04.03.2013 Views

Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc. Ph.D - Universitas Sumatera Utara

Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc. Ph.D - Universitas Sumatera Utara

Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc. Ph.D - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> <strong>Utara</strong><br />

garam, kandungan bahan organik, kapasitas tukar kation mineral liat,<br />

cadangan mineral, drainase dan kelembaban tanah.<br />

Riquier (1974) menekankan bahwa metoda parametriks terdiri dari tiga<br />

komponen yaitu: 1) Evaluasi secara terpisah terhadap ciri-ciri tanah sesuai<br />

dengan kepentingannya, 2) Mengkombinasikan secara numerik sesuai kaedah<br />

matematika, dengan tidak melupakan hubungan antar faktor dan 3) Indeks<br />

akhir digunakan untuk membuat tingkatan (rank) lahan untuk tujuan<br />

penggunaannya. Sedangkan Allgood and Gray (1978) telah menggunakan dua<br />

metoda untuk menentukan Indeks Produksi Tanaman yaitu: 1) Model sifat<br />

tanah, yang didasarkan atas tanggap tanaman terhadap sifat dan ciri tanah<br />

dan 2) Model klasifikasi tanah, yang didasarkan atas diagnosa terhadap<br />

karakteristik tanah, klasifikasi tanah dan dapat digunakan untuk<br />

memprakirakan indek produksi. Kedua model ini telah menggunakan model<br />

“multiple regression” untuk memprakirakan hasil atau produksi tanaman.<br />

Dalam sistem parametriks, kriteria diagnosa dinilai secara numerik dan<br />

klasifikasi kesesuaian lahan didapatkan dengan perhitungan matematika<br />

(Require and <strong>Sc</strong>hwarz, 1972). Bertentangan dengan pendapat Purnell,<br />

pendekatan parametriks telah sukses digunakan untuk mengevaluasi lahan<br />

untuk pertanian secara umum (Requer et al., 1970) termasuk<br />

pengembangannya di daerah arid dan semi arid (Sys and Verheye, 1972) dan<br />

telah dicobakan untuk daerah tropika (Sys nad Fankart, 1972; Sys, 1978,<br />

<strong>Nasution</strong>, 1989; <strong>Nasution</strong> 2003).<br />

2.2. Prinsip-prinsip Evaluasi Lahan<br />

Dasar prinsip dari kerangka kerja evalusi lahan adalah : 1) Kesesuaian lahan<br />

dinilai dan diklasifikasikan sesuai dengan penggunaan lahan yang<br />

direncanakan, 2) Evaluasi memerlukan suatu perbandingan antara<br />

keuntungan yang akan diperoleh dan masukan yang diberikan terhadap lahan,<br />

3) Pendekatan multi disiplin 4) Evalusi dilaksanakan dengan pertimbangan<br />

berbagai faktor fisik, kimia tanah, ekonomi dan sosial, 5) Kesesuaian telah<br />

memperhitungkan keberlanjutan penggunaan lahan dan 6) Evaluasi meliputi<br />

berbagai pilihan penggunaan lahan.<br />

2.3. Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan<br />

Klasifikasi terdiri dari 4 katagori (FAO, 1976): 1) Ordo kesesuian lahan,<br />

menunjukkan kesesuaian lahan yang dinilai, 2) Klas kesesuaian lahan,<br />

menunjukkan tingkat kesesuaian dalam ordo, 3) Sub klas kesesuaian<br />

menunjukkan faktor pembatas yang ada pada lahan tersebut dan merupakan<br />

faktor yang harus dikelola dan 4) Unit kesesuaian lahan, menunjukkan<br />

perbedaan-perbedaan kecil dalam sub klas terutama berdasakan manajemen<br />

yang diperlukan.<br />

6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!