04.03.2013 Views

budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...

budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...

budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PEMBIBITAN<br />

Pengadaan bibit mindi secara generatif (menggunakan biji), untuk menghilangkan<br />

dormansi kulit biji yang dapat menghambat perkecambahan dilakukan dengan cara<br />

membuang kulit dalam dari buah atau cara lain dengan merendam biji dalam air<br />

bersuhu 80°C selama 30 menit. Penaburan biji dilakukan di persemaian yang tidak di<br />

naungi. Biji ditutup tanah atau serasah tipis. Setelah kecambah mencapai tinggi 2-4<br />

cm dapat dipindah ke kantong plastik ukuran 200-300 ml yang berisi tanah lapisan<br />

atas (top-soil). Bibit dipelihara di pesemaian sampai tingginya mencapai 20-30 cm.<br />

Bibit siap tanam pada umur 4 bulan sampai 6 bulan. Apabila akan menggunakan<br />

bibit yang berupa stump, dibuat dengan memotong batang dan akar tunggang,<br />

masing-masing berukuran 20 cm dan diameter leher akar stump sebaiknya antara 1-<br />

1,25 cm. Perbanyakan <strong>tanaman</strong> secara vegetatif dapat dilakukan dengan membuat<br />

stek batang. Pemberian hormon indole butiric acid (IBA) dengan dosis 50 ppm pada<br />

stek mindi dapat meningkatkan keberhasilannya.<br />

PENANAMAN<br />

Penanaman di lapangan harus dilakukan setelah areal dibuka bersih, dicangkul<br />

sampai kedalaman 30 cm. Penanaman bibit sebatas leher akar. Bibit dibuka dari<br />

wadahnya, tidak boleh ada akar yang terlipat. Jarak tanam mindi dapat 2 m x 2 m<br />

atau 2 m x 3 m.<br />

PEMELIHARAAN<br />

Pemeliharaan <strong>tanaman</strong> yang berupa pemupukan perlu dilakukan. Penyiangan gulma<br />

dilakukan beberapa kali pada tahun pertama dan kedua. Penjarangan dilakukan<br />

setelah <strong>tanaman</strong> berumur 3 tahun dengan meninggalkan 400 batang per hektar,<br />

kemudian pada umur 6 tahun penjarangan <strong>tanaman</strong> dilakukan lagi sampai jumlah<br />

pohon tiap hektar menjadi 200 batang.<br />

Pohon mindi mudah diserang penggerek pucuk Hypsipyla robusta Moore dan<br />

batangnya kadang-kadang diserang kumbang ambrosia Xleborus ferrugineus yang<br />

mengakibatkan kualitas kayunya menurun. Pengendalian hama penggerek pucuk<br />

dapat dilakukan dengan tindakan silvikultur, antara lain menggunakan bibit <strong>tanaman</strong><br />

yang tahan serangan hama, dapat pula dengan membuat hutan <strong>tanaman</strong> campuran.<br />

Cara lain untuk memberantasnya dengan menyuntikkan insektisida Nuvacron 20<br />

SCW, Dimecron 50 SCW dan Gusadrin 15 WSC setelah batangnya ditakkik.<br />

PERTUMBUHAN<br />

Pohon mindi termasuk jenis yang tumbuh cepat, dengan batang lurus, bertajuk<br />

ringan, berakar tunggang dalam dan berakar cabang banyak. Pohon mindi di kebun<br />

rakyat Cimahpar, Bogor umur 10 tahun mempunyai tinggi bebas cabang sekitar 10<br />

m dan diameter 38,20 cm.<br />

SIFAT KAYU<br />

Kayu teras berwarna merah coklat muda semu-semu ungu, gubal berwarna putih<br />

kemerah-merahan dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras. Serat lurus<br />

atau agak berpadu, berat jenis rata-rata 0,53. Penyusutan dari keadaan basah<br />

sampai kering tanur 3,3% (radial) dan 4,1% (tangensial). Kayu mindi tergolong<br />

kelas kuat III-II, setara dengan mahoni, sungkai, meranti merah dan kelas awet IV-<br />

V. Pengeringan alami, pada papan tebal 2,5 cm dari kadar air 37% sampai 15%<br />

memerlukan waktu 47 hari, dengan kecenderungan pecah ujung dan melengkung.<br />

Informasi lebih lanjut email: irwantoshut@yahoo.com<br />

http://www.irwantoshut.com/

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!