22.02.2013 Views

Laporan Kegiatan Pelatihan Fasilitator RAD PK REGIONAL III

Laporan Kegiatan Pelatihan Fasilitator RAD PK REGIONAL III

Laporan Kegiatan Pelatihan Fasilitator RAD PK REGIONAL III

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tim Fas silitator LAKK<br />

:<br />

- Fridol lin Berek<br />

- Abdul l Aziz<br />

- Dewi Haryani<br />

- ED. Viissa<br />

Laporaan<br />

Pelattihan<br />

Fasilitato F or Pedooman<br />

Umum<br />

Rencan na Aksi DDaerah<br />

Pembera P antasan KKorupsi<br />

(<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>) Reegional<br />

II II (Kalimmantan,<br />

SSulawesi<br />

dan Malluku)<br />

Grand Cla arion Hotel Makassar, , 10-13Oktoober<br />

2011<br />

Kementeriaan<br />

Perencaanaan<br />

Pemb bangunan NNasional/


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

BBAPPENAS<br />

LAAPORAN<br />

PELATI IHAN FASILITATOR<br />

PPEDOMANN<br />

UMUM RENCANA<br />

AKSI A<br />

DDAERAH<br />

PEEMBERANTASAN<br />

KOORUPSI<br />

(R<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>)<br />

REGIIONAL<br />

<strong>III</strong> ( (KALIMANTTAN,<br />

SULA AWESI DANN<br />

MALUKUU)<br />

TTim<br />

Fasillitator<br />

LAK L :<br />

- Fridoolin<br />

Bereek<br />

- Abdul<br />

Aziz<br />

- Dewwi<br />

Haryan ni<br />

- EDD.<br />

Vissa<br />

GRAND CLARIONN<br />

HOTELMAKASSAAR<br />

100-13OKTTOBER<br />

2011 2<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

KATA PENGANTAR<br />

DAFTAR ISI<br />

LAPORAN NARATIF<br />

I. PENDAHULUAN<br />

Latar Belakang<br />

DAFTAR ISI<br />

Maksud, Tujuan dan Hasil yang diharapkan<br />

Waktu, Tempat dan Peserta <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> dan Narasumber<br />

Jadwal Acara<br />

II. PELAKSANAAN PELATIHAN<br />

<strong>III</strong>. PENUTUP<br />

Hari Pertama: Senin, 10 Oktober 2011<br />

Hari Kedua: Selasa, 11 Oktober 2011<br />

Hari Ketiga: Rabu, 12 Oktober 2011<br />

Hari Keempat: Kamis, 13 Oktober 2011<br />

Capain Umum <strong>Pelatihan</strong><br />

Pokok-Pokok Pembelajaran<br />

LAMPIRAN-LAMPIRAN:<br />

Undangan Peserta<br />

Notulensi<br />

Daftar Peserta, <strong>Fasilitator</strong> dan Narasumber<br />

Parade Foto<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

3


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

BAPPENAS<br />

LAPORRAN<br />

NAR RATIF<br />

PELA ATIHAN FFASILITATTOR<br />

RENNCANA<br />

AKKSI<br />

DAERRAH<br />

PEMBEERANTASAAN<br />

KORU UPSI (RAAD<br />

<strong>PK</strong>)<br />

REGION NAL <strong>III</strong> (KKALIMANNTAN,<br />

SULAWESI<br />

DDAN<br />

MAL LUKU)<br />

GRAND CLARIONN<br />

HOTEL MAKASSSAR<br />

100-13OKTTOBER<br />

2011 2<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

I. PENDAHULUAN<br />

1.1 LATAR BELAKANG<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Berdasarkan Diktum 11 Butir 3, Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan<br />

Pemberantasan Korupsi, disebutkan bahwa :<br />

“....MenteriNegara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas<br />

bertugas menyusun Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi Tahun 2004-<br />

2009 (RAN-<strong>PK</strong>) berkoordinasi dengan Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non<br />

Departemen terkait dan unsur masyarakat serta Komisi Pemberantasan Korupsi;<br />

Selanjutnya dalam Instruksi Presiden ini juga, para Gubernur dan<br />

Bupati/Walikotadiperintahkan untuk:<br />

� Menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dilingkungan<br />

pemerintah daerah.<br />

� Meningkatkan pelayanan publik dan meniadakan pungutan liar dalam<br />

pelaksanaannya.<br />

� Bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melakukan<br />

pencegahan terhadap kemungkinan terjadi kebocoran keuangan negara baik<br />

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.<br />

Mengacu pada instruksi tersebut, Bappenas telah menyusun Rencana Aksi<br />

Nasional Pemberantasan Korupsi (RAN <strong>PK</strong>) tahun 2004-2009.Dokumen RAN <strong>PK</strong><br />

disusun oleh 92 Unit Kerja Eselon I yang berasal dari 18 Kementerian; 14 Lembaga<br />

Pemerintah Non Departemen, bersama K<strong>PK</strong>; Komisi Ombudsman; PPATK; dan<br />

Organisasi Masyarakat Sipil (NGO)<br />

RAN <strong>PK</strong> menekankan kepada upaya:<br />

1. Pencegahan Terjadinya Tindakan Korupsi<br />

2. Penindakan Terhadap Perkara Korupsi<br />

3. Pencegahan dan penindakan korupsi dalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi<br />

NAD dan Sumatera Utara<br />

4. Monitoring dan Evaluasi<br />

5


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Dokumen ini diharapkan menjadi acuan dalam upaya pemberantasan korupsi<br />

bagi setiap lini pemerintahan di tingkat Pusat dan Daerah. Oleh karena itu, untuk<br />

mendorong percepatan agenda aksi di daerah, dokumen RAN <strong>PK</strong> disosialisasikan<br />

ke daerah-daerah. Selanjutnya sejak tahun 2006, Bappenas mulai mendorong<br />

penyusunan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) di<br />

daerah.Hingga akhir tahun 2010, terdapat 22 provinsi dan 10 kabupaten/kota yang<br />

telah menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> baik atas fasilitasi Bappenas maupun atas inisiatif sendiri.<br />

Seiring upaya mendorong percepatan pelaksanaan aksi pemberantasan<br />

korupsi di atas, pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010<br />

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014<br />

menyebutkan bahwa salahsatu hal yang menandakan terwujudnya pemerintahan<br />

yang bersih dan bebas KKN, adalah terlaksananya <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di<br />

provinsi/kabupaten/kota (Bab V<strong>III</strong>: Hukum dan Aparatur, Sub Bab: Sasaran).<br />

Mengacu pada RPJMN 2010-2014 ini, maka pemerintah daerah diharapkan<br />

menyusun dan melaksanakan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang merupakan dokumen penyearah<br />

implementasi komitmen daerah dalam upaya pencegahan dan pemberantasan<br />

korupsi.Upaya-upaya tersebut, terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas<br />

pelayanan publik, penataan sistem keuangan daerah, perbaikan sistem administrasi<br />

pemerintahan daerah serta penetapan program dan wilayah bebas korupsi. 1<br />

Secara konseptual, <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> berfungsi sebagai 2 :<br />

� Pedoman bagi institusi pelayanan publik di daerah dalam memperbaiki<br />

pelayanan publik, pengelolaan keuangan daerah dan penataan sistem<br />

administrasi pemerintahan daerah secara lebih terukur dan akuntabel;<br />

� Pedoman untuk menjembatani koordinasi dan integrasi program-program<br />

pelayanan publik pengelolaan keuangan daerah dan penataan sistem<br />

administrasi pemerintahan daerah dalam rangka pemberantasan korupsi<br />

di daerah;<br />

� Pedoman untuk mensinergikan berbagai perbaikan di bidang pelayanan<br />

publik pengelolaan keuangan daerah dan piñatas system administrasi<br />

pemerintahan daerah baik pada tingkat pusat maupun daerah;<br />

� Dokumen kontrak politik bagi masyarakat dan pihak-pihak lain yang<br />

berkepentingan untuk memantau pelaksanaan program pemberantasan<br />

Korupsi di daerah<br />

1 Hal 10, Buku Pedoman Umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. Direktorat Hukum dan HAM Bappenas, 2010<br />

2 Hal 20, Buku Pedoman Umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. Direktorat Hukum dan HAM Bapenas, 2010<br />

6


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Memahami fungsi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di atas, maka sosialisasi dan pembelajaran yang<br />

terus-menerus perlu dilakukan agar upaya percepatan pemberantasan korupsi<br />

melalui penyusunan dan pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dapat berkembang menjadiagenda<br />

bersama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.<br />

Upaya membangun agenda setting bersama ini mensyaratkan pelibatan<br />

berbagai komponen masyarakat di daerah, terutama para pegiat anti korupsi. Oleh<br />

karena itu, Bappenas memandang perlu ada langkah-langkah strategis dalam<br />

mensosialisasikan kebijakan tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> maupun mengembangkan daerahdaerah<br />

contoh (pilot project) untuk proses pembelajaran tentang penyusunan,<br />

pelaksanaan maupun monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Berkaitan dengan kerangka strategi ini maka tahap awal yang hendak<br />

dilakukan adalah mengembangkan forum share learning di antara jejaring anti<br />

korupsi baik di internal pemerintah maupun antar organisasi masyarakat sipil anti<br />

korupsi di daerah melalui pelatihan bersama.<br />

Secara teknis, pelatihan bersama ini dikemas dalam satu tajuk kegiatan<br />

berjudul “ <strong>Pelatihan</strong> untuk <strong>Fasilitator</strong> <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>” yang dilaksanakan di tiga region<br />

yakni :<br />

Regional I : Wilayah Jawa dan Sumatera<br />

Regional II : Wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Papua<br />

Regional <strong>III</strong> : Wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku<br />

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN KELUARAN PELATIHAN<br />

<strong>Pelatihan</strong> ini dimaksudkan untuk membangun kerangka pemahaman bersama<br />

para pegiat anti korupsi di daerah, termasuk di dalamnya membangun kapasitas<br />

teknis dalam memfasilitasi dan melakukan pengawalan pada seluruh tahapan dalam<br />

siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.Dengan demikian, pada gilirannya nanti jejaring anti korupsi di<br />

daerah masing-masing dapat mendorong upaya penyusunan dan pelaksanaan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> di masing-masing daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.<br />

7


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Secara khusus, pelatihan untuk fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ini ditujukan untuk :<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

� Berbagai pemahaman dan pengalaman tentang metodologi pendidikan<br />

orang dewasa (POD) dan pembelajaran partisipatif<br />

� Bertukar pengetahuan dan pengalaman tentang upaya pemberantasan<br />

korupsi di daerah<br />

� Membangun kesamaan pemahaman tentang Rencana Aksi Daerah<br />

Pemberantasan Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>)<br />

� Mengembangkan ketrampilan teknis untuk melakukan pengawalan proses<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Membangun kerangka pemahaman tentang pengembangan forum multi<br />

stakeholder untuk pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Sesuai maksud dan tujuan di atas maka, melalui pelatihan ini diharapkan<br />

tercapai beberapa hal sebagai berikut :<br />

� Peserta memiliki kesamaan pemahaman tentang konteks Rencana Aksi<br />

Daerah Pemberantasan Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>)<br />

� Peserta memahami kebutuhan-kebutuhan dalam melakukan pengawalan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Peserta menguasai ketrampilan teknis dalam memfasilitasi proses teknis<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Peserta dapat merumuskan rencana tindak lanjut untuk :<br />

o mendorong proses penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di daerah peserta masingmasing<br />

o mengembangkan forum multistakeholderdi daerah<br />

1.3 WAKTU,TEMPAT DAN PESERTA PELATIHAN<br />

<strong>Pelatihan</strong> untuk fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di regional <strong>III</strong> dilaksanakan pada hari<br />

Senin s/d Kamis,10-13 Oktober 2011 bertempat di Grand Clarion Hotel Makassar.<br />

8


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Peserta pelatihan 3 di regional <strong>III</strong> berjumlah 21 orang berasal dari beberapa<br />

daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalmantan Timur,<br />

Kalimantan Selatan, Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo.<br />

Jumlah ini cukup banyak karena hanya 9 orang yang tidak hadir dari 30 peserta<br />

yang diundang. Berdasarkan komposisi organisasi perbandingan antar peserta dari<br />

pemerintah (Bappeda) dan dari OMS sangat seimbang; masing-masing 10 orang<br />

ditambah 1 orang dari lembaga tambahan negara yakni Ombudsman Makassar.<br />

Hanya saja, dari sisi jenis kelamin, tidak ada peserta perempuan.<br />

Hal ini juga menjadi catatan bagi penyelenggara agar di lain kesempatan<br />

diupayakan ada perwakilan peserta perempuan.<br />

1.3 FASILITATOR DAN NARASUMBER<br />

Seluruh proses pelatihan selama 4 hari dibantu oleh Tim <strong>Fasilitator</strong> dari<br />

Lembaga Advokasi Kerakyatan (LAK) yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 2 orang<br />

perempuan. 3 orang berperan secara teknis memandu seluruh sessi pelatihan dan<br />

seorang lagi secara khusus bertugas mendokumentasikan proses pelatihan.<br />

Pada pelatihan di region <strong>III</strong> ini juga dihadirkan 2 orang narasumber utama<br />

yakni :<br />

1) Ibu Dr.Diani Sadiawati, S.H, LLM dari Direktorat Hukum dan HAM Bappenas<br />

2) Bapak Gunawan Sunendar, dari Deputi Pengawasan Masyarakat dan<br />

Pemberantasan Korupsi pada Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur<br />

Negara dan Reformasi Birokrasi<br />

Sedianya, diharapkan ada juga narasumber dari K<strong>PK</strong> namun hingga<br />

pelaksanaan kegiatan ini, pihak Direktorat Hukum dan HAM tidak mendapatkan<br />

konfirmasi kehadiran narasumber dari K<strong>PK</strong>.<br />

3 Daftar Peserta <strong>Pelatihan</strong>, terlampir<br />

9


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

1.4 JADWAL ACARA<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Secara detail, keseluruhan acara pelatihan 4 hari ini diatur dalam jadwal<br />

sebagai berikut :<br />

No Jam <strong>Kegiatan</strong>/ Sessi Narasumber/<strong>Fasilitator</strong><br />

Hari Pertama : Senin, 10 Oktober 2011<br />

1. 12.00-18.00 WITA Check in peserta Panitia<br />

2. 18.00-19.00 WITA Makan Malam Panita<br />

3. 19.00-19.30 WITA<br />

Pembukaan<br />

� Sambutan Bappenas<br />

Perkenalan<br />

� Perkenalan<br />

4. 19.00-20.30 WITA � Penjelasan Alur <strong>Pelatihan</strong><br />

� Kontrak Belajar<br />

� Pre test<br />

Hari Kedua : Selasa, 11 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

<strong>Fasilitator</strong><br />

5. 06.00-08.00 WITA Sarapan Pagi Panitia<br />

6. 08.00-10.00 WITA<br />

Memahami Arah Kebijakan Pencegahan<br />

dan Pemberantasan Korupsi Di Indonesia<br />

Diskusi Panel<br />

Narasumber :<br />

K<strong>PK</strong>, Kemenpan, Bappenas<br />

7. 10.00-10.30 WITA Rehat Kopi Panitia<br />

8. 10.30-12.00 WITA Memahami Konsep Dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> <strong>Fasilitator</strong><br />

9. 12.00-13.00 WITA I s h o m a Panitia<br />

10. 13.00-14.30 WITA Memahami Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> <strong>Fasilitator</strong><br />

11. 14.30-15.00 WITA Rehat Kopi Panitia<br />

12. 15.00-16.00 WITA Teknik Fasilitasi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> <strong>Fasilitator</strong><br />

13. 16.00-18.00 WITA<br />

Penugasan dan Latihan I<br />

Menyiapkan FGD Penentuan Isu Prioritas<br />

& Praktek FGD Penentuan Isu Prioritas<br />

<strong>Fasilitator</strong> dan Kelompok<br />

yang bertugas<br />

14. 18.00-malam Ishoma Panitia<br />

Hari Ketiga : Rabu, 12 Oktober 2011<br />

15. 07.00-08.30 WITA Sarapan Pagi Panitia<br />

16. 08.30-09.00 WITA Review Hari II <strong>Fasilitator</strong><br />

17.<br />

09.00-12.00 WITA<br />

Penugasan dan Latihan II<br />

Menyiapkan Workshop<br />

Penyusunan Draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan & Praktek<br />

Workshop Penyusunan Draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> & kelompok yang<br />

bertugas<br />

18. 12.00-13.00 WITA Istirahat dan Makan Siang Panitia<br />

19. 13.00-15.00 WITA<br />

Penugasan dan Latihan <strong>III</strong><br />

Menyiapkan dan Memfasilitasi Workshop<br />

Penyempurnaan Dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong><br />

20. 15.00-15.30 WITA Rehat Kopi Panitia<br />

21 15.30-17.00 WITA<br />

Pengembangan Forum Multi Stakeholder<br />

untuk Pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong><br />

22. 17.00-19.00 WITA<br />

Teknik Loby, Koordinasi dan Konsultasi<br />

<strong>Fasilitator</strong><br />

Publik<br />

Hari Keempat : Kamis, 13 Oktober 2011<br />

23. 07.00-08.00 WITA Sarapan Pagi Panitia<br />

24. 08.00-08.30 WITA Review Hari <strong>III</strong> <strong>Fasilitator</strong><br />

25. 08.30-10.00 WITA Merencanakan Penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> <strong>Fasilitator</strong><br />

26. 10.00-10.15 WITA Rehat Kopi Panitia<br />

27. 10.15-12.00 WITA RTL , Post test& Evaluasi <strong>Fasilitator</strong><br />

28. 12.00-13.00 WITA Penutupan & Check Out Panitia<br />

10


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

II. PEELAKSAANAAN<br />

PPELATIHAN<br />

2.1 HARI PERTAMA: SEENIN,<br />

10 OKTTOBER<br />

2011<br />

K<strong>Kegiatan</strong><br />

paada<br />

hari pertama<br />

dimuulai<br />

pada pukul p 20.05 WITA. Pembukaan<br />

ini<br />

diawali penyampaian<br />

kataa<br />

sambutaan<br />

secara resmi olehh<br />

Ibu Dian ni Sadiawaati,<br />

selaku Direktur Hukum dan HAAM<br />

Bappenaas<br />

dan Ibu Natalia Heera<br />

Setyawaati<br />

dari Kem mitraan. Keegiatan<br />

pembukaan<br />

iini<br />

berlangssung<br />

samppai<br />

pukul 21.30 WITTA<br />

diisi den ngan perkeenalan,<br />

pennjelasan<br />

alur<br />

dan jadw wal pelatihaan,<br />

pemetaaan<br />

harapaan<br />

dan kekhawatiran<br />

ppeserta<br />

serrta<br />

penetapan<br />

aturan bbersama<br />

daan<br />

pre test.<br />

HHasil<br />

pre-teest<br />

mengungkap<br />

gammbaran<br />

pe engetahuann<br />

peserta yang cukuup<br />

variatif. Meskipun gambarann<br />

hasil pre re test ini tidak melibbatkan<br />

sem mua pesertta<br />

karena bbeberapa<br />

peserta p barru<br />

datang ppada<br />

hari keedua.Hal<br />

inni<br />

karena kendala<br />

jaraak<br />

dan lamanya<br />

perjalanan<br />

ke lokasi<br />

pelatihhan.<br />

No<br />

1<br />

2<br />

3<br />

Judul Pookok<br />

Bahasaan<br />

AArah<br />

Kebijakkan<br />

Pencegahann<br />

Dan<br />

Pembarantaasan<br />

KKorupsi<br />

Di<br />

Indonesia.<br />

Konsep dassar<br />

&<br />

Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

TTeknik-Tekn<br />

nik<br />

Fasilitasi.<br />

1<br />

TTidak<br />

PPaham<br />

4<br />

7<br />

5<br />

HASILL<br />

PRE TEST<br />

Nilai (skor<br />

1 sampai<br />

5)<br />

2 3 4<br />

KKurang<br />

Cukup Paham<br />

PPaham<br />

Paham<br />

6<br />

6<br />

7<br />

6<br />

2<br />

4<br />

0<br />

0<br />

2<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

5<br />

Sangat<br />

Paham<br />

1<br />

0<br />

0


4<br />

5<br />

Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

MMemfasilitassi<br />

Penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

aa)<br />

FGD Pennentuan<br />

6<br />

Isu Priorittas.<br />

bb)<br />

Workshopp<br />

Penyusunnan<br />

6<br />

Draft <strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong>.<br />

cc)<br />

Workshopp<br />

penyemppurnaan<br />

4<br />

dokumenn<br />

<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>.<br />

MMengembanngkan<br />

Agend da Setting UUntuk<br />

Pengawalan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

aa)<br />

Pengembbangan<br />

Forum Multi<br />

Stake Hoolder.<br />

bb)<br />

Merencannakan<br />

Penyusunnan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

2.2 HAARI<br />

KEDUA :<br />

: SELASA, 1<br />

4<br />

4<br />

11 OKTOBEER<br />

2011<br />

K<strong>Kegiatan</strong><br />

ppada<br />

hari kedua diaawali<br />

Diskkusi<br />

Panell<br />

yang menghadirkaan<br />

narasum mber dari Direktorat Hukum dan HAM Bappenaas<br />

serta KKementeriaan<br />

Pendaya agunaan Aparatur<br />

Neggara<br />

& Refoormasi<br />

Birookrasi.<br />

6<br />

5<br />

5<br />

6<br />

5<br />

MMateri<br />

pertaama<br />

disamppaikan<br />

olehh<br />

Ibu Diani Sadiawati. . Dalam peenjelasannyya<br />

Ibu Diaani<br />

menya ampaikan bahwa<br />

pada aawalnya<br />

BBappenas<br />

hanya<br />

ditugask kan untuk menyusunn<br />

RAN<br />

<strong>PK</strong> se ebagaimana<br />

diamaanatkan<br />

dalam diktum 11 butir 3 Inpres<br />

5/2004 nnamun<br />

dala am perjalan nannya<br />

dipandang<br />

peenting<br />

untuk<br />

mendoro ong daerahh<br />

menyusu un dan<br />

melaksaanakan<br />

Re encana Aks si Derah uuntuk<br />

Pemmberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K).<br />

Gagasan<br />

ini kemud dian diperkuuat<br />

dalam RRPJMN<br />

201 10-2014.<br />

6<br />

4<br />

3<br />

5<br />

6<br />

1<br />

0<br />

1<br />

3<br />

0<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

0<br />

0<br />

0<br />

1<br />

0


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Ibu Diani juga menyampaikan bahwa pada tahun 2009 dan 2010, Direktorat<br />

Hukum dan HAM Bappenas telah melaksanakan review di beberapa daerah yang<br />

menyusun dan melaksanakan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.Salah satu rekomendasi penting adalah<br />

mengenai pedoman bagi daerah. Oleh karena itu, Direktorat Hukum dan HAM<br />

Bappenas telah meluncurkan Pedoman <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> pada bulanDesember 2010.<br />

Ditegaskan pula bahwa, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mendorong<br />

inisiatif daerah dalam menggunakan pedoman tersebut dalam rangka mempercepat<br />

capaian penyusunan dan pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sebagaimana diamanatkan dalam<br />

RPJMN 2010-2014.<br />

Materi selanjutnya tentang “Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan<br />

Korupsi Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik” disampaikan oleh Bapak<br />

Gunawan Sunendar, dari Deputi Pengawasan Masyarakat dan Pemberantasan<br />

Korupsi pada Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi<br />

Birokrasi.<br />

Dalam paparannya, Bapak Gunawan menyampaikan bahwa peta korupsi di<br />

Indonesia mencakup beberapa hal yakni political corruption (korupsi politik),<br />

actor/pelaku korupsi, bureaucratic corruption (korupsi di lingkungan birokrasi) dan<br />

judicial corruption (korupsi dalam lembaga peradilan). Oleh karena itu dalam<br />

kerangka pemberantasan korupsi dinyatakan bahwa perlu ada komitmen yang kuat<br />

dari semua pihak baik aparat pemerintah dan masyarakat dalam upaya<br />

pemberantasan korupsi. Pak Gunawan menjelaskan bahwa sesungguhnya bentuk<br />

penindakan korupsi hanya berimpact kecil apabila tidak disertai dengan upaya<br />

pencegahan. Oleh karena itu harus ada sinergitas antara upayapencegahan dan<br />

penindakan agar dapat berefek jangka panjang dalam mencapai pemerintahan yang<br />

baik dan bebas korupsi.<br />

Secara khusus, disampaikan pula bahwa peran Kementerian PAN & RB<br />

dalam upaya pencegahan korupsi, terdiri dari :<br />

1. Mengubah sistem yang kebal korupsi<br />

2. Mengkoordinasikan, memonitor dan melakukan evaluasi terhadap upaya<br />

percepatan pencegahan korupsi.<br />

3. Melaksanakan reformasi birokrasi secara khusus pada sistem birokrasi yang<br />

dilaksanakan oleh PNS.<br />

4. Mendorng pencapaian 8 area perubahan birokrasi<br />

13


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Beberapa hal menarik yang didiskusikan pada sessi ini antara lain :<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

� Pemberantasan korupsi telah menjai agenda prioritas seluruh komponen<br />

bangsa. Namun salah satu problem besar yang dihadapi bangsa ini<br />

adalah mengenai korupsi politik dan kelemahan penegakan hukum.<br />

� Diungkapkan pula bahwa, ada ekses negatif dari Otonomi Daerah karena<br />

seringkali agenda pemberantasan korupsi hanya menjadi lips service<br />

ketika menjelang Pilkada namun setelah itu tidak ada implementasi yang<br />

serius.<br />

� Pemerintah memang menargetkan capaian I<strong>PK</strong> pada tahun 2014 pada<br />

point 5.0 sementara saat ini I<strong>PK</strong> nasional masih berada pada nilai 2.8. Hal<br />

ini membutuhkan kerja keras semua pihak terutama birokrasi karena akar<br />

masalah korupsi adalah pada pelayanan publik dan sistem birokrasi.<br />

� Dalam rangka mendorong pencapaian I<strong>PK</strong> yang baik maka perbaikan<br />

pelayanan publik dan pelaksanaan agenda reformasi birokrasi harus<br />

menjadi prioritas bersama. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan tidak<br />

hanya bekerja sendiri namun melibatkan masyarakat secara aktif. Di sisi<br />

lain, masyarakat terutama OMS (Organisasi Masyarakat Sipil) harus pula<br />

melakukan pendidikan bagi masyarakat dalam rangka membangun<br />

budaya anti korupsi.<br />

Setelah membahas materi tentang arah kebijakan pencegahan dan<br />

pemberantasan korupsi di Indonesia, materi pelatihan dilanjutkan dengan sessi<br />

khusus tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> mulai dari Konsep Dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, Teknik<br />

Fasilitasi & <strong>Fasilitator</strong> <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. Pada sore hari, agendapelatihan sudah mulai<br />

memasuki bagian pengembangan kapasitas teknis fasilitator dengan metode<br />

penugasan dan simulasi memfasilitasi FGD penentuan isu prioritas dalam <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Secara khusus pada sessi tentang Konsep Dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, dibahas beberapa<br />

prinsip <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sebagai berikut :<br />

� <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tidak boleh dipahami dalam kerangka proyek atau program tertentu<br />

dari pemerintah pusat melainkan harus menjadi inisiatif daerah.<br />

� Agar menjadi inisiatif daerah maka dibutuhkan komitmen yang sungguh dari<br />

semua pihak untuk melakukan pengawalan penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Seringkali daerah mempersoalkan landasan hukum termasuk di dalamnya<br />

punish and reward atas pelaksanaan suatu kebijakan padahal yang lebih<br />

penting justru melihat urgensi dan manfaat bagi daerah.<br />

14


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

� Hal penting lain yang perlu dipahami adalah bahwa secara administratif <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> didokumentasikan sebagai sebuah dokumen perencanaan, yang menjadi<br />

sumber dan arah kebijakan untuk pencegahan dan pemberantasan korupsi di<br />

daerah.<br />

Catatan menarik lain pada hari ini, tim fasilitator selalu mengajak peserta<br />

melakukan “ice breaking” untuk memberikan semangat (energizer) kepada para<br />

peserta pada awal setiap sessi yang dilakukan di siang dan sore hari. Hal ini<br />

dipandang perlu untuk mencairkan suasana karena padatnya materi yang harus<br />

diserap oleh para peserta.<br />

Berdasarkan evaluasi harian oleh tim fasilitator, peserta cukup serius<br />

mengikuti sessi pelatihan. Hal ini dilihat dari keaktifan para peserta dalam<br />

mengerjakan tugas yang diberikan tim fasilitator pada tiap sessi.<br />

2.3 HARI KETIGA : RABU, 12 OKTOBER 2011<br />

Mengawali materi pada hari ketiga, terlebih dahulu fasilitator meminta para<br />

peserta untuk mereview kembali materi yang telah dibahas pada hari sebelumnya.<br />

Berdasarkan hasil review ini terdapat beberapa catatan sebagai berikut :<br />

I<br />

ARAH KEBIJAKAN PEMBERANTASAN KORUPSI<br />

MENARIK TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

Sudah bisa memberikan gambaran secara Komitmen pemerintah dalam pencegahan<br />

umum tentang pencegahan korupsi<br />

Pentingnya strategi pencegahan dan<br />

pemberantasan korupsi.<br />

Seharusnya bukan lagi pencegahan tetapi<br />

penindakan untuk memberikan efek jera<br />

bagi para koruptor<br />

Regulasi tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Dapat memahami RAN <strong>PK</strong> dan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

sehingga dapat mensinergikan dengan<br />

kebijakan di daerah<br />

korupsi<br />

Arah kebijakan pencegahan korupsi yang<br />

kurang konsisten seiring perubahan waktu<br />

Penjelasan tambahan langkah konkrit arah<br />

kebijakan<br />

Adanya berbagai regulasi (UU, PP, Inpres)<br />

yang menyangkut <strong>PK</strong> sebagai wujud komitmen<br />

nasional dalam <strong>PK</strong><br />

‐ Konsep dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Arah kebijakan pencegahan korupsi<br />

Arah kebijakan cukup dipahami Peningkatan kualitas pelayanan publik<br />

Belum banyak memahami konsep<br />

kebijakannya<br />

15


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

MENARIK<br />

II<br />

KONSEP DASAR <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

Komitmen pemerintah dalam mendorong<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Pentingnya <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Penjelasan dari aspek pemberantasan Adanya komitmen multi stakeholder<br />

Komitmen pemerintah yang konkrit<br />

Konsep dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang merupakan<br />

Konsep dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang lebih ke arah<br />

administratif<br />

Lebih banyak memahami konsep-konsep<br />

dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Konsep yang lebih mendalam tentang <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Bisa memahami apa dan bagaimana <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Cukup bisa dipahami meskipun banyak<br />

terkait peraturan-peraturan<br />

konsep awal <strong>PK</strong><br />

‐ Mengetahui bagaimana mengatur unsurunsur<br />

perbaikan dalam sektor-sektor<br />

‐ Pelayanan publik<br />

‐ Pengelolaan keuangan daerah dalam<br />

upaya pencegahan korupsi<br />

Membangun semangat/ komitmen di tingkat<br />

daerah agar <strong>PK</strong> lebih fokus dan terarah dalam<br />

implementasinya<br />

Harus punya komitmen<br />

‐ Konsep dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Tata cara dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

<strong>III</strong><br />

SIKLUS <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

MENARIK TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

Adanya tahapan yang jelas dalam upaya<br />

pencegahan dan pemberantasan korupsi<br />

Tahapan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> masih perlu simulasi<br />

Siklus persiapan, perumusan, pelembagaan,<br />

pelaksanaan, monev berbasis partisipatif<br />

Siklus cukup menarik pembahasannya<br />

dan cukup dipahami<br />

Proses pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Adanya proses partisipatif dalam<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang harus<br />

dipenuhi<br />

Dapat menentukan isu pokok dari<br />

Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang tergantung pada<br />

kebijakan Kepala Daerah<br />

identifikasi isu lewat debat dalam rapat<br />

persiapan<br />

Pentingnya penentuan/ strategi<br />

Masih perlu banyak memahami tentang siklus<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

IV<br />

TEKNIK FASILITASI & FASILITATOR <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

MENARIK TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

Mengetahui teknik menjadi fasilitator yang<br />

baik<br />

Perlu penjelasan tambahan mengenai<br />

manajemen waktu bagi fasilitator dalam<br />

memfasilitasi<br />

Teknik fasilitasi dan fasilitator yang Selebihnya tergantung dari bakat ahli dari<br />

komunikatif dan aplikatif<br />

fasilitatornya<br />

‐ Memahami alur proses FGD<br />

‐ Mengetahui apa-apa yang harus<br />

dipersiapkan dalam memfasilitasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Teknik dinamisasi dalam proses<br />

16


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Hal-hal yang perlu/ wajib dimiliki oleh<br />

seorang fasilitator<br />

Prinsip-prinsip dalam memfasilitasi<br />

Tambah pengalaman menjadi fasilitator<br />

Mengetahui apa yang harus dipenuhi<br />

seorang fasilitator yang baik<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

MENARIK<br />

IV<br />

FGD PENENTUAN ISU PRIORITAS<br />

TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

Simulasinya menarik<br />

Simulasi yang ngawur dan tidak menentu<br />

sesuai prinsip dasar FGD<br />

Membuat alur FGD<br />

FGD penentuan isu prioritas perlu tambahan<br />

simulasi<br />

FGD prioritas yang sangat tergantung Perlu penjelasan mengenai pendidikan peserta<br />

arahnya pada arah kebijakan<br />

Banyak melibatkan stakeholder untuk<br />

menentukan isu prioritas<br />

Mengetahui metode penggalian informasi<br />

dalam proses FGD<br />

Menemukan isu prioritas dari sejumlah isu<br />

yang ada<br />

yang diundang dalam FGD<br />

FGD penentuan isu prioritas pelatihan tahap II<br />

diadakan di Kalimantan<br />

Pembagian tugas dalam FGD<br />

Masih perlu pendalaman pada penentuan<br />

indikator-indikator<br />

Simulasi yang benar membutuhkan waktu<br />

lebih panjang<br />

Setelah review materi hari kedua, sessi pelatihan dilanjutkan dengan praktek<br />

dan simulasi. Pada hari ketiga ini, peserta diajak untuk melakukan dua sessi<br />

simulasi yakni memfasilitasi Workshop Penyusunan Draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan Workshop<br />

Penyempurnaan Dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Berdasarkan catatan tim fasilitator, para peserta dapat melakukan simulasi<br />

pada tiga sessi ini dengan baik. Meski proses simulasi yang dilakukan tidak<br />

sepenuhnya mengikuti alur yang disiapkan. Ini terjadi karenakendala waktu namun<br />

proses pertukaran pengetahuan dan pengalaman berjalan dengan baik. Para<br />

peserta saling menilai dan memberi masukan tentang proses simulasi yang<br />

dilakukan maupun koreksi kepada sesama peserta yang memandu proses simulasi.<br />

Hal ini tentu akan berguna dalam mengembangkan kemampuan dan karakterk para<br />

peserta sebagai fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Setelah melakukan simulasi, para peserta kemudian mulai diajak untuk<br />

memahami agenda setting penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. Oleh karena itu materi pelatihan<br />

pada sessi selanjutnya lebih diarahkan pada pengembangan sikap (ranah afeksi).<br />

17


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Tiga sessi yang ditujukan untuk memahami agenda setting penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

meliputi Teknik Loby, Kampanye dan Konsultasi Publik, Pengembangan Forum<br />

Multistakeholder serta Merencanakan Penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Curah pendapat tentang forum multistakeholder menghasilkan beberapa<br />

pemahaman sebagai berikut :<br />

� Forum multistakeholder untuk pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, sebaiknya diinisiasi oleh<br />

para pihak di luar sistem birokrasi.<br />

� Forum ini merupakan wahana representasi publik untuk berpartisipasi dalam<br />

keseluruhan tahapan pada siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Forum ini bersifat terbuka namun perlu diatur mekanisme kelembagaannya.<br />

Mekanisme kelembagaan yang dimaksud berkenaan dengan sistem<br />

keanggotaan, tugas dan mandat forum, kewenangan forum, mekanisme<br />

koordinasi da pengambilan keputusan.<br />

� Forum ini secara khusus berperan dalam monitoring dan atau pengawasan<br />

atas pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> maupun berbagai agenda program maupun<br />

kebijakan pencegahan dan pemberantasan korupsi di daerah.<br />

Lebih jauh lagi dalam diskusi tentang Forum Multistakeholder ini muncul<br />

beberapa kesepakatan sebagai berikut :<br />

� Setiap daerah akan berusaha membangun Forum Anti Korupsi di daerah<br />

masing-masing, terutama pada level provinsi.<br />

� Forum ini tidak hanya bekerja dalam rangka mengawal penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

tetapi lebih dari itu juga melakukan kerja-kerja pengawasan dan pelaporan<br />

tentang berbagi agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi.<br />

� Sehubungan dengan proses pelaporan ini maka diusulkan agar dikembangkan<br />

sebua mekanisme yang terkoordinasi dari pusat sampai ke daerah agar<br />

laporan dari forum anti korupsi daerah juga bolehmenjadi masukan dalam<br />

penyusunan “Country Report” terkait pelaksanaan UNCAC sebagaimana telah<br />

diratifikasi oleh pemerintah.<br />

Berdasarkan jadwal yang direncanakan, sedianya sessi merencanakan<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> akan dilakukan pada hari keempat. Namun atas kesepakatan<br />

dengan para peserta maka sessi ini dimajukan pada hari ketiga hingga pukul 19.00<br />

18


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

WITA. Sesuai alur sessi yang telah disiapkan, para peserta kemudian diminta<br />

membuat rencana penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> untuk daerahnya masing-masing. Hasil<br />

pembahasan masing-masing daerah tentang agenda penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tersebut<br />

antara lain sebagai berikut :<br />

A. Kelompok Kalimantan Timur (Kabupaten Kutai Kertanegara)<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 Diskusi terbatas<br />

2<br />

Lobi Bupati dan<br />

DPRD<br />

Undangan Bappeda<br />

Provinsi<br />

Audiensi<br />

‐ SKPD<br />

‐ NGO<br />

‐ Akademisi<br />

‐ Media<br />

‐ Bupati<br />

‐ DPRD<br />

Desember –<br />

minggu ke 1<br />

Desember –<br />

minggu ke 3<br />

3 Pembentukan tim<br />

Mengundang semua<br />

stakeholder<br />

Januari 2012<br />

4 Sosialisasi Seminar Febuari 2012<br />

5 Pembuatan RKA<br />

Diusulkan ke Bappeda<br />

kabupaten<br />

Bappeda Febuari - Maret<br />

Catatan :<br />

‐ Ada yang namanya tim 11 dan tim 11 ini yang paling berpengaruh.<br />

‐ Perguruan tinggi merupakan tim ahli dari akademisi.<br />

‐ Kesultanan Kutai yang harus kita dorong karena memegang peranan yang<br />

sangat penting<br />

‐ Diskusi terbatas: pesertanya NGO, Media sekitar desember minggu pertama.<br />

B. Kelompok Provinsi Kalimantan Tengah<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1<br />

2<br />

3<br />

Koordinasi dan<br />

konsultasi awal<br />

Rapat teknis<br />

dengan jajaran<br />

terkait<br />

Pembentukan tim<br />

penyusun <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Audiensi<br />

Sosialisasi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Identifikasi<br />

masalah<br />

‐ penentuan isu<br />

prioritas<br />

Bappeda<br />

Inspektorat<br />

Provinsi<br />

Kepala daerah<br />

Bappeda<br />

Dispenda<br />

Inspektorat<br />

NGO<br />

Akademisi<br />

Media<br />

Tim penyusun<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Febuari 2012 –<br />

minggu ke 1<br />

Febuari 2012<br />

minggu ke 3<br />

Maret 2012 minggu<br />

ke 2 s/d september<br />

2012<br />

19


4<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Draft SK kepala<br />

daerah<br />

Analisis stakeholder :<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Analisis dengan pendekatan teknik clip yaitu penerima manfaat <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> secara<br />

optimal adalah masyarakat umum khususnya dan dunia usaha dalam hal<br />

pelayanan.<br />

‐ Inspektorat dan Bappeda.<br />

‐ Forum koalisi anti korupsi diharapkan dapat mendukung proses yang dimaksud.<br />

‐ Perguruan tinggi.<br />

C. Kelompok Kalimantan Selatan (Kabupaten Barito Kuala)<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 Persiapan<br />

Audiensi<br />

Sosialisasi<br />

Wakil Bupati Desember 2011<br />

2 Penyusunan Fasilitasi kabupaten 2012<br />

D. Kelompok kalimantan Barat (Pontianak-Melawi)<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

Persiapan Bappenas menyertai<br />

Walikota/ Bupati Walikota<br />

tentang urgensi <strong>RAD</strong> Bappeda<br />

<strong>PK</strong>.<br />

Inspektorat<br />

1<br />

Sosialisasi/ lobi<br />

Bappeda,<br />

walikota<br />

‐ penyusunan<br />

rancangan awal<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Kampanye<br />

‐ Sosialisasi<br />

‐ Konsultasi dengan<br />

tim ahli<br />

‐ Penyempurnaan<br />

rancangan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

November 2012<br />

minggu ke 1<br />

Audiensi, interval Bappeda,<br />

meeting, kampanye<br />

media.<br />

Walikota.<br />

<strong>Laporan</strong> ke<br />

Bupati<br />

Bupati<br />

<strong>Laporan</strong> tertulis<br />

2 FGD inisiasi Diskusi terbatas Instansi terkait Kerangka kerja<br />

20


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

3 Konsultasi publik Pertemuan<br />

stakeholder lebih luas<br />

4<br />

Lokakarya<br />

perispan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Persiapan teknis<br />

mendorong isu<br />

prioritas ke dalam<br />

program kerja.<br />

E. Kelompok Sulawesi Utara (Manado)<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Stakeholder penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

DPRD<br />

Membangun<br />

LSM<br />

komitmen<br />

Instansi terkait stakeholder dan<br />

PT<br />

merumuskan isu<br />

Toga/ Tomas prioritas.<br />

Draft dokumen<br />

SKPD terkait <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

LSM mitra Perbup/ Perwali<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 Persiapan<br />

Audiensi ke kepala<br />

daerah<br />

Bappeda, peserta Nov 2011<br />

2 Sosialisasi<br />

FGD forum multi<br />

stakeholder<br />

Multistakeholder Feb 2012<br />

3 Pembentukan tim<br />

Bappeda, LSM,<br />

Tomas, Toga<br />

Feb 2012<br />

Identifikasi multistakeholder :<br />

Walikota, DPRD, Disdik, Diskes, Dishub, Dispenduk, Dispenda, BPPT, DinasTata<br />

Kota,BKSUA,FKUB,Disperindag,YDRI,LBH,Walhi,Lestari,Akademisi,Media<br />

F. Kelompok Kota Gorontalo<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1<br />

2<br />

3<br />

Koordinasi dgn<br />

pihak terkait<br />

tingkat provinsi<br />

Sosialisasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> I<br />

Sosialisasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> II<br />

4 Penyusunan<br />

draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Komunikasi dengan<br />

pemprov dan pemda<br />

kota Gorontalo<br />

Audiensi ke pemprov<br />

dan pemkot<br />

Membentuk tim<br />

penyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Gubernur<br />

Walikota<br />

Bappeda Prov<br />

Bappeda Kota<br />

Gubernur<br />

Walikota<br />

Bappeda Prov<br />

Bappeda Kota<br />

Bappeda Kota<br />

LSM<br />

Akademisi<br />

Tomas<br />

Toga<br />

Bappeda Kota<br />

LSM<br />

Akademisi<br />

Prov Gorontalo sudah<br />

punya <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>,<br />

koordinasi antara pihak<br />

terkait yg ada di prov dan<br />

kota.<br />

Respon positif dari<br />

pemprov dan pemkot<br />

Rapat/ diskusi dengan<br />

para pihak terkait<br />

21


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

5 Penyempurnaan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

6<br />

Legalisasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Mengundang semua<br />

pihak yg terlibat pd<br />

penyusunan draft<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> (Diskusi)<br />

Biro hukum<br />

Tomas<br />

Toga<br />

Bappeda Kota<br />

LSM<br />

Akademisi<br />

Tomas<br />

Toga<br />

Praktisi hukum<br />

Biro hukum<br />

Pemkot<br />

Legislatif<br />

G. Kelompok Sulawesi Selatan (Kabupaten Enrekang)<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Disetujui oleh semua<br />

pihak yg terlibat dalam<br />

penyempurnaan dan<br />

penyusunan draft.<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1<br />

2<br />

3<br />

<strong>Laporan</strong> dan<br />

koordinasi dgn<br />

pihak terkait<br />

Alokasi kegiatan<br />

dalam APBD<br />

2012<br />

Penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tahun<br />

2012.<br />

<strong>Laporan</strong> secara<br />

berjenjang kepada<br />

Bappeda, Sekda,<br />

Wakil Bupati/ Bupati.<br />

Koordinasi dng<br />

koordinator kerjasama<br />

(CIDA SIDS) untuk<br />

mengintegrasikan<br />

proses implementasi<br />

MOU CIDA SIDS<br />

dalam <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Koordinasi ke tim<br />

anggaran untuk<br />

kegiatan tamnbahan<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

pada SKPD Bappeda.<br />

Menyusun TOR<br />

kegiatan penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Menyusun rancangan<br />

RKA kegiatan<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Memperoleh<br />

petunjuk/arahan<br />

KDH untuk agenda<br />

kegiatan APBD<br />

2012.<br />

Memperoleh info/<br />

tahap<br />

implementasi<br />

MOU.<br />

Diharapkan<br />

Bappenas<br />

menyuruh Bupati<br />

untuk alokasi<br />

kegiatan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

dalam APBD 2012.<br />

Rencana tahun 2012<br />

1. Persiapan : Januari-Febuari untuk integrasi proses musrenbang<br />

2. Perumusan : Maret-Mei<br />

3. Pelembagaan : Juni untuk peraturan Bupati, penyesuaian di APBD tahun<br />

2012<br />

22


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

4. Implementasi : Agustus-Desember 2013<br />

5. Monev : Desember 2012-Desember 2013<br />

Stakeholder yang terlibat :<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

� Unsur pemerintah/ SKPD terkait (D<strong>PK</strong>AD, Kesbangpol, PP, KTSP, 12<br />

Kecamatan, Dinas perindustrian, Dikpora, Diskes, RSU, BKD, PU, BPBD,<br />

Dishub, Setda, Staf ahli, Inspektorat, Bappeda)<br />

� NGO (LSM Sulawesi Baru + 5 LSM)<br />

� Jurnalis<br />

� Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama<br />

� Tim CIDA SIPS<br />

� Akademisi/ PT + HPM (organisasi mahasiswa)<br />

� Organisasi pemuda, organisasi perempuan dan ormas lainnya.<br />

H. Kelompok Maluku Utara<br />

Workplan<br />

23


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

24


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

2.3 HARI KEEMPAT : KAMIS,13 OKTOBER 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

<strong>Kegiatan</strong> pada hari keempat lebih merupakan agenda penutupan. Namun sebelum<br />

penutupan, terlebih dahulu fasilitator meminta peserta untuk bersama-sama merumuskan<br />

agenda tindak lanjut bersama.Berdasakan diskusi tentang rencana tindak lanjut bersama<br />

tersebut dirumuskan beberapa agenda sebagai berikut :<br />

No KEGIATAN PJ<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

10<br />

11<br />

12<br />

Membuat mailinglist peserta pelatihan<br />

(forum sharing di antara peserta)<br />

Perlu ada pertemuan lagi untuk<br />

evaluasi capaian kerja di masingmasing<br />

regional<br />

Pertemuan antar regional 1,2 dan 3<br />

(sharing tentang best practice : pakai<br />

parameter)<br />

Perlu ada tempat konsultasi dari daerah<br />

ke pusat<br />

Perlu ada dukungan fasilitasi dari pusat<br />

ke daerah karena keuangan di daerah<br />

juga terbatas<br />

Perlu ada assitensi dari fasilitator pusat<br />

ke daerah<br />

Surat dari Bappenas ke daerah asal<br />

para peserta (Kepala Daerah &<br />

Pimpinan Lembaga Para Peserta)<br />

Mekanisme kerja dan koordinasi<br />

antara pusat dan daerah (<strong>Fasilitator</strong><br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan sekretariat pusat)<br />

Kejelasan pusat koordinasi dan<br />

informasi<br />

Surat ke daerah dilampiri fotocopy<br />

sertifikat peserta<br />

Harus ada desakan dari pusat agar<br />

daerah bisa begerak bersama<br />

mencapai target 2014<br />

Perlu ada evaluasi dari pusat tentang<br />

daerah mana yang sudah menyusun<br />

dan yang belum menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

(diingatkan setiap tahun)<br />

Direktorat Hukum<br />

dan HAM Bappenas<br />

Bappenas, K<strong>PK</strong>,<br />

Kemenpan,<br />

Kemendagri<br />

MITRA-MITRA<br />

KERJASAMA<br />

25


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

<strong>III</strong>. PENUTUP<br />

1.1 CAPAIAN UMUM PELATIHAN<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Capaian umum pelatihan dilihat dari hasil post test bagi para peserta. Secara umum<br />

pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap materi pelatihan menjadi lebih baik. Hal ini<br />

dapat dilihat pada tabel berikut :<br />

No<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

Judul Pokok<br />

Bahasan<br />

1<br />

Tidak<br />

Paham<br />

Hasil Post test<br />

2<br />

Kurang<br />

Paham<br />

Nilai (skor 1 sampai 5)<br />

3<br />

Cukup<br />

Paham<br />

4<br />

Paham<br />

5<br />

Sangat<br />

Paham<br />

Arah Kebijakan<br />

Pencegahan Dan<br />

Pembarantasan<br />

Korupsi Di<br />

Indonesia<br />

0 0 6 7 3<br />

Konsep dasar &<br />

Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> 0 0 6 5 3<br />

Teknik-Teknik<br />

Fasilitasi<br />

0 0 6 8 1<br />

Memfasilitasi Penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

d) FGD Penentuan<br />

Isu Prioritas<br />

e) Workshop<br />

0 0 13 9 2<br />

Penyusunan<br />

Draf <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

f) Workshop<br />

0 0 5 6 1<br />

penyusunan<br />

dokumen <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

0 0 6 6 1<br />

Mengembangkan Agenda Setting Untuk Pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

c) Pengembangan<br />

Forum Multi<br />

Stake Holder<br />

d) Merencanakan<br />

1 0 8 8 2<br />

Penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

0 0 7 4 3<br />

26


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

1.2 POKOK-POKOK PEMBELAJARAN<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Di samping capaian pelatihan, terdapat pula catatan tentang penyelenggaraan<br />

pelatihan yang dapat dijadikan pembelajaran bagi pelaksanaan kegiatan serupa di waktu<br />

mendatang. Catatan ini diperoleh dari evaluasi peserta tentang penyelenggaraan pelatihan.<br />

Singkatnya dapat dilihat pada tabel berikut :<br />

Evaluasi Penyelenggaraan <strong>Pelatihan</strong><br />

NO ASPEK PELATIHAN BAIK KURANG KETERANGAN<br />

1<br />

Rancangan proses pelatihan dan<br />

metode pelatihan<br />

15 -<br />

Waktu pelatihan masih<br />

kurang<br />

2 <strong>Fasilitator</strong> pelatihan 17 -<br />

3 Narasumber 16 -<br />

4<br />

Material pelatihan (alat dan<br />

bahan)<br />

15 -<br />

Pembagian materi yang<br />

step by step<br />

5 Peserta pelatihan 16 1 Ketidaktepatan waktu<br />

6<br />

Kepanitiaan (logistic, akomodasi,<br />

ruang belajar, dll)<br />

15 8<br />

Mike (pengeras suara)<br />

Seluruh kegiatan pelatihan kemudian ditutup secara resmi oleh Bapak Muhammad<br />

Isro, selaku perwakilan dari Direktorat Hukum dan HAM Bappenas sekaligus menjawab dan<br />

memberi tanggapan atas berbagai usulan Rencana Tindak Lanjut Bersama.Sama halnya<br />

seperti dalam pelatihan di dua region yang lain Bapak Isro menyampaikan bahwa, Direktorat<br />

Hukum dan HAM akan menyampaikan laporan pelaksanaan pelatihan ini kepada para<br />

kepala daerah yang diundang dalam pelatihan. Selain itu disampaikan juga bahwa semua<br />

peserta akan diinvite dalam “mailing list” yang dikelola oleh Direktorat Hukum dan HAM<br />

Bappenas sebagai langkah maintenance jaringan fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang telah diinisiasi<br />

melalui pelatihan ini.<br />

*******************************<br />

27


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

BAPPENAS<br />

Lampiran 1<br />

Surat Undangan Peserta dan<br />

Kerangka Acuan <strong>Kegiatan</strong><br />

GRAND CLARION HOTEL MAKASSAR<br />

10-13OKTOBER 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

28


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

29


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

30


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Lampiran Surat Nomor 5878/D2/10/2011 tanggal 3 Oktober 2011 perihal <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong><br />

Kepada Yth.<br />

1. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah<br />

2. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur<br />

3. Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo<br />

4. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan<br />

5. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan<br />

6. Kepala Bappeda Kabupaten Kotawaringin Timur<br />

7. Kepala Bappeda Kabupaten Melawi<br />

8. Kepala Bappeda Kabupaten Enrekang<br />

9. Kepala Bappeda Kota Samarinda<br />

10. Kepala Bappeda Kota Balikpapan<br />

11. Kepala Bappeda Kota Manado<br />

12. Kepala Bappeda Kota Gorontalo<br />

13. Kepala Bappeda Kota Ternate<br />

14. Kepala Bappeda Kota Ambon<br />

15. Kepala Bappeda Kota Pontianak<br />

16. Dekan Fakultas Hukum Universitas Palangkaraya<br />

17. Direktur Eksekutif C-FORCE, Kalimantan Timur<br />

18. Ketua LSM Mo’tilanggo Lipu’u, Gorontalo<br />

19. Koordinator Jaringan Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Akuntabilitas<br />

Pembangunan, Kalimantan Selatan<br />

20. Ketua Ombudsman Makassar<br />

21. Direktur Eksekutif Suar Institut Melawi<br />

22. Koordinator Jaringan Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Akuntabilitas<br />

Pembangunan, Kalimantan Tengah<br />

23. Direktur Eksekutif Perak Institute, Makassar<br />

24. Koordinator POKJA 30, Samarinda<br />

25. Ketua LSM PADI, Balikpapan<br />

26. Ketua Yayasan Dian Rakyat, Manado<br />

27. Ketua LSM Lestari Madani, Gorontalo<br />

28. Ketua LBH Maluku Utara<br />

29. Koordinator Mollucas Democrazition Watch, Ambon<br />

30. Direktur Eksekutif Gemawan, Kalimantan Barat<br />

31


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

BAPPENAS<br />

Lampiran 2<br />

Notulensi<br />

GRAND CLARION HOTEL MAKASSAR<br />

10-13OKTOBER 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

32


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Hari pertama pelatihan ini terdiri<br />

dari 1 sesi yaitu Pembukaan,<br />

Kontrak Belajar & Pre Test serta<br />

Sambutan dari Bappenas dan<br />

Kemitraan. Adapun proses dari<br />

pelatihan hari pertama dilakukan<br />

dengan metode ceramah dan<br />

games. Perkenalan Peserta<br />

dipandu langsung oleh tiga orang<br />

fasilitator yaitu, Sdr. Frido, Sdr.<br />

Azis dan Sdri Dewi.<br />

Hari Pertama<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

10 OKTOBER 2011<br />

33


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Penganta ar <strong>Pelatihan</strong><br />

Fasilitatoor<br />

(Azis)<br />

‐ Sebaggaimana<br />

kita ketahui bahwwa<br />

pemerintaah<br />

memiliki komitmen k yanng<br />

kuat untukk<br />

memberantaas<br />

nepottime,<br />

kolusi daan<br />

korupsi. KKomitmen<br />

ini ssalah<br />

satunyaa<br />

diwujudnyatakan<br />

melalui Inpres 5 tahuun<br />

2004 tentang Perceepatan<br />

Pembberantasan<br />

Korup psi.<br />

‐ Dalamm<br />

salah satu diktum khussus<br />

dalam<br />

Inpress<br />

tersebut, Presiden P meenugaskan<br />

Bappeenas<br />

untuk mmerancang<br />

renncana<br />

aksi<br />

nasionnalpemberant<br />

tasan korupsi i.<br />

‐ Sejak k tahun 20 006 Bappena as mulai<br />

‐<br />

memf fasilitasi daerah<br />

untuk mmenyusun<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. Dari 333<br />

provinsi ssudah<br />

22<br />

provinnsi<br />

yang menyusun<br />

<strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong> dan<br />

dari 5500-an<br />

Kabupaten/<br />

Kota sudah 17<br />

Kabuppaten/<br />

Kota mmenyusun<br />

RA AD <strong>PK</strong> dan<br />

8 Kabbupaten/<br />

Kota yang sudah mmemiliki<br />

Peraaturan<br />

Kepala daerah-nya<br />

Selanjutnya<br />

kini ituu<br />

telah dikemmbangkan<br />

Straanas<br />

P<strong>PK</strong>(Peencegahan<br />

daan<br />

Pemberan ntasan Korupssi)<br />

yang bersifat jangkka<br />

panjang sampai<br />

tahun 2025<br />

‐ <strong>Pelatihan</strong><br />

kali ini merupakan ppelatihan<br />

untuk<br />

fasilitator regional 3 ddimana<br />

diikut ti oleh wilayaah<br />

Kalimantan,<br />

Sulawesi,<br />

Maluku.<br />

‐ <strong>Pelatihan</strong><br />

3 hari ke edepan bertujuuan<br />

untuk meengembangkaan<br />

pemahamaan<br />

bersama teentang<br />

konseep<br />

dasarr<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, siklus<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>,<br />

sharing teentang<br />

bagaimmana<br />

menjaddi<br />

seorang faasilitator<br />

dalam<br />

rangk ka mendorong g daerah menyyusun<br />

<strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong>.<br />

‐ Peserrta<br />

pelatihan terdiri dari kaalangan<br />

Pemeerintahan<br />

dann<br />

NGO untukk<br />

tujuan ke arrah<br />

yang samma<br />

dalam m pemberantaasan<br />

korupsi.<br />

Perkennalan<br />

Fasilitatoor<br />

(Dewi)<br />

SESI 1<br />

PEMBUK P KAAN, KKONTRAKK<br />

BELAJJAR<br />

& PRE<br />

TESTT<br />

(D (Dimulai pada pukul 20.05 WWITA)<br />

Perken nalan dilakukkan<br />

denganmeembagi<br />

kelommpok<br />

menjadi 3 kelompok. SSelanjutnya<br />

setiap s orang<br />

dimint ta membuat ggambar<br />

pada kartu k metaplaan,kemudian<br />

ddikumpulkan<br />

ddalam<br />

kelomp poknya dan<br />

menempeelkannya<br />

padaa<br />

kertas planoo<br />

yang sudah disiapkan. Seelanjutnya<br />

fassilitator<br />

memin nta satu oranng<br />

perwakilaan<br />

kelompok bbercerita<br />

men ngenai gambaar-gambaryang<br />

sudah disussun<br />

menjadi satu s alur ceritaa<br />

sam mbil memperkeenalkan<br />

namaa<br />

anggota masing-masing<br />

kkelompok<br />

... ..................... ..................... ............Diskuusi<br />

Kelompok k.................... ...................... ............<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

KELOMPOK KUNING<br />

KELOMPOK BIRU<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Anggota Kelompok : Wawan, Sukamto,<br />

Budi, Amat, Aru, Asram, Gunawan, Hera.<br />

‐ Alur cerita : tanda panah merupakan titik<br />

start menuju manusia yang masuk pintu<br />

dan keluar memandang matahari dan<br />

gunung, hasil pandangan dicatat dalam<br />

laptop dan dimasukkan ke dalam guci<br />

yang isinya bocor yang menggambarkan<br />

korupsi.<br />

‐ Anggota kelompok : Yahya (Ternate),<br />

Remmy (Manado), Haris (Gorontalo),<br />

Syarif (Manado), Syamsudin (Sulawesi<br />

Selatan).<br />

‐ Alur cerita : titik merupakan startingpoint<br />

sebagai langkah pertama untuk maju<br />

kedepan seperti pepatah satu langkah<br />

pertama menentukan seribu langkah<br />

kedepan. Dari starting awal kita<br />

berangkat menggunakan kendaraan<br />

untuk mencegah korupsi yang<br />

digambarkan dengan tikus, seperti<br />

contoh harga kopra yang<br />

rendah.Pimpinan yang bijak diperlukan<br />

dalam memberantas korupsi.<br />

35


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

KELOMPOK PINK<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Alur cerita : pohon beserta akarnya sebagai<br />

bentuk kesemrawutan di negara Indonesia,<br />

tikus sebagai koruptor, hakim-palu dan<br />

tangan menceritakan tentang bagaimana<br />

penegakan hukum melalui tangan-tangan<br />

yang bersih, air yang jernih mengibaratkan<br />

bila korupsi diberantas dengan hukum dan<br />

tangan-tangan yang bersih, sehingga air<br />

yang jernih merupakan impian pembersihan<br />

korupsi.<br />

.......................................Perkenalan Tim Panitia dan <strong>Fasilitator</strong>.......................................<br />

Tujuan dan Alur <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

Anggota kelompok : Ramli (Pokja 30<br />

Samarinda), Ben (Pemda Kota Ambon),<br />

Linggarjati (Jari Kalimantan Tengah),<br />

Syafani (Jari Kalimantan Selatan), Rahmadi<br />

(Bappeda Kota Kalimantan Selatan).<br />

‐ Tujuan pelatihan :<br />

� Berbagai pemahaman dan pengalaman tentang metodologi pendidikan orang dewasa (POD)<br />

dan pembelajaran partisipatif.<br />

� Bertukar pengetahuan dan pengalaman tentang upaya pemberantasan korupsi di daerah.<br />

� Membangun kesamaan pemahaman tentang Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi<br />

(<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>).<br />

� Mengembangkan ketrampilan teknis untuk melakukan pengawalan proses penyusunan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>.<br />

� Membangun kerangka pemahaman tentang pengembangan forum multistakeholder untuk<br />

pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Dalam perjalanannya menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> akan sulit bila mengerjakannya sendiri sehingga kita<br />

perlu membangun network/ jejaring. Diharapkan tiga hari kedepan kita bisa menyamakan persepsi<br />

tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dalam membentuk forum multi stakeholder di daerah masing-masing.<br />

‐ Output pelatihan :<br />

� Peserta memiliki kesamaan pemahaman tentang konteksRencana Aksi Daerah<br />

Pemberantasan Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>).<br />

� Peserta memahami kebutuhan-kebutuhan dalam melakukan pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Peserta menguasai ketrampilan teknis dalam memfasilitasi proses teknis penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Peserta merumuskan rencana tindak lanjut untuk :<br />

o mendorong proses penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di daerah peserta masing-masing.<br />

o mengembangkan forum multistakeholderdi daerah<br />

36


Peserta<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Pembagian materi dibutuhkan oleh peserta untuk lebih memahami apa maksud dari <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

tersebut.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

ALUR PELATIHAN<br />

HARI PERTAMA HARI KEDUA HARI KETIGA HARI KEEMPAT<br />

BAGIAN I<br />

Memulai <strong>Pelatihan</strong><br />

� Pembukaan, Perkenalan ,<br />

Tujuan dan Alur pelatihan,<br />

Harapan & Kehawatiran<br />

serta Kontrak belajar.<br />

� Konsep Dasar Pendidikan<br />

Orang Dewasa (POD).<br />

BAGIAN II<br />

Memahami Kebijakan<br />

Pencegahan Dan<br />

Pembarantasan Korupsi Di<br />

Indonesia<br />

� Kerangka Kebijakan Dan<br />

Pemberantasan Korupsi.<br />

� Strategi Nasional<br />

Pemberantasan Korupsi.<br />

BAGIAN <strong>III</strong><br />

Memahami Agenda Setting<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Konsep dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Aspek Kognisi<br />

(Mengembangkan Body<br />

Of Knowledge)<br />

BAGIAN V<br />

Latihan Fasilitasi<br />

Penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Langkah 1: Menyiapkan<br />

dan Memfasilitasi<br />

Diskusi Persiapan.<br />

� Langkah 2: Menyiapkan<br />

dan Memfasilitasi FGD<br />

Penentuan Isu Prioritas.<br />

� Langkah 3: Menyiapkan<br />

dan Memfasilitasi<br />

Workshop Penyusunan<br />

Draff <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Langkah 4: Mengelola<br />

Kampanye Dan<br />

Konsiltasi Publik.<br />

BAGIAN IV<br />

Teknik Fasilitasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

� Prinsip dan Tujuan<br />

Fasilitasi.<br />

� Karakter sebagai<br />

<strong>Fasilitator</strong> <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Aspek Psikomotorik<br />

Membangun Ketrampilan<br />

Teknis<br />

� Langkah 5 : Menyiapkan<br />

dan Memfasilitasi<br />

Workshop<br />

Penyempurnaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

BAGIAN VI<br />

Mengembangkan<br />

Agenda Setting Untuk<br />

Pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Mengembangkan Forum<br />

Multi Stakeholder<br />

� Merencanakan<br />

Penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Melakukan Loby ,<br />

Koordinasi Stakeholder<br />

� Mengembangkan Opini<br />

dan Melakukan<br />

Konsultasi Publik<br />

� Mengawal Proses<br />

Legalisasi dan<br />

Sosialisasi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Melakukan Pendidikan<br />

Anti Korupsi bagi Warga<br />

BAGIAN VII<br />

Penutup<br />

� Rencana<br />

Tindak Lanjut<br />

� Evaluasi<br />

<strong>Pelatihan</strong><br />

Aspek Psikomotorik dan Afeksi<br />

Mengembangkan Ketrampilan dan<br />

Kesadaran Politis<br />

37


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Peserta<br />

Mohon agenda pelatihan dipadatkan.<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Peserta<br />

PosisiNGO rentan dengan bahaya bila kampanye tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, diminta perlindungan dari aparat<br />

hukum terhadap NGO.<br />

Harapan dan Kekhawatiran<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Dewi)<br />

Peserta diminta membuat catatan tentang harapan dan kekhawatiran terhadap pelatihan yang akan<br />

dilakukan selama 4 hari kedepan. <strong>Fasilitator</strong> meminta peserta menuliskan harapan dan kekhawatiran<br />

pada kartu metaplan kemudian ditempelkan di dinding.<br />

HARAPAN KEKHAWATIRAN<br />

‐ <strong>Pelatihan</strong> dilakukan di tingkat kabupaten/ kota. ‐ Tidak dapat melakukan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di daerah.<br />

‐ Semoga persoalan bangsa ini bisa terselesaikan ‐ Waktu tidak cukup karena panitia dan peserta<br />

berdasarkan komitmen para pemimpin bangsa. tidak konsisten.<br />

‐ Akan ada semangat baru pemberantasan<br />

korupsi.<br />

‐ Membosankan.<br />

‐ <strong>Fasilitator</strong> lebih memberikan pemahaman yang ‐ Waktu tidak cukup untuk diskusi dan curah<br />

lebih kepada peserta terkait dengan penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

pendapat.<br />

‐ Sukses pelatihannya. ‐ Tersendat/ kurang implementatif/ respon.<br />

‐ Proses belajar berjalan santai saja. ‐ Masih minim pengetahuan tentang konteks<br />

korupsi.<br />

‐ Ada pengetahuan baru. ‐ Selama pelatihan ada panggilan mutasi.<br />

‐ PNS kurang respon terhadap <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ <strong>Pelatihan</strong> tepat waktu. ‐ Negeri ini makin terpuruk oleh tidak<br />

konsistennya para pemimpin bangsa.<br />

‐ Memahami tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang nantinya ‐ Layar proyektor kurang bisa dibaca tulisannya<br />

dapat dilaksanakan di daerah kita.<br />

dari belakang.<br />

‐ Ada contoh best practise dan leason learn dari<br />

daerah lain.<br />

‐ Peserta tidak tepat waktu.<br />

‐ Peran rakyat meningkat. ‐ <strong>Kegiatan</strong> ini sekedar melaksanakan tugas saja.<br />

‐ <strong>Fasilitator</strong> sukses dan korupsi tercegah. ‐ <strong>Pelatihan</strong> tidak cukup untuk mewujudkan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>.<br />

‐ Terbangunnya kerjasama yang baik. ‐ RTL tidak berlanjut karena koordinasi dan<br />

konsolidasi yang tidak jelas.<br />

‐ Sesuai dengan harapan. ‐ Tidak terlaksana dengan baik.<br />

‐ Tersusun rencana aksi yang konkrit untuk<br />

menjawab korupsi.<br />

‐ Alur pelatihan bertele-tele.<br />

‐ Dapat memahami materi. ‐ Cukup sampai disini.<br />

38


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

PRE TEST TE<br />

Fasilitatoor<br />

(Dewi)<br />

Sebelum memulai pellatihan,<br />

fasilittator<br />

meminnta<br />

para peserta<br />

untuk mmelakukan<br />

prre<br />

test dengaan<br />

mengajuk kan pertanyaaan<br />

:<br />

No<br />

AArah<br />

Kebijakann<br />

Pencegahan<br />

1 DDan<br />

Pembaranntasan<br />

Korupsi<br />

DDi<br />

Indonesia.<br />

Konsep dasar &<br />

2<br />

Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K.<br />

3 TTeknik-Teknik<br />

Fasilitasi.<br />

MMemfasilitasi<br />

PPenyusunan<br />

RA AD <strong>PK</strong>.<br />

aa)<br />

FGD Penen ntuan Isu<br />

Prioritas.<br />

4 bb)<br />

Workshop PPenyusunan<br />

Draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

cc)<br />

Workshop ppenyempurnaaan<br />

dokumen <strong>RAD</strong> R <strong>PK</strong>.<br />

5<br />

“Sejaauhmana<br />

Pem mahaman Andda<br />

tentang Maateri-Materi<br />

Beerikut<br />

ini?”<br />

Judul Pokook<br />

Bahasan<br />

MMengembangkkan<br />

Agenda Seetting<br />

Untuk Peengawalan<br />

<strong>RAD</strong> D <strong>PK</strong>.<br />

aa)<br />

Pengembangan<br />

Forum<br />

Multi Stake e Holder.<br />

bb)<br />

Merencanaakan<br />

Penyusunaan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Hasil<br />

Pre test<br />

Nila ai (skor 1 sammpai<br />

5)<br />

1 2 3 4<br />

Tidak Kurang Cukup Paham<br />

Paham Paham Paham<br />

4<br />

7<br />

5<br />

6<br />

6<br />

4<br />

4<br />

4<br />

6<br />

6<br />

7<br />

6<br />

5<br />

5<br />

6<br />

5<br />

6<br />

2<br />

4<br />

6<br />

4<br />

3<br />

5<br />

6<br />

0<br />

0<br />

2<br />

1<br />

0<br />

1<br />

3<br />

0<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

5<br />

Sangat<br />

Paham<br />

1<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

1<br />

0


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Dewi)<br />

Dilihat daari<br />

hasil pre test hampir sebagian s bessar<br />

kurang mmengerti<br />

menngenai<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.Diharapkaan<br />

setelah mmengikuti<br />

pelattihan<br />

tiga har ri kedepan seemua<br />

dapat mmengerti<br />

dan sstick<br />

note pindah<br />

menuju kke<br />

arah kanaan.<br />

Fasilator (Azis)<br />

‐ Kontraak<br />

belajar :<br />

� Hp<br />

silent<br />

� Tidak<br />

merokokk<br />

di ruangan<br />

� Tidak<br />

meningggalkan<br />

ruanga an lebih dari 10<br />

menit<br />

� MMenerima<br />

telpoon<br />

di luar<br />

Sambut tan Pembu ukaan<br />

Bappenas s (Ibu Diani)<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

‐ dalam m rangka peelatihan<br />

ini, undangan regional 3 dikirimkan ke Kalimanttan,<br />

Sulawessi,<br />

Malukku.Sebelumny<br />

ya kita sudah melaksanakaakan<br />

pelatihan n untuk regionnal<br />

1 yaitu wilaayah<br />

Jawa daan<br />

Sumatera sserta<br />

regional l 2 yang terddiri<br />

dari wilayahh<br />

Bali, Nusa tenggara daan<br />

Papua.<br />

‐ Berrdasarkan<br />

ju udul pelatihaan<br />

untuk fasilittator<br />

penyusuunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>,<br />

akan menjaadi<br />

suatu hal yang menarrik<br />

bila Bapak/ / Ibu memaha aminya secara<br />

mendalam khususnya bagi daerah<br />

daerah yangg<br />

belum difassilitasi<br />

dan baagi<br />

daerah yanng<br />

sudah perrnah<br />

difasilitaasi<br />

akan menjadi<br />

lebih baik lagi.<br />

‐ Pelaatihan<br />

merupakan<br />

prosees<br />

‐<br />

agar bapak/ibu meenjadi<br />

trainer tapi juga benar-benar<br />

dir resapi dan dilakukan<br />

secaara<br />

fun dengaan<br />

tidak lepas l dari pem mahaman yanng<br />

mendalam.<br />

<strong>Pelatihan</strong><br />

ini didas sarkan pada Pedoman ummum<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> K yang merupakan<br />

rekommendasi<br />

daeraah<br />

terhaddap<br />

review R<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> ke limma<br />

Provinsi (AAceh,<br />

Jawa TTengah,<br />

Kalimmantan<br />

Timurr<br />

dan Sulaweesi<br />

Selataan)<br />

yang dilak kukan oleh LAAK<br />

pada tahunn<br />

2009.<br />

‐ Bappeenas<br />

dan Keemitraan<br />

leb bih pada meemfasilitasi<br />

ke ebutuhan daerah<br />

dalam menggunakaan<br />

pedomman<br />

umum RA AD <strong>PK</strong>.<br />

‐ Tujuan<br />

materi pelaatuihan<br />

dibagiikan<br />

step by sstep<br />

merupakkan<br />

strategi faasilitator<br />

dalam<br />

pemahamaan<br />

materri<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yan ng akan diber rikan dalam peelatihan.<br />

‐ <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> lebih pada<br />

sisi penceggahan<br />

dan yaang<br />

dibutuhkaan<br />

adalah membentuk<br />

sebbuah<br />

komitmeen.<br />

Karen na sisi penindakan<br />

sudahh<br />

ada jalur-jaalurnya<br />

masing-maing<br />

meelalui<br />

K<strong>PK</strong>, kkejaksaan<br />

daan<br />

kepoliisian.


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

‐ Harappan<br />

kami, ad da keberlanju utan koordinaasi<br />

pemda ddan<br />

civilsocieety<br />

dalam meenyusun<br />

suaatu<br />

rencana<br />

aksi agar dapat benar-benar<br />

dipahaami<br />

dan dilak ksanakan. Pada<br />

pelatihan ini pemda daan<br />

OMS hadir bersam ma-sama sehhingga<br />

terbenntuk<br />

ikatan emosional<br />

agaar<br />

dapat memmudahkan<br />

daan<br />

mempperlancar<br />

penyusunan<br />

<strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong> di daeraah<br />

masing-maasing.<br />

‐ Berkaaitan<br />

dengan pedoman ummum<br />

ada stepp-step<br />

bagaim mana menyussun,<br />

impleme entasi, monitoor,<br />

evaluaasi<br />

mulai da ari persiapan, , perumusan,<br />

pelembagaa an dan pelaksanaan<br />

yanng<br />

disesuaikaan<br />

dengaan<br />

kebutuhan daerah.<br />

‐ Tujuan<br />

pedoman untuk membbantu<br />

pemerintah<br />

daerah dalam upayya<br />

pemberanntasan<br />

koruppsi<br />

secaraa<br />

sistemik, tterarah<br />

dan terpadu. Dimmana<br />

step-ste epnya jelas bagaimana mmensinergiskaan<br />

upayaa-upaya<br />

pembberantasan<br />

koorupsi<br />

melalui<br />

perbaikan ppelayanan<br />

publik.<br />

Karena ppraktek-prakteek<br />

korupsi<br />

banyak teerjadi<br />

di areea<br />

pelayanann<br />

publik dimmana<br />

masyarakat<br />

belum mendapatkaan<br />

pelayaanan<br />

yang seeharusnya<br />

diberikan<br />

oleh kiita<br />

sebagai ap parat penyelenggara<br />

negarra.<br />

‐ Harappan<br />

kami, pelatihan<br />

ini dappat<br />

jadi suatuu<br />

forum berba agi pengalamaan,<br />

dan Bapaak-Bapak<br />

dappat<br />

berba agi pengalama an-pengalama an secara tuluus.<br />

‐ Selainn<br />

itu, melalui penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dihharapkan<br />

terjadi<br />

perbaikann<br />

sistem pem merintahan daan<br />

penceegahan<br />

korup psi secara berrtahap.<br />

Mudaah-mudahandi<br />

i regional 3 seluruhnya<br />

daapat<br />

melakukaan<br />

penyuusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> P karena na anti kita akan llakukan<br />

evaluuasi<br />

dari berbaagai<br />

segi.<br />

‐ Kita harus h mewujuudkan<br />

komitmmen-komitmenn<br />

pemerintah Indonesia daalam<br />

rangka ppemberantasaan<br />

korupsi<br />

yang belum<br />

dilakukan secara 100% %. Diharapkann<br />

pula ada ssinergi<br />

upaya-upaya<br />

daeraah<br />

dalam m pemberantaasan<br />

korupsi dapat d diangkaat<br />

di level Interrnasional.<br />

‐ Peran n masyarakat yang cukup kuat dalam DDPR<br />

dalam ra angka pemanntauan<br />

korupssi<br />

sudah cukuup<br />

baik sehingga DP PR saat ini pun sudah mmulai<br />

sadar akan pentingnya<br />

penceg gahan korupssi.<br />

Marakknya<br />

korups si dewasa ini juga karena lem mahnya penncegahan<br />

dimana<br />

terjaadi<br />

ketida aktransparanaan,<br />

tidak ada a keterbukaan,<br />

ada pelua ang-peluang yang dimanffaatkan<br />

aparrat<br />

pemerintah.<br />

‐ Bila kita memfokkuskan<br />

padaa<br />

upaya-upaaya<br />

pencegaahan,<br />

dirasaakan<br />

lebih efektif karenna<br />

keberrlanjutan<br />

yangg<br />

dirasakan ssangat<br />

pentinng,<br />

dimana prraktek-praktekknya<br />

ada di tangan Bapaak<br />

Bapakk<br />

dan dampak knya dapat dirasakan<br />

oleh kita bersamaa.<br />

Kemitraan<br />

(Ibu Hera)<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

‐ Perjuaangan<br />

dalam <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sang gat panjang, bbagaimana<br />

menginternalis<br />

m<br />

asikan pence egahan menjaadi<br />

sebuaah<br />

fokus baaru<br />

dalam ppemberantasaan<br />

korupsi.<br />

‐ Kemittraan<br />

merup pakan sebuaah<br />

organisasi<br />

nirlabaa<br />

yang konsen<br />

terhadap reformasi tatta<br />

pemerintahan.<br />

Dalaam<br />

hal ini peelayanan<br />

publik<br />

salah satu fokuss<br />

pemberant tasan korupsi<br />

selaluu<br />

menjadi agenda strrategis<br />

untuuk<br />

didukuung.<br />

‐ Dari tahun 2006<br />

Kemitraaan<br />

bersamma<br />

Bappeenas<br />

mendoroong<br />

adanya ssosialisasi<br />

RAAD<br />

<strong>PK</strong>, mmemfasilitasi<br />

beberapa da aerah untuk mmenyusun<br />

RAAD<br />

<strong>PK</strong>. Bestt<br />

practice dan<br />

lesson learn


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

sudah didokumentasikan dan salah satu masukan dari Indramayu adalah tahapan-tahapan dalam<br />

menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> perlu di-down to earth dan itu merupakan partisipasi dari daerah.<br />

‐ Ada technicality yang dapat ditransfer ke daerah bagaimana menyusun suatu <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> mulai dari<br />

formatnya, indikatornya, pelaporannya, bagaimana pemantauannya dan bagaimana kerangka<br />

hukumnya. Lalu muncul ide bagaimana menyusun sebuah pedoman penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, dan<br />

sudah berangsur disusun dan difasilitasi Bappenas.<br />

‐ Kemitraan memandang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> bukan hanya sebuah dokumen yang terdiri dari lampiran-lampiran<br />

yang begitu tebal yang menjadi beban daerah melainkan kerangka yang sangat sistemik,<br />

komprehensif dan gradual tentang bagaimana upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.<br />

‐ <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> merupakan wujud yang tangible dari perwujudan sistem integritas pelayanan publik.<br />

‐ Integritas merupakan sebuah gerakan moral yang bukan hanya kewajiban pihak-pihak tertentu<br />

tetapi juga mendorong perubahan moral.<br />

‐ <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> bukan hanya mendukung sistem kelembagaan pelayanan publik tapi juga manusianya.<br />

‐ <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> membutuhkan komitmen yang tinggi yang membutuhkan keberanian dan konsistensi<br />

dalam membuat sebuah gerakan-gerakan yang buahnya tidak dapat dilihat dalam jangka pendek<br />

tapi jangka panjang.<br />

‐ Peer group penting dikembangkan dalam membentuk sebuah circle untuk membangun suatu<br />

integritas. Karena bila kita sendiri tidak akan memiliki atau merasakan daya juang, tapi bila<br />

bersama-sama akan menjadi sebuah perjuangan dan harapan.<br />

‐ Indonesia masih punya resources yang cukup bagus karena masih punya K<strong>PK</strong>, Undang-Undang,<br />

Lembaga Penegak Hukum, dsb. Karena di Georgia saat membuat sebuah agenda, mereka harus<br />

memecat 10.000 polisi. Kita tidah perlu melakukan hal seperti itu karena mempunyai strategi<br />

birokrasi.<br />

‐ Korupsi berkembang dari culture, bagaimana culture tersebut tidak menjadi sebuah justifikasi sosial<br />

terhadap terjadinya korupsi.<br />

‐ <strong>Pelatihan</strong> ini membawa kita dalam sebuah kerangka sistemik baik filosofis maupun instrumentalis<br />

tentang bagaimana kita menjadi agent yang kuat.<br />

...........................Perkenalan Bappenas dan <strong>Fasilitator</strong> Yang Terlambat.......................<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Malam ini selesai sampai disini dulu. Besok pagi dan selanjutnya kita akan mulai dalam sesi-sesi<br />

yang berkaitan dengan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> secara utuh.<br />

Pukul 21.20 WITA<br />

------------------------------------------SELESAI ----------------------------------------<br />

42


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

<strong>Pelatihan</strong> dihari kedua, diawali dengan ceramah narasumber antara lain dari Direktorat Hukum dan<br />

Ham Bappenas‐ Ibu Diani Sadiawati, Kemenpandan RB‐ Bapak Gunawan Sunendar selanjutnya<br />

peserta mendiskusikan paparan dari narasumber. <strong>Pelatihan</strong> dihari kedua dibagi ke dalam beberapa<br />

sesi, yang masing‐masing sesi menggunakan metode belajar yang berbeda‐beda. Teknik‐teknik<br />

belajar yang diterapkan beragam, baik itu ceramah, diskusi kelompok, praktek, simulasi, dan games<br />

Hari Kedua<br />

11 OKTOBER 2011<br />

43


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

‐ Untuk k mempersing gkat waktu laangsung<br />

kepaada<br />

Ibu Diani i dan Pak Guunawan<br />

untukk<br />

memaparkaan<br />

materri.<br />

Bappenas s) Ibu Diani<br />

SESI 2<br />

MEM MAHAMI I ARAH KKEBIJAK<br />

KAN PENNCEGAH<br />

HAN DANN<br />

PEMMBERANTTASAN<br />

KORUPSSI<br />

DI INDDONESIAA<br />

‐ Paparran<br />

singkat tentang ar rah kebijakan<br />

‐<br />

penceegahan<br />

dan pemberanta asan korupssi<br />

dalam m rangka meningkatkan<br />

m<br />

pemahaman<br />

fasilitaator<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Pada buku I RPJM MN 2010-101 14, Perpes no<br />

5/2010<br />

ditegaskan n tentang perubahan<br />

yang<br />

cukup p mendasa ar dalam perencanaan<br />

pengaanggaran<br />

yyang<br />

berbaasis<br />

kinerjaa.<br />

‐<br />

Melaluuipenganggarran<br />

berbasis kinerja akan<br />

terlihaat<br />

sasaran dan<br />

target dalamm<br />

menetapkan<br />

I<strong>PK</strong>.<br />

Dilihat<br />

dari proses penetapan inndeks<br />

persepssi<br />

korupsi<br />

Indonesia masih berad da pada skoor<br />

yang ssangat<br />

rendah.<br />

(Di imulai pada ppukul<br />

08.300<br />

WITA)<br />

‐<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

Tujuan pembelajaran<br />

:<br />

� Memberikan<br />

pengetahuan<br />

yang utuh kepadaa<br />

peserta tentang kerangka kebijakann<br />

�<br />

pencegaahan<br />

dan ppemberantasa<br />

an korupsi ddi<br />

Indonessia.<br />

Membangun<br />

pemahaaman<br />

para peeserta<br />

tentangg<br />

kerangk ka umum Straategi<br />

Nasional<br />

Pencegahann<br />

&pembeerantasan<br />

koorupsi<br />

dan RRencana<br />

Akssi<br />

Daerah Pemberantassan<br />

Korupsi.<br />

� Mengemmbangkan<br />

peemahaman<br />

pe eserta tentangg<br />

keterkaiitan<br />

upaya<br />

penceggahan<br />

dann<br />

pemberrantasan<br />

koorupsi<br />

denngan<br />

upayaa<br />

reformaasi<br />

birokrasi dan perbaikaan<br />

pelayanann<br />

publik


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Taget penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> Kabupaten/ Kota sampai dengan tahun 2009 adalah 72.7, dan target di<br />

tahun 2014 adalah 100%. Sampai dengan tahun 2009 sudah 22 Provinsi dan 11Kabupaten/Kota<br />

difasilitasi dan melakukan penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Berbagai perencanaan pembarantasan korupsi yaitu : 1) Stranas, 2) Rencana strategis Revormasi<br />

birokrasi, 3) Grand Design Reformasi Birokrasi, 4) lain-lain pusat dan daerah.<br />

‐ Sinergitas dalam rencana aksi adalah terciptanya pemerintahan yang bebas dari korupsi.<br />

Bagaimana mensinergiskan antara K<strong>PK</strong> maupun Bappenas dengan program-program yang<br />

bertujuan sama dalam sisi pencegahan korupsi menuju pemerintahan yang bebas dari korupsi.<br />

Karena dalam penindakan sudah ada mekanismenya tersendiri.<br />

‐ Indeks Persepsi Korupsi adalah :<br />

1) Indikator agregat yang mengukur tingkat korupsi yang terjadi di suatu negara berdasarkan<br />

persepsi pelaku bisnis dan country experts, sifatnya lebih pada mendorong dalam melakukan<br />

perbaikan-perbaikan walaupun baru dari sisi pelaku bisnis.<br />

2) Jenis korupsi yang dilihat dalam I<strong>PK</strong> adalah korupsi yang dilakukan oleh aparat publik (public<br />

officials) dan politikus, yaitu yang berkaitan dengan DPRD yang memberikan implikasi tentang<br />

penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan, peran masyarakat sangat penting untuk<br />

memperbaiki mekanisme yang ada.<br />

3) Tingkat korupsi disajikan dalam bentuk indeks dengan rentang antara 0 (nol), skor yang<br />

dipersepsikan sangat korup, sampai dengan 10 (sepuluh), skor yang dipersepsikan sangat<br />

bersih), dalam rangka I<strong>PK</strong> kita harus fokus sehingga dalam posisi yang rendah bila kita fokus<br />

dan bersama-sama maka pasti akan naik.<br />

KEMENTERIAN PPN/<br />

BAPPENAS<br />

3<br />

2,5<br />

2<br />

1,5<br />

1<br />

0,5<br />

0<br />

2<br />

Perkembangan Skor Indeks Persepsi Korupsi<br />

1,7<br />

1,7<br />

1,9<br />

1,9<br />

1,9<br />

2<br />

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010<br />

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia – <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>)<br />

2,2<br />

2,4<br />

2,3<br />

2,6<br />

2,8<br />

2,8<br />

6<br />

45


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Dalam perkembangan skor indeks persepsi korupsi peningkatan indeks hanya beberapa point saja.<br />

KEMENTERIAN PPN/<br />

BAPPENAS<br />

5<br />

4<br />

3<br />

2<br />

1<br />

0<br />

Target dan Capaian I<strong>PK</strong> 2010- 2014<br />

3<br />

2,8<br />

3<br />

T<br />

C<br />

A<br />

R<br />

G<br />

A<br />

P<br />

A<br />

I<br />

E A<br />

T N<br />

3,2<br />

2010 2011 2012 2013 2014<br />

4,5<br />

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia – <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>)<br />

‐ Target dan capaian I<strong>PK</strong> 2010-1014, dilihat tingkat kesulitan yang diluar kendali 2011-3, 2012-3.2,<br />

2014-5.Bagaimana upaya kita untuk dapat mencapai angka 5 tersebut dibutuhkan kerja keras dan<br />

komitmen kita dalam mencegah korupsi.<br />

‐ Cara memperbaiki I<strong>PK</strong> :<br />

� Perubahan skor yang drastis (misalnya dari 2,8 menjadi 5 dalam 3 tahun) membutuhkan<br />

perubahan yang holistik dan nyata terlihat oleh publik<br />

� Fokus perbaikan pada komunitas bisnis, khususnya pencegahan suap, pada sektor:<br />

- Perijinan usaha, yang berkaitan dengan daerah masing-masing yang masih menimbulkan<br />

praktek-praktek suap dimana pelayanan tidak transparan.<br />

- Pajak, yang penting adalah bagaimana kita bisa mengukur sendiri.<br />

- Bea cukai, TI sudah masuk dalam melakukan pengkajian pelayanan berindeks korupsi<br />

dimana kongkalikong banyak ditemukan diluar.<br />

� Penindakan koruptor yang tegas terutama pada sektor :<br />

- Korupsi politik<br />

- Penegak hukum<br />

‐ Apa yang dilakukan daerah untuk mendukung <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sangat signifikan karena apresiasi yang<br />

dilakukan di daerah berkaitan dengan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. Sangat diharapkan apa yang sudah kita lakukan<br />

ada hasilnya, dan dengan adanya pedoman diharapkan lebih meningkat lagi bagaimana implikasi<br />

dalam bentuk aksinya danbagaimana dampaknya pada masyarakat.<br />

‐ Urgensi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> :<br />

� esensi otonomi daerah adalah mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat, untuk itu<br />

peran pemerintah daerah dalam menciptakan pelayanan publik yang baik sangat penting. <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> menekankan pada upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan publik.<br />

� dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, adanya <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, memperlihatkan<br />

komitmen Pemerintah Daerah untuk bahu membahu mendukung percepatan pemberantasan<br />

korupsi pada lingkup daerahnya masing-masing.<br />

‐ Nilai strategis <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> :<br />

5<br />

7<br />

46


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

� Pembenahan<br />

penyelenggaraan<br />

pelayannan<br />

publik peenting<br />

dilakukan<br />

agar seemakin<br />

tertutuup<br />

peeluang<br />

yang memungkinka<br />

m an terjadinya ppraktek<br />

koruppsi.<br />

� Strategi<br />

pemb berantasan korupsi<br />

dalamm<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> saat ini lebih<br />

banyak mmengarah<br />

padda<br />

peembenahan<br />

struktur, maanajemen,<br />

daan<br />

budaya kelembagaann<br />

Pemerintah h Daerah. IIni<br />

mmerupakan<br />

strrategi<br />

yang lebih<br />

berkelanjuutan<br />

dibandinng<br />

strategi-straategi<br />

represif dari pihak luar<br />

peemerintah<br />

da aerah. Kita in ngin mengajaak<br />

Pemda dan d OMS untuk<br />

melihat bersama-samma<br />

sttruktur<br />

dari peemerintahan<br />

uuntuk<br />

pemberrantasan<br />

korupsi.<br />

� R<strong>RAD</strong>-<strong>PK</strong><br />

yangg<br />

berupaya membenahi struktur, mmanajemen,<br />

ddan<br />

budaya kelembagaaan<br />

�<br />

Pemerintah<br />

Daaerah<br />

sangat t potensial unntuk<br />

melahirkkan<br />

berbagai instrumen dan<br />

mekanismme<br />

keelembagaan<br />

yyang<br />

inovatif. Instrumen innovatif<br />

yang ddimaksud<br />

misaalnya<br />

saja addalah<br />

instrumeen<br />

unntuk<br />

mengideentifikasi<br />

unit ccost<br />

pelayanaan<br />

publik, instrumen<br />

untuk menampung keluhan publiik,<br />

innstrumen<br />

unttuk<br />

mendorong<br />

transparaansi<br />

dan akuuntabilitas.<br />

R<strong>RAD</strong>-<strong>PK</strong><br />

untuuk<br />

membenaahi<br />

sttruktur,<br />

pema anfaatan kampanya<br />

pilkadaa<br />

untuk <strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong> baik unttuk<br />

dilakukan dalam rangkka<br />

peerbaikan<br />

denggan<br />

catatan te etap dilakukann<br />

pemantauan.<br />

Perencanaan<br />

R<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> yang g tepat dan jaaminan<br />

penga anggaran yanng<br />

sesuai denngan<br />

ketentuaan<br />

huukum<br />

yang be erlaku merupakan<br />

hal-hal yang akan mendorong m pemerintah<br />

daerah<br />

untuk lebbih<br />

beersemangat<br />

mmelakukan<br />

peemberantasann<br />

korupsi, ter rutama upayaa<br />

pencegahann.<br />

Kita inginkaan<br />

mmasuk<br />

dalam RKPD atauu<br />

RPJMD daari<br />

masing-masing<br />

pemerrintah<br />

daerahh,<br />

kami sudaah<br />

beerkoordinasi<br />

dengan d Kemeendagri<br />

tentanng<br />

bagaimanaa<br />

landasan huukum<br />

dari <strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong> ini.<br />

‐ <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> merupaakan<br />

suatu dokumen yaang<br />

disusun untuk mennjadi<br />

Pedomaan<br />

Penyearaah<br />

implemmentasi<br />

komiitmen<br />

Pemeri intah Daerah dalam menaanggulangi<br />

koorupsi.<br />

Secaraa<br />

praktis, RAAD<br />

<strong>PK</strong> dis susun untuk menjadi m dasar<br />

dan pedomaan<br />

bagi SKPDD<br />

dan aparatuur<br />

Pemerintahh<br />

Daerah dalaam<br />

mendorong<br />

upaya perbaikan pelayanan<br />

publiik.<br />

‐ Fungssi<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> :<br />

� Pedoman<br />

bagi<br />

institusi pelayanan<br />

publik<br />

di daerah h dalam memmperbaiki<br />

pela ayanan publiik,<br />

peengelolaan<br />

ke euangan daerrah<br />

dan penaataan<br />

sistem aadministrasi<br />

ppemerintahan<br />

daerah secara<br />

leebih<br />

terukur daan<br />

akuntabel;<br />

� Pedoman<br />

untuk<br />

menjembatani<br />

koordinnasi<br />

daan<br />

integrasi program-prog gram pelayanan<br />

puublik<br />

pengeloolaan<br />

keuanggan<br />

daerah dan<br />

peenataan<br />

siste em administraasi<br />

pemerintahan<br />

daaerah<br />

dalam m rangka pemberantaasan<br />

�<br />

koorupsi<br />

di daerrah;<br />

Pedoman<br />

unttuk<br />

mensinergikan<br />

berbaagai<br />

peerbaikan<br />

di bidang pe elayanan puublik<br />

�<br />

peengelolaan<br />

keuangan<br />

dae erah dan piñaatas<br />

siistem<br />

admini istrasi pemerintahan<br />

daeerah<br />

baaik<br />

pada tingkkat<br />

pusat mauupun<br />

daerah;<br />

DDokumen<br />

kont trak politik ba agi masyarakkat<br />

dan pihak-pihak<br />

lain yyang<br />

berkepeentingan<br />

untuuk<br />

mmemantau<br />

pelaaksanaan<br />

proogram<br />

pemberrantasan<br />

Koru upsi di daerahh<br />

‐ Fokuss<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> :<br />

1) Peningkatan<br />

KKualitas<br />

Pelayaanan<br />

Publik


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

2) Penataan Sistem Keuangan Darah<br />

3) Perbaikan Sistem Administrasi Pemerintahan<br />

4) Penetapan Program dan Wilayah Bebas Korupsi<br />

Yang paling ramai pada point ke 4 (penetapan wilayah bebas korupsi, bisa dalam pemasangan<br />

banner, dll).<br />

‐ Review pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> :<br />

� 2009 : Jateng, Bali, Sulsel, Aceh, Kaltim, hasilnya pembuatan dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> berdasarkan<br />

apa yang dibutuhkan dari daerah.<br />

� Masih banyak hambatan dalam penyusunan, monitoring dan evaluasi. Dari 5 daerah yang<br />

direview menilai <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> secara relevan dengan kondisi saat ini, diharapkan dengan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

langkah-langkah pencegahan akan dapat semakin baik dilakukan.<br />

� Perkembangan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> terutama bagi daerah yang telah menuangkan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ke dalam<br />

Peraturan Kepala Daerah masih perlu dievaluasi lebih lanjut untuk mengetahui dampaknya<br />

bagi masyarakat, karena dampak merupakan hal paling penting dalam <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> karena<br />

berjangka panjang.<br />

� Masih perlu strategi implementasi oleh SKPD dalam upaya-upaya pencegahan korupsi.<br />

� Reward and punishment, mutasi pegawai di lingkungan Pemda yang tidak dibarengi dengan<br />

transfer of knowledge.<br />

� Perlunya Juklak dan Juknis, Pedoman atau Manual Penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Pedoman umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> :<br />

� Berdasarkan rekomendasi review pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di beberapa daerah, Bappenas<br />

menyusun Pedoman Umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi,<br />

Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi<br />

Birokrasi, Organisasi Masyarakat Sipil serta instansi terkait lainnya.<br />

� Pedoman umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> diharapkan akan dijadikan panduan bagi Pemerintah Daerah dalam<br />

menyusun dan mengimplementasikan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Pedoman Umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> telah dilaunching pada bulan Desember 2011<br />

� Pedoman Umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> didistribusikan secara bertahap ke Provinsi dan Kabupaten/Kota<br />

seluruh Indonesia serta pihak-pihak yang berkaitan dengan implementasi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Urgensi pelatihan secara umum :<br />

� Partisipasi publik yang nyata, sebagai forum multi stakeholder bagaimana menggabungkan<br />

pemerintah daerah dan civil society. Diharapkan ada aktor-aktor yang dapat pula menjadi<br />

motifator dan fasilitator dalam upaya perkembangan partisipasi publik untuk mempercepat<br />

penyusunan dan pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Urgensi pelatihan secara Khusus :<br />

� Memandang penting bagaimana membangun pemahaman yang komprehensif.<br />

‐ Peserta pelatihan :<br />

� <strong>Pelatihan</strong> ini akan dikelola sebagai bagian dari pelaksanaan kerjasama Bappenas dengan<br />

Kemitraan dalam program SUCCES pada tingkat nasional.<br />

� <strong>Pelatihan</strong> ini direncanakan akan dilakukan3 x di tiga regional yang berbeda-beda :<br />

o Regional 1: Jawa dan Sumatera, bertempat di Bogor (14-17 Sept 2011)<br />

o Regional2: Bali, Nusa Tenggara &Papua dilaksanakan di Denpasar (27-30 Sept 2011)<br />

48


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

o Regional 3 : Sulawesi, Kalimantan K daan<br />

Maluku, di Makasar (10-13<br />

Okt 2011) )<br />

� TTim<br />

kerja untuk<br />

pelaksanaa an pelatihan inni<br />

terdiri dari :<br />

o Tim <strong>Fasilitator</strong><br />

( Tim penulis<br />

Modul P<strong>Pelatihan</strong>)<br />

dibaantu<br />

oleh tim teknis yang ditentukan d oleeh<br />

Tim Fasilita ator.<br />

o Tim koordinasi<br />

ke daeraah:<br />

Bappenass<br />

o Tim administrasi<br />

& keuaangan:<br />

Kemitrraan<br />

‐ Kriteriia<br />

peserta pellatihan<br />

:<br />

� Beerasal<br />

dari daerah<br />

yang peernah<br />

difasilitaasiBappenas<br />

ddalam<br />

menyusun<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Beerasal<br />

dari da aerah yang teelah<br />

menetapkkan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ssebagai<br />

peratturan<br />

kepala daerah d<br />

� Beerasal<br />

dari dari<br />

daerah denngan<br />

I<strong>PK</strong> tertinnggi<br />

pada tahun<br />

2010<br />

� Beerasal<br />

dari dari<br />

daerah denngan<br />

I<strong>PK</strong> terenndah<br />

pada tahhun<br />

2010<br />

� Beerasal<br />

dari daerah<br />

dengan indeks integgritas<br />

tertinggii<br />

pada tahun 2009 & 2010<br />

� Beerasal<br />

dari daerah<br />

dengan indeks integgritas<br />

terendahh<br />

pada tahunn<br />

2009 & 20100<br />

� Beerasal<br />

dari daerah<br />

yang memiliki besst<br />

practise di bidang pelaayanan<br />

publikk,<br />

pengelolaaan<br />

ke euangan mauppun<br />

perbaikann<br />

tata pemerinntahan.<br />

‐ Kesimmpulan<br />

dan RTTL,<br />

dibutuhkaan<br />

komitmen yyang<br />

selama iini<br />

belum ada di daerah-da aerah.<br />

Kementer rian Pendayyagunaan<br />

AAparatur<br />

Neggara<br />

dan RReformasi<br />

BBirokrasi<br />

(Bppk.<br />

Gunawaan<br />

Sunendar r)<br />

‐ Kemeenpan<br />

dan RRB<br />

dapat meelakukan<br />

monnitoring<br />

dan evaluasi<br />

pada SKPD yang mmelalaikan<br />

Inppres<br />

no<br />

5 taahun<br />

2004. Semoga dengan program<br />

penceegahan<br />

akaan<br />

lebih meningkatkan<br />

m n lagi<br />

pelapooran<br />

yang disampaikkan<br />

daerah dan<br />

menyaamakan<br />

subs stansi.<br />

‐ Peta korupsi di Indonesia tterdiri<br />

dari ppolitical<br />

corrupption,<br />

bureaaucratic<br />

corrruption,<br />

actoor<br />

dan<br />

judiciaal<br />

corruption.TTapi<br />

apa yangg<br />

dimuat dalam<br />

situs<br />

UNCAAC<br />

tentang akktor,<br />

diharapkkan<br />

ada penyyadaran<br />

dari mmasyarakat<br />

Indonesia<br />

bah hwa pemilik negara adalaah<br />

rakyat bukan<br />

kelompo ok politisi. Jaadi<br />

bagaimana<br />

kita bissa<br />

menempatkan<br />

diri sebagai<br />

rakyat ddimana<br />

meruppakan<br />

basis dari kebijakan<br />

kebijaakan<br />

baik dari kelompok leggislatif<br />

maupuun<br />

kelompok eksekutif. e<br />

‐ Kita jangan sampai<br />

terkecoh h dengan ppemberantasaan<br />

korupsi ssementara<br />

sskema<br />

dimanna<br />

‐<br />

penguusaha-pengussaha/<br />

politisi-ppolitisi<br />

dari luaar<br />

justru memperdaya<br />

kita.<br />

Hasil telaahan dari<br />

UNCAC ba ahwa akibat dari korupsi bisa kita lihaat<br />

dari bagaiimana<br />

dampaak<br />

korupsi<br />

pada demmokrasi,<br />

penndidikan,<br />

pemmbangunan,<br />

kesehatan, lingkungan, keadilan daan<br />

kesejaahteraan.<br />

Bilaa<br />

kita melakukan<br />

penggalaangan<br />

dimanaa<br />

rakyat sebaagai<br />

pemilik nnegara<br />

dan kita<br />

coba memasuki ppintu<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

seharusnyya<br />

unsur-unsur<br />

tadi dianggkat<br />

menjadi suatu ukuraan<br />

keberrhasilan<br />

reforrmasi<br />

dalam uupaya<br />

pemberrantasan<br />

koruupsi.


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Hasil penelitian dari Dougman bagaimana area korupsi terbentuk harus menjadi fokus, pertama<br />

penelitian tahun 2006 area korupsi ada pada pengadaan barang dan jasa , ada pula pada<br />

perizinan, penegakan hukum.<br />

‐ Pada posisi 2 tahun prioritas korupsi ada pada pelayanan publik bagus tetapi harus dilihat pula<br />

pandangan dari para pakar, para pelaku bisnis.<br />

‐ Alur pikir pemberantasan korupsi, dimana dalam pemberantasan ada pencegahan dan<br />

penindakan. Perbaikan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan RAN <strong>PK</strong> bukan hanya sekedar membalikkan telapak tangan<br />

tapi bagaimana melakukan pencegahan dalam memberantas korupsi dan ada praktek-praktek<br />

favourite good goverment and governance.<br />

‐ Proses kampanye pilkada memang ada baiknya dilakukan dalam rangka sosialisasi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, tapi<br />

tetap harus dilihat kembali apa yang akan dilakukan setelah dia terpilih.<br />

‐ Peran Kemenpan dan RB dalam pencegahan korupsi bertumpu pada Inpres nomor 5 tahun 2004<br />

dan sekarang ada Inpres nomor 9 tahun 2011 tentang rencana aksi pencegahan dan<br />

pemberantasan korupsi tahun 2011.<br />

‐ Area-area dalam pencegahan korupsi dilihat dahulu karena ada area-area yang khusus mengenai<br />

pelayanan publik dimana minimal masing-masing Pemda mau terbuka dalam pelayanan publik,<br />

sehingga sinkron dengan Inpres dan bila membuka situs Pemda ada kemauan untuk<br />

mencantumkan standar dalam melakukan pelayanan publik.<br />

‐ Materi Inpres no 5 tahun 2004 sudah sangat diketahui bagaimana pencegahan korupsi dapat<br />

diterapkan melalui LHKPN. Seharusnya LHKPN ini dijadikan basis bagi K<strong>PK</strong> untuk melakukan<br />

analisis, serta Inspektorat berperan serta untuk menerapkan amanat-amanat terhadap prilaku SDM<br />

yang ada di daerahnya.<br />

‐ Bagaimana peran serta masyarakat dan para pihak terkait untuk ikut mengawasi kejujuran dari<br />

LHKPN, dan sekarang sudah ada 3 instansi pemerintah yang menerapkan wisdom blowing system<br />

yaitu K<strong>PK</strong>, Pertamina, Kementerian keuangan yang mudah-mudahan diikuti juga oleh instansiinstansi<br />

lainnya.<br />

‐ Butir-butir Inpres 5 diserap juga dalam Inpres no 9 tahun 2011, diharapkan dijelaskan kembali<br />

tentang payung hukumnnya. Tapi secara substansi Inpres 5 tahun 2004 lebih pada aturan-aturan<br />

yang ada di atasnya.<br />

‐ SKB antara Menkeu dan Bappenas bisa dinyatakan tujuan dari sebuah instansi pemerintah adalah<br />

menggapai impact untuk masyarakatnya. Oleh karena itu eselon satu dalam suatu instansi<br />

pemerintah bertanggung jawab untuk mencapai outcome dari apa yang telah dia lakukan terhadap<br />

output yang dibangun. Oleh karenanya kalau sebuah perencanaan seperti <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> mengikuti pola<br />

pikir yang dianjurkan dalam UUD ’45 seharusnya dapat mensejahterakan masyarakatnya, dan bila<br />

diturunkan dalam outcome dan output harusnya dapat dijadikan basis berbagai pihak termasuk<br />

menjadi pedoman bagi B<strong>PK</strong> dalam melakukan evaluasi.<br />

‐ Bila berbagai pihak sama-sama memahami dan menghargai, ada semacam diskusi bagaimana<br />

sebuah Pemda yanga ada di tingkat bawah termasuk dalam pencegahan korupsi ada penetapanpenetapan<br />

juga sasaran tentang pencegahan korupsi, lalu indikator apa yang harus dipegang oleh<br />

berbagai pihak sehingga nantinya menjadi acuan bersama.<br />

‐ Dalam instruksi khusus Inpres no 5 tahun 2004 ada catatan dari B<strong>PK</strong> adalah adanya<br />

ketidakefektifan sistem dari internal tentang bagaimana pencatatan keuangan yang tidak akurat,<br />

50


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

bagaimana<br />

pengan nggaran atau perencanaann<br />

masih belumm<br />

memadai, baagaimana<br />

keg giatan-kegiataan<br />

yang dilakukan tidak<br />

sepenuhnnya<br />

berbasis kepada BPD,<br />

jangan sammpai<br />

kegiatan-kegiatan<br />

yanng<br />

dilakuukan<br />

tentang pencegahan korupsi tidaak<br />

berbasis pada p <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

yang dibangun<br />

bersamma<br />

antaraa<br />

masyarakat dengan ekse ekutifnya.<br />

‐ B<strong>PK</strong> mensinyalir kkelemahan<br />

pemerintah<br />

disebabkan<br />

ole eh standard overlaping pprocedure<br />

yanng<br />

belum m memadai. BBila<br />

gerak BP <strong>PK</strong>, Bappenass<br />

dan lainnyaa<br />

pada arah perbaikan peelayanan<br />

publik<br />

maka program penncegahan<br />

koruupsi<br />

akan terccapai.<br />

‐ Hakik kat dan peran inpres no 5 ddimana<br />

reformmasi<br />

birokrasii<br />

menjadi salaah<br />

satu upayaa<br />

kita semua di<br />

dalam m penguranga an tingkat koruupsi,<br />

fokus paada<br />

pelayanann<br />

publik, indikkator-indikator<br />

r yang bisa kita<br />

bahass<br />

bisa merujuk<br />

pada apa yang y digagas oleh Bappenaas,<br />

World Bannk,<br />

Global Reeport,<br />

tapi yanng<br />

terpennting<br />

basisnya a adalah komitmen.<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

‐ Point--point<br />

penting yang telah dipaparkan<br />

oleeh<br />

Ibu Diani dan<br />

Bapak Gunawan<br />

adalahh<br />

:<br />

� Penganggarannberbasis<br />

kine erja<br />

� In ndeks persepssi<br />

korupsi dimmana<br />

target kkita<br />

adalah di point 5 dan pposisi<br />

kita saaat<br />

ini ada padda<br />

pooint<br />

2.8.<br />

� KKorupsi<br />

politik yang merupaakan<br />

problem besar<br />

� OOtda<br />

vs korupssi<br />

di daerah<br />

� Standar<br />

pelaya anan publik<br />

� RReformasi<br />

birookrasi<br />

merupakan<br />

pangkal ddari<br />

upaya pe encegahan<br />

� In ndikator kinerja<br />

� SAKIP,<br />

LAKIP<br />

� In npres 5 tahun 2004<br />

� In npres 9 tahun 2011<br />

Peserta (B Budi- Bappeda<br />

Kalteng)<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

‐ Ketikaa<br />

bicara korupsi<br />

konteksny ya bukan<br />

hanya teknis saja,<br />

karena<br />

proses korupsi menjadi<br />

pertanyaa an dari pussat<br />

sampaai<br />

dengan ddaerah,<br />

apak kah tahu<br />

atau ketidaktahuaan.<br />

Ketikaa<br />

kita bicara dalam konte eks tahu<br />

atau ketid daktahuan daari<br />

beberrapa<br />

regulasi dari pusat yaang<br />

harus<br />

bermaain<br />

di area abbu-abu.<br />

dijabarkan<br />

di daeraah<br />

‐ Tahunn<br />

2012 Kaltenng<br />

akan menyyusun<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K.<br />

‐ Mengapa<br />

saat mem mberantas korupsi<br />

yang dittekan<br />

hanya pada p pemerintah<br />

saja khussusnya<br />

daerahh.<br />

‐ Berap pa persen angggota<br />

yang juj jur dalam pemmerintahan/<br />

SKPD?<br />

baromeeternya<br />

apa?<br />

‐ Keboccoran<br />

anggara an dan mahalnya<br />

biaya poolitik<br />

merupaka an salah satu grey area.<br />

‐ Perlu dipikirkan daari<br />

aspek naasional<br />

sampaai<br />

sub nasionnal<br />

bahwa harus<br />

ada mootor<br />

penggeraak<br />

(dibuaat<br />

satu formasi),<br />

harus adaa<br />

satu unit yaang<br />

kompak dalam 33 proovinsi,<br />

laskarnnya<br />

siapa yanng<br />

harus dituntun olehh<br />

pusat.


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Peserta (Yahya-LBH Maluku Utara)<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Proses penindakan hanya berlaku pada K<strong>PK</strong> saja, harusnya kita juga masuk pada area<br />

penindakan.<br />

‐ Dalam proses pencegahan yang paling baik kita lakukan adalah pemotongan pada mata rantai<br />

korupsi.<br />

‐ Pada proses strategi pencegahan pembinaan struktur sudah ada UU yang mengarah pada<br />

reformasi birokrasi TNI Plori, tapi belum bisa berubah secara totalitas.<br />

‐ Audit yang dilakukan B<strong>PK</strong>P, dan K<strong>PK</strong> baru sebatas adminsitrasi, tidak pernah masuk pada<br />

substansi yang sebenarnya. Kketika ada kasus korupsi tingkat DPR apakah kewenangan K<strong>PK</strong><br />

masuk pada tingkat itu?<br />

‐ Prilaku individu merupakan basic dalam pencegahan korupsi.<br />

Peserta (Arumahi-Ombudsman Makasar)<br />

‐ Apakah pencegahan korupsi akan lebih efektif bila dilakukan oleh banyak instansi atau satu<br />

instansi yang disuport bersama?<br />

‐ Mengapa di tingkat pusat harus bergerak sendiri-sendiri padahal program yang diusung samasama<br />

dalam pencegahan korupsi.<br />

‐ Dengan begitu banyak daerah yang sudah difasilitasi Bappenas, sejauh mana evaluasi terhadap<br />

komitmen-komitmen itu dan apakah ada sanksi bagi daerah-daerah yang tidak menyusun <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>? Termasuk pula bagi peserta yang tidak dihadiri oleh dua komponen, karena suport merupakan<br />

biaya dari uang rakyat.<br />

Bappenas (Ibu Diani)<br />

‐ Diharapkan beberapa pertanyaan dapat bahas dalam diskusi kelompok karena ada yang<br />

membutuhkan bahasan dan kesepakatan bersama dan supaya tidak hanya satu arah saja dari<br />

Bappenas .<br />

‐ Pernyataan dari Kalteng banyak ungkapan bagaimana kebijakan pusat yang membuat bingung<br />

daerah. Harmonisasi pusat dengan pihak-pihak terkait sudah disampaikan berdasarkan isu-isu<br />

yang diangkat dari tiap-tiap daerah, yang terbanyak adalah masalah barang dan jasa.<br />

‐ Contoh dari Solo yang tidak memusingkan masalah peraturan pusat tapi apa yang dapat dia<br />

lakukan di daerahnya sebagai bagian dari kontribusi pada daerah yang secara langsung maupun<br />

tidak langsung juga berimbas pada pusat.<br />

‐ Kami harus juga banyak mendorong pemerintah pusat atas kebijakan-kebijakan yang diserahkan<br />

pada daerah, kami dorong bersama-sama dengan Kemendagri.<br />

‐ Dalam kaitan dengan reformasi birokrasi, Menpan tetap harus berada di depan sesuai dengan<br />

fungsi dan tugasnya,<br />

‐ Terkait pemberantasan korupsi, bila seolah-olah “heavy”nya adalah eksekutif itu salah karena<br />

sudah ada gerakan yang mengarah pada legislatif yang didorong oleh masyarakat.<br />

‐ Yang akan kita lakukan adalah melalui strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi<br />

yang mengacu pada konvensi Internasional, yang memang memerlukan kolaborasi antara<br />

eksekutif-legislatif-yudikatif,OMS, media dan dunia usaha yang memang sedang disusun.<br />

52


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Bagaimana menciptakan strategi untuk pelibatan dari berbagai stakeholder, dan itu merupakan<br />

arahan dari setwarpres untuk dipaparkan langsung pada wapres.<br />

‐ ICW menyarankan fokus dalam rencana aksi tentang political corruption, ini sangat penting karena<br />

dengan perubahan amandemen UUD 1945 implikasinya pada sisi bahwa sekarang ini semua yang<br />

menentukan adalah parlemen. Tapi kenyataannya model rekruitmen partai politik juga sangat<br />

lemah karena DPR-nya juga merupakan anggota-anggota partai politik, dan semua harus datang<br />

dari masyarakat bila ingin ada perubahan-perubahan secara nyata.<br />

‐ Esensi daripelatihan ini adalah sharing dengan forum multi stakeholder.<br />

‐ NGO tidak perlu mengembor-gemborkan pemerintah daerah yang tidak datang karena nanti dia<br />

bisa dikoordinasikan dalam penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di daerah-daerah.<br />

‐ Evaluasi sudah direncanakan dari pelaksanaan TOT, sejauhmana peran CSO memberikan<br />

kontribusi, sejauhmana respon dari pemerintah daerah.<br />

‐ Sanksi yang tidak menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> baru sanksi moral saja, sehingga nanti bisa jadi sasaran<br />

K<strong>PK</strong>.<br />

‐ Mana yang bisa dilakukan di lingkungan masing-masing akan menjadi lebih baik karena ada<br />

kesadaran sendiri bukan keterpaksaan.<br />

‐ Proses monitoring dan evaluasi bersama Menpan akan diangkat pada kerangka nasional sehingga<br />

ada reward/ penghargaan suatu daerah sudah melakukan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Punishment yang direncanakan dilakukan dengan pemotongan anggaran, dan audit khusus dalam<br />

program pemberantasan korupsi.<br />

‐ UKP4 setuju untuk transfer of knowledge pada daerah yang akan melakukan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Penyampaian pelatihan regional 1-3 akan dilakukan pada pusat dan ditembuskan pada Bapak/Ibu<br />

di daerah, Kepala Daerah (Gubernur, Walikota, Bupati), Menko, sebagai penilaian dalam komitmen<br />

daerah pada <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Menpan (Gunawan)<br />

‐ Problem koordinasi harus dimulai dari diri kita sendiri, adakah kemauan diri kita untuk melakukan<br />

apa yang sudah didapat pada pelatihan ketika kita kembali ke daerah masing-masing.<br />

‐ Terkait pada masalah efektivitas, efisiensi, perekonomian dimana disebut dalam UU 17<br />

dihubungkan dengan adakah kemauan untuk melaksanakan apa yang kita dapat dalam pelatihan<br />

ini .<br />

‐ Adapun alat ukur yang biasa digunakan oleh para penyelenggara pelatihan memang belum<br />

ditetapkan oleh instansi pemerintah tetapi memang sebaiknya setiap kegiatan ada alat ukurnya<br />

termasuk pula pada kegiatan sosialisasi. Tentang bagaimana kita membangun indikator-indikator<br />

sosialisasi sehingga nantinya dapat diketahui indikator prosesnya seperti apa, indikator outputnya<br />

seperti apa, indikator outcomenya seperti apa dan masing-masing bisa kita jawab pada point<br />

berapa.<br />

‐ Pada SKB antara Bappenas atau Menkeu harus ada pernyataan tentang keberhasilan capaian<br />

output, outcome karena semua itu memerlukan jangka waktu.<br />

53


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Bappenas melalui penganggaraan berbasis kinerja harus mampu mewujudkan instansi<br />

pemerintahan yang ramping tapi efektif melalui pemotongan-pemotongan. Jika sebuah instansi<br />

tidak mampu memberikan impact, outcome ataupun output bagi masyarakat harusnya ada<br />

pemotongan anggaran, pemotongan distribusi, dsb.<br />

‐ Masalah audit harus berbasis pada transparansi, responsibility, kemampuan. Tapi pemeriksaan<br />

yang dilakukan B<strong>PK</strong> ada audit-audit lainnya, seperti pemeriksaan internal. Bila dikaitkan dengan<br />

Inpres 5 tahun 2004 K<strong>PK</strong> bekerjasama dengan instansi pemerintah harus melakukan kajian atas<br />

kemungkinan-kemungkinan perilaku korupsi dan dalam Inpres 10 instansi pemerintah harus<br />

melakukan pembinaan dan pengawasan. Itu semua seharusnya dapat dilakukan melalui pintu<br />

pengawasan oleh Inspektorat atau Bawasda; bisa dilakukan melalui pintu perencanaan oleh<br />

Bappeda.<br />

‐ Karena bila dikaitkan dengan indikator-indikator kinerja dan tujuan sebuah pemerintah daerah<br />

harus menjadi sebuah kesepakatan bersama. Sehingga disaat B<strong>PK</strong> turun diharapkan auditnya<br />

dapat menghasilkan audit berbasis hasil, meskipun ada beberapa B<strong>PK</strong> yang masih berhadapan<br />

dengan K<strong>PK</strong> mengenai audit yang tidak benar. Jadi ada baiknya ada feedback saling mengawasi<br />

antar instansi selama berbasis pada aturan-aturan yang ada.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Sedikit mengenai agenda setting :<br />

� Harapan di bulan akhir Oktober-November turun Peraturan Presiden tentang STRANAS P<strong>PK</strong>.<br />

� Ke depan, dibutuhkan komitmen dari masyarakat dan pemerintah.<br />

� Monitoring implementasi ada di internal pemerintah dan masyarakat melalui anti corruption<br />

forum.<br />

‐ Lebih lanjut akan ada sesi diskusi lainnya.<br />

Pukul 10.13<br />

----------------------------------COFFEE BREAK -----------------------------------<br />

54


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Dewi)<br />

SESI 3<br />

MEMAAHAMI<br />

KKONSEPP<br />

DASARR<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K<br />

(D (Dimulai pada pukul 11.10 WWITA)<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajarran<br />

:<br />

� MMengembangkkan<br />

pemaham man yang utuhh<br />

tentang kon nsep dasar ddan<br />

arah kebijjakan<br />

Rencanna<br />

AAksi<br />

Daerah Pe emberantasan<br />

Korupsi.<br />

� MMembangun<br />

pe emahaman pe eserta tentang<br />

prinsip-prins sip dasar dalaam<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Dalamm<br />

RPJMN 2010-2014<br />

diseebutkan<br />

bahwwa<br />

salah satu indikator pemmerintahan<br />

yaang<br />

bersih daan<br />

bebass<br />

dari KKN addalah<br />

terlaksaananya<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, namun bbaru<br />

22 Provinnsi<br />

dan 11 Kaabupaten/<br />

Koota<br />

yang ssudah<br />

menyuusun<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Prinsip<br />

pokok <strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong> :<br />

� R<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> tidak boleh dipahaami<br />

dalam keerangka<br />

proyeek<br />

atau prograam<br />

tertentu ddari<br />

pemerintaah<br />

puusat<br />

melainka an harus menjjadi<br />

inisiatif daaerah.<br />

� AAgar<br />

menjadi inisiatif daera ah maka dibbutuhkan<br />

kommitmen<br />

yang sungguh darri<br />

semua pihaak<br />

unntuk<br />

melakukan<br />

pengawala an penyusunaan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Seringkali<br />

daerah<br />

mempers soalkan landaasan<br />

hukum teermasuk<br />

di dalamnya<br />

puni ish and reward<br />

attas<br />

pelaksanaaan<br />

suatu keebijakan<br />

padaahal<br />

yang le ebih penting justru meliha at urgensi daan<br />

mmanfaat<br />

bagi ddaerah.<br />

� Hal<br />

penting lain yang perlu p dipahami<br />

adalah bahwa secaara<br />

administrratif<br />

<strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong><br />

‐<br />

diidokumentasikan<br />

sebagai sebuah dokuumen<br />

perenccanaan,<br />

yang menjadi sum mber dan araah<br />

keebijakan<br />

untuk<br />

pencegahann<br />

dan pemberrantasan<br />

koruupsi<br />

di daerahh.<br />

Pembbagian<br />

kelomp pok menjadi 3 kelompok deengan<br />

cara mengundi.<br />

.......... .............Berbaagi<br />

Kelompook<br />

& Diskusi Kelompok....<br />

K ...................<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Tugas kelompok :<br />

1<br />

Mengapa <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> disebut<br />

sebagai dokumen<br />

penyearah implementasi<br />

komitmen pemerintah<br />

daerah dalam upaya<br />

pencegahan dan<br />

pemberantasan korupsi?<br />

Jawaban :<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

1. Karena <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang disusun merupakan bentuk komitmen operasional dan konkrit yang disusun<br />

dalam rangka pemberantasan korupsi.<br />

� Tertuang dalam RPJMN skala nasional menjadi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Tertuang dalam RPJMD skala daerah menjadi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

2. - Perbaikan pelayanan publik.<br />

‐ Perbaikan sistem administrasi dan pengelolaan keuangan.<br />

‐ Peningkatan pelaksanaan koordinasi multistakeholder.<br />

‐ Perbaikan sistem administrasi pemerintahan.<br />

‐ Mendorong adanya regulasi di tingkat daerah dalam mendukung <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

*) Diluar ranah hukum daerah punya satu kewenangan yang dikendalikan dari pusat, di luar ranah<br />

hukum adalah perbaikan pelayanan publik, perbaikan sistem pengelolaan administrasi.<br />

3. Karena pelayanan publik merupakan pintu yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.<br />

4. Tujuan dan sasaran + komitmen + formulasi +keberpihakan pada kepentingan publik (gugus<br />

tugas).<br />

1<br />

Apa saja landasan hukum yang<br />

menjadi dasar penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>?<br />

Jawaban :<br />

Kelompok 1<br />

2<br />

Apa saja bentuk aksi yang<br />

dapat dilakukan daerah<br />

untuk dalam rangka<br />

pencegahan dan<br />

pemberantasan korupsi?<br />

Kelompok 2<br />

3<br />

Mengapa perbaikan pelayanan<br />

publik menjadi hal penting<br />

dalam upaya pencegahan dan<br />

pemberantasan korupsi?<br />

2<br />

Menurut kelompok, hal penting yang<br />

perlu dipahami berkenaan dengan<br />

landasan hukum penyusunan dan<br />

penetapan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>?<br />

4<br />

Apa saja hal‐hal pokok<br />

yang perlu dipahami<br />

tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ?<br />

3<br />

Apa saja konsekuensi hukum yang<br />

dapat diterima daerah, berkenaan<br />

dengan penyusunan dan penetapan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>?<br />

1. - Inpres No.5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.<br />

‐ Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2011 Tentang RPJMN 2010 – 2014.<br />

‐ Intstruksi Presiden No. 9 Tahun 2011 Tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan<br />

Korupsi Tahun 2011.<br />

2. - Issue/Strategi Nasional<br />

56


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

‐ Rencana Aksi<br />

‐ Keluaran<br />

‐ Target Penyelesaian<br />

‐ Sasaran<br />

‐ Instansi Penanggung jawab<br />

‐ Pemerintah DaerahReward<br />

3. Reward : Mendapat tambahan anggaran<br />

Sangsi :Publikasi secara nasional<br />

1<br />

Mengapa daerah harus<br />

menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>?<br />

Kelompok 3<br />

2<br />

Apa saja manfaat yang<br />

diperoleh apabila daerah<br />

menyusun dan melaksanakan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>?<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

3<br />

Bagaimana masyarakat dapat<br />

mengetahui manfaat<br />

penetapan dan pelaksanaan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>?<br />

Jawaban :<br />

1. Agar daerah mempunyai dokumen yang terususun untuk jadi pedoman penyearah implementasi<br />

komitmen dalam menanggulangi/ mencegah korupsi.<br />

2. - Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik.<br />

‐ Terdukungnya percepatan pemberantasan korupsi di daerah.<br />

‐ Adanya perbaikan kualitas pelayanan publik.<br />

3. - Sosialisasi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sampai ke tingkat bawah.<br />

‐ Pelibatan seluruh elemen dalam penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan dan pengawasan.<br />

‐ Publisitas laporan dan transparansi serta akuntable.<br />

‐ Dukungan regulasi oleh daerah.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Kelompok 1 bicara tentang apa itu <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, kelompok 2 tentang landasan hukum, dan kelompok 3<br />

tentang manfaat dari <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Inpres 5 yang sekarang berlaku sebentar lagi akan selesai dan dilanjutkan oleh Inpres 9 yang akan<br />

berlaku. Hasil review dari Kabuipaten/ Kota yang sudah melakukan rencana aksi 89,9 % PNS tidak<br />

pernah membaca tentang Inpres 5/2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi tersebut.<br />

‐ Apa dampak dan konsekuensi hukum bila satu daerah tidak menyusun <strong>RAD</strong>K <strong>PK</strong>?<br />

Peserta (Asram)<br />

‐ Bila suatu daerah tidak menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> pasti disana ada problem, dan terkait dengan sanksi<br />

mungkin anggaran bisa dipangkas atau bisa dipublikasikan secara nasional (publikasi zona<br />

merah).<br />

Peserta<br />

‐ Tidak cukup hanya publikasi zona merah karena kepala-kepala juga turut bertanggung jawab, bila<br />

kepala tidak melaksanakan sebagaimana fungsinya dengan sebagimana mestinya apapun<br />

57


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

konsekuensinya tidak terlalu berpengaruh,karena implementasi pada yang dibawah adalah<br />

keputusan dari atas.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Apakah ada efeknya bila dilakukan sanksi baik itu publikasi nasional atau apapun?<br />

Peserta (Budi)<br />

‐ Bicara dari konteks dasar, <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> adalah upaya antisipasi mengikis korupsi secara bertahap<br />

dengan komitmen, satu formulasi, satu pelaksanaan dan satu pemahaman. Pada sisi lain ranah<br />

hukum berjalan, ketika tidak ada komitmen upaya jangka panjang harus dipertanyakan, apakah<br />

ada satu proses pembiaran, dan pertanyaannya setelah itu bagaimana? Karena ranah<br />

administrasi, ranah operasional, ranah komitmen harus berjalan.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Dokumen ini menjadi komitmen operasional, tapi kalau kita melihat ada RPJMN, RPJMD,<br />

RENSTRA SKPD, RENJA SKPD, bagaimana supaya ini semua menjadi satu?<br />

Peserta<br />

‐ Dalam RPJMD ada satu point bahwa menyusun dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> atau upaya pemberantasan<br />

korupsi. Bila kita menjabarkannya perlu ditempuh langkah awal dalam bentuk koordinasi, tapi bila<br />

hanya menjadi satu amanah saja maka akan aman-aman saja.<br />

‐ Begitu pula pada lingkup nasional proses hukum berjalan dari tahun ke tahun tapi tidak pernah ada<br />

satu perbaikan.<br />

‐ Sehingga permasalahannya sama baik di lingkup nasional maupun sub nasional yaitu<br />

membutuhkan satu formulasi.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Di RPJMD ada tertuang tentang visi dan misi yang berbicara tentang penyelenggaraan<br />

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Itu bisa menjadi “capstock” untuk <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>..<br />

Peserta<br />

‐ Pemerintahan yang good governance bisa jadi cantolan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Peserta (Azhar)<br />

‐ RPJMD berangkat dari visi dan misi calon.<br />

‐ Ada fakta Renstra SKPD tidak nyambung dengan RPJMD.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Dari sisi dokumen ada komitmen operasional, RPJMD, Good Governance, Renstra SKPD, Renja<br />

SKPD.<br />

‐ Bila bicara mengenai <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sebagai sebuah dokumen secara administratif pemerintahan ada<br />

cantolannya.<br />

‐ Persoalan seriusnya ada pada implementasi karena SKPD merupakan region pemerintah dan<br />

bicara soal politik.<br />

‐ Diupayakan pada bulan november sudah ada rumah dan payung besar yaitu STRANAS P<strong>PK</strong>.<br />

58


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Peserta (Arumahi-Ombudsman Makasar)<br />

‐ Komitmen walikota yang kita lihat dan kita dengar sangat luar biasa, tetapi pada saat implementasi<br />

tidak seperti yang diharapkan.<br />

‐ Bicara tentang dokumen Kota Makassar ini masih kurang, terlepas dari <strong>RAD</strong> regulasi di Kota<br />

Makassar mulai dari Pemda tentang SOP saat penilaian dokumen pasti jadi juara tapi saat<br />

pelaksanaan malah paling rendah (kedua dari bawah).<br />

‐ Sehingga apakah yang penting disini dokumenkah atau implementasikah?<br />

‐ Sedikit gambaran daerah yang memiliki <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, berapa banyak pejabat yang terjaring secara<br />

hukum dibandingkan dengan daerah yang tidak memiliki <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, sehingga bila nanti ada publikasi<br />

mengenai daerah yang belum memiliki <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> kaitannya dengan berapa banyak pejabat yang<br />

terjaring dalam daerah yang sudah memiliki <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, dan kita membutuhkan data-data seperti itu.<br />

Peserta (Sukamto)<br />

‐ Bicara masalah dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, pemerintah biasanya paling pintar dalam membuat dokumen<br />

tetapi kebiasaan dari pemerintah adalah membuat laporan kepada pusat dan selesai sampai disitu.<br />

‐ Setelah penyusunan dokumen adalah bagaimana kita mengawal dokumen tersebut supaya dapat<br />

dilaksanakan dengan baik.<br />

‐ Dalam pengawalan itu kita harus bersama-sama mengontrol,memonitoring dan mengevaluasi<br />

secara maksimal.<br />

‐ Karena kita tidak bisa menutup mata dengan banyaknya peraturan dari pusat terkadang menjadi<br />

tumpang tindih.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Rata-rata problem ada pada implementasi, diharapkan setelah pelatihan ini beberapa bulan ke<br />

depan bisa bertemu Kepala Bappeda, Kepala Bappeda lapor kepada Sekda, Sekda lapor ke<br />

Walikota sampai terbit SK tidak penting muncul dari RKA mana yang penting tahun depan kita bisa<br />

menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. Sehingga tidak selalu top-down, tetapi bisa juga dilakukan dengan metode<br />

bottom up planing.<br />

‐ Apakah sudah ada gambaran tentang bagaimana kita akan menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di daerah?<br />

Peserta (Budi)<br />

‐ Harus ada yang mengawal dokumen tersebut yang punya kompeten (dunia usaha/ pemerintah),<br />

seperti RAN HAM yang dijabarkan dalam <strong>RAD</strong> HAM dimana ada satu gugus tugas yang diketuai<br />

oleh Kepala Daerahmengawal dokumen itu. Kami belum melihat di daerah semacam petunjuk atau<br />

instruksi, sehingga perlu satu gugus tugas yang perlu dibentuk oleh daerah untuk mengawal<br />

dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang akan kita susun nanti.<br />

-------------------------ISHOMA (12.30 WITA)--------------------------<br />

59


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

Fasilitatoor<br />

Dewi<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajarran<br />

:<br />

� MMenggali<br />

penggetahuan<br />

dan pengalaman peserta dalamm<br />

proses pengawalan<br />

kebijakan.<br />

� MMemberikan<br />

pemahaman p yang y utuh tenntang<br />

seluruh h tahapan daan<br />

mekanisme e dalam sikluus<br />

R<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>.<br />

‐ Dalamm<br />

menjadi fassilitator<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> kita haruus<br />

tahu tahappan-tahapan<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, oleeh<br />

karena<br />

itu pada sesi<br />

ini akan meemperjelas<br />

mengenai<br />

siklus<br />

dari <strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong><br />

dimana sebbelumnya<br />

akaan<br />

dilakuukan<br />

sharing ppengalaman<br />

ppara<br />

peserta dalam mengaawal<br />

suatu prroses<br />

penyusuunan<br />

kebijakaan<br />

di daeerah<br />

masing-m masing<br />

Fasilitatoor<br />

(Azis)<br />

(D (Dimulai pada pukul 14.00 WWITA)<br />

......... ..........Ice Breeaking<br />

(Rujak k)...............<br />

SESI 4<br />

MEMMAHAMII<br />

SIKLUSS<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K<br />

‐ Pembbagian<br />

kelomp pok menjadi 4 kelompok ddiskusi<br />

dengaan<br />

cara mengghitung<br />

satu sampai s dengaan<br />

empat.<br />

.......... ...................... ......Berbagi KKelompok.....<br />

..................... ..................<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

Tugas kelompok<br />

:<br />

� Diskusikan<br />

dalam kelompok k penngalaman<br />

andda<br />

dalam men ngawal sebuah<br />

kebijakan aatau<br />

program.<br />

� Gunakan<br />

kartu metaplan<br />

untuk menuliskan taahapan<br />

dan mmekanisme<br />

yaang<br />

pernah dilakukan<br />

dalaam<br />

mengawal<br />

sebuah kebijakan.<br />

� Susunn<br />

menjadi sebbuah<br />

kerangkaa<br />

pikir tentangg<br />

proses kebij jakan.<br />

� Hubunngkan<br />

kartu-kkartu<br />

metaplann<br />

tersebut dengan<br />

garis ataau<br />

tanda panaah<br />

yang dapaat<br />

menjelaskan<br />

alur proses<br />

kebijak kan secara utu uh.


Kelompok 2<br />

Kelompok 3<br />

.<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

............................Diskusi Kelompok..............................<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Berdasarkan pengalaman teman-teman yang<br />

kebanyakan dari Kalimantan terkait dengan proses<br />

pengawalan sebuah kebijakan, yang pertama<br />

melakukan workshop perencanaan kemudian FGD<br />

terkait dengan bagaimana mengawali proses<br />

kedepannya, kemudian konsultasi publik terkait<br />

dengan beberapa hal yang akan dilakukan<br />

kedepannya, dilanjutkan dengan expert meeting<br />

lalu finalisasi draft, kemudian membentuk forum<br />

multi stakeholder terkait dengan isu, selanjutnya<br />

langkah kedua dari akhir adalah kampanye diikuti<br />

oleh monitoring dan evaluasi<br />

‐ Pengalaman dari Provinsi Sulteng<br />

dimana kebijakan ini disampiakan<br />

kepada masing-masing SKPD terkait<br />

pula dengan masyarakat, dimana<br />

langkah pertama adalah forum diskusi<br />

dalam merumuskan kebijakan dalam<br />

bentuk dokumen, selanjutnya adalah<br />

pembentukan tim dimana disusun<br />

rencana kerja dan operasional dalam<br />

kegiatan ini, dari hasil operasional ada<br />

monitoring, evaluasi dan pelaporan<br />

serta sosialisasi. Intinya bila tidak<br />

didukung harus ada dana untuk<br />

implementasinya.<br />

‐ Kedua adanya komitmen untuk<br />

kelancaran pelaksanaan kegiatan yang<br />

telah direncanakan<br />

61


Kelompok 1<br />

Kelompok 4<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Langkah pertama dalam proses<br />

pengawalan sebuah kebijakan<br />

adalah assesment kebutuhan isu<br />

bisa dari pemetaan dari kebutuhan<br />

stakeholder yang terkait dengan isu,<br />

kemudian bagaimana mendorong<br />

keterlibatan masyarakat, kemudian<br />

dibawa ke diskusi publik baik berupa<br />

FGD, workshop atau lokakarya.<br />

Setelah itu ada pematangan isu<br />

dimana isu-isu yang ada dipilih dan<br />

dikompilasi kembali hingga akhirnya<br />

sampai pada kampanye publik untuk<br />

mendorong masyarakat, lalu<br />

mendorong dalam bentuk kebijakan<br />

baik dilakukan lewat lobi atau<br />

negosiasi dalam tekanan publik.<br />

Pengawalan terhadap dana BOS<br />

sejauhmana dana BOS tersebut tepat<br />

sasaran, dimana tahap awal dilakukan<br />

identifikasi permasalahan yang kita ambil<br />

dari dokumen-dokumen kemudian<br />

ditelusuri, lalu dokumen tersebut dianalisa<br />

mengenai sejauhmana dana BOS tersebut<br />

tepat guna dan sejauhmana biaya<br />

operasional, kemudian monitoring program<br />

dari dana BOS itu sendiri, dan hasil<br />

monitoring tersebut kita buat rekomendasi<br />

kepada sekolah-sekolah atau Dinas<br />

Pendidikan<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Dari paparan masing-masing kelompok, paling tidak ada tahapan-tahapan yang sama mulai dari<br />

draft awal menuju perumusan.<br />

‐ Dalam proses kebijakan publik ada empat proses yang tidak dapat dipisahkan yaitu input-prosesoutput-impact.<br />

62


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Bila suatu kebijakan tidak diproses dengan baik maka dapat dikatakan cacat dari segi proses, bila<br />

di Indonesia sebuah kebijakan tidak melalui proses dengan baik maka akan sah-sah saja tetapi di<br />

luar negeri bila sebuah kebijakan tidak melalui proses yang seharusnya maka dapat digugat karena<br />

dikatakan cacat dari segi proses.<br />

‐ Mengapa rencana aksi lebih condong pada pemerintah karena nanti yang diminta<br />

pertanggungjawabannya adalah pemerintah sebagai penyelenggara negara. Tetapi kehadiran<br />

teman-teman disini terkait konteks proses kebijakan sebagai forum multi stakeholder.<br />

Teknik Delphi<br />

‐ Pembagian kelompok menjadi 4 kelompok sesuai siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> : 1) persiapan, 2) perumusan<br />

(formulasi kebijakan), 3) pelembagaan, 4) strategi pelaksanaan<br />

..................................Berbagi Kelompok.............................................<br />

Tugas kelompok :<br />

Mendiskusikan dan menjawab beberapa pertanyaan<br />

‐ Apa saja mekanisme dalam tahapan ini?<br />

‐ Hal penting apa saja yang perlu dikuasai pada tahapan ini?<br />

‐ Siapa saja yang harus dilibatkan dan bagaimana proses melibatkan para pihak tersebut?<br />

‐ Apa saja output penting pada tahapan ini?<br />

‐ Apa saja kendala utama yang harus diantisipasi pada tahap ini?<br />

...................................Diskusi Pleno (Teknik Delphi) 14.50-15.30)................................<br />

� WARUNG PERSIAPAN<br />

1) Mekanisme dan Tahapan dalam Persiapan :<br />

o Diskusi terbatas<br />

o Sosialisasi<br />

o Koordinasi antar stakeholder<br />

o Pembentukan tim<br />

2) Hal penting yang perlu dikuasai :<br />

o Regulasi/ aturan main<br />

o Prosedur/ mekanisme<br />

o Isu strategis<br />

o RAN – <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

3) OMS, Pemda, Legislatif dan Media<br />

o FGD<br />

o Konsultasi Publik<br />

4) Output penting dalam persiapan :<br />

o Adanya kesamaan persepsi <strong>RAD</strong><strong>PK</strong><br />

o Adanya agenda/ tahapan proses penyusunan<br />

o Pembentukan tim<br />

o Isu prioritas<br />

*) tanggapan :<br />

- Siapa yang terlibat dalam diskusi terbatas ?<br />

+ tergantung dari pemerintah di tingkat daerah, pertisipasi masyarakat, komitmen pemerintah<br />

63


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

daerah<br />

- Apa yang diharapkan dari peran legislatif ?<br />

+ mengawal, mengawasi supaya dapat mendorong kerja-kerja politik untuk supaya secepatnya<br />

terbentuk tim, terwujudnya <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

- Sosialisasi yang dilakukan kepada siapa ?<br />

+ kepada publik, stakeholder.<br />

- Siapa tim yang terlibat ?<br />

+ tergantung pada komitmen kepala daerah membuka ruang seluas-luasnya bagi partisipasi<br />

masyarakat, ada 2 tim yang terlibat.<br />

� WARUNG PERUMUSAN<br />

1) Mekanisme :<br />

o Identifikasi masalah<br />

o Penentuan isu prioritas<br />

o Penyusunan rancangan awal <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

o Kampanye dan konsultasi publik<br />

o Pertemuan dengan tenaga ahli<br />

o Penyempurnaan rancangan dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

2) Hal penting :<br />

o Akar masalah<br />

o Adanya fokus isu<br />

o Memiliki data pendukung<br />

o Analisis data<br />

o Teknik penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>/ Metodologi<br />

o Teknik lobi<br />

3) -Multi stakeholder (pemerintah, swasta, dll)<br />

-Diskusi (FGD, workshop, konsultasi publik)<br />

-Lobby (hearing)<br />

4) Adanya draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang komprehensif<br />

*) tanggapan :<br />

- apakah isu prioritas masuk dalam persiapan atau perumusan ?<br />

+ bila sudah masuk dalam perumusan artinya sudah final, biasanya dalam persiapan baru pada<br />

tahap memiliah.<br />

- apakah tenaga ahli dulu ditemui baru konsultasi publik ?<br />

+ lebih baik dikonsultasikan dahulu dengan tenaga ahli baru melakukan konsultasi publik.<br />

- siapa yang diajak lobi ? apa tujuan lobi ?<br />

+ semua yang berkepentingan dengan ini (multistakeholder) supaya ada penyeragaman konsep.<br />

- finalisasi draft mekanisme <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

+ sebelum ada finalisasi harus dilakukan pengujian dahulu.<br />

64


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

� WARUNG PELEMBAGAAN<br />

1) Mekanisme :<br />

o Dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

o Konsultasi KDH I, KDH II (draft)<br />

o ACC<br />

2) Hal penting : Legalisasi Pergub/ Perbup<br />

3) Forum multi stakeholder (Inspektorat, Perguruan Tinggi, LSM, Kelompok Jurnalis)<br />

� Kerangka pengembangan<br />

� Mekanisme dan agenda<br />

� review<br />

4) Sosialisasi<br />

� Kelompok kerja<br />

� Metode<br />

5) Sasaran<br />

*) tanggapan :<br />

- saran untuk legalitas melalui perwali.<br />

- mengapa ada sosialisasi ?<br />

+ karena ditujukan pada masyarakat yang awam.<br />

- masalah anggaran ?<br />

+ karena melibatkan Inspektorat, perhuruan tinggi dan jurnalis<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

� WARUNG PELAKSANAAN<br />

1) Mekanisme :<br />

� Penetapan SKPD pelaksana program pemberantasan korupsi<br />

� Sinkronisasi program <strong>PK</strong> dengan program SKPD<br />

� <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> masuk dalam proses musrembang<br />

� Program <strong>PK</strong> masuk dalam Renja SKPD<br />

� Proses penganggaran (RAPBD)<br />

� Membentuk tim monev pelaksana <strong>PK</strong><br />

2) Hal penting :<br />

o Pengejawantahan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ke dalam RTL yang disesuaikan dengan penganggaran dan<br />

kegiatan SKPD.<br />

o Penetapan priotitas kebutuhan dan aktivitas/ belanja pada masing-masing SKPD.<br />

3) Yang terlibat adalah semua SKPD terkait, stakeholder.<br />

4) Komitmen (dukungan kebijakan yang terintegrasi dan sistematis) : legislatif dan eksekutif.<br />

*) tanggapan :<br />

- keterlibatan FGD, workshop tentang <strong>PK</strong> dengan forum multi stakeholder.<br />

- bagaimana sinkronisasi antara program menaggulangi korupsi melalui <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dengan program<br />

SKPD ?<br />

+ sebelum adanya program <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan program SKPD, ditetapkan dahulu SKPD mana yang<br />

sesuai dengan program <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sehingga dapat disinkronkan antara program <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dengan<br />

program SKPD yang ada.<br />

65


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

‐ Pertannyaan<br />

kelomppok<br />

1 pada ddiskusi<br />

persiaapan,<br />

dalam konteks k <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ada 4 koomponen<br />

yanng<br />

wajib dilibatkan (peemerintah,<br />

CSSO,<br />

akademissi,<br />

jurnalis/ meedia),<br />

dalam ppenyiapan<br />

straanas<br />

yang baru<br />

dunia usaha dilibattkan<br />

secara faakultatif.<br />

‐ Yang ada di tim <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, yyaitu<br />

tim yanng<br />

dibentuk oleh Pemda dalam <strong>RAD</strong> D <strong>PK</strong> (melipuuti<br />

stakeh holder) yang ddi<br />

SK-kan oleeh<br />

Kepala Daeerah,<br />

diajukann<br />

oleh Kepalaa<br />

Bappeda. Diimana<br />

susunaan<br />

yang bertanggung jawab adala ah Kepala DDaerah,<br />

leadin ng sektornya Bappeda daan<br />

Inspektoraat,<br />

pelakssana<br />

adalah kepala k bidangg<br />

Bappeda, daan<br />

unsur-unsu ur lain sebagaai<br />

anggota.<br />

‐ Isu pprioritas<br />

pada a persiapan hanya identiffikasi<br />

awal, pada tahapaan<br />

perumusann<br />

sudah padda<br />

penenntuan<br />

isu prioritas.<br />

‐ Pada konsultasi puublik<br />

isu priorittas<br />

disepakati<br />

dan dibahass<br />

dengan publlik<br />

secara lebiih<br />

luas.<br />

‐ Konsuultasi<br />

tim ahli<br />

dilakukan ssetelah<br />

tim diibentuk<br />

oleh kepala daeraah,<br />

penentuan<br />

isu prioritaas,<br />

penyuusunan<br />

draft. Tetapi apakkan<br />

akan dilakukan<br />

konssultasi<br />

dengaan<br />

tim ahli ddahulu<br />

ataukaah<br />

konsu ultasi publik daahulu<br />

tergantuung<br />

pada kebbutuhan<br />

daeraah.<br />

‐ Sinkroonisasi<br />

anggaaran<br />

dengan kkegiatan<br />

haruus<br />

terintegrasi<br />

dengan peruubahan<br />

perenncanaan,<br />

makka<br />

pada saat penyusuunan<br />

RKA suddah<br />

harus dimmasukkan.<br />

‐ Saat presentasi RKA R teman-teman<br />

Bappeda<br />

akan melih hat apakah ddidalam<br />

renca ana sudah adda<br />

prograam<br />

kegiatan yang dulu dijanjikan<br />

di daalam<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Sehingga <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ini bukan sebuaah<br />

proyek<br />

baru, melaiinkan<br />

sudah ada pada tuppoksi.<br />

Karenaa<br />

fokus <strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong><br />

ada tiga yyaitu<br />

perbaikaan<br />

pelayaanan<br />

publik, pperbaikan<br />

keuuangan<br />

dan perbaikan<br />

tata kelola pemerrintahan.<br />

... ..................... ...........COFFFEE<br />

BREAK... ...................... ............<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

..................EEnergizer<br />

(Seemut<br />

dan Gajjah)...............<br />

........<br />

Fasilitatoor<br />

(Azis)<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajarran<br />

:<br />

� MMenguatkan<br />

pemahaman peserta teentang<br />

tu ujuan dan prinnsip<br />

dasar fassilitasi.<br />

� MMengembangkkan<br />

pemahaman<br />

teentang<br />

�<br />

peeran,posisi<br />

daan<br />

watak fasilitator<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

MMempertegas<br />

kebutuhan beelajar<br />

para peeserta<br />

unntuk<br />

menjadi fasilitator <strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong>.<br />

‐ Sesi sebelumnya s kita sudah mmempelajari<br />

apa<br />

itu<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> mulai dari persiaapan,<br />

perummusan,<br />

‐<br />

pelem mbagaan sampai<br />

pada pelaaksanaan.<br />

Sesi iini<br />

kita akan sharing penggetahuan<br />

apaa<br />

yang<br />

harus dimiliki ole eh seorang fasilitator mmelalui<br />

pengaalaman<br />

bapak k-bapak dalam m melakukan suatu fasititas si.<br />

SESI 5<br />

TEKN NIK FASSILITASII<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K<br />

Peserta<br />

Pengalamman<br />

fasilitasi pengungsi p di Manado pada<br />

konsorsiumm.<br />

Ketika ada peserta yangg<br />

tidak mamppu<br />

untuk me emberikan pendapat/pemikkiran<br />

karena tidak percayya<br />

diri, sehinggga<br />

dibutuhkkan<br />

bagaimanna<br />

fasilitator dapat mampu u menggali pe engetahuan ppeserta.<br />

Peserta<br />

‐ Seora ang fasilitatorr<br />

harus mengguasai<br />

materii<br />

yang akan diberikan aggar<br />

output ya ang diharapkaan<br />

dapatt<br />

tercapai.<br />

‐ Mamppu<br />

mengarahkan<br />

informas si dan mengaarahkan<br />

alur diskusi sesuaai<br />

dengan yaang<br />

diharapkaan<br />

pada peserta.<br />

‐ Memiliki<br />

keterampilan<br />

bagaiman na memancingg<br />

respon dari peserta.<br />

‐ Mamppu<br />

membaca proses, tramp pil membaca proses yang berlangsung dan mengaitkkannya<br />

dengaan<br />

materri<br />

yang ajarkan.<br />

‐ Mamppu<br />

memastikaan<br />

proses disk kusi berjalan.<br />

Peserta<br />

‐ Tergaantung<br />

dari ap pa yang kita aakan<br />

fasilitasi,<br />

trik-trik<br />

menggali<br />

informassi,<br />

jangan meenganggap<br />

faasilitator<br />

lebih mengetahui m ssemua<br />

yang teerjadi.<br />

‐ Saat memfasilitassi<br />

peristiwa di desa, apakah<br />

‐<br />

masyaarakat<br />

desa dapat memaahami<br />

apa yaang<br />

kita<br />

sampaaikan<br />

mengingat<br />

backgroound<br />

masingg-masing<br />

masyaarakat<br />

berbed da-beda.<br />

Ketikaa<br />

mendapatka an problem, yang<br />

sulit adalah<br />

melakukann<br />

pengawalann.<br />

‐ Pendaampingan<br />

yanng<br />

tidak efektiif<br />

di lapangan akan menjaddikan<br />

pengalihhan<br />

isu.<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Ada beberapa hal yang dapat diambil dari sharing pengalamanBapak-Bapak,bahwa seorang<br />

fasilitator harus :<br />

� Memiliki kecakapan informasi<br />

� Kemampuan teknik untuk menggali<br />

� Melihat peserta yang tidak berani bicara<br />

� Manguasai isu-isu yang sesuai dengan materi yang dibawakan<br />

‐ Apa yang menjengkelkan dalam melakukan sebuah fasilitasi ?<br />

Peserta<br />

‐ Bisa membawa suasana dan bisa mengajak audience untuk memberikan umpan balik<br />

‐ Proses penggalian tidak akan berjalan bila fasilitator tidak bisa membawa suasana<br />

‐ Menempatkan diri seorang fasilitator sama dengan audience<br />

Peserta (Asram)<br />

‐ Bisa membaca peserta, mengasai metode fasilitasi.<br />

‐ Dapat menggali pengalaman peserta (untuk mengingat kembali pengalaman)<br />

‐ Menguasai alat peraga<br />

Peserta (Trisno)<br />

‐ Harus bisa diterima dahulu<br />

‐ Setelah diterima, harus dapat dipercaya<br />

Peserta<br />

‐ Konsisten terhadap tema<br />

‐ Fokus terhadap alurdan proses<br />

Peserta<br />

‐ Bisa membaca timing dengan baik<br />

‐ Pandai membaca situasi forum<br />

‐ Memiliki trik dalam mencairkan situasi/ forum<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Kesimpulan kedua yang dapat kita ambil bahwa seorang fasilitator :<br />

� Derajat fasilitator dan audience sama, yaitu sebagai objek yang sama-sama belajar.<br />

� Memiliki kemampuan mengarahkan peserta.<br />

� Memiliki kemampuan informasi (membaca isu).<br />

� Memendang dalam kelas posisi sama antara fasilitator dan audience.<br />

� Memiliki kemampuan untuk memancing peserta.<br />

� Mampu mengajak audience untuk berbicara, berbagi.<br />

� Tidak menganggap dirinya yang paling tahu.<br />

� Mampu menciptakan suasana umpan balik sebagai dinamisasi pelatihan.<br />

� Memiliki kecakapan dalam komunikasi.<br />

� Mampu mendengarkan bahasa peserta.<br />

68


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Tentang <strong>Fasilitator</strong> <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Sejak tahun 2006 hingga sekarang, baru terdapat 22 provinsi dan 11 kabupaten/kota yang<br />

menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. Sementara amanat RPJMN 2010-2014 menyatakan bahwa target<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di daerah adalah 100%. Artinya pada tahun 2014, semua provinsi dan<br />

kabupaten/kota harus memiliki dokumen tersebut.<br />

‐ Sehingga dalam menjadi fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tidak hanya dibutuhkan kemampuan teknis saja,<br />

karena seorang fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> memiliki kedudukan, peran dan mandat.<br />

‐ Ada 2 jenis fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yaitu fasilitator dari internal pemerintah dan fasilitator dari eksternal/<br />

non pemerintah.<br />

Bagi fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang berasal dari internal pemerintah :<br />

◦ Mensosialisasikan agenda setting <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di internal SKPD selanjutnya mengupayakan<br />

proses akomodasi agenda <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dalam dokumen perencanaan-penganggaran daerah.<br />

◦ Menjadi tim teknis pada internal SKPD yang ditugaskan mengawal proses penyusunan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>.<br />

◦ Memastikan proses legalisasi dan sosialisasi peraturan kepala daerah tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

Bagi fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang berasal dari eksternal/non pemerintah :<br />

◦ Melakukan proses edukasi kepada masyarakat tentang agenda setting <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dalam rangka<br />

pencegahan korupsi dan perbaikan pelayanan publik.<br />

◦ Menginisiasi dan mengelola forum multistakeholder untuk <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sebagai bentuk<br />

kelembagaan/mekanisme partisipasi publik yang nyata dalam keseluruha tahapan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

◦ Menjadi pemandu /fasilitator teknis pada tahapan-tahapan penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> terutama<br />

pada saat : Diskusi Terbatas, FGD Penentuan Isu Prioritas, Workshop Penyusunan Draft <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> , Workshop Penyempurnaan Dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

◦ Melakukan pengawalan pada saat penyusunan serta monitoring dan evaluasi pada saat<br />

pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Prinsip dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> pure partisipatif karena semua dilibatkan dalam pembuatan/ proses<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Peran utama fasilitator menjaga komunikasi yang intens karena pemerintahan tidak menutup mata<br />

memiliki pekerjaan rutinitas tersendiri, oleh karena itu tugas teman-teman adalah untuk<br />

mengingatkan.<br />

‐ <strong>Fasilitator</strong>, secara individual harus Capable (memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam kerjakerja<br />

advokasi kebijakan), Visioner (memiliki pandangan dan cita-cita untuk mendorong<br />

pencegahan korupsi di daerah), Independen (secara personal dapat mengambil keputusan atas<br />

nama pribadi).<br />

‐ Secara bersama-sama fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> merupakan “peer group ” yang secara terus menerus<br />

menjaga koordinasi, membangun komunikasi dan mengembangkan agenda untuk mengawal<br />

upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di daerah.<br />

‐ Watak dasar fasilitator :<br />

� Mampu menempatkan peserta sebagai subyek bukan sebagai obyek.<br />

� Mampu menghargai pengalaman peserta untuk digunakan secara sungguh-sungguh dalam<br />

pertemuan.<br />

� Menempatkan diri sebagai animator.<br />

� Mampu memberikan bantuan dan dukungan selama proses belajar/pertemuan berlangsung.<br />

69


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

� Mampu menggunakan pengetahuan, pengalaman dan kebutuhan yang bersumber dari peserta<br />

sendiri.<br />

� <strong>Fasilitator</strong> bukanlah pemimpin, melainkan juga salah satu warga belajar/peserta pertemuan<br />

yang tetap membutuhkan pembelajaran.<br />

‐ Pengetahuan dasar fasilitator <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> :<br />

� Kerangka Kebijakan tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi<br />

� Pedoman Umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Petunjuk Teknis Penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

� Materi-materi tentang Reformasi Birokrasi<br />

� Kebijakan-kebijakan di bidang perencanaan-penganggaran daerah<br />

� Kebijakan-kebijakan tentang Pelayanan Publik<br />

� Inovasi-inovasi di bidang pelayanan publik<br />

� Teori dan praktek-praktek advokasi kebijakan, advokasi anggaran dan anti korupsi serta upaya<br />

perbaikan pelayanan publik<br />

‐ Daerah-daerah yang mengikuti pelatihan ini diseleksi dimana ada 10 kriteria, seperti contoh kita<br />

ambil Melawi dipilih karena dia punya inovasi pengembangan sistem pengelolaan aset daerah<br />

yang sudah berbasis IT.<br />

...................................istirahat...................................<br />

70


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

SESI 6<br />

MENYIA<strong>PK</strong>AN FGD PENENTUAN ISU PRIORITAS<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Tujuan pembelajaran :<br />

� Memberikan pemahaman kepada peserta tentang langkah-langkah awal yang penting dalam<br />

siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Membangun kemampuan teknis peserta dalam menyiapkan agenda Diskusi Persiapan dan<br />

FGD Penentuan Isu Prioritas.<br />

‐ Pembagian kelompok menjadi dua kelompok diskusi dalam menyiapkan FGD penyusunan isu<br />

prioritas.<br />

‐ Kelompok A akan simulasi FGD dan kelompok B akan memberikan penilaian terhadap hasil<br />

simulasi kelompok A.<br />

‐ Tugas Kelompok :<br />

� Baca materi tentang Diskusi Persiapan yang telah dibagikan.<br />

� Pelajari teknis fasilitasi FGD Penentuan Isu Prioritas yang telah dibagikan.<br />

� Tentukan satu daerah yang akan dijadikan contoh dalam latihan Fasilitasi FGD.<br />

� Buat kerangka acuan pelaksanaan FGD dan daftar peserta FGD.<br />

� Bentuk tim teknis pelaksana FGD yang terdiri dari :<br />

o <strong>Fasilitator</strong><br />

o Notulen<br />

� Siapkan alur pelaksanaan FGD Penentuan Isu Prioritas sebagaimana ditunjukkan pada<br />

gambar berikut :<br />

Pembukaan,<br />

Perkenalan &<br />

Pengantar<br />

1<br />

2 3<br />

Memahami<br />

konteks<br />

pencegahan<br />

korupsi<br />

4<br />

Identifikasi jenis‐jenis<br />

layanan publik<br />

PLENO &<br />

DISKUSI<br />

KELOMPOK<br />

Memetakan<br />

masalah dalam<br />

layanan publik<br />

� Tentukan beberapa anggota kelompok untuk berperan nanti dalam sessi Praktek FGD<br />

sebagai :<br />

o Kepala Bappeda<br />

o Inspektur<br />

o Kepala Dinas Pendidikan<br />

o Kepala Dinas Kesehatan<br />

5<br />

5<br />

Menentukan<br />

isu prioritas<br />

Menyusun RTL<br />

untuk Penyusunan<br />

Rancanan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

6 7<br />

71


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

o Kepalla<br />

Kantor/Bad dan Perizinann<br />

o Kepalla<br />

Dispenda/DDP<strong>PK</strong>A<br />

o Perwaakilan<br />

LSM (33<br />

orang)<br />

o Perwaakilan<br />

Perguruuan<br />

Tinggi<br />

o Perwaakilan<br />

Media MMasa<br />

(2 orangg)<br />

o Tokohh<br />

Masyarakat<br />

........ ...................... ...................... ..........Diskussi<br />

Kelompok. ..................... ..................... ...............<br />

Kelompok<br />

B (Design FGD)<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

‐ Pesserta<br />

FGD adalah Bappeda,<br />

‐<br />

Disspenda,<br />

NGOO,<br />

Perguruann<br />

Tinggi,<br />

Media<br />

dan Tokoh<br />

Masyarakatt.<br />

Keggiatan<br />

FGD akan<br />

dilaksana akan 1<br />

harri,<br />

dimana alur<br />

kegiatan :<br />

� Persiapan oleh<br />

Bappeda. .<br />

� Perkenalan dipimpin langsung<br />

�<br />

oleh fasilitatoor.<br />

Pengantar ddisampaikan<br />

fasilitator<br />

untuk memberikan<br />

ggambaran<br />

�<br />

secara um um dengan metode<br />

persentasi ddalam<br />

power point. p<br />

Indentifikasi isu prioritas<br />

secara<br />

keseluruhann<br />

(tentang pelayanan p<br />

publik).<br />

� MMemetakan<br />

ya ang dibawa pada diskussi<br />

kelompok untuk meneentukan<br />

manaa<br />

yang palinng<br />

prrioritas.<br />

� DDiskusi<br />

pleno uuntuk<br />

penetap pan isu prioritaas.<br />

� RRTL.<br />

� Penutupan.<br />

‐ Setelaah<br />

pengantar akan dibagi kkelompok<br />

untuuk<br />

mengidenttifikasi<br />

masalaah<br />

dan dilakukkan<br />

pleno yanng<br />

diturunkan<br />

menjadi<br />

isu prioritas.<br />

‐ Tangggapan<br />

kelomp pok A :<br />

� Bappeda<br />

masih<br />

satu level ddengan<br />

SKPDD-SKPD<br />

lain, sehingga s munngkin<br />

dibutuh h intervensi daari<br />

GGubernur<br />

atau satu tingkat dari d itu.


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

SESI 7<br />

PRAKTEK FGD PENENTUAN ISU PRIORITAS<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Tujuan pembelajaran adalah untuk membangun ketrampilan teknis peserta dalam memfasilitasi<br />

FGD penentuan isu prioritas<br />

Kelompok A (Simulasi FGD)<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

‐ Kami mengundang dengan hormat para peserta FGD untuk mengambil tempat masing-masing.<br />

‐ Acara hari ini FGD dengan tema Isu pokok pada perpanjangan STNK di Kalimantan Tengah.<br />

(Moderator)<br />

‐ Peserta FGD yang saya hormati, semoga pelaksanaan FGD beberapa hari ke depan dapat<br />

berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang kita harapkan.<br />

‐ Sebelum memulai acara ini kami persilahkan memberikan sambutan dalam acara ini.<br />

(Sekda Kaltim)<br />

‐ Isu pokok FGD hari ini adalah perpanjangan STNK di Kalimantan Tengah<br />

‐ Semoga apa yang kita harapkan dalam FGD hari ini dapat tercapai dan tidak ada lagi korupsi di<br />

negara ini. Dengan ini acara FGD saya buka.<br />

73


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

(Moderato or)<br />

‐ Panitia<br />

penyelengggara<br />

dipersilah hkan untuk memandu<br />

acar ra ini.<br />

(Fasilitatoor)<br />

‐ Permaasalahan<br />

pokkok<br />

FGD adaalah<br />

proses yyang<br />

terlalu laama<br />

dalam pembuatan<br />

ST TNK dan biayya<br />

yang tterlalu<br />

mahal. .<br />

‐ Harappannya<br />

adalahh<br />

bisa melakuukan<br />

dengan ssistem<br />

on linee,<br />

transparanssi<br />

biaya, dan adanya a SOP.<br />

‐ Penje elasan terperinnci<br />

akan disammpaikan<br />

oleh Kadispenda.<br />

(Kadispen nda)<br />

‐ Kita akan a membahhas<br />

proses pe erpanjangan SSTNK,<br />

kami<br />

sadarri<br />

instansi kkami<br />

memilik ki beberapa kelemahan<br />

berda asarkan studi banding, ketterbatasan<br />

terjadi<br />

karena<br />

dilakuukan<br />

secaraa<br />

manual sehingga wwaktu<br />

yang<br />

‐<br />

dibutuuhkan<br />

lebih lama, dan terjadi t keboccoran<br />

biaya<br />

karena<br />

terjadi praktek<br />

percaloan n.<br />

Kami minta bantuan<br />

dari bebeerapa<br />

instanssi<br />

untuk ikut<br />

serta memecahkann<br />

permasalahaan<br />

tersebut.<br />

‐ Kami undang sseluruh<br />

lapis san masyaraakat<br />

untuk<br />

membberikan<br />

masukannya<br />

dalamm<br />

upaya penaanggulangan<br />

masalah<br />

ini.<br />

(Fasilitatoor)<br />

‐ Sesi sselanjutnya<br />

taanya<br />

jawab.<br />

(Media)<br />

‐ Ingin bertanya pad da Kadispenda<br />

apa solusi untuk mempe ercepat perpaanjangan<br />

STNNK,<br />

bagaimanna<br />

trik yang y akan dila akukan bila ssistem<br />

elektroonik<br />

mengganntikan<br />

manuall<br />

dan mendappat<br />

respon daari<br />

masyaarakat.<br />

‐ Kami ingin menge etahui secaraa<br />

jelas berappa<br />

banyak keerugian<br />

pemeerintah<br />

provinnsi<br />

Kalimantaan<br />

Tengaah<br />

ketikan meelakukan<br />

denggan<br />

proses seecara<br />

manual?<br />

(kadispennda)<br />

‐ Kita sadari s bahwa a butuh usahaa<br />

yang kerass<br />

dalam men nanggulangi mmasalah<br />

ini, ttapi<br />

disaat kita<br />

memuutuskan<br />

sesuaatu<br />

maka pas sti ada yang ddikorbankan<br />

baik b itu dari sissi<br />

biaya mauppun<br />

waktu, daan<br />

dalam m hal itu langkkah<br />

yang paling<br />

pertama aakan<br />

dilakukaan<br />

adalah perrsiapan<br />

SDM, selain itu jugga<br />

akan dilakukan sec cara elektronikk<br />

sehingga waaktyu<br />

maupun n biaya akan ditekan seminnimal<br />

mungkinn.<br />

(Media)<br />

‐ Dalamm<br />

pengamataan<br />

media kammi<br />

yang melaakukan<br />

prakttek-praktek<br />

teersebut<br />

adala ah orang yanng<br />

berseragam,<br />

bagaimana<br />

antisipaasi<br />

yang dilakkukan<br />

Dispendda?<br />

(Kadispen nda)<br />

‐ Karen n bersifat on line kami haarapkan<br />

tidakk<br />

akan terjadii<br />

kembali praaktek<br />

percaloan<br />

dan tingkkat<br />

keboccoran<br />

dapat te ertekan hinggaa<br />

50 sampai 660%.<br />

(Fasilitatoor)<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Waktu telah habis, semoga FGD ini bermanfaat dan ada persamaan persepsi juga kesepakatan<br />

bersama dalam menyelesaikan isu prioritas yang ada.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Kita sudah lihat simulasi FGD dalam penentuan isu prioritas, tapi mengapa isu sudah terpampang<br />

padahal FGD ini adalah untuk menentukan isu prioritas yang harus dirumuskan.<br />

‐ Kelompok 2 akan melakukan penilaian terhadap simulasi yang sudah dilakukan oleh kelompok 1<br />

dengan menempelkan stick notepada kolom-kolom yang sudah ditentukan.<br />

Unsur yang dinilai<br />

Baik<br />

Penguasaan Materi 3<br />

Kepatuhan pada alur proses<br />

fasilitasi<br />

Ketrampilan menggunakan media<br />

Kemampuan komunikasi<br />

7<br />

Cukup<br />

Kurang<br />

4 2<br />

2 2<br />

5 3 2<br />

5 3 2<br />

--------------------------------------SELESAI-------------------------------------<br />

Keterangan<br />

75


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

HARI KETIGA<br />

12 OKTOBER 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

<strong>Pelatihan</strong> dihari ketiga, peserta lebih banyak praktek daripada pasif mendengarkan ceramah<br />

narasumber. Peserta diarahkan untuk melakukan simulasi, pemaparan hasil kerja kelompok<br />

&games<br />

76


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Dewi)<br />

RREVIEWW<br />

MATERRI<br />

HARII<br />

KEDUAA<br />

(D (Dimulai pada pukul 08.45 WWITA)<br />

‐ Setelaah<br />

mempelaja ari <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ddari<br />

sesi 1 saampai<br />

sesi 6 maka kita lakkukan<br />

revieww<br />

dari beberappa<br />

sesi yyang<br />

telah dippelajari<br />

bersa ama dimana ppara<br />

peserta dapat menuliiskan<br />

hal yanng<br />

menarik daan<br />

hal ya ang kurang me enarik/ masih perlu diperdaalam<br />

dalam kertas<br />

metaplaant<br />

yang dibaggikan.<br />

...Peserta Menulis M Hal yang y Menarikk<br />

dan Kurang g Menarik dallam<br />

Metaplannt....<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

I<br />

ARAH KEBIJAKAN<br />

PEMMBERANTASA<br />

AN KORUPSI<br />

NO<br />

MENARIK<br />

TIDAK MENARIK/ PPERLU<br />

DIPERRDALAM<br />

1.<br />

Suudah<br />

bisa memberikan<br />

gammbaran<br />

secarra<br />

ummum<br />

tentang pencegahan korupsi<br />

Komitmen<br />

pemerintah dalam pence egahan<br />

korupsi<br />

2.<br />

Peentingnya<br />

straategi<br />

pencega ahan dan<br />

peemberantasann<br />

korupsi.<br />

Arah kebbijakan<br />

penceggahan<br />

korupssi<br />

yang<br />

kurang koonsisten<br />

seirinng<br />

perubahann<br />

waktu<br />

Seeharusnya<br />

bukan<br />

lagi penc cegahan tetappi<br />

Penjelasaan<br />

tambahan langkah konk krit arah<br />

3. peenindakan<br />

unttuk<br />

memberikkan<br />

efek jera<br />

baagi<br />

para korupptor<br />

kebijakann<br />

Re egulasi tentanng<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Adanya bberbagai<br />

reguulasi<br />

(UU, PP, Inpres)<br />

4.<br />

yang mennyangkut<br />

<strong>PK</strong> sebagai wujud<br />

komitmenn<br />

nasional dalam<br />

<strong>PK</strong><br />

Da apat memahaami<br />

RAN <strong>PK</strong> ddan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ‐ Kons sep dasar <strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong><br />

5. se ehingga dapatt<br />

mensinergik kan dengan ‐ Siklus<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

ke ebijakan di daerah<br />

‐ Arah kebijakan peencegahan<br />

korupsi<br />

6. Ar rah kebijakan cukup dipahaami<br />

Peningka atan kualitas ppelayanan<br />

pubblik<br />

7.<br />

Belum baanyak<br />

memahhami<br />

konsep<br />

kebijakannnya


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

NO MENARIK<br />

II<br />

KONSEP <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

1. Komitmen pemerintah dalam mendorong Pentingnya <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

2. Penjelasan dari aspek pemberantasan Adanya komitmen multi stakeholder<br />

3. Komitmen pemerintah yang konkrit Konsep dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang merupakan<br />

4. Konsep dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang lebih ke arah<br />

administratif<br />

5.<br />

Lebih banyak memahami konsep-konsep<br />

dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

konsep awal <strong>PK</strong><br />

‐ Mengetahui bagaimana mengatur unsurunsur<br />

perbaikan dalam sektor-sektor<br />

‐ Pelayanan publik<br />

‐ Pengelolaan keuangan daerah dalam<br />

upaya pencegahan korupsi<br />

Membangun semangat/ komitmen di tingkat<br />

daerah agar <strong>PK</strong> lebih fokus dan terarah<br />

dalam implementasinya<br />

Harus punya komitmen<br />

Konsep yang lebih mendalam tentang<br />

6.<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Bisa memahami apa dan bagaimana <strong>RAD</strong><br />

7.<br />

<strong>PK</strong><br />

Cukup bisa dipahami meskipun banyak<br />

8.<br />

terkait peraturan-peraturan<br />

<strong>III</strong><br />

‐<br />

‐<br />

Konsep dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Tata cara dasar <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

NO MENARIK<br />

SIKLUS <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

Adanya tahapan yang jelas dalam upaya<br />

1.<br />

pencegahan dan pemberantasan korupsi<br />

Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> masih perlu simulasi<br />

Tahapan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

2.<br />

Siklus persiapan, perumusan, pelembagaan,<br />

pelaksanaan, monev berbasis partisipasi<br />

Siklus cukup menarik pembahasannya dan<br />

3.<br />

cukup dipahami<br />

Proses pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Adanya proses partisipatif dalam<br />

4.<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang harus dipenuhi<br />

Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yang tergantung pada<br />

kebijakan Kepala Daerah<br />

Dapat menentukan isu pokok dari<br />

5. identifikasi isu lewat debat dalam rapat<br />

persiapan<br />

Pentingnya penentuan/ strategi<br />

6.<br />

IV<br />

Masih perlu banyak memahami tentang siklus<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

TEKNIK FASILITASI & FASILITATOR <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

NO MENARIK TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

Mengetahui teknik menjadi fasilitator yang Perlu penjelasan tambahan mengenai<br />

1. baik<br />

manajemen waktu bagi fasilitator dalam<br />

memfasilitasi<br />

Teknik fasilitasi dan fasilitator yang<br />

2.<br />

komunikatif dan aplikatif<br />

Selebihnya tergantung dari bakat ahli dari<br />

fasilitatornya<br />

3. ‐ Memahami alur proses FGD Teknik dinamisasi dalam proses<br />

78


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

‐ Mengetahui apa-apa yang harus<br />

dipersiapkan dalam memfasilitasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Hal-hal yang perlu/ wajib dimiliki oleh<br />

4.<br />

seorang fasilitator<br />

5. Prinsip-prinsip dalam memfasilitasi<br />

6. Tambah pengalaman menjadi fasilitator<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Mengetahui apa yang harus dipenuhi<br />

7.<br />

seorang fasilitator yang baik<br />

IV<br />

FGD PENENTUAN ISU PRIORITAS<br />

NO MENARIK TIDAK MENARIK/ PERLU DIPERDALAM<br />

Simulasinya menarik<br />

1.<br />

Simulasi yang ngawur dan tidak menentu<br />

sesuai prinsip dasar FGD<br />

Membuat alur FGD<br />

2.<br />

FGD penentuan isu prioritas perlu tambahan<br />

simulasi<br />

FGD prioritas yang sangat tergantung<br />

3.<br />

arahnya pada arah kebijakan<br />

Perlu penjelasan mengenai pendidikan<br />

peserta yang diundang dalam FGD<br />

Banyak melibatkan stakeholder untuk<br />

4.<br />

menentukan isu prioritas<br />

FGD penentuan isu prioritas pelatihan tahap II<br />

diadakan di Kalimantan<br />

Mengetahui metode penggalian informasi<br />

5.<br />

dalam proses FGD<br />

Pembagian tugas dalam FGD<br />

Menemukan isu prioritas dari sejumlah isu<br />

6.<br />

yang ada<br />

Masih perlu pendalaman pada penentuan<br />

indikator-indikator<br />

7. Simulasi yang benar<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Semua hal yang menarik dan kurang menarik perlu pemahaman mendalam akan ditabulasi dan<br />

sebagai masukan untuk kita. Bila dikatakan simulasi masih kurang dikarenakan ini hanya sekedar<br />

simulasi saja karena kenyataan di lapangan FGD dilakukan minimal 2 jam. Diharapkan di dalam<br />

FGD seorang fasilitator dapat membawa peserta untuk menyepakati isu prioritas.<br />

‐ Isu prioritas disini menyangkut tiga bidang yaitu bidang perbaikan pelayanan publik, pengelolaan<br />

keuangan daerah dan perbaikan administrasi.<br />

‐ Bidang layanan terkait dengan jenis layanan publik yang dikelola oleh pemerintah, bila dalam<br />

pendidikan jenis layanannya apa dan seterusnya, dari sana bisa dilihat masalahnya apa dan bisa<br />

dibreak down menjadi isu prioritas.<br />

‐ Kendala dalam melakukan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, disaat kita menentukan SKPD dalam <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, dia merasa<br />

instansinya yang paling korup, dan ini semua menjadi tarik ulur sehingga penting untuk dilakukan<br />

pemahaman yang mendalam.<br />

‐ Ketika satu bidang dikatakan sebagai isu prioritas maka dia akan defend, dan butuh keterampilan<br />

teman-teman untuk mengarahkan dan menegosiasikan karena sebenarnya tidak untuk<br />

mengatakan SKPD itu paling korup dan kita bicara tentang perbaikan pelayanan yang diperlukan<br />

oleh masyarakat.<br />

‐ Sesi selanjutnya adalah sesi simulasi penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

79


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

SESI 8<br />

MENYIA<strong>PK</strong>AN WORKSHOP PENYUSUNAN DRAFT <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Tujuan pembelajaran adalah memberikan pemahaman tentang langkah-langkah persiapan<br />

pelaksanaan workshop penyusunan Draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Tugas kelompok :<br />

� Pelajari materi tentang Workshop Penyusunan Rancangan Draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> terutama proses<br />

teknis fasilitasi Workshop Penyusunan Rancangan Draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� Bahas dan sepakati daerah yang dijadikan contoh untuk pelaksanaan latihan workshop ini<br />

� Jawab beberapa pertanyaan berikut ini :<br />

o Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan workshop ini?<br />

o Apa saja tantangan (dari luar) dan hambatan (dari dalam) yang perlu diantisipasi agar<br />

workshop ini bisa terlaksana?<br />

� Bentuk tim teknis pelaksana workshop yang terdiri dari : 2 orang <strong>Fasilitator</strong>,2 orang Co<br />

fasilitator dan 2 orang notulen dan buatlah kerangka acuan untuk pelaksanaan workshop ini<br />

� Buat daftar peserta workshop<br />

� Siapkan alur pelaksanaan workshop mengacu pada contoh berikut :<br />

Curah<br />

Pendapat<br />

Diskusi<br />

kelompok &<br />

pleno<br />

Menyepakati RTL<br />

untuk langkah<br />

selanjutnya<br />

Menulis Dokumen<br />

Naratif Draft<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Diskusi<br />

kelompok<br />

Pembukaan<br />

Mengisi matriks<br />

<strong>RAD</strong>-<strong>PK</strong><br />

Workshop<br />

Klarifikasi isu<br />

rawan korupsi<br />

Menguraikan<br />

masalah<br />

prioritas<br />

Menyepakati<br />

Isu prioritas<br />

Diskusi<br />

kelompok<br />

Curah<br />

Pendapat<br />

Diskusi<br />

pleno<br />

80


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

.................. ..................... .........Diskusi<br />

Kelompok.. ...................... ...................... ......<br />

Kelompok<br />

1 (Desain workshop) w<br />

Hasil kerjaa<br />

dari kelompok<br />

1 mengenai<br />

rancangan acara <strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong>.<br />

Pertama-ttama<br />

melakukan<br />

persiapaan<br />

yang terddiri<br />

dari unda angan pelakssanaan,<br />

wakttu<br />

dan temppat<br />

pelaksanaaan,<br />

bahan dan d peralatan apa yang kiita<br />

gunakan, menghubungg<br />

petugas (naarasumber<br />

daan<br />

fasilitator) , time schadu ule pelaksanaan.<br />

Acaraa<br />

pokok yaitu pelaksanaan n dilakukan 2hari<br />

dimana pertama dilakkukan<br />

dengann<br />

menyanyikaan<br />

lagu Indonesia Raaya,<br />

pembaccaan<br />

doa, laporan<br />

panitiaa<br />

pelaksanaaan,<br />

pembukaa an, sambutan<br />

sambutan<br />

dimana diundang d Kep pala Daerah ( Gubernur, Bu upati atau Walikota).<br />

‐ Acaraa<br />

hari pertamma<br />

dilakukan dengan pemaparan<br />

maateri,<br />

rehat, diskusi/ FGD D isu prioritaas,<br />

keesimpulan<br />

harri<br />

pertama.<br />

‐ Acara hhari<br />

kedua addalah<br />

review hasil FGD haari<br />

peertama,<br />

pemmbentukan<br />

tim penyus sun dokumeen<br />

annggaran<br />

<strong>RAD</strong> D <strong>PK</strong> (penjelasan,<br />

penulisan<br />

formaat,<br />

peenulisan<br />

draftt<br />

dokumen, penyusunan dan finalisaasi<br />

dookumen<br />

melalui<br />

proses peembahasan,<br />

penetapan tim<br />

tekknis<br />

untuk finaalisasi<br />

draft dookumen).<br />

‐ Penutupan<br />

rapat, mmenyanyikan<br />

lagu padammu<br />

neegeri,<br />

pembaccaan<br />

doa.<br />

Taanggapan<br />

:<br />

*) Hari pertama setelah<br />

pem mbukaan adda<br />

peemaparan<br />

materi,<br />

hari kkedua<br />

dalamm<br />

penyusunaan<br />

dookumen<br />

draft ppolanya<br />

seperti<br />

apa?<br />

**) ) Hari perta ama tanya jawab<br />

masuk dalam diskussi,<br />

pointt<br />

kedua tim ya ang diundang dan dibentukk<br />

untuk formattur.<br />

**) Pembentukan<br />

tim penyusun R<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> dalamm<br />

bentuk yanng<br />

lebih fokuss<br />

(Dispenda, BKD dijadikaan<br />

koord dinator) yang membentuk, evaluasi, dsbb<br />

bersama jajaaran-jajarannyya.<br />

Fasilitatoor<br />

(Azis)<br />

‐ Bila kita<br />

membayan ngkan tim yan ng akan meruumuskan<br />

<strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong>, apakah yang dimakssud<br />

dalam FGGD<br />

ini adalah<br />

kerja keelompok<br />

yangg<br />

kemudian akan<br />

diplenokaan<br />

untuk mennentukan<br />

isu prioritas? ataau<br />

works shop ini menja adi focus grou up disscusion lagi?<br />

Peserta<br />

‐ Sifatn nya hanya sebbagai<br />

komisi yyang<br />

akan meenentukan<br />

pen ngelompokkan.<br />

....... ............... .......Selessai<br />

Sessi. i............... .............<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

SESI 9<br />

ME EMFASILLITASI<br />

WORKSH W HOP PENY YUSUNAAN<br />

RANCCANGANN<br />

DRAFTT<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K<br />

Fasilitatoor<br />

(Azis<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajaran<br />

adalah mengembang<br />

m kanketerampilan<br />

teknis ppeserta<br />

dalamm<br />

memfasilitaasi<br />

works shop penyusunan<br />

rancangaan<br />

draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Untuk k lebih mening gkatkan pengeetahuan<br />

tentaang<br />

workshopp<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, kitaa<br />

lihat simulas si kelompok 22.<br />

Kelompok<br />

2 (Simulasi<br />

Workshop)<br />

(Moderato or)<br />

‐ Salam m hormat<br />

‐ Susunnan<br />

acara workshop<br />

penyuusunan<br />

draft R<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> Provinsi<br />

Kalimantaan<br />

Tenggara diawali dengaan<br />

menyaayikan<br />

lagu Inndonesia<br />

Rayya,<br />

laporan paanitia,<br />

sambuta an-sambutan,<br />

pembacaan doa, penutupp.<br />

(Panitia)<br />

‐ Pagi ini<br />

kita berkum mpul dalam ra angka penyussunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> Provinsi Kalimantan K Te enggara. Keggiatan<br />

ini bukanlah<br />

ujung dari apa yang<br />

kita rencannakan<br />

melainnkan<br />

sebaggai<br />

langkah h awal ddalam<br />

menyusun<br />

<strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong><br />

bagi Proovinsi<br />

Kalimaantan<br />

Tengggara<br />

menjadi provinsi yang<br />

bisa keluarr<br />

dari<br />

segalaa<br />

permasalah han yang ada khususnya ddalam<br />

hal tin ndak pidana korupsi. Olehh<br />

karena itu pada<br />

works shop kali ini pa artisipasi dari para hadirin yang<br />

telah bersedia dataang<br />

sangat kaami<br />

harapkan. .<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

(Fasilitatoor)<br />

‐ Acaraa<br />

selanjutnya a sambutan-s sambutan dimana<br />

sambuutan<br />

pertamaa<br />

akan disaampaikan<br />

oleeh<br />

Gubernur<br />

Kalimant tan Tenggara.


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

(Gubernur)<br />

‐ Salam hormat dan ucapan selamat datang<br />

‐ Kalimantan Tenggara sebagai provinsi baru sehingga pelaksana negara masih import<br />

‐ Sesuai dengan visi dan misi pada saat Pemilukada kemarin, prioritas utama kita adalah upaya<br />

menurunkan korupsi, selain sebagai wilayah baru kami ingin daerah kami menjadi wilayah yang<br />

bebas korupsi.<br />

‐ Bappenas mencoba memfasilitasi daerah kami untuk menyusun program <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> meskipun<br />

sebenarnya kami belum memiliki penilaian karena masih induk. Tapi kami berharap tenaga-tenaga<br />

pelaksana negara bersih dari korupsi.<br />

‐ <strong>Fasilitator</strong> tolong gali informasi seluas-luasnya dan jangan sampai ada informasi yang tercecer<br />

karena disini saya berharap sekecil-kecilnya permasalahan yang muncul terutama permasalahan<br />

yang terkait dengan korupsi.<br />

(Kepala Bappenas)<br />

‐ Pemberantasan korupsi sudah menjadi persoalan nasional dan Bappenas mempunyai komitmen<br />

yang tinggi untuk itu. Pada 2014 program <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ini harus bisa tercapai 100% sehingga daerahdaerah<br />

harus terus dipacu dalam memberantas korupsi. Harapan provinsi Kalimantan Tenggara<br />

dapat menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan sukses mendorong pemberantasan korupsi.<br />

‐ Dengan membaca basmallah, workshop pembahasan dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> Kalimantan Tenggara<br />

secara resmi dibuka.<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

acara selanjutnya adalah pembacaan doa.<br />

(Mui)<br />

............pembacaan doa..............<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

‐ Acara selanjutnya saya serahkan pada moderator.<br />

(Moderator)<br />

‐ Memperkenalkan nara sumber untuk sidang pleno.<br />

‐ Untuk Bapak-Bapak yang sudah ada di depan dipersilahkan untuk menyampaikan paparannya.<br />

(Pakar / Akademisi)<br />

‐ Seperti yang diketahui bersama dimana Kalimantan Tenggara merupakan provinsi baru dimana<br />

baik kiranya dari awal untuk melakukan antisipasi, untuk bisa menekan praktek-praktek korupsi<br />

yang akan diimplementasikan dalam penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Dasar pelaksanaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> berdasarkan Inpres no 9 tahun 2011 tentang rencana aksi<br />

pencegahan dan pemberantasan korupsi, salah satunya juga adalah Inpres nomor 5 tahun 2004<br />

tentang percepatan pemberantasan korupsi, merupakan dasar dalam <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sesuai dengan<br />

aturan yang akan kita lakukan bersama khususnya di Kalimantan Tenggara ini.<br />

(Moderator)<br />

‐ Selanjutnya yang akan bicara adalah dari Direktorat Hukum dan HAM Bappenas mengenai RAN<br />

dan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> sebagai perwujudan komitmennya.<br />

83


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

(Bappenas)<br />

‐ Sesuai dengan arah kebijakan kedepan terkait dengan pencegahan dan pemberantasan korupsi,<br />

Bapak dan Ibu sekalian untuk latar belakang dari <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> saya kira sudah cukup mengetahui<br />

bersama, bagi panitia yang sudah memfasilitasi kegiatan ini kami dari Bappenas sangat<br />

mengapresiasi.<br />

(Moderator)<br />

‐ Selanjutnya dari Bappeda Kalimantan Tenggara.<br />

(Bappeda)<br />

‐ Sesuai dengan undangan yang disampaikan kami harus menyampaikan tentang kondisi pelayanan<br />

publik dari Kalimantan Tenggara. Dari beberapa hari lalu pemerintah Kalimantan Tenggara sudah<br />

melakukan survey CRC untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.<br />

‐ Dari hasil survey hampir 80% masyarakat mengeluh tentang pelayanan publik mulai dari sistem<br />

administrasi sampai pada pungutan-pungutan yang terjadi di beberapa unit layanan publik.<br />

‐ Ini merupakan suatu langkah maju bagi saya. Untuk proses yang nantinya akan dihasilkan paling<br />

tidak bisa memberikan perubahan terhadap pelayanan publik yang ada di Kalimantan Tenggara<br />

khususnya soal kesehatan dan pendidikan.<br />

‐ Hal ini merupakan komitmen pemerintah daerah untuk pemberantasan korupsi.<br />

(Moderator)<br />

‐ Sesi selanjutnya adalah sesi tanya jawab (pre memory).<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

‐ Masuk pada sesi FGD tentang penentuan isu prioritas (pre memory).<br />

‐ Review pelatihan, selanjutnya dilakukan sesi RTL dan penutupan oleh Kepala Bappeda.<br />

(Kepala Bappeda)<br />

‐ Setelah beberapa hari saling bertukar pendapat untuk kemajuan Kalimantan Tenggara, saya harap<br />

apa yang kita dapat dapat diimplementasikan dan tidak hanya menjadi sebuah dokumen saja.<br />

‐ Komitmen dari SKPD-SKPD yang ada di Kalimantan Tenggara untuk dapat mendorong dan<br />

membantu terlaksananya <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ini.<br />

‐ Workshop penyusunan dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> Kalimantan Tenggara ditutup.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Selanjutnya tanpa basa basi, penilaian dari kelompok 1 terhadap simulasi workshop yang<br />

dilakukan oleh kelompok 2 dapat dilakukan dengan menempelkan stick note pada plano yang telah<br />

tersedia.<br />

84


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Unsur yang dinilai<br />

EVALUASI PRAKTEK WORKSHOP<br />

Baik<br />

Cukup<br />

Kurang<br />

Penguasaan Materi 3 6 1<br />

Kepatuhan pada alur proses fasilitasi 2 7 2<br />

Ketrampilan menggunakan media 3 7<br />

Kemampuan komunikasi 5 5<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Apa yang kurang dan harus diperbaiki dalam pelaksanaan simulasi workshop?<br />

Keterangan<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Peserta<br />

‐ Yang kurang adalah keseriusan, bagaimana kita bisa serius mencegah korupsi kalau proses<br />

simulasi saja tidak serius.<br />

Peserta<br />

‐ Segala sesuatu harus memiliki persiapan yang lebih matang dalam melaksanakan sebuah<br />

workshop.<br />

Peserta<br />

‐ Alur yang tidak terpenuhi secara bertahap.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Bila isu prioritas sudah disepakati maka dalam workshop hanya tinggal klarifikasi saja. Dalam<br />

diskusi awal pada tahap persiapan didentifikasi isu prioritas. Selanjutnya dalam FGD penentuan<br />

isu prioritas disepakati kemudian pada saat workshop diklarifikasi kembali.<br />

‐ Untuk pelaksanaan FGD, jumlah peserta terbatas hanya kurang lebih 20 orang.<br />

‐ Untuk workshop; kalau pada level provinsi harus mengundang semua Kabupaten/ Kota. Peserta<br />

workshop minimal 50 orang dan maksimal 60 orang dan dalam seminar pada hari pertama yang<br />

diikuti Kepala Daerah minimal diikuti 100 orang karena merupakan sosialisasi.<br />

‐ Workshop dilakukan minimal 2 hari karena ada sesi pembukaan dan sesi ceremonial sebagai<br />

protokoler pemerintahan yang tidak bisa diabaikan.<br />

‐ Teman-teman Bappeda memiliki peranan penting dalam menghadirkan para pejabat-pejabat<br />

pemerintahan.<br />

‐ Yang terpenting dalam workshop adalah isu prioritas disepakati, matriksnya diisi, naskah akademik<br />

disusun dan rencana tindak lanjut disepakati.<br />

‐ Biasanya tim penyusun sudah mengerjakan draft sebelum dibawa ke workshop, dan mengapa<br />

dibawa ke workshop karena merupakan proses partisipatif.<br />

‐ Program ini bukanlah proyek karena harus dilakukan dengan proses partisipatif yang melibatkan<br />

pemerintah, NGO dan peran masyarakat secara langsung.<br />

85


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

SESI 10<br />

MEMMFASILITTASI<br />

WO ORKSHOOP<br />

PENYE EMPURNNAAN<br />

DOOKUMENN<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

‐ Tujuan<br />

pembelaajaran<br />

adalah<br />

membaangun<br />

‐<br />

keteraamplan<br />

tekniss<br />

peserta daalam<br />

memfassilitasi<br />

Worksshop<br />

Penyem mpurnaan <strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong>.<br />

Langkkah<br />

wajib dala am penyusunaan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, yyaitu<br />

:<br />

1. Peenentuan<br />

isu pprioritas<br />

2. Woorkshop<br />

peny yusunan draft<br />

3. Woorkshop<br />

peny yempurnaan ddraft<br />

4. Kaampanye<br />

dan konsultasi puublik<br />

5. Legalisasi<br />

dan ssosialisasi<br />

‐ Point 4 dan 5 tidaak<br />

dapat kita simulasikan pada<br />

pelatihhan<br />

ini karenaa<br />

harus langssung<br />

berhubuungan<br />

dengaan<br />

masyarakaat.<br />

‐ Sesi sekarang kita<br />

akan simuulasikan<br />

workkshop<br />

penyeempurnaan<br />

dr raft, anggap ssaja<br />

sudah adda<br />

draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dimana ddraft<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> di Rokan Huulu<br />

dapatt<br />

dijadikan sebbagai<br />

contoh.<br />

‐ Kita bagi b dalam 4 kelompok k denngan<br />

menghituung<br />

satu sampai<br />

dengan empat.<br />

.............. ..................... ........Berbagi Kelompok... ...................... ...................... ..<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

Tugas kelompok<br />

:<br />

‐ Kelom mpok 1 : Tim penyusun RAAD<br />

<strong>PK</strong> dan timm<br />

legal drafting g<br />

Tim penyusun<br />

<strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong><br />

� Bacalah<br />

draft dokumen <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> yang teelah<br />

diberikan<br />

� Baca<br />

dengan saksama s pulaa,<br />

petunjuk teknis<br />

pelaksannaan<br />

workshoop<br />

penyempurnaan<br />

<strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong><br />

yaang<br />

telah dibaagikan<br />

� AAnggaplah<br />

keloompok<br />

anda adalah a anggoota<br />

tim penyus sun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> yyang<br />

draftnyaa<br />

telah jadi<br />

� Saat<br />

ini kelom mpok anda beertugas<br />

untukk<br />

mengelola pelaksanaan workshop penyempurnaaan<br />

drraft<br />

ini. Oleh kkarena<br />

itu, lakkukan<br />

langkahh-langkah<br />

ber rikut ini :<br />

��<br />

Tentukan di antara anggota<br />

kelomppok,<br />

salah saatu<br />

orang yaang<br />

akan berrperan<br />

sebaggai<br />

Kepala Bappeda<br />

dan seeorang<br />

lagi seebagi<br />

Ketua TTim<br />

Teknis Baappeda<br />

yang ttelah<br />

menerimma<br />

tugas dari Kepala Bappe eda berdasarrkan<br />

perintah Walikota untuuk<br />

menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

��<br />

Tentukan juga<br />

2 orang sebagai fasilitator,<br />

2 orang g sebagai nottulen<br />

dan 2 or rang selaku tim<br />

teknis<br />

��<br />

Buatlah su usunan acaraa<br />

untuk pelakksanaan<br />

work kshop ini sesuai<br />

dengan alur a yang telaah<br />

diberikan.<br />

��<br />

Siapkan alat-alat a banntu<br />

dan tataa<br />

ruangan untuk u pelakssanaan<br />

simulasi<br />

workshoop<br />

penyempurnaan<br />

<strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong><br />

Tim Legal<br />

Drafting


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

� Bacalah draft dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan draft peraturan walikota yang telah diberikan<br />

� Baca dengan saksama pula, petunjuk teknis pelaksanaan workshop penyempurnaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

yang telah dibagikan<br />

� Anggap bahwa kelompok anda adalah bagian hukum pada setda pemerintah kota<br />

� Buatkan catatan koreksi atas draft perwal yang anda baca sekarang dan siapkan bahan untuk<br />

disampaikan nanti pada saat simulasi workshop yang akan dipandu oleh kelompok 1<br />

� Tunjuk salah seorang yang akan berperan sebagai Kepala Bagian Hukum yang nantinya akan<br />

bebicara dalam workshop.<br />

‐ Kelompok 2 : Pelayanan publik<br />

� Bacalah draft dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan draft peraturan walikota yang telah diberikan<br />

� Baca dengan saksama pula, petunjuk teknis pelaksanaan workshop penyempurnaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

yang telah dibagikan<br />

� Telusuri dokumen naratif maupun matriks <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tentang isu pelayanan publik.<br />

� Buatkan catatan koreksi atas draft tersebut untuk disampaikan nanti pada saat simulasi<br />

workshop yang akan dipandu oleh kelompok 1<br />

‐ Kelompok 3 : Pengelolaan keuangan daerah<br />

� Bacalah draft dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan draft peraturan walikota yang telah diberikan<br />

� Baca dengan saksama pula, petunjuk teknis pelaksanaan workshop penyempurnaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

yang telah dibagikan<br />

� Telusuri dokumen naratif maupun matriks <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tentang isu pengelolaan keuangan daerah .<br />

� Buatkan catatan koreksi atas draft tersebut untuk disampaikan nanti pada saat simulasi<br />

workshop yang akan dipandu oleh kelompok 1<br />

‐ Kelompok 4 : Administrasi pemerintahan<br />

� Bacalah draft dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> dan draft peraturan walikota yang telah diberikan<br />

� Baca dengan saksama pula, petunjuk teknis pelaksanaan workshop penyempurnaan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

yang telah dibagikan<br />

� Telusuri dokumen naratif maupun matriks <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tentang isu administrasi<br />

pemerintahan/sistem dan prosedur tata pemerintahan<br />

� Buatkan catatan koreksi atas draft tersebut untuk disampaikan nanti pada saat simulasi<br />

workshop yang akan dipandu oleh kelompok 1<br />

‐ Kelompok 1 akan simulasi dan kelompok 2-4 akan merevisi dan mengomentari bidang-bidang yang<br />

sudah dibagikan sesuai dengan kelompok masing-masing.<br />

87


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Kelompok<br />

1<br />

................... ..................... ...........Diskuusi<br />

Kelompokk.....................<br />

...................... .......<br />

(Fasilitatoor)<br />

Dipersilahhkan<br />

kepada KKepala<br />

Bappeeda<br />

untuk menyampaikan<br />

aarahannya.<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

(Bappedaa)<br />

‐ Berda asarkan araha an Gubernur bbahwa<br />

worksshop<br />

pada harri<br />

ini dengan satu tujuan penyempurnaaan<br />

dokummen<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> K yang akan kita susun ddengan<br />

upay ya untuk menncapai<br />

koordinasi,<br />

integrassi,<br />

sinkro onisasi dan simmplifikasi.<br />

‐ Dalamm<br />

pelaksanaan<br />

workshop inni<br />

kami sudahh<br />

menyiapkan alur sebagaimmana<br />

berikut :<br />

‐ Maasing-masing<br />

ketua<br />

kommisi<br />

saya raasa<br />

sudah<br />

meenghasilkan<br />

terbaik.<br />

yang<br />

‐ Kami<br />

minta fasilitator<br />

unttuk<br />

memfasiilitasi<br />

dari<br />

maasing-masing<br />

komisi.


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

‐ Sesuai alur yang sudah dipaparkan dimana pembahasan draft oleh seluruh peserta yang dibagi<br />

dalam tiga kelompok dan telah didiskusikan oleh masing-masing kelompok.<br />

‐ Sekarang saatnya untuk mempersentasikan hasil diskusi di tiap kelompok.<br />

(Kelompok Pengelolaan Keuangan Daerah)<br />

‐ Perbaikan di bidang pengelolaan keuangan daerah setelah berdiskusi panjang maka diperoleh halhal<br />

yang perlu disempurnakan terutama pada bidang pelayanan pajak dan retribusi dimana adanya<br />

aspek yang tidak konsisten dengan langkah tindak lanjut yang akan dilakukan. Seperti<br />

permasalahan kurangnya tenaga aparatur dalam pemungutan retribusi pajak, sedangkan dalam<br />

tindak lanjut tidak diuraikan langkah untuk peningkatan-peningkatan kualitas pelayanan.<br />

‐ Pada poin peningkatan kompetensi aparatur petugas untuk pemungutan retribusi.<br />

‐ Matrik kami usulkan ada tambahan kolom rencana anggaran kegiatan.<br />

‐ Pelayanan akuntansi layanan sudah dianalisis, sudah konsisten dan baik<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

Apakah ada tambahan dari pengelolaan keuangan daerah?<br />

(kelompok Pengelolaan Keuangan Daerah)<br />

Sesuai dengan struktur organisasi yang baru dari Provinsi Kalimantan Tenggara dalam SKPD perlu<br />

disesuaikan kembali nama SKPD-nya dan ada instansi pengelolaan aset tersendiri.<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

Selanjutnya dari kelompok pelayanan publik.<br />

(kelompok Pelayanan Publik)<br />

Yang perlu dikoreksi dalam penggunaan dana BOS dan transparansi dana bos yaitu dalam hal<br />

pelaksanaan sosialisasi dana BOS yang selama ini hanya diketahui oleh Kepala Sekolah sendiri,<br />

bendahara dan ketua penilik. Yang kami harapkan dalam transparansi dana BOS adalah koreksi<br />

komite sebagai perwakilan orang tua siswa, dimana selama ini orang tua siswa kurang memahami<br />

sumber-sumber dana BOS yang tidak transparan, besaran dana BOS yang keluar pertahun dan<br />

sasaran juga penggunaan dana BOS itu sendiri.<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

‐ Selanjutnya kelompok administrasi pemerintahan<br />

(Kelompok Administrasi Pemerintahan)<br />

‐ Secara umum berdasarkan draft yang disampaikan memiliki kerangka acuan tersendiri dan masih<br />

perlu disempurnakan baik dari kebijakan maupun prosedur, dari segi SDM harus ditingkatkan.<br />

‐ Menyangkut pelayanan ada semacam kerangka acuan minimal pelayanan yang harus ditingkatkan.<br />

‐ Dalam penyelenggaraan harus ada penegasan dari LHKPN-nya.<br />

‐ Perlu peningkatan insentif need dari aparatur yang disesuaikan dengan anggaran.<br />

‐ Mutasi disesuaikan dengan kompetensi.<br />

‐ Dalam penyusunan SOP disesuaikan dengan tupoksi masing-masing unit kerja sehingga akan<br />

lebih bisa efektif, efisien, relevan dan akuntabel.<br />

(<strong>Fasilitator</strong>)<br />

89


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Dari masukkan tiap-tiap kelompok pada draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, selanjutnya masuk pada sesi perbaikan<br />

naskah sesuai dengan masukkan dari tiap-tiap kelompok terhadap draft ini.<br />

‐ Selanjutnya masuk pada pleno pembahasan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

(Moderator)<br />

‐ Untuk mengetahui hasil rapat kita mohon kepada fasilitator untuk membacakan hasil rapat.<br />

‐ Selanjutnya kepada Kepala Bappeda untuk dapat menyampaikan hal-hal penting berkaitan dengan<br />

hasil rapat kita.<br />

(Kepala Bappeda)<br />

‐ Dari hasil pembahasan masing-masing gugus tugas yang sudah disinkronisasi dapat ditarik tiga<br />

aspek yaitu keuangan daerah khusus pada perbaikan atau penyempurnaan personil pelaksana,<br />

aspek pelayanan publik pada transparansi perlu mendapatkan satu perbaikan, dan aspek<br />

administrasi pemerintahan untuk upaya penyampaian standar pelayanan minimal, dan lapiran<br />

dokumen itu sudah kami terima, akan kami sampaikan pada Gubernur Kalimantan Tenggara dan<br />

tembusan disampaikan pada Kepala Biro Hukum untuk segera menyiapkan draft surat keputusan<br />

tersebut sebagai payung hukum untuk penyempurnaan draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Surat keputusan kepala biro hukum akan dibahas selanjutnya.<br />

‐ Demikian workshop penyempurnaan draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>, terima kasih kepada semua yang sudah<br />

berkenan hadir.<br />

(Moderator)<br />

Kita sudah koordinasikan dengan Kepala Biro Hukum, dan dipersilahkan kepada Kepala Biro Hukum<br />

untuk menyampaikan naskah peraturan kepala daerah tentang <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

(Kepala Biro Hukum)<br />

‐ Draft tentang rencana aksi daerah pemberantasan korupsi memang harus diperdakan melaui<br />

Pergub Provinsi Kalimantan Tenggara.<br />

‐ Saya hanya menyampaikan isi draft atau outline dari pergub tersebut yang terdiri dari judul pergub<br />

tentang draft rencana aksi daerah pemberantasan korupsi, dimana isinya menimbang....dst,<br />

mengingat....dst, memperhatikan....dst, menetapkan.<br />

‐ Isi bagian pertama mengenai pelayanan publik yang terdiri dari beberapa bab, bagian kedua<br />

mengenai keuangan daerah terdiri dari beberapa bab, bagian ketiga mengenai administrasi<br />

pemerintahan yang terdiri dari beberapa bab, bagian keempat adalah bagian penutup dari bab per<br />

bab tersebut.<br />

‐ Itulah isi dari draft pergub dan teknisnya nanti selanjutnya akan ditangani di Biro Hukum.<br />

(Moderator)<br />

‐ Demikian penyampaian dari Kepala Biro Hukum, terkait dengan legal aspek ini otoritasnya<br />

memang ada pada Biro Hukum dan bagi kita di daerah sudah ada bukti pendukung bagaimana tata<br />

cara penyusunan naskah peraturan daerah. Mungkin itu dari segi naskahnya dan dari segi<br />

muatannya mungkin nanti perlu kita diskusikan kembali.<br />

‐ Kita telah sampai pada sesi penutupan. Atas nama penyelenggara saya ucapkan terima kasih atas<br />

partisipasinya.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

90


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

‐ Dari ssisi<br />

metodolo ogi fasilitasi workshop w suddah<br />

dapat dikkuasai,<br />

kamppanye<br />

dan koonsultasi<br />

publik<br />

dimanna<br />

ada FGD dan d workshop,<br />

sosialisasi ddan<br />

legalisasi secara tekniss<br />

sudah baik juga.<br />

‐ Dalamm<br />

workshop penyempurnaa<br />

an yang diperrlukan<br />

adalah RTL SKPD.<br />

‐ Proseesnya<br />

memanng<br />

panjang, ssebelum<br />

mennyusun<br />

draft hharus<br />

dibuat dahulu dan dikirim ke Biro<br />

Hukumm<br />

karena saaat<br />

workshop BBiro<br />

Hukum haarus<br />

memper rsentasikan mmuatan<br />

dari dr raft itu. Draft iini<br />

juga hharus<br />

sudah dikirimkan ke e SKPD-SKPDD<br />

pelaksana karena mereka<br />

diminta unntuk<br />

menjawaab<br />

pertannyaan-pertanyyaan<br />

tadi.<br />

Peserta<br />

Terkait deengan<br />

pelayannan<br />

publik, asspek<br />

perizinan<br />

IMB prosessnya<br />

sudah baagus,<br />

apakahh<br />

ini masih bissa<br />

dimasukka an dalam renc cana aksi?<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

‐ Teori ploblem solvving,<br />

kalau suudah<br />

baik sebaiknya<br />

jangan<br />

dimasukkaan<br />

ke dalam rencana akksi<br />

(modeel<br />

rencana akksi<br />

ada 3 : yaang<br />

sedang bberjalan,<br />

yangg<br />

benar-benaar<br />

belum dilakkukan/<br />

sesuaatu<br />

yang baru, inovasi) ).<br />

‐ Sebaggai<br />

salah satuu<br />

contoh salaah<br />

satu rencaana<br />

aksi padaa<br />

Probolinggoo<br />

adalah efisiensi<br />

anggaraan,<br />

dimanna<br />

setiap adaa<br />

rapat di kanntor<br />

konsumsi<br />

yang diberikkan<br />

tidak boleeh<br />

dari toko melainkan daari<br />

jajana an pasar.<br />

--------------- ----------------------------------ISSHOMA-------------------------------------------------<br />

................ ..................Ice e Breaking (TTebak<br />

Anak) ..................... ..................... ...<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Azis)<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajarran<br />

:<br />

� MMenumbuhkann<br />

kesadaran dan pemmahaman<br />

te entang pen ntingnya membangun<br />

m<br />

forum<br />

mmultistakeholde<br />

er untuk penggawalan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

� MMengembangkkan<br />

kerang gka teknis untuk<br />

‐<br />

mmenginisisasi<br />

aatau<br />

mengemmbangkan<br />

forrum<br />

multi<br />

sttakeholder<br />

RA AD <strong>PK</strong>.<br />

Membbagi<br />

Kelompo ok menjadi 4 kelompok k denngan<br />

cara<br />

menghitung<br />

dari saatu<br />

sampai emmpat.<br />

‐ Tugass<br />

kelompok :<br />

� Baca<br />

dengan saksama, s lemmbar<br />

kasus yanng<br />

diibagikan.<br />

� DDiskusikan<br />

dann<br />

jawablah beeberapa<br />

pertanyaan<br />

berikutt<br />

:<br />

o Siapa saja para pihak ya ang melakukaan<br />

pengawalaan<br />

terhadap kebijakan<br />

terseebut?<br />

o Apa saja ta ahapan dan langkah-langkkah<br />

yang merreka<br />

lakukan ddalam<br />

mengaawal<br />

kebijakann<br />

tesebut?<br />

o Apa saja indikator<br />

suks sesnya agenda<br />

pengawalann<br />

kebijakan teersebut<br />

dan apa<br />

saja faktorr<br />

pendukungg<br />

keberhasilann<br />

proses penggawalan<br />

kebijjakan<br />

tersebuut?<br />

� Berdasarkan<br />

hhasil<br />

diskusi di d atas, isilah mmatriks<br />

beriku ut ini:<br />

Kelompok<br />

1 :<br />

No Tahapan T pros ses Lanngkah<br />

yang<br />

kebijakan<br />

ddilakukan<br />

1 FD DM<br />

SESI 11<br />

MENNGEMBA<br />

ANGKANN<br />

FORUMM<br />

MULTII<br />

STAKE EHOLDER ER<br />

No Tahapan<br />

proses Langkah yangg<br />

Para pi ihak<br />

kebijakkan<br />

dilakukan d<br />

yang te erlibat<br />

................... ..................... ....Diskusi Keelompok.......<br />

...................... ...................... .......<br />

Penga alaman menga awal kebijakaan<br />

Jamkesda ddi<br />

Kabupaten Sumedang<br />

‐ Dis skusi terbuka<br />

‐ Dis skusi terfokus<br />

‐ Perrtemuan<br />

perrtemuan<br />

infoormal<br />

‐ Auddiensi<br />

dengann<br />

DP PRD,<br />

Din nas/Lembaga<br />

Para ppihak<br />

yang<br />

teerlibat<br />

‐ LSMM<br />

‐ Perrwakilan<br />

kec camatan<br />

‐ DPRD<br />

‐ Pemmerintah<br />

‐ Tog ga<br />

‐ Tom ma<br />

‐ Kelompok<br />

Inddikator<br />

sukses s dan<br />

fakktor<br />

pendukun ng<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

Indikator<br />

sukses<br />

dan ffaktor<br />

pendu ukung<br />

‐ Terakoomodirnya<br />

aspirassi<br />

masyarakat<br />

‐ Transpparansi<br />

‐ Partisippatif<br />

‐ Akuntaable


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

2 Perencanaan dan<br />

penganggaran<br />

pemerintah, tokoh<br />

masyarakat dan<br />

kelompok<br />

masyarakat lain.<br />

masyarakat<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Forum Delegasi Musrenbang (FDM) Sumedang, lahir dari proses musrenbang partisipatif. Hal ini<br />

bisa terus berjalan karena didukung oleh peraturan daerah.<br />

Kelompok 2 :<br />

Pengalaman mendesakkan qouta 10% jalur non akademik dalam kebijakan Penerimaan Peserta Didik<br />

Baru di Kota Bandung<br />

No Tahapan<br />

proses<br />

kebijakan<br />

1 Advokasi yang<br />

serius<br />

2 Diskusi, debat,<br />

workshop<br />

3 Penetapan SK<br />

Walikota<br />

Kelompok 3 :<br />

Langkah yang<br />

dilakukan<br />

‐ Penghapusan<br />

diskriminasi<br />

‐ Perlindungan<br />

siswa miskin<br />

Para pihak yang<br />

terlibat<br />

‐ APPSB/ K<strong>PK</strong>B<br />

‐ DPRD<br />

‐ Diknas<br />

‐ Pemkot<br />

‐ Ombudsman<br />

Pengalaman menerapkan Kartu Keluarga Miskin di Kabupaten Lombok Tengah<br />

No Tahapan<br />

proses<br />

kebijakan<br />

Langkah yang<br />

dilakukan<br />

1 RAPERDA Konsolidasi ‐ FAMB<br />

2 ADD Pertemuan persiapan<br />

3 Rapat bersama<br />

4 Rapat perdana tim<br />

5 Penyebaran<br />

kuesioner<br />

Para pihak yang<br />

terlibat<br />

‐ SULUD<br />

‐ Akademisi/ PT<br />

‐ Pemerintah Desa<br />

‐ Pemda (kabag<br />

perundangan,<br />

Indikator sukses<br />

dan faktor<br />

pendukung<br />

‐ Keluarnya SK<br />

Walikota (10%<br />

non akademik<br />

dan 90%<br />

akademik)<br />

Indikator sukses<br />

dan faktor<br />

pendukung<br />

‐ Terbentuknya tim<br />

kecil gabungan<br />

‐ Bahan-bahan<br />

informasi<br />

‐ Draft naskah<br />

akademik<br />

93


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

6 Pembahasan hasil<br />

perumusan<br />

7 Semiloka<br />

8 Forum semiloka<br />

9 Koordinasi dan<br />

diskusi terbatas<br />

10 Semiloka II<br />

11 Loby, hearing<br />

Beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain :<br />

Pemdes, Dispenda)<br />

‐ Legislatif<br />

‐ Pasangan terpilih<br />

sebagai Bupati<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Hearing dengan<br />

legislatif/<br />

eksekutif<br />

‐ Konsolidasi dengan pemerhati masalah-masalah sosial di masyarakat.<br />

‐ Pertemuan persiapan untuk mengumpulkan informasi serta teknik-teknik dan bahan pertimbangan<br />

guna memperlancar proses inisiasi raperda ADD.<br />

‐ Menggelar rapat bersama mengundang 25 orang stakeholder dengan tujuan membangun<br />

pemahaman awal tentang alur proses dan penyelenggaraan intisari inisiasi raperda.<br />

‐ Tim menggelar rapat perdana untuk menyusun langkah-langkah praktis dan strategis dalam inisiasi<br />

raperda.<br />

‐ Penyebaran kuesioner.<br />

‐ Pembahasan hasil perumusan dari tiap-tiap kecamatan oleh tim inisiasi raperda ADD.<br />

‐ Semiloka pembahasan naskah draft akademik.<br />

‐ Forum semiloka.<br />

‐ Koordinasi dan diskusi terbatas yang intens tentang raperda ADD untuk menghasilkan rumusan<br />

drafting.<br />

‐ Semiloka II<br />

‐ Loby, hearing.<br />

Kelompok 4 :<br />

Pengalaman Mengadukan Kasus Korupsi di Sumatera Barat<br />

No Tahapan proses Langkah yang Para pihak yang<br />

kebijakan<br />

dilakukan<br />

terlibat<br />

1 Identifikasi<br />

masalah<br />

2 Menyiapkan<br />

materi gugatan/<br />

upaya hukum<br />

3 Pemetaan<br />

stakeholder<br />

4 Mengaitkan<br />

gugatan<br />

5 Kampanye<br />

6 Mengawal<br />

proses<br />

Melakukan gugatan ‐ Akademisi<br />

‐ CSO<br />

Perdata<br />

‐<br />

‐<br />

Media<br />

LSM<br />

‐ Legal studying<br />

‐ Somasi<br />

Gugatan kejaksaan<br />

Indikator sukses<br />

dan faktor<br />

pendukung<br />

Vonis bersalah<br />

kepada anggota<br />

Dewan<br />

94


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Azis)<br />

‐ Apa kira-kira yang kurang dari multistakehoder tersebut?<br />

Peserta<br />

‐ Pelibatkan media<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Review <strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Saat pulang ke daearah Bapak-Bapak akan membuat forum anti korupsi (forum multi stakeholder)<br />

‐ Forum yg dibentuk sebaiknya dari luar instansi pemerintahan.<br />

‐ Mandat forum adalah melakukan pengawalan, monitoring dan evaluasi.<br />

‐ Mengapa kita perlu forum ini karena alasan filosofisnya menurut Archon Fung sederhana saja<br />

tidak ada manusia yang sempurna (ada kekurangan pengetahuan, kompetensi, sumberdaya, dll)<br />

sehingga harus ada check and balance.<br />

‐ Identifikasi aktor :<br />

� Expert Administrators; yakni mereka yang merupakan staff birokrasi.<br />

� Elected Representatives yakni MPR, DPR, DPRD<br />

� Professional Stakeholders; mereka biasanya dibayar/diminta bantuan untuk membantu<br />

kepentingan-kepentingan<br />

� Lay Stakeholders; (Para stakeholder awam); Yakni warga negara yang tidak dibayar yang<br />

mempunyai kepentingan mendalam dalam beberapa perhatian publik dan mempunyai<br />

keinginan untuk menginvestasikan waktu dan energi substansial untuk mewakili dan melayani<br />

mereka yang mempunyai kepentingan-kepentingan atau perspektif-perspektif yang mirip tetapi<br />

tidak ikut berpartisipasi.<br />

� Random Selection; (Pemilihan Acak); Partisipan dipilih secara acak.<br />

� Open, Targeted Recruiting; Partisipan dipilih dari sub kelompok yang kurang terlibat dalam<br />

partisipasi ataupun yang memiliki kepentingan tertentu.<br />

� Open, Self-Selection<br />

� Diffuse Public Sphere; seperti dalam diskusi melalui media massa<br />

‐ Otoritas dan keputusan :<br />

o Personal Benefits; merupakan mayoritas. Biasanya orang mau berpartisipasi jika ada manfaat<br />

untuk dirinya atau juga karena dipaksa untuk terlibat<br />

o Communicative Influence; biasanya diarahkan kepada anggota atau pejabat publik oleh<br />

kesaksian (testimony), tanggapan, kesimpulan atau proses yang diambilnya. Misalnya<br />

meskipun komisi 11/9 (National Commission on Terrorist Attacks upon the United States)<br />

sudah dibentuk oleh kongres AS untuk memberikan rekomendasi kepada pembuat hukum,<br />

yang secara prinsif masih bisa didebat oleh publik luas.<br />

o Advise and Consult; Pejabat mempertahankan otoritas dan kekuasaan mereka tetapi<br />

berkomitmen untuk menerima masukan dari partisipan sebagai nasihat yang mungkin bisa<br />

dipertimbangkan.<br />

o Co-Governance ; partisipan bekerja sama dengan pejabat untuk membuat rencana-rencana<br />

dan kebijakan-kebijakan atau pengembangan strategi untuk tindakan publik.<br />

o Direct Authority partisipan memiliki otoritas luas untuk mengontrol, merencanakan atau<br />

mengimplementasikan proyek.<br />

....................................Ice Breaking.........................<br />

------------------------------COFFEE BREAK------------------------------<br />

95


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Azis)<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajarran<br />

:<br />

� MMemberikan<br />

peemahaman<br />

te entang loby daan<br />

konsultasi publik.<br />

� MMenguatkan<br />

ko omitmen untuk<br />

dapat melakukan<br />

loby daan<br />

koordinasi maupun konssultasi<br />

publik<br />

daalam<br />

pengaw walan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K.<br />

‐ Berba agi pengalama an peserta peelatihan<br />

tentanng<br />

lobi dan ko onsultasi publiik<br />

yang pernaah<br />

dilakukan ddi<br />

daera ah.<br />

Peserta<br />

‐ Pengaalaman<br />

tenta ang resolusi kkonflik<br />

kabuppaten<br />

Melawi tentang keppemilikan<br />

laha an masyarakkat<br />

dengaan<br />

perusahaaan.<br />

‐ Perus sahaan mena anami lahan ddengan<br />

karett,<br />

lahan milik k<br />

pemerintah,<br />

perussahaan<br />

sebagai<br />

hak pakkai<br />

saja dan<br />

masyaarakat<br />

sebagaai<br />

pekerja.<br />

‐ Seiring<br />

waktu mmasyarakat<br />

mengklaim lahan milik k<br />

‐<br />

pemerintah.<br />

Resollusi<br />

konflik meencari<br />

permasalahannya<br />

ddengan<br />

terjun<br />

langsuung<br />

pada mmasyarakat,<br />

lobi dengan kecamatan,<br />

perusahaan,<br />

ma asyarakat diundang dan digali<br />

‐<br />

permaasalahnannyaa.<br />

Awalnnya<br />

masyaraakat<br />

tidak mmau<br />

mengakku,<br />

akhirnya<br />

diambbil<br />

celah disskusi<br />

secara santai dan masyarakat t<br />

mengakui<br />

permasalannya<br />

begitu puula<br />

dengan<br />

‐<br />

perusahaan<br />

sehinggga<br />

muncul pe erjanjian.<br />

Tapi muncul m masaalah<br />

dimana pproses<br />

penanddatanganan<br />

dari d kecamataan<br />

sulit dengaan<br />

alasan tidaak<br />

ada koonfirmasi.<br />

Fasilitatoor<br />

(Azis)<br />

‐ Pertannyaan<br />

selanju utnya apakah yang diperlukkan<br />

seseorang<br />

(fasilitator) dalam melakuukan<br />

lobi ? appa<br />

saja kkebutuhan<br />

daan<br />

keterampiilan<br />

yang haarus<br />

dipegang g dalam lobi, , koordinasi dan konsultaasi<br />

publik k?<br />

Peserta<br />

‐ Mengetahui<br />

pokok permasalahaan<br />

‐ Memppelajari<br />

karaktter<br />

orang<br />

Peserta (S Syahwani)<br />

‐ Tahu siapa yang kiita<br />

lobi<br />

‐ Mentaalisme<br />

pelobi<br />

‐ Mempperhatikan<br />

mo oment<br />

‐ Mediaa/<br />

perantara/ pendukung p daalam<br />

melakukkan<br />

loby<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

SESI 12<br />

TE EKNIK LLOBY<br />

DAAN<br />

KONSSULTASII<br />

PUBLIKK


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Peserta<br />

‐ Membbangun<br />

strateegi<br />

komunikassi<br />

‐ Melihaat<br />

situasi dan kondisi<br />

‐ Melihaat<br />

faktor yang g menjadi pen ndukung<br />

Peserta<br />

‐ Percaaya<br />

diri yang tinggi<br />

‐ Perfor rmance<br />

‐ Mengerti<br />

kultur/ adat<br />

istiadat<br />

Peserta<br />

‐ Kemaampuan<br />

diplommasi/<br />

menelaaah<br />

informasi ddari<br />

satu masyarakat<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

Lobi memiliki<br />

beberapaa<br />

karakteristikk<br />

yaitu bersiffat<br />

informal dalam<br />

berbaggai<br />

bentuk, ppelakunya<br />

jugga<br />

beragam, dapat melibaatkan<br />

pihak ketiga sebaggai<br />

perantara, tempat dann<br />

waktu fleksibel<br />

dengaan<br />

pendekatan<br />

satu arah oleh<br />

pelobi.<br />

Ada beberapa<br />

cara untuuk<br />

melakukann<br />

lobi baik yanng<br />

legal mauupun<br />

ilegal, secara terbuka<br />

maupuun<br />

tertutup/rahhasia,<br />

secaraa<br />

langsung ataupun tidaak<br />

langsung.<br />

‐ Strate egi loby :<br />

� WWin-Win<br />

� WWin-Lose<br />

� Loose-Lose<br />

� Loose-Win<br />

‐ Taktikk<br />

yang umum dilakukan dalam<br />

loby :<br />

� MMembuat<br />

agennda<br />

� BBluffing<br />

� MMembuat<br />

tengg gat waktu (deeadline)<br />

� GGood<br />

Guy Badd<br />

Guy<br />

� Th The art of Conc cesión<br />

� In ntimidasi<br />

‐ Koord dinasi lintas sektor s sangat dibutuhkan kkarena<br />

seringg<br />

kali berbentturan<br />

dengann<br />

kegiatan ruttin<br />

pemerintahan<br />

dim mana permassalahan<br />

yangg<br />

sering muuncul<br />

kalau dalam pem merintah dalaam<br />

pertemmuan<br />

satu daan<br />

selanjutnya<br />

yang datanng<br />

adalah ora ang yang berbeda-beda<br />

seehingga<br />

tranffer<br />

knowlledge<br />

jadi terggangu.


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

SESI 13<br />

ME ERENCAANAKANN<br />

PENYUUSUNAN<br />

N <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajarran<br />

:<br />

� MMembangun<br />

keerangka<br />

peng getahuan berssama<br />

tentang proses menggawal<br />

penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>K.<br />

� MMengembangkkan<br />

pemahamman<br />

tentang pentingnya upaya u mendoorong<br />

inisiatif daerah dalam<br />

mmenyusun<br />

<strong>RAD</strong> D <strong>PK</strong>.<br />

‐ Alur jaadwal<br />

perenca anaan dan peenganggaran<br />

daerah, dalamm<br />

uu 17 dan uuu<br />

25, jadwal penganggaraan<br />

dari bulan b januari ss/d<br />

desemberr,<br />

tapi bila dilihhat<br />

dari sikluss<br />

maka menjaadi<br />

30 bulan dimana d 9 bulaan<br />

adalah<br />

proses pere encanaan, 12 bulan pada ppelaksanaan,<br />

tahun berikuttnya<br />

6 bulan ppada<br />

evaluasi.<br />

Peserta (A Andri)<br />

‐ Bila lihat<br />

dari aluur<br />

perencanaaan<br />

dari Bapppeda<br />

Provinsi<br />

Kalimantan<br />

Timur untuk<br />

lima tahuun<br />

kebelaakang<br />

sudah mengikuti, buulan<br />

novembeer<br />

sudah asist tensi kegiatann.<br />

‐ Untuk k tahun 2012,<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> su udah dimasukkkan<br />

dalam aanggaran,<br />

dimmana<br />

dilakuka an pengusulaan<br />

pada bulan Mei 2011.<br />

Peserta (K Kamto)<br />

‐ Dilakuukan<br />

komunik kasi dengan BBappeda<br />

di mmasing-masing<br />

daerah unttuk<br />

memudah hkan koordinaasi<br />

dalam m penganggar ran program <strong>RAD</strong> R <strong>PK</strong>.<br />

‐ Komuunikasi<br />

dengan<br />

Bappenas juga<br />

sebaiknyya<br />

secara intens.<br />

‐ Sedanngkan<br />

level provinsi<br />

untuk revisi dan pellaksanaannyaa<br />

saja.<br />

Fasilitatoor<br />

(Frido)<br />

‐ Kendaala<br />

anggara an bisa diisiasati<br />

denngan<br />

‐<br />

menggunakan<br />

summber<br />

lain dilua ar APBD.<br />

Untuk k menyusun AAgenda<br />

Settinng,<br />

kita mulai dari<br />

mengidentifikasi<br />

menggunakna<br />

tteknik<br />

CLIP.<br />

‐ CLIP sebagai alat<br />

bantu dalaam<br />

analisis mmulti<br />

stakeh holder :<br />

� CCollaboration/<br />

sttakeholders<br />

conflict : Relasi antara<br />

� Leegitimaty<br />

( Legitimasi) : Pengakkuan<br />

te erhadap hak k dan tangg gung jawab di<br />

mmasyarakat<br />

� In nterest (keppentingan)<br />

: kepentinngan<br />

te erhadap isu/ mmasalah.<br />

Dilih hat dari perubaahan<br />

tingkattan<br />

terhadap sstatus,<br />

akses. .<br />

� PPower<br />

(kekuassaan)<br />

: KKekuatan<br />

dann<br />

penguasaann<br />

sumber daaya<br />

(akses ekkonomi,<br />

politiik,<br />

‐<br />

keekuatan<br />

akses<br />

informasi)<br />

Kekuaasaan<br />

:<br />

� SSetiap<br />

stakehholders<br />

dilih hat kemampuuan<br />

dalam<br />

mmengerahkan<br />

kekuatan, aksses<br />

informasi,<br />

atau politik.<br />

penguasaann<br />

sumber ddaya,<br />

peluanng<br />

‐<br />

� MMemberi<br />

tandaa<br />

TINGGI/ SEDANG/<br />

RENDDAH<br />

setiap sttakeholders<br />

seesuai<br />

penilaia an bersama.<br />

Kepenntingan<br />

:


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

� SSejauh<br />

mana masalah mmemberikan<br />

kkeuntuungan/<br />

kerugian yaang<br />

mempenngaruhi<br />

tingkkat<br />

penguasaan<br />

st takeholders te erhadap aset penting (statu us sosial, kekkuasaan,<br />

aksees<br />

ekonomi).<br />

‐ Legitim masi :<br />

� Tingkat<br />

legitimasi<br />

setiap stakeholders<br />

berrdasarkan<br />

hukum,<br />

tradisi, aadat,<br />

atau huk kum adat.<br />

� Berupa<br />

pengaakuan<br />

orang lain terhaddap<br />

hak dann<br />

tanggung jawab dalamm<br />

masyarakaat.<br />

KKhususnya<br />

dallam<br />

masalah terkait.<br />

Diskuusi<br />

kelompok dengan memmbagi<br />

kelompook<br />

berdasarka an masing-maasing<br />

Provinsii<br />

asal yaitu<br />

Kalima antan Timur, KKalimantan<br />

Ba arat, Kalimanttan<br />

Tengah, KKalimantan<br />

Seelatan,<br />

Sulawwesi<br />

Selatan,<br />

Suulawesi<br />

Utaraa,<br />

Maluku, Gorrontalo.<br />

‐ Tugass<br />

kelompok :<br />

1. DDiskusikan<br />

dann<br />

sepakati dalam<br />

kelompokk,<br />

salah satu daerah yang akan dijadika an contoh untuuk<br />

peenyusunan<br />

tuugas<br />

ini.<br />

2. Id dentifikasi dan d buatkann<br />

daftar para pihak<br />

(sstakeholder)<br />

yang men nurut kelommpok<br />

anda<br />

beerkepentingann<br />

terhadap pproses<br />

penyuusunan<br />

<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>.<br />

3. GGunakan<br />

salah<br />

satu model m diagraam<br />

analisis<br />

sttakeholder<br />

untuk membuat<br />

pemettaan<br />

posisi<br />

sttakeholder<br />

terrsebut<br />

dalam proses penyusunan<br />

<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>.<br />

4. Berdasarkan<br />

hasil analisiis<br />

stakeholdder<br />

tersebut,<br />

buuatlah<br />

rancanga<br />

agenda uuntuk<br />

menginnisiasi<br />

proses<br />

peenyusunan<br />

RAAD<br />

<strong>PK</strong>. Agenda<br />

untuk inisiiasi<br />

tersebut berisi b pointerss<br />

sebagai berikut<br />

:<br />

� Buatkan daftar<br />

para pihak<br />

yang perlu<br />

diloby agaar<br />

agenda inisiasi<br />

penyussunan<br />

<strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong><br />

dapat diakomodir<br />

ke dalam<br />

jadwal peerencanaan-ppenganggarann.<br />

� Susun ranncangan<br />

taha apan loby dann<br />

koordinasi dengan paraa<br />

stakeholderr<br />

utama dalam<br />

proses pennyusunan<br />

<strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>.<br />

� Gunakan tabel<br />

berikut untuk u menyusun<br />

rancangann<br />

agenda inisiiasi<br />

penyusun nan RA <strong>PK</strong>.<br />

No Tahapan T<br />

Detail Proses/<br />

Mekanissme<br />

Sasaran/ Paara<br />

pihak<br />

terkaait<br />

Keterangann<br />

5. Buatlah<br />

jadwaal<br />

proses lobyy<br />

dan koordinnasi<br />

tersebutt<br />

dengan menetapkan<br />

inddikator-indikator<br />

suukses<br />

pada se etiap tahapan n yang telah ddirencanakan.<br />

6. GGunakan<br />

contooh<br />

LBB 3 unt tuk membuat RKA Kegiattan<br />

Penyusunnan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> ddi<br />

daerah yanng<br />

te elah disepakati<br />

oleh kelomppok.<br />

.................... ...................... ..Diskusi Kellompok<br />

(1 Ja am)................ ..................... .......<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

PRESENTASI MASING-MASING DAERAH<br />

� KELOMPOK MALUKU UTARA<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

100


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

� KELOMPOK KALIMANTAN TIMUR (KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA)<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 Diskusi terbatas Undangan Bappeda<br />

Provinsi<br />

‐ SKPD<br />

‐ NGO<br />

‐ Akademisi<br />

‐ Media<br />

Desember – minggu<br />

ke 1<br />

2 Lobi Bupati dan Audiensi ‐ Bupati<br />

Desember – minggu<br />

DPRD<br />

‐ DPRD<br />

ke 3<br />

3 Pembentukan tim Mengundang semua<br />

stakeholder<br />

Januari 2012<br />

4 Sosialisasi Seminar Febuari 2012<br />

5 Pembuatan RKA Diusulkan ke Bappeda<br />

kabupaten<br />

Bappeda Febuari - Maret<br />

‐ Ada yang namanya tim 11 dan tim 11 ini yang paling berpengaruh.<br />

‐ Perguruan tinggi merupakan tim ahli dari akademisi.<br />

‐ Kesultanan kutai yang harus kita dorong.<br />

‐ Diskusi terbatas : pesertanya NGO, Media sekitar desember minggu pertama.<br />

� KELOMPOK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 Koordinasi<br />

dan<br />

konsultasi<br />

awal<br />

2 Rapat teknis<br />

dengan<br />

jajaran terkait<br />

3 Pembentukan<br />

tim penyusun<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

4 Draft SK<br />

kepala<br />

daerah<br />

Audiensi Bappeda<br />

Inspektorat Prov<br />

Sosialisasi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> Kepala daerah<br />

Bappeda<br />

Dispenda<br />

Inspektorat<br />

NGO<br />

Akademisi<br />

‐ Identifikasi masalah<br />

‐ penentuan isu prioritas<br />

‐ penyusunan rancangan<br />

awal <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Kampanye<br />

‐ Sosialisasi<br />

‐ Konsultasi dengan tim ahli<br />

‐ Penyempurnaan<br />

rancangan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Media<br />

Tim penyusun <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Febuari 2012 –<br />

minggu ke 1<br />

Febuari 2012<br />

minggu ke 3<br />

Maret 2012<br />

minggu ke 2<br />

s/d september<br />

2012<br />

November<br />

2012 minggu<br />

ke 1<br />

101


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Analisis stakeholder :<br />

‐ Analisis dengan pendekatan teknik clip yaitu penerima manfaat <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> secara optimal adalah<br />

masyarakat umum khususnya dan dunia usaha dalam hal pelayanan.<br />

‐ Inspektorat dan Bappeda.<br />

‐ Forum koalisi anti korupsi diharapkan dapat mendukung proses yang dimaksud.<br />

‐ Perguruan tinggi.<br />

� KELOMPOK KALIMANTAN SELATAN (KABUPATEN BARITO PUALA)<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 Persiapan Audiensi<br />

Sosialisasi<br />

Wakil Bupati Desember<br />

2 Penyusunan Fasilitasi kabupaten 2012<br />

� KELOMPOK KALIMANTAN BARAT (PONTIANAK-MELAWI)<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 ‐ Persiapan ‐ Bappenas menyertai ‐ Walikota<br />

Walikota/ Bupati tentang ‐ Bappeda<br />

urgensi <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>. ‐ Inspektorat<br />

‐ Sosialisasi/<br />

lobi<br />

Bappeda,<br />

walikota<br />

‐ <strong>Laporan</strong> ke<br />

Bupati<br />

2 FGD inisiasi<br />

penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

3 Konsultasi<br />

publik<br />

4 Lokakarya<br />

perispan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

‐ Audiensi, interval<br />

meeting, kampanye<br />

media.<br />

‐ <strong>Laporan</strong> tertulis<br />

‐ Bappeda,<br />

Walikota.<br />

‐ Bupati<br />

Diskusi terbatas ‐ Instansi terkait<br />

‐ stakeholder<br />

Pertemuan stakeholder<br />

lebih luas<br />

Persiapan teknis<br />

mendorong isu prioritas ke<br />

dalam program kerja.<br />

‐ DPRD<br />

‐ LSM<br />

‐ Instansi terkait<br />

‐ PT<br />

‐ Toga/ Tomas<br />

‐ SKPD terkait<br />

‐ LSM mitra<br />

Kerangka kerja<br />

penyusunan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Membangun<br />

komitmen<br />

stakeholder dan<br />

merumuskan isu<br />

prioritas.<br />

‐ Draft dokumen<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Perbup/ Perwali<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

102


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

� KELOMPOK SULAWESI UTARA (MANADO)<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 Persiapan Audiensi ke kepala<br />

daerah<br />

Bappeda, peserta Nov 2011<br />

2 Sosialisasi FGD forum multi<br />

stakeholder<br />

Multistakeholder Feb 2012<br />

3 Pembentukan tim Bappeda, LSM,<br />

Tomas, Toga<br />

Feb 2012<br />

Identifikasi multistakeholder :<br />

‐ Disdik, Diskes,Dishub,Dispenduk ,Dispenda<br />

‐ BPPT<br />

‐ Dinas tata kota<br />

‐ Walikota<br />

‐ DPRD<br />

‐ BKSUA<br />

‐ FKUB<br />

‐ Disperindag<br />

‐ YDRI<br />

‐ LBH<br />

‐ Walhi<br />

‐ Lestari<br />

‐ Akademisi<br />

‐ Media<br />

� KELOMPOK KOTA GORONTALO<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 Koordinasi dgn<br />

pihak terkait<br />

tingkat provinsi<br />

2 Sosialisasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> I<br />

3 Sosialisasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong> II<br />

4 Penyusunan<br />

draft <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Komunikasi dengan<br />

pemprov dan pemda<br />

kota Gorontalo<br />

Audiensi ke pemprov<br />

dan pemkot<br />

Membentuk tim<br />

penyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

‐ Gubernur<br />

‐ Walikota<br />

‐ Bappeda Prov<br />

‐ Bappeda Kota<br />

‐ Gubernur<br />

‐ Walikota<br />

‐ Bappeda Prov<br />

‐ Bappeda Kota<br />

‐ Bappeda Kota<br />

‐ LSM<br />

‐ Akademisi<br />

‐ Tomas<br />

‐ Toga<br />

‐ Bappeda Kota<br />

‐ LSM<br />

Prov Gorontalo<br />

sudah punya <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong>, koordinasi antara<br />

pihak terkait yg ada<br />

di prov dan kota.<br />

Respon positif dari<br />

pemprov dan pemkot<br />

Rapat/ diskusi<br />

dengan para pihak<br />

103


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

5 Penyempurnaan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

6 Legalisasi <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

Mengundang semua<br />

pihak yg terlibat pd<br />

penyusunan draft<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> (Diskusi)<br />

‐ Akademisi<br />

‐ Tomas<br />

Toga<br />

‐ Bappeda Kota<br />

‐ LSM<br />

‐ Akademisi<br />

‐ Tomas<br />

Toga<br />

Biro hukum ‐ Praktisi hukum<br />

‐ Biro hukum<br />

‐ Pemkot<br />

‐ Legislatif<br />

� KELOMPOK SULAWESI SELATAN (KABUPATEN ENREKANG)<br />

terkait<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Disetujui oleh semua<br />

pihak yg terlibat<br />

dalam<br />

penyempurnaan dan<br />

penyusunan draft.<br />

NO TAHAPAN MEKANISME/ CARA SASARAN KETERANGAN<br />

1 <strong>Laporan</strong> dan<br />

koordinasi dgn<br />

pihak terkait<br />

2 Alokasi<br />

kegiatan dalam<br />

APBD 2012<br />

3 Penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tahun<br />

2012.<br />

‐ <strong>Laporan</strong> secara<br />

berjenjang kepada<br />

Bappeda, Sekda, Wakil<br />

Bupati/ Bupati.<br />

‐ Koordinasi dng<br />

koordinator kerjasama<br />

(CIDA SIDS) untuk<br />

mengintegrasikan proses<br />

implementasi MOU CIDA<br />

SIDS dalam <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Koordinasi ke tim<br />

anggaran untuk kegiatan<br />

tamnbahan penyusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> pada SKPD<br />

Bappeda.<br />

‐ Menyusun TOR kegiatan<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Menyusun rancangan<br />

RKA kegiatan<br />

penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Memperoleh<br />

petunjuk/arahan<br />

KDH untuk<br />

agenda kegiatan<br />

APBD 2012.<br />

‐ Memperoleh info/<br />

tahap<br />

implementasi<br />

MOU.<br />

‐ Rencana tahun 2012 :<br />

6. Persiapan : januari-Febuari untuk integrasi proses musrembang<br />

7. Perumusan : maret-mei<br />

8. Pelembagaan : juni untuk peraturan Bupati, penyesuaian di APBD tahun 2012<br />

9. Implementasi : agustus-desember 2013<br />

10. Monev : desember 2012-desember 2013<br />

Diharapkan<br />

Bappenas<br />

menyuruh Bupati<br />

untuk alokasi<br />

kegiatan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

dalam APBD 2012.<br />

104


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Stakeholder yang terlibat :<br />

� Unsur pemerintah/ SKPD terkait (D<strong>PK</strong>AD, Kesbangpol, PP, KTSP, 12 Kecamatan, Dinas<br />

perindustrian, Dikpora, Diskes, RSU, BKD, PU, BPBD, Dishub, Setda, Staf ahli, Inspektorat,<br />

Bappeda)<br />

� NGO (LSM Sulawesi Baru + 5 LSM)<br />

� Jurnalis<br />

� Tomas<br />

� Toga<br />

� Tim CIDA SIPS<br />

� Akademisi/ PT + HPM (organisasi mahasiswa)<br />

� Organisasi pemuda, organisasi perempuan dan ormas lainnya.<br />

<strong>Fasilitator</strong> (Frido)<br />

‐ Rata-rata tiap daerah menetapkan target tahun 2012 dan paling akhir pada Juni 2012 terwujud di<br />

daerah masing-masing.<br />

------------------------------------------SELESAI ----------------------------------------<br />

105


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

<strong>Pelatihan</strong> dihari keempat, diawali<br />

dengan review hari sebelumnya ini<br />

dimaksudnya untuk mengetahui<br />

sejauh mana pemahaman peserta<br />

terkait materi‐materi yang telah<br />

diberikan setelah itu peserta diminta<br />

untuk menyusun Rencana Tindak<br />

Lanjut, dan diakhiri dengan Post Test<br />

serta prosesi penutupan oleh<br />

Direktorat Hukum dan HAM,<br />

Bappenas.<br />

HARI KEEMPAT<br />

13 OKTOBER<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

106


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Fasilitatoor<br />

(Azis)<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajarran<br />

:<br />

� Peserta<br />

mmenyusun<br />

kegiatan untuk<br />

�<br />

mmenggunakan<br />

hasil pelatihan<br />

ini di lembaga<br />

mmaupun<br />

daerahnya<br />

masing-masing.<br />

Peserta<br />

menyyusun<br />

kegiata an kerjasama<br />

antar<br />

leembaga<br />

maaupun<br />

antarr<br />

daerah untuk<br />

mmenggunakan<br />

hasil pelatihaan<br />

ini secaraa<br />

khusus<br />

unntuk<br />

mempe ercepat penyyusunan<br />

<strong>RAD</strong>D<br />

<strong>PK</strong><br />

mmaupun<br />

kegia atan lain yanng<br />

berkaitan dengan<br />

peencegahan<br />

daan<br />

pemberant tasan korupsii.<br />

No<br />

(D (Dimulai pada pukul 08.45 WWITA)<br />

RTL<br />

KERJASAMMA<br />

ANTAR LLEMBAGA<br />

DAAN<br />

ANTAR DDAERAH<br />

KEGIATAN<br />

1 Me embuat mailing glist peserta pelatihan<br />

(forum sharing di<br />

antara<br />

peserta)<br />

2 Peerlu<br />

ada pertem muan lagi untuk k evaluasi capaaian<br />

kerja di<br />

ma asing-masing re egional<br />

3 Peertemuan<br />

antar regional 1,2 dan<br />

3 (sharing ttentang<br />

best<br />

praactice<br />

: pakai pparameter)<br />

4 Peerlu<br />

ada tempatt<br />

konsultasi dar ri daerah ke puusat<br />

5 Peerlu<br />

ada dukung gan fasilitasi da ari pusat ke daerah<br />

karena<br />

keu uangan di daer rah juga terbattas<br />

6 Peerlu<br />

ada assiten nsi dari fasilitator<br />

pusat ke daerah<br />

7 Suurat<br />

dari Bappenas<br />

ke daerah asal para peserta<br />

(Kepala<br />

Da aerah & Pimpinnan<br />

Lembaga Para P Peserta)<br />

8 Me ekanisme kerjaa<br />

dan koordinaasi<br />

antara pusat<br />

dan daerah<br />

(Fa asilitator <strong>RAD</strong> P<strong>PK</strong><br />

dan sekreta ariat pusat)<br />

9 Keejelasan<br />

pusat koordinasi k dann<br />

informasi<br />

10 Suurat<br />

ke daerah dilampiri d fotocoopy<br />

sertifikat peeserta<br />

11 Ha arus ada desak kan dari pusat agar daerah bbisa<br />

begerak<br />

bersama<br />

mencap pai target 2014<br />

12 Peerlu<br />

ada evaluasi<br />

dari pusat teentang<br />

daerah mana yang<br />

sud dah menyusun n dan yang belu um menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> (<br />

diinngatkan<br />

setiap tahun)<br />

SESI 14<br />

RENNCANA<br />

TTINDAK<br />

K LANJUTT<br />

PJJ<br />

Direktorat HHukum<br />

dan<br />

HAM Bappeenas<br />

Bappenas, KK<strong>PK</strong>,<br />

Kemenpan,<br />

Kemendagrri<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

MITRA-MITRAA<br />

KERJASAMAA


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

SESI 15<br />

POS ST TESTT<br />

DAN EVVALUASSI<br />

Fasilitatoor<br />

(Dewi)<br />

‐ Tujuan<br />

pembelajarran<br />

:<br />

� MMenilai<br />

tingkat penyerapan materi pelatihhan<br />

olleh<br />

peserta.<br />

� MMenilai<br />

kualitass<br />

penyelenggaraan<br />

pelatihan.<br />

‐ Setelaah<br />

tiga hari kkebelakang<br />

kita k mempelaajari<br />

tentanng<br />

arah keebijakan<br />

pencegahan<br />

ddan<br />

pembarantasan<br />

koorupsi<br />

di Inddonesia,<br />

konssep<br />

dasarr<br />

& siklus RAAD<br />

<strong>PK</strong>, teknik k-teknik fasilitaasi,<br />

memf fasilitasi pennyusunan<br />

<strong>RAD</strong> R <strong>PK</strong> ddan<br />

mengembangkan<br />

agenda setting unntuk<br />

pengaawalan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> maka seekarang<br />

Bappak<br />

Bapakk<br />

bisa meng gisi lembar post test yaang<br />

sudahh<br />

disediakan dan dilanjutkkan<br />

dengan mmengisi<br />

lembbar<br />

evaluasi peyelenggaraaan<br />

pendidikaan<br />

dengaan<br />

menempelkan<br />

stick notee<br />

ke dalam keertas<br />

plano ya ang tersedia.<br />

.................. ....Peserta MMemberikan<br />

ppenilaian<br />

terhhadap<br />

capainn<br />

belajar........ .............<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


No<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

“EVALUASI CAPAIAN BELAJAR”<br />

Apakah anda bisa menerima (menyerap) materi belajar yang diberikan selama pelatihan ini ?<br />

Judul Pokok<br />

Bahasan<br />

1 Arah Kebijakan<br />

Pencegahan Dan<br />

Pembarantasan<br />

Korupsi Di Indonesia<br />

1<br />

Tidak<br />

Paham<br />

2<br />

Kurang<br />

Paham<br />

Nilai (skor 1 sampai 5)<br />

3<br />

Cukup<br />

Paham<br />

4<br />

Paham<br />

5<br />

Sangat<br />

Paham<br />

0 0 6 7 3<br />

2 Konsep dasar &<br />

Siklus <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

0 0 6 5 3<br />

3 Teknik-Teknik<br />

Fasilitasi<br />

0 0 6 8 1<br />

4 Memfasilitasi Penyusunan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

d) FGD Penentuan Isu<br />

0 0 13 9 2<br />

Prioritas<br />

e) Workshop<br />

Penyusunan Draf<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

f) Workshop<br />

penyusunan<br />

dokumen <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

0 0 5 6 1<br />

0 0 6 6 1<br />

5 Mengembangkan Agenda Setting Untuk Pengawalan <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

c) Pengembangan<br />

Forum Multi Stake<br />

Holder<br />

d) Merencanakan<br />

Penyusunan <strong>RAD</strong><br />

<strong>PK</strong><br />

1 0 8 8 2<br />

0 0 7 4 3<br />

� EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN<br />

NO ASPEK PELATIHAN BAIK KURANG KETERANGAN<br />

1 Rancangan proses pelatihan dan<br />

metode pelatihan<br />

15 -<br />

‐ Waktu pelatihan masih<br />

kurang<br />

2 <strong>Fasilitator</strong> pelatihan 17 -<br />

3 Narasumber 16 -<br />

4 Material pelatihan (alat dan bahan)<br />

15 -<br />

‐ Pembagian materi yang<br />

step by step<br />

5 Peserta pelatihan 16 1 ‐ Ketidaktepatan waktu<br />

6 Kepanitiaan (logistic,<br />

ruang belajar, dll)<br />

akomodasi,<br />

15 8<br />

‐ Mik<br />

109


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Penutupaan<br />

oleh Direk ktorat Hukumm<br />

dan<br />

HAM, Bapppenas<br />

(Muhhammad<br />

Isro)<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan<br />

‐ Peserrta<br />

regional 3 lebih banyak yang<br />

hadir dari kalangann<br />

pemerintahaan<br />

sama<br />

dengaan<br />

suasana di<br />

regional 1 yaang<br />

dilakssanakan<br />

di Boogor.<br />

‐ Daeraah<br />

Kaliman ntan Tengah<br />

yang<br />

dimotoori<br />

oleh Paak<br />

Budi sebbelumnya<br />

sudahh<br />

berkonsultaasi<br />

dengan BBappenas<br />

terkaitt<br />

penyusunann<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> tahun<br />

2012.<br />

‐ Kalimantan<br />

Selatan S<br />

mencoba<br />

mendorong<br />

Barrito<br />

Kuala dalam<br />

‐<br />

penyuusunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> P menjelangg<br />

Pilkada.<br />

Kalimantan<br />

Timur r mencoba mendorong Kutai Kertannegara.<br />

Sebeelumnya<br />

Bap ppenas sudaah<br />

melakkukan<br />

fasilitat tsi ke Kalimaantan<br />

Timur dan perlu diilihat<br />

sampai sejauh man na pencapaian/<br />

hasilnnya.<br />

‐ Kalimantan<br />

Barat mmencoba<br />

men ndorong Kota Pontianak daan<br />

Melawi.<br />

‐ Kota Manado sanggat<br />

menekankkan<br />

adanya ddorongan<br />

darri<br />

pemerintah pusat baik kepada<br />

Provinnsi<br />

maupun<br />

Kabupatenn/Kota<br />

‐ Goronntalo<br />

akan berkoordinasi<br />

la agi dengan Peemprov<br />

karenna<br />

dulu pernah<br />

difasilitasi Bappenas B padda<br />

tahun 2008.<br />

‐ Sulaw wesi Selatan pada Kabupaten<br />

Enrekanng<br />

yang akan<br />

lebih cepat<br />

didorong kaarena<br />

menurrut<br />

informmasi<br />

dari Ommbudsman<br />

Makassar, M Bupatinya<br />

cukkup<br />

inovatif dan mudah untuk diajaak<br />

kerjassama.<br />

‐ Mailinng<br />

list sudah dibuat oleh Bappenas dan<br />

bisa langgsung<br />

on-line,<br />

sehingga kkita<br />

bisa salinng<br />

berba agi antar daeraah,<br />

dan bila in ngin berkoordinasi<br />

bisa langsung<br />

ke Bapppenas.<br />

‐ Terka ait pertemuan evaluasi reggional<br />

1,2 dann<br />

3 akan kam mi konsultasikkan<br />

dengan pimpinan p untuuk<br />

mengetahui<br />

perkem mbangan fasillitasi<br />

penyusuunan<br />

<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong> K<br />

‐ Temp pat konsultasi langsung ke Direktorat Hukum<br />

dan HAM M Bappenas.<br />

‐ Fasilittasi<br />

untuk tahhun<br />

depan dirrencanakan<br />

akan<br />

dilakukan n ke empat daerah<br />

dengann<br />

kriteria manna<br />

yang kira-kira bisa kita dorong lebih cepat dan<br />

mana yanng<br />

masyarakaat<br />

sipilnya lebih<br />

bagus untuuk<br />

segerra<br />

menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Mengenai<br />

asistenssi<br />

fasilitator daari<br />

pusat ke ddaerah,<br />

mem mang biasanyaa<br />

bila daerah membutuhkaan<br />

akan dikirim fasilitaator<br />

dari pusatt.<br />

‐ Surat dari Bappeenas<br />

akan diikirimkan<br />

keppada<br />

Kepala Daerah baikk<br />

itu Gubernu ur, Bupati ataau<br />

Walikoota<br />

yang berrisi<br />

tentang poin-poin p pennting<br />

untuk ditindak d lanjutti<br />

oleh Pemeerintah<br />

Daerah.<br />

Disana<br />

akan disebutkan<br />

nama-nnama<br />

pesertaa<br />

yang sudah mengikuti peelatihan<br />

untuk fasilitator RAAD<br />

<strong>PK</strong> baaik<br />

dari Pemdda<br />

maupun NGO<br />

agar lebiih<br />

mudah unttuk<br />

berkoordinnasi,<br />

selanjutnya<br />

surat akaan<br />

dikirimmkan<br />

dari Depputi<br />

disertai la ampiran laporran<br />

pelatihan.<br />

Selain itu diisertakan<br />

juga a surat Menteeri<br />

PPN/KKepala<br />

Bappeenas<br />

mengenai<br />

himbauan penyusunan <strong>RAD</strong> R <strong>PK</strong>


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

‐ Dalam surat tidak dicantumkan kata-kata wajib melainkan mengharapkan karena dikhawatirkan<br />

daerah akan mempertanyakan lagi kewenangan-kewenangan terkait dengan otonomi daerah.<br />

‐ Kila perlu memanfaatan forum Musrembang di pusat dan daerah untuk menyusun <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>.<br />

‐ Koordinasi tingkat pusat antara Bappenas, K<strong>PK</strong>, Kemenpan dan Kemendagri terus dilakukan<br />

‐ Evaluasi kegiatan akan dilakukan kembali pertemuan, sehingga kita mengharapkan untuk terus up<br />

date baik sifatnya via e-mail, telepon, ataupun SMS.<br />

‐ Jika teman-teman daerah yang akan melakukan pertemuan dengan mengundang Bappenas<br />

harapan saya bisa dilakukan koordinasi terlebih dahulu baik via e-mail, telepon ataupun SMS, baru<br />

setelah itu bisa surat resmi menyusul.<br />

Pembagian Sertifikat secara simbolis<br />

(Pukul 09.40 WITA)<br />

------------------------------------------SELESAI ----------------------------------------<br />

111


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

BAPPENAS<br />

Lampiran 3<br />

Daftar Alamat Peserta <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

GRAND CLARION HOTEL MAKASSAR<br />

10-13OKTOBER 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

112


Daftar Alamat Peserta<br />

PELATIHAN UNTUK FASILITATOR <strong>RAD</strong> <strong>PK</strong><br />

Makassar, Hotel Clarion 10-13 Oktober 2011<br />

No Nama Lembaga/instansi Alamat Email<br />

1.<br />

� Alamat Peserta<br />

Syamsuddin, S.Pt, M.Si Bappeda Kab. Enrekang Jl. Reformasi No. 149 - Enrekang matakalibulo@yahoo.com<br />

2. Remmy Sumilat, S.Sos Pemkot Manado Jl. Balai Kota No. 1 bappedamanadokota@yahoo.com<br />

3. Syafwani JARI-Kalsel Komplek HKSN Permai Blok II A No. 28 Rt.<br />

25 Banjarmasin<br />

syafwani@gmail.com<br />

4. Drs. Harris S Moha LSM Lestari Madani Gorontalo Jl. Jendral Sudirman No. 45 A Kota harris_moha@yahoo.com<br />

Gorontalo<br />

5. Ir. E. Kalvien Khouw, M.Si Pemkot Ambon Jl. Sultan Hairun No. 1 Ambon kalvienkhouw@yahoo.com<br />

6. M. Ilyas M, SH, M.Si Bappeda Prov. Sulsel Jl. Urip Sumoharjo No. 269 Makassar Ilyas_2328@yahoo.co.id<br />

7. Linggarjati, S.Sos JARI-Kalteng Jl. Taurus VI No. 327 linggar@presidency.com<br />

linggar_civil@yahoo.co.id<br />

8. Ramliamur, SE Pokja 30 Samarinda Kaltim Jl. Danau Maninjau 12 Kota Samarinda linknusantara@yahoo.co.id<br />

9. Sukamto, SE C-Force Jl. Pangeran Suryananta genjes_30@yahoo.com.sg<br />

sukamto_kwarda17@yahoo.com<br />

10. Budi Priyosutejo, SE Bappeda Kota Samarinda Jl. Arif Rahman Hakim No.16 bappeda2@gmail.com<br />

11. Syarief Hidayat Yayasan Dian Rakyat Indonesia Jl. TNI 8 No.86 sarce_hidayat@yahoo.co.id<br />

12. Drs. H. L. Arumahi Ombudsman Makassar Komp. Puri Taman Sari Blok. A15/17<br />

Makassar<br />

laodearu@yahoo.com<br />

13. Ir. Langen Budi Harjo Bappeda Prov. Kalteng Jl. Badak No. 10 Komp. Kehutanan P.Raya langen_budiharjo@yahoo.co.id<br />

14. Yahya Mahmud, S.Hi LBH Maluku Utara Jl. Melati Kel. Tanah Tinggi Barat abaya_gumira@yahoo.com<br />

15. Ahmad Su’udi Jawahira PADI Indonesia Jl. Mayjen Sutoyo Gg. Surya Rt.08 Rw.012 amonglumut@gmail.com<br />

Np.39 Balikpapan Kalimantan Timur<br />

16. Trisno Yuwono, SP Bappeda Kab. Melawi Nanba Pinoh<br />

17. Drs. Rahmadi Bappeda Kalsel Jl. Jendral Sudirman No. 19 Banjarmasin rahmadi_rahman@yahoo.co.id<br />

18. Hermawansyah Gemawan Jl. Dr. Wahidin Gg. Batas Pandawa hermawansyah@gmail.com


<strong>Laporan</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan<br />

Korupsi (<strong>RAD</strong> <strong>PK</strong>) Regional <strong>III</strong> (Kalimantan, Sulawesi dan Maluku)<br />

Grand Clarion Hotel Makassar, 10‐13 Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraan<br />

Komplek Kelapa Hijau No.18 Pontianak germawan_borneo@yahoo.com<br />

19. Andrie Asdi, SH Bappeda Prov. Kaltim Jl. Wijaya Kusuma 3 No. 9 Samarinda andrie.asdi@bappedakaltim.com<br />

20. Mahlan, SH Bappeda Prov. Kaltim Jl. Sultan Alimuddin No. 1 Rt. 2 apem2_banja@yahoo.co.id<br />

21. M. Asram Jaya PeRAK Institute Jl.Melati VI No.3 Komp.Maizonette<br />

Makassar<br />

asramjaya@gmail.com<br />

26. M .Isro Bappenas Jl. Taman Suropati, No. 2, Jakarta Pusat muhammadisro@yahoo.com<br />

� Narasumber<br />

27. Gunawan Sunendar Kemenpan RB gunendar@yahoo.com<br />

� Tim <strong>Fasilitator</strong><br />

34. Fridolin Berek, ST LAK Jl. Wartawan <strong>III</strong> No. 15A Tromann15@yahoo.com<br />

114


BAPPENAS<br />

Lampiran 4<br />

Parade Foto<br />

GRAND CLARION HOTEL MAKASSAR<br />

10-13OKTOBER 2011


Lap poran <strong>Pelatihan</strong><br />

<strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


Lap poran <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


Lap poran <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan


Lap poran <strong>Pelatihan</strong> <strong>Fasilitator</strong> Pedoman Ummum<br />

Rencana AAksi<br />

Daerah PPemberantasan<br />

Korupsi (RAAD<br />

<strong>PK</strong>) Regionnal<br />

<strong>III</strong> (Kalimaantan,<br />

Sulawessi<br />

dan Malukuu)<br />

Grand Clarion<br />

Hotel Maakassar,<br />

10‐133<br />

Oktober 2011<br />

Bappenas<br />

Kemitraaan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!