You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi<br />
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation<br />
<strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009<br />
ISSN 1907-0322<br />
Kata kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh dikopi tanpa ijin dan biaya<br />
UDC : 633.17:664.78<br />
Dwi Djoko Slamet Santosa (PT Putri Citra, Kota Jantho, Aceh Besar)<br />
Pemanfaatan tepung premix berbahan dasar mutan sorgum Zh-30 untuk industri<br />
pembuatan adonan dan mie kering<br />
J. Ilmiah AI & R <strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009, hal. 1-21<br />
Mutan sorghum Zh-30 adalah hasil penelitian pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi<br />
induksi yang dilakukan di Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN. Mutan<br />
sorghum Zh-30 dikembangkan dari varietas Zhengzu yang berasal dari China yang<br />
diintroduksi ke BATAN melalui proyek RCA — IAEA RAS/5/040. Induksi mutasi pada<br />
varietas Zhengzu dilakukan dengan irradiasi sinar Gamma dengan dosis 300 Gy. Melalui<br />
proses seleksi yang dimulai pada M2, telah dihasilkan sejumlah galur mutan pada M3 dan<br />
M4. Salah satu galur mutan harapan adalah Zh-30 yang berbatang semi pendek, genjah,<br />
tahan kekeringan, produksi tinggi, dan kualitas biji yang baik. Untuk tujuan tepung<br />
premix mutan sorghum dan pengembangan dalam industri pangan, telah dilakukan<br />
penelitian terhadap kualitas tepung premix berbahan dasar mutan sorghum Zh-30 dengan<br />
melakukan berbagai analisis pada berbagai kondisi. Penelitian ini terdiri dari dua<br />
kelompok percobaan, yaitu pengaruh kansui (garam alkalis Na2CO3 dan K2CO3) pada sifat<br />
reologi adonan, pengaruh penambahan telur pada sifat fisik adonan dan mie masak.<br />
Pengamatan dilakukan pada tiga jenis tepung premix berbahan dasar sorghum dengan<br />
kadar protein yang berbeda, yaitu tepung premix I kadar protein 10,2%, tepung premix II<br />
kadar protein 14,5%, dan tepung premix III kadar protein 17,4%. Dipelajari juga<br />
pengaruh masing-masing garam alkalis, dan campurannya terhadap reologi adonan, yaitu<br />
konsistensi adonan, daya tahan adonan, dan ekstensibilitas adonan. Konsentrasi kansui<br />
yang diberikan 0; 0,5; 1,0; dan 1,5%. Secara keseluruhan tepung premix I dengan<br />
penambahan 0,5% kansui memberikan nilai konsistensi, daya tahan adonan dan<br />
ekstensibilitas adonan yang optimal. Penambahan lima ml telur ayam dilakukan pada<br />
tepung premix I dengan penambahan 0,5% kansui memberikan hasil yang optimal.<br />
Peningkatan penambahan telur melembutkan adonan, dan meningkatkan sifat tekstural<br />
mie, serta mengurangi kelengketan. Penambahan lima ml sudah memberikan perbedaan<br />
kekenyalan sangat nyata, dan kekenyalan tertinggi pada 35 ml, namun antara 5 — 35 ml<br />
tidak ditemukan perbedaan nyata.<br />
Kata kunci : kansui, adonan, mie, mutan sorghum Zh-30, tepung premix<br />
_________________________________________________________________________________
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi<br />
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation<br />
<strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009<br />
ISSN 1907-0322<br />
Kata kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh dikopi tanpa ijin dan biaya<br />
UDC : 631.52:633.18<br />
Sobrizal (Center for the Application of Isotopes and Radiation Technology, National<br />
Nuclear Energy Agency)<br />
A single recessive mutated gene (sd237-1 ) controling semi-dwarf plant stature of rice<br />
J. Ilmiah AI & R <strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009, p. 22-30<br />
Dwarfism is a valuable trait in crop breeding, because it increases lodging resistance and<br />
decreases damages due to wind and rain. During the course of this study, a semi-dwarf<br />
mutant was successfully induced through 200 Gy gamma ray irradiated KI 237 seeds. KI<br />
237 is a pure line with high yield potency, developed through an Indica-Japonica cross of<br />
IR36 / Koshihikari. The selected semi-dwarf plant reached 60 — 62 % of plant height of<br />
original plant KI 237 at the mature stage. The length of internodes, panicle, and seed were<br />
also compared between these two plants. The retardation of the 1st (uppermost) internodes<br />
was 24 %, moreover, the retardation of panicle and seed length were only 10 % and 2 %,<br />
respectively. The elongation pattern of the internodes in this mutant was almost the same<br />
as sd1 (Dee-geo-woo-gen), the original parent of the first release modern rice variety, but<br />
their performances were different. Based on the segregation analysis in M2 and M3 generation it was concluded that this mutant was controlled by a single recessive mutated<br />
gene. This gene was designated as sd237-1 . This mutant should be useful as a genetic<br />
resource for the improvement of KI 237 line through back-cross breeding as well as be<br />
developed further in breeding program directly to be a new high yielding mutant variety.<br />
Key words : induced mutation, mutated gene, semi-dwarf, rice<br />
_________________________________________________________________________________<br />
UDC : 631.52:633.17<br />
Sihono (Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional)<br />
Penampilan sifat agronomi galur mutan sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) di Kabupaten<br />
Bogor<br />
J. Ilmiah AI & R <strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009, hal. 31-42<br />
Sorgum memiliki potensi yang besar untuk ditanam dan dikembangkan di Indonesia,<br />
khsususnya pada musim kemarau karena memiliki daya adaptasi yang luas dan lebih<br />
tahan kekeringan dibanding tanaman pangan lain. Penelitian pemuliaan tanaman sorgum<br />
dengan teknik mutasi induksi menggunakan sinar gamma dilakukan di Pusat Aplikasi<br />
Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).<br />
Penelitian bertujuan memperbaiki sifat agronomi dan kualitas sorgum sebagai alternatif<br />
sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri, sebanyak tujuh galur harapan<br />
yang telah dihasilkan pada penelitian ini. Pada musim kemarau 2005 dan 2006, galur<br />
mutan harapan tersebut dievaluasi penampilan sifat agronominya di tiga lokasi percobaan<br />
yaitu Muara, Cikemeuh dan Citayam, Bogor. Sebagai pembanding digunakan tanaman<br />
induk (varietas Durra) serta varietas Unggul Nasional (UPCA-S1 dan Mandau). Hasil<br />
penelitian menunjukkan bahwa galur mutan B-100 dan Zh-30 memiliki produksi biji<br />
kering tinggi (7.233 dan 7.224 t/ha) signifikan dibandingkan tiga varietas kontrol (4.914 -<br />
5.442 t/ha).<br />
Kata kunci : sorgum (Sorghum bicolor (L), pemuliaan tanaman, mutasi, galur mutan<br />
harapan, agronomi
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi<br />
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation<br />
<strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009<br />
ISSN 1907-0322<br />
Kata kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh dikopi tanpa ijin dan biaya<br />
UDC : 591.147:621.039.8<br />
Totti Tjiptosumirat (Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir<br />
Nasional)<br />
Studi hubungan konsentrasi hormon progesteron dengan jumlah korpus luteum pada<br />
kambing<br />
J. Ilmiah AI & R <strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009, hal. 43-53<br />
Sebagai upaya untuk mengetahui akan adanya bunting kembar secara alami, studi<br />
hubungan antara jumlah sel telur (ova), yang digambarkan dengan jumlah korpora lutea<br />
(CL), dengan konsentrasi hormon progesteron pada 12 ekor ternak kambing betina<br />
dewasa telah dilakukan. Percobaan ini bertujuan melihat hubungan antara jumlah sel<br />
telur, yang digambarkan dengan jumlah korpora lutea, dengan konsentrasi hormon<br />
progesteron pada ternak kambing. Dalam percobaan, seluruh ternak (n=12)<br />
mendapatkan perlakuan sinkronisasi estrus (birahi) dengan mengijeksikan secara intra<br />
muskular (i.m.) Estrumate® sebanyak 2 kali dengan interval 10 hari. Observasi jumlah sel<br />
telur yang dilepaskan dari ovarium, yang digambarkan dengan jumlah CL terpantau,<br />
dilakukan dengan aplikasi teknik laparoskopi. Hewan percobaan dibagi menjadi dua<br />
kelompok pengamatan berdasarkan pada jumlah sel telur terobservasi, yaitu kelompok K<br />
≤2CL dan K >2CL. Sampel darah diambil dari seluruh hewan percobaan saat dilakukan<br />
sinkronisasi birahi, yaitu: -10, -1, 0, 2, 11 dan 21 hari periode birahi untuk dianalisis<br />
konsentrasi hormon progesteron. Analisis dilakukan memakai teknik radioimmunoassay<br />
(RIA). Terdapat hubungan yang signifikan (P2CL. Kegiatan pengamatan ini<br />
mengkonfirmasikan bahwa konsentrasi hormon progesteron dapat digunakan sebagai<br />
indikator untuk memprediksi jumlah sel telur terovulasi yang dapat digunakan dalam<br />
program twinning pada ternak ruminansia kecil.<br />
Kata kunci : progesterone, RIA, korpus luteum, laparoskopi<br />
_________________________________________________________________________________
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi<br />
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation<br />
<strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009<br />
ISSN 1907-0322<br />
Kata kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh dikopi tanpa ijin dan biaya<br />
UDC : 616.002.5:621.039.8<br />
Maria Lina R. (Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir<br />
Nasional), Budiman Bela dan Andi Yasmon (Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia)<br />
Deteksi mutasi gen katG Mycobacterium tuberculosis dengan metode PCR (Polymerase<br />
Chain Reaction) - hibridisasi dot blot menggunakan pelacak oligonukleotida bertanda 32P J. Ilmiah AI & R <strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009, hal. 54-67<br />
Penanganan dan pengendalian penyakit tuberkulosis (TB), penyakit yang disebabkan<br />
kuman M. tuberculosis, menjadi semakin sulit dengan meningkatnya kasus resistensi<br />
kuman penyebab terhadap obat anti tuberkulosis (oat) seperti isoniazid. Resistensi dapat<br />
terjadi karena penggunaan obat yang tidak tepat dan tidak teratur, sehingga menimbulkan<br />
mutasi pada gen yang mengkode/menyandi target oat seperti gen katG (katalase<br />
peroxidase G) untuk isoniazid. Teknik biologi molekuler seperti PCR dilanjutkan dengan<br />
hibridisasi dot blot dengan pelacak oligonukleotida berlabel radioisotop merupakan teknik<br />
deteksi cepat adanya mutasi pada gen tersebut. Percobaan ini bertujuan menerapkan<br />
teknik PCR-hibridisasi dot blot dengan pelacak oligonukleotida bertanda radioisotop ( 32P) untuk mendeteksi adanya mutasi gen katG pada kodon 315 yang menyebabkan M.<br />
tuberculosis resisten terhadap isoniazid. Dalam penelitian ini digunakan 89 contoh sputum<br />
dan kuman standar M. tuberculosis H37Rv. Ekstraksi DNA dilakukan dengan<br />
menggunakan metode BOOM untuk contoh sputum dan metode fenol kloroform untuk<br />
kuman standar. Primer oligonukleotida yang dipakai untuk proses PCR adalah Pt8 & Pt9<br />
untuk mendeteksi Mycobacterium penyebab tuberkulosis dan RTB 59 & RTB36 untuk<br />
mendeteksi keberadaan gen katG, yang masing-masing dirancang dari daerah pada<br />
sekuens sisipan IS6110 dan gen katG M. tuberculosis. Hasil PCR dideteksi dengan teknik<br />
elektroforesis gel agarosa. Metode hibridisasi dot blot dengan pelacak oligonukleotida 315<br />
mu bertanda radioisotop 32P, dilaksanakan untuk mengetahui adanya mutasi gen katG<br />
dari hasil PCR dengan primer RTB59 & RTB36. Proses PCR dengan primer Pt8 dan Pt9<br />
menunjukkan hasil positif untuk semua contoh sputum yang menyatakan sputum<br />
mengandung Mycobacterium penyebab tuberkulosis. Hasil proses hibridisasi dot blot<br />
dengan pelacak oligonukleotida 315 mu bertanda 32P, memperlihatkan, 11 strain dari 89<br />
strain M. tuberculosis pada contoh sputum, mengalami mutasi pada kodon 315 dari gen<br />
katG. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa teknik PCR-hibridisasi dot blot<br />
dengan pelacak oligonukleotida bertanda 32P adalah metode yang cepat, spesifik, dan<br />
sensitif untuk mendeteksi adanya mutasi gen katG M. tuberculosis yang berkaitan dengan<br />
resistensinya terhadap isoniazid.<br />
Kata kunci : M. tuberculosis, gen katG, PCR, hibridisasi dot blot, 32P _________________________________________________________________________________
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi<br />
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation<br />
<strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009<br />
ISSN 1907-0322<br />
Kata kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh dikopi tanpa ijin dan biaya<br />
UDC : 551.495:621.039.81<br />
Bungkus Pratikno, Zainal Abidin, Paston Sidauruk dan Satrio (Pusat Aplikasi Teknologi<br />
Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional)<br />
Aplikasi isotop alam 18O, 2H dan 14C untuk studi air tanah di Kepulauan Seribu<br />
J. Ilmiah AI & R <strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009, hal. 68-82<br />
Telah dilakukan studi air tanah di beberapa pulau di wilayah kepulauan Seribu, Jakarta<br />
Utara. Studi dilakukan dengan mengambil contoh air tanah dari sumur bor dengan<br />
kedalaman 150 m di empat lokasi pengambilan contoh yang meliputi Pulau Lancang,<br />
Pulau Tidung Besar, Pulau Pramuka dan Pulau Panggang. Metode isotop alam 18O dan 2H dan carbon dating 14C telah digunakan dalam studi ini. Tujuan studi ini selain untuk<br />
mengetahui umur air tanah pada ke empat pulau tersebut juga untuk mengetahui adanya<br />
intrusi air laut yang masuk kedalam aquifer air tanah, sebagai usaha dalam rangka<br />
konservasi air tanah. Berdasarkan hasil carbon dating (isotop 14C) umur air tanah di ke<br />
empat pulau tersebut secara umum berada pada kisaran 20.000 tahun yang memberikan<br />
indikasi bahwa ketersedian air tanah dalam masih cukup, sedangkan analisis komposisi<br />
isotop alam 18O dan deuterium menunjukkan bahwa air tanah telah mengalami intrusi air<br />
laut.<br />
Kata kunci : isotop, intrusi, delta (δ), carbon-dating<br />
_________________________________________________________________________________
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi<br />
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation<br />
<strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009<br />
ISSN 1907-0322<br />
Kata kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh dikopi tanpa ijin dan biaya<br />
UDC : 576.8.095.14<br />
Darmawan Darwis (Center for the Application of Isotopes and Radiation Technology,<br />
National Nuclear Energy Agency)<br />
Effect of gamma irradiation on microbial cellulose membrane for application in Guided<br />
Bone Regeneration (GBR)<br />
J. Ilmiah AI & R <strong>Vol</strong>. 5 <strong>No</strong>. 1 Juni 2009, p. 83-102<br />
The synthesis and effect of gamma irradiation on characteristics of microbial cellulose<br />
membrane have been evaluated. Microbial cellulose gel (nata de coco) was produce using<br />
bacteria Acetobacter xylinum incubated in bacterial growth medium containing coconut water as<br />
a micro nutrient source. Microbial cellulose membrane was prepared using mould compression<br />
at 120°C for 5 minutes. The membranes were irradiated using gamma rays with doses of 25<br />
and 50 kGy respectively at dose rate of 10 kGy/h. Several parameters such as water absorption,<br />
surface morphology, thermal and mechanical properties of un- irradiated and irradiated<br />
membranes were analyzed. The results showed that optimum production of microbial cellulose<br />
by A. Xylinum is 10 to 12 days at incubation temperature of 30°C and pH 4. Chemically<br />
treatments of MC membrane by NaOH and NaOCl solution were effective to remove the<br />
bacteria contaminant, bacterial cells embedded in the polymer net and endotoxin which<br />
occurred during cellulose production as well as produced membrane with more white colour.<br />
Water absorption properties of MC membranes showed maximum value at immersion<br />
temperature of 25°C, 37°C and 50°C were 110, 137 and 140 %, respectively. Water absorption<br />
of MC membrane decreases by increasing irradiation dose. Microscopic photograph of MC<br />
membrane showed that the membrane was consisted of interconnected nano to micro porous<br />
structures with diameter ranging from 0.05 to 0.5 μm. Thermal properties of MC showed that<br />
decomposition temperature of un-irradiated and irradiated MC membrane at dose of 25 and 50<br />
kGy were 328°C, 328°C and 295°C, respectively. Tensile strength of un-irradiated MC<br />
membrane in dry state was 102 MPa. Irradiation at 25 and 50 kGy reduced tensile strength to<br />
become 85 and 51 MPa respectively. The decrease of thermal property and mechanical strength<br />
of MC membrane by irradiation is due to decomposition of polymeric cellulose to the lower<br />
molecular weight. This degradation hopefully improve biodegradation and resorption of MC<br />
membrane in tissue cell.<br />
Key words : microbial cellulose, gamma irradiation, Acetobacter Xylinum, Guided Bone<br />
Regeneration (GBR)<br />
_________________________________________________________________________________