24.09.2015 Views

56-65-1-PB

  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNAL KEDOKTERAN INDONESIA, VOL. 1/NO. 2/JULI/2009<br />

Pada Tabel 9 model 2, pekerja batik di dalam<br />

pabrik rata-rata memiliki VO 2<br />

max 3.8 mL/kgBB/<br />

menit lebih rendah daripada pekerja batik di luar<br />

pabrik batik, dan perbedaan itu secara statistik<br />

signifikan (b=-3.8; p=0.005). Perbedaan itu setelah<br />

mengontrol pengaruh faktor perancu merokok, umur,<br />

lama bekerja, dan BMI (Body Mass Index).<br />

Jika dilihat Tabel 9.pada model 2, hasil yang<br />

didapat tidak jauh berbeda dengan model 1. Dapat<br />

disimpulkan bahwa BMI (Body Mass Index) dianggap<br />

tidak banyak berpengaruh pada jumlah VO 2<br />

max, hal<br />

ini dapat dilihat dari nilai p yang tidak signifikan,<br />

baik yang BMI normal maupun yang lebih.Juga dapat<br />

dilihat dari hasil perbandingan Adjusted R 2 , adanya<br />

perbedaan yang sedikit antar dua model tersebut,<br />

Adjusted R 2 dianggap berpengaruh jika ada perbedaan<br />

sampai 10-20%. Jadi dalam penelitian ini digunakan<br />

model 1, karena BMI dianggap tidak berpengaruh<br />

pada jumlah VO 2<br />

max.<br />

PEMBAHASAN<br />

Paparan partikel hirupan di tempat kerja merupakan<br />

salah satu sebab timbulnya gangguan pernapasan.<br />

Progresi gangguan tergantung intensitas dan durasi<br />

paparan bahan hirupan (Suradi, 2006).Penyakit yang<br />

ditimbulkan akibat inhalasi zat berbahaya di<br />

lingkungan disebut penyakit paru kerja.Penyakit<br />

paru kerja dapat timbul akibat terpapar polutan udara<br />

yang dihasilkan oleh kegiatan pabrik.Pemeriksaan uji<br />

fungsi paru memberikan bukti objektif gangguan<br />

respirasi khususnya yang disebabkan oleh paparan<br />

tempat kerja (Budhi dan Ira, 2006).Salah satu<br />

pemeriksaan faal paru yang dapat dilakukan adalah<br />

pemeriksaan ambilan oksigen maksimal (VO 2<br />

max)<br />

(Mahler, 2004).Maximal oxygene uptake (VO 2<br />

max)<br />

adalah jumlah terbesar oksigen yang dapat digunakan<br />

selama latihan fisik (di atas permukaan laut) dan<br />

mencerminkan kemampuan untuk mengirimkan<br />

oksigen ke jaringan tubuh (Kadir, 2000).<br />

Penelitian mengenai pengaruh paparan polutan<br />

udara terhadap VO 2<br />

max pada pekerja batik di<br />

lingkungan pabrik batik dilaksanakan pada bulan Juli<br />

2010 di pabrik batik, Surakarta yang dilakukan<br />

menggunakan uji t dan regresi linear ganda. Pada<br />

penelitian ini, jumlah sampel yang diukur sebanyak<br />

60 orang. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok,<br />

kelompok pertama adalah pekerja yang bekerja di<br />

dalam pabrik batik (pembatik, tukang cap, pencuci<br />

kain batik, dll) sejumlah 28 orang, sedangkan<br />

kelompok kedua adalah pekerja yang bekerja di luar<br />

pabrik batik (karyawan toko, tukang parkir, pegawai<br />

administrasi, dll) sejumlah 32 orang.<br />

Hasil data yang diolah menggunakan uji t dan<br />

regresi linear diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil<br />

pengukuran VO 2<br />

max yang signifikan antara pekerja yang<br />

berada di dalam pabrik batik dengan pekerja yang berada<br />

di luar pabrik batik. Di mana VO 2<br />

max pekerja yang di<br />

dalam pabrik lebih rendah daripada pekerja yang ada<br />

di luar pabrik batik. Pekerja batik di dalam pabrik ratarata<br />

memiliki VO 2<br />

max 3,9 mL/kgBB/menit lebih rendah<br />

daripada pekerja batik di luar pabrik batik dengan<br />

mengontrol mengontrol pengaruh faktor perancu<br />

merokok, umur, dan lama bekerja. Perincian ini dapat<br />

dilihat di Tabel 9.<br />

Jika faktor perancu BMI ikut dikontrol, maka<br />

hasilnya menjadi tidak signifikan, disimpulkan bahwa<br />

BMI dianggap tidak banyak berpengaruh pada<br />

jumlah VO 2<br />

max, hal ini dapat dilihat dari nilai p<br />

yang tidak signifikan, baik yang BMI normal<br />

maupun yang lebih. Juga dapat dilihat dari hasil<br />

perbandingan Adjusted R 2 , adanya perbedaan yang<br />

sedikit antar dua model tersebut.<br />

Faktor-faktor yang mempengaruhi VO 2<br />

max<br />

seseorang selain usia dan jenis kelamin antara lain<br />

IMT (Indeks Massa Tubuh), tekanan darah diastolik,<br />

aktivitas fisik, kapasitas vital paru, kadar Hb dalam<br />

plasma dan jumlah mitokondria dalam sel jaringan<br />

tubuh (Moeloek, 1984) (Sharkey, 2003) (Permaesih<br />

et al., 2001).<br />

Paparan asap di lingkungan pabrik batik<br />

terhadap saluran napas akan mengakibatkan<br />

terjadinya respon inflamasi berupa: edema epitel,<br />

hiperkresi mukus, melumpuhkan silia epitel saluran<br />

napas, bronkokonstriksi, dan memacu pengeluaran<br />

epinefrin. Hal ini menjadikan penumpukan debris<br />

dalam jalan napas dan retensi aliran udara sehingga<br />

pekerja di dalam pabrik akan kesukaran bernapas dan<br />

denyut jantung meningkat menyebabkan terjadinya<br />

penurunan VO 2<br />

max.<br />

VO 2<br />

max adalah volume oksigen maksimum<br />

udara yang dikonsumsi tubuh selama melakukan<br />

aktivitas intensif pada tekanan udara 1 atm. Dilihat<br />

dari definisi VO 2<br />

max tersebut, maka VO 2<br />

max<br />

170

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!