Mendaki Gunung-Gunung Weekend
Mendaki Gunung-Gunung Weekend
Mendaki Gunung-Gunung Weekend
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
CATATAN PERJALANAN<br />
MeLINTAsI sUrGA TerseMBUNyI<br />
NIKMATI PESONA ALAM TERSENDIRI SAAT MENDAKI GUNUNG LAWU MELALUI JALUR<br />
CANDI CETHO<br />
FOTO DAN TEKS: HARLEY B SASTHA<br />
PeSOnA keelokan alam dan<br />
cerita jejak sejarah raja terakhir<br />
kerajaan besar di Nusantara –<br />
Kerajaan Majapahit - merupakan<br />
bagian tidak terpisahkan dari<br />
<strong>Gunung</strong> Lawu. Beberapa tempat<br />
menarik dan indah di Lawu<br />
konon merupakan petilasan sang<br />
prabu.<br />
Namun, lepas dari itu, berjuta<br />
pesona keindahan <strong>Gunung</strong> Lawu<br />
ternyata tidak saja menarik para<br />
pendaki untuk menjelajahinya.<br />
Bahkan, tidak sedikit mereka<br />
yang menggemari travelling atau<br />
wisata lainnya juga ingin dapat<br />
mengetahuinya.<br />
Karena banyaknya peninggalan<br />
Raja Brawijaya V – raja terakhir<br />
Majapahit – yang tersebar di<br />
Lawu, tidak heran jika gunung<br />
ini kerap di kunjungi peziarah.<br />
Misalnya pada tanggal tertentu<br />
setiap bulannya, seperti 1 Muharam<br />
atau 1 Suro pada penanggalan<br />
Jawa.<br />
<strong>Gunung</strong> yang memiliki ketinggian<br />
3.326 meter ini biasa didaki<br />
melalui dua jalur – Jalur Cemoro<br />
Kandang dan Cemoro Sewu.<br />
Pada kedua jalur ini setiap pos<br />
pendakian sudah dilengkapi<br />
bangunan atau tempat berteduh<br />
dan rambu-rambu yang cukup<br />
memadai.<br />
Selain dua jalur di atas, masih<br />
ada dua jalur alternatif lainnya<br />
– Jalur Candi Cetho dan Jalur<br />
Jogorogo. Candi Cetho merupakan<br />
jalur yang menarik untuk<br />
dilalui. Konon, jalur ini merupakan<br />
gerbang utama <strong>Gunung</strong><br />
Lawu. Hal tersebut dibuktikan<br />
dengan adanya Candi Sukuh,<br />
Candi Cetho, dan Candi Ketek<br />
yang berada di lereng gunung.<br />
Sabtu, 5 Desember 2010,<br />
merupakan kali ke empat saya<br />
mendaki Lawu melalui Candi<br />
Cetho. Entah kenapa, begitu<br />
mengenal jalur ini awal tahun<br />
2000-an, saya seakan langsung<br />
jatuh cinta dengan pesona alam<br />
di sepanjang jalurnya. Ada nuansa<br />
berbeda yang ditawarkan.<br />
Suasana hening seolah berpadu<br />
01 2011 MountMag 21