budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...
budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...
budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dengan skala 1 : 10.000. Batas-batas blok dapat dipakai berupa batas alam<br />
seperti sungai, punggung bukit atau batas buatan seperti jalan, patok kayu atau<br />
beton<br />
2. Pembersihan lapangan. Beberapa kegiatan yang di lakukan sebelum<br />
penanaman meliputi :<br />
• Menebang pohon-pohon sisa dan meninggalkan pohon yang dilarang<br />
ditebang<br />
• Mengumpulkan semak belukar, alang-alang dan rumput-rumputan<br />
• Sampah-sampah yang telah terkumpul dibakar<br />
3. Pengolahan tanah. Pengolahan tanah diperlukan pada tanah-tanah yang padat<br />
dengan cara sebagai berikut :<br />
• Tanah dicangkul sedalam 20 - 25 cm kemudian dibalik<br />
• Bungkalan-bungkalan tanah dihancurkan, akar-akar dikumpulkan,<br />
dijemur dan dibakar<br />
• Tanah pada jalur-jalur <strong>tanaman</strong> di haluskan dan dibersihkan, kemudian<br />
dibuat lubang <strong>tanaman</strong><br />
E. PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN<br />
1. Sistem penanaman. Beberapa macam sistiim penanaman yang dapat dipilih<br />
yaitu tumpangsari dan cemplongan yang pemilihannya ditentukan oleh<br />
tersedianya biaya, tenaga kerja, keadaan tanah dan keadaan sosial ekonomi<br />
masyarakat di sekitarnya.<br />
a. Sistim Tumpangsari. Sistim tumpangsari adalah pembuatan <strong>tanaman</strong> yang<br />
dilaksanakan oleh peserta tumpangsari dengan pihak <strong>kehutanan</strong> selama<br />
jangka waktu 2,5 tahun. Lokasi <strong>tanaman</strong> yang dapat dilaksanakan dengan<br />
sistim ini harus memenuhi syarat-syarat :<br />
• Tanah dalam keadaan subur<br />
• Kemiringan tanah tidak lebih dari 40 %<br />
• Tenaga kerja tersedia cukup<br />
• Kebutuhan masyarakat terhadap tanah garapan.<br />
Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :<br />
• Palawija tidak diperkenankan ditanam pada jarak 30 cm kiri-kanan larikan<br />
<strong>tanaman</strong> pokok dan <strong>tanaman</strong> sela<br />
• Tanaman palawija tidak diperkenankan yang mengganggu pertumbuhan<br />
<strong>tanaman</strong> pokok dan <strong>tanaman</strong> sela. Jenis <strong>tanaman</strong> palawija yang dilarang<br />
antara lain ketela pohon, ketela rambat, pisang, sereh, kentang, kol dan<br />
akar wangi.<br />
• Kewajiban para peserta tumpangsari adalah melaksanakan penanaman<br />
<strong>tanaman</strong> pokok dan <strong>tanaman</strong> sela serta pemeliharaannya di samping<br />
kewajiban-kewajiban lain yang tercantum dalam perjanjian kerja<br />
b. Sistem cemplongan. Pada cara cemplongan <strong>tanaman</strong> pokok ditanam dalam<br />
lubang pada larikan yang telah disiapkan, pembersihan lapangan tidak<br />
dilakukan secara total melainkan hanya dalam cemplongan radius 1 - 2 m di<br />
sekeliling lubang <strong>tanaman</strong>. Sistem ini sangat baik dilakukan pada lahan miring<br />
Informasi lebih lanjut email: irwantoshut@yahoo.com<br />
http://www.irwantoshut.com/