November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...
November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...
November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Info<strong>POM</strong> - <strong>Vol.13</strong> <strong>No</strong>. 6 <strong><strong>No</strong>vember</strong>-<strong>Desember</strong> 2012<br />
Dinantikan Lahirnya:<br />
Payung Hukum yang Lebih Kuat untuk<br />
Pengawasan Obat dan Makanan<br />
Pendahuluan<br />
Pengawasan Obat dan Makanan merupakan bagian integral<br />
dari upaya pembangunan kesehatan di Indonesia. Misi Badan<br />
<strong>POM</strong> dalam melindungi masyarakat dari produk Obat dan<br />
Makanan yang membahayakan kesehatan dituangkan dalam<br />
sistem pengawasan full spectrum mulai dari pre-market<br />
hingga post-market control yang disertai dengan upaya<br />
penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat (community<br />
empowerment).<br />
Dewasa ini dan di masa depan pengawasan obat dan makanan<br />
sebagai bagian integral pembangunan kesehatan di Indonesia<br />
menghadapi lingkungan strategis yang sangat dinamis.<br />
Globalisasi yang ditandai dengan meningkatnya peredaran<br />
obat, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik dan<br />
makanan dalam jumlah yang sangat besar dan arus yang<br />
sangat cepat karena tereduksinya berbagai hambatan ekspor<br />
impor yang terjadi sebelumnya. Kondisi ini dapat mempunyai<br />
implikasi meningkatnya peredaran produk-produk ilegal, tidak<br />
saja di dalam negeri tetapi juga antar negara.<br />
Dalam sistem pengawasan obat dan makanan (SIS<strong>POM</strong>),<br />
peran aktif masyarakat/publik sangat strategis sebagai mata<br />
dan telinga Badan <strong>POM</strong> telah dapat memberikan umpan balik<br />
dalam melakukan perbaikan secara terus menerus. Disisi lain<br />
kerja sama lintas sektor dalam implementasi SIS<strong>POM</strong> masih<br />
belum optimal karena kerja sama dengan instansi penegak<br />
hukum yang masih bersifat marjinal dan tindakan hukum yang<br />
belum memberikan efek jera terhadap para pelanggar.<br />
Sistem Pengawasan Obat dan Makanan<br />
Untuk menekan sekecil mungkin risiko kesehatan yang<br />
mungkin terjadi dari produk obat dan makanan, dilakukan<br />
Sistem Pengawasan tiga lapis (SIS<strong>POM</strong> 3 lapis). Lapis pertama<br />
dalam sistem pengawasan adalah pengawasan yang dilakukan<br />
oleh produsen melalui pelaksanaan cara-cara produksi<br />
yang baik agar setiap bentuk penyimpangan dari standar<br />
mutu dapat dideteksi sejak awal. Secara hukum produsen<br />
bertanggung jawab atas mutu dan keamanan produk yang<br />
dihasilkannya. Apabila terjadi penyimpangan dan pelanggaran<br />
terhadap standar yang telah ditetapkan maka produsen<br />
dikenakan sangsi, baik administratif maupun pro-justisia.<br />
Pengawasan lapis kedua adalah pengawasan yang dilakukan<br />
oleh pemerintah melalui pengaturan dan standardisasi;<br />
penilaian keamanan, khasiat dan mutu produk sebelum<br />
diijinkan beredar di Indonesia; inspeksi, pengambilan sample<br />
dan pengujian laboratorium produk yang beredar serta<br />
peringatan kepada publik yang didukung penegakan hukum.<br />
Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat<br />
konsumen terhadap mutu, khasiat dan keamanan produk<br />
maka pemerintah juga melaksanakan kegiatan komunikasi,<br />
informasi dan edukasi. Dengan pengawasan yang berlapis,<br />
diharapkan masyarakat dapat terhindar dari produk obat dan<br />
makanan yang berbahaya bagi kesehatan.<br />
Pengawasan lapis ketiga adalah pengawasan oleh konsumen<br />
melalui peningkatan kesadaran dan peningkatan pengetahuan<br />
mengenai kualitas produk yang digunakannya dan caracara<br />
penggunaan produk yang rasional. Pengawasan oleh<br />
masyarakat sendiri sangat penting dilakukan karena pada<br />
akhirnya masyarakatlah yang mengambil keputusan untuk<br />
membeli dan menggunakan suatu produk. Konsumen dengan<br />
kesadaran dan tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap mutu<br />
dan kegunaan suatu produk, disatu sisi dapat membentengi<br />
dirinya sendiri terhadap penggunaan produk-produk yang<br />
tidak memenuhi syarat dan tidak dibutuhkan, sedang pada sisi<br />
lain akan mendorong produsen untuk ekstra hati-hati dalam<br />
menjaga kualitas produknya.<br />
Payung Hukum Pengawasan Obat dan<br />
Makanan<br />
Sistem pengawasan tiga lapis diharapkan dapat menjamin<br />
keamanan, mutu dan manfaat produk obat dan makanan yag<br />
7