulkan bahan serta alat yang diperlukan. Anggota mencari langsung<br />
in<strong>for</strong>masi beternak itik petelur pada peternak itik di Desa Lubuk Mandarsah,