12.07.2015 Views

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral - at ee-cafe.org

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral - at ee-cafe.org

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral - at ee-cafe.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Studi Mandiri<strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong><strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>olehSudary<strong>at</strong>no Sudirhami


Hak cipta pada penulis, 2010SUDIRHAM, SUDARYATNO<strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong>, <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>Oleh: Sudary<strong>at</strong>mo SudirhamDarpublic, Bandungfdg-1110edisi Juli 2011http://www.<strong>ee</strong>-<strong>cafe</strong>.<strong>org</strong>Alam<strong>at</strong> pos: Kanayakan D-30, Bandung, 40135.Fax: (62) (22) 25341172 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong>, <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>


BAB 12<strong>Integral</strong> (1)(Macam <strong>Integral</strong>, Pendek<strong>at</strong>an umerik)Dalam bab sebelumnya, kita mempelajari salah s<strong>at</strong>u bagian utamakalkulus, yaitu kalkulus diferensial. Berikut ini kita akan membahasbagian utama kedua, yaitu kalkulus integral.Dalam pengertian sehari-hari, k<strong>at</strong>a “integral” mengandung arti“keseluruhan”. Istilah “mengintegrasi” bisa berarti “menunjukkankeseluruhan” <strong>at</strong>au “memberikan total”; dalam m<strong>at</strong>em<strong>at</strong>ika berarti“menemukan fungsi yang turunannya diketahui”.Misalkan dari su<strong>at</strong>u fungsi f(x) yang diketahui kita diminta untukmencari su<strong>at</strong>u fungsi y sedemikian rupa sehingga dalam rentang nilai xtertentu, misalnya a< x < b, dipenuhi persamaandy = f (x)(12.1)dxPersamaan seperti (12.1) ini, yang meny<strong>at</strong>akan turunan fungsi sebagaifungsi x (dalam beberapa hal ia mungkin juga merupakan fungsi x <strong>dan</strong> y)disebut persamaan diferensial. Sebagai contoh:dy 2= 2x+ 5x+ 6dx2d y dy 2 2+ 6xy+ 3xy = 02dx dxPembahasan yang akan kita lakukan hanya mengenai bentuk persamaandiferensial seperti contoh yang pertama.12.1. <strong>Integral</strong> Tak TentuSu<strong>at</strong>u fungsi y = F(x)dik<strong>at</strong>akan sebagai solusi dari persamaandiferensial (12.1) jika dalam rentang a< x < b ia dap<strong>at</strong> diturunkan <strong>dan</strong>dap<strong>at</strong> memenuhidF(x)= f ( x)(12.2)dxPerh<strong>at</strong>ikan bahwa jika F(x) memenuhi (12.2) maka F ( x)+ K dengan Kadalah su<strong>at</strong>u nilai tetapan sembarang, juga akan memenuhi (12.2) sebab3


d[ F(x)+ K]dxdF(x)dK= +dx dxJadi secara umum dap<strong>at</strong> kita tuliskandF(x)= + 0dx(12.3)∫f ( x)dx = F(x)+ K(12.4)yang kita baca: integral f(x) dx adalah F(x) ditambah K.Persamaan (12.2) dap<strong>at</strong> pula kita tulisan dalam bentuk diferensial, yaitudF ( x)= f ( x)dxyang jika integrasi dilakukan pada ruas kiri <strong>dan</strong> kanan akan memberikan∫dF x)=∫f ( x)dx( (12.5)Jika kita bandingkan (12.5) <strong>dan</strong> (12.4), kita dap<strong>at</strong> menyimpulkan bahwa∫dF ( x)= F(x)+ K(12. 6)Jadi integral dari diferensial su<strong>at</strong>u fungsi adalah fungsi itu sendiriditambah su<strong>at</strong>u nilai tetapan. <strong>Integral</strong> semacam ini disebut integral taktentu; masih ada nilai tetapan K yang harus dicari.Kita ambil dua contoh untuk inegrasi integrasi tak tentu ini1) Cari solusi persamaan diferensialdy = 5xdxKita tuliskan persamaan tersebut dalam bentuk diferensialdy = 5xMenurut relasi (9.4) <strong>dan</strong> (9.5) di Bab-9,Oleh karena itu54 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>4d( x ) = 5xdx4dx45 5y =∫5 x dx =∫d(x ) = x + K2). Carilah solusi persamaan dy = x2 ydxKita tuliskan dalam bentuk diferensial42dy = x ydx<strong>dan</strong> kitakelompokkan peubah dalam persamaan ini sehingga ruas kiri


mengandung hanya peubah tak bebas y <strong>dan</strong> ruas kanan hanyamengandung peubah bebas x. Proses ini kita lakukan dengan membagikedua ruas dengan √y.−1 / 2 2y dy = x dxRuas kiri memberikan diferensial d( y ) y dymemberikan diferensial2⎛ 1 3 ⎞ 2d⎜x ⎟ = x dx , sehingga⎝ 3 ⎠( 1/ 2 ⎛ 1 3 ⎞2y) = d⎜x ⎟⎠d⎝ 3Jika kedua ruas diintegrasi, diperoleh1/ 2 1 32y + K1= x + K2<strong>at</strong>au31 / 2 1 31 32 y = x + K2− K1= x + K331/ 2 −1/2= <strong>dan</strong> ruas kananDua contoh telah kita lih<strong>at</strong>. Dalam proses integrasi seperti di <strong>at</strong>as terasaa<strong>dan</strong>ya keharusan untuk memiliki kemampuan menduga jawaban.Beberapa hal tersebut di bawah ini dap<strong>at</strong> memperingan upaya pendugaantersebut.1. <strong>Integral</strong> dari su<strong>at</strong>u diferensial dy adalah y ditambah konstantasembarang K.∫dy = y + K2. Su<strong>at</strong>u konstanta yang berada di dalam tanda integral dap<strong>at</strong>dikeluarkan∫ady = a∫dy3. Jika bilangan n ≠ −1, maka integral dari y n dy diperoleh denganmenambah pangk<strong>at</strong> n dengan 1 menjadi (n + 1) <strong>dan</strong> membaginyadengan (n + 1).n+1n y∫y dy = + K,jika n ≠ −1n + 1Penggunaan <strong>Integral</strong> Tak Tentu. Dalam integral tak tentu, terdap<strong>at</strong>su<strong>at</strong>u nilai K yang merupakan bilangan ny<strong>at</strong>a sembarang. Ini berarti5


ahwa integral tak tentu memberikan hasil yang tidak tunggal melainkanbanyak hasil yang tergantung dari berapa nilai yang dimiliki oleh K.Dalam pemanfa<strong>at</strong>an integral tak tentu, nilai K diperoleh denganmenerapkan apa yang disebut sebagai syar<strong>at</strong> awal <strong>at</strong>au kondisi awal.Kita akan mencoba memahami melalui pengam<strong>at</strong>an kurva. Jika kita2gambarkan kurva y = 10x kita akan mendap<strong>at</strong>kan kurva bernilaitunggal seperti Gb.12.1.a. Akan tetapi jika kita melakukan integrasi10x∫3 dx tidak hanya s<strong>at</strong>u kurva yang dap<strong>at</strong> memenuhi syar<strong>at</strong> akan3tetapi banyak kurva seperti pada Gb.12.1.b; kita akan mendap<strong>at</strong>kan s<strong>at</strong>ukurva jika K dap<strong>at</strong> ditentukan.y i = 10x 2 +K iy = 10x 2 50100y100y50K 3K 2K 1-5 -3 -1 1 3 x 5 -5 -3 -1 1 3 x 5a) b)Gb.12.1. <strong>Integral</strong> tak tentu memberikan banyak solusi.Sebagai contoh kita akan menentukan posisi benda yang bergerak dengankecep<strong>at</strong>an sebagai fungsi waktu yang diketahui. Kecep<strong>at</strong>an sebuah bendabergerak diny<strong>at</strong>akan sebagai v = <strong>at</strong> = 3t, dengan v adalah kecep<strong>at</strong>an, aadalah percep<strong>at</strong>an yang dalam soal ini bernilai 3, t waktu. Kalau posisiawal benda adalah s 0 = 3 pada waktu t = 0, tentukanlah posisi bendapada t = 4.Kita ing<strong>at</strong> pengertian-pengertian dalam mekanika bahwa kecep<strong>at</strong>andsadalah laju perubahan jarak, v = ; se<strong>dan</strong>gkan percep<strong>at</strong>an adalah lajudtdvperubahan kecep<strong>at</strong>an, a = . Karena kecep<strong>at</strong>an sebagai fungsi tdtdiketahui, <strong>dan</strong> kita akan mencari posisi (jarak), maka kita gunakan relasidsv = yang memberikan ds = vdtdt6 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>


sehingga integrasinya memberikan2t2s =∫<strong>at</strong>dt = 3 + K = 1,5t+ K2Kita terapkan sekarang kondisi awal, yaitu s 0 = 3 pada t = 0.3 = 0 + K yang memberikan K = 3Dengan demikian maka s sebagai fungsi t menjadi s = 1,5t2 + 3sehingga pada t = 4 posisi benda adalah s 4 = 27Luas Sebagai Su<strong>at</strong>u <strong>Integral</strong>. Kita akan mencari luas bi<strong>dan</strong>g yangdib<strong>at</strong>asi oleh su<strong>at</strong>u kurva y = f (x), sumbu-x, garis vertikal x = p, <strong>dan</strong> x= q. Sebagai contoh pertama kita ambil fungsi tetapan y = 2 sepertiterlih<strong>at</strong> pada Gb.12.2.2yy = f(x) =2A px∆A px0Gb.12.2. Mencari luas bi<strong>dan</strong>g di bawah y = 2.Jika luas dari p sampai x adalah A px , <strong>dan</strong> kita bisa mencari fungsipertambahan luas ∆A px yaitu pertambahan luas jika x bertambah menjadix+∆x, maka kita dap<strong>at</strong> menggunakan fungsi pertambahan tersebut mulaidari x = p sampai x = q untuk memperoleh A pq yaitu luas dari p sampai q.Pertambahan luas yang dimaksud tentulah∆A px∆A px = 2 ∆x <strong>at</strong>au = 2 = f ( x)∆xJika ∆x diperkecil menuju nol maka kita dap<strong>at</strong>kan limitlim∆x→0Dari (12.8) kita perolehp x x+∆x q∆Apx∆xdA=dxpx= f ( x)= 2(12.7)(12.8)Apx =∫dApx=∫2 dx = 2x+ K(12.9)x7


Kondisi awal (kondisi b<strong>at</strong>as) adalah A px = 0 untuk x = p. Jika kondisi inikita terapkan pada (12.9) kita akan memperoleh nilai K yaitusehingga0 = 2 p + K <strong>at</strong>au K = −2p(12.10)A px = 2x− 2 p(12.11)Kita mendap<strong>at</strong>kan luas A px (yang dihitung mulai dari x = p) merupakanfungsi x. Jika perhitungan diteruskan sampai x = q kita perolehA pq = 2q− 2 p = 2( q − p)(12.12)Inilah hasil yang kita peroleh, yang sudah kita kenal dalam planimetriyang meny<strong>at</strong>akan bahwa luas segi emp<strong>at</strong> adalah panjang kali lebar yangdalam kasus kita ini panjang adalah (q − p) <strong>dan</strong> lebar adalah 2.Bagaimanakah jika kurva yang kita hadapi bukan kurva dari fungsitetapan? Kita lih<strong>at</strong> kasus fungsi sembarang dengan syar<strong>at</strong> bahwa iakontinyu dalam rentang p ≤ x ≤ q seperti digambarkan pada Gb.12.3.yf(x)f(x+∆x )y = f(x)A px∆A px0p x x+∆x qGb.12.3. <strong>Fungsi</strong> sembarang kontinyu dalam a ≤ x ≤ bDalam kasus ini, ∆A px bisa memiliki dua nilai tergantung dari apakahdalam menghitungnya kita memilih ∆A px = f(x)∆x <strong>at</strong>au ∆A px = f(x+∆x)∆x.Namun kita akan mempunyai nilai∆ A px = f ( x)∆x≤ f ( x0 ) ∆x≤ f ( x + ∆x)∆x(12.13)dengan x 0 adalah su<strong>at</strong>u nilai x yang terletak antara x <strong>dan</strong> x+∆x. Jika ∆xkita bu<strong>at</strong> mendek<strong>at</strong>i nol kita akan mempunyai∆ A px = f ( x)∆x= f ( x0 ) ∆x= f ( x + ∆x)∆x(12.14)Dengan demikian kita akan mendap<strong>at</strong>kan limit8 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>x


lim∆x→0Dari sini kita perolehA∆Apx∆xdA=dxpx= f ( x)(12.15)=∫dApx=∫f ( x)dx = F(x)K(12.16)px +Dengan memasukkan kondisi awal A px = 0 untuk x = p <strong>dan</strong> kemudianmemasukkan nilai x = q kita akan memperolehApq = F( q)− F(p)= F(x)] q p(12.17)12.2. <strong>Integral</strong> Tentu<strong>Integral</strong> tentu merupakan integral yang b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>as integrasinya jelas.Konsep dasar integral tentu adalah luas bi<strong>dan</strong>g yang dipan<strong>dan</strong>g sebagaisu<strong>at</strong>u limit. Kita akan menghitung luas bi<strong>dan</strong>g yang dib<strong>at</strong>asi oleh su<strong>at</strong>ukurva y = f(x), sumbu-x, garis x = p, <strong>dan</strong> x = q, yaitu luas bagian yangdiarsir pada Gb.12.4.a.Sebutlah luas bi<strong>dan</strong>g ini A pq . Bi<strong>dan</strong>g ini kita bagi dalam n segmen <strong>dan</strong>kita akan menghitung luas setiap segmen <strong>dan</strong> kemudianmenjumlahkannya untuk memperoleh A pq . Jika penjumlahan luas segmenkita lakukan dengan menghitung luas segmen seperti tergambar padaGb.12.4.b, kita akan memperoleh luas yang lebih kecil dari dari luasyang kita harapkan; sebutlah jumlah luas segmen ini A pqb (jumlah luassegmen bawah).Jika penjumlahan luas segmen kita lakukan dengan menghitung luassegmen seperti tergambar pada Gb.12.4.c, kita akan memperoleh luasyang lebih besar dari dari luas yang kita harapkan; sebutlah jumlah luassegmen ini A pqa (jumlah luas segmen <strong>at</strong>as).Kedua macam perhitungan tersebut di <strong>at</strong>as akan mengakib<strong>at</strong>kanterjadinya error. Antara A pqb <strong>dan</strong> A pqa ada selisih seperti terlih<strong>at</strong> padaGb.12.4.d. Jika x 0k adalah su<strong>at</strong>u nilai x di antara kedua b<strong>at</strong>as segmen kek,yaitu antara x k <strong>dan</strong> (x k +∆x), maka berlakuf ( x ) ≤ f ( x0 ) ≤ f ( x + ∆x)(12.18)kkk9


yy = f(x)(a)0p x 2 x k x k+1 x nxyy = f(x)(b)0p x 2 x k x k+1 x nxyy = f(x)(c)0yp x 2 x k x k+1 x ny = f(x)x(d) 0 p x 2 x k x k+1 x n xGb.12.4. Menghitung luas bi<strong>dan</strong>g di bawah kurva.Jika pertidaksamaan (12.18) dikalikan dengan ∆x k yang yang cukup kecil<strong>dan</strong> bernilai positif, makaf( xk) ∆ xk≤ f ( x0 k ) ∆xk≤ f ( xk+ ∆x)∆xk(12.19)Jika luas segmen di ruas kiri, tengah, <strong>dan</strong> kanan dari (12.19) kitajumlahkan dari 1 sampai n (yaitu sebanyak jumlah segmen yang kitabu<strong>at</strong>), kita akan memperoleh10 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>


nnn∑ f ( xk) ∆xk≤∑f ( x0k) ∆xk≤ ∑ f ( xk+ ∆x)∆xk(12.20)k = 1k = 1k = 1Ruas paling kiri adalah jumlah luas segmen bawah, A pqb ; ruas palingkanan adalah jumlah luas segmen <strong>at</strong>as, A pqa ; ruas yang di tengah adalahjumlah luas segmen pertengahan, kita namakan A n . Jelaslah bahwaApqb≤ An≤ Apqa(12.21)Nilai A n dap<strong>at</strong> dipakai sebagai pendek<strong>at</strong>an pada luas bi<strong>dan</strong>g yang kitacari. Error yang terjadi sang<strong>at</strong> tergantung dari jumlah segmen, n. Jika nkita perbesar menuju tak hingga <strong>dan</strong> semua ∆x k menuju nol, maka luasbi<strong>dan</strong>g yang kita cari adalahApq= lim Apqb= lim An= lim Apqa(12.22)∆x→0∆x→0∆x→k kk0Jadi apabila kita menghitung limitnya, kita akan memperoleh nilai limityang sama, apakah kita menggunakan penjumlahan segmen bawah, <strong>at</strong>au<strong>at</strong>as, <strong>at</strong>au pertengahannya. Limit yang sama ini disebut integral tertentu,dituliskan∫A = q pq f ( x)dx(12.23)p<strong>Integral</strong> tertentu (12.23) ini terkait dengan integral tak tentu (9.12)qqApq=∫f ( x)dx = F(x)] p = F(q)− F(p)p(12.24)Jadi untuk memperoleh limit bersama dari penjumlahan segmen bawah,penjumlahan segmen <strong>at</strong>as, maupun penjumlahan segmen pertengahandari fungsi f(x) dalam rentang p ≤ x ≤ q, kita cukup melakukan:a. integrasi untuk memperoleh F ( x)=∫f ( x)dx ;b. masukkan b<strong>at</strong>as <strong>at</strong>as x = q untuk mendap<strong>at</strong> F(q);c. masukkan b<strong>at</strong>as bawah x = p untuk mendap<strong>at</strong> F(p);d. kurangkan perolehan b<strong>at</strong>as bawah dari b<strong>at</strong>as <strong>at</strong>as, F(q) − F(p).Walaupun dalam pembahasan di <strong>at</strong>as kita mengambil contoh fungsi yangbernilai positif dalam rentang p ≤ x ≤ q , namun pembahasan ituberlaku pula untuk fungsi yang dalam rentang p ≤ x ≤ q semp<strong>at</strong>bernilai neg<strong>at</strong>if. Kita hanya perlu mendefinisikan kembali apa yangdisebut dengan A px dalam pembahasan sebelumnya. Pendefinisian yangbaru ini akan berlaku umum, yaitu11


A px adalah luas bi<strong>dan</strong>g yang dib<strong>at</strong>asi oleh y = f (x)<strong>dan</strong>sumbu-x dari p sampai x, yang merupakan jumlah luas bagianyang berada di <strong>at</strong>as sumbu-x dikurangi dengan luas bagianyang di bawah sumbu-x.Agar lebih jelas kita mengambil contoh pada Gb 13.2. Kita akanmenghitung luas antara y = x3 −12x<strong>dan</strong> sumbu-x dari x = −3 sampai x= +3. Bentuk kurva diperlih<strong>at</strong>kan pada Gb.12.5.3 −y = x 12 x20Di sini terlih<strong>at</strong> bahwa dari x = −3 sampai 0 kurva berada di <strong>at</strong>as sumbu-x<strong>dan</strong> antara x = 0 sampai +3 kurva ada di bawah sumbu-x. Untuk bagianyang di <strong>at</strong>as sumbu-x kita mempunyai luas0043 x ⎤2A a =∫( x −12x)dx = − 6x⎥ = −0− (20,25 − 54) = 33,75−34 ⎥⎦−3Untuk kurva yang di bawah sumbu-x kita dap<strong>at</strong>kan3343 x ⎤2A b =∫( x −12x)dx = − 6x⎥ = 20,25 − 54 − (0) = −33,7504 ⎥⎦0Luas yang kita cari adalah luas bagian yang berada di <strong>at</strong>as sumbu-xdikurangi dengan luas bagian yang di bawah sumbu-xA- 20Gb.12.5. Kurva y = x3 −12xpq0x- 4 - 3 -2 -1 0 1 2 3 4= Aa− Ab10- 10= 33 ,75 − ( −33,755)= 67,5Contoh ini menunjukkan bahwa dengan pengertian yang baru mengenaiA px , formulasiqA =∫f ( x)dx = F(q)− F( p))ptetap berlaku untuk kurva yang memiliki bagian baik di <strong>at</strong>as maupun dibawah sumbu-x.12 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>


Dengan demikian maka untuk bentuk kurva seperti pada Gb.12.6. kitadap<strong>at</strong>kanA pq = −A1 + A2− A3+ A4yang kita peroleh dari A f ( x)dx = F(q)− F( p))pq=∫qpyy = f(x)pA 1A 2A 3A 4qxGb.12.6. Kurva memotong sumbu-x di beberapa titik.Luas Bi<strong>dan</strong>g Di Antara Dua Kurva. Kita akan menghitung luas bi<strong>dan</strong>gdi antara kurva y 1 = f1 ( x)<strong>dan</strong> y 2 = f2 ( x)pada b<strong>at</strong>as antara x = p <strong>dan</strong> x= q . Kurva yang kita hadapi sudah barang tentu harus kontinyu dalamrentang p ≤ x ≤ q . Kita tetapkan bahwa kurva y 1 = f1 ( x)berada di <strong>at</strong>asy 2 = f2 ( x)meskipun mungkin mereka memiliki bagian-bagian yangberada di bawah sumbu-x. Perh<strong>at</strong>ikan Gb.12.7.yy 1p 0x x+∆xqy 2xGb.12.7. Menghitung luas bi<strong>dan</strong>g antara dua kurva.Rentang p ≤ x ≤ q kita bagi dalam n segmen, yang salah s<strong>at</strong>unyadiperlih<strong>at</strong>kan pada Gb.12.7. dengan b<strong>at</strong>as kiri x <strong>dan</strong> b<strong>at</strong>as kanan (x+∆x),dimana ∆ x = ( q − p)/ n .13


Luas segmen dap<strong>at</strong> didek<strong>at</strong>i denganA segmen = { f1 ( x)− f2(x)} ∆x(12.25)yang jika kita jumlahkan seluruh segmen akan kita perolehnx=q−∆x∑ A segmen = ∑{ f1 ( x)− f2(x)} ∆x(12.25)1x=pDengan membu<strong>at</strong> n menuju tak hingga sehingga ∆x menuju nol kitasampai pada su<strong>at</strong>u limitn→∞qA pq = lim ∑ Asegmen=∫ { f1(x)− f2(x)} dx (12.26)p1Kita lih<strong>at</strong> beberapa contoh.1). Jika y 1 = 4 <strong>dan</strong> y 2 = − 2 berapakah luas bi<strong>dan</strong>g antara y 1 <strong>dan</strong> y 2dari x 1 = p = −2 sampai x 2 = q = +3.+ 3+ 3A pq =∫({ 4 − ( −2)} dx = 6x] − 2 = 18 − ( −12)= 30−2Hasil ini dengan mudah dijakinkan menggunakan planimetri. Luasyang dicari adalah luas persegi panjang dengan lebar y 1 − y2= 6<strong>dan</strong> panjang x 2 − x1= 5 .22). Jika y 1 = x <strong>dan</strong> y 2 = 4 berpakah luas bi<strong>dan</strong>g yang dib<strong>at</strong>asi oleh y 1<strong>dan</strong> y 2 .Terlebih dulu kita cari b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>as integrasi yaitu nilai x padaperpotongan antara y 1 <strong>dan</strong> y 2 .2y 1 = y2→ x = 4 ⇒ x1= p = −2,x2= q = 2Perh<strong>at</strong>ikan bahwa y 1 adalah fungsi pangk<strong>at</strong> dua dengan titik puncakminimum yang berada pada posisi [0,0]. Oleh karena itu bagiankurva y 1 yang memb<strong>at</strong>asi bi<strong>dan</strong>g yang akan kita cari luasnya, beradadi di bawah y 2 = 4.22⎛ 3 ⎞⎤28 8 16 16 32(4 ) ⎜x ⎛ ⎞ ⎛ − ⎞ −A pq = 4 ⎟⎥∫− x dx = x − = ⎜8− ⎟ − ⎜−8 − ⎟ = − =− 2⎜ 3 ⎟⎝ ⎠⎥⎝ 3 ⎠ ⎝ 3 ⎠ 3 3 3⎦-2Jika kita terbalik dalam meman<strong>dan</strong>g posisi y 1 terhadap y 2 kita akanmelakukan kesalahan:14 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>


22⎛ 3 ⎞⎤28 8 16 16* ( 4) ⎜x⎛ ⎞ ⎛ − ⎞ − +A pq = 4 ⎟⎥∫x − dx = − x = ⎜ − 8⎟ − ⎜ + 8⎟= − = 0− 2⎜ 3 ⎟⎝ ⎠⎥⎝ 3 ⎠ ⎝ 3 ⎠ 3 3⎦-223). Jika y 1 = −x+ 2 <strong>dan</strong> y2 = −xberapakah luas bi<strong>dan</strong>g yangdib<strong>at</strong>asi oleh y 1 <strong>dan</strong> y 2 .Terlebih dulu kita perh<strong>at</strong>ikan karakter fungsi-fungsi ini. <strong>Fungsi</strong>y 1 adalah fungsi kuadr<strong>at</strong> dengan titik puncak maksimum yangmemotong sumbu-y di y = 2. <strong>Fungsi</strong> y 2 adalah garis lurusmelalui titik asal [0,0] dengan kemiringan neg<strong>at</strong>if −1, yangberarti ia menurun pada arah x positif. Dengan demikian makabagian kurva y 1 yang memb<strong>at</strong>asi bi<strong>dan</strong>g yang akan kita cariluasnya berada di <strong>at</strong>as y 2 .B<strong>at</strong>as integrasi adalah nilai x pada perpotongan kedua kurva.y = y12⇒ −x2+ 2 = −x<strong>at</strong>au− x2+ x + 2 = 022−1+ 1 + 8−1− 1 + 8x1= p == −1;x2= q == 2− 2− 222⎛ 3 2 ⎞⎤2( 2 ) ⎜ x xA 2 ⎟pq =⎥∫−x+ + x dx = − + + x−1⎜ 3 2 ⎟⎝⎠⎥⎦−1⎛ 8 ⎞ ⎛ −11 ⎞= ⎜−+ 2 + 4⎟− ⎜−+ − 2⎟ = 4,5⎝ 3 ⎠ ⎝ 3 2 ⎠Penerapan <strong>Integral</strong> Tentu. Pembahasan di <strong>at</strong>as terfokus padapenghitungan luas bi<strong>dan</strong>g di bawah su<strong>at</strong>u kurva. Dalam praktik kita tidakselalu menghitung luas melainkan menghitung berbagai besaran fisis,yang berubah terhadap waktu misalnya. Perubahan besaran fisis ini dap<strong>at</strong>pula divisualisasi dengan membu<strong>at</strong> absis dengan s<strong>at</strong>uan waktu <strong>dan</strong>ordin<strong>at</strong> dengan s<strong>at</strong>uan besaran fisis yang dimaksud. Dengan demikianseolah-olah kita menghitung luas bi<strong>dan</strong>g di bawah kurva. Berikut ini duacontoh dalam kelistrikan.1). Sebuah piranti menyerap daya 100 W pada tegangan konstan200V. Berapakah energi yang diserap oleh piranti ini selama 8jam ?15


Daya adalah laju perubahan energi. Jika daya diberi simbol p<strong>dan</strong> energi diberi simbol w, makadwp = yang memberikan w =dt∫pdtPerh<strong>at</strong>ikan bahwa peubah bebas di sini adalah waktu, t. Kalaub<strong>at</strong>as bawah dari wktu kita bu<strong>at</strong> 0, maka b<strong>at</strong>as <strong>at</strong>asnya adalah 8,dengan s<strong>at</strong>uan jam. Dengan demikian maka energi yang diserapselama 8 jam adalah8 8w =∫pdt = 100 = 1000 ∫dt t0= 800 W<strong>at</strong>t.hour [Wh]= 0,8 kilo W<strong>at</strong>t hour [kWh]16 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>802). Arus yang melalui su<strong>at</strong>u piranti berubah terhadap waktu sebagaii(t) = 0,05 t ampere. Berapakah jumlah mu<strong>at</strong>an yangdipindahkan melalui piranti ini antara t = 0 sampai t = 5 detik ?Arus i adalah laju perubahan transfer mu<strong>at</strong>an, q.dqi = sehingga q =dt ∫idtJumlah mu<strong>at</strong>an yang dipindahkan dalam 5 detik adalah5 550,05 2 1,25q =∫idt = 0,05 = = = 0,625 coulomb0 ∫tdt t0 2 0 2Pendek<strong>at</strong>an umerik. Dalam pembahasan mengenai integral tentu, kitafahami bahwa langkah-langkah dalam menghitung su<strong>at</strong>u integral adalah:1. Membagi rentang f(x) ke dalam n segmen; agar prosesperhitungan menjadi sederhana bu<strong>at</strong> segmen yang sama lebar,∆x.2. <strong>Integral</strong> dalam rentang p ≤ x ≤ q dari f(x) dihitung sebagai∫qnf ( x)dx = lim ∑ f ( xk) ∆xkp∆x→0k = 1dengan f(x k ) adalah nilai f(x) dalam interval ∆x k yangbesarnya akan sama dengan nilai terendah <strong>dan</strong> tertinggidalam segmen ∆x k jika ∆x menuju nol.


Dalam aplikasi praktis, kita tentu bisa menetapkan su<strong>at</strong>u nilai ∆xsedemikian rupa sehingga jika kita mengambil f(x k ) sama dengan nilaiterendah <strong>at</strong>aupun tertinggi dalam ∆x k , hasil perhitungan akan lebih rendah<strong>at</strong>aupun lebih tinggi dari nilai yang diharapkan. Namun error yang terjadimasih berada dalam b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>as toleransi yang dap<strong>at</strong> kita terima. Dengancara ini kita mendek<strong>at</strong>i secara numerik perhitungan su<strong>at</strong>u integral, <strong>dan</strong>kita dap<strong>at</strong> menghitung dengan bantuan komputer.Sebagai ilustrasi kita akan menghitung kembali luas bi<strong>dan</strong>g yang dib<strong>at</strong>asioleh kurva y = x3 −12xdengan sumbu-x antara x = −3 <strong>dan</strong> x = +3. Luasini telah dihitung <strong>dan</strong> menghasilkan A pq = 67, 5 . Kali ini perhitungan=∫ 3 3A pq ( x −12x)dx akan kita lakukan dengan pendek<strong>at</strong>an numerik− 3dengan bantuan komputer. Karena yang akan kita hitung adalah luasantara kurva <strong>dan</strong> sumbu-x, maka bagian kurva yang berada di bawahsumbu-x harus dihitung sebagai positif. Jika kita mengambil nilai ∆x =0,15 maka rentang −3 ≤ x ≤ 3 akan terbagi dalam 40 segmen.Perhitungan menghasilkanApq40= ∑ ( xk = 13k−12xError yang terjadi adalah sekitar 0,15%.k) = 67,39875 ≈ 67,4Jika kita mengambil ∆x = 0,05 maka rentang −3 ≤ x ≤ 3 akan terbagidalam 120 segmen. Perhitungan menghasilkanApq120(= ∑k =13k−12xError yang terjadi adalah sekitar 0,02%.xk) = 67,48875 ≈ 67,5Jika kita masih mau menerima hasil perhitungan dengan error 0,2%,maka hasil pendek<strong>at</strong>an numerik sebesar 67,4 cukup memadai.Perhitungan numerik di <strong>at</strong>as dilakukan dengan menghitung luas setiapsegmen sebagai hasilkali nilai minimum <strong>at</strong>aupun nilai maksimummasing-masing segmen dengan ∆x. S<strong>at</strong>u altern<strong>at</strong>if lain untuk menghitungluas segmen adalah dengan melih<strong>at</strong>nya sebagai sebuah trapesium. Luassetiap segmen menjadi17


( f ( x min ) + f ( x )) × ∆x/ 2Asegmen= kkmaks(12.27)Perhitungan pendek<strong>at</strong>an numerik ini kita lakukan dengan bantuankomputer. Kita bisa memanfa<strong>at</strong>kan program aplikasi yang ada, <strong>at</strong>aupunmenggunakan spread sh<strong>ee</strong>t jika fungsi yang kita hadapi cukup sederhana.Soal-Soal:1. Carilah titik-titik perpotongan fungsi-fungsi berikut dengansumbu-x kemudian cari luas bi<strong>dan</strong>g yang dib<strong>at</strong>asi oleh kurvafungsi dengan sumbu-x.2 3y = 2 x − x2 ; y − y = x2. Carilah luas bi<strong>dan</strong>g yang dib<strong>at</strong>asi oleh kurva <strong>dan</strong> garis berikut.2Luas antara kurva y = x <strong>dan</strong> garis x = 4Luas antara kurva y = 2x− x<strong>dan</strong> garis x = −33. Carilah luas bi<strong>dan</strong>g yang dib<strong>at</strong>asi oleh dua kurva berikut.y4 2= x − 2x <strong>dan</strong>12.3. Volume Sebagai Su<strong>at</strong>u <strong>Integral</strong>18 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>22y = 2xy = 2x2 − 5 <strong>dan</strong> y = −2x2 + 5Di sub-bab sebelumnya kita menghitung luas bi<strong>dan</strong>g sebagai su<strong>at</strong>uintegral. Berikut ini kita akan melih<strong>at</strong> penggunaan integral untukmenghitung volume.Balok. Kita ambil contoh sebuah balokseperti tergambar pada Gb.12.8. Balok inidib<strong>at</strong>asi oleh dua bi<strong>dan</strong>g d<strong>at</strong>ar paralel di p<strong>dan</strong> q. Balok ini diiris tipis-tipis dengan tebalirisan ∆x sehingga volume balok, V,merupakan jumlah dari volume semua irisan.Gb.12.8. BalokJika A(x) adalah luas irisan di sebelah kiri <strong>dan</strong> A(x+∆x) adalah luas irisandi sebelah kanan maka volume irisan ∆V adalahVolume balok V adalahA(x)∆ x ≤ ∆V≤ A(x + ∆x)∆x∆x


∑V A(x)∆ x=qpdengan A (x)adalah luas r<strong>at</strong>a-r<strong>at</strong>a irisan antara A(x) <strong>dan</strong> A(x+∆x).Apabila ∆x cukup tipis <strong>dan</strong> kita mengambil A(x) sebagai pengganti A (x)maka kita memperoleh pendek<strong>at</strong>an dari nilai V, yaitu∑V A(x)∆ x≈qpJika ∆x menuju nol <strong>dan</strong> A(x) kontinyu antara p <strong>dan</strong> q makaq∑ A(x)∆x=∫qV = lim A(x)dx(12.28)∆x→opRotasi Bi<strong>dan</strong>g Segitiga Pada Sumbu-x.S<strong>at</strong>u kerucut dap<strong>at</strong> dibayangkan sebagaisegitiga yang berputar sekitar salah s<strong>at</strong>usisinya. Sigitiga ini akan menyapu s<strong>at</strong>uvolume kerucut seperti terlih<strong>at</strong> padaGb.12.9. Segitiga OPQ, dengan OQyOPQxberimpit dengan sumbu-x, berputar∆xmengelilingi sumbu-x.Gb.12.9. Rotasi Segitiga OPQmengelilingi sumbu-xFormula (12.28) dap<strong>at</strong> kita terapkan disini. Dalam hal ini A(x) adalahluas lingkaran dengan jari-jari r(x); se<strong>dan</strong>gkan r(x) memiliki persamaangaris OP.hh2h2 2V =∫A( x)dx =∫π[ r(x)] dx =∫πmx dx (12.29)000dengan m adalah kemiringan garis OP <strong>dan</strong> h adalah jarak O-Q. Formula(12.29) akan memberikan volume kerucut2 32 3πmh π(PQ/OQ)h 2 hVkerucut= == πr(12.30)3 33dengan OQ = h <strong>dan</strong> r adalah nilai PQ pada x = h.Bagaimanakah jika OQ tidak berimpit dengan sumbu-x? Kita akanmemiliki kerucut yang terpotong di bagian puncak. Volume kerucutp19


terporong demikian ini diperoleh dengan menyesuaikan persamaan garisOP. Jika semula persamaan garis ini berbentuk y = mx berubah menjadiy = mx + b dengan b adalah perpotongan garis OP dengan sumbu-y.Rotasi Bi<strong>dan</strong>g Sembarang. Jika f(x)kontinyu pada a ≤ x ≤ b , rotasi bi<strong>dan</strong>gantara kurva fungsi ini dengan sumbu-xantara a ≤ x ≤ b sekeliling sumbu-x akanmembangun su<strong>at</strong>u volume benda yangdap<strong>at</strong> dihitung menggunakan relasi (12.10).yf(x)0 a b∆xxGb.12.10. Rotasi bi<strong>dan</strong>gmengelilingi sumbu-xDalam menghitung integral (12.28) penyesuaian harus dilakukan padaA(x) <strong>dan</strong> b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>as integrasi.A( x)= π r(x)2 = π f ( x)( ) ( ) 2= ∫ b π asehingga V ( f x))Gabungan <strong>Fungsi</strong> Linier. Jika f(x) pada(12.31) merupakan gabungan fungsi linier,kita akan mendap<strong>at</strong>kan situasi seperti padaGb.12.11.2( dx(12.31)Gb.12.11. <strong>Fungsi</strong> f(x) merupakangabungan fungsi linier.<strong>Fungsi</strong> f(x) kontinyu bagian demi bagian. Pada Gb.12.11. terdap<strong>at</strong> tigarentang x dimana fungsi linier kontinyu. Kita dap<strong>at</strong> menghitung volumetotal sebagai jumlah volume dari tiga bagian.<strong>Fungsi</strong> f(x) Memotong Sumbu-x. Formula (12.29) menunjukkan bahwadalam menghitung volume, f(x) dikuadr<strong>at</strong>kan. Oleh karena itu jika adabagian fungsi yang bernilai neg<strong>at</strong>if, dalam penghitungan volume bagianini akan menjadi positif.12.4. Panjang Kurva Pada Bi<strong>dan</strong>g D<strong>at</strong>arJika kurva y = f (x)kita bagi dalam n segmen masing-masing selebar∆x, maka ∆l dalam segmen tersebut adalah20 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>y20000 a b∆xx


∆ l = PQ =2 2∆x+ ∆ySalah s<strong>at</strong>u segmen diperlih<strong>at</strong>kan pada Gb.12.12.Ada s<strong>at</strong>u titik P′ yang terletak pada kurva di segmen ini yang terletakantara P <strong>dan</strong> Q di mana turunan fungsi y ′(P′), yang merupakan garissinggung di P′, sejajar dengan PQ. Menggunakan pengertian y ′(P′)ini,∆l dap<strong>at</strong> diny<strong>at</strong>akan sebagai∆l=y2∆x+22[( y′( P ′))∆x] = 1+( y′(P′)) ∆xy = f(x)QP∆l ∆y∆xxabGb.12.12. Salah s<strong>at</strong>u segmen pada kurva y = f (x).Setiap segmen memiliki y ′(P′)masing-masing yaitu y′k , <strong>dan</strong> ∆lmasing-masing yaitu ∆l k . Jika n dibu<strong>at</strong> menuju ∞, panjang kurva dari x =a ke x = b adalahnnnlab= 2∆lk= + ( y′k ) ∆x= ∑2lim ∑ lim ∑ 1lim 1 + ( yk′) ∆xn→∞n→∞∆x→0k = 1k = 1k = 1<strong>at</strong>aub2⎛ dy ⎞lab =∫1 + ⎜ ⎟ dx(12.32)a ⎝ dx ⎠Perlu kita ing<strong>at</strong> bahwa panjang su<strong>at</strong>u kurva tidak tergantung dari posisisumbu koordin<strong>at</strong>. Oleh karena itu (12.32) dap<strong>at</strong> ditulis juga sebagaib dxlab ∫ ′2⎛dya′ dy⎟ ⎞= 1 +⎜ dengan a′ <strong>dan</strong> b′ adalah b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>as peubah⎝ ⎠bebas.21


12.5. ilai R<strong>at</strong>a-R<strong>at</strong>a Su<strong>at</strong>u <strong>Fungsi</strong>Untuk fungsi y = f (x)yang kontinyu dalam rentang p ≤ x ≤ q nilair<strong>at</strong>a-r<strong>at</strong>a fungsi ini didefinisikan sebagaiy 1 q( rr ) x =− ∫f ( x dxq p)(12.33)p(Penulisan (y rr ) x untuk meny<strong>at</strong>akan nilai r<strong>at</strong>a-r<strong>at</strong>a fungsi x)Definisi (12.33) dap<strong>at</strong> kita tuliskanq( y rr ) x ⋅(q − p)=∫f ( x)dx(12.34)pRuas kanan (12.34) adalah luas bi<strong>dan</strong>g antara kurva fungsi y = f (x)dengan sumbu-x mulai dari x = p sampai x = q. Ruas kiri (12.34) dap<strong>at</strong>ditafsirkan sebagai luas segi emp<strong>at</strong> dengan panjang (q − p) <strong>dan</strong> lebar(y rr ) x . Namun kita perlu h<strong>at</strong>i-h<strong>at</strong>i sebab dalam menghitung ruas kanan(12.34) sebagai luas bi<strong>dan</strong>g antara kurva fungsi y = f (x)dengan sumbuxbagian kurva yang berada di bawah sumbu-x memberi kontribusi positifpada luas bi<strong>dan</strong>g yang dihitung; se<strong>dan</strong>gkan dalam menghitung nilai r<strong>at</strong>ar<strong>at</strong>a(12.33) kontibusi tersebut adalah neg<strong>at</strong>if.Sebagai contoh, kita ambil fungsiy = x3 −12x. Luas bi<strong>dan</strong>g antaray = x3 −12xdengan sumbu-x dari x = −3 sampai x = +3 adalah positif,A pq = 67,5 (telah pernah kita hitung). Sementara itu jika kitamenghitung nilai r<strong>at</strong>a-r<strong>at</strong>a fungsi ini dari x = −3 sampai x = +3 hasilnyaadalah (y rr ) x = 0 karena bagian kurva yang berada di <strong>at</strong>as <strong>dan</strong> di bawahsumbu-x akan saling meniadakan.22 Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, <strong>Fungsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Grafik</strong> – <strong>Diferensial</strong> <strong>dan</strong> <strong>Integral</strong>


Referensi1. C<strong>at</strong><strong>at</strong>an-c<strong>at</strong><strong>at</strong>an penulis dalam kuliah m<strong>at</strong>em<strong>at</strong>ika di InstitutTeknologi Bandung, tahun 1963 – 1964, sebagai bahan utama tulisandalam buku ini.2. Ge<strong>org</strong>e B Thomas, “Calculus And Analytic Geometry”, addisonWesley, 1956, buku pegangan dalam mengikuti kuliah m<strong>at</strong>em<strong>at</strong>ikadi ITB, tahun 1963 - 1964.3. Sudary<strong>at</strong>no Sudirham: ”Analisis Rangkaian Listrik”, Penerbit ITB,ISBN 979-9299-54-3, 2002.4. Sudary<strong>at</strong>no Sudirham: ”Analisis Rangkaian Elektrik”, e-book, 2010.5. Sudary<strong>at</strong>no Sudirham, “Mengenal Sif<strong>at</strong> M<strong>at</strong>erial 1”, e-book, 2010.23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!