10.04.2013 Views

November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...

November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...

November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

10<br />

Gambar 4. Kulit yang terkena Tinea cruis.<br />

5.<br />

Tinea capitis<br />

Mempunyai ciri – ciri luka dengan tonjolan kecil disekitar<br />

lubang rambut. Penyebaran dari tinea capitis berasal dari<br />

kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, melalui<br />

penggunaan sisir, topi, mainan,telepon atau baju dan handuk<br />

secara bergantian dengan orang yang terinfeksi seperti gambar<br />

di bawah ini:<br />

Gambar 5. Kulit Kepala yang terkena Tinea capitis.<br />

Untuk menghindari infeksi jamur pada kulit ini, kita harus<br />

mengenali penyebab-penyebannya. Berikut beberapa<br />

penyebab terjadinya infeksi jamur:<br />

1. Infeksi jamur disebabkan oleh beberapa species yaitu<br />

Trichophyton, Microsorum Epidermophyton dan candida.<br />

2. Perpindahan jamur dapat disebabkan oleh kontak dengan<br />

orang atau hewan yang terinfeksi walaupun kebanyakan<br />

infeksi terjadi karena kontak antara orang dengan orang.<br />

3. Kurang terjaganya kebersihan badan dan lingkungan.<br />

4. Seseorang yang mempunyai masalah kesehatan dan atau<br />

sedang menjalani terapi pengobatan yang menurunkan<br />

system imun (daya tahan tubuh).<br />

5. Faktor lingkungan seperti iklim dan adat kebiasaan dapat<br />

mempengaruhi perkembangan penyakit.<br />

Kenali gejala penyakit jamur pada kulit.<br />

Gejala akibat infeksi jamur ini yaitu dimulai dari gatal-gatal<br />

ringan diikuti proses peradangan eksudatif dengan ciri – ciri<br />

Info<strong>POM</strong> - <strong>Vol.13</strong> <strong>No</strong>. 6 <strong><strong>No</strong>vember</strong>-<strong>Desember</strong> 2012<br />

penggundulan, kulit terbelah-belah dan atau perubahan warna<br />

pada kulit.<br />

Pengobatan<br />

Setelah mengenali macam-macam infeksi jamur, penyebab,<br />

serta gejalanya, kita harus mengetahui cara pengobatannya<br />

agar infeksi jamur ini tidak muncul kembali. Terapi atau<br />

pengobatan infeksi jamur dibedakan menjadi terapi non obat<br />

dan terapi obat.<br />

1. Terapi non obat<br />

a. Gunakan handuk tersendiri untuk mengeringkan bagian<br />

yang terkena infeksi atau bagian yang terinfeksi dikeringkan<br />

terakhir untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian<br />

tubuh lainnya.<br />

b. Jangan mengunakan handuk, baju, atau benda lainnya<br />

secara bergantian dengan orang yang terinfeksi.<br />

c. Cuci handuk dan baju yang terkontaminasi jamur dengan air<br />

panas untuk mencegah penyebaran jamur tersebut.<br />

d. Bersihkan kulit setiap hari menggunakan sabun dan air<br />

untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran agar jamur tidak<br />

mudah tumbuh.<br />

e. Jika memungkinkan hindari penggunaan baju dan sepatu<br />

yang dapat menyebabkan kulit selalu basah seperti bahan<br />

wool dan bahan sintetis yang dapat menghambat sirkulasi<br />

udara.<br />

f. Sebelum menggunakan sepatu, sebaiknya dilap terlebih<br />

dahulu dan bersihkan debu-debu yang menempel pada<br />

sepatu.<br />

g. Hindari kontak langsung dengan orang yang mengalami<br />

infeksi jamur. Gunakan sandal yang terbuat dari bahan kayu<br />

dan karet.<br />

2. Terapi obat<br />

Pengobatan infeksi jamur bisa secara topikal, sistemik atau<br />

kombinasi keduanya. Pengobatan topikal adalah pengobatan<br />

pada bagian tubuh yang terinfeksi menggunakan obat<br />

luar seperti salep dan krim. Pengobatan sistemik adalah<br />

pengobatan dari dalam tubuh melalui oral atau injeksi yang<br />

dampaknya ke seluruh bagian tubuh. Jenis pengobatan infeksi<br />

jamur seringkali tergantung pada kondisi klinisnya.<br />

Berikut ini beberapa zat aktif yang biasa digunakan secara<br />

topikal untuk pengobatan infeksi jamur diantaranya sebagai<br />

berikut :<br />

a. Asam Salisilat<br />

Digunakan untuk kulit yang terinfeksi jamur. Mempunyai sifat<br />

keratolitik (pengelupasan pada kulit ) sehingga membantu<br />

penyerapan obat anti jamur. Hindarkan kontak dengan mulut,<br />

mata, membran mukosa, efek sistemik setelah penggunaan<br />

yang berlebihaan. Biasanya efek yang tidak diinginkaan reaksi<br />

iritasi kulit. Aturan pakai dioleskan 2 -3 kali sehari.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!