04.03.2013 Views

Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc. Ph.D - Universitas Sumatera Utara

Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc. Ph.D - Universitas Sumatera Utara

Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc. Ph.D - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> <strong>Utara</strong><br />

sistematik dari pengumpulan data, studi, ekstrapolasi data dan analisis agar<br />

didapatkan hasil yang lebih baik.<br />

Evaluasi lahan merupakan suatu proses analisis untuk mengetahui potensi<br />

lahan untuk penggunaan tertentu yang berguna untuk membantu<br />

perencanaan penggunaan dan pengelolaan lahan. Evaluasi lahan meliputi<br />

interpretasi data fisik kimia tanah, potensi penggunaan lahan sekarang dan<br />

sebelumnya (Jones et al., 1990), yang bertujuan untuk memecahkan masalah<br />

jangka panjang terhadap penurunan kualitas lahan yang disebabkan oleh<br />

pengunaannya saat ini, memperhitungkan dampak penggunaan lahan,<br />

merumuskan alternatif penggunaan lahan dan mendapatkan cara pengelolaan<br />

yang lebih baik (Sys, 1985; Rossiter, 1994).<br />

Leuschner (1984) menyatakan bahwa pengelolaan lahan dan hutan<br />

merupakan hasil integral dari seluruh komponen lingkungan baik fisik, kimia,<br />

biologi sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kepututusan perencanaan<br />

penggunaan lahan dengan mempertimbangkan kerusakan lingkungan dan<br />

konservasi lahan.<br />

Konservasi lahan tidaklah bermaksud untuk tidak menggunakan lahan tetapi<br />

memanfaatkan lahan sebaik mungkin sehingga resiko terhadap kerusakan<br />

lahan seminimal mungkin (Margules and Pressey, 2000). Penggunaan lahan<br />

tanpa memperhatikan faktor kerusakan lingkungan akan menyebabkan<br />

kehilangan hutan, pertukaran iklim, erosi tanah dan banjir (Pearce, 2000).<br />

Saat ini pembangunan berkelanjutan sudah menjadi konsep dasar untuk<br />

pengelolaan lahan baik lahan pertanian, kehutanan dan pemukiman agar<br />

diperoleh kualitas hidup yang lebih baik (TAG, 1988), walaupun metoda<br />

tentang pembangunan berkelanjutan tersebut belum sepenuhnya difahami<br />

(Fresco et al., 1994).<br />

Menurut Tzschupke (1998), kata berkelanjutan (Sustainability) pertama sekali<br />

ditulis oleh seorang Jerman Hanns von Carlowiz dalam “Sylvicultura<br />

oeconomica” pada tahun 1713 yang beberapa dekade kemudian menjadi<br />

dasar manajemen sumberdaya alam. Sekarang ini pengertian berkelanjutan<br />

mengikuti batasan yang dibuat oleh Bruntland Commission dalam laporannya<br />

kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu Pembangunan yang<br />

memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kebutuhan generasi yang<br />

akan datang.<br />

2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!