04.03.2013 Views

budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...

budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...

budidaya tanaman kehutanan tanaman kehutanan - Departemen ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

• Pengukuran batas lokasi <strong>tanaman</strong>, sekaligus<br />

dipasang pal-pal dan patok-patok<br />

pembatasnya, berikut jalan pemeriksaan dan<br />

jalan angkutan bibit.<br />

• Pembersihan lapangan dari tumbuhan<br />

pengganggu seperti alang-alang, semak<br />

belukar, dan lain-lain.<br />

• Pengolahan tanah (manual/mekanik).<br />

Dalam pengolahan tanah pada lahan miring<br />

memperhatikan kaidah pengawetan tanah<br />

agar dihindarkan erosi yang berlebihan dan<br />

pemasangan ajir sejajar garis kontour.<br />

• Pembuatan lubang <strong>tanaman</strong> dengan ukuran<br />

minimal 30 x 30 x 20 cm.<br />

2. Penanaman<br />

i. Penanaman menggunakan bibit<br />

Menjelang penanaman, bibit harus dudah<br />

disiapkan di lapangan yaitu bibit <strong>tanaman</strong> pokok<br />

dan tumbuhan inangnya. Oleh karena <strong>tanaman</strong><br />

cendana yang bersifat setengah parasit, maka<br />

dalam penanamannya di lapangan harus<br />

diperhatikan kepentingan <strong>tanaman</strong> inang.<br />

Sebagai inang primer <strong>tanaman</strong> lombok<br />

(Capsicum annum L.) digunakan sebagai inang<br />

sekunder antara lain turi, <strong>tanaman</strong> kapas, kopi<br />

dan jambu batu, yang ditanam menggantikan<br />

lombok setelah Cendana berumur 1 – 2 tahun.<br />

ii. Penanaman dengan biji langsung di<br />

lapangan<br />

Biji ditanam pada permulaan musim penghujan<br />

bersamaan dengan biji <strong>tanaman</strong> inang primer,<br />

antara lain lombok (Capsicum annum L.). Pada<br />

setiap tempat pemasangan ajir ditanam 4 – 5<br />

biji Cendana sedalam ± 2 cm, mengelilingi biji<br />

lombok dengan jarak ± 15 cm. Biji lombok<br />

ditanam sebanyak 2 biji tiap ajir. Biji yang tidak<br />

tumbuh setelah penanaman cendana diadakan<br />

seleksi, yaitu pada setiap ajir hanya dibiarkan<br />

satu anakan yang sehat.<br />

Penanaman <strong>tanaman</strong> inang sekunder 1 – 2<br />

tahun sebelum <strong>tanaman</strong> pokok cnedana. Bagi<br />

lahan yang sudah ada ditanami inangnya secara<br />

alam maka biji cendana ditanam disela-sela<br />

<strong>tanaman</strong> inang tersebut.<br />

Selain dengan biji penanaman cendana dapat<br />

dipergunakan bibit (semai). Oleh karena waktu<br />

muda <strong>tanaman</strong> muda ini butuh naungan, maka<br />

<strong>tanaman</strong> peneduh harus ditanam 1 – 2 tahun<br />

sebelumnya. Tanaman peneduh ini sebaiknya<br />

berfungsi pula sebagai <strong>tanaman</strong> inang sekunder.<br />

3. Pemeliharaan <strong>tanaman</strong><br />

i. Penyulaman dan penyiangan<br />

Pada umumnya biji atau bibit yang ditanam di<br />

lapangan terutama pada tahun-tahun pertama<br />

akan selalu terjadi kematian bibit atau tidak<br />

tumbuhnya biji yang cukup tinggi. Hal ini<br />

disebabkan antara lain oleh faktor iklim (curah<br />

hujan) yang sulit dikontrol, kualita bibit/biji yang<br />

jelek dan kerusakan bibit waktu penanaman.<br />

Oleh karena itu kegiatan penyulaman perlu<br />

dilakukan pada tahun-tahun tersebut.<br />

Sedangkan pada tahun berikutnya terutama<br />

setelah umur <strong>tanaman</strong> di atas 3 tahun walaupun<br />

masih terjadi kematian bibit, penyulaman bibit<br />

yang mati tidak perlu dilakukan lagi. Sebagai<br />

pertimbangannya adalah biibit sulaman akan<br />

ketinggalan pertumbuhannya dan pohon yang<br />

terlambat pertumbuhannya akan ditebang pada<br />

saat penjarangan tegakan yang pertama.<br />

Selain kegiatan penyulaman bibit yang mati,<br />

kegiatan pendangiran dan penyiangan gulma<br />

perlu dilakukan dengan intensitas kegiatan<br />

minimum 4 kali setahun, untuk memacu<br />

pertumbuhan bibit dan mempertinggi<br />

persentase jadi <strong>tanaman</strong> di lapangan. Banyak<br />

lahan pemeliharaan tersebut untuk <strong>tanaman</strong><br />

cendana minimum 4 tahun, karena tumbuhnya<br />

lambat.<br />

a. Hama<br />

Hama yang biasa menyerang Cendana<br />

adalah sebagai berikut :<br />

• Thyca belisame<br />

Sebangsa ulat yang makan daun,<br />

sehingga pohon menjadi gundul dalam<br />

waktu yang singkat.<br />

• Kutu Chionapsis<br />

b. Penyakit<br />

Gejala timbulnya kutu ini bersamaan<br />

dengan penyakit konmeo (kalis) berupa<br />

benjolan pada daun. Daun menyusut<br />

dan tidak dapat berasimilasi dengan<br />

sempurna. Serangan kutu ini mulai pada<br />

<strong>tanaman</strong> yang berumur 6 bulan dan<br />

sering terjadi pada umur 2 – 3 tahun.<br />

Serangan hama ini biasanya tingan,<br />

mudah diberantas dan pohon yang<br />

diserang akan hidup terus.<br />

• Penyakit bulir (spake disoase)<br />

Informasi lebih lanjut email: irwantoshut@yahoo.com<br />

http://www.irwantoshut.com/<br />

Penyakit ini menyerang daun. Pada<br />

daun timbul bercak putih, sehingga daun

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!