16.04.2013 Views

KISAH SUKSES PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI BERBAGAI WILAYAH INDONESIA

KISAH SUKSES PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI BERBAGAI WILAYAH INDONESIA

KISAH SUKSES PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI BERBAGAI WILAYAH INDONESIA

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. Ringkasan<br />

Terus meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada semakin meningkatnya<br />

timbulan sampah. Hal tersebut menyebabkan beban Tempat Pembuangan Akhir<br />

(TPA) juga semakin berat. Maka perlu ada upaya untuk mengurangi beban ke TPA<br />

dengan berbagai metode, diantaranya dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce<br />

berarti mengurangi, reuse berarti menggunakan kembali dan recycle berarti mendaur<br />

ulang.<br />

Pemerintah Kabupaten Sragen menyadari pentingnya masalah tersebut dan berusaha<br />

melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pengelolaan persampahan. Hal ini<br />

dibuktikan dengan adanya peraturan yang mendukung upaya peningkatan<br />

pengelolaan persampahan seperti Perda No.13 Tahun 1991 tentang Ketertiban,<br />

Kebersihan, Keindahan dan Kesehatan Lingkungan dan Peraturan Bupati No.03<br />

Tahun 2005 tentang Pengelolaan Sampah Terpadu.<br />

3. Kegiatan Pengelolaan Sampah Terpadu Sragen<br />

Kondisi Awal<br />

Kondisi Kabupaten Sragen seperti umumnya kondisi kota/kabupaten di Indonesia,<br />

dimana sampah dikelola dengan metode pengangkutan, pengumpulan dan<br />

pembuangan akhir di TPA. Dengan meningkatnya jumlah penduduk meningkat pula<br />

timbulan sampah, sedangkan ruang dan lahan untuk fasilitas pengolahan sampah<br />

terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan upaya untuk<br />

meminimisasi sampah dari sumbernya.<br />

Pada tahun 1995 dilakukan upaya pemilahan sampah pada sumber oleh Dinas Tata<br />

Kota dan Kebersihan Kabupaten Sragen. Usaha ini dimulai dengan pembelian sampah<br />

yang memiliki nilai jual seperti plastik, kertas dan kaca/gelas dari rumah tangga oleh<br />

Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Sragen. Pada awalnya tindakan dinas ini<br />

diprotes oleh pemulung/pedagang rongsok (pihak swasta) yang menganggap dinas<br />

sebagai saingan bahkan menuduh dinas berusaha untuk mewirausahakan birokrasi.<br />

Namun yang diinginkan oleh dinas memang adalah untuk membangunkan minat<br />

pihak swasta termasuk pemulung agar tertarik kepada sampah rumah tangga yang<br />

sesungguhnya memiliki nilai ekonomi. Selain itu sekitar tahun 1995 dan 1996 juga<br />

Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah Indonesia 4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!